26.03.2013 Views

PANDUAN%20HKS%202013_oke

PANDUAN%20HKS%202013_oke

PANDUAN%20HKS%202013_oke

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013<br />

1


2<br />

Buku Panduan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013<br />

“Waspadai Hipertensi“<br />

“Kendalikan Tekanan Darah”<br />

(“Blood Pressure Take Control”)<br />

Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013


Daftar Isi<br />

No.<br />

04. Sambutan Menteri Kesehatan RI<br />

06. Pendahuluan<br />

08. Tema & Slogan , Tujuan, Sasaran, Kegiatan<br />

12. Kegiatan di Pusat<br />

13. Gerakan Pengukuran<br />

Tekanan Darah Bagi Masyarakat<br />

15. Kegiatan di Daerah<br />

16. Fakta dan Hipertensi<br />

18. Pesan Kunci<br />

Lampiran<br />

19. Keputusan MenKes RI Nomor 110/Menkes/SK/III/2013<br />

Tentang Panitia Peringatan Hari Kesehatan Sedunia Tahun 2013<br />

23. Petunjuk Penggunaan Media Kampanye<br />

Hari Kesehatan Sedunia Tahun 2013<br />

30. Prosedur Pengukuran Tekanan darah<br />

36. Form Rekapitulasi Gerakan Pengukuran<br />

Tekanan Darah Bagi Masyarakat<br />

36. Petunjuk Pengisian Form Rekapitulasi<br />

Gerakan Pengukuran Tekanan Darah Bagi Masyarakat<br />

38. Petunjuk Pencatatan Dan Pelaporan<br />

Hasil Pengukuran Tekanan Darah<br />

Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013<br />

3


Sambutan Menteri Kesehatan RI<br />

Dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH<br />

4<br />

Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013<br />

Salam Damai dan Sejahtera untuk Kita semua,<br />

Menurut catatan Badan Kesehatan Dunia WHO tahun 2011 ada<br />

satu milyar orang di dunia menderita hipertensi dan dua per-tiga<br />

diantaranya berada di negara berkembang yang berpenghasilan<br />

rendah-sedang. Prevalensi hipertensi diperkirakan akan terus<br />

meningkat, dan diprediksi pada tahun 2025 sebanyak 29% orang<br />

dewasa di seluruh dunia menderita hipertensi, sedangkan di<br />

Indonesia angkanya mencapai 31,7%. Hipertensi dikenal dengan<br />

tekanan darah tinggi dan sering disebut sebagai “sillent killer”<br />

karena terjadi tanpa tanda dan gejala, sehingga penderita tidak<br />

mengetahui jika dirinya terkena hipertensi, dari hasil penelitian<br />

mengungkapkan sebanyak 76,1 % tidak mengetahui dirinya<br />

mengidap hipertensi.<br />

Peringatan Hari Kesehatan Sedunia tahun 2013 mengusung<br />

tema “Waspadai Hipertensi, Kendalikan Tekanan Darah” (“Blood<br />

Pressure Take Control”). Melalui tema Waspadai Hipertensi<br />

diharapkan kita semua akan lebih memperhatikan dampak dan<br />

tantangan kesehatan masyarakat akibat hipertensi.<br />

Hipertensi pada dasarnya dapat dicegah dan diobati.<br />

Pencegahan dapat dilakukan melalui perilaku hidup sehat seperti<br />

rajin melakukan aktivitas fisik, diet seimbang dan mengurangi<br />

asupan garam. Selain itu sekalipun hipertensi tidak menimbulkan<br />

gejala, tetapi dapat dideteksi dengan melakukan pengukuran<br />

tekanan darah.<br />

Pengukuran tekanan darah merupakan pemeriksaan dasar<br />

yang harus dilakukan pada semua orang dewasa yang berobat<br />

ke fasilitas pelayanan kesehatan dasar. Pemeriksaan ini juga<br />

merupakan deteksi dini faktor risiko komplikasi seperti, penyakit<br />

jantung, str<strong>oke</strong>, gagal ginjal dan lain-lain sehingga perlu selalu<br />

dilakukan.


