konsep hasil pemeriksaan kinerja pelayanan kesehatan tahun
konsep hasil pemeriksaan kinerja pelayanan kesehatan tahun
konsep hasil pemeriksaan kinerja pelayanan kesehatan tahun
Transform your PDFs into Flipbooks and boost your revenue!
Leverage SEO-optimized Flipbooks, powerful backlinks, and multimedia content to professionally showcase your products and significantly increase your reach.
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN<br />
REPUBLIK INDONESIA<br />
KONSEP HASIL PEMERIKSAAN KINERJA<br />
PELAYANAN KESEHATAN<br />
TAHUN ANGGARAN 2005 – 2007<br />
PADA<br />
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI<br />
KABUPATEN GIANYAR<br />
DI<br />
GIANYAR<br />
PERWAKILAN BPK RI<br />
DI DENPASAR
D A F T A R I S I<br />
DAFTAR ISI<br />
BAB I RESUME HASIL PEMERIKSAAN 1<br />
BAB II HASIL PEMERIKSAAN 11<br />
A. GAMBARAN UMUM ……………………………………... 11<br />
1. Tujuan Pemeriksaan ……………………………………. 11<br />
2. Sasaran Pemeriksaan …………………………………… 11<br />
3. Metode Pemeriksaan ……………………………………. 11<br />
4. Jangka Waktu P<strong>pemeriksaan</strong> ………………................... 16<br />
5. Uraian Singkat Mengenai Entitas Yang Diperiksa 16<br />
6. Sistem Pengendalian Manajemen……………………….. 18<br />
a. Organisasi………………………………………….. 18<br />
b. Kebijaksanaan……………………………………… 19<br />
c. Perencanaan………………………………………… 21<br />
d. Prosedur Kerja……………………………………… 21<br />
e. Pencatatan………………………………………….. 22<br />
f. Personalia…………………………………………… 25<br />
g. Pelaporan…………………………………………… 27<br />
h. Pengawasan Intern…………………………………. 28<br />
7. Cakupan Pemeriksaan…………………………............... 28<br />
i<br />
Halaman<br />
B. HASIL PEMERIKSAAN…………………………………...<br />
1. Penilaian atas ketercapaian Key Performance Indikator<br />
35<br />
(KPI) ……………………………………………………<br />
2. Pemeriksaan Kinerja pada Rumah Sakit Umum Daerah<br />
Sanjiwani Kabupaten Gianyar…………………….<br />
a. 49 dan 39 Kegiatan <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> Tahun<br />
Anggaran 2005 dan 2006 belum memenuhi target<br />
35<br />
Standar Pelayanan Minimal yang ditetapkan<br />
b. Pencapaian Indikator BOR, ALOS, BTO Tahun<br />
Anggaran 2005 dan ALOS, BTO Tahun Anggaran<br />
42<br />
2006 belum optimal.……………………………….<br />
c. Struktur Organisasi RSUD Sanjiwani pada tingkat<br />
jabatan structural Wakil Direktur tidak sesuai dengan<br />
ketentuan untuk RSU Kelas B Non Pendidikan<br />
53<br />
…………………………………………<br />
d. Penempatan tenaga keperawatan di RSUD Sanjiwani<br />
55<br />
Tahun Anggaran 2005 dan 2006 tidak sesuai<br />
ketentuan…………………………………….<br />
e. Obat-obatan dan bahan habis pakai kadaluwarsa<br />
sebanyak 273 jenis serta 44 unit peralatan <strong>kesehatan</strong><br />
58<br />
yang rusak berat belum dihapuskan……………….. 60<br />
f. 86 unit peralatan <strong>kesehatan</strong> RSUD Sanjiwani belum 63<br />
diuji atau dikalibrasi sesuai yang dipersyaratkan
g. 478 unit alat <strong>kesehatan</strong> dan 7 komponen peralatan<br />
ambulance pada RSUD Sanjiwani belum dimanfaatkan<br />
secara optimal ……………………… 65<br />
h. Penyediaan Peralatan Keperawatan pada RSUD<br />
Sanjiwani tidak sesuai standar yang ditetapkan 68<br />
i. Pengajuan klaim pembayaran Askes RSUD Sanjiwani<br />
kepada Askes (Persero) tidak tepat waktu 70<br />
j. Pemberian <strong>pelayanan</strong> kepada Keluarga Miskin Tahun<br />
Anggaran 2007 diluar penetapan sebesar<br />
Rp120.001.575,00 dan klaim peserta PT. Askes<br />
minimal sebesar Rp65.515.050,00 membebani RSUD<br />
Sanjiwani …………………………………. 71<br />
k. Penggunaan Dana Operasional dan Pemeliharaan Unit<br />
Swadana Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)<br />
Sanjiwani Tahun Anggaran 2005 dan 2006 melebihi<br />
ketentuan 75<br />
l. Realisasi atas Insentif Jasa Pelayanan, Biaya Obatobatan,<br />
listrik dan air tidak sesuai dengan pagu<br />
anggaran …………………………………………… 79<br />
m. Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Rumah<br />
Sakit (SIMRS) RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar<br />
senilai Rp588.000.000,00 belum efektif 83<br />
n. Pembagian Jasa Pelayanan kepada Dewan Penyantun<br />
sebesar Rp99.325.028,60 memboroskan keuangan<br />
RSUD Sanjiwani ……………………….. 88<br />
o. Pengadaan bahan makanan pasien RSUD Sanjiwani<br />
sebesar Rp256.529.000,00 tidak sesuai ketentuan 90<br />
LAMPIRAN-LAMPIRAN<br />
Lampiran 1 : BOR, ALOS, BTO, TOI, GDR & NDR<br />
Tahun Anggaran 2005 dan 2006<br />
Lampiran 2 a : Selisih antara Tunjangan Struktural Wakil<br />
Direktur Penunjang dengan Tunjangan<br />
Fungsional untuk Golongan IV pada Daftar<br />
Gaji<br />
Lampiran 2 b : Selisih Tambahan Peng<strong>hasil</strong>an (Uang<br />
Kesejahteraan) antara Pejabat Struktural<br />
Wakil Direktur Penunjang dengan Pejabat<br />
Fungsional (Staf) Golongan IV berdasarkan<br />
DASK 2005<br />
Lampiran 3 a : Daftar Obat Kadaluarsa yang belum diusulkan<br />
penghapusannya<br />
Lampiran 3 b : Daftar Obat Kadaluarsa yang sudah diusulkan<br />
penghapusannya<br />
Lampiran 3 c : Daftar Alat Medis yang Rusak Berat pada<br />
RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar<br />
Lampiran 4 : Daftar Alat Kesehatan yang belum dikalibrasi<br />
pada RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar<br />
Lampiran 5 : Daftar Alat Medis yang Belum dimanfaatkan<br />
pada RSUD Sanjiwani Gianyar<br />
ii
Lampiran 6 a : Daftar Perbandingan Alat Keperawatan<br />
dengan Standar Alat Keperawatan dengan<br />
kapasitas 30 orang pasien per ruangan yang<br />
terdapat pada Ruang Rawat Inap Pada RSUD<br />
Sanjiwani Gianyar<br />
Lampiran 6 b : Daftar Perbandingan Alat Tenun dengan<br />
Standar Alat Keperawatan dengan kapasitas<br />
30 orang pasien per ruangan yang terdapat<br />
pada Ruang Rawat Inap Pada RSUD<br />
Sanjiwani Gianyar<br />
Lampiran 6 c : Daftar Perbandingan Alat Tenun dengan<br />
Standar Alat Keperawatan dengan kapasitas<br />
di bawah 30 orang pasien per ruangan yang<br />
terdapat pada Ruang Rawat Inap Pada RSUD<br />
Sanjiwani Gianyar<br />
Lampiran 6 d : Daftar Perbandingan Alat Keperawatan<br />
dengan Standar Alat Keperawatan dengan<br />
kapasitas di bawah 30 orang pasien per<br />
ruangan yang terdapat pada Ruang Rawat<br />
Inap Pada RSUD Sanjiwani Gianyar<br />
Lampiran 7 a : Daftar Pengajuan Klaim Pelayanan Kesehatan<br />
Askes Komersial ke KCU/KC PT Askes<br />
(Persero)<br />
Lampiran 7 b : Daftar Pengajuan Klaim Pelayanan Kesehatan<br />
Askeskin ke KCU/KC PT Askes (Persero)<br />
Lampiran 7 c : Daftar Pengajuan Klaim Pelayanan Kesehatan<br />
Sosial ke KCU/KC PT Askes (Persero)<br />
Lampiran 7 d : Daftar Pengajuan Klaim Obat Komersial ke<br />
KCU/KC PT Askes (Persero)<br />
Lampiran 7 e : Daftar Pengajuan Klaim Obat Askeskin ke<br />
KCU/KC PT Askes (Persero)<br />
Lampiran 7 f : Daftar Pengajuan Klaim Obat Sosial ke<br />
KCU/KC PT Askes (Persero)<br />
Lampiran 8 a : Daftar Pelayanan kepada Peserta Askes di<br />
luar ketetapan<br />
Lampiran 8 b : Rekapan Pengajuan dan Persetujuan Klaim<br />
Obat ke PT. Askes Tahun Anggaran 2005<br />
Lampiran 9 : Daftar Realisasi Penerimaan Fungsional<br />
Swadana Tahun 2005 dan 2006<br />
Lampiran 10 : SiLPA Murni Swadana Tahun 2005 dan 2006<br />
Lampiran 11 : Daftar Tanda Terima Jasa Pelayanan untuk<br />
Dewan Penyantun Tahun 2005, Tahun 2006<br />
dan Tahun 2007<br />
Lampiran 12 : Daftar Pengadaan Bahan Makanan Pasien<br />
Tahun Anggaran 2005 dan 2006<br />
iii
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI<br />
PERWAKILAN BPK RI DI DENPASAR<br />
HASIL PEMERIKSAAN KINERJA PELAYANAN KESEHATAN<br />
RUMAH SAKIT<br />
TAHUN ANGGARAN 2005 - 2007<br />
PADA<br />
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANJIWANI<br />
KABUPATEN GIANYAR<br />
DI<br />
GIANYAR<br />
SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2007<br />
BAB. I RESUME HASIL PEMERIKSAAN<br />
Pemeriksaan Kinerja Pelayanan Kesehatan Tahun Anggaran 2005 – 2007 pada Rumah<br />
Sakit Umum Daerah Sanjiwani Kabupaten Gianyar adalah untuk mengetahui dan menilai<br />
apakah upaya <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> oleh RSUD Sanjiwani telah dilaksanakan secara optimal<br />
sesuai dengan indikator <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> yang telah ditetapkan; sarana dan prasarana<br />
<strong>kesehatan</strong> pada RSUD Sanjiwani telah tersedia sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dan<br />
telah dimanfaatkan sesuai dengan peruntukkannya; dan biaya kegiatan upaya <strong>pelayanan</strong><br />
<strong>kesehatan</strong> tersebut telah dilaksanakan secara ekonomis, efisien dan efektif.<br />
Metode <strong>pemeriksaan</strong> yang digunakan mengacu pada Standar Pemeriksaan Keuangan<br />
Negara, yaitu dilakukan secara uji petik (sampling) dengan analisa prosedur antara lain<br />
mereview sistem yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan atas<br />
seluruh aktivitas yang diperiksa. Metode tersebut dilanjutkan dengan pengujian substantif yang<br />
dapat meliputi wawancara dengan pejabat-pejabat yang kompeten dan pengujian terhadap<br />
dokumen-dokumen dan bukti-bukti yang ada, seperti: anggaran, laporan keuangan, program,<br />
rencana <strong>tahun</strong>an, prosedur tetap dan lain-lain.<br />
Kinerja RSUD Sanjiwani Tahun Anggaran 2005 - 2007 tercermin dari pencapaian atas<br />
Indikator Kinerja Utama atau Key Performance Indicator (KPI). Hasil pencapaian atas KPI<br />
tersebut dan pengelompokannya ke dalam aspek positif dan aspek negatif dapat diuraikan<br />
sebagai berikut:
A. Pencapaian KPI RSUD Sanjiwani pada Tahun Anggaran 2005 adalah ”Sedang” dengan<br />
skor 70,10 dan Tahun Anggaran 2006 adalah ”Sedang” dengan skor 76,19 dari skor<br />
maksimal 100.<br />
B. Aspek Positif<br />
Hasil pencapaian yang termasuk dalam aspek positif adalah tercapainya KPI atas Standar<br />
Pelayanan Minimal (SPM) pada skor maksimal untuk Tahun Anggaran 2005 dan 2006<br />
yang antara lain dapat dijelaskan sebagai berikut:<br />
1. Waktu Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat mencapai skor maksimal 1,38 berarti<br />
Pelayanan Gawat Darurat sudah sepenuhnya 24 jam;<br />
2. Ketersediaan Pelayanan Rawat Jalan (Klinik Anak) mencapai skor maksimal 1,38<br />
berarti telah tersedianya Klinik Anak pada RSUD Sanjiwani;<br />
3. Dokter Penanggungjawab pasien Rawat Inap mencapai skor maksimal 1,38 berarti<br />
sudah sepenuhnya dokter tersebut bertanggungjawab terhadap pasien Rawat Inap;<br />
4. Tidak Ada Kejadian Operasi Salah Orang mencapai skor maksimal 1,38 berarti<br />
operasi yang dilakukan kepada pasien selama ini tidak pernah salah orang;<br />
5. Tidak Ada Kesalahan Pemberian Obat mencapai skor maksimal 1,38 berarti obat<br />
yang diberikan kepada pasien selama ini telah sesuai dengan resep.<br />
Berdasarkan <strong>hasil</strong> positif tersebut, BPK RI merekomendasikan RSUD Sanjiwani<br />
untuk tetap dapat mempertahankan skor maksimal KPI yang sudah dicapai.<br />
C. Aspek Negatif<br />
Hasil pencapaian yang termasuk dalam aspek negatif adalah belum atau tidak tercapainya<br />
KPI atas Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada skor maksimal untuk Tahun Anggaran<br />
2005 dan 2006 serta terdapat temuan <strong>pemeriksaan</strong> yang berkaitan dengan <strong>kinerja</strong><br />
<strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> RSUD Sanjiwani untuk Tahun Anggaran 2005, 2006 dan sampai<br />
dengan berakhirnya <strong>pemeriksaan</strong> 5 November 2007, yaitu:<br />
1. 49 dan 39 kegiatan <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> masing-masing untuk Tahun Anggaran 2005<br />
dan 2006 belum memenuhi target Standar Pelayanan Minimal yang ditetapkan.<br />
Hal tersebut disebabkan oleh:<br />
a. Kelalaian Direktur RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar dan Kepala Bagian<br />
Perencanaan dan Anggaran RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar dalam<br />
merencanakan kegiatan <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> belum sepenuhnya mengarah pada<br />
pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM);<br />
2
. Kelalaian Direktur RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar yang tidak<br />
melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program-program rumah<br />
sakit.<br />
c. Kelalaian Ketua Komite Medik yang tidak melakukan evaluasi internal tentang<br />
standar <strong>pelayanan</strong> minimal rumah sakit.<br />
Sehubungan dengan hal itu, BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar<br />
memberikan sanksi kepada:<br />
a. Direktur dan Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran RSUD Sanjiwani<br />
Gianyar atas kelalaiannya dalam merencanakan kegiatan <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong><br />
belum sepenuhnya mengarah pada pencapaian Standar Pelayanan Minimal<br />
(SPM); dan selanjutnya memerintahkan untuk merencanakan kegiatan <strong>pelayanan</strong><br />
<strong>kesehatan</strong> agar tercapainya SPM;<br />
b. Direktur, Wadir Penunjang, Wadir Pelayanan, dan Wadir Umum dan Keuangan<br />
RSUD Sanjiwani Gianyar atas kelalaiannya tidak melaksanakan monitoring dan<br />
evaluasi pelaksanaan dan pelaporan program-program rumah sakit; dan<br />
selanjutnya memerintahkan untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi<br />
pelaksanaan dan pelaporan program-program rumah sakit;<br />
c. Ketua Komite Medik RSUD Sanjiwani Gianyar atas kelalaiannya yang tidak<br />
melakukan evaluasi internal tentang standar <strong>pelayanan</strong> minimal rumah sakit; dan<br />
selanjutnya memerintahkan untuk melakukan evaluasi internal dan pelaporan<br />
tentang standar <strong>pelayanan</strong> minimal rumah sakit secara rutin.<br />
2. Pencapaian Indikator BOR, ALOS, BTO Tahun Anggaran 2005 dan ALOS, BTO<br />
Tahun Anggaran 2006 belum optimal<br />
Hal tersebut disebabkan oleh belum adanya dokter yang terkait dan tidak<br />
tersedianya sarana yang memadai sesuai kebutuhan pasien pada waktu itu.<br />
Sehubungan dengan hal itu, BPK RI menyarankan Bupati Gianyar untuk<br />
memerintahkan Direktur RSUD Sanjiwani mengusulkan penambahan dokter yang<br />
terkait sesuai kebutuhan pasien dalam kondisi tertentu secara bertahap sesuai dengan<br />
kemampuan keuangan daerah dan menambah sarana yang diperlukan untuk<br />
mendukung kegiatan rumah sakit.<br />
3. Struktur Organisasi RSUD Sanjiwani pada tingkat jabatan struktural Wakil Direktur<br />
tidak sesuai dengan ketentuan untuk RSU Kelas B Non Pendidikan<br />
3
Hal tersebut disebabkan oleh kebijakan Pemerintah Kabupaten Gianyar yang<br />
dituangkan dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2001 yang menetapkan bahwa<br />
Direktur RSUD Sanjiwani dibantu oleh tiga Wadir, yaitu: Wadir Pelayanan, Wadir<br />
Penunjang, serta Wadir Umum dan Keuangan.<br />
Sehubungan dengan hal itu, BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar<br />
mengusulkan kepada DPRD Kabupaten Gianyar untuk mereview kebijakan dan<br />
merevisi Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2001 sesuai ketentuan yang berlaku.<br />
4. Penempatan tenaga keperawatan di RSUD Sanjiwani Tahun Anggaran 2005 dan 2006<br />
tidak sesuai ketentuan<br />
Hal tersebut disebabkan oleh Kelalaian Ketua Komite Keperawatan Fungsional<br />
(KKF) yang menempatkan tenaga keperawatan tidak merata dan tidak membuat<br />
analisa terhadap kebutuhan tenaga keperawatan secara kuantitatif.<br />
Sehubungan denga hal itu, BPK RI menyarankan kepada Bupati Gianyar agar<br />
memberi sanksi kepada Ketua Komite Keperawatan Fungsional (KKF) atas<br />
kelalaiannya dalam menempatkan tenaga keperawatan yang tidak berimbang dan<br />
tidak membuat analisa terhadap kebutuhan tenaga keperawatan; dan selanjutnya<br />
memerintahkan Ketua KKF menempatkan tenaga keperawatan secara berimbang<br />
sesuai kebutuhan dan secara rutin membuat analisa kuantitatif terhadap kebutuhan<br />
tenaga keperawatan.<br />
5. Obat – obatan dan bahan habis pakai kadaluarsa sebanyak 273 jenis serta 44 unit<br />
peralatan <strong>kesehatan</strong> yang rusak berat belum dihapuskan<br />
Permasalahan tersebut disebabkan oleh kelalaian Wakil Direktur Penunjang dan<br />
Panitia Penghapusan Barang yang baru sebagian mengusulkan penghapusan obatobatan<br />
yang kadaluwarsa dan peralatan medis yang sudah rusak berat kepada<br />
Pemerintah Kabupaten Gianyar.<br />
Sehubungan dengan hal tersebut, BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar<br />
memberi sanksi kepada Wakil Direktur Penunjang dan Panitia Penghapusan Barang<br />
atas kelalaiannya yang baru sebagian mengusulkan penghapusan obat-obatan yang<br />
kadaluarsa dan peralatan medis yang sudah rusak berat kepada Pemerintah Kabupaten<br />
Gianyar dan selanjutnya memerintahkan untuk segera mengusulkan penghapusan<br />
obat-obatan yang kadaluarsa dan peralatan medis yang sudah rusak berat lainnya<br />
kepada Pemerintah Kabupaten Gianyar.<br />
4
6. 86 unit peralatan <strong>kesehatan</strong> RSUD Sanjiwani belum diuji atau dikalibrasi sesuai yang<br />
dipersyaratkan<br />
Hal tersebut disebabkan oleh:<br />
a. Kelalaian Direktur dan Wakil Direktur Umum dan Keuangan yang kurang<br />
memperhatikan penganggaran untuk mengkalibrasi alat <strong>kesehatan</strong> sehingga mutu<br />
dan fungsi alat <strong>kesehatan</strong> tersebut terjamin.<br />
b. Kelalaian Plt. Kepala IPSRS yang tidak membuat daftar peralatan medis yang<br />
sudah harus diklaibrasi.<br />
Sehubungan dengan hal tersebut, BPK RI menyarankan kepada Bupati Gianyar<br />
agar memberi sanksi kepada:<br />
a. Direktur dan Wakil Direktur Umum dan Keuangan yang kurang memperhatikan<br />
penganggaran untuk mengkalibrasi alat <strong>kesehatan</strong> dan selanjutnya segera<br />
menganggarkan kegiatan pengkalibrasian alat <strong>kesehatan</strong> sehingga mutu dan fungsi<br />
alat <strong>kesehatan</strong> tersebut terjamin;<br />
b. Plt. Kepala IPSRS atas kelalaiannya yang tidak membuat daftar peralatan medis<br />
yang sudah harus dikalibrasi dan selanjutnya segera membuat daftar peralatan<br />
medis yang sudah harus dikalibrasi.<br />
7. 478 unit alat <strong>kesehatan</strong> dan 7 komponen peralatan ambulance pada RSUD Sanjiwani<br />
belum dimanfaatkan secara optimal<br />
Permasalahan tersebut antara lain disebabkan oleh :<br />
a. Kelalaian Kepala Instalasi Rawat Inap tidak segera memanfaatkan dan<br />
mendistribusikan bantuan alat <strong>kesehatan</strong> untuk <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> kepada<br />
masyarakat;<br />
b. Kurangnya koordinasi antara Kepala Bagian Perencanaan, Kepala Instalasi Rawat<br />
Inap dan Kepala Instalasi Rawat Jalan dalam merencanakan jumlah, jenis, dan<br />
spesifikasi kebutuhan alat <strong>kesehatan</strong>;<br />
c. Kurangnya pemahaman dari petugas atas pemanfaatan peralatan yang ada dalam<br />
ambulance.<br />
Sehubungan dengan hal tersebut, BPK RI menyarankan kepada Bupati Gianyar<br />
agar:<br />
a. Memberi sanksi kepada Kepala Instalasi Rawat Inap atas kelalaiannya tidak<br />
segera memanfaatkan dan mendistribusikan bantuan alat <strong>kesehatan</strong> untuk<br />
5
<strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> kepada masyarakat dan selanjutnya di masa akan datang<br />
segera memanfaatkan dan mendistribusikan bantuan alat <strong>kesehatan</strong> untuk<br />
<strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> kepada masyarakat;<br />
b. Memberi sanksi kepada Kepala Bagian Perencanaan, Kepala Instalasi Rawat Inap<br />
dan Kepala Instalasi Rawat Jalan atas kelalaiannya kurangnya koordinasi dalam<br />
merencanakan jumlah, jenis, dan spesifikasi kebutuhan alat <strong>kesehatan</strong> dan<br />
selanjutnya di masa akan datang melakukan koordinasi dalam merencanakan<br />
jumlah, jenis, dan spesifikasi kebutuhan alat <strong>kesehatan</strong>;<br />
c. Memerintahkan Direktur memberikan pemahaman kepada petugas atas<br />
pemanfaatan peralatan yang ada dalam ambulance.<br />
8. Penyediaan Peralatan Keperawatan pada RSUD Sanjiwani tidak sesuai Standar yang<br />
ditetapkan<br />
Hal tersebut disebabkan oleh kelalaian Direktur dan Wakil Direktur Umum dan<br />
Keuangan yang kurang menganggarkan peralatan keperawatan secara memadai serta<br />
kelalaian Kepala Instalasi Rawat Inap yang tidak mendistribusikan peralatan<br />
keperawatan sesuai dengan kebutuhan jumlah, jenis dan spesifikasinya.<br />
Sehubungan dengan hal tersebut, BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar<br />
memerintahkan Direktur dan Wakil Direktur Umum dan Keuangan untuk<br />
menganggarkan dan menyediakan peralatan yang memadai sehingga dapat<br />
memberikan <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> yang optimal kepada pasien rawat inap; serta<br />
memberikan sanksi kepada Kepala Instalasi Rawat Inap atas kelalaiannya yang tidak<br />
mendistribusikan peralatan sesuai kebutuhan, jumlah, jenis dan spesifikasinya dan<br />
selanjutnya memerintahkan untuk mendistribusikan peralatan keperawatan sesuai<br />
kebutuhan pada masing-masing ruangan.<br />
9. Pengajuan Klaim Pembayaran ASKES RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar ke PT.<br />
ASKES (Persero) Tidak Tepat Waktu<br />
Hal tersebut disebabkan kurangnya koordinasi antara petugas Askes pada RSUD<br />
Sanjiwani dengan pihak PT. Askes dan kurangnya pengawasan Direktur terhadap<br />
petugas tersebut sehingga terjadi keterlambatan pengajuan klaim <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong><br />
dan obat oleh RSUD Sanjiwani kepada PT. Askes.<br />
Sehubungan dengan hal tersebut, BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar<br />
memberikan sanksi kepada Direktur RSUD Sanjiwani atas kurangnya pengawasan<br />
6
terhadap klaim Askes dan memerintahkan petugas Askes pada RSUD Sanjiwani<br />
melakukan koordinasi dengan pihak PT. Askes sehingga dapat melakukan pengajuan<br />
klaim sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.<br />
10. Pemberian <strong>pelayanan</strong> kepada Keluarga Miskin Tahun Anggaran 2007 diluar<br />
penetapan sebesar Rp120.001.575,00 dan klaim peserta PT. Askes minimal sebesar<br />
Rp65.515.050,00 membebani RSUD Sanjiwani<br />
Hal ini disebabkan oleh:<br />
a. Kelalaian Direktur RSUD Sanjiwani yang terlambat untuk mengusulkan<br />
penggantian biaya subsidi RSUD Sanjiwani bagi Keluarga Miskin bulan Juli<br />
sebesar Rp50.369.475,00 dan belum mengajuan klaim untuk bulan Agustus 2007<br />
sebesar Rp69.632.100,00 kepada Pemda Kabupaten Gianyar;<br />
b. Kelalaian Kepala Instalasi Farmasi yang tidak mengenakan pembebanan atas<br />
selisih obat kepada peserta PT Askes Wajib dan Sosial.<br />
Sehubungan dengan hal tersebut, BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar<br />
memberikan sanksi kepada:<br />
a. Direktur RSUD Sanjiwani atas kelalaiannya yang terlambat untuk mengusulkan<br />
penggantian biaya subsidi RSUD Sanjiwani bagi Keluarga Miskin bulan Juli<br />
sebesar Rp50.369.475,00 dan belum mengajuan klaim untuk bulan Agustus 2007<br />
sebesar Rp69.632.100,00 kepada Pemda Kabupaten Gianyar dan selanjutnya,<br />
memerintahkan untuk segera mengusulkan penggantian biaya jika ada subsidi<br />
untuk keluarga miskin;<br />
b. Kepala Instalasi Farmasi atas kelalaiannya yang tidak mengenakan pembebanan<br />
atas selisih obat kepada peserta PT Askes Wajib dan Sosial dan selanjutnya,<br />
memerintahkan pembebanan atas selisih obat tersebut kepada peserta PT Askes<br />
Wajib dan Sosial.<br />
11. Penggunaan Dana Operasional dan Pemeliharaan Unit Swadana Rumah Sakit Umum<br />
Daerah (RSUD) Sanjiwani Tahun Anggaran 2005 dan 2006 melebihi ketentuan<br />
Hal tersebut disebabkan oleh Kelalaian Direktur, Wakil Direktur Umum dan<br />
Keuangan dan Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran RSUD Sanjiwani dalam<br />
menyusun dan merencanakan penggunaan Dana Swadana yang berasal dari<br />
penerimaan fungsional kurang berpedoman pada perstandar yang berlaku.<br />
Sehubungan dengan hal tersebut, BPK RI menyarankan Bupati Gianyar memberi<br />
7
sanksi kepada Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar, Wakil Direktur Umum dan<br />
Keuangan dan Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran RSUD atas kelalaiannya<br />
dalam menyusun dan merencanakan penggunaan Dana Swadana yang berasal dari<br />
penerimaan fungsional kurang berpedoman pada standar yang berlaku. Dan<br />
selanjutnya di masa yang akan datang menyusun dan merencanakan penggunaan<br />
Dana Swadana yang berasal dari penerimaan fungsional kurang berpedoman pada<br />
standar yang berlaku.<br />
12. Realisasi atas Insentif Jasa Pelayanan, Biaya Obat-obatan, Listrik dan Air tidak sesuai<br />
dengan pagu anggaran<br />
Permasalahan tersebut disebabkan oleh:<br />
a. Kebijakan Direktur RSUD Sanjiwani dan Wakil Direktur Umum dan Keuangan<br />
yang tidak mengusulkan anggaran untuk mengakomodir realisasi suatu belanja<br />
yang kemungkinan berlebih;<br />
b. Kelalaian Kepala Instalasi Farmasi dan Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran<br />
yang tidak mengusulkan dan menganalisa anggaran pengeluaran untuk membayar<br />
hutang obat.<br />
Sehubungan dengan hal tersebut di atas BPK RI menyarankan kepada Bupati<br />
Gianyar agar:<br />
a. Memberikan sanksi kepada Direktur RSUD Sanjiwani dan Wakil Direktur Umum<br />
dan Keuangan atas kelalaiannya tidak mengusulkan anggaran untuk<br />
mengakomodir realisasi suatu belanja yang kemungkinan berlebih;<br />
b. Memberikan sanksi kepada Kepala Instalasi Farmasi dan Kepala Bagian<br />
Perencanaan dan Anggaran yang tidak mengusulkan dan menganalisa anggaran<br />
pengeluaran untuk membayar hutang obat<br />
13. Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) RSUD Sanjiwani<br />
senilai Rp588.000.000,00 belum efektif<br />
Hal tersebut disebabkan oleh:<br />
a. Kelalaian Direktur, Wadir Direktur Penunjang, Wadir Pelayanan, Wadir Umum<br />
dan Keuangan RSUD yang kurang dalam melakukan pengawasan atas<br />
pengoperasian Aplikasi SIMRS oleh masing-masing Instalasi/Bagian.<br />
b. Kelalaian petugas dari masing-masing Instalasi /Bagian yang kurang optimal<br />
dalam mengoperasionalkan Aplikasi SIMRS.<br />
8
c. Kelalaian CV. Andika Prima Tech dalam melaksanakan pekerjaan tersebut yang<br />
tidak sesuai dengan kontrak<br />
Sehubungan dengan hal tersebut, BPK RI menyarankan kepada Bupati Gianyar<br />
agar memberi sanksi kepada:<br />
a. Direktur, Wadir Direktur Penunjang, Wadir Pelayanan, Wadir Umum dan<br />
Keuangan RSUD atas kelalaiannya yang kurang melakukan pengawasan atas<br />
pengoperasian Aplikasi SIMRS oleh masing-masing Instalasi/Bagian dan<br />
selanjutnya, memerintahkan untuk melakukan pengawasan atas pengoperasian<br />
Aplikasi SIMRS oleh masing-masing Instalasi/Bagian;<br />
b. Petugas dari masing-masing Instalasi /Bagian atas kelalaiannya yang kurang<br />
optimal dalam mengoperasionalkan Aplikasi SIMRS dan selanjutnya,<br />
memerintahkan untuk mengoperasionalkan Aplikasi SIMRS secara optimal;<br />
c. Kelalaian CV. Andika Prima Tech dalam melaksanakan pekerjaan tersebut yang<br />
tidak sesuai dengan kontrak dan selanjutnya, memerintahkan untuk melaksanakan<br />
pekerjaan sesuai dengan kontrak.<br />
14. Pembagian Jasa Pelayanan kepada Dewan Penyantun sebesar Rp99.325.028,60<br />
memboroskan keuangan RSUD Sanjiwani<br />
Permasalahan tersebut disebabkan oleh kebijakan Direktur RSUD Sanjiwani<br />
yang mengalokasikan Insentif Jasa Pelayanan kepada Dewan Penyantun.<br />
Sehubungan dengan hal tersebut, BPK RI menyarankan Bupati Gianyar<br />
memerintahkan Direktur RSUD Sanjiwani untuk meninjau kembali kebijakan<br />
pembagian jasa <strong>pelayanan</strong> tersebut kepada Dewan Penyantun, dan selanjutnya<br />
memerintahkan untuk tidak memberikan jasa <strong>pelayanan</strong> tersebut kepada Dewan<br />
Penyantun.<br />
15. Pengadaan bahan makanan pasien RSUD Sanjiwani sebesar Rp256.225.000,00 tidak<br />
sesuai ketentuan<br />
Permasalahan tersebut terjadi karena:<br />
a. Kelalaian Panitia Pengadaan Barang RSUD Sanjiwani yang mendasarkan<br />
pengadaan bahan makanan pasien berdasarkan perkiraan harga dari Instalasi Gizi,<br />
b. Adanya kebijakan Direktur untuk mengadakan bahan makanan cito karyawan OK<br />
tidak sesuai ketentuan<br />
9
c. Kelalaian Panitia Pemeriksaan Pekerjaan/Barang Unit RSUD Sanjiwani dalam<br />
melakukan <strong>pemeriksaan</strong> barang/pekerjaan dan adanya unsur kesengajaan<br />
rekanan/pelaksana kegiatan tidak melaksanakan pekerjaan sesuai Surat Perjanjian<br />
Pekerjaan (Kontrak)<br />
Sehubungan dengan hal tersebut di atas BPK RI menyarankan kepada Bupati<br />
Gianyar agar:<br />
a. Memberi sanksi kepada Panitia Pengadaan Barang RSUD Sanjiwani atas<br />
kelalaiannya yang menyetujui pengadaan bahan makanan pasien berdasarkan<br />
perkiraan harga dari Instalasi Gizi dan selanjutnya, memerintahkan Panitia<br />
Pengadaan Barang RSUD Sanjiwani dalam mengadakan bahan makanan pasien<br />
berdasarkan ketentuan yang berlaku;<br />
b. Memerintahkan Direktur dalam mengadakan bahan makanan cito karyawan OK<br />
sesuai ketentuan;<br />
c. Memberi sanksi kepada Panitia Pemeriksa Pekerjaan/Barang Unit RSUD<br />
Sanjiwani atas kelalaiannya yang tidak cermat dalam melakukan <strong>pemeriksaan</strong><br />
barang/pekerjaan dan selanjutnya, memerintahkan melakukan <strong>pemeriksaan</strong><br />
barang/pekerjaan secara cermat; serta memberi sanksi kepada rekanan/pelaksana<br />
kegiatan atas kelalaiannya tidak melaksanakan pekerjaan sesuai Surat Perjanjian<br />
Pekerjaan (Kontrak) dan selanjutnya di masa akan datang melaksanakan<br />
pekerjaan sesuai Surat Perjanjian Pekerjaan (Kontrak).<br />
Untuk lebih jelasnya dipersilakan menelaah <strong>hasil</strong> <strong>pemeriksaan</strong> lengkap terlampir dan<br />
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia mengharapkan RSUD Sanjiwani Kabupaten<br />
Gianyar dapat menindaklanjuti dan menyampaikan <strong>hasil</strong>nya dalam waktu satu bulan sejak<br />
laporan ini diterima.<br />
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI<br />
KEPALA PERWAKILAN BPK RI<br />
DI DENPASAR<br />
FACHRI ALUSY, SE, M.Si<br />
NIP. 240001220<br />
10
BAB II. HASIL PEMERIKSAAN<br />
A. Gambaran Umum<br />
1. Tujuan Pemeriksaan<br />
Tujuan <strong>pemeriksaan</strong> adalah untuk mengetahui dan menilai apakah:<br />
a. Upaya <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> oleh RSUD Sanjiwani telah dilaksanakan secara<br />
optimal sesuai dengan indikator <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> yang telah ditetapkan;<br />
b. Sarana dan prasarana <strong>kesehatan</strong> pada RSUD Sanjiwani telah tersedia sesuai dengan<br />
persyaratan yang ditetapkan dan telah dimanfaatkan sesuai dengan peruntukkannya;<br />
c. Biaya kegiatan upaya <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> tersebut telah dilaksanakan secara<br />
ekonomis, efisien dan efektif.<br />
2. Sasaran Pemeriksaan<br />
Sasaran <strong>pemeriksaan</strong> diarahkan pada pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan<br />
<strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> pada RSUD Sanjiwani, yang meliputi kegiatan:<br />
a. Pengelolaan, penggunaan dan pertanggungjawaban dana kegiatan pelaksanaan<br />
<strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong>;<br />
b. Penyedia dan pemanfaatan sarana, prasarana, dan peralatan <strong>kesehatan</strong> dan obatobatan<br />
yang menunjang upaya <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> masyarakat;<br />
c. Pendapatan dari <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> dengan Pihak Ketiga;<br />
d. Ketersediaan tenaga medis, paramedis, dan non medis.<br />
3. Metode Pemeriksaan<br />
Pemilihan fokus <strong>pemeriksaan</strong> dilakukan melalui beberapa pendekatan untuk<br />
masing-masing pelaksanaan kegiatan yang terdiri dari kegiatan <strong>pelayanan</strong> rumah sakit.<br />
Pemeriksaan dilakukan dengan cara menghitung realisasi <strong>hasil</strong> dari indikator <strong>pelayanan</strong><br />
<strong>kesehatan</strong> masyarakat pada RSUD Sanjiwani atas empat sasaran <strong>pemeriksaan</strong> <strong>kinerja</strong><br />
dan membandingkannya dengan standar indikator keber<strong>hasil</strong>an yang telah ditetapkan.<br />
Selanjutnya, dilakukan evaluasi atas <strong>hasil</strong> perbandingan tersebut serta dikaitkan dengan<br />
biaya yang dikeluarkan untuk menilai ekonomis, efektifitas, dan efisiensi pencapaian<br />
tujuan.<br />
Pemilihan dan pengumpulan bukti dilakukan dengan menggunakan teknik<br />
stratified random sampling. Untuk mengumpulkan bukti digunakan teknik <strong>pemeriksaan</strong><br />
berupa observasi, inspeksi, konfirmasi, wawancara dan prosedur analitis untuk menguji<br />
dokumen atau bukti.<br />
11
Perhitungan <strong>kinerja</strong> dilakukan dengan menetapkan dan memberi bobot atas Key<br />
Performance Indicator (KPI) berdasarkan analisa terhadap Standar Pelayanan Minimal<br />
(SPM) yang dilaksanakan oleh RSUD Sanjiwani. KPI yang telah disepakati antara<br />
auditor dan auditee. Masing-masing indikator diuraikan menjadi beberapa variabel dan<br />
masing-masing variabel indikator <strong>kinerja</strong> tersebut diukur prosentase pencapaiannya.<br />
Untuk menentukan nilai bobot setiap variabel tersebut, auditor dan auditee<br />
terlebih dahulu menganalisa masing-masing variabel, kemudian mengelompokkannya<br />
ke dalam tiga kategori yaitu: Penting (P), Sedang (S) atau Kurang Penting (K).<br />
Pembobotan dilakukan dengan cara sebagai berikut:<br />
a. Terdapat 113 jenis kegiatan yang masuk dalam KPI dan akan dinilai secara<br />
keseluruhan dengan skor maksimal 100, sehingga jika skor maksimal dibagi jumlah<br />
kegiatan akan mendapatkan angka (100/113) = 0,88 yang diberikan untuk bobot<br />
kategori (S);<br />
b. Bobot (P) didapat dengan cara menaikkan bobot (S) sebanyak 0,50 sehingga<br />
menjadi (0,88 + 0,50) = 1,38;<br />
c. Bobot (K) didapat dengan cara menurunkan bobot (S) sebanyak 0,50 sehingga<br />
menjadi (0,88 – 0,50) = 0,38;<br />
d. Jumlah kegiatan yang dikelompokkan ke dalam (P) harus sama dengan jumlah<br />
kegiatan yang dikelompokkan ke dalam (S), sehingga bila keduanya dijumlahkan<br />
dan dibagi dua mendapatkan nilai tengah sebesar 0,88.<br />
Secara rinci variabel KPI yang akan diukur untuk menentukan tingkat <strong>kinerja</strong><br />
dapat dilihat pada tabel berikut:<br />
12
4. Jangka Waktu Pemeriksaan<br />
Pemeriksaan <strong>kinerja</strong> dilaksanakan berdasarkan Surat Tugas Kepala Perwakilan<br />
BPK RI di Denpasar Nomor 137/ST/XIV.5/09/2007 tanggal 03 September 2007,<br />
selama 55 hari dari tanggal 04 September s.d. 05 Nopember 2007. Rentang waktu<br />
<strong>pemeriksaan</strong> selama 55 hari tersebut termasuk Pemeriksaan atas Pengelolaan Limbah<br />
RSUD Sanjiwani Tahun 2005, 2006, dan 2007 yang laporannya telah diterbitkan secara<br />
terpisah oleh BPK RI dengan nomor laporan xx/xx/2007, tanggal xx Desember 2007.<br />
5. Uraian Singkat Mengenai Entitas yang Diperiksa<br />
a. Data Umum<br />
Dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005 tentang<br />
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2005-2009<br />
dinyatakan bahwa arah kebijaksanaan program <strong>kesehatan</strong> adalah:<br />
1) Memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat agar mampu menumbuhkan<br />
prilaku hidup sehat dan mengembangkan upaya <strong>kesehatan</strong> bersumber<br />
masyarakat;<br />
2) Mewujudkan mutu lingkungan hidup yang sehat melalui pengembangan sistem<br />
<strong>kesehatan</strong> kewilayahan untuk menggerakkan pembangunan lintas-sektor<br />
berwawasan <strong>kesehatan</strong>;<br />
3) Meningkatkan jumlah, pemerataan, dan kualitas <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> melalui<br />
Puskesmas dan jaringannya meliputi Puskesmas pembantu, Puskesmas keliling<br />
dan bidan di desa;<br />
4) Meningkatkan akses, keterjangkauan dan kualitas <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong><br />
perorangan;<br />
5) Menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit menular<br />
dan penyakit tidak menular;<br />
6) Meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi<br />
masyarakat terutama pada ibu hamil, bayi dan anak balita;<br />
7) Meningkatkan jumlah, mutu dan penyebaran tenaga <strong>kesehatan</strong>, sesuai dengan<br />
kebutuhan pembangunan <strong>kesehatan</strong>;<br />
8) Menjamin ketersediaan, pemerataan, mutu, keterjangkauan obat dan perbekalan<br />
<strong>kesehatan</strong> termasuk obat tradisional, perbekalan <strong>kesehatan</strong> rumah tangga dan<br />
kosmetik;<br />
9) Menjamin terpenuhinya persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatan atau<br />
16
khasiat produk terapetik/obat, perbekalan <strong>kesehatan</strong> rumah tangga,<br />
obat tradisional, kosmetik, produk komplemen dan produk pangan dalam rangka<br />
perlindungan konsumen/masyarakat;<br />
10) Meningkatkan pemanfaatan tanaman obat Indonesia;<br />
11) Mengembangkan kebijakan dan manajemen pembangunan <strong>kesehatan</strong> guna<br />
mendukung penyelenggaraan sistem <strong>kesehatan</strong> nasional;<br />
12) Meningkatkan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi<br />
<strong>kesehatan</strong> sebagai masukan dalam perumusan kebijakan dan program<br />
pembangunan <strong>kesehatan</strong>.<br />
Gambaran keadaan masyarakat Indonesia dimasa depan atau visi yang ingin<br />
dicapai melalui pembangunan <strong>kesehatan</strong> dirumuskan dalam “Indonesia Sehat<br />
2010”. Untuk dapat mewujudkan Indonesia Sehat 2010, ditetapkan empat misi<br />
pembangunan <strong>kesehatan</strong> yakni:<br />
1) Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan <strong>kesehatan</strong>;<br />
2) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat;<br />
3) Memelihara dan meningkatkan <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> yang bermutu, merata dan<br />
terjangkau; dan<br />
4) Memelihara dan meningkatkan <strong>kesehatan</strong> individu, keluarga dan masyarakat<br />
beserta lingkungannya.<br />
Sehubungan dengan hal tersebut, “Indonesia Sehat 2010” di tingkat Provinsi<br />
