02.03.2013 Views

Chapter I.pdf - USU Institutional Repository - Universitas Sumatera ...

Chapter I.pdf - USU Institutional Repository - Universitas Sumatera ...

Chapter I.pdf - USU Institutional Repository - Universitas Sumatera ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

A. Latar Belakang Masalah<br />

BAB I<br />

PENDAHULUAN<br />

Sumber daya manusia sebagai salah satu faktor produksi terpenting yang<br />

sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Karena faktor inilah<br />

yang melakukan penggunaan faktor-faktor produksi yang lain dalam perusahaan,<br />

maka perusahaan perlu memberikan perhatiaan yang cukup pada tenaga kerjanya,<br />

agar tujuan yang ingin dicapai benar-benar terwujud sesuai dengan yang<br />

diharapkan. Mengingat pentingnya peran aktif dari sumberdaya manusia, maka<br />

perlu adanya pengelolaan sumberdaya manusia dari pihak manajemen sehingga<br />

dapat memberikan hasil kerja yang optimal bagi perusahaan. Salah satu cara untuk<br />

mengoptimalkan hasil kerja karyawan yaitu dengan penilaian prestasi kerja<br />

karyawan agar mendorong mereka untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung<br />

jawabnya dengan lebih baik.<br />

Penilaian prestasi kerja sebagai bagian dari sistim manajemen sumber daya<br />

manusia memainkan peran untuk mendorong sumber daya manusia tersebut<br />

agar berprilaku dan mempunyai sikap kerja yang sesuai dengan tujuan<br />

perusahaan. Penilaian pretasi kerja juga dapat meningkatkan motivasi kerja<br />

karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasanya. Karena jika karyawan<br />

mengetahui keberhasilanya melalui hasil penilaian prestasi kerja, maka hal ini<br />

akan menjadi motivasi dalam mempertahankan atau bahkan meningkatkan<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


prestasi kerjanya. Sebaiknya bila informasi kegagalan diperolehnya, maka hal itu<br />

dapat dapat mendorong karyawan tersebut untuk memperbaiki prestasi kerjanya.<br />

Karyawan yang memiliki semangat kerja yang tinggi akan meningkatkan<br />

kehidupan organisasi atau perusahaan. Loyalitas dan semangat kerja dapat dilihat<br />

dari mereka merasa senang dengan pekerjaannya. Dengan demikian diperlukan<br />

suatu motivator bagi karyawan yaitu berupa pemenuhan kebutuhan fisik dan non<br />

fisik. Dengan terpenuhinya kebutuhan tersebut maka karyawan akan bersedia<br />

bekerja dan melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga hasil pekerjaan yang<br />

dicapai dapat meningkat. Untuk itulah dibutuhkan suatu dorongan bagi karyawan<br />

di dalam menyelenggarakan kegiatan di suatu perusahaan. Dorongan itulah yang<br />

disebut motivasi.<br />

Menurut Winardi dalam Abdurrahman (2006:81) Motivasi adalah sebuah<br />

konteks organisasi merupakan proses dengan apa seseorang manajer merangsang<br />

pihak lain untuk bekerja dalam rangka upaya mencapai sasaran-sasaran organisasi<br />

sebagai alat untuk memuaskan keinginan-keinginan pribadi mereka sendiri.<br />

Pencapaian tujuan motivasi kerja sebagaimana diharapkan menghasilkan hasil<br />

kerja yang efisien, baik bagi diri individu yang bersangkutan maupun bagi<br />

organisasi.<br />

Menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam telekomunikasi, setiap<br />

perusahaan telekomunikasi dituntut untuk mampu menghadapi persaingan<br />

tersebut dengan semua sumberdaya yang dimilikinya. PT . Telekomunikasi<br />

Seluler (Telkomsel) merupakan perusahaan jasa telekomunikasi dengan pangsa<br />

pasar terbesar di Indonesia selalu berupaya untuk mempertahankan dan berusaha<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


memperluas pangsa pasarnya agar dapat memenangkan persaingan industri<br />

telekomunikasi di Indonesia. Salah satu cara untuk mencapai prestasi tersebut<br />

perusahaan memberikan layanan yang mudah dan efisien kepada konsumen yakni<br />

dengan menyediakan caroline officer (call center )<br />

PT. Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) dan PT. Infomedia Nusantara<br />