Melalui momen peringatan HKS Tahun 2013 ini marilah<br />

kita mengajak masyarakat untuk mengetahui lebih<br />

dini status kesehatannya secara berkala dengan<br />

memeriksakan pada pusat pelayanan kesehatan yang<br />

ada. Jadikan perilaku CERDIK (Cek kesehatan secara<br />

berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet<br />

sehat dan Kalori seimbang, Istirahat yang cukup dan<br />

kelola stres) sebagai gaya hidup kita sehari-hari.<br />

Partisipasi dan kontribusi dari semua pihak baik<br />

perorangan, kelompok masyarakat, organisasi profesi,<br />

lembaga swadaya masyarakat, Pemerintah di berbagai<br />

sektor dan swasta merupakan kekuatan yang luar biasa<br />

dalam pengendalian hipertensi. Untuk itu mari bersamasama<br />

kita waspadai dan kendalikan tekanan darah<br />

dengan mencegah dan mengendalikan tekanan darah<br />

demi mencapai masyarakat sehat yang mandiri.<br />

Jakarta, April 2013<br />

MENTERI KESEHATAN RI<br />

Dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH<br />

Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013<br />

5<br />

ambutan Menkes


Pendahuluan<br />

Tekanan darah tinggi (hipertensi) yang<br />

tidak diobati dapat menyebabkan<br />

komplikasi yang fatal, seperti serangan<br />

jantung, str<strong>oke</strong> dan gagal ginjal.<br />

Hipertensi juga dapat menyebabkan<br />

kebutaan, irama jantung tak beraturan<br />

dan gagal jantung. Namun demikian,<br />

masih banyak orang yang tidak<br />

memahami bahaya ini, bahkan sebagian<br />

besar orang tidak mengetahui dirinya<br />

mengidap hipertensi, karena seringkali<br />

tidak bergejala. Oleh karenanya<br />

hipertensi juga dikenal sebagai “silent<br />

killer”.<br />

Kematian akibat Penyakit Tidak<br />

Menular (PTM) di Indonesia cenderung<br />

mengalami peningkatan. Proporsi<br />

6<br />

Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013<br />

angka kematian akibat PTM meningkat<br />

dari 41,7% menjadi 60%. Survey<br />

terakhir di Indonesia menunjukkan<br />

PTM mendominasi 10 urutan teratas<br />

penyebab kematian pada semua<br />

kelompok umur, dengan str<strong>oke</strong> yang<br />

merupakan komplikasi hipertensi sebagai<br />

penyebab kematian nomor satu.<br />

Dari berbagai survei didapatkan dalam<br />

sepuluh tahun terakhir prevalensi<br />

hipertensi di Indonesia meningkat<br />

secara bermakna. Perempuan memiliki<br />

prevalensi hipertensi sedikit lebih tinggi<br />

daripada laki-laki. Peningkatan prevalensi<br />

hipertensi, menjadi ancaman serius bagi<br />

pembangunan kesehatan Indonesia,<br />

karena disamping mengakibatkan


mortalitas dan morbiditas yang tinggi juga<br />

mahalnya biaya pengobatan yang harus<br />

diberikan sepanjang hidup, sehingga<br />

berpotensi mengancam pertumbuhan<br />

ekonomi nasional.<br />

Hari Kesehatan Sedunia diperingati<br />

setiap tanggal 7 April, dimaksudkan<br />

untuk menandai didirikannya<br />

Organisasi Kesehatan Dunia (World<br />

Health Organization) pada tahun 1948.<br />

Setiap tahun dipilih tema khusus yang<br />

mengangkat masalah Kesehatan<br />

Masyarakat di dunia.<br />

Peringatan Hari Kesehatan Sedunia (HKS)<br />

tahun 2013 mengambil tema “Waspadai<br />

Hipertensi, Kendalikan Tekanan Darah”<br />

dengan tujuan menarik perhatian dunia<br />

pada dampak dan tantangan kesehatan<br />

akibat hipertensi di masyarakat, dengan<br />

fokus pada bagaimana perilaku hidup<br />

sehat dapat mencegah terjadinya<br />

hipertensi dan memperpanjang harapan<br />

hidup manusia.<br />

Kemitraan, menjadi kunci keberhasilan<br />

dalam upaya penanganan masalah<br />

hipertensi. Oleh karenanya, diperlukan<br />

upaya untuk mendapatkan komitmen<br />

antara pemerintah pusat, pemerintah<br />

daerah, organisasi kemasyarakatan,<br />

swasta, organisasi internasional dalam<br />

mengatasi masalah hipertensi di<br />

Indonesia.<br />

Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013<br />

7


Tema:<br />

“Waspadai Hipertensi,<br />

Kendalikan Tekanan Darah“<br />

Tujuan Umum<br />

Meningkatkan kesadaran<br />

masyarakat dan kualitas<br />

pelayanan kesehatan terhadap<br />

pengelolaan hipertensi melalui<br />

perilaku hidup sehat, deteksi<br />

dini dan lingkungan yang<br />

mendukung yang dapat<br />

mencegah hipertensi serta<br />

komplikasinya, seperti serangan<br />

jantung, str<strong>oke</strong> dan gagal ginjal.<br />

8<br />

Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013<br />

Tujuan Khusus<br />

1. Meningkatkan kesadaran<br />

masyarakat tentang penyebab<br />

dan akibat hipertensi.<br />

2. Mendorong masyarakat untuk<br />

mengubah perilaku tidak sehat<br />

yang berisiko menimbulkan<br />

hipertensi<br />

3. Mendorong masyarakat untuk<br />

memeriksa tekanan darah secara<br />

berkala.<br />

4. Meningkatkan kualitas pelayanan<br />

kesehatan terhadap pengelolaan<br />

hipertensi<br />

5. Menciptakan lingkungan yang<br />

memungkinkan masyarakat<br />

berperilaku hidup sehat.


Sasaran<br />

1. Stakeholder : lintas program<br />

di Kementerian Kesehatan<br />

dan Kementerian lain terkait.<br />

Lintas sektor, pemerintah pusat<br />

dan daerah sebagai pembuat<br />

kebijakan.<br />

2. Organisasi profesi, organisasi<br />

kemasyarakatan dan kelompok<br />

media sebagai agent of change<br />

yang dapat mempengaruhi<br />

lingkungan agar mendukung<br />

program pemerintah dalam<br />

mencegah dan mengendalikan<br />

hipertensi.<br />

3. Sektor swasta – yang dengan<br />

berbagai sumber dayanya<br />

dapat mendukung program<br />

pencegahan dan pengendalian<br />

hipertensi<br />

4. Lembaga Swadaya Masyarakat<br />

dan kelompok masyarakat<br />

lainnya :<br />

• Kelompok ibu-ibu–yang dapat<br />

menunjukkan kepada masyarakat<br />

bahwa mereka bisa membimbing<br />

keluarganya berpola hidup sehat<br />

untuk menghindari hipertensi.<br />

• Kelompok remaja dan<br />

anak sekolah–yang dapat<br />

mengaplikasikan gaya hidup sehat<br />

agar terhindar dari hipertensi di<br />

kemudian hari.<br />

Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013<br />

9


Kegiatan:<br />

1.<br />

Kegiatan<br />

Peringatan HKS Tahun<br />

2013 dirayakan melalui<br />

kemitraan dengan multi<br />

sektor.<br />

10<br />

Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013<br />

2.<br />

Program-program<br />

pencegahan dan<br />

pengendalian hipertensi<br />

yang dilaksanakan<br />

dalam HKS membuat<br />

pemerintah pusat dan<br />

daerah memahami<br />

pentingnya<br />

menyediakan lingkungan<br />

yang kondusif.<br />

Misalnya:<br />

menetapkan car free day<br />

pada hari minggu di jalan<br />

protokol, sehingga masyarakat<br />

mempunyai akses untuk olah<br />

raga masal dan menikmati<br />

udara segar yang bebas dari<br />

polusi.


3.<br />

Program-program pencegahan dan pengendalian<br />

hipertensi yang dilaksanakan dalam HKS hendaknya<br />

memungkinkan untuk dilanjutkan dalam aplikasi<br />

kehidupan sehari-hari.<br />

• Masyarakat selalu ingat dan<br />

mengingatkan kerabatnya tentang<br />

bahaya hipertensi<br />

• Masyarakat menerapkan perilaku sehat<br />

mencegah hipertensi dalam kehidupan<br />

sehari-hari<br />

• Masyarakat mampu mengukur tekanan<br />

darah sendiri di rumah masing-masing<br />

• Memudahkan akses masyarakat untuk<br />

mengukur tekanan darahnya secara<br />

periodik<br />

• Masyarakat sadar bahwa hipertensi<br />

dapat ditangani dengan perubahan<br />

perilaku hidup.<br />

• Penderita hipertensi memahami bahwa<br />

minum obat secara teratur merupakan<br />

keharusan dalam mencegah komplikasi.<br />

• Sektor swasta :<br />

- didorong untuk menyediakan alat<br />

pengukur tekanan darah digital di<br />

perkantoran, sehingga pegawainya<br />

dapat melakukan pemeriksaan sendiri<br />

setiap saat.<br />

- didorong untuk mengurangi garam<br />

dalam makanan pegawainya<br />

- restoran didorong untuk mengurangi<br />

pemberian garam dalam makanan<br />

yang dijualnya<br />

Peringatan HKS di tingkat Pusat dengan panitia yang berasal dari lintas unit<br />

utama, melakukan kegiatan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan<br />