Bali dijabarkan ke dalam “Bali Sehat 2010” dan ditingkat Kabupaten Gianyar<br />
dijabarkan menjadi ”Gianyar Sehat”. Untuk mewujudkan hal tersebut RSUD<br />
Sanjiwani menetapkan Visi dan Misi dengan uraian sebagai berikut:<br />
Visi adalah ”menjadikan RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar sebagai pusat<br />
rujukan <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> di Bali Timur dengan standar nasional berlandaskan<br />
Tri Hita Karana”. Misi yaitu:<br />
1) Mewujudkan <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> prima;<br />
2) Mewujudkan <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> melalui program unggulan;<br />
3) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang profesional<br />
4) Mewujudkan sistem pembiayaan rumah sakit;<br />
5) Mewujudkan kesejahteraan seluruh karyawan RSUD Sanjiwani Gianyar.<br />
b. Tujuan RSUD Sanjiwani<br />
Agar visi dan misi dapat terwujud RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar dalam<br />
17
Uraian<br />
menetapkan tujuan di bidang <strong>kesehatan</strong> sebagai berikut:<br />
1) Meningkatkan mutu <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> pada Rawat Jalan, Rawat Inap, Gawat<br />
Darurat, bedah Sentral dan Penunjang Medis sesuai standar Rumah Sakit kelas<br />
B Non Pendidikan;<br />
2) Meningkatkan <strong>kinerja</strong> unit Instalasi melalui implikasi inovasi proses;<br />
3) Meningkatkan <strong>kinerja</strong> ketenagaan rumah sakit memalui komputerisasi Sistem<br />
Informasi Rumah Sakit;<br />
4) Meningkatkan mutu sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan;<br />
5) Meningkatkan kepuasan pelanggan rumah sakit.<br />
c. Jumlah Anggaran yang Diperiksa<br />
Tahun Anggaran 2005 Tahun Anggaran 2006 Tahun Anggaran 2007<br />
Anggaran Realisasi Sisa Anggaran Realisasi Sisa Anggaran Realisasi Sisa<br />
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)<br />
1 2 3 4 (2-3) 5 6 7 (5-6) 5 6 7 (5-6)<br />
Badan Rumah<br />
Sakit Umum<br />
Sanjiwani<br />
APBD<br />
1 Prop<br />
- - - - - - 264.700.000,00 192.982.000,00 71.718.000,00<br />
2 APBD Kab 17.018.983.000,00 16.227.848.530,00 791.134.470,00 25.640.939.842,00 23.961.802.528,00 1.679.137.314,00 25.664.828.106,00 6.945.556.204,00 18.719.271.902,00<br />
a. Dana<br />
Dekon<br />
b.<br />
PJPKMM<br />
c. Bantuan<br />
Bencana<br />
Alam<br />
3.000.000.000,00 2.994.667.220,00 5.332.780,00 3.500.000.000,00 3.497.575.750,00 2.424.250,00 1.100.000.000,00 15.620.400,00 1.084.379.600,00<br />
- - - - - -<br />
- - - - - -<br />
3 BLN - - - - - -<br />
Total 20.018.983.000,00 19.222.515.750,00 796.467.250,00 29.140.939.842,00 27.459.378.278,00 1.681.561.564,00 27.029.528.106,00 7.154.158.604,00 19.875.369.502,00<br />
6. Sistem Pengendalian Manajemen<br />
a. Organisasi<br />
Struktur organisasi RSUD Sanjiwani disusun berdasarkan Peraturan Daerah<br />
Kabupaten Gianyar Nomor 6 Tahun 2001 tentang Pembentukan Susunan Organisasi<br />
dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Kabupaten Gianyar. Susunan<br />
Organisasi RSUD Sanjiwani terdiri dari:<br />
1) Dewan Penyantun<br />
2) Direktur<br />
3) Kelompok Jabatan Fungsional<br />
4) Wakil Direktur Pelayanan, membawahi:<br />
a) Kepala Instalasi Gawat Darurat<br />
b) Kepala Instalasi Rawat Inap<br />
c) Kepala Instalasi Jalan<br />
18
d) Kepala Instalasi Bedah Sentral<br />
e) Kepala Instalasi Pemasaran Sosial<br />
f) Kepala Instalasi Rawat Khusus<br />
5) Wakil Direktur Penunjang, membawahi:<br />
a) Kepala Instalasi Farmasi<br />
b) Kepala Instalasi Laboratorium<br />
c) Kepala Instalasi Rontgen<br />
d) Kepala Instalasi Gizi<br />
e) Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit<br />
f) Kepala Instalasi Pendidikan dan Latihan<br />
6) Wakil Direktur Umum dan Keuangan, membawahi:<br />
a) Kepala Bagian Umum<br />
b) Kepala Bagian Sumber Daya Manusia<br />
c) Kepala Bagian Sistem Informasi Rumah Sakit<br />
d) Kepala Bagian Perbendaharaan<br />
e) Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran<br />
f) Kepala Bagian Akuntansi<br />
Susunan organisasi RSUD Sanjiwani telah dilengkapi uraian tugas pokok dan<br />
fungsi masing-masing unit kerja, namun jika dibandingkan dengan Keputusan Menteri<br />
Kesehatan RI Nomor 983/Menkes/SK/XI/1992, RSUD dengan Kelas B Non<br />
Pendidikan seharusnya paling banyak hanya memiliki dua wadir yaitu Wadis Pelayanan<br />
dan Wadir Umum dan Keuangan, sehinggga terdapat satu Wadir Penunjang yang tidak<br />
sesuai ketentuan.<br />
b. Kebijaksanaan<br />
Pemerintah Kabupaten Gianyar telah menentukan kebijaksanaan yang ditempuh<br />
oleh RSUD Sanjiwani dalam bidang <strong>kesehatan</strong> yang tercermin dan tertuang dalam<br />
program-program yang dilaksanakan dan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka<br />
Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2005-2009. Sejalan dengan Rencana<br />
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2005-2009 tersebut, RSUD<br />
Sanjiwani telah melaksanakan beberapa program yang merupakan penjabaran lebih<br />
lanjut dari tujuan dan sasaran bidang <strong>kesehatan</strong> yang ditetapkan dalam Rencana<br />
Stratejik (Renstra) Pembangunan Kabupaten Gianyar dan Renstra RSUD Sanjiwani<br />
19
Tahun 2001-2005 dan 2007-2011. Dari Renstra tersebut, RSUD Sanjiwani<br />
menjabarkannya ke dalam program yang diselenggarakan yaitu:<br />
T.A.2005<br />
1) Program Intensif Jasa Pelayanan dan Tunggakan 2005;<br />
2) Program Pengadaan Inventaris Ruang Pasien;<br />
3) Program Biaya Bahan Makanan Rumah Sakit;<br />
4) Program Biaya Pembelian Perlengkapan Dapur;<br />
5) Program Biaya Pembelian Alat Medis;<br />
6) Program Penambahan Biaya Pembangunan Gedung Santhi Graha Atas dan VIP<br />
Bawah;<br />
7) Program Pengadaan Alat-Alat Kantor.<br />
T.A. 2006<br />
1) Program Intensif Jasa Pelayanan;<br />
2) Program Biaya Bahan Obat-obatan;<br />
3) Program Pengadaan Inventaris Ruang Pasien;<br />
4) Program Biaya Bahan Makanan Rumah Sakit;<br />
5) Program Biaya Bahan Pakai Laboratorium dan Rontgen;<br />
6) Program Biaya Billing Sistem;<br />
7) Program Pengadaan Alat-Alat Rumah Tangga;<br />
8) Program Pembelian Meja dan Kursi;<br />
T.A. 2007<br />
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;<br />
2) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;<br />
3) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;<br />
4) Program Peningkatan Disiplin Aparatur;<br />
5) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;<br />
6) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit<br />
Jiwa/ Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata;<br />
Disamping kebijakan-kebijakan tersebut, Direktur RSUD Sanjiwani menempuh<br />
kebijakan seperti tidak mengusulkan anggaran untuk mengakomodir realisasi suatu<br />
20
elanja yang kemungkinan berlebih atas biaya Insentif Jasa Pelayanan, Biaya Obatobatan,<br />
Listrik dan Air, dalam mengalokasikan pembagian Jasa Pelayanan kepada<br />
Dewan Penyantun dan mengadakan bahan makanan cito karyawan OK tidak sesuai<br />
ketentuan.<br />
c. Perencanaan<br />
Dalam menyusun perencanaan anggaran dan kegiatan, RSUD Sanjiwani<br />
mengacu pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2001 tentang<br />
Pedoman Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah Sakit Daerah dengan mekanisme yang<br />
diuraikan dalam paragraf berikut.<br />
Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran RSUD Sanjiwani masing-masing<br />
menyusun Rencana Anggaran Satuan Kerja (RASK) dan RASK dimaksud diajukan<br />
kepada Panitia Anggaran untuk di bahas dan sebagai dokumen penyusunan APBD.<br />
Setelah APBD ditetapkan maka Bupati Gianyar mengeluarkan Surat Keputusan tentang<br />
Penetapan Dokumen Anggaran Satuan kerja (DASK) yang merupakan dokumen yang<br />
dipakai sebagai acuan untuk pelaksanaan kegiatan pada RSUD Sanjiwani. Adapun<br />
kegiatan-kegiatan yang dituangkan dalam DASK Tahun Anggaran 2005 pada RSU<br />
Sanjiwani diantaranya kegiatan Program Intensif Jasa Pelayanan dan Tunggakan 2005,<br />
Program Pengadaan Inventaris Ruang Pasien, Program Biaya Bahan Makanan Rumah<br />
Sakit dan Program Biaya Billing Sistem. Namun perencanaan yang dilakukan oleh<br />
RSUD Sanjiwani belum maksimal, terlihat bahwa kurang matangnya perencanaan<br />
dalam menganggarkan kegiatan/program sehingga Biaya Intensif Jasa Pelayanan, Biaya<br />
Obat-obatan, Listrik dan Air tidak sesuai dengan pagu anggaran serta kurangnya<br />
penganggaran dalam kegiatan kalibrasi bagi alat- alat <strong>kesehatan</strong>.<br />
d. Prosedur Kerja<br />
Pada umumnya prosedur pelaksanaan kegiatan pada RSUD Sanjiwani sudah<br />
mengacu pada berbagai ketentuan yang telah ditetapkan, seperti Keputusan Presiden<br />
Nomor 18 Tahun 2000 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa<br />
Instansi Pemerintah, Kepmendagri dan Otonomi Daerah Nomor 11 Tahun 2001 tentang<br />
Pedoman Pengelolaan Barang Daerah, Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 tentang<br />
Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta<br />
Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata<br />
Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan<br />
21
Belanja Daerah, dan peraturan khusus lainnya di bidang <strong>kesehatan</strong>.<br />
Peraturan khusus di bidang <strong>kesehatan</strong> tersebut antara lain: Keputusan Menteri<br />
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 228/MENKES/SK/III/2002 tentang tentang<br />
Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit yang Wajib<br />
Dilaksanakan Daerah; Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor<br />
1091/MENKES/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di<br />
Kabupaten/Kota; Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Keputusan Nomor<br />
679/MENKES/SK/V/2005 tentang Pedoman Umum Pengadaan Obat dan Perbekalan<br />
Kesehatan untuk Pelayanan Kesehatan Dasar; Keputusan Menteri Kesehatan Republik<br />
Indonesia Nomor 470/MENKES/SK/IV/2005 tentang Harga Jual Obat Generik;<br />
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 436/Menkes/SK/VI/1993<br />
tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit; Keputusan Menteri Kesehatan Republik<br />
Indonesia Nomor 1197/MENKES/SK/X/2005 tentang Standar Pelayanan Farmasi di<br />
Rumah Sakit dan Pedoman Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat<br />
Miskin (PJPKMM) Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2005.<br />
Disamping itu, untuk meningkatkan <strong>pelayanan</strong> administrasi pasien dengan<br />
cepat, tepat, dan akurat serta sebagai sumber informasi rumah sakit kepada masyarakat,<br />
RSUD Sanjiwani menggunakan Computerized Billing System (CBS) melalui<br />
kerjasama operasi (KSO) dengan CV. Andika Prima Tech. KSO tersebut dimulai Tahun<br />
2003 dan akan berakhir Tahun 2008 mendatang. CBS tersebut mencakup 42 unit<br />
aplikasi terpasang, namun terdapat 36 aplikasi yang belum dimanfaatkan.<br />
e. Pencatatan<br />
1) Pencatatan pembukuan pada Bagian Keuangan<br />
Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani telah melaksanakan pencatatan<br />
pembukuan sesuai dengan Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman<br />
Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata<br />
Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata<br />
Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan<br />
Belanja Daerah. Buku-buku yang sudah dikerjakan oleh pemegang kas RSUD<br />
Sanjiwani adalah:<br />
T.A. 2005<br />
a) Buku Kas Umum<br />
b) Buku Register SPP dan SPM<br />
22
c) Buku Pembantu Penerimaan Retribusi<br />
d) Buku Status/Les Pasien Umum<br />
e) Buku Status/Les Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin<br />
(PJPKMM)<br />
T.A. 2006<br />
a) Buku Kas Umum<br />
b) Buku Bank<br />
c) Buku Pajak<br />
d) Buku Register SPP dan SPM<br />
e) Buku Pembantu Penerimaan Retribusi<br />
f) Buku Status/Les Pasien Umum<br />
g) Buku Status/Les PJPKMM Bidang Kesehatan<br />
T.A. 2007<br />
a) Buku Kas Umum<br />
b) Buku Bank<br />
c) Buku Pajak<br />
d) Buku Register SPP dan SPM<br />
e) Buku Pembantu Penerimaan Retribusi<br />
f) Buku Status/Les Pasien Umum<br />
g) Buku Status/Les PJPKMM Bidang Kesehatan<br />
Namun pada Tahun Anggaran 2005 pemegang kas RSUD Sanjiwani belum<br />
membuat Buku Bank dan Buku Pajak.<br />
2) Pencatatan pendapatan dan biaya pada Instalasi Pendidikan dan Latihan (Diklat)<br />
RSUD Sanjiwani mempunyai Instalasi Diklat yang dipimpin oleh seorang<br />
Kepala Instalasi Diklat dengan dua orang staf. Laporan Tahunan Instalasi Diklat<br />
untuk Tahun 2005 hanya melaporkan anggaran belanja sebesar<br />
Rp41.000.000,000,00, namun tidak melaporkan realisasinya. Sedangkan, Tahun<br />
2006 anggaran dan realisasi belanja masing-masing adalah Rp55.000.000,00 dan<br />
Rp54.974.200,00; untuk Tahun 2007 sampai dengan bulan Juni, anggaran dan<br />
realisasi belanja adalah masing-masing sebesar Rp32.000.000,00 dan<br />
Rp29.350.000.000,00.<br />
Instalasi Diklat melakukan kerjasama operasi (KSO) dengan pihak ke tiga<br />
yaitu lembaga-lembaga yang bergerak di bidang pendidikan <strong>kesehatan</strong>. Lembaga<br />
23
tersebut meggunakan fasilitas di RSUD Sanjiwani untuk praktik kerja lapangan<br />
mahasiswa. KSO tersebut meng<strong>hasil</strong>kan pendapatan dan pengeluaran biaya yang<br />
dikelola sendiri dan hanya dilaporkan pada Buku Kas Diklat yang dipantau oleh<br />
Direktur dan Wakil Direktur Penunjang per 31 Desember 2005 dan 2006.<br />
Berdasarkan Laporan Tahunan Instalasi Diklat, pendapatan dan biaya untuk Tahun<br />
2005 adalah Rp8.784.750,00 dan Rp7.737.230,00; serta Tahun 2006 adalah<br />
Rp13.505.500,00 dan Rp13.133.040,00. Untuk Tahun 2007 sampai dengan tanggal<br />
10 Oktober 2007 pendapatan dan biaya masing-masing adalah sebesar<br />
Rp22.063.530,00 dan Rp17.706.810,00.<br />
Permasalahan tersebut membuka peluang penyalahgunaan keuangan<br />
yang berasal dari Instalasi Diklat. Pendapatan dan biaya pada Instalasi Diklat<br />
seharusnya dilaporkan, dicatat, dan diakui sebagai pendapatan dan biaya<br />
fungsional RSUD Sanjiwani.<br />
3) Pencatatan persediaan obat-obatan pada Instalasi Farmasi<br />
Instalasi Farmasi mengelola administrasi obat-obatan dengan Kartu Stock<br />
Obat, Buku Pembelian dan Penjualan Obat pada Gudang Besar. Setiap kartu stock<br />
hanya mencatat jumlah awal ditambah pembelian dikurangi pengeluaran untuk satu<br />
jenis obat tanpa menyertakan nilai rupiahnya. Catatan pengeluaran obat juga tidak<br />
merinci berapa jumlah obat yang didistribusikan: ke Gudang Kecil Bahan Habis<br />
Pakai; sebagai Bahan Habis Pakai Langsung; maupun ke Apotek Umum RSUD<br />
Sanjiwani. Masing-masing kartu stock tersebut tidak pernah direkapitulasi ke dalam<br />
Buku Besar Inventaris Obat.<br />
Buku Pembelian dan Penjualan hanya memuat kuantitas dan nilai rupiah<br />
pembelian/pengadaan, serta penjualan obat kepada pasien, namun tidak memuat<br />
catatan kronologis jumlah kebutuhan obat sebenarnya yang harus dibeli. Pengadaan<br />
obat hanya berdasarkan pada kebiasaan atau prediksi jumlah obat yang kira-kira<br />
dibutuhkan, namun tidak berdasarkan pada catatan yang sebenarnya.<br />
Permasalahan tersebut mengakibatkan; tidak dapat dilakukannya<br />
cross-check jumlah obat antara Gudang Besar dengan unit-unit pemakai;<br />
tidak dapat mengetahui kebutuhan obat sebenarnya; dan banyaknya obat<br />
yang kurang dibutuhkan (slow-moving goods) atau kadaluwarsa. Instalasi<br />
Farmasi seharusnya melakukan administrasi persediaan obat secara baik dan<br />
memadai.<br />
24
f. Personalia<br />
RSUD Sanjiwani memiki personil T.A. 2005 sebanyak 363 orang yang terdiri<br />
dari 281 orang PNS dan 225 orang Non PNS, T.A. 2006 sebanyak 525 orang yang<br />
terdiri dari 287 orang PNS dan 238 orang Non PNS dan T.A. 2007 sebanyak 521 orang<br />
yang terdiri dari 373 orang PNS dan 148 orang Non PNS. Formasi pegawai pada T.A.<br />
2005 golongan IV sebanyak 33 orang, golongan III sebanyak 150 orang dan golongan<br />
II sebanyak 98 orang, T.A. 2006 golongan IV sebanyak 30 orang, golongan III<br />
sebanyak 162 orang dan golongan II sebanyak 95 orang dan 2007 golongan IV<br />
sebanyak 34 orang, golongan III sebanyak 169 orang dan golongan II sebanyak 170<br />
orang, dengan tingkat pendidikan sebagai berikut:<br />
NO. KUALIFIKASI TENAGA<br />
2005<br />
STATUS PEGAWAI<br />
2006 2007<br />
PNS Non Jml PNS Non Jml PNS Non<br />
PNS<br />
PNS<br />
PNS<br />
1 2 3 4 5(3+4) 6 7 8(6+7) 9 10 11(9+10)<br />
I TENAGA MEDIS<br />
1 Dokter Umum 8 9 17 9 9 18 15 3 18<br />
2 Dokter/Drg. S2 7 0 7 7 0 7 7 0 7<br />
3 Dokter Spesialis : 0 0<br />
a. Anak 4 0 4 4 0 4 4 0 4<br />
b. Kebidanan 4 0 4 4 0 4 4 0 4<br />
c. T.H.T. 2 0 2 1 0 1 1 1 2<br />
d. Penyakit Dalam 3 0 3 3 0 3 3 0 3<br />
e. Anastesi 1 1 2 2 0 2 2 0 2<br />
f. Bedah 2 1 3 2 1 3 2 1 3<br />
g. Mata 1 0 1 1 0 1 1 0 1<br />
h. Jiwa 1 0 1 1 0 1 1 0 1<br />
i. Kulit Kelamin 1 0 1 1 0 1 1 0 1<br />
j. Paru 1 0 1 1 0 1 1 0 1<br />
k. Patologi Klinis 1 0 1 1 0 1 1 0 1<br />
l. Radiologi 1 0 1 1 0 1 1 0 1<br />
m. Saraf 2 0 2 2 0 2 2 0 2<br />
n. Rehabilitasi Medis 0 0 0 0 0 0 0 0 0<br />
o. Kardiologi 0 0 0 0 0 0 0 0 0<br />
p. Dr. Gigi 2 0 2 2 0 2 2 0 2<br />
q. Dr. Gigi Spesialis 0 0 0 1 0 1 1 0 1<br />
JUMLAH 41 11 52 43 10 53 49 5 54<br />
II TENAGA PARAMEDIS<br />
PERAWATAN<br />
4 Sarjana Keperawatan ( S2 ) 0 0 0 0 0 0 0 0 0<br />
5 Sarjana Keperawatan ( SKP ) 0 0 0 0 0 0 0 0 0<br />
6 Ahli Madya Keperawatan ( AKPER ) 53 48 101 56 48 104 85 12 97<br />
7 AKPERNES 3 1 4 3 1 4 3 1 4<br />
8 Ahli Madya Kebidanan ( AKBID )/D.III 7 8 15 7 8 15 11 2 13<br />
9 Bidan ( D1 )/P2B 16 8 24 16 8 24 24 0 24<br />
10 Sekolah Perawat Kesehatan (SPK),SPR 59 24 83 62 25 87 87 4 91<br />
11 Penjenang Kesehatan(A/C) 2 0 2 2 0 2 2 0 2<br />
12 Juru Kesehatan 1 0 1 1 0 1 1 0 1<br />
III TENAGA PARAMEDIS<br />
NON PERAWATAN<br />
JUMLAH 141 89 230 147 90 237 213 19 232<br />
25<br />
Jml
NO. KUALIFIKASI TENAGA<br />
2005<br />
STATUS PEGAWAI<br />
2006 2007<br />
PNS Non Jml PNS Non Jml PNS Non<br />
PNS<br />
PNS<br />
PNS<br />
1 2 3 4 5(3+4) 6 7 8(6+7) 9 10 11(9+10)<br />
13 Teknik Lingkungan (ST) 2 0 2 4 0 4 4 0 4<br />
14 Ahli Madya Kesehatan Lingkungan(APK) 3 0 3 2 0 2 2 0 2<br />
15 Pemb. Penilik Kesehatan ( SPPH ) 7 0 7 7 0 7 7 0 7<br />
16 Asisten Apoteker (SMF,SAA) 8 1 9 8 2 10 9 1 10<br />
17 Ahli Madya Gizi ( AKZI ) 4 2 6 4 2 6 6 0 6<br />
18 Pembantu Ahli Gizi ( SPAG ) 1 0 1 1 0 1 1 0 1<br />
19 Ahli Madya Penata Rontgen(AKPRO/ATRO) 3 1 4 4 1 5 5 0 5<br />
20 Pembantu Teknik Gigi (SPTG) 1 1 2 1 1 2 2 0 2<br />
21 Ahli Madya Kesehatan Gigi ( AKG ) 0 0 0 0 0 0 1 0 1<br />
22 Perawat Gigi ( SPRG ) 5 0 5 5 0 5 5 0 5<br />
23 Ahli Madya Analis Kesehatan(AMAK) 1 1 2 2 1 3 3 0 3<br />
24 Ahli Madya Ortetik Prostetik 0 0 0 0 0 0 0 0 0<br />
25 Pembantu Analis Kesehatan (SMAK) 8 0 8 7 0 7 7 0 7<br />
26 Ahli Madya Fisioterafi 2 0 2 3 1 4 3 1 4<br />
27 Occupational Therapist 0 0 0 0 0 0 0 0 0<br />
28 Ortotik Prostetik 0 0 0 0 0 0 0 0 0<br />
29 Dll 0 0 0 0 0 0 0 0 0<br />