mengadakan kesepakatan yang tertuang dalam perjanjian kerjasama layanan<br />

Contac Center NO.012/BC/206/111/2006. Dimana dalam perjanjian tersebut<br />

Infomedia menjadi mitra dari Telkomsel untuk melayani pelanggan Pre-paid<br />

Telkomsel yakni kartu Simpati dan kartu As dalam bentuk contac center yang<br />

dapat dihubungi di nomor layanan 116 dari kartu Pre-paid Telkomsel.<br />

Dalam tugas-tugasnya para Caroline Officer memerlukan keterampilan<br />

dan ketelitian kerja karena Caroline Officer merupakan petugas yang menangani<br />

langsung menangani setiap keluhan (complain) yang berkaitan dengan bisnis dan<br />

pelayanan yang dilakukan oleh Telkomsel, permintaan dan informasi yang<br />

berhubungan dengan produk dan layanan Telkomsel. Dimana tugas-tugas tersebut<br />

harus diselesaikan berdasarkan kebijakan mutu dan sasaran mutu yang terdapat<br />

dalam sistim manajemen mutu, yang telah di tetapkan pada ISO 9001 : 2000<br />

dilayanan Call Center Pre-paid. Seperti Standart Operasional Procedure (SOP)<br />

yaitu proses dokumen yang mencatat secara detail bagaimana kegiatan yang ada<br />

di sistim manajemen mutu dilaksanakan, Instruksi Kerja yang merupakan suatu<br />

rincian tugas atau detail proses kerja. Tujuan dibuatnya persyaratan dokumentasi<br />

ini adalah sebagai pedoman / acuan dalam memberikan penilaian terhadap prestasi<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


kerja agar lebih terarah dan sebagai motivator bagi caroline officer untuk dapat<br />

bekerja lebih maksimal dan efektif.<br />

Tabel 1.1<br />

Hasil penilaian prestasi kerja Caroline Officer untuk periode<br />

September 2009 s/d Desember 2009<br />

N<br />

o<br />

Aspek Target September Oktober November Desember<br />

1 Kuantitatif<br />

Service Level 92.00% 91,08 92,68 93,27 92,89<br />

2 Kualitatif<br />

a. Dimensi 95.00 % 95,59 95,63 97,61 97,23<br />

Solusi dan<br />

Sikap Layanan<br />

b. Product and<br />

Procedure<br />

knowledge<br />

(PnP)<br />

3 Kedisiplinan<br />

a. Login dan<br />

Logot<br />

b. Kehadiran<br />

95.00%<br />

100%<br />

100%<br />

96,74<br />

95,00<br />

92,00<br />

Sumber : PT. Infomedia Nusantara Medan<br />

94,72<br />

97,00<br />

96,00<br />

97,90<br />

98,00<br />

98,00<br />

98,56<br />

97.00<br />

94,00<br />

Servis level hasil penilaianya ditentukan dari sistim berdasarkan interval<br />

penanganan call yang masuk oleh caroline officer dalam satuan waktu tertentu.<br />

Penilaian solusi dan sikap layanan akan dinilai oleh Tapper yang bertugas untuk<br />

mendengarkan kembali rekaman percakapan antara caroline officer dengan<br />

pelanggan dalam rangka monitoring untuk menjaga kualitas dan kuantitas<br />

pencapaian sasaran mutu.<br />

Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat target kerja yg harus dicapai dan<br />

prestasi kerja caroline officer. dimana mengalami perubahan dan fluktuasi pada<br />

beberapa aspek setiap periodenya. Pada kategori servis level terlihat adanya<br />

perubahan untuk setiap periodenya, hal ini berkaitan erat dengan tingkat<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


kedisiplinan yang juga mengalami perubahan nilai persentase. Perusahaan telah<br />

menegaskan sanksi yang diberikan kepada para caroline officer jika terlambat<br />

atau tidak hadir. Namun dilihat dari tabel hasil prestasi kerja caroline officer di<br />

perusaan masih saja banyak caroline officer yang tidak disiplin. Walau demikian<br />

servis level pada bulan Oktober, November, Desember tercapai. Maka dalam hal<br />

ini penulis ingin mengetahui apakah kebijakan perusahaan dalam menegaskan<br />

sanksi berpengaruh terhadap prestasi kerja caroline officer.<br />

Dalam kategori kualitatif terlihat dimensi solusi dan sikap layanan juga<br />

mengalami peningkatan namun aspek Product and Procedure knowledge (PnP)<br />

bulan Oktober tidak mencapai target. Dalam hal ini perusahaan melakukan proses<br />

untuk dapat mencapai target kinerja yang sudah ditentukan, yakni dengan<br />

memberikan sosialisasi produk baru, refreshment produk, refreshment<br />

pemahaman standart operasional prosedur. Dan perusahan memberikan pelatihan<br />

dan materi yang berkaitan dengan proses kinerja dan materi motivasi kerja. Pada<br />

tahap akhir dari hasil penilaian prestasi kerja maka dilakukan proses penghargaan<br />