R.I. No 110/Menkes/SK/III/2013<br />

Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013<br />

11


KEGIATAN DI PUSAT<br />

NO<br />

1<br />

2<br />

3<br />

4<br />

5<br />

12<br />

KEGIATAN<br />

Gerakan Pengukuran Tekanan Darah<br />

bagi Masyarakat<br />

Peluncuran Pedoman Pengendalian<br />

Hipertensi<br />

Peluncuran Permenkes<br />

Pencantuman Informasi Kandungan<br />

Gula Garam dan lemak serta Pesan<br />

Kesehatan pada Pangan Olahan dan<br />

Siap Saji<br />

Lokakarya :<br />

• Seminar Pendekatan Multi<br />

sektoral tentang pengendalian<br />

hipertensi di Indonesia<br />

(Sosialisasi Permenkes Gula,<br />

Garam dan Lemak)<br />

- Pedoman pengendalian<br />

Hipertensi<br />

- Pedoman pelayanan PTM di<br />

puskesmas<br />

- Petunjuk teknis pelayanan PTM<br />

di puskesmas<br />

• Seminar Awam tentang Hipertensi<br />

• Seminar Profesi tentang Hipertensi<br />

(Petugas Kesehatan dan Kader)<br />

Pameran Kesehatan<br />

Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013<br />

WAKTU<br />

Dimulai<br />

7 April<br />

2013<br />

10 April<br />

2013<br />

10 April<br />

2013<br />

10 April<br />

2013<br />

April<br />

TEMPAT<br />

Fasyankes<br />

Posbindu PTM.<br />

TTU<br />

Jakarta<br />

Jakarta<br />

Jakarta<br />

PENANGGUNG<br />

JAWAB<br />

Lembaga negara<br />

Dinkes Daerah<br />

Sektor Swasta<br />

Masyarakat<br />

Dit PPTM<br />

Dit PPTM<br />

Biro Hukormas<br />

Dit PPTM<br />

Biro Hukormas<br />

PAPDI<br />

InaSH<br />

Puskomlik<br />

Ditjen PP&PL


NO<br />

6<br />

7<br />

8<br />

9<br />

10<br />

11<br />

KEGIATAN<br />

Konferensi Pers dengan Nara<br />

Sumber Menteri Kesehatan RI,<br />

Kepala Perwakilan WHO di Indonesia<br />

dan Ketua Panitia Peringatan HKS<br />

2013<br />

Surat Edaran Menteri Kesehatan<br />

RI, kepada seluruh lembaga negara<br />

serta berbagai sektor swasta tentang<br />

Pekan Ukur Tekanan Darah nasional<br />

dan pelaksanaan HKS tahun 2013<br />

Penyebar luasan informasi melalui<br />

berbagai media cetak, elektronik<br />

dan media traditional serta lomba<br />

jurnalistik tentang Hipertensi<br />

Upacara Puncak Peringatan HKS<br />

2013 :<br />

• Senam jantung sehat<br />

• Pameran Kesehatan<br />

• Deteksi Dini PTM, Konseling Diet<br />

dan Rokok<br />

Pendistribusiam Spanduk/Sticker :<br />

Cegah kematian dengan mengukur<br />

Tekanan darah teratur. atau<br />

Mengurangi garam mencegah Tensi<br />

tinggi!<br />

Pendistribusian Booklet tentang<br />

Hipertensi sebagai panduan<br />

penyuluhani bagi petugas kesehatan<br />

WAKTU<br />

April<br />

Feb - Maret<br />

7 April 2013<br />

TEMPAT<br />

Jakarta<br />

PENANGGUNG<br />

JAWAB<br />

Dit PPTM<br />

Puskomlik<br />

Dit PPTM<br />

Sekjen<br />

Promkes<br />

Puskomlik<br />

Dit.PPTM<br />

Ditjen PPPL<br />

Protokoler<br />

Biro umum<br />

Puspromkes<br />

Ina SH<br />

Kemenkes dan<br />

LSM<br />

Dit . PPTM<br />

LSM<br />

Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013<br />

13<br />

Kegiatan Pusat


Gerakan Pengukuran<br />

Tekanan Darah Bagi Masyarakat<br />

• Setiap orang dewasa<br />

yang berusia >18 tahun<br />

mengukur tekanan<br />

darahnya sejak tanggal<br />

7 April di fasilitas pelayanan<br />

kesehatan, Rumah Sakit<br />

Pemerintah maupun<br />

swasta, Puskesmas, klinikklinik<br />

swasta, posbindu<br />

PTM, klinik kesehatan di<br />

perkantoran pemerintah<br />

dan swasta serta di<br />

tempat-tempat umum<br />

lainnya.<br />

14<br />

Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013<br />

• Pemeriksaan tekanan<br />

darah dilaksanakan oleh<br />

penyelenggara pelayanan<br />

kesehatan di fasilitas yang<br />

bersangkutan atau oleh<br />

masyarakat secara mandiri<br />

memakai alat pengukur<br />

tekanan darah air raksa<br />

atau otomatis<br />

• Pengukuran tekanan<br />

darah menggunakan<br />

standar prosedur<br />

operasional yang ada.<br />

Hasil pengukuran tekanan<br />

darah dilaporkan dengan<br />

menggunakan format<br />

pelaporamn terlampir<br />

kepada Sekretariat Panitia<br />

Peringatan HKS 2013<br />

dengan alamat email:<br />

• jantung_pptm@yahoo.co.id<br />

• jantungpptm@yahoo.com


KEGIATAN DI DAERAH<br />

No. Usulan Kegiatan<br />

1<br />

2<br />

3<br />

4<br />

5<br />

6<br />

7<br />

8<br />

9<br />

10<br />

Penyebarluasan informasi melalui berbagai media cetak, elektronik dan media tradisional<br />

Launching Car Free Day diberbagai kota<br />

Seminar masyarakat : Pola Hidup Sehat - Investasi untuk mencegah hipertensi<br />

Gerakan pengukuran Tekanan Darah Bagi Masyarakat<br />

Setiap sarana pelayanan kesehatan, kantor pemerintah dan swasta serta tempat-tempat<br />

umum menyediakan fasilitas pengukuran tekanan darah gratis selama 1 minggu, mulai<br />

tanggal 07 – 14 April<br />

Acara Puncak Peringatan HKS 2013 :<br />

• Peluncuran Gerakan Pengukuran Tekanan Darah bagi Masyarakat<br />

• Senam massal pencegahan penyakit jantung dan hipertensi<br />

• Pameran Kesehatan<br />

• Pemberian penghargaan kepada NGO sebagai Penggerak/Pahlawan<br />

“Kesehatan Masyarakat” dalam mencegah hipertensi<br />

Bekerjasama dengan komunitas sepeda dan produsen sepeda untuk mengadakan lomba<br />

Sepeda Sehat, dilengkapi dengan sosialisasi : topik hipertensi, dan cara pencegahannya<br />

Bekerjasama dengan Pasar Traditional dan Supermarket untuk memberikan diskon khusus<br />

sayur dan buah-buahan serta memberikan demo masakan sehat<br />

Bekerjasama dengan produsen/toko alat olahraga untuk memberikan diskon khusus.<br />

Bekerjasama dengan perkumpulan/organisasi kewanitaan untuk mengadakan lomba<br />

masak makanan sehat pada saat peringatan hari Kartini<br />

Lomba menulis tentang gaya hidup sehat ala remaja bagi para pelajar sekolah<br />