JUMLAH 45 6 51 48 8 56 55 2 57<br />
IV TENAGA NON MEDIS<br />
30 Apoteker 2 0 2 2 0 2 2 0 2<br />
31 Sarjana Kesehatan Masyarakat 8 0 8 8 0 8 8 0 8<br />
32 Sarjana Kesmas ( S2 ) 0 0 0 0 0 0 0 0 0<br />
33 Sarjana Epidemilogi 0 0 0 0 0 0 0 0 0<br />
34 Sarjana Entomologi 0 0 0 0 0 0 0 0 0<br />
35 Sarjana Psikologi 0 2 2 0 1 1 0 1 1<br />
36 Pasca Sarjana (MBA) dan MM 2 0 2 2 0 2 2 0 2<br />
37 Sarjana Elektro 0 0 0 0 0 0 0 0 0<br />
38 Sarjana Biologi 0 0 0 0 0 0 0 0 0<br />
39 Penata Komputer 0 0 0 0 0 0 0 0 0<br />
40 Sarjana Ekonomi 7 3 10 8 3 11 8 3 11<br />
41 Sarjana Hukum 4 1 5 4 1 5 4 0 4<br />
42 Sarjana Sosial 1 0 1 1 0 1 1 0 1<br />
43 Sarjana Komunikasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0<br />
44 Sarjana Administrasi Perumahsakitan 0 0 0 0 0 0 0 0 0<br />
45 Sarjana Muda Pencatatan medis 0 0 0 0 0 0 0 0 0<br />
46 Sarjana Kimia 0 0 0 0 0 0 0 0 0<br />
47 Sarjana biologi 0 0 0 0 0 0 0 0 0<br />
48 Sarjana Fisika Medis 0 0 0 0 0 0 0 0 0<br />
49 Sarjana Jiwa 0 0 0 0 0 0 0 0 0<br />
50 Sarjana Akun 0 0 0 0 0 0 0 0 0<br />
51 Sarjana tehnik 0 0 0 0 0 0 0 0 0<br />
52 Sarjana Akuntansi 0 0 0 0 0 0 0 0 0<br />
53 Sarjana Administrasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0<br />
54 Sarjana Ilmu Sosial (S.Sos) 0 0 0 1 0 1 1 0 1<br />
55 Sarjana Muda Teknik Elektro Medis(ATEM) 0 0 0 1 1 2 1 0 1<br />
56 Sarjana Muda teknik sipil 0 0 0 0 0 0 0 0 0<br />
57 Sarjana Muda Fisika Kesehatan 0 0 0 0 0 0 0 0 0<br />
58 Sarjana Muda Stastistik 0 0 0 0 0 0 0 0 0<br />
59 Sarjana Lainnya / Sederajat 0 0 0 0 0 0 0 0 0<br />
60 Ahli Madya Statistik 0 0 0 0 0 0 0 0 0<br />
61 Ahli Madya Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0<br />
JUMLAH 24 6 30 27 6 33 27 4 31<br />
62 DIV Kesejahteraan Sosial 0 2 2 0 2 2 0 2 2<br />
63 DIII Akuntansi 0 1 1 0 1 1 0 1 1<br />
64 DIII Keuangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0<br />
65 DIII Sekretaris 0 2 2 0 2 2 0 2 2<br />
66 DII Sekretaris 0 1 1 0 1 1 0 1 1<br />
67 DI Manajemen Pemasaran Apotik 0 1 1 0 1 1 0 1 1<br />
68 DI IMKI 0 1 1 0 1 1 0 1 1<br />
26<br />
Jml
NO. KUALIFIKASI TENAGA<br />
2005<br />
STATUS PEGAWAI<br />
2006 2007<br />
PNS Non Jml PNS Non Jml PNS Non<br />
PNS<br />
PNS<br />
PNS<br />
1 2 3 4 5(3+4) 6 7 8(6+7) 9 10 11(9+10)<br />
69 DI Komputer 0 1 1 0 2 2 0 2 2<br />
70 Sekolah Pem. Sosial Atas ( SPSA ) 0 0 0 0 0 0 0 0 0<br />
71 Pekarya Kesehatan 9 0 9 10 0 10 10 0 10<br />
72 Lulusan STM 0 4 4 0 4 4 1 3 4<br />
73 Pengatur Statistik 0 0 0 0 0 0 0 0 0<br />
74 Pekerjaan Sosial medis 0 0 0 0 0 0 0 0 0<br />
75 SMA 14 72 86 3 78 81 5 75 80<br />
76 SMEA 0 1 1 3 6 9 3 6 9<br />
77 SKKA 0 21 21 0 1 1 0 1 1<br />
78 KPAA 1 0 1 1 0 1 1 0 1<br />
79 SLTP 2 0 2 2 20 22 5 17 22<br />
80 Sekolah Pembantu Paramedis ( SPPM ) 1 0 1 1 0 1 1 0 1<br />
81 SD 3 6 9 2 5 7 3 6 9<br />
82 dll. 0 0 0 0 0 0 0 0 0<br />
JUMLAH 30 113 143 22 124 146 29 118 147<br />
JUMLAH TOTAL 281 225 363 287 238 525 373 148 521<br />
Bila dilihat dari jumlah pegawai, RSUD Sanjiwani sudah cukup memadai, hanya<br />
saja masih terdapat permasalahan yaitu belum adanya dokter spesialis khusus dan<br />
penempatan tenaga perawat yang tidak merata antar ruangan.<br />
g. Pelaporan<br />
Laporan pertanggungjawaban keuangan pada RSUD Sanjiwani berdasarkan sumber<br />
dana (APBD, APBN/ Dana Dekonsentrasi dan Dana PJPKMM Bidang Kesehatan) telah<br />
dibuat secara terpisah, dengan uraian sebagai berikut:<br />
1) Dana APBD<br />
Pelaporan untuk dana APBD telah disampaikan kepada Bupati Gianyar c.q. Kepala<br />
Bagian Keuangan Setda Gianyar Sedangkan kemajuan fisik proyek dan keuangan dari<br />
Belanja Operasi dan Pemeliharaan dan Belanja Modal untuk dana yang bersumber<br />
dari APBD Tahun Anggaran 2005 telah dibuat dengan tertib dan telah disampaikan<br />
kepada Bupati c.q. Kepala Bappeda Kabupaten Gianyar secara rutin.<br />
2) Dana APBN/ Dekonsentrasi<br />
Laporan pertanggungjawaban keuangan yang sumber dananya berasal dari Dana<br />
Dekonsentrasi (APBN) telah disampaikan secara rutin kepada Dinas Kesehatan<br />
Provinsi Bali.<br />
3) Dana PJPKMM Bidang Kesehatan<br />
Laporan pertanggungjawaban keuangan PJPKMM yang dibuat oleh Direktur RSU<br />
Sanjiwani telah disampaikan secara rutin kepada kepala Bagian Program Informasi<br />
Up. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan Sekretariat Direktorat jenderal Bina<br />
27<br />
Jml
Pelayanan Medik, Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan pihak-pihak yang terkait.<br />
h. Pengawasan Intern<br />
Pelaksanaan pengawasan intern dilaksanakan oleh atasan langsung (Direktur<br />
RSUD Sanjiwani) dan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) atas<br />
pertanggungjawaban keuangan baik yang dananya bersumber dari APBD maupun Dana<br />
Dekonsentrasi (APBN). Adapun pelaksanaan pengawasan intern tersebut sebagai berikut:<br />
1) Pengawasan oleh atasan langsung<br />
Pemeriksaan kas oleh atasan langsung dilakukan secara rutin setiap tiga bulan sekali<br />
yang dilengkapi dengan Berita Acara Pemeriksaan Kas, namun <strong>pemeriksaan</strong> kas<br />
tersebut dilakukan oleh Direktur RSUD bukan oleh Wakil Direktur Umum dan<br />
Keuangan sebagai atasan langsung Pemegang Kas.<br />
2) Pengawasan oleh Satuan Pengawas Intern (SPI) RSUD Sanjiwani<br />
Pada Tahun Anggaran 2006 dan 2007 <strong>pemeriksaan</strong> atas kegiatan disetiap Instalasi<br />
RSUD Sanjiwani dilaksanakan oleh Satuan Pengawas Intern (SPI) RSUD Sanjiwani,<br />
adapun <strong>pemeriksaan</strong> tersebut dilakukan pada Instalasi Gawat Darurat, Rawat Jalan,<br />
Rawat Inap, Bedah Sentral, Pemasaran Sosial, Rawat Khusus, Farmasi, Radiologi,<br />
Laboratorium Patologi Klinik, Gizi, IPSRS, dan Diklat. Sedangkan untuk Tahun<br />
Anggaran 2005 tidak dilakukan hal tersebut dikarenakan Tim SPI tersebut baru<br />
terbentuk pada tanggal 1 Juni 2005.<br />
3) Pengawasan oleh APIP<br />
a) LHP Inspektorat Jenderal Departemen Kesehatan RI, tanggal 2 April 2007 tentang<br />
Laporan Hasil Pemeriksaan Sementara pada RSUD Sanjiwani Gianyar Bali Tahun<br />
Anggaran 2006 ditemukan tiga masalah.<br />
b) LHP Bawasda Kabupaten Gianyar Nomor 740.04/40/LHP/Bawasda tanggal 28<br />
Desember 2006 tentang Laporan Hasil Pemeriksaan Bidang Pengawasan<br />
Pembangunan dan Sosial Budaya di RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar<br />
ditemukan lima masalah.<br />
7. Cakupan Pemeriksaan<br />
Pemeriksaan Kinerja pada RSUD Sanjiwani dengan mengukur dan menetapkan<br />
pencapaian nilai <strong>kinerja</strong> atau KPI atas 20 jenis <strong>pelayanan</strong> hanya dilaksanakan untuk<br />
Tahun Anggaran 2005 dan 2006 agar mendapatkan gambaran <strong>kinerja</strong> yang utuh. 20 jenis<br />
<strong>pelayanan</strong> tersebut adalah:<br />
28
a. Gawat Darurat<br />
b. Rawat Jalan<br />
c. Rawat Inap<br />
d. Bedah Sentral<br />
e. Persalinan<br />
f. Perawatan Intensif<br />
g. Radiologi<br />
h. Laboratorium Patologi Klinik<br />
i. Rehabilitasi Medik<br />
j. Farmasi<br />
k. Gizi<br />
l. Tranfusi Darah<br />
m. Pelayanan GAKIN<br />
n. Rekam Medik<br />
o. Pengolahan Limbah<br />
p. Administrasi dan Manajemen<br />
q. Ambulance/Kereta Jenasah<br />
r. Pemulasaran Jenasah<br />
s. Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit<br />
t. Pelayanan Laundry<br />
Sedangkan, cakupan <strong>pemeriksaan</strong> untuk memenuhi tujuan dan sasaran<br />
<strong>pemeriksaan</strong> yang menilai apakah <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> telah memenuhi prinsip-prinsip<br />
3E (Ekonomi, Efisiensi dan Efektivitas) melingkupi Tahun Anggaran 2005, 2006 dan<br />
sampai dengan berakhirnya <strong>pemeriksaan</strong> 5 November 2007 seperti:<br />
a. Pengelolaan Intensif Jasa Pelayanan;<br />
b. Pengelolaan Bahan Obat-obatan;<br />
c. Pengadaan Inventaris Ruang Pasien;<br />
d. Pengadaan Bahan Makanan Rumah Sakit;<br />
e. Pengelolaan Bahan Pakai Laboratorium dan Rontgen;<br />
f. Kegiatan Biaya Pembelian Perlengkapan Dapur;<br />
g. Pengelolaan Computerized Billing System;<br />
h. Pengadaan Alat Medis;<br />
i. Kegiatan Penambahan Biaya Pembangunan Gedung Santhi Graha Atas dan VIP<br />
Bawah;<br />
j. Pengadaan Alat-Alat Kantor;<br />
29
k. Pengadaan Alat-Alat Rumah Tangga.<br />
Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut:<br />
a. T.A. 2005<br />
Anggaran RSUD Sanjiwani Tahun Anggaran 2005 Rp20.018.983.000,00 dan telah<br />
direalisasikan sebesar Rp19.222.515.750,00 atau 96,02% dilakukan <strong>pemeriksaan</strong><br />
sebesar Rp16.021.650.820,00 atau 83,35%, ditemukan penyimpangan sebesar<br />
Rp3.933.681.135,04 atau 24,55%.<br />
b. T.A. 2006<br />
Anggaran RSUD Sanjiwani Rp29.140.939.842,00 dan telah direalisasikan sebesar<br />
Rp27.459.378.278,00 atau 94,23% dilakukan <strong>pemeriksaan</strong> sebesar<br />
Rp23.454.540.378,00 atau 85,42%, ditemukan penyimpangan sebesar<br />
Rp4.054.778.030,48 atau 17,29%.<br />
c. T.A. 2007<br />
Anggaran RSUD Sanjiwani Rp27.029.528.106,00 dan telah direalisasikan sebesar<br />
Rp7.154.158.604,00 atau 26,47% dilakukan <strong>pemeriksaan</strong> sebesar<br />
Rp5.888.021.204,00 atau 82,30%, ditemukan penyimpangan sebesar<br />
Rp317.659.357,16 atau 05,40%.<br />
Daftar Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan (DRHP) Kinerja pada RSUD<br />
Sanjiwani dimuat pada halaman berikut:<br />
30
B. Hasil Pemeriksaan<br />
(halaman ini tidak di print) langsung ke Tabel KPI dg format EXCEL sebanyak 6<br />
halaman. Setelah itu hal terakhir dari file ini HARUS di print<br />
Tabel 2005 1<br />
35
Dengan demikian, nilai capaian atas Key Performance Indicator (KPI) atau Indikator<br />
Kinerja Utama untuk RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar Tahun Anggaran 2005 dapat<br />
disimpulkan dengan predikat “Sedang” dengan skor 70,10 dari skor maksimal 100 dan Tahun<br />
Anggaran 2006 dengan predikat “Sedang” dengan skor 76,19 dari skor maksimal 100.<br />
41
2. Pemeriksaan Kinerja pada Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani Kabupaten Gianyar<br />
mengungkapkan temuan-temuan sebagai berikut:<br />
a. 49 dan 39 kegiatan <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> masing-masing untuk Tahun Anggaran 2005<br />
2006 belum memenuhi target Standar Pelayanan Minimal yang ditetapkan<br />
Pembangunan <strong>kesehatan</strong> bertujuan untuk mewujudkan kesadaran, kemauan dan<br />
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat <strong>kesehatan</strong> masyarakat yang<br />
optimal. Rumah sakit sebagai salah satu sarana <strong>kesehatan</strong> yang memberikan <strong>pelayanan</strong><br />
<strong>kesehatan</strong> kepada masyarakat memiliki peranan penting yang sangat strategis dalam<br />
mempercepat peningkatan derajat <strong>kesehatan</strong> masyarakat. Oleh karena itu, rumah sakit<br />
dituntut untuk memberikan <strong>pelayanan</strong> yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan<br />
dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.<br />
Untuk mengukur keber<strong>hasil</strong>an <strong>kinerja</strong> <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> rumah sakit, diperlukan<br />
indikator yang menjadi tolok ukur keber<strong>hasil</strong>an <strong>kinerja</strong> <strong>pelayanan</strong> kepada masyarakat.<br />
Indikator tersebut secara umum mengacu kepada Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan<br />
Minimal (SPM) Rumah Sakit yang wajib dilaksanakan daerah, yang ditetapkan dalam<br />
Kepmenkes RI Nomor 228/MENKES/SK/2002 tanggal 28 Maret 2002. SPM tersebut<br />
menyebutkan bahwa ada beberapa jenis <strong>pelayanan</strong> minimal yang wajib dilakukan yaitu:<br />
1) Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan<br />
2) Manajemen Rumah Sakit<br />
a) SDM<br />
b) Keuangan<br />
c) Sarana Prasarana/alat untuk mendukung <strong>pelayanan</strong><br />
d) Perencanaan Administrasi<br />
e) Mutu<br />
f) Manajemen Sistem Informasi Rumah Sakit<br />
3) Pelayanan Medik<br />
a) Rawat Jalan<br />
b) Rawat Inap<br />
c) Pelayanan penunjang<br />
Pada Tahun Anggaran 2005 dan 2006, RSUD Sanjiwani telah menyusun target untuk<br />
113 kegiatan SPM sesuai Kepmenkes Tahun 2002 ditambah dengan <strong>hasil</strong> evaluasi sendiri,<br />
namun belum menghitung tingkat capaian <strong>kinerja</strong>nya. Hal tersebut disebabkan belum adanya<br />
standar yang baku untuk menghitung tingkat capaian <strong>kinerja</strong>. Pada Tahun 2007, Direktorat<br />
42
Bina Pelayanan Medik Spesialistik dan Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik<br />
Departemen Kesehatan RI menerbitkan draft standar untuk menghitung capaian indikator<br />
<strong>kinerja</strong>. Berdasarkan kesepakatan dengan pihak RSUD Sanjiwani, Tim BPK mengacu pada<br />
draft standar tersebut untuk menghitung capaian <strong>kinerja</strong> RSUD Sanjiwani Tahun Anggaran<br />
2005 dan 2006.<br />
Sebagai perwujudan pelaksanaan kewenangan wajib RSUD Sanjiwani, telah<br />
dialokasikan anggaran dan realisasi belanja sebagai berikut:<br />
Uraian<br />
Tahun Anggaran 2005 Tahun Anggaran 2006<br />
Anggaran Realisasi Sisa Anggaran Realisasi Sisa<br />
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)<br />
1 2 3 4 = (2-3) 5 6 7 = (5-6)<br />
RSUD Sanjiwani<br />
1 APBD Prop - - - - - -<br />
2 APBD Kab 17.018.983.000,00 16.227.848.530,00 791.134.470,00 25.640.939.842,00 23.961.802.528,00 1.679.137.214,00<br />
3 APBN -<br />
a. Dana Dekon 3.000.000.000,00 2.994.667.220,00 5.315.780,00 3.500.000.000,00 3.497.575.750,00 2.424.250,00<br />
b. PJPKMM<br />
c. Hibah -<br />
- -<br />
-<br />
-<br />
-<br />
-<br />
- -<br />
4 BLN - - - - - -<br />
Total 20.018.983.000,00 19.222.515.750,00 796.450.250,00 29.140.939.842,00 27.459.378.278,00 1.681.561.464,00<br />
Pemeriksaan terhadap <strong>hasil</strong> pencapaian <strong>kinerja</strong> <strong>pelayanan</strong> RSUD Sanjiwani Kabupaten<br />
Gianyar Tahun Anggaran 2005 dan 2006 berdasarkan Standar Pelayanan Minimal, diketahui<br />
bahwa <strong>pelayanan</strong> yang dilakukan adalah sebanyak 20 jenis <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> yang telah<br />
disesuaikan berdasarkan kebutuhan RSUD Sanjiwani, yaitu:<br />
1) Gawat Darurat<br />
2) Rawat Jalan<br />
3) Rawat Inap<br />
4) Bedah Sentral<br />
5) Persalinan<br />
6) Intensif<br />
7) Radiologi<br />
8) Laboratorium Patologi Klinik<br />
9) Rehabilitasi Medik<br />
10) Farmasi<br />
11) Gizi<br />
12) Tranfusi Darah<br />
13) Pelayanan GAKIN<br />
14) Rekam Medik<br />
15) Pengolahan Limbah<br />
43<br />
-<br />
-
16) Administrasi dan Manajemen<br />
17) Ambulance/Kereta Jenasah<br />
18) Pemulasaran Jenasah<br />
19) Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit<br />
20) Pelayanan Laundry<br />
20 kegiatan <strong>pelayanan</strong> tersebut dijabarkan lagi menjadi 113 kegiatan <strong>pelayanan</strong><br />
<strong>kesehatan</strong>. 113 kegiatan <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> dalam indikator <strong>kinerja</strong> <strong>pelayanan</strong> pada T.A 2005<br />
dan 2006 secara keseluruhan cukup, namun masih terdapat 49 kegiatan TA 2005 dan 39<br />
kegiatan TA 2006 belum memenuhi target SPM, dengan rincian sebagai berikut:<br />
Tahun Anggaran 2005<br />
1) 19 kegiatan <strong>pelayanan</strong> pada indikator <strong>kinerja</strong> belum memenuhi target standar <strong>pelayanan</strong><br />
dimana angka pencapaiannya di atas 0,00%:<br />
a) Gawat Darurat<br />
Dari 8 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target<br />
Waktu Tanggap/Kecepatan Pelayanan di Gawat Darurat sebesar 5 menit, sedangkan<br />
pencapaiannya sebesar 6 menit.<br />
b) Rawat Jalan<br />
Dari 19 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang belum mencapai target yaitu:<br />
(1) Target Pemberian Pelayanan di Poliklinik Spesialis sebesar 100%, sedangkan<br />
pencapaiannya sebesar 86,67%;<br />
(2) Target Waktu Tunggu Rawat Jalan sebesar 60 menit, sedangkan pencapaiannya<br />
sebesar 72,41 menit.<br />
c) Rawat Inap<br />
Dari 18 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang belum mencapai target yaitu:<br />
(1) Target Pemberian <strong>pelayanan</strong> Rawat Inap (dokter dan tenaga perawat yang<br />
minimal berijasah D3) sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 83,64%;<br />
(2) Target Kematian pasien lebih besar dari 48 jam sebesar 0,24%, sedangkan<br />
pencapaiannya sebesar 2,21%.<br />
d) Persalinan<br />
Dari 8 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang belum mencapai target yaitu:<br />
(1) Target Perdarahan sebesar 1%, sedangkan pencapaiannya 7,69%;<br />
(2) Target Kemampuan menangani BBLR 1500gr - 2500gr sebesar 100%, sedangkan<br />
pencapaiannya sebesar 97,01%.<br />
44
e) Intensif<br />
Dari 2 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu:<br />
Target Pelayanan Unit Intensif (dokter Sp. An, perawat D3 dengan sertifikat perawat<br />
mahir ICU/setara) sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 31,25%.<br />
f) Radiologi<br />
Dari 4 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu:<br />
Target Pelaksanaan ekspertisi oleh dokter SP.Rad sebesar 100%, sedangkan<br />
pencapaiannya sebesar 98,48%.<br />
g) Laboratorium Patologi Klinik<br />
Dari 4 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang belum mencapai target yaitu:<br />
(1) Target Pelaksanaan Ekspertisi oleh dokter SP.PK sebesar 100%, sedangkan<br />
pencapaiannya sebesar 70,00%;<br />
(2) Target Kepuasan Pelanggan sebesar 80%, sedangkan pencapaiannya sebesar<br />
27,96%.<br />
h) Farmasi<br />
Dari 5 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target<br />
Penulisan Resep sesuai Formularium sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar<br />
94,50%.<br />
i) Tranfusi Darah<br />
Dari 2 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target<br />
Kebutuhan Darah bagi Setiap Transfusi sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya<br />
sebesar 67,00%.<br />
j) Pengolahan Limbah<br />
Dari 8 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target<br />
BOD
(2) Target Kecepatan Memberikan Pelayanan Ambulance/Kereta Jenazah di rumah<br />
sakit sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 85,00%.<br />
m) Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit<br />
Dari 3 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target<br />
Ketepatan Waktu Pemeliharaan Alat sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar<br />
94,00%.<br />
2) 29 kegiatan pada indikator <strong>kinerja</strong> tidak dapat diukur standar <strong>pelayanan</strong>nya, sehingga<br />
angka pencapaiannya 0,00% karena kegiatan tersebut tidak ada, tidak ditemukan, atau<br />
tidak dibuatkan data/buktinya. Sementara itu, 1 kegiatan pencapaiannya 0,00% karena<br />
tidak memenuhi standar. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:<br />
a) Gawat Darurat<br />
Dari 8 indikator yang ada, terdapat 4 indikator yang <strong>hasil</strong> capaiannya 0,00% yaitu:<br />
(1) Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa, dari target 100%;<br />
(2) Kepuasan Pelanggan, dari target 70,00%;<br />