(reward) dan hukuman (punishment) yang dapat memberikan motivasi bagi para<br />

caroline officer. Fenomena yang ada di perusahaan terhadap kebijakan-kebijakan<br />

yang diterapkan oleh perusahan yakni para caroline oficer menganggap beberapa<br />

kebijakan yang dilakukan belum sesuai dan tidak bermanfaat dalam proses kerja<br />

caroline officer.<br />

Berdasarkan latar belakang inilah Penulis tertarik untuk melakukan<br />

penelitian mengenai pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja Caroline Officer<br />

116 Telkomsel pada PT. Infomedia Nusantara Medan.<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


B. Perumusan Masalah<br />

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka yang<br />

menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah motivasi<br />

berpengaruh terhadap prestasi kerja caroline officer 116 Telkomsel Pada PT.<br />

Infomedia Nusantara Medan”.<br />

C. Kerangka Konseptual<br />

Psikolog Frederick Herzberg dalam Siagian (2005:290) memberikan<br />

kontribusi penting dalam pemahaman motivasi para karyawan. Teori yang<br />

dikembangkannya dikenal dengan ”Model dua faktor” yaitu faktor motivasional<br />

dan faktor hygiene atau pemeliharaan. Menurut teori ini, yang dimaksud dengan<br />

faktor motivasional adalah hal-hal pendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik<br />

yang berarti bersumber dari dalam diri seseorang, misalnya keberhasilan yang<br />

diraih (prestasi), kemampuan dalam bekerja, pengakuan dari orang lain sedangkan<br />

yang dimaksud dengan faktor hygiene atau pemeliharaan adalah faktor-faktor<br />

yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri seseorang, misalnya<br />

dari organisasi tetapi turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan<br />

karyawannya. Adapun faktor-faktor ekstrinsik mencakup antara lain hubungan<br />

seseorang karyawan dengan atasannya, kebijaksanaan organisasi, kondisi kerja<br />

dan sistem imbalan yang berlaku (bonus).<br />

Menurut Hasibuan (2005:94) Prestasi Kerja adalah suatu hasil kerja yang<br />

dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.<br />

Sedangkan Penilaian Prestasi Kerja adalah menilai rasio hasil kerja nyata dengan<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


standar kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan setiap karyawan Hasibuan<br />

(2005:87).<br />

Untuk dapat menjawab permasalahan dan guna mencapai tujuan penelitian<br />

serta agar memudahkan pemahaman, maka dibuat suatu kerangka konseptual yang<br />

tergambar dalam bagan berikut:<br />

D. Hipotesis<br />

MOTIVASI<br />

Kebutuhan<br />

Berprestasi<br />

(X1)<br />

Kebijakan<br />

Perusahaan<br />

(X2)<br />

Penghargaan<br />

(Kompensasi)<br />

(X3)<br />

Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual Penelitian<br />

Sumber : Herzberg (2005) (Data Diolah)<br />

Hipotesis merupakan jawaban sementara tentang perilaku atau keadaan<br />

tertentu yang telah terjadi Sugiono (2003 : 68). Berdasarkan pengertian hipotesis<br />

diatas, maka penulis mengemukakan hipotesis dalam penelitian ini adalah :<br />

”Motivasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi<br />

kerja Caroline Officer 116 Telkomsel Pada PT. Infomedia Nusantara Medan.”<br />

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian<br />

Prestasi Kerja (Y)<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


1. Tujuan Penelitian<br />

Mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja<br />

caroline officer 116 Telkomsel Pada PT. Infomedia Nusantara Medan.<br />

2. Manfaat Penelitian<br />

a) Bagi Perusahaan<br />

Dapat menjadi bahan masukan bagi PT. Infomedia Nusantara Medan<br />

dalam rangka meningkatkan motivasi dan prestasi kerja caroline<br />

officer 116 Telkomsel.<br />

b) Bagi Penulis<br />

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan khususnya di bidang<br />

pengaruh motivasi dalam meningkatkan prestasi kerja sumber daya<br />

manusia.<br />

c) Bagi Pihak Lain<br />

F. Metode Penelitian<br />

Sebagai bahan referensi yang dapat memberikan perbandingan dalam<br />

melakukan penelitian untuk masa yang akan datang.<br />

1. Batasan Operasional<br />

Batasan operasional dari penelitian ini adalah :<br />

a. Variabel bebas (independent) yaitu seberapa besar motivasi (X) yang<br />

terdiri dari variabel kebutuhan berprestasi (X1), kebijakan perusahaan (X2)<br />

dan penghargaan (kompensasi) (X3) terhadap prestasi kerja (Y)<br />

b. Variabel terikat (dependent) yaitu prestasi kerja (Y) pada caroline officer<br />