EVEN YANG BISA DIMANFAATKAN<br />

• Peringatan Hari Konsumen Nasional 20 April<br />

• Peringatan Hari Kartini 21 April<br />

Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013<br />

15


BEBERAPA FAKTA HIPERTENSI<br />

dan KESEHATAN SERTA IMPLIKASI<br />

TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT<br />

1. Hipertensi –yang juga dikenal<br />

sebagai tekanan darah tinggi -<br />

meningkatkan risiko serangan<br />

jantung, str<strong>oke</strong>, dan gagal ginjal.<br />

2. Hipertensi yang tidak terkontrol<br />

juga dapat menyebabkan kebutaan,<br />

penyimpangan gangguan detak<br />

jantung dan gagal jantung.<br />

3. Risiko komplikasi meningkat<br />

dengan adanya faktor risiko<br />

penyakit jantung dan pembuluh<br />

darah lainnya seperti kadar<br />

kolesterol dan kadar gula darah<br />

yang tinggi (diabetes).<br />

16<br />

Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013<br />

4. Laporan Statistik Kesehatan<br />

Dunia 2012 menyebutkan bahwa<br />

satu dari tiga orang dewasa di<br />

seluruh dunia, menderita tekanan<br />

darah tinggi - suatu kondisi yang<br />

merupakan penyebab sekitar<br />

setengah dari semua kematian<br />

akibat str<strong>oke</strong> dan penyakit jantung.<br />

5. Di dunia prevalensi hipertensi<br />

tertinggi berada di beberapa<br />

negara berpendapatan rendah di<br />

Afrika. Diperkirakan lebih dari 40%<br />

orang dewasa di negara tersebut<br />

terkena hipertensi.


6 . Hipertensi pada kehamilan<br />

(Pre-eklampsia dan eklampsia)<br />

bertanggung jawab atas 12% dari<br />

kematian ibu di seluruh dunia.<br />

Selain itu juga secara signifikan<br />

berkontribusi terhadap kematian<br />

dan morbiditas perinatal.<br />

7. Di Indonesia Pada tahun 1995<br />

satu dari sepuluh orang berusia<br />

18 tahun keatas menderita<br />

hipertensi. Kondisi ini meningkat<br />

menjadi satu dari tiga pada<br />

tahun 2007. Perempuan memiliki<br />

prevalensi hipertensi sedikit lebih<br />

tinggi dari laki-laki.<br />

8. Prevalensi hipertensi di Indonesia<br />

sebesar 31,7 % atau 1 dari<br />

3 orang dewasa mengalami<br />

hipertensi, 76,1% tidak menyadari<br />

sudah terkena hipertensi.<br />

9. Beberapa kondisi memiliki<br />

hubungan yang signifikan dengan<br />

kejadian hipertensi, diantaranya<br />

adalah: tingkat pendidikan dan<br />

status sosial ekonomi rendah,<br />

kelebihan berat badan, obesitas<br />

perut, gangguan emosi yang<br />

tinggi, kadar kolesterol dan gula<br />

dalam darah.<br />

10. Hipertensi dapat dicegah dan<br />

diobati. Di beberapa negaranegara<br />

maju pencegahan,dan<br />

pengobatan hipertensi, bersama<br />

dengan pengendalian faktor<br />

risiko kardiovaskular lainnya, telah<br />

menurunkan kematian akibat<br />

penyakit jantung.<br />

11. Risiko terkena hipertensi dapat<br />

dikurangi dengan perilaku CERDIK,<br />

- Cek kesehatan secara berkala,<br />

- Enyahkan asap rokok,<br />

- Rajin aktivitas fisik,<br />

- Diet sehat dan kalori seimbang,<br />

- Istirahat yang cukup,<br />

- Kendalikan stres<br />

Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013<br />

17


Pesan Kunci<br />

• Ketahui tekanan darah anda dan<br />

periksalah secara teratur<br />

• Terapkan perilaku sehat di<br />

keluarga anda agar terhindar dari<br />

hipertensi<br />

- Kurangi asupan garam, lemak dan gula<br />

- Makan buah dan sayuran segar 5 kali sehari<br />

- Kendalikan berat badan<br />

- Lakukan aktivitas fisik 30 menit minimal<br />

5 kali seminggu<br />

- Berhenti merokok dan menghindari<br />

asap rokok<br />

- Hindari konsumsi alkohol berlebihan<br />

- Kendalikan stress<br />

• Ajarkan perilaku sehat di keluarga<br />

anda agar terhindar dari hipertensi<br />

• Pilih makanan sehat yang kurang<br />

garam, lemak dan gula dan<br />

banyak buah dan sayuran<br />

18<br />

Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013<br />

• Kendalikan berat badan dan<br />

lakukan aktivitas fisik secara rutin<br />

sebagai investasi untuk sehat<br />

• Hipertensi dapat dicegah dengan<br />

mengurangi makan makanan<br />

asin, goreng-gorengan dan lemak<br />

dalam diet anda<br />

• Berhenti merokok dan<br />

menghindari asap rokok dapat<br />

mencegah terjadinya hipertensi<br />

• Makan buah dan sayur paling<br />

kurang 5 porsi sehari dapat<br />

mengurangi risiko hipertensi<br />

• Mengurangi konsumsi alkohol<br />

dan mengendalikan stress dapat<br />

mencegah hipertensi<br />

• Minum obat antihipertensi secara<br />

teratur sesuai anjuran dokter dapat<br />

mencegah komplikasi hipertensi


KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA<br />

NOMOR : 110/Menkes/SK/III/2013<br />

TENTANG<br />

PANITIA PERINGATAN HARI KESEHATAN SEDUNIA TAHUN 2013<br />

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,<br />

Menimbang : a. bahwa Hari Kesehatan Sedunia (HKS) merupakan momen yang<br />

tepat untuk peduli terhadap Hipertensi sebagai penyakit dan juga<br />

salah satu faktor risiko Pengendalian Penyakit Tidak Menular;<br />

b. bahwa WHO telah menetapkan tema global Hari Kesehatan<br />

Sedunia tahun 2013 yakni “Hipertensi”, agar dapat diperingati oleh<br />

pemerintah baik Pusat maupun daerah dengan melibatkan seluruh<br />

unsur masyarakat;<br />

c. bahwa untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, perlu<br />

meningkatkan komitmen dan dukungan nyata pemangku<br />

kepentingan termasuk sektor swasta dan dunia usaha dalam<br />

pengendalian Hipertensi, agar masyarakat terhindar dari penyakit<br />

jantung dan pembuluh darah;<br />

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana huruf a, huruf b dan<br />

huruf c, perlu dibentuk Panitia Peringatan Hari Kesehatan Sedunia<br />

Tahun 2013 dengan Keputusan Menteri Kesehatan;<br />

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan<br />

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,<br />

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);<br />

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan<br />

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004<br />

Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia<br />

Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir<br />

dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran<br />

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan<br />

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);<br />

3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan<br />

dan Organisasi Kementerian Negara;<br />

4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/MENKES/ Per/VIII/2010<br />

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita<br />

Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 585);<br />

Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013<br />

19


MEMUTUSKAN :<br />

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PANITIA PERINGATAN HARI<br />