(3) Kematian Pasien >48 Jam, dari target 2,00%;<br />
(4) Pasien ditenangkan dalam waktu < 48 Jam, dari target 100%.<br />
b) Rawat Jalan<br />
Dari 19 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang <strong>hasil</strong> capaiannya 0,00% yaitu:<br />
Kepuasan Pelanggan pada rawat jalan, dari target 90,00%.<br />
c) Rawat Inap<br />
Dari 18 indikator yang ada, terdapat 3 indikator yang mencapai 0,00% yaitu:<br />
(1) Jam Visite Dokter Spesialis (jam 08.00 – 14.00), dari target 100%;<br />
(2) Kejadian Infeksi Nosokomial, dari target 1,50%;<br />
(3) Kepuasan Pelanggan, dari target 90,00%<br />
d) Bedah Sentral<br />
Dari 7 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang mencapai 0,00% yaitu: Waktu<br />
Tunggu Operasi Efektif, dari target 2 hari.<br />
e) Persalinan<br />
Dari 8 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang angka pencapainnya 0,00 % yaitu<br />
Kepuasan Pasien, dari target 80%.<br />
f) Rehabilitasi Medik<br />
Dari 3 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang angka pencapainnya 0,00 % yaitu:<br />
Kepuasan Pasien, dari target 80%.<br />
46
g) Farmasi<br />
Dari 5 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang angka pencapainnya 0,00 % yaitu:<br />
Kepuasan Pelanggan, dari target 80%.<br />
h) Gizi<br />
Dari 3 indikator yang ada, terdapat 3 indikator yang angka pencapainnya 0,00 % yaitu:<br />
(1) Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien, dari target 90%;<br />
(2) Sisa makanan yang tidak dimakan oleh pasien, dari target 20%;<br />
(3) Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian diet, dari target 100%.<br />
i) Rekam Medik<br />
Dari 4 indikator yang ada, terdapat 4 indikator yang angka pencapainnya 0,00 % yaitu:<br />
(1) Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai <strong>pelayanan</strong>, dari target<br />
100%;<br />
(2) Tersedianya Informed Consent yang lengkap dan akurat, dari target 100%;<br />
(3) Waktu penyediaan dokumen rekam medik <strong>pelayanan</strong> rawat jalan, dari target 10<br />
menit;<br />
(4) Waktu penyediaan dokumen rekam medik <strong>pelayanan</strong> rawat inap, dari target 15<br />
menit.<br />
j) Pengolahan Limbah<br />
Dari 8 indikator yang ada, terdapat 4 indikator yang angka pencapaiannya 0,00 % yaitu:<br />
(1) 3 indikator baku mutu limbah cair yang tidak diuji oleh tenaga penguji sendiri dari<br />
RSUD Sanjiwani atau pihak laboratorium lain yang kompeten, dan <strong>hasil</strong>nya<br />
dilaporkan secara formal:<br />
(a) COD
Dari 1 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang angka pencapaiannya 0,00 % yaitu<br />
Kecepatan Pelayanan Pemulasaran Jenazah, dari target 2 jam;<br />
m) Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah sakit<br />
Dari 3 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang angka pencapainnya 0,00 % yaitu:<br />
(1) Kecepatan Waktu Menanggapi Kerusakan Alat, dari target 80%;<br />
(2) Peralatan Laboratorium (dan alat ukur lain) yang terkalibrasi tepat waktu sesuai<br />
dengan ketentuan kalibrasi, dari target 100%.<br />
n) Pelayanan Laundry<br />
Dari 2 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang angka pencapaiannya 0,00% yaitu:<br />
(1) Tidak adanya kejadian linen yang hilang, dari target 100%;<br />
(2) Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang rawat inap, dari target 100%.<br />
Tahun Anggaran 2006<br />
1) 16 kegiatan <strong>pelayanan</strong> pada indikator <strong>kinerja</strong> belum memenuhi target standar <strong>pelayanan</strong><br />
dengan angka pencapaian di atas 0,00 %:<br />
a) Gawat Darurat<br />
Dari 8 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target<br />
Pemberi Pelayanan Kegawat daruratan yang bersetifikat ATLS, BTLS, ACLS, PPGD<br />
sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 91,67%.<br />
b) Rawat Jalan<br />
Dari 19 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang belum mencapai target yaitu:<br />
(1) Target Pemberi Pelayanan di Poliklinik Spesialis sebesar 100%, sedangkan<br />
pencapaiannya sebesar 83,33%;<br />
(2) Target Waktu Tunggu di Rawat Jalan sebesar 60 menit, sedangkan pencapaiannya<br />
sebesar 71,79 menit.<br />
c ) Rawat Inap<br />
Dari 18 indikator yang ada, terdapat 3 indikator yang belum mencapai target yaitu:<br />
(1) Target pemberian <strong>pelayanan</strong> Rawat Inap (dokter dan tenaga perawat yang<br />
minimal berijasah D3) sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 83,43%;<br />
(2) Target kematian pasien lebih dari 48 jam sebesar 0,24%, sedangkan<br />
pencapaiannya sebesar 1,86% (semakin meningkat capaian <strong>kinerja</strong>nya maka nilai<br />
<strong>kinerja</strong>nya menurun);<br />
(3) Target kepuasan pelanggan sebesar 90%, sedangkan pencapaiannya sebesar<br />
86,50%.<br />
48
d ) Persalinan<br />
Dari 8 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target<br />
Persalinan melalui seksio Cesaria sebesar 20%, sedangkan pencapaiannya sebesar<br />
22,95%.<br />
e ) Intensif<br />
Dari 2 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target<br />
Pemberi Pelayanan Unit Intensif (dokter Sp.an, perawat D3 dengan sertifikasi perawat<br />
mahir ICU/setara) sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya sebesar 31,25%.<br />
f ) Radiologi<br />
Dari 4 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu:<br />
Target Pelaksanaan ekspertisi oleh dokter SP.Rad sebesar 100%, sedangkan<br />
pencapaiannya sebesar 98,86%.<br />
g ) Laboratorium Patologi Klinik<br />
Dari 4 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu:<br />
Target Pelaksanaan Ekspertisi (dokter SP.PK) sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya<br />
sebesar 86,00%.<br />
h ) Farmasi<br />
Dari 5 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu:<br />
Target penulisan resep sesuai formularium sebesar 100%, sedangkan pencapaiannya<br />
sebesar 93,99%.<br />
i ) Tranfusi Darah<br />
Dari 2 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target<br />
Kebutuhan Darah bagi Setiap Pelayanan Tranfusi sebesar 100%, sedangkan<br />
pencapaiannya sebesar 79,33%.<br />
j ) Pengolahan Limbah<br />
Dari 8 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang belum mencapai target yaitu:<br />
(1) Target BOD
l ) Pelayanan Laundry<br />
Dari 2 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang belum mencapai target yaitu Target<br />
Ketepatan Waktu Penyediaan Linen untuk ruang rawat inap sebesar 100%, sedangkan<br />
pencapaiannya sebesar 87,10%.<br />
2) 22 kegiatan indikator <strong>kinerja</strong> tidak dapat diukur standar <strong>pelayanan</strong>nya, sehingga angka<br />
pencapaiannya 0,00% karena kegiatan tersebut tidak ada, tidak ditemukan, atau tidak<br />
dibuatkan data/buktinya. Sementara itu, 1 kegiatan pencapaiannya 0,00% karena tidak<br />
memenuhi standar. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:<br />
a ) Gawat Darurat<br />
Dari 8 indikator yang ada, terdapat 3 indikator yang mencapai 0,00% yaitu:<br />
(1) Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa, dari target 100%;<br />
(2) Waktu tanggap/kecepatan <strong>pelayanan</strong> di Gawat Darurat, dari target 5 menit;<br />
(3) Pasien ditenangkan dalam waktu < 48 jam, dari target 100%.<br />
b ) Rawat Inap<br />
Dari 18 indikator yang ada, terdapat 2 indikator yang mencapai 0,00% yaitu:<br />
(1) Jam visite dokter spesialis (jam 08.00- 14.00), dari target 100%;<br />
(2) Kejadian Infeksi Nosokomial, dari target 1,5 %.<br />
c ) Bedah Sentral<br />
Dari 7 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang mencapai 0,00% yaitu: waktu<br />
tunggu operasi efektif, dari target 2 hari.<br />
d ) Radiologi<br />
Dari 4 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang mencapai 0,00% yaitu: kejadian<br />
kegagalan <strong>pelayanan</strong> (foto diulang) dari target 2%.<br />
e ) Rehabilitasi Medik<br />
Dari 3 indikator yang ada, terdapat 1 indikator yang angka pencapaiannya 0,00 % yaitu<br />
Kepuasan Pelanggan, dari target 80%.<br />
f ) Gizi<br />
Dari 3 indikator yang ada, terdapat 3 indikator yang angka pencapaiannya 0,00 % yaitu:<br />
(1) Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien, dari target 90%;<br />
(2) Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien, dari target 20%;<br />
(3) Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian diet, dari target 100%.<br />
f ) Rekam Medik<br />
Dari 4 indikator yang ada, terdapat 4 indikator yang angka pencapaiannya 0,00 % yaitu:<br />
50
(1) Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai <strong>pelayanan</strong>, dari target<br />
100%;<br />
(2) Tersedianya Informed Consent yang lengkap dan akurat, dari target 100%;<br />
(3) Waktu penyediaan dokumen rekam medik <strong>pelayanan</strong> rawat jalan, dari target 10<br />
menit;<br />
(4) Waktu penyediaan dokumen rekam medik <strong>pelayanan</strong> rawat inap, dari target 15<br />
menit.<br />
g ) Pengolahan Limbah<br />
Dari 8 indikator yang ada, terdapat 3 indikator yang angka pencapaiannya0,00 % yaitu:<br />
(1) 2 indikator baku mutu limbah cair yang tidak diuji oleh tenaga penguji sendiri dari<br />
RSUD Sanjiwani atau pihak laboratorium lain yang kompeten, dan <strong>hasil</strong>nya<br />
dilaporkan secara formal:<br />
(a) TSS
2) Keputusan Bupati Gianyar Nomor 117 Tahun 2001 tentang Uraian Tugas pada Rumah<br />
Sakit Umum Daerah Sanjiwani Kabupaten Gianyar pada angka 4.6 tugas Kepala bagian<br />
Perencanaan dan Anggaran huruf t yang menyebutkan bahwa ”mengadakan koordinasi<br />
denga Wakil Direktur lainnya, Komite Medis Fungsional, Komite Keperawatan<br />
Fungsional, Instalasi, dan Bagian dalam menyusun pelaksanaan dan evaluasi program”.<br />
Hal tersebut mengakibatkan 20 = (19 + 1) dan 17 = (16 +1) kegiatan <strong>pelayanan</strong><br />
<strong>kesehatan</strong> masing-masing T.A. 2005 dan 2006 belum efektif; serta 29 dan 22 kegiatan<br />
<strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> masing-masing T.A. 2005 dan 2006 tidak dapat diketahui nilai capaian<br />
<strong>kinerja</strong>nya.<br />
Permasalahan tersebut disebabkan oleh:<br />
1) Kelalaian Direktur beserta Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran RSUD Sanjiwani<br />
dalam merencanakan kegiatan <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> belum sepenuhnya mengarah pada<br />
pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM);<br />
2) Kelalaian Direktur, Wadir Penunjang, Wadir Pelayanan, dan Wadir Umum dan Keuangan<br />
yang tidak melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pelaporan programprogram<br />
rumah sakit;<br />
3) Kelalaian Ketua Komite Medik, Kepala Instalasi dan Kepala Bagian yang tidak melakukan<br />
evaluasi dan pelaporan internal tentang SPM.<br />
Direktur RSUD Sanjiwani menjelaskan bahwa perencanaan secara umum sudah dibuat,<br />
namun melihat keterbatasan dana operasional sehingga ditetapkan dengan skala prioritas, akan<br />
berdampak adanya penundaan kebutuhan unit. Pelaksanaan <strong>pelayanan</strong> secara umum di Rumah<br />
Sakit Sanjiwani sudah berdasarkan protap-protap yang ada mengacu kepada standar Depkes<br />
dan kebijakan rumah sakit yang berorientasi pada perkembangan iptek dan tuntutan<br />
pasien/masyarakat, namun diakui belum sepenuhnya mengikuti SPM yang dipersyaratkan.<br />
BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar memberi sanksi kepada:<br />
1) Direktur dan Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran RSUD Sanjiwani Gianyar atas<br />
kelalaiannya dalam merencanakan kegiatan <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> belum sepenuhnya<br />
mengarah pada pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM); dan selanjutnya<br />
memerintahkan untuk merencanakan kegiatan <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> agar tercapainya SPM;<br />
2) Direktur, Wadir Penunjang, Wadir Pelayanan, dan Wadir Umum dan Keuangan RSUD<br />
Sanjiwani Gianyar atas kelalaiannya tidak melaksanakan monitoring dan evaluasi<br />
52
pelaksanaan dan pelaporan program-program rumah sakit; dan selanjutnya memerintahkan<br />
untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pelaporan program-program<br />
rumah sakit;<br />
3) Ketua Komite Medik RSUD Sanjiwani Gianyar atas kelalaiannya yang tidak melakukan<br />
evaluasi internal tentang standar <strong>pelayanan</strong> minimal rumah sakit; dan selanjutnya<br />
memerintahkan untuk melakukan evaluasi internal dan pelaporan tentang standar <strong>pelayanan</strong><br />
minimal rumah sakit secara rutin.<br />
b. Pencapaian Indikator BOR, ALOS, BTO Tahun Anggaran 2005 dan ALOS, BTO<br />
Tahun Anggaran 2006 belum optimal<br />
Tujuan RSUD Sanjiwani secara umum adalah meningkatkan <strong>pelayanan</strong> administrasi<br />
pasien dengan cepat, tepat dan akurat sebagai sumber informasi rumah sakit terhadap<br />
masyarakat. Disamping itu, RSUD Sanjiwani memiliki Visi ”menjadikan RSUD Sanjiwani<br />
Gianyar sebagai pusat rujukan <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> di Bali Timur dengan standar nasional<br />
berlandaskan Tri Hita Karana”. Sedangkan Misinya adalah ”mewujudkan <strong>pelayanan</strong><br />
<strong>kesehatan</strong> prima, mewujudkan <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> melalui program unggulan,<br />
meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang profesional, mewujudkan sistem<br />
pembiayaan rumah sakit dan mewujudkan kesejahteraan seluruh karyawan RSUD Sanjiwani<br />
Gianyar”. Untuk mewujudkan Visi dan Misi tersebut, RSUD harus mewujudkan penilaian<br />
tingkat <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> di rumah sakit yang bersifat kuantitatif.<br />
Beberapa indikator dan parameter yang ditetapkan oleh Dirjen Pelayanan Departemen<br />
Kesehatan RI yang dipergunakan sebagai acuan untuk menilai beberapa indikator rumah<br />
sakit yaitu:<br />
1) BOR (Bed Occupancy Rate) untuk mengevaluasi pemanfaatan tempat tidur rumah<br />
sakit;<br />
2) BTO (Bed Turn Over), TOI (Turn Over Interval) dan ALOS (Average Length of Stay)<br />
untuk mengetahui tingkat penggunaan tempat tidur;<br />
3) NDR (Net Death Rate) dan GDR (Gross Death Rate) untuk mengetahui mutu<br />
<strong>pelayanan</strong>/perawatan rumah sakit.<br />
Pemeriksaan terhadap Laporan Bulanan dan Triwulanan Rumah Sakit serta data<br />
kegiatan harian per ruangan diketahui bahwa pencapaian indikator mutu <strong>pelayanan</strong> RSUD<br />
Sanjiwani untuk Tahun Anggaran 2005 atas BOR, ALOS, dan BTO; dan untuk Tahun<br />
53
Anggaran 2006 atas ALOS dan BTO belum optimal. Hal tersebut dapat dilihat dari indikator<br />
pada BOR dan ALOS yang berada dibawah standar, namun BTO berada di atas standar untuk<br />
Tahun 2005. Sedangkan untuk Tahun Anggaran 2006, ALOS berada dibawah standar dan<br />
BTO berada diatas standar. Indikator tersebut dapat dilihat dalam uraian tabel berikut:<br />
Indikator Hasil Hitungan Standar Keterangan<br />
2005 2006 2005 2006<br />
BOR 55,24% 61,16% 60 - 85 % Dibawah Standar Sesuai standar<br />
ALOS 3,41 hari 3,47 hari 6-9 hari Dibawah standar Dibawah Standar<br />
BTO 55,18 kali 57,79 kali 40-50 kali Diatas standar Diatas standar<br />
Hasil perhitungan Tim BPK berdasarkan data/bukti dapat dilihat dalam lampiran 1.<br />
BOR dibawah standar menunjukkan bahwa kurangnya pemanfaatan tempat tidur;<br />
ALOS dibawah standar menunjukkan bahwa adanya pasien yang tidak mampu dilayani dan<br />
dirujuk kerumah sakit lain; dan BTO di atas standar menunjukkan bahwa frekuensi<br />
pemakaian tempat tidur tinggi, atau dengan kata lain, kurangnya fasilitas tempat tidur.<br />
Konfirmasi dengan Direktur RSUD Sanjiwani, Kepala Instalasi Rawat Inap dan Kepala<br />
Ruangan diketahui bahwa pasien yang dirujuk ke rumah sakit lain disebabkan belum adanya<br />
dokter spesialis bedah anak, dokter spesialis bedah tulang, dokter spesialis jantung, dokter<br />
spesialis bedah saraf, dokter spesialis urologi dan dokter spesialis rehabilitasi medik serta<br />
tidak tersedianya peralatan medis antara lain berupa: CT-Scan, Hemodialisa, Inkubator yang<br />
kurang memadai pada waktu itu. Tabel di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai<br />
indikator dari Tahun 2005 ke Tahun 2006, yaitu masing-masing pada: BOR dari 55,24%<br />
menjadi 61,61%; ALOS dari 3,41 hari menjadi 3,47 hari; dan BTO meningkat dari 55,18 kali<br />
menjadi 57,79 kali.<br />
Kondisi di atas tidak sesuai dengan Buku Petunjuk Pengisian, Pengolahan, dan<br />
Penyajian Data Rumah Sakit yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan RI Pusat Data<br />
Kesehatan Jakarta Tahun 2005 pada Bab III tentang Pengolahan data di rumah sakit antara<br />
lain:<br />
1) Bed Occupancy Rate (BOR) yaitu tentang Persentase Pemakaian Tempat Tidur dalam<br />
Satu Satuan Waktu Tertentu dengan standar 60 - 85 %;<br />
2) Average Length Of Stay (ALOS) yaitu tentang Rata - Rata Lama Rawat Seorang<br />
Pasien dengan standar 6-9 hari;<br />
3) Bed Turn Over (BTO) yaitu tentang Frekwensi Pemakaian Tempat Tidur pada Satu<br />
Periode dengan standar 40 - 50 kali;<br />
4) Turn Over Interval (TOI) yaitu tentang Rata-Rata Hari Dimana Tempat Tidur Tidak<br />
Ditempati dan Telah Diisi Saat Terisi Berikutnya dengan standar 1 - 3 hari;<br />
54
5) Gross Death Rate (GDR) yaitu tentang Angka Kematian Umum untuk setiap 1000<br />
penderita keluar dengan standar 4.5%/45 per mil.<br />
6) Net Rate (NDR) yaitu tentang Angka Kematian Neto/angka kematian 48 jam setelah<br />
dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar dengan standar 2.5 %/25 per mil.<br />
Hal tersebut mengakibatkan penanganan dan <strong>pelayanan</strong> pasien rawat inap di RSUD<br />
Sanjiwani belum optimal.<br />
Hal tersebut disebabkan oleh belum adanya dokter yang terkait dan tidak tersedianya<br />
sarana yang memadai sesuai kebutuhan pasien pada waktu itu.<br />
Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa dalam upaya meningkatkan<br />
<strong>pelayanan</strong> maka dilakukan pengusulan T.A. 2007 terhadap tenaga-tenaga Dokter Spesialis<br />
Bedah Anak, Dokter Spesialis Bedah Tulang, Dokter Spesialis Jantung, Dokter Spesialis<br />
Bedah Saraf, Dokter Spesialis Urologi, Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik ke Pemda dan<br />
pengusulan peralatan medis ke Pemerintah Pusat dalam hal ini Departemen Kesehatan.<br />
BPK RI menyarankan Bupati Gianyar untuk memerintahkan Direktur RSUD Sanjiwani<br />
mengusulkan penambahan dokter yang terkait sesuai kebutuhan pasien dalam kondisi<br />
tertentu secara bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan daerah dan menambah sarana<br />
yang diperlukan untuk mendukung kegiatan rumah sakit.<br />
c. Struktur Organisasi RSUD Sanjiwani pada tingkat jabatan struktural Wakil Direktur<br />
tidak sesuai dengan ketentuan untuk RSU Kelas B Non Pendidikan<br />
RSUD Sanjiwani Gianyar didirikan pada Tahun 1955 dan pada Tahun 1961 menjadi<br />
RSUD Kelas D. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor<br />
207/Menkes/SK/II/1993 tentang Persetujuan Peningkatan Kelas Rumah Sakit Umum<br />