116 Telkomsel pada PT. Infomedia Nusantara Medan.<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


2. Defenisi Operasional<br />

a. Motivasi<br />

Motivasi adalah keinginan dalam diri seseorang yang menyebabkan orang<br />

tersebut bertindak. Orang biasanya bertindak karena suatu alasan, untuk<br />

mencapai tujuan. Jadi, motivasi adalah sebuah dorongan yang diatur oleh<br />

tujuan dan jarang muncul dalam kekosongan. Kata-kata kebutuhan,<br />

keinginan, hasrat dan dorongan, merupakan motif Mathis dan Jackson<br />

(2006 : 114). Adapun indikator dari motivasi (variabel X ) yaitu :<br />

1) Kebutuhan berprestasi (X1)<br />

Kebutuhan berprestasi (need for achievement) dapat diartikan sebagai<br />

adanya keinginan untuk mencapai tujuan yang lebih baik daripada<br />

sebelumnya (pencapaian prestasi). Orang yang dalam hatinya ada<br />

perasaan menggebu-gebu untuk meraih prestasi terbaik, akan sangat<br />

bergairah dan termotivasi dalam melaksanakan pekerjaan dan<br />

tugasnya. Orang yang tidak ada niat untuk meraih prestasi, akan<br />

ketinggalan jauh dibandingkan dengan orang yang termotivasi<br />

Tanjung (2003: 30).<br />

2) Kebijakan perusahaan (X2)<br />

Tindakaan atau hal yang dilakukan perusahaan dalam memotivasi<br />

karyawan.<br />

3) Penghargaan (kompensasi) (X3)<br />

Kompensasi atau penghargaan dapat didefenisikan sebagai setiap<br />

bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi<br />

Panggabean (2002 : 75).<br />

b. Penilaian Prestasi kerja (Y)<br />

Menurut Hasibuan (2005 : 94) Prestasi Kerja adalah suatu hasil kerja yang<br />

dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan<br />

kepadanya. Sedangkan Penilaian Prestasi Kerja adalah menilai rasio hasil<br />

kerja nyata dengan standar kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan<br />

setiap karyawan Hasibuan (2005 : 87).<br />

3. Operasional Variabel<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


4. Skala Pengukuran Variabel<br />

Tabel 1.2<br />

Operasional variabel<br />

Variabel Defenisi Indikator Skala<br />

Motivasi<br />

( X )<br />

a. Kebutuhan berprestasi (X1)<br />

adalah keinginan untuk<br />

melakukan pekerjaan dengan<br />

lebih baik. Motivasi untuk<br />

mengembangkan diri.<br />

b.Kebijakan perusahaan :<br />

Tindakaan yang dilakukan<br />

perusahaan dalam memotivasi<br />

karyawan<br />

c.Penghargaan(kompensasi)<br />

(X3) : Bentuk penghargaan<br />

yang diberikan kepada<br />

karyawan sebagai balas jasa<br />

atas kontribusi yang mereka<br />

berikan kepada organisasi.<br />

1. Capai target<br />

2. Pengembangan karir<br />

3. kemampuan dan prestasi<br />

1. Dapat dipengaruhi dan<br />

dikendalikan.<br />

2. Pekerjaan yang baik<br />

3. Kebijakan perusahaan<br />

1. Gaji dan imbalan<br />

2. Penghargaan<br />

3. Sanksi<br />

Prestasi a.Kuantitatif : Bentuk penialian 1. Batasan waktu<br />

Kerja yang ditekankan lebih ke 2. Memberikan kepuasan<br />

( Y ) jumlah hasil yang dicapai atau 3. Kerja sama<br />

banyaknya produk yang 4. Meyakinkan pelanggan<br />

dihasilkan.<br />

5. Tepat waktu<br />

b.Kualitatif : Penilaian dalam<br />

bentuk banyaknya pencapaian<br />

kualitas<br />

produksi.<br />

dalam proses<br />

c. Disiplin : Sikap (attitude)<br />

atau ketaatan aturan dalam<br />

menjalankan proses produksi.<br />

Sumber: Data Diolah dari Herzberg dan Hasibuan (2005)<br />

Skala Pengukuran yang digunakan oleh Penulis untuk mengetahui masing-<br />

masing variabel yaitu variabel X ( Motivasi ) dan variabel Y (Prestasi Kerja)<br />