KESEHATAN SEDUNIA TAHUN 2013.<br />

Kesatu : Tema Nasional Hari Kesehatan Sedunia Tahun 2013 adalah “ Waspadai<br />

Hipertensi - Kendalikan Tekanan Darah”<br />

Kedua : Susunan anggota Panitia Peringatan Hari Kesehatan Sedunia Tahun 2013<br />

Tingkat Pusat sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian<br />

tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.<br />

Ketiga : Panitia Peringatan Hari Kesehatan Sedunia Tahun 2013 sebagaimana dimaksud<br />

diktum ketiga bertugas:<br />

a. Menyelenggarakan rangkaian peringatan Hari Kesehatan Sedunia Tahun<br />

2013, termasuk Acara Puncak;<br />

b. Memberikan Panduan Peringatan Hari Kesehatan Sedunia Tahun 2013<br />

untuk daerah; dan<br />

c. Mengkoordinasikan kegiatan dari berbagai pihak dalam kerangka kegiatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia Tahun 2013.<br />

Keempat : Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/<br />

Kota seluruh Indonesia agar menyelenggarakan peringatan Hari Kesehatan<br />

Sedunia Tahun 2013 di wilayahnya masing-masing dengan mengacu pada<br />

panduan Hari Kesehatan Sedunia.<br />

Kelima : Segala pembiayaan bagi pelaksanaan tugas Panitia sebagaimana dimaksud<br />

dalam Diktum Ketiga dibebankan pada pada anggaran Kementerian Kesehatan<br />

dan sumber lain yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.<br />

Keenam : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.<br />

20<br />

Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013<br />

Ditetapkan di : Jakarta<br />

Pada tanggal : 1 Maret 2013<br />

MENTERI KESEHATAN RI,<br />

Dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH


LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN<br />

NOMOR 110/Menkes/SK/III/2013<br />

TENTANG PANITIA PERINGATAN HARI KESEHATAN SEDUNIA TAHUN 2013<br />

Penasehat : MENTERI KESEHATAN R.I<br />

Pengarah : Para Pejabat Eselon I, Kementerian Kesehatan<br />

Penanggungjawab : Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan<br />

Ketua Umum : Direktur Jenderal PP dan PL<br />

Ketua I : Dr. Ekowati Rahajeng, SKM, M.Kes (Direktur Pengendalian PTM)<br />

Ketua II : dr. Lily S. Sulistyowati, MM (Ka. Pusat Promosi Kesehatan)<br />

Sekretaris : dr. H.M. Subuh, MPPM (Sekretaris Ditjen PP dan PL)<br />

Wakil Sekretaris : dr. Lily Banonah Rivai, M.Epid (Direktorat PPTM)<br />

Bendahara : Sukendar Adam DIM, M.Kes (Kepala Biro Umum)<br />

Bidang Acara<br />

Ketua : dr. Lily S. Sulistyowati, MM (Ka. Pusat Promosi Kesehatan)<br />

Wakil Ketua : dr. Prima Yosephine Berliana T. Hutapea, MKM (Dit. PPTM)<br />

Anggota : 1. Titi Sari Renowati BSc,SKM,MScPH (Direktorat PPTM)<br />

2. Robert Meison Saragih SKM, M.Kes (Direktorat PPTM)<br />

3. Dr. Sedya Dwisangka ( Direktorat PPTM)<br />

4. Harmen Mardjunin, SE, MM (Ka. Bagian TU Kementerian)<br />

5. Ardian Atmantoro, SPd (Kepala Sub Bagian Protokol)<br />

6. Tanti Siswanti, SKM, M.Kes (Kepala Bagian Rumah Tangga)<br />

7. Dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO (Dit. Bina Kesja dan OR)<br />

8. Suroto, SKM, MKM (Dit. Bina Gizi)<br />

9. Giri Inayah Abdullah, S.Sos (Pusat Komunikasi Publik)<br />

10. Diah Yuniar Setiawati, SKM,MPS (Pusat Komunikasi Publik)<br />

11. Yayasan Jantung Indonesia (YJI)<br />

12. Indonesian Society of Hypertension (InaSH)<br />

13. PT. Askes<br />

Bidang Ilmiah<br />

Ketua : Dr. Ekowati Rahajeng, SKM, M.Kes (Direktur Pengendalian PTM)<br />

Wakil Ketua : dr. Lily Banonah Rivai, M.Epid (Direktorat PPTM)<br />

Anggota : 1. dr. Tiara Pakasi, (Direktorat PPTM)<br />

2. dr. Esti Widyastuti (Direktorat PPTM)<br />

3. Dr. Aries Hamzah ((Direktorat PPTM)<br />

4. Barlian SH, M.Kes (Kabag HOH Ditjen PP dan PL)<br />

5. Dr. Drs. Nana Mulyana, SKM, M.Kes (Bidang Advokasi dan Kemitraan, Pusat Promkes<br />

6. Iip Syaiful SKM, M.Kes (Dit. Bina Gizi)<br />

7. Dr. Lucas Cocong Hermawan, M.Kes (Dit. Bina Kesehatan Ibu)<br />

8. Riati Anggriani, SH. MARS, M.Hum (Biro Hukum dan Organisasi)<br />

9. Maskuri, SE (Biro Umum)<br />

10. Dr. Hernani (WHO)<br />

11. Dra. Prihatiwi Setiati, Apt, M.Kes (Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian<br />

12. Persatuan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI)<br />

13. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI)<br />

Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013<br />

21


Bidang Gerakan Masyarakat<br />

Ketua : dr. H.R. Dedi Kuswenda, M.Kes (Direktur BUK Dasar)<br />

Wakil Ketua : Suhartati SKp. M.Kes (Direktur Keperawatan)<br />

Anggota : 1. dr. Fathum Basalamah, MKM (Direktorat PPTM)<br />

2. dr. Farina Andayani, M.Sc (Dit.PPTM)<br />

3. drg. Rarit Gempari, MARS (Pusat Promkes)<br />

4. Tutti Aprianti SKp, M.Kes (Dit.Keperawatan)<br />

5. Muhani, SKM, MKM (Pusat Promosi Kesehatan)<br />

6. Resty Kiantini, SKM, M.Kes (Pusat Komunikasi Publik)<br />

7. Nursila Dewi (WHO)<br />

8. Dr. Kamba M Taufiq, M.Kes (Dit. BUK Dasar)<br />

9. Dr. Cut Putri Arianie, MHKes (Dit. BUK Rujukan)<br />

10. Dr. Dina Dariana, MKK (Dit. Bina Kesehatan Kerja)<br />

11. Sari Mutiarani S.Si, Apt (Dit. Bina Pelayanan Kefarmasian)<br />

12. Dr. Donald Pardede (Badan PPSDM)<br />

13. ALIANSI PTM<br />

Bidang Publikasi, Dokumentasi dan Pameran<br />

Ketua : drg. Murti Utami, MPH (Kepala Pusat Komunikasi Publik)<br />

Wakil Ketua : Rita Djupuri, BSc, DCN, M.Epid (Dit. PPTM)<br />

Anggota : 1. dr. Tristiyenny Pubianturi, M.Kes (Dit. PPTM)<br />

2. Sri Handini, SH, M.Kes (Bagian HOH Ditjen PP dan PL)<br />

3. Achmad Prihatna, SKM, MKM (Sekretariat Ditjen PP dan PL)<br />

4. Herawati (Kabid MT Pusat Promosi Kesehatan)<br />

5. Dr. Ganda Raja Partogi Sinaga (Dit BUK Dasar)<br />

6. Drs. Heru Sunaryo, Apt (Dit. Obat Publik)<br />

7. Diah Yuniar (Pusat Komunikasi Publik)<br />

8. Busroni (Pusat Komunikasi Publik)<br />

9. Dra. Mieke Agustin, M.Kes (Pusat Promkes)<br />

10. Umarjono (Pusat Promkes)<br />

Sekretariat<br />

Koordinator : Slamet Mulsiswanto, SKM, M.Kes (Ka. Bag Kepeg & Umum Ditjen PP dan PL)<br />