Kabupaten Daerah Tingkat II Gianyar menjadi Kelas C, Gubernur Bali menindaklanjuti<br />
dengan Keputusan Gubernur No. 307 Tahun 1994 tentang Penetapan dan Peningkatan Kelas<br />
Rumah Sakit Umum Kabupaten Tk.II Gianyar Kelas D menjadi Rumah Sakit Umum Daerah<br />
Kelas C. Selanjutnya, RSUD Sanjiwani menjadi RSUD Kelas B Non Pendidikan berdasarkan<br />
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 41/Menkes/SK/I/2002 tentang Peningkatan Kelas<br />
RSUD Sanjiwani dari Kelas C menjadi Kelas B Non Pendidikan.<br />
55
Pemeriksaan terhadap dokumen yang berkaitan dengan struktur organisasi dan tata<br />
kerja diketahui bahwa RSUD Sanjiwani mempedomani Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten<br />
Gianyar Nomor 6 Tahun 2001, tanggal 5 Januari 2001, tentang Pembentukan Susunan<br />
Organisasi dan Tata Kerja RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar. Perda tersebut dijabarkan<br />
dalam bentuk Keputusan Bupati Gianyar Nomor 117 Tahun 2001, tanggal 5 April 2001,<br />
tentang Uraian Tugas pada RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar.<br />
Susunan Organisasi Struktural RSUD Sanjiwani terdiri dari: Dewan Penyantun,<br />
Direktur, Wakil Direktur (Wadir), Kepala Instalasi dan Kepala Bagian. Sedangkan, susunan<br />
Wadir terdiri dari: Wadir Bidang Pelayanan, Wadir Bidang Penunjang, dan Wadir Bagian<br />
Umum dan Keuangan. Struktur organisasi yang ada dari Tahun 2001 s.d. saat berakhirnya<br />
<strong>pemeriksaan</strong> merupakan struktur organisasi RSUD Kelas B Pendidikan.<br />
Wadir Bidang Pelayanan membawahi masing-masing enam Kepala Instalasi, yaitu:<br />
Rawat Darurat; Rawat Inap; Rawat Jalan; Bedah Sentral; Pemasaran Sosial; dan Rawat<br />
Khusus. Sedangkan, Wadir Bidang Penunjang membawahi masing-masing enam Kepala<br />
Instalasi, yaitu: Farmasi; Laboratorium; Rontgen; Gizi; Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit;<br />
dan Pendidikan dan Latihan. Sementara itu, Wadir Umum dan Keuangan membawahi<br />
masing-masing enam Kepala Bagian, yaitu: Umum; Sumber Daya Manusia; Sistem<br />
Informasi Manajemen Rumah Sakit; Pendidikan dan Latihan; Perencanaan dan Anggaran;<br />
serta Perbendaharaan.<br />
Jika dibandingkan dengan peraturan yang mengatur tentang struktur organisasi dan tata<br />
kerja RSUD, yaitu: Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 983/Menkes/SK/XI/1992,<br />
tanggal 12 November 1992, RSUD dengan Kelas B Non Pendidikan seharusnya paling<br />
banyak hanya memiliki dua Wadir, yaitu: Wadir Bidang Pelayanan serta Wadir Bidang<br />
Umum dan Keuangan. Konfirmasi dengan Direktur RSUD diketahui bahwa dua Wadir saja<br />
sudah cukup untuk mengisi jabatan struktural dan manajemen RSUD Sanjiwani sesuai<br />
dengan ketentuan yang berlaku..<br />
Permasalahan ini terkait dengan inefisiensi untuk pembayaran tunjangan struktural<br />
Wadir Penunjang dan tambahan peng<strong>hasil</strong>an berupa uang kesejahteraan antara pejabat<br />
struktural dengan fungsional untuk Golongan IV dari Tahun 2005, 2006 dan s.d. berakhirnya<br />
<strong>pemeriksaan</strong>, yaitu sebesar Rp32.104.500,00. Rincian perhitungannya dapat dilihat dalam<br />
Lampiran 2a s.d 2b. Melihat hal di atas, walaupun dengan komposisi tiga Wadir, pengelolaan<br />
Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagai tolok ukur <strong>kinerja</strong> RSUD Sanjiwani untuk Tahun<br />
2005 dan 2006 juga belum dapat dicapai secara optimal, seperti yang telah diungkapkan<br />
dalam Temuan Pemeriksaan tentang SPM.<br />
56
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:<br />
1) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 983/Menkes/SK/XI/1992<br />
tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum, Pasal 26: Susunan Organisasi RSU<br />
Kelas B Non Pendidikan terdiri dan Direktur yang dibantu sebanyak-banyaknya 2 (dua)<br />
Wakil Direktur, yaitu: Wakil Direktur Pelayanan serta Wakil Direktur Umum dan<br />
Keuangan;<br />
2) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1045/Menkes/Per/XI/2006<br />
tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan Pasal<br />
12, Ayat (1): RSU Kelas B Non Pendidikan dipimpin oleh seorang Kepala disebut<br />
Direktur Utama dan Ayat (2): Direktur membawahi paling banyak 2 (dua) Direktorat.<br />
Dengan demikian, substansi Permenkes ini identik dengan Kepmenkes pada butir a.<br />
diatas.<br />
Permasalahan tersebut mengakibatkan pemborosan dari Tahun 2005, 2006 dan sampai<br />
dengan berakhirnya <strong>pemeriksaan</strong> sebesar Rp32.104.500,00.<br />
Hal tersebut disebabkan oleh kebijakan Pemerintah Kabupaten Gianyar yang<br />
dituangkan dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2001 yang menetapkan bahwa Direktur<br />
RSUD Sanjiwani dibantu oleh tiga Wadir, yaitu: Wadir Pelayanan, Wadir Penunjang, serta<br />
Wadir Umum dan Keuangan.<br />
Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa Struktur RSUD Sanjiwani No.<br />
6 Tahun 2001 belum efisien sehingga terjadinya kegemukan pejabat struktural dan<br />
pengelolaan keuangannya belum fleksibel. Untuk itu kami manajemen RSU mengusulkan<br />
supaya struktur RSUD Sanjiwani direvisi terkait RSUD Sanjiwani dijadikan Badan Layanan<br />
Umum sesuai UU No. 23 <strong>tahun</strong> 2003.<br />
BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar mengusulkan kepada DPRD Kabupaten<br />
Gianyar untuk mereview kebijakan dan merevisi Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2001<br />
sesuai ketentuan yang berlaku.<br />
57
d. Penempatan tenaga keperawatan di RSUD Sanjiwani Tahun Anggaran 2005 dan 2006<br />
tidak sesuai ketentuan<br />
No.<br />
Untuk mendukung tercapainya mutu <strong>pelayanan</strong> yang optimal kepada masyarakat,<br />
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani diantaranya membutuhkan tenaga non<br />
medis/keperawatan. Tenaga keperawatan tersebut disediakan berdasarkan jumlah pasien yang<br />
akan dirawat baik rawat jalan maupun rawat inap.<br />
Pemeriksaan terhadap data Evaluasi Pola Kebutuhan Tenaga Perawat RSUD<br />
Sanjiwani dan data Kebutuhan Tenaga Keparawatan masing-masing ruangan T.A. 2005 dan<br />
2006 diketahui bahwa penempatan tenaga keperawatan di RSUD Sanjiwani Tahun Anggaran<br />
2005 dan 2006 tidak merata, hal tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut:<br />
Jenis/katagori<br />
Ruangan<br />
Perhitungan<br />
Berdasarkan<br />
Standar<br />
Jumlah<br />
Tenaga<br />
Tersedia<br />
Selisih<br />
Keterangan<br />
2005 2006 2005 2006 2005 2006 2005 2006<br />
1 2 3 4 5 6 7 8 (6-4) 9 (7-5) 10 11<br />
A Inap<br />
1. Pasien Penyakit Dalam Zal SB Sahadewa 14 19 13 15 -1 -4 kurang 1 kurang 4<br />
Zal A Nakula 13 15 16 15 3 0 berlebih -<br />
2. Pasien Bedah Zal C Bima 8 15 14 14 6 -1 berlebih kurang 1<br />
3. Pasien Anak Zal D Abimayu 11 9 15 15 4 6 berlebih berlebih<br />
Zal Peri 11 11 14 15 3 4 berlebih berlebih<br />
4. Pasien Kebidanan Zal A Nifas 7 7 15 13 8 6 berlebih berlebih<br />
B Kamar Operasi Kamar Operasi/OK 13 13 27 23 14 10 berlebih berlebih<br />
RR Pemulihan pasca operasi 1 2 1 1 0 -1 - kurang 1<br />
C Gawat Darurat Instalasi Gawat Darurat<br />
(IRD) 25 24 19 17 -6 -7 kurang 6 kurang 7<br />
D Critical Care Rawat Intensif 2 5 14 14 12 9 berlebih berlebih<br />
E Kamar Bersalin Kmr Bersalin Kunti 3 3 17 17 14 14 berlebih berlebih<br />
Jumlah yang kurang 7 13<br />
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar jumlah tenaga keperawatan di<br />
RSUD Sanjiwani Tahun Anggaran 2005 dan 2006 berlebih, namun di lain pihak masih<br />
terdapat kekurangan tenaga keperawatan pada beberapa ruangan yaitu Zal SB (Sahadewa),<br />
Zal C (Bima), Kamar Operasi (OK) dan Insatalasi Gawat Darurat, dapat dijelaskan sebagai<br />
berikut:<br />
1) Jumlah tenaga keperawatan untuk pasien penyakit dalam di Zal SB (Sahadewa) Tahun<br />
2005 dibutuhkan sebanyak 14 orang, tetapi yang tersedia hanya 13 orang, sehingga<br />
kurang sebanyak 1 orang; dan Tahun 2006 sebanyak 19 orang, tetapi yang tersedia hanya<br />
15 orang, sehingga kurang sebanyak 4 orang;<br />
58
2) Jumlah tenaga keperawatan untuk pasien bedah Zal C (Bima) Tahun 2006 dibutuhkan<br />
sebanyak 15 orang, tetapi yang tersedia hanya 14 orang, sehingga kurang sebanyak 1<br />
orang;<br />
3) Jumlah tenaga keperawatan untuk pasien di Kamar Operasi (OK) Tahun 2006 dibutuhkan<br />
sebanyak 2 orang, tetapi yang tersedia hanya 1 orang, sehingga kurang sebanyak 1 orang;<br />
4) Jumlah tenaga keperawatan untuk pasien di Instalasi Gawat Darurat Tahun 2005<br />
dibutuhkan sebanyak 25 orang, tetapi yang tersedia hanya 19 orang, sehingga kurang<br />
sebanyak 6 orang; dan Tahun 2006 sebanyak 24 orang, tetapi yang tersedia hanya 17<br />
orang, sehingga kurang sebanyak 7 orang.<br />
Hasil konfirmasi dengan masing-masing kepala ruangan Zal Sahadewa, Bima, IRD dan<br />
RR diketahui bahwa pada ruangan tersebut memang masih terdapat kekurangan tenaga<br />
keperawatan.<br />
Kondisi di atas tidak sesuai dengan:<br />
1) Standar Tenaga Keperawatan di Rumh Sakit yang dikeluarkan oleh Direktorat Pelayanan<br />
keperawatan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan Tahun 2001<br />
pada Lampiran Pedoman Cara Perhitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan pada Angka<br />
2 yang menyatakan model pendekatan dalam penghitungan kebutuhan tenaga<br />
keperawatan pada: Rawat Inap, Kamar Operasi dan Kamar Bersalin;<br />
2) Keputusan Bupati Gianyar Nomor 117 Tahun 2001 tentang Uraian Tugas pada RSUD<br />
Sanjiwani Kabupaten Gianyar yang menyebutkan bahwa Komite Keperawatan<br />
Fungsional mempunyai tugas membantu Direktur menyusun standar asuhan keperawatan,<br />
memantau pelaksanaannya melaksanakan pembinaan etika profesi, mengatur<br />
kewenangan profesi anggota staf keperawatan fungsional, mengembangkan program<br />
<strong>pelayanan</strong>, pendidikan dan latihan serta penelitian dan pengembangan.<br />
Penempatan tenaga keperawatan yang tidak merata mengakibatkan kurang optimalnya<br />
<strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> terhadap pasien pada ruangan yang berkenaan.<br />
Hal ini disebabkan oleh Kelalaian Ketua Komite Keperawatan Fungsional (KKF) yang<br />
menempatkan tenaga keperawatan tidak merata dan tidak membuat analisa terhadap<br />
kebutuhan tenaga keperawatan secara kuantitatif.<br />
59
Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa secara umum temuan BPK RI<br />
dapat diterima, namun dapat dijelaskan bahwa di beberapa unit <strong>pelayanan</strong> memang ada<br />
kekurangan tenaga, namun di unit lain terlihat jumlah tenaga lebih dari standar, hal ini<br />
muncul karena situasi/kondisi di lapangan sangat dipengaruhi oleh jumlah, jenis/ kategori<br />
pasien yang dirawat serta tingkat ketergantungan. Untuk <strong>tahun</strong> berikutnya akan membuat<br />
analisa yang lebih tajam terhadap kebutuhan tenaga serta koordinasi dengan bagian SDM.<br />
BPK RI menyarankan kepada Bupati Gianyar agar memberi sanksi kepada Ketua<br />
Komite Keperawatan Fungsional (KKF) atas kelalaiannya dalam menempatkan tenaga<br />
keperawatan yang tidak berimbang dan tidak membuat analisa terhadap kebutuhan tenaga<br />
keperawatan; dan selanjutnya memerintahkan Ketua KKF menempatkan tenaga keperawatan<br />
secara berimbang sesuai kebutuhan dan secara rutin membuat analisa kuantitatif terhadap<br />
kebutuhan tenaga keperawatan.<br />
e. Obat - obatan dan bahan habis pakai kadaluwarsa sebanyak 273 jenis serta 44 unit<br />
peralatan <strong>kesehatan</strong> yang rusak berat belum dihapuskan<br />
Permasalahan atas obat-obatan dan bahan habis pakai kadaluwarsa dan peralatan<br />
<strong>kesehatan</strong> yang rusak berat dapat dijelaskan sebagai berikut:<br />
1) Obat-obatan Kadaluwarsa<br />
Untuk memenuhi kecukupan pemenuhan obat-obatan dan bahan habis pakai di<br />
gudang farmasi, maka Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani mengadakan obatobat<br />
dan bahan habis pakai yang terkait dengan tujuan untuk memberikan <strong>pelayanan</strong><br />
<strong>kesehatan</strong> kepada masyarakat. Pengadaan obat - obatan dan bahan habis pakai tersebut<br />
selain berasal dari dana APBD juga berasal dari bantuan/hibah dalam bentuk obat yang<br />
diterima baik dari Pemerintah Pusat, Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar maupun dari<br />
Negara Jepang.<br />
Hasil <strong>pemeriksaan</strong> fisik Tim BPK RI pada Gudang Obat RSUD Sanjiwani pada<br />
tanggal 15 s.d 16 September 2007 dijumpai bahwa masih terdapat 273 jenis obat - obatan<br />
dan bahan habis pakai yang telah kadaluwarsa/telah habis masa berlakunya, namun<br />
masih ditempatkan di gudang obat. Rincian 273 jenis obat-obatan dan bahan habis pakai<br />
dapat dilihat dalam Lampiran 3 a dan 3 b.<br />
Atas hal tersebut, pihak RSUD Sanjiwani baru sebagian mengusulkan penghapusan<br />
dan pemusnahan obat - obatan dan bahan habis pakai yang telah kadaluwarsa kepada<br />
60
Pemerintah Daerah Kabupaten Gianyar sesuai dengan surat permohonan penghapusan<br />
barang nomor 900/864/RSU/2006 tanggal 27 Juni 2006.<br />
b. Peralatan <strong>kesehatan</strong> yang rusak berat<br />
Begitu pula halnya dengan peralatan medis maupun non medis, peralatan tersebut<br />
harus dihapuskan jika rusak berat dan tidak dipakai lagi untuk mengurangi beban<br />
administrasi dan kemungkinan disalahgunakan penggunaannya. Berdasarkan<br />
<strong>pemeriksaan</strong> atas Daftar Inventaris Barang dan <strong>hasil</strong> <strong>pemeriksaan</strong> fisik secara uji petik<br />
atas peralatan medis pada tanggal 19 September 2007 pada ruang rawat inap dan rawat<br />
jalan serta atas daftar peralatan yang rusak berat di Gudang Instalasi Pemeliharaan Sarana<br />
Rumah Sakit (IPSRS), sebanyak 44 unit peralatan yang rusak berat dan tidak dapat<br />
dipakai lagi masih tersimpan di ruang rawat inap dan rawat jalan serta pada Gudang<br />
IPSRS dan belum dilakukan penghapusan. Atas peralatan medis yang telah rusak tersebut<br />
baru sebagian mengusulkan penghapusan peralatan medis yang sudah rusak berat kepada<br />
Pemerintah Daerah Kabupaten Gianyar sesuai dengan surat permohonan penghapusan<br />
barang nomor 900/864/RSU/2006 tanggal 27 Juni 2006.<br />
Konfirmasi dengan Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS)<br />
dijelaskan bahwa usulan penghapusan peralatan medis sudah diajukan tetapi belum<br />
ditindaklanjuti oleh Tim Penghapusan Barang Kabupaten Gianyar. Rincian peralatan<br />
yang rusak berat dapat dilihat dalam Lampiran 3 c.<br />
Hal tersebut tidak sesuai dengan:<br />
1) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik<br />
Negara/Daerah pada:<br />
a ) Pasal 41 ayat (2) Penghapusan barang milik negara/daerah meliputi penghapusan<br />
dari daftar barang milik negara/daerah;<br />
b ) Pasal 44 ayat (1) Penghapusan barang milik negara/daerah dengan tindaklanjut<br />
pemusnahan dilakukan apabila barang milik negara/daerah dimaksud tidak dapat<br />
digunakan, tidak dapat dimanfaatkan, dan tidak dapat dipindahtangankan;<br />
c ) Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 11 Tahun 2001<br />
tanggal 1 Pebruari 2001 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Daerah Bab VII<br />
perubahan Status Hukum pada pasal 22:<br />
Ayat (1) Setiap Barang yang rusak dan tidak dapat dipergunakan lagi<br />
(hilang/mati) bagi keperluan dinas dapat dihapuskan dari daftar inventaris;<br />
61
Ayat (2) Penghapusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur sesuai dengan<br />
perstandar perundang – undangan yang berlaku<br />
Ayat (3) Barang – barang yang dihapuskan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),<br />
(2) dan ayat (3) diselesaikan melalui:<br />
a ) Pelelangan/Penjualan;<br />
b ) Sumbangan/Hibah kepada pihak lain;<br />
c ) Pemusnahan.<br />
2) Keputusan Direktur RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar Nomor:188/602/RSU<br />
tentang Pembentukan Panitia Penghapusan Barang-Barang Daerah Milik RSUD<br />
Sanjiwani Gianyar dalam:<br />
a) Diktum ”menimbang” menyebutkan bahwa barang-barang daerah milik<br />
Pemerintah Kabupaten di RSUD Sanjiwani Gianyar yang sudah dalam keadaan<br />
rusak berat dan tidak efisien lagi penggunaannya untuk kepentingan dinas perlu<br />
dihapuskan dari Daftar Inventaris Kekayaan Milik RSUD Sanjiwani Pemerintah<br />
Kabupaten Gianyar;<br />
b) Diktum ”menetapkan” bagian kedua menyebutkan bahwa Panitia Penghapusan<br />
Barang sebagaimana dimaksud Diktum Pertama bertugas:<br />
(1) Meneliti administrasi barang yang ada di RSUD Sanjiwani Kabupaten<br />
Gianyar dan pengurusannya;<br />
(2) Meneliti keadaan fisik barang-barang dihubungkan dengan persyaratan<br />
personil;<br />
(3) Melaporkan kepada Direktur Rumah Sakit Umum Sanjiwani Gianyar <strong>hasil</strong><br />
penelitian barang yang akan dihapus.<br />
Akibat dari permasalahan tersebut di atas adalah:<br />
1) Membuka peluang penyalahgunaan obat-obatan dan barang habis pakai yang<br />
kadaluwarsa serta penyalahgunaan peralatan <strong>kesehatan</strong> yang rusak;<br />
2) Menambah beban administrasi dan beban penyimpanan atas persediaan dan barangbarang<br />
yang sudah tidak dimanfaatkan tersebut.<br />
Permasalahan tersebut disebabkan oleh kelalaian Wakil Direktur Penunjang dan<br />
Panitia Penghapusan Barang yang baru sebagian mengusulkan penghapusan obat-obatan<br />
yang kadaluwarsa dan peralatan medis yang sudah rusak berat kepada Pemerintah<br />
Kabupaten Gianyar.<br />
62
Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa sudah memerintahkan<br />
Wadir Umum dan Keuangan melalui Panitia Penghapusan Barang. Unit RSUD Sanjiwani<br />
sudah membuat permohonan terhadap barang-barang yang dihapus, sebab penghapusan<br />
barang adalah kewenangan dari Pemda yang tentunya melalui SK Bupati.<br />
BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar memberi sanksi kepada Wakil Direktur<br />
Penunjang dan Panitia Penghapusan Barang atas kelalaiannya yang baru sebagian<br />
mengusulkan penghapusan obat-obatan yang kadaluarsa dan peralatan medis yang sudah<br />
rusak berat kepada Pemerintah Kabupaten Gianyar dan selanjutnya memerintahkan untuk<br />
segera mengusulkan penghapusan obat-obatan yang kadaluarsa dan peralatan medis yang<br />
sudah rusak berat lainnya kepada Pemerintah Kabupaten Gianyar.<br />
f. 86 unit peralatan <strong>kesehatan</strong> RSUD Sanjiwani belum diuji atau dikalibrasi sesuai yang<br />
dipersyaratkan<br />
Alat Kesehatan merupakan salah satu sarana penting untuk meningkatkan mutu<br />
<strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> kepada masyarakat, karenanya ketepatan pengukuran sesuai dengan<br />
fungsi suatu alat <strong>kesehatan</strong> sangatlah diperlukan, sehingga perlu adanya pengujian/kalibrasi.<br />
Pengujian/kalibrasi merupakan keseluruhan tindakan yang meliputi pemeliharaan fisik dan<br />
pengukuran untuk membandingkan alat ukur dengan standar satuan ukuran yang sesuai. Hal<br />
tersebut bertujuan untuk menentukan kesalahan pengukuran atau melakukan peneraan guna<br />
menentukan kebenaran nilai alat ukur.<br />