adalah dengan menggunakan skala Likert, yang menurut Sugiyono (2005 : 86)<br />

adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan<br />

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.<br />

Skala<br />

Likert<br />

Skala<br />

Likert<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


Bobot Nilai yang diberikan oleh penulis terhadap setiap jawaban adalah<br />

sebagai berikut:<br />

5 = Sangat Setuju (SS)<br />

4 = Setuju (S)<br />

3 = Kurang Setuju (KS)<br />

2 = Tidak Setuju (TS)<br />

1 = Sangat Tidak Setuju (STS)<br />

5. Tempat dan Waktu Penelitian<br />

Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Infomedia Nusantara di jl. Imam bonjol<br />

No.18 Lantai 6 Gedung Bank Sumut Medan. Waktu penelitian dari bulan<br />

September 2009 sampai April 2010.<br />

6. Populasi dan Sampel<br />

Populasi dalam penelitian ini adalah Caroline Officer 116 Telkomsel pada<br />

PT. Infomedia Nusantara Medan yang berjumlah 500 orang.<br />

Sampel diambil dengan menggunakan rumus Slovin (Umar 2004:78), Yaitu :<br />

n = N<br />

Dimana :<br />

(1 + Ne 2 )<br />

n : Jumlah sampel<br />

N : Ukuran Populasi<br />

E : Standart Error (10%)<br />

Sehingga jumlah sampel menjadi :<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


7. Jenis Data<br />

n = 500<br />

(1+500 x 0.01 2 )<br />

= 83.33 83 orang<br />

a. Data Primer, yang merupakan data yang langsung dikumpulkan oleh<br />

peneliti dari sumber utama untuk kemudian diolah dan dianalisis. Data<br />

primer dalam penelitian ini berupa hasil pengisian kuesioner dan hasil<br />

wawancara yang dilakukan penulis sebagai data pendukung.<br />

b. Data Sekunder, merupakan data yang diperoleh dari perusahaan sebagai<br />

tambahan dan data pelengkap dari data primer, antara lain seperti sejarah<br />

singkat perusahaan, struktur organisasi, buku-buku, majalah dan internet<br />

tentang motivasi dan prestasi kerja.<br />

8. Teknik Pengumpulan Data<br />

Untuk mengumpulkan data, penulis menggunakan teknik pengumpulan data<br />

sebagai berikut:<br />

a. Wawancara (Interview)<br />

Merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data pada objek penelitian dengan<br />

cara tanya jawab secara langsung. Tujuan wawancara adalah untuk<br />

mendukung data yang kurang jelas.<br />

b. Daftar Pertanyaan Questionaire)<br />

Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan<br />

daftar pertanyaan kepada responden di lokasi penelitian<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