Anggota : 1. Edi Kusnadi, SE (Dit. PPTM)<br />

2. Dwi Puspitasari, SKM (Bagian Kepeg & Umum, Ditjen PP dan PL)<br />

3. Dr. Iqbal (Bagian PI, Ditjen PP dan PL)<br />

4. Imam Setiaji, SH (Bagian HOH, Ditjen PP dan PL )<br />

5. Fajar Kurniawan, SH (Organisasi Ditjen PP dan PL )<br />

6. Dwi P (Direktorat PPTM)<br />

MENTERI KESEHATAN RI<br />

Dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH<br />

22<br />

Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013


Petunjuk Penggunaan Media Kampanye Hari<br />

Kesehatan Sedunia Tahun 2013<br />

Warna yang<br />

digunakan<br />

adalah:<br />

Warna merah menggambarkan darah yang segar dan sehat, orange sendiri juga menyimbolkan<br />

keenerjikan dan semangat, sedangkan warna biru memvisualisasikan siluet pentingnya buah,<br />

sehatnya hidup tanpa rokok dan manfaat berolahraga.<br />

Visualisasi:<br />

C: 0 M: 100<br />

Y: 0 K: 0<br />

C: 100 M: 10<br />

Y: 90 K: 0<br />

C: 0 M: 70<br />

Y: 100 K: 0<br />

C: 0 M: 100<br />

Y: 100 K: 0<br />

Mencerminkan Perilaku Hidup sehat, semangat, enerjik, pentingnya konsumsi<br />

buah-buahan, berolahraga dan sehatnya hidup tanpa rokok<br />

Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013<br />

23


AN KESEHATAN<br />

K INDONESIA<br />

AN KESEHATAN<br />

K INDONESIA<br />

AN KESEHATAN<br />

K INDONESIA<br />

DESAIN KAOS OBLONG (Lengan Panjang & Pendek)<br />

Bahan : Katun Combed 20s dengan merah di lengan<br />

Ukuran: S, M, L, XL, XXL, XXXL<br />

Visual di bagian depan : Sablon<br />

Visual di bagian samping : Sablon<br />

24<br />

LOGO<br />

SPONSOR<br />

LOGO<br />

SPONSOR<br />

LOGO<br />

SPONSOR<br />

Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013<br />

LOGO<br />

Kementerian<br />

AN KESEHATAN<br />

K INDONESIA<br />

AN KESEHATAN<br />

K INDONESIA<br />

LOGO<br />

SPONSOR<br />

LOGO<br />

SPONSOR<br />

LOGO<br />

SPONSOR<br />

DESAIN KAOS VIP (Lengan Panjang & Pendek)<br />

Bahan : Polo Shirt dengan merah di lengan<br />

Ukuran: S, M, L, XL, XXL, XXXL<br />

Visual di bagian depan : Bordir<br />

Visual di bagian samping : Bordir


DESAIN TOPI :<br />

Bahan : Topi Kain, kombinasi warna putih dan merah<br />

Ukuran : Standar<br />

Logo di bagian depan : Sablon<br />

Logo di bagian samping : Sablon<br />

DESAIN PIN:<br />

Ukuran : Diameter 4,2 cm<br />

Finishing : Glousy<br />

DESAIN MUG :<br />

Ukuran : Berdiameter 20 cm<br />

Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013<br />

25


26<br />

DESAIN PAYUNG :<br />

Bahan : Parasut<br />

Warna : kombinasi Merah dan Putih<br />

Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013<br />

DESAIN GOODY BAG :<br />

Bahan : Seperti Kanvas (lihat dummy)<br />

Warna Bahan :<br />

Bodi tas : Merah<br />

Punggung & Tali : Abu-abu<br />

Ukuran : 30 x 40 cm<br />

Logo : Sablon, 1 Muka


DESAIN SPANDUK :<br />

Ukuran : 500 x 100 cm<br />

Cetak : Fleksi full colour<br />

Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013<br />

27


DESAIN UMBUL-UMBUL :<br />

Ukuran : 500 x 100 cm<br />

Cetak : Fleksi full colour<br />

28<br />

Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013


Klasifikasi Tekanan Darah (JNC VII)<br />

No. Tekanan Darah<br />

Klasifikasi<br />

1.<br />

2.<br />

3.<br />

4.<br />

5.<br />

< 120 / 160 / >100 mm/Hg<br />

> 140 /


Prosedur Pengukuran Tekanan Darah<br />

A. Alat dan Bahan:<br />

a. Tensimeter Digital atau Tensimeter manual (Air Raksa)<br />

b. Mancet besar<br />

B. Cara Pengukuran menggunakan Tensi Meter Digital:<br />

a Tekan tombol “START/STOP” untuk mengaktifkan alat.<br />

b. Sebelum melakukan pengukuran tekanan darah, responden sebaiknya<br />

menghindar kegiatan aktivitas fisik seperti olah raga, merokok, dan<br />

makan, minimal 30 menit sebelum pengukuran. Dan juga duduk<br />

beristirahat setidaknya 5- 15 menit sebelum pengukuran.<br />

c. Hindari melakukan pengukuran dalam kondisi stres. Pengukuran<br />

sebaiknya dilakukan dalam ruangan yang tenang dan dalam kondisi<br />

tenang dan posisi duduk.<br />

d. Pastikan responden duduk dengan posisi kaki tidak menyilang tetapi<br />

kedua telapak kaki datar menyentuh lantai. Letakkan lengan kanan<br />

responden di atas meja sehinga mancet yang sudah terpasang sejajar<br />

dengan jantung responden.<br />

30<br />

mmHg<br />

DIA<br />

mmHg<br />

PULSE<br />

/mm<br />

PM<br />

MEMORY<br />

Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013<br />

START<br />

STOP<br />

Gambar.<br />

Cara Mengaktifkan Tensimeter Digital


e. Singsingkan lengan baju pada lengan bagian kanan responden dan<br />

memintanya untuk tetap duduk tanpa banyak gerak, dan tidak berbicara<br />

pada saat pengukuran. Apabila responden menggunakan baju berlengan<br />

panjang, singsingkan lengan baju ke atas tetapi pastikan lipatan baju tidak<br />

terlalu ketat sehingga tidak menghambat aliran darah di lengan.<br />

Duduk dengan<br />

posisi badan<br />

tegak.<br />

Lipat lengan pakaian hingga<br />

memungkinkan manset untuk<br />

dipakai.<br />

Letakkan tangan dalam posisi<br />

sedemikian hingga posisi<br />

manset sejajar dengan jantung.<br />

Jangan bicara Jangan<br />

banyak<br />

bergerak<br />

Gambar. Posisi Pengukuran Tekanan Darah<br />

HAL YANG TIDAK DIPERBOLEHKAN<br />

SAAT PENGUKURAN BERLANGSUNG<br />

Jangan biarkan posisi<br />

lengan menahan /<br />

menggantung pada saat<br />

pengukuran berlangsung<br />

Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013<br />

Jangan<br />

memegang<br />

manset<br />

31


Masukkan ujung<br />

pipa manset pada<br />

bagian alat<br />

32<br />

f. Biarkan lengan dalam posisi tidak tegang dengan telapak tangan<br />

terbuka ke atas. Pastikan tidak ada lekukan pada pipa mancet.<br />

g. Ikuti posisi tubuh, lihat gambar dihalaman berikut.<br />

h. Jika pengukuran selesai, manset akan mengempis kembali dan hasil<br />

pengukuran akan muncul. Alat akan menyimpan hasil pengukuran<br />

secara otomatis.<br />

i. Tekan “START/STOP” untuk mematikan alat. Jika Anda lupa untuk<br />

mematikan alat, maka alat akan mati dengan sendirinya dalam 5 menit.<br />

C. Prosedur penggunaan manset<br />

a. Masukkan ujung pipa manset pada bagian alat.<br />

b. Perhatikan arah masuknya perekat manset.<br />

c. Pakai manset, perhatikan arah selang.<br />

SYS<br />

DIA<br />

PULSE<br />

Gambar.<br />

Cara Pemasangan Manset Pada Tensimeter Digital<br />

d. Perhatikan jarak manset dengan garis siku lengan ± 1 ~ 2 cm.<br />

Perhatikan jarak manset<br />

dengan garis siku lengan<br />

kurang lebih 1 - 2 cm<br />

Gambar.<br />

Cara Pemasangan Manset Pada Lengan<br />

Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013<br />

Perhatikan arah<br />

masuknya perekat<br />

manset<br />

Pastikan posisi selang sejajar<br />

denganjari tengah, dan posisi tangan<br />

terbuka keatas<br />

Pakai manset,<br />

perhatikan arah<br />

selang<br />

Jika manset sudah<br />

terpasang dengan benar,<br />

rekatkan manset


e. Pastikan selang sejajar dengan jari tengah, dan posisi lengan terbuka keatas.<br />

f. Jika manset sudah terpasang dengan benar, rekatkan manset.<br />

g. Menghasilkan pengukuran yang akurat.<br />

h. Pada formulir hasil pengukuran dan pemeriksaan.<br />

Sistolik<br />

Diastolik<br />

Denyut<br />

PM<br />

Gambar.<br />

Contoh Angka Hasil<br />

Pengukuran Tensimeter Digital<br />

i. Pengukuran dilakukan dua kali, jarak antara dua pengukuran sebaiknya<br />

antara 2 menit dengan melepaskan mancet pada lengan.<br />

j. Apabila hasil pengukuran satu dan kedua terdapat selisih > 10 mmHg,<br />

ulangi pengukuran ketiga setelah istirahat selama 10 menit dengan<br />

melepaskan mancet pada lengan.<br />

k. Apabila responden tidak bisa duduk, pengukuran dapat dilakukan<br />

dengan posisi berbaring, dan catat kondisi tersebut di lembar catatan.<br />

D. Pengukuran Tekanan Darah dengan Tensimeter manual<br />

1. Duduk dengan tenang dan rileks sekitar 5 (lima) menit<br />

2. Jelaskan manfaat rileks tersebut, yaitu agar nilai tekanan darah yang<br />

terukur adalah nilai yang stabil<br />

3. Pasang manset pada lengan dengan ukuran yang sesuai, dengan jarak<br />

sisi manset paling bawah 2,5 cm dari siku dan rekatkan dengan baik<br />

4. Posisikan tangan di atas meja dengan posisi sama tinggi dengan letak jantung<br />

5. Bagian yang terpasang manset harus terbebas dari lapisan apapun<br />

Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013<br />

33


34<br />

6. Pengukuran dilakukan dengan tangan di atas meja dan telapak tangan<br />

terbuka ke atas.<br />

7. Rabalah nadi pada lipatan lengan, pompa alat hingga denyutan nadi<br />

tidak teraba lalu dipompa lagi hingga tekanaan meningkat sampai<br />

30 mmHg di atas nilai tekanan nadi ketika denyutan nadi tidak teraba<br />

8. Tempelkan steteskop pada perabaan denyut nadi, lepaskan pemompa<br />

perlahan-lahan dan dengarkan suara bunyi denyut nadi.<br />

9. Catat tekanan darah sistolik yaitu nilai tekanan ketika suatu denyut nadi<br />

yang pertama terdengar dan tekanan darah diatolik ketika bunyi<br />

keteraturan denyut nadi tidak tersengar<br />

10. Sebaiknya pengukuran dilakukan 2 kali. Pengukuran ke-2 setelah<br />

selang waktu 2 (dua) menit.<br />

11. Jika perbedaan hasil pengukuran ke-1 dan ke-2 adalah 10 mmHg atau<br />

lebih harus dilakukan pengukuran ke-3.<br />

12. Apabila responden tidak bisa duduk, pengukuran dapat dilakukan<br />

dengan posisi berbaring, dan catat kondisi tersebut di lembar catatan.<br />

1. Manset tensimeter dipasang (diikatkan) pada lengan atas. Manset<br />

sedikitnya harus dapat melingkari 2/3 lengan atas dan bagian bawahnya<br />

sekitar 2 jari di atas daerah lipatan lengan atas untuk mencegah kontak<br />

dengan stetoskop. Stetoskop ditempatkan pada lipatan lengan atas (pada<br />

arteri brakhialis pada permukaan ventral/depan siku agak ke bawah<br />

manset tensimeter).<br />

2. Sambil mendengarkan denyut nadi, tekanan dalam tensimeter dinaikkan<br />

dengan memompa sampai tidak terdengar lagi. Kemudian tekanan di<br />

dalam tensimeter diturunkan pelan-pelan.<br />

3. Pada saat denyut nadi mulai terdengar kembali, baca tekanan yang<br />

tercantum dalam tensimeter, tekanan ini adalah tekanan atas (sistolik).<br />

4. Suara denyutan nadi selanjutnya menjadi agak keras dan tetap terdengar<br />

sekeras itu sampai suatu saat denyutannya melemah atau menghilang<br />

sama sekali. Pada saat suara denyutan yang keras itu melemah, baca lagi<br />

tekanan dalam tensimeter, tekanan itu adalah tekanan bawah (diastolik).<br />

5. Tekanan darah orang yang diperiksa adalah rata-rata pengukuran yang<br />

dilakukan sebanyak 2 kali.<br />

Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013


Hal yang perlu diperhatikan :<br />

Beberapa hal yang perlu diketahui berkaitan dengan pengukuran<br />

tekanan darah, yaitu bahwa hasil pengukuran tekanan darah bisa<br />

“tidak benar” akibat minum kopi atau minuman beralkohol akan<br />

meningkatkan tekanan darah dari nilai sebenarnya. Demikian juga<br />

merokok, rasa cemas (tegang), terkejut, dan stress. Ingin kencing,<br />

karena kandung kemih penuh, juga dapat meningkatkan tekanan<br />

darah. Oleh karena itu, sebelum melakukan pengukuran tekanan<br />

darah, sebaiknya:<br />

- Buang air kecil terlebih dahulu<br />

(KOSONGKAN KANDUNG KEMIH),<br />

- Tidak minum kopi atau minuman beralkohol,<br />

dan tidak merokok.<br />

Sebaiknya tenangkan pikiran dan perasaan,<br />

misalnya dengan DUDUK SANTAI SELAMA<br />

LEBIH KURANG LIMA MENIT. Duduklah<br />

dengan menapakkan kaki di lantai atau<br />

di injakan kaki dan sandarkan punggung.<br />

Injakan kaki dan sandaran punggung akan<br />

membantu untuk rileks dan memberikan<br />

hasil pengukuran tekanan darah yang lebih<br />

akurat.<br />

Agar pengukuran tekanan darah yang<br />

dilakukan hasilnya valid, maka harus<br />

diperhatikan validitas alat pengukuran<br />

tekanan darah, terutama alat pengukur<br />

tekanan darah di Rumah (ATDR).<br />

Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013<br />

35


36<br />

FORM REKAPITULASI<br />

GERAKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH BAGI MASYARAKAT<br />

DALAM RANGKA HARI KESEHATAN SEDUNIA TAHUN 2013<br />

Provinsi : ..............................................................................<br />

Kab/Kota : ..............................................................................<br />

Tempat pengukuran : ..............................................................................<br />

Penyelenggara kegiatan : ..............................................................................<br />

Tanggal Pengukuran : ..............................................................................<br />

Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013


PETUNJUK PENGISIAN FORM REKAPITULASI GERAKAN<br />

PENGUKURAN TEKANAN DARAH BAGI MASYARAKAT DALAM<br />

RANGKA HARI KESEHATAN SEDUNIA TAHUN 2013<br />

1. Provinsi<br />

Isilah sesuai dengan Provinsi<br />

tempat Pengukuran tekanandarah<br />

berlangsung<br />

2. Kabupaten/Kota<br />

Isilah sesuai dengan Kabupaten/Kota<br />

tempat pengukuran tekanan darah<br />

berlangsung<br />

3. Tempat Pengukuran<br />

Isilah nama tempat pengukuran<br />

tekanan darah berlangsung, seperti<br />

Puskesmas, Praktek Dokter Umum,<br />

Posbindu PTM, Posyandu Lansia,<br />

Balai pengobatan, Apotik, Mal, Pusat<br />

Perbelanjaan, dll.<br />

4. Penyelenggara Kegiatan<br />

Isilah nama organisasi, unit kerja<br />

(Yayasan Jantung, Poltekes, Rumah<br />

Sakit Dharmais, Bank Mandiri, Klinik<br />

Sehat, dll)<br />

5. Kolom No<br />

Isilah mulai dengan nomor urut 1 untuk<br />

data responden yang melakukan<br />

pengukuran tekanan darah.<br />

6. Kolom Jenis Kelamin<br />

Isilah dengan huruf “L” untuk jenis<br />

kelamin Laki-laki dan huruf “P” untuk<br />

jenis kelamin Perempuan<br />

7. Kolom Umur<br />

Isilah kolom ini sesuai dengan<br />

umur responden yang melakukan<br />

pengukuran tekanan darah<br />

8. Kolom Hasil Pengukuran Tekanan Darah<br />

Isilah kolom ini dengan hasil<br />

pengukuran tekanan darah, untuk hasil<br />

pengukuran pertama pada lengan<br />

kiri dituliskan pada kolom angka 1,<br />

untuk hasil pengukuran tekanan<br />

kedua padalengan kanan dituliskan<br />

pada kolom angka 2. Apabila selisih<br />

pengukuran tekanan darah pertama<br />

dan kedua berbeda>15 mmHg maka<br />

lakukan pemeriksaan ketiga pada<br />

lengan kiri dan catat hasil pada kolom<br />

angka 3. Catatlah nilai sistole dan<br />

diastole pada kolom yang tersedia<br />

sesuai dengan pengukuran yang<br />

dilakukan.<br />

9. Form rekapitulasi yang sudah terisi<br />

lengkap dikirimkan via email ke:<br />

pptm@kemkes.go.id<br />

Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013<br />

37


Gerakan Pengukuran Tekanan darah bagi masyarakat<br />

dilaksanakan mulai tanggal 7April 2013, dengan prosedur<br />

pengukuran yang tercantum pada panduan HKS 2013 dan<br />

melaporkan hasil pengukuran tekanan darah ke Direktorat PPTM<br />

dengan cara men-download formulir pencatatan yang tersedia<br />

pada website http://www.pppl.depkes.go.id dan mengupload<br />

hasilnya pada website tersebut atau menggunakan form<br />

rekapitulasi dalam bentuk format excel sesuai petunjuk.<br />

PETUNJUK PENCATATAN DAN PELAPORAN<br />

HASIL PENGUKURAN TEKANAN DARAH<br />

1. Silakan buka website http://www.pppl.depkes.go.id<br />

2. Download file excel pada menu “Hari Kesehatan Sedunia 2013” lalu pilih<br />

menu “Download file”, atau klik gambar Download “Gerakan Pengukuran<br />

Tekanan Darah”.<br />

3. Silakan buka file excel tersebut lalu isilah data-data yang diminta.<br />

4. Simpan file excel tersebut tanpa merubah nama file tersebut.<br />

5. Upload file excel tersebut di alamat website http://www.pppl.depkes.go.id<br />

pada menu “Hari Kesehatan Sedunia 2013” lalu pilih menu “Upload file”,<br />

atau klik gambar Upload “Gerakan Pengukuran Tekanan Darah”.<br />

6. JIKA Saudara kesulitan men-Download dan Upload file, silahkan mencatat<br />

hasil pengukuran pada formulir pencatatan yang disediakan pada “Buku<br />

Panduan Peringatan Hari Kesehatan Sedunia 2013”, dan ikuti petunjuk<br />

pengisian.<br />

38<br />

Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013


Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013<br />

39


40<br />

Panduan Peringatan<br />

Hari Kesehatan Sedunia<br />

7 April 2013<br />

KEMENTERIAN KESEHATAN<br />

REPUBLIK INDONESIA<br />

PUSAT PROMOSI KESEHATAN<br />

Gedung Prof DR. Sujudi lantai 10<br />

Jln. HR. Rasuna Said Blok X-5 Kavling 4-9<br />

Jakarta Selatan, 12950<br />

Telp/Fax. (021) 5203873<br />

www.promkes.depkes.go.id

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!