Pemeriksaan terhadap Daftar Inventaris Peralatan Kesehatan RSUD Sanjiwani yang<br />
pengadaannya sampai dengan akhir Tahun 2005 diketahui bahwa sebanyak 96 unit peralatan<br />
yang mempunyai nilai ukur perlu dilakukan kalibrasi karena sudah berumur lebih dari satu<br />
<strong>tahun</strong> sampai dengan berakhirnya <strong>pemeriksaan</strong> tanggal 5 November 2007. Sedangkan<br />
peralatan yang pengadaaannya dilaksanakan setelah Tahun 2005 belum berumur lebih dari<br />
satu <strong>tahun</strong>.<br />
Selanjutnya, <strong>pemeriksaan</strong> fisik pada tanggal 18 s.d. 19 September 2007 atas peralatan<br />
tersebut di seluruh ruangan pasien/bangsal diketahui bahwa diantara 96 alat tersebut,<br />
sebanyak 86 alat belum dikalibrasi. Sedangkan 10 alat yang ada pada Ruang Radiologi sudah<br />
dikalibrasi oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) pada bulan Juli 2007. Dari 86<br />
alat <strong>kesehatan</strong> yang belum dikalibrasi tersebut, 35 unit berfungsi dengan baik, 42 unit rusak<br />
ringan dan 9 unit rusak berat. Meskipun mengalami rusak ringan dan rusak berat, alat<br />
63
<strong>kesehatan</strong> tersebut masih difungsikan. Daftar peralatan <strong>kesehatan</strong> yang belum dikalibrasi<br />
dapat dilihat dalam Lampiran 4.<br />
Pemeriksaan atas Dokumen Anggaran Satuan Kegiatan (DASK) dan konfrmasi dengan<br />
Plt. Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS) diketahui bahwa dalam<br />
Tahun Anggaran 2005 dan 2006, RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar telah menganggarkan<br />
dana pengkalibrasian masing-masing sebesar Rp10.000.000,00 dan Rp15.000.000,00,<br />
sedangkan pada Tahun 2007 tidak dianggarkan. Namun demikian, dana tesebut tidak<br />
direalisasikan oleh Bagian Keuangan karena tidak mencukupi untuk melakukan<br />
pengkalibrasian alat <strong>kesehatan</strong> yang ada.<br />
Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor<br />
363/MENKES/PER/IV/1998 tanggal 8 April 1998 tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat<br />
Kesehatan pada Sarana dan Prasarana Kesehatan dalam:<br />
1) Pasal 2 Ayat (1) disebutkan bahwa Setiap Alat Kesehatan wajib dilakukan pengujian dan<br />
atau kalibrasi untuk menjamin kebenaran nilai keluaran <strong>kinerja</strong> dan keselamatan<br />
pemakaian;<br />
2) Pasal 4 ayat (1) disebutkan bahwa pengujian dan atau kalibrasi alat <strong>kesehatan</strong> dilakukan<br />
oleh instansi penguji secara berkala, sekurang-kurangnya satu kali dalam satu <strong>tahun</strong>.<br />
Permasalahan tersebut mengakibatkan <strong>hasil</strong> peneraan alat ukur tersebut tidak dapat<br />
diyakini sehingga akan mempengaruhi diagnosa dokter dan <strong>pelayanan</strong> terhadap pasien yang<br />
tidak optimal.<br />
Hal tersebut disebabkan oleh:<br />
1) Kelalaian Direktur dan Wakil Direktur Umum dan Keuangan yang kurang<br />
memperhatikan penganggaran untuk mengkalibrasi alat <strong>kesehatan</strong> tersebut sehingga mutu<br />
dan fungsi alat <strong>kesehatan</strong> tersebut terjamin;<br />
2) Kelalaian Plt. Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit yang tidak membuat<br />
daftar peralatan medis yang sudah harus dikalibrasi.<br />
Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa pihak RSUD Sanjiwani setiap<br />
<strong>tahun</strong> sudah merencanakan namun kalibrasi tidak bisa optimal dilaksanakan mengingat<br />
terbatasnya anggaran sehingga dilakukan berdasarkan prioritas.<br />
64
BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar memberikan sanksi kepada:<br />
a. Direktur dan Wakil Direktur Umum dan Keuangan atas kelalainnya yang kurang<br />
memperhatikan penganggaran untuk mengkalibrasi alat <strong>kesehatan</strong> dan selanjutnya<br />
memerintahkan untuk menganggarkan pengkalibrasian alat <strong>kesehatan</strong> secara memadai;<br />
b. Plt. Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit atas kelalaiannya yang tidak<br />
membuat daftar peralatan medis yang sudah harus dikalibrasi dan selanjutnya<br />
memerintahkan untuk membuat daftar peralatan medis yang sudah harus dikalibrasi.<br />
g. 478 unit alat <strong>kesehatan</strong> dan 7 komponen peralatan ambulance pada RSUD Sanjiwani<br />
belum dimanfaatkan secara optimal<br />
Proses pengadaan alat-alat <strong>kesehatan</strong> pada RSUD Sanjiwani diawali oleh pengajuan<br />
usulan rencana kebutuhan peralatan oleh masing-masing ruangan rawat inap dan rawat jalan<br />
kepada Kepala Instalasi Rawat Inap dan Kepala Instalasi Rawat Jalan. Berdasarkan usulan<br />
tersebut Kepala Instalasi Rawat Inap dan Kepala Instalasi Rawat Jalan mengajukan<br />
perencanaan kebutuhan alat <strong>kesehatan</strong> kepada Kepala Bagian Perencanaan. Usulan tersebut<br />
selajutnya dibahas oleh Kepala Instalasi Rawat Inap dan Rawat Jalan, Kepala Bagian<br />
Perencanaan, Wakil Direktur Pelayanan, Wakil Direktur Penunjang, Wakil Direktur Umum<br />
dan Keuangan serta Direktur RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar untuk mendapat<br />
persetujuan.<br />
Pengadaan alat <strong>kesehatan</strong> dilaksanakan selain memperhatikan kebutuhan peralatan dari<br />
masing-masing ruang rawat inap dan ruang rawat jalan juga disesuaikan dengan anggaran<br />
yang ada. Sumber dana pengadaan alat-alat <strong>kesehatan</strong> berasal dari APBN, APBD Kabupaten<br />
Gianyar, APBD Provinsi Bali dan Bantuan Luar Negeri.<br />
Pemeriksaan fisik secara uji petik pada tanggal 22 September 2007 oleh Tim BPK RI<br />
pada Gudang Material dan Gudang Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit atas<br />
penerimaan dan pemanfaatan alat <strong>kesehatan</strong> diketahui bahwa terdapat 478 unit alat<br />
<strong>kesehatan</strong>, diantaranya berupa: Incubator, Blood Warmer, Nebulizer, Autoclave, Ultrasonic<br />
Scaler dan lain-lain belum dimanfaatkan. Alat-alat <strong>kesehatan</strong> tersebut masih tersimpan dalam<br />
gudang material dan tidak disalurkan sesuai dengan perencanaan. Padahal ke-478 unit<br />
peralatan tersebut sifatnya bukan merupakan persediaan yang harus disimpan, namun harus<br />
segera dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing ruang rawat inap dan<br />
rawat jalan.<br />
65
Dari 478 peralatan <strong>kesehatan</strong> tersebut, sebanyak 475 unit senilai Rp465.647.727,00<br />
merupakan peralatan yang bersumber dari APBN, APBD dan DHS Provinsi Bali. Sedangkan<br />
3 unit lainnya merupakan bantuan untuk flu burung yang bersumber dari APBN dan diterima<br />
dalam bentuk barang yang tidak diketahui nilai perolehannya. Peralatan untuk flu burung<br />
maupun endoskopi tidak dimanfaatkan karena belum ada ruangan khusus, sedangkan<br />
peralatan bedah tulang tidak dimanfaatkan karena RSUD Sanjiwani belum mempunyai<br />
dokter spesialis bedah tulang. Daftar rincian 481 unit alat yang belum dimanfaatkan tersebut<br />
dapat dilihat dalam Lampiran 5.<br />
Selain itu berdasarkan <strong>pemeriksaan</strong> fisik atas kendaraan ambulance baik yang diperoleh<br />
dari bantuan Jepang dan DHS Dinas Kesehatan Provinsi Bali pada Tahun 2006 ditemukan<br />
adanya peralatan yang menurut spesifikasi seharusnya berada dalam ambulance Bantuan<br />
DHS, tetapi kenyataannya disimpan dalam ruangan UGD yang berjumlah 6 unit yaitu<br />
sterilizer, warmed lamp, resuscitator, mobile mercurial sphygmomanometer, stethoscope, dan<br />
hand–held pulse oximeter system. Sedangkan untuk 1 unit lainnya berupa generator set tidak<br />
ditaruh di ambulance.<br />
Konfirmasi dengan Wadir Umum dan Keuangan dalam hal ini sebagai salah satu<br />
pejabat yang bertanggungjawab dalam menerima bantuan tersebut diketahui bahwa generator<br />
set tidak ditaruh dalam ambulance karena mengalami kerusakan akibat salah penanganan.<br />
Sedangkan, untuk 6 unit peralatan yang lain, petugas UGD menjelaskan bahwa peralatan<br />
tersebut dipakai untuk keperluan di UGD, tetapi apabila sewaktu-waktu diperlukan maka<br />
akan dikembalikan lagi ke dalam ambulance.<br />
Kondisi di atas tidak sesuai dengan Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 tanggal 3<br />
Nopember 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah<br />
sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden No. 8 Tahun 2006 tentang perubahan<br />
keempat atas Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan<br />
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah: Pasal 3 huruf (b) yang menyatakan bahwa “Pengadaan<br />
barang/jasa wajib menerapkan prinsip efektif, berarti pengadaan barang/jasa harus sesuai<br />
dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesarbesarnya<br />
sesuai dengan sasaran yang ditetapkan”.<br />
Hal tersebut mengakibatkan:<br />
1) Kebutuhan alat-alat <strong>kesehatan</strong> dari masing-masing ruangan/bangsal pada RSUD<br />
Sanjiwani Gianyar tidak dapat dipenuhi sehingga tidak dapat memberikan <strong>pelayanan</strong><br />
66
<strong>kesehatan</strong> kepada masyarakat secara optimal;<br />
2) Pembelian 475 peralatan <strong>kesehatan</strong> sebesar Rp465.647.727,00 dan bantuan peralatan<br />
untuk flu burung belum dapat memberikan manfaat secara optimal.<br />
3) Tujuan pemberian bantuan kendaraan ambulance untuk memberikan <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong><br />
secara optimal tidak dapat tercapai.<br />
Permasalahan tersebut antara lain disebabkan oleh:<br />
1) Kelalaian Kepala Instalasi Rawat Inap tidak segera memanfaatkan dan mendistribusikan<br />
bantuan alat <strong>kesehatan</strong> untuk <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> kepada masyarakat;<br />
2) Kurangnya koordinasi antara Kepala Bagian Perencanaan, Kepala Instalasi Rawat Inap<br />
dan Kepala Instalasi Rawat Jalan dalam merencanakan jumlah, jenis, dan spesifikasi<br />
kebutuhan alat <strong>kesehatan</strong>;<br />
3) Kurangnya pemahaman dari petugas atas pemanfaatan peralatan yang ada dalam<br />
ambulance.<br />
Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa adanya sarana dan prasarana di<br />
gudang merupakan cadangan bila ada kerusakan, koordinasi tetap dilaksanakan dengan RSU<br />
mengingat keterbatasan dana maka pengadaan berdasarkan skala prioritas dan sesuai<br />
kesepakatan. Untuk peralatan dalam ambulance sudah ada tenaga terlatih dalam penggunaan<br />
alat di ambulance.<br />
BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar:<br />
1) Memberi sanksi kepada Kepala Instalasi Rawat Inap atas kelalaiannya tidak segera<br />
memanfaatkan dan mendistribusikan bantuan alat <strong>kesehatan</strong> untuk <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong><br />
dan selanjutnya memerintahkan untuk memanfaatkan dan mendistribusikan bantuan alat<br />
<strong>kesehatan</strong> untuk <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong>;<br />
2) Memberi sanksi kepada Kepala Bagian Perencanaan, Kepala Instalasi Rawat Inap dan<br />
Kepala Instalasi Rawat Jalan atas kelalaiannya yang kurang berkoordinasi dalam<br />
merencanakan jumlah, jenis, dan spesifikasi kebutuhan alat <strong>kesehatan</strong> dan selanjutnya<br />
memerintahkan untuk melakukan koordinasi dalam merencanakan jumlah, jenis, dan<br />
spesifikasi kebutuhan alat <strong>kesehatan</strong>;<br />
3) Memerintahkan Direktur RSUD Sanjiwani untuk memberikan arahan kepada petugas<br />
atas pemanfaatan peralatan yang ada dalam ambulance.<br />
67
h. Penyediaan Peralatan Keperawatan pada RSUD Sanjiwani tidak sesuai standar yang<br />
ditetapkan<br />
Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari sistem <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> rumah<br />
sakit. Pencapaian atas mutu <strong>pelayanan</strong> keperawatan yang efisien dan efektif salah satunya<br />
ditentukan oleh penyediaan peralatan keperawatan yang memadai.<br />
Pemeriksaan atas buku inventaris seluruh ruangan rawat inap pada RSUD Sanjiwani<br />
Gianyar diketahui bahwa peralatan <strong>kesehatan</strong> yang tersedia di ruang rawat inap yang<br />
berkapasitas 30 orang pasien per ruangan baik untuk alat tenun maupun peralatan<br />
keperawatan seperti standar infus, bak instrumen, pispot, urinal, handuk, sprei, sarung bantal<br />
dan lainnya tidak sesuai dengan ”Standar Peralatan Keperawatan dan Kebidanan di Sarana<br />
Kesehatan”. Begitu pula halnya dengan peralatan <strong>kesehatan</strong> yang terdapat di ruang rawat<br />
inap dengan kapasitas di bawah 30 orang pasien per ruangan juga tidak sesuai dengan standar<br />
peralatan yang ditetapkan RSUD Sanjiwani Gianyar seperti misalnya sprei, handuk, standar<br />
infus, pispot, urinal dan peralatan lainnya.<br />
Konfirmasi dengan Direktur dan Kepala Instalasi Rawat Inap menjelaskan bahwa<br />
peralatan yang terdapat diruang rawat inap tidak sesuai dengan standar karena anggaran yang<br />
membuat tidak mencukupi untuk penyediaan peralatan yang memadai. Padahal di gudang<br />
material masih terdapat sejumlah peralatan <strong>kesehatan</strong> yang belum dimanfaatkan seperti<br />
urinal, pispot, thermometer, tromol besar, tromol kecil, tensimeter dan sebagainya seperti<br />
yang telah dijelaskan dalam temuan <strong>pemeriksaan</strong> g, yang seharusnya dapat didistribusikan ke<br />
ruang rawat inap yang membutuhkan. Rincian perbandingan peralatan <strong>kesehatan</strong> dengan<br />
Standar Peralatan Keperawatan dan Kebidanan dapat dilihat pada Lampiran 6 a s.d 6 d.<br />
Hal tersebut tidak sesuai dengan:<br />
1) Standar Peralatan Keperawatan dan Kebidanan di Sarana Kesehatan yang disusun oleh<br />
oleh Tim Departemen Kesehatan RI pada Lampiran 2 yang menyebutkan:<br />
a) butir 2 yang menyatakan alat keperawatan dan kebidanan diruang rawat inap dengan<br />
kapasitas 30 orang pasien per ruangan<br />
b) butir II untuk alat tenun<br />
2) Standar Peralatan Keperawatan RSUD Sanjiwani Gianyar pada:<br />
a ) Lampiran 1 mengenai Standar Alat Tenun Ruang Rawat Inap RSUD Sanjiwani<br />
Gianyar<br />
b ) Lampiran 2 mengenai Standar Alat Keperawatan RSUD Sanjiwani Gianyar<br />
68
3) Keputusan Bupati Gianyar Nomor 117 Tahun 2001 tentang Uraian Tugas pada RSUD<br />
Sanjiwani Kabupaten Gianyar pada bagian 2.2 yang menyebutkan Kepala Instalasi Rawat<br />
Inap mempunyai tugas:<br />
a) Mempersiapkan dan menyediakan <strong>pelayanan</strong> dan tempatnya pada Instalasi Rawat<br />
Inap untuk dapat memberikan <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> prima<br />
b) Menyusun rencana kebutuhan dana, tenaga, sarana dan prasarana serta peralatan<br />
<strong>kesehatan</strong> untuk melaksanakan program dibidangnya<br />
c) Mengatur/mengadakan evaluasi dan monitoring terhadap sarana dan prasarana medis.<br />
Hal tersebut mengakibatkan <strong>pelayanan</strong> keperawatan terhadap para pasien rawat inap<br />
tidak optimal.<br />
Hal tersebut disebabkan oleh kelalaian Direktur dan Wakil Direktur Umum dan<br />
Keuangan yang kurang menganggarkan peralatan keperawatan secara memadai serta<br />
kelalaian Kepala Instalasi Rawat Inap yang tidak mendistribusikan peralatan keperawatan<br />
sesuai dengan kebutuhan jumlah, jenis dan spesifikasinya.<br />
Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa kurangnya anggaran untuk<br />
penyediaan peralatan yang memadai oleh karena subsidi dari pemerintah daerah belum<br />
maksimal, sehingga dalam <strong>pelayanan</strong> memanfaatkan alat yang ada.<br />
BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar memerintahkan Direktur dan Wakil<br />
Direktur Umum dan Keuangan untuk menganggarkan dan menyediakan peralatan yang<br />
memadai sehingga dapat memberikan <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> yang optimal kepada pasien rawat<br />
inap; serta memberikan sanksi kepada Kepala Instalasi Rawat Inap atas kelalaiannya yang<br />
tidak mendistribusikan peralatan sesuai kebutuhan, jumlah, jenis dan spesifikasinya dan<br />
selanjutnya memerintahkan untuk mendistribusikan peralatan keperawatan sesuai kebutuhan<br />
pada masing-masing ruangan.<br />
69
i. Pengajuan klaim pembayaran Askes RSUD Sanjiwani kepada PT. Askes (Persero)<br />
tidak tepat waktu<br />
Dalam rangka meningkatkan <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> kepada pasien peserta Askes dan<br />
menunjang kelancaran pembayaran klaim atas biaya <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong>, RSUD Sanjiwani<br />
membuat perjanjian kerjasama dengan PT. Askes (Persero) Cabang Klungkung.<br />
Proses pengajuan klaim Askes kepada PT. Askes dilaksanakan setelah peserta Askes<br />
memperoleh <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> dan pengobatan, selanjutnya pihak RSUD Sanjiwani<br />
Gianyar mengajukan tagihan atas biaya <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> peserta Askes secara teratur<br />
setiap bulan kepada PT. Askes. Setelah klaim diajukan kepada PT. Askes maka PT. Askes<br />
akan mengadakan verifikasi sebelum dilakukan pembayaran. Apabila dari <strong>hasil</strong> verifikasi<br />
terdapat kekurangan bukti pendukung maka RSUD Sanjiwani Gianyar dapat melengkapi<br />
kekurangannya yang selanjutnya diajukan klaim susulan.<br />
Berdasarkan <strong>pemeriksaan</strong> atas daftar pengajuan klaim Askes ke PT.Askes (Persero)<br />
oleh RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar Tahun Anggaran 2005 s.d 2007, diketahui adanya<br />
keterlambatan pengajuan klaim <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> rawat inap dan rawat jalan untuk pasien<br />
Askeskin antara 1 s.d. 57 hari dan Askes Komersial/Sukarela antara 4 s.d. 261 hari serta<br />
klaim Askes Wajib/Sosial antara 3 s.d. 201 hari. Untuk Tahun 2005 beberapa data tidak<br />
diperoleh yaitu Askes Komersial bulan Januari dan Februari. Rincian lebih lanjut dapat<br />
dilihat dalam lampiran 7 a s.d 7 c.<br />
Pengajuan klaim obat untuk Tahun Angaran 2005 s.d. 2007 juga mengalami<br />
keterlambatan yaitu untuk peserta Askeskin antara 2 s.d 232 hari, Askes Komersial antara 1<br />
s.d. 230 hari dan Askes Sosial antara 3 s.d. 67 hari. Untuk Tahun 2005, beberapa data tidak<br />
diperoleh yaitu Askeskin bulan Februari dan Oktober, Askes Komersial bulan Januari,<br />
Februari dan Juni serta Askes Sosial bulan Maret, April dan Mei. Rincian lebih lanjut dapat<br />
dilihat dalam Lampiran 7 d s.d 7 f.<br />
Hasil konfirmasi kepada Kepala Instalasi Farmasi dijelaskan bahwa keterlambatan<br />
tersebut terjadi dikarenakan kekurangan petugas dalam menangani administrasi Askes,<br />
disamping itu karena adanya perubahan program sehingga memerlukan waktu yang cukup<br />
lama untuk menginput data kembali.<br />
Hal tersebut tidak sesuai dengan Kesepakatan Bersama antara PT. ASKES (Persero)<br />
Cabang Klungkung dengan RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar tentang Pelayanan<br />
Kesehatan bagi Peserta ASKES Sosial PT ASKES (Persero) Nomor 040/XI.2/PKS/10.05<br />
Nomor 900/ /RSU<br />
70
Pada Lampiran II tentang Tata Cara Pengajuan Tagihan dan Pembayaran Biaya Pelayanan<br />
Kesehatan pada butir 1 yang menyatakan bahwa penagihan klaim <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> oleh<br />
Pihak Kedua kepada Pihak Pertama selambat-lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya<br />
dilakukan secara kolektif dan teratur kepada PT. Askes Kabupaten Gianyar.<br />
Hal tersebut mengakibatkan keterlambatan penerimaan realisasi klaim <strong>pelayanan</strong><br />
<strong>kesehatan</strong> dan klaim obat peserta Askes dari PT. Askes (Persero) yang seharusnya segera<br />
dapat dimanfaatkan untuk perawatan bagi peserta Askes yang lain.<br />
Hal tersebut disebabkan kurangnya koordinasi antara petugas Askes pada RSUD<br />
Sanjiwani dengan pihak PT. Askes dan kurangnya pengawasan Direktur terhadap petugas<br />
tersebut sehingga terjadi keterlambatan pengajuan klaim <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> dan obat oleh<br />
RSUD Sanjiwani kepada PT. Askes.<br />
Direktur RSUD Sanjiwani menjelaskan bahwa keterlambatan tersebut disebabkan<br />
program dari PT Askes sering berubah, dan sering terjadi kerusakan serta prosedur pengajuan<br />
klaim ke PT. Askes rumit karena persyaratan verifikasi terlalu banyak.<br />
BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar memberikan sanksi kepada Direktur RSUD<br />
Sanjiwani atas kurangnya pengawasan terhadap klaim Askes dan memerintahkan petugas<br />
Askes pada RSUD Sanjiwani melakukan koordinasi dengan pihak PT. Askes sehingga dapat<br />
melakukan pengajuan klaim sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.<br />
j. Pemberian <strong>pelayanan</strong> kepada Keluarga Miskin Tahun Anggaran 2007 diluar penetapan<br />
sebesar Rp120.001.575,00 dan klaim peserta PT. Askes minimal sebesar<br />
Rp65.515.050,00 membebani RSUD Sanjiwani<br />
Penerimaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani salah satunya adalah<br />
berasal dari retribusi <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong>. Pendapatan retribusi <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong><br />
diperoleh dari penjualan obat-obatan, rawat jalan dan rawat inap yang berasal dari pasien<br />
umum maupun pasien Askes Wajib, Askes Sukarela dan Askes Miskin.<br />
Hasil <strong>pemeriksaan</strong> Data Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dan Surat<br />
Keterangan Miskin (SKM) bagi keluarga miskin Tahun 2007 (Juli & Agustus) dan Data<br />
Pengajuan dan Persetujuan Klaim Obat ke PT Askes serta kuitansi Tahun Anggaran 2005 s.d.<br />
71
2007 (s.d. April) diketahui bahwa pemberian <strong>pelayanan</strong> rumah sakit kepada Keluarga Miskin<br />
(Gakin) diluar penetapan sebesar Rp120.001.575,00 dan kepada peserta askes (Askes Wajib,<br />
Sukarela dan Gakin) sebesar Rp65.515.050,00 membebani RSUD Sanjiwani. Hal tersebut<br />
dapat dijelaskan sebagai berikut:<br />
1) Keluarga Miskin diluar penetapan sebesar Rp120.001.575,00<br />
Prosedur <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> bagi masyarakat miskin adalah berawal dari<br />
penetapan jumlah dan nama masing-masing masyarakat yang menjadi peserta dalam<br />
program Askes Miskin oleh Pemerintah Kabupaten Gianyar dan pengesahan oleh Bupati<br />
Gianyar. Berdasarkan daftar nama yang disahkan oleh Bupati, terbitlah Kartu Peserta<br />
Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin (PJPKMM) oleh PT<br />
Askes (Persero). Selama belum memperoleh Kartu Peserta PJPKMM, peserta dapat<br />
menggunakan Kartu Sehat, Kartu Jaminan Pemeliharaan <strong>kesehatan</strong> (JPK) Gakin atau<br />
SKTM.<br />
Hasil <strong>pemeriksaan</strong> terhadap Data SKTM bagi masyarakat miskin Tahun 2007<br />
diketahui terdapat pemberian <strong>pelayanan</strong> oleh pihak rumah sakit kepada masyarakat<br />
miskin yang tidak membawa kartu PJPKMM. Hal tersebut terjadi semenjak<br />
dikeluarkannya Surat Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 683/Menkes/I/2007<br />
tanggal 14 Juni 2007 tentang Kepesertaan Program Askeskin pada angka 5 yang<br />
menyatakan bahwa apabila masih ada masyarakat miskin diluar ketetapan<br />
Bupati/Walikota, Pemda setempat bertanggungjawab menanggulangi pendanaannya dari<br />
APBD atau sumber lain. Pelayanan tersebut diberikan pada bulan Juli sebesar<br />
Rp50.369.475,00, berupa Biaya Pelayanan sebesar Rp47.008.975,00 dan Biaya Bahan<br />
Habis Pakai (BHP) sebesar Rp3.360.500,00; serta bulan Agustus sebesar<br />
Rp69.632.100,00 berupa Biaya Pelayanan sebesar Rp65.587.600,00 dan Biaya BHP<br />
sebesar Rp4.044.500,00, sehingga jumlah seluruhnya adalah sebesar Rp120.001.575,00.<br />
Rincian dapat dilihat pada Lampiran 8 a.<br />
Atas permasalahan ini, pihak rumah sakit telah berupaya mengajukan<br />
permohonan klaim SKM/SKTM dengan Surat Nomor 900/897/RSU untuk bulan Juli<br />
2007 sebesar Rp50.275.975,00 kepada Bupati Gianyar cq. Kepala kantor Dinas Sosial<br />
Kabupaten Gianyar pada tanggal 20 September 2007 (revisi menjadi Rp50.369.475,00),<br />
sedangkan klaim untuk bulan Agustus sebesar Rp69.632.100,00 belum diajukan.<br />
Permohonan tersebut sampai dengan berakhirnya <strong>pemeriksaan</strong> belum direalisasikan oleh<br />
Pemerintah Kabupaten Gianyar.<br />
72
2) Pemberian Pelayanan kepada Peserta Askes Wajib, Sosial dan Gakin membebani RSUD<br />
minimal sebesar Rp65.515.050,00<br />
Pemeriksaan atas prosedur pengajuan klaim Askes diketahui bahwa pengajuan<br />
klaim Askes kepada PT Askes dilaksanakan setelah peserta PT Askes memperoleh<br />
<strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> dan pengobatan, kemudian diverifikasi oleh pihak PT Askes yang<br />
ditempatkan di RSUD Sanjiwani. Namun sebelum diverifikasi oleh PT Askes, pihak<br />
rumah sakit telah memberikan <strong>pelayanan</strong> obat kepada pasien tanpa meneliti lebih lanjut<br />
mengenai obat-obat yang diperkenankan Askes, sehingga pasien mendapat obat diluar<br />
ketetapan askes dan pihak rumah sakit tidak membebankan kepada pasien dan selisih<br />
kelebihan pemberian obat tersebut ditanggung oleh pihak rumah sakit.<br />
Hasil <strong>pemeriksaan</strong> terhadap data Pengajuan dan Persetujuan Klaim Obat ke PT.<br />
Askes diketahui bahwa pada Tahun Anggaran 2005 pengajuan klaim obat ke PT askes<br />
sebesar Rp294.387.546,00 namun disetujui sebesar Rp292.512.534,00 sehingga terdapat<br />
selisih sebesar Rp1.875.012,00, rinciannya dapat dilihat dalam Lampiran 8 b. Pada Tahun<br />
2005 beberapa data tidak diperoleh oleh Tim BPK yaitu data untuk Askes Sukarela bulan<br />
Januari dan Pebruari, Askes Wajib bulan Maret, April dan Mei serta Askes Gakin bulan<br />
Pebruari dan Oktober. Tahun Anggaran 2006 pengajuan klaim ke PT Askes adalah<br />
sebesar Rp872.389.014,00 dan disetujui sebesar Rp863.654.606,00 sehingga terdapat<br />
selisih sebesar Rp8.734.408,00 dan pada Tahun Anggaran 2007 (s/d Juni) pengajuan<br />
klaim ke PT Askes sebesar Rp2.320.711.506,00 dan disetujui sebesar<br />
Rp2.265.805.876,00 sehingga terdapat selisih sebesar Rp54.905.630,00. Dengan<br />
demikian, selisih keseluruhan berjumlah Rp65.515.050,00. Selisih sebesar<br />
Rp65.515.050,00 terdiri dari Askes Wajib dan Sosial sebesar Rp8.202.944,00 dan Askes<br />
Gakin sebesar Rp57.312.106,00.<br />
Hasil konfirmasi dengan Direktur RSUD Sanjiwani diketahui bahwa <strong>pelayanan</strong><br />
kepada Gakin tersebut diberikan sejak dikeluarkannya Surat Menteri Kesehatan yang<br />
menghimbau bahwa Gakin diluar ketetapan akan menjadi tanggungan Pemda Gianyar.<br />
Kepala Instalasi Farmasi juga menjelaskan bahwa selisih yang membebani RSUD terjadi<br />
karena resep yang diberikan oleh dokter kepada pasien ternyata hanya sebagian obat yang<br />
disetujui oleh PT Askes dan RSUD tidak mengenakan pembebanan atas selisih obat<br />
tersebut khusus kepada paserta Askes Wajib dan Sosial.<br />
Kondisi di atas tidak sesuai dengan:<br />
73
1) Buku Pedoman Penyelenggaraan Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Bagi<br />
Masyarakat Miskin Tahun 2005 yang diterbitkan oleh Departemen Kesehatan RI Bab III<br />
Penyelenggaraan Huruf B Kepesertaan angka:<br />
2. menyatakan bahwa ”Penetapan jumlah dan nama masing-masing masyarakat miskin<br />
yang menjadi peserta dalam program ini ditetapkan oleh pemerintah kabupaten/kota<br />
dan disahkan oleh Bupati/Walikota ”;<br />
3. menyatakan bahwa ”Berdasarkan nama yang disahkan oleh Bupati/Walikota,<br />
diterbitkan Kartu Peserta Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin oleh PT<br />
Askes (Persero), maka dapat digunakan Kartu Sehat, Kartu JPK Gakin atau SKTM<br />
(Surat Keterangan Tidak mampu)”;Apabila nama yang bersangkutan tidak<br />
tercantum dalam daftar yang disahkan Bupati/Walikota, pada kontrak pertama<br />
dengan pemberi <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> (PPK) tetap memperoleh <strong>pelayanan</strong><br />
<strong>kesehatan</strong>, dan petugas akan menarik kartu identitas yang bersangkutan dan<br />
meneruskannya kepada PT Askes (Persero) untuk mendapatkan verifikasi;<br />
4. menyatakan bahwa ”Apabila jumlah masyarakat miskin di suatu daerah lebih<br />
banyak dari jumlah yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan, maka iuran bagi<br />
kelebihan jumlah masyarakat miskin tersebut dapat ditanggulangi pemerintah<br />
provinsi/kabupaten/kota”.<br />
2) Surat Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 683/Menkes/I/2007 tanggal 14 Juni<br />
2007 tentang Kepesertaan Program Askeskin pada angka 5 menyatakan bahwa apabila<br />
masih ada masyarakat miskin diluar ketetapan Bupati/Walikota, Pemda setempat<br />
bertanggungjawab menanggulangi pendanaannya dari APBD atau sumber lain.<br />
3) Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia<br />
Nomor 616.A/MENKES/SKB/VI/2004 Nomor 155 A Tahun 2004 tentang Tarif<br />
Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta PT. Askes (Persero) dan Anggota Keluarganya di<br />
Puskesmas dan Rumah Sakit Daerah Bab I pasal I angka 42 menyebutkan bahwa ” Iuran<br />
biaya (”cost sharing”) adalah pembebanan sebagian biaya <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> kepada<br />
peserta dan atau anggota keluarganya.<br />
Hal tersebut mengakibatkan RSUD Sanjiwani terbebani biaya <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong><br />
kepada Keluarga Miskin diluar penetapan sebesar Rp120.001.575,00 (Rp50.369.475,00 +<br />
Rp69.632.100,00) dan peserta PT. Askes minimal sebesar Rp65.515.050,00<br />
(Rp8.202.944,00 + Rp57.312.106,00) dan dana sebesar Rp120.001.575,00 tersebut tidak<br />
dapat segera dimanfaatkan untuk memberikan <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong>.<br />
74
Hal ini disebabkan oleh:<br />
1) Kelalaian Direktur RSUD Sanjiwani yang terlambat untuk mengusulkan penggantian<br />
biaya subsidi RSUD Sanjiwani bagi Keluarga Miskin bulan Juli sebesar Rp50.369.475,00<br />
dan belum mengajuan klaim untuk bulan Agustus 2007 sebesar Rp69.632.100,00 kepada<br />
Pemda Kabupaten Gianyar;<br />
2) Kelalaian Kepala Instalasi Farmasi yang tidak mengenakan pembebanan atas selisih obat<br />
kepada peserta PT Askes Wajib dan Sosial.<br />
Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa RSUD Sanjiwani mengikuti<br />
ketentuan di PT. Askes yang hanya menanggung Pasien Miskin yang termasuk dalam daftar<br />
kuota dari <strong>hasil</strong> pendataan BPS. Sedangkan banyak pasien miskin yang bersifat dadakan yang<br />
menjadi tanggungan Pemda.<br />
BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar memberikan sanksi kepada:<br />
1) Direktur RSUD Sanjiwani atas kelalaiannya yang terlambat untuk mengusulkan<br />
penggantian biaya subsidi RSUD Sanjiwani bagi Keluarga Miskin bulan Juli sebesar<br />
Rp50.369.475,00 dan belum mengajuan klaim untuk bulan Agustus 2007 sebesar<br />
Rp69.632.100,00 kepada Pemda Kabupaten Gianyar dan selanjutnya, memerintahkan<br />
untuk segera mengusulkan penggantian biaya jika ada subsidi untuk keluarga miskin;<br />
2) Kepala Instalasi Farmasi atas kelalaiannya yang tidak mengenakan pembebanan atas<br />
selisih obat kepada peserta PT Askes Wajib dan Sosial dan selanjutnya, memerintahkan<br />
pembebanan atas selisih obat tersebut kepada peserta PT Askes Wajib dan Sosial.<br />
k. Penggunaan Dana Operasional dan Pemeliharaan Unit Swadana Rumah Sakit Umum<br />
Daerah (RSUD) Sanjiwani Tahun Anggaran 2005 dan 2006 melebihi ketentuan<br />
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani Kabupaten Gianyar merupakan Rumah<br />
Sakit Swadana yang ditetapkan berdasarkan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor<br />
445/3357/PUOD tanggal 8 Nopember Tahun 1999 perihal Persetujuan RSUD Sanjiwani<br />
Gianyar Kabupaten Dati II Gianyar menjadi Unit Swadana Daerah. Unit Swadana Daerah<br />
adalah satuan kerja daerah tertentu yang diberi wewenang untuk menggunakan penerimaan<br />
fungsionalnya untuk keperluan operasionalnya sendiri secara langsung. Penerimaan<br />
fungsional Tahun Anggaran 2005 dan 2006 antara lain bersumber dari penerimaan atas rawat<br />
75
jalan dan rawat inap baik pasien umum, pasien Askes, Pasien Askes Maskin dan pasien dari<br />
Unit Swadana sendiri.<br />
Hasil Pemeriksaan atas Laporan keuangan Tahun 2005 dan 2006 diketahui bahwa<br />
Penggunaan Dana Swadana yang dipergunakan langsung untuk membiayai pengeluaran,<br />
dapat dijelaskan sebagai berikut:<br />
1) Tahun Anggaran 2005<br />
Realisasi penerimaan fungsional swadana sebesar Rp10.837.430.616,50 digunakan<br />
untuk:<br />
No Uraian Realisasi Ketentuan Selisih<br />
(Rp) (Rp) (Rp)<br />
1 2 3 4 5 (4-3)<br />
1 Pembinaan Manajemen 0 541.871.530,82 541.871.530,82<br />
2 Pengembangan SDM 40.172.500,00 541.871.530,82 501.699.030,82<br />
3 Biaya Operasional dan Pemeliharaan 7.351.236.446,00 4.876.843.777,43 (2.474.392.668,57)<br />
4 Jasa Pelayanan 2.413.865.671,00 4.334.972.246,60 1.921.106.575,60<br />
5 Biaya lain-lain 40.000.000,00 541.871.530,83 501.871.530,83<br />
Jumlah 9.845.274.617,00 10.837.430.616,50 992.155.999,50<br />
Sisa dana sebesar Rp992.155.999,50 (10.837.430.616,50 – 9.845.274.617,00) merupakan<br />
saldo awal penerimaan Tahun Anggaran 2006.<br />
Sesuai Lampiran Surat Keputusan Menteri dalam Negeri Nomor 900-1101 Dana<br />
Swadana dapat digunakan untuk:<br />
a) Kegiatan Manajemen maksimal 5% x Rp10.837.430.616,50 = Rp541.871.530,83<br />
b) Pengembangan SDM maksimal 5% x Rp10.837.430.616,50 = Rp541.871.530,83<br />
c) Biaya Operasional dan Pemeliharaan 45% x Rp10.837.430.616,50 =<br />
Rp4.876.843.777,43<br />
d) Jasa Pelayanan maksimal 40% x Rp10.837.430.616,50 = Rp4.334.972.246,60<br />
e) Biaya lain-lain maksimal 5% x Rp10.837.430.616,50 = Rp541.871.530,83<br />
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa terdapat pelampauan penggunaan Dana<br />
Swadana untuk Biaya Operasional dan Pemeliharaan yaitu direalisasikan sebesar<br />
Rp7.351.236.446,00 (67,83%) sedangkan seharusnya maksimal sebesar<br />
Rp4.876.843.777,43 (45,00%), dengan demikian terjadi pelampauan sebesar<br />
Rp2.474.392.668,57 atau 22,83% dari batas maksimal yang diperkenankan. Sedangkan<br />
penggunaan langsung lainnya tidak melebihi batas maksimal yang ditentukan. Rincian<br />
dapat dilihat pada Lampiran 9.<br />
2) Tahun Anggaran 2006<br />
76
Realisasi penerimaan fungsional swadana sebesar Rp15.640.678.530,54 digunakan<br />
untuk:<br />
No Uraian Realisasi Ketentuan Selisih<br />
(Rp) (Rp) (Rp)<br />
1 2 3 4 5 (4-3)<br />
1 Pembinaan Manajemen 0 782.033.926,53 782.033.926,53<br />
2 Pengembangan SDM 60.974.200,00 782.033.926,53 721.059.726,53<br />
3 Biaya Operasional dan<br />
9.525.973.490,00 7.038.305.338,73 (2.487.668.151,27)<br />
Pemeliharaan<br />
4 Jasa Pelayanan 5.545.863.694,00 6.256.271.412,22 710.407.718,22<br />
5 Biaya lain-lain 68.220.000,00 782.033.926,53 713.813.926,53<br />
Jumlah 15.201.031.384,00 15.640.678.530,54 439.647.146,54<br />
Sisa dana sebesar Rp439.647.146,54 (15.640.678.530,54 – 15.201.031.384,00) merupakan<br />
saldo awal penerimaan Tahun Anggaran 2007.<br />
Sesuai Lampiran Surat Keputusan Menteri dalam Negeri Nomor 900-1101 Dana<br />
Swadana dapat digunakan untuk:<br />
1) Kegiatan Manajemen maksimal 5% x Rp15.640.678.530,54 = Rp782.033.926,53<br />
2) Pengembangan SDM maksimal 5% x Rp15.640.678.530,54 = Rp782.033.926,53<br />
3) Biaya Operasional dan Pemeliharaan 45% x Rp15.640.678.530,54 =<br />
Rp7.038.305.338,74<br />
4) Jasa Pelayanan maksimal 40% x Rp15.640.678.530,54 = Rp6.256.271.412,22<br />
5) Biaya lain-lain maksimal 5% x Rp15.640.678.530,54 = Rp782.033.926,53<br />
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa terdapat pelampauan penggunaan Dana<br />
Swadana untuk Biaya Operasional dan Pemeliharaan yaitu direalisasikan sebesar<br />
Rp9.525.973.490,00 (60,91%) sedangkan seharusnya maksimal sebesar<br />
Rp7.038.305.338,74 (45,00%), dengan demikian terjadi pelampauan sebesar<br />
Rp2.487.668.151,27 atau 15,91% dari batas maksimal yang diperkenankan. Sedangkan<br />
penggunaan langsung lainnya tidak melebihi batas maksimal yang ditentukan (rincian<br />
terlampir).<br />
Hasil konfirmasi dengan Direktur RSUD Sanjiwani dijelaskan bahwa pelampauan<br />
tersebut terjadi adalah untuk menutupi kebutuhan operasional rumah sakit yang sangat<br />
minim.<br />
Kondisi di atas tidak sesuai dengan Lampiran Surat Keputusan Menteri dalam<br />
Negeri Nomor 900-1101 tanggal 16 Oktober 1997 tentang Juknis Pengusulan, Penetapan,<br />
dan tata Cara Pengelolaan Keuangan Unit Swadana Daerah huruf D. Penggunaan Dana<br />
77
Swadana Daerah menyebutkan bahwa dana swadana dapat dipergunakan secara langsung<br />
untuk membiayai pengeluaran dengan rincian sebagai berikut:<br />
1) Kegiatan Pembinaan Manajemen maksimal ………………….......5%<br />
2) Pengembangan SDM maksimal………………………....................5%<br />
3) Biaya Operasional dan Pemeliharaan maksimal………………….45%<br />
4) Jasa Pelayanan maksimal………………………………………….40%<br />
5) Biaya Lain-lain……………………………………………………..5%<br />
Hal tersebut mengakibatkan:<br />
1) Penggunaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan yang melampaui batas maksimal<br />
berpotensi pemborosan keuangan RSUD Sanjiwani;<br />
2) Terbatasnya penggunaan dana swadana secara langsung untuk kegiatan Pengembangan<br />
SDM dan Pembinaan Manajemen berpengaruh terhadap kualitas <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong>.<br />
Hal tersebut disebabkan oleh Kelalaian Direktur, Wakil Direktur Umum dan<br />
Keuangan dan Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran RSUD Sanjiwani dalam<br />
menyusun dan merencanakan penggunaan Dana Swadana yang berasal dari penerimaan<br />
fungsional kurang berpedoman pada standar yang berlaku.<br />
Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa keadaan pisik RSUD<br />
Sanjiwani sangat kumuh sehingga diperlukan rehab fisik terhadap bangsal dan selasar dan<br />
adanya perbaikan WC gedung/Bangzal. Disamping itu Rumah Sakit tidak mempunyai dana<br />
fresh money untuk cadangan yang peran dan fungsi sosialnya yang menonjol khususnya<br />
terhadap pasien miskin sehingga tidak terjadi penumpukan utang obat.<br />
BPK RI menyarankan Bupati Gianyar memberi sanksi kepada Direktur RSUD<br />
Sanjiwani Gianyar, Wakil Direktur Umum dan Keuangan dan Kepala Bagian Perencanaan<br />
dan Anggaran RSUD atas kelalaiannya dalam menyