10.04.2013 Views

November - Desember 2012. Vol.13 No. 6 - Perpustakaan POM ...

November - Desember 2012. Vol.13 No. 6 - Perpustakaan POM ...

November - Desember 2012. Vol.13 No. 6 - Perpustakaan POM ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Info<strong>POM</strong> - <strong>Vol.13</strong> <strong>No</strong>. 6 <strong><strong>No</strong>vember</strong>-<strong>Desember</strong> 2012<br />

SIARAN PERS<br />

HASIL PENGAWASAN KOSMETIKA<br />

MENGANDUNG BAHAN BERBAHAYA/DILARANG<br />

Untuk melindungi masyarakat dari penggunaan kosmetika yang tidak memenuhi persyaratan keamanan, manfaat dan mutu,<br />

Badan <strong>POM</strong> secara rutin dan berkesinambungan melakukan pengawasan peredaran kosmetika, termasuk kemungkinan<br />

penggunaan bahan berbahaya/dilarang dalam sediaan kosmetika.<br />

Berdasarkan hasil pengawasan Badan <strong>POM</strong> di seluruh Indonesia pada tahun 2012 sampai dengan bulan Oktober ditemukan<br />

48 kosmetika yang mengandung bahan berbahaya/dilarang. Untuk itu Badan <strong>POM</strong> mengeluarkan peringatan publik/public<br />

warning sebagaimana Lampiran I sampai dengan III, dengan tujuan agar masyarakat tidak menggunakan kosmetika tersebut<br />

karena dapat membahayakan kesehatan.<br />

Temuan kosmetika yang mengandung bahan berbahaya/dilarang selama 5 tahun terakhir mengalami penurunan dari 3,19%<br />

menjadi 0,42% temuan dari jumlah produk yang disampling. Pada 2008 jumlah temuan 3,19% dari produk yang disampling; 2009<br />

jumlah temuan 1,49% ; tahun 2010 jumlah temuan 0,86%; tahun 2011 jumlah temuan 0,70%; dan tahun 2012 jumlah temuan<br />

0,42%.<br />

Bahan berbahaya/ dilarang yang diidentifikasi terkandung dalam kosmetika tahun 2012 menunjukkan tren yang sama dengan<br />

tahun-tahun sebelumnya, yaitu penggunaan bahan berbahaya/dilarang pada bahan pemutih kulit dan pewarna dilarang.<br />

Sebagai tindak lanjut terhadap seluruh temuan kosmetika mengandung bahan berbahaya/ dilarang tersebut, dilakukan penarikan<br />

produk dari peredaran dan dimusnahkan.<br />

Karena temuan ini merupakan tindak pidana, maka kasusnya dibawa ke pengadilan, dalam hal ini Badan <strong>POM</strong> bekerja sama<br />

dengan aparat penegak hukum lainnya. Selama lima tahun terakhir sejumlah 219 kasus diajukan ke pengadilan dengan sanksi<br />

putusan pengadilan paling tinggi berupa hukuman penjara 2 tahun 1 bulan. Putusan pengadilan ini ternyata belum menimbulkan<br />

efek jera bagi pelaku tindak pidana di bidang obat dan makanan.<br />

Badan <strong>POM</strong> berkomitmen untuk terus melakukan koordinasi lintas sektor antara lain dengan Pemda Kab/Kota (Dinas Kesehatan/<br />

Dinas Perindustrian/Dinas Perdagangan) – Kepolisian serta Asosiasi dalam pengawasan dan penanganan kasus kosmetika<br />

mengandung bahan berbahaya/ dilarang. Selain itu, dilakukan pula pembinaan/advokasi kepada Usaha Kecil dan Menengah<br />

(UKM) kosmetika.<br />

Diserukan kepada pelaku usaha yang melakukan produksi dan/atau mengedarkan kosmetika mengandung bahan berbahaya/<br />

dilarang untuk menghentikan praktek-praktek tersebut.<br />

Kepada masyarakat:<br />

1. ditegaskan untuk tidak menggunakan kosmetika mengandung bahan berbahaya/ dilarang sebagaimana tercantum<br />

dalam lampiran peringatan publik/public warning ini termasuk peringatan publik/public warning yang sudah diumumkan<br />

sebelumnya, karena dapat menyebabkan risiko bagi kesehatan bahkan dapat berakibat fatal.<br />

2. diharapkan melaporkan kepada Badan <strong>POM</strong> atau Pemda setempat apabila diduga adanya produksi dan peredaran kosmetika<br />

secara ilegal kepada Unit Layanan Pengaduan Konsumen Badan <strong>POM</strong> RI di Jakarta, nomor telepon: 021-4263333 dan 021-<br />

32199000 atau email ulpk@pom.go.id dan ulpk_badanpom@yahoo.co.id atau melalui Layanan Informasi Konsumen di Balai<br />

Besar/Balai <strong>POM</strong> di seluruh Indonesia.<br />

Demikian peringatan ini disampaikan untuk diketahui dan disebarluaskan.<br />

3

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!