c. Studi Dokumentasi<br />

Merupakan pengumpulan data dan informasi dari buku-buku jurnal,<br />

internet dan sumber data lain yang berhubungan dengan objek sumber data<br />

lain yang nantinya data tersebut digunakan sebagai acuan dan bahan<br />

pertimbangan yang yang berhubungan dengan objek penelitian.<br />

9. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian<br />

a. Uji Validitas<br />

Uji Validitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur<br />

digunakan untuk mengukur alat ukur tersebut valid atau tidak valid dengan<br />

mengunakan kuesioner. Pengujian validitas instrument dilakukan diluar<br />

dari jumlah sample, dan hal ini diambil sebanyak 30 Caroline Officer 147<br />

Telkom , dilakukan karena jumlah populasi dan sample penelitian<br />

memungkinkan penelitian untuk melakukan uji validitas kepada karyawan<br />

di PT. Infomedia Call Center 116 Telkomsel Medan. Dan untuk<br />

mengetahui bahwa apakah penilaian prestasi kerja berpengaruh terhadap<br />

motivasi kerja caroline officer. Pengujian validitas isntrumen dilakukan<br />

dengan mengunakan SPSS 15.O for windows, dengan kriteria sebagai<br />

berikut :<br />

Pengujian validitas dengan kriteria pengambilan keputusan :<br />

1. Jika rhitung > rtabel maka butir tersebut valid.<br />

2. Jika thitung < rtabel maka butir tersebut tidak valid.<br />

b. Uji Reliabilitas<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


Pengertian reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil suatu<br />

pengukuran dapat dipercaya, jika hasil pengukuran yang dilakukan secara<br />

berulang-ulang relatif sama maka pengukuran tersebut dianggap memiliki<br />

tingkat reliabilitas yang baik (Sugiyanto; 2006:149).<br />

Kriteria pengambilan keputusan<br />

1. Jika ralpha positif dan > dari rtabel maka reliabel<br />

2. Jika ralpha negatif dan < dari rtabel maka tidak reliable<br />

10. Metode Analisis Data<br />

a. Metode Analisis Deskriptif<br />

Metode analisis deskriptif digunakan dalam penelitian ini dengan<br />

mengumpulkan, mengolah, mengklasifikasikan dan menginterprestasikan<br />

data penelitian sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah<br />

yang diteliti.<br />

b. Analisis Regresi Linear Berganda<br />

Digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan dan pengaruh variabel<br />

independen yang jumlahnya lebih dari dua terhadap variabel dependen.<br />

Untuk memperoleh hasil lebih terarah maka peneliti menggunakan<br />

bantuan program SPSS 15.O for windows<br />

dua variabel independen adalah :<br />

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3 X3 + e<br />

Dimana : Y : prestasi kerja<br />

a : nilai intercept (konstan)<br />

b1,b2, b3, : koefisien regresi berganda<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


X1 : skor dimensi kebutuhan berprestasi<br />

X2 : skor dimensi kebijakan perusahaan.<br />

X3 : skor dimensi penghargaan (kompensasi)<br />

e : error<br />

c. Pengujian Hipotesis<br />

1. Uji - F ( Uji secara serentak )<br />

Metode ini digunakan untuk mengetahahui atau menguji apakah setiap<br />

variabel bebas (X1, X2, X3 ) secara bersama-sama mempunyai pengaruh<br />

yang signifikan terhadap variabel terikat (Y). Adapun langkah-<br />

langkahnya sebagai berikut :<br />

a. Memformulasikan hipotesis<br />

Ho = 0. artinya, tidak ada pengaruh yang signifikan antara motivasi<br />

dengan prestasi kerja caroline officer.<br />

b. Menentukan tingkat keberartian atau derajat keyakinan sebesar<br />

(X) derajat kebebasan sebesar (k-1) dan (n-k).<br />

c. Menarik kesimpulan<br />

Jika Ho diterima berarti terdapat pengaruh yang signifikan secara<br />

serentak antara motivasi terhadap prestasi kerja caroline officer.<br />

Sedangkan<br />

Ho ditolak, berarti terdapat hubungan yang signifikan secara<br />

serentak antara motivasi terhadap prestasi kerja caroline officer.<br />

2. Uji- t (Uji secara parsial)<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


Dilakukan untuk menguji secara parsial setiap variabel bebas (X1, X2,<br />

X3 ) apakah mempunyai pengaruh yang signifikan sebagai uji<br />

signifikan terhadap variabel terikat (Y).<br />

Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :<br />

a. Memformulasikan hipotesis<br />

Ho = O (tidak ada pengaruh motivasi terhadap peningkatan prestasi<br />

kerja)<br />

Ha ≠ O (ada pengaruh motivasi terhadap peningkatan prestasi<br />

kerja).<br />

b. Menentukan tingkat keberartian atau derajat keyakinan sebesar (X)<br />

derajat kebebasan sebesar (k-1) dan (n-k).<br />

c. Menarik kesimpulan<br />

Jika Ho diterima berarti terdapat pengaruh yang signifikan secara<br />

serentak antara variabel bebas dengan variabel terkait. Sebaliknya<br />

jika Ho ditolak, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara<br />

variabel bebas dengan variabel terkait.<br />

3. Koefisien Determinan (R²) / Identifikasi Determinan ( R²)<br />

Identifikasi determinan (R²) digunakan untuk melihat seberapa besar<br />

pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen.<br />

Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model<br />

Summary dan tertulis R Square. Namun untuk regresi linear berganda<br />

sebaiknya menggunakan Adjusted R Square, karena disesuaikan<br />

dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian.<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara


Nilai R square dikatakan baik jika diatas 0.5 karena nilai R Square<br />

berkisar antara 0 sampai 1 (Nugroho, 2005: 51)<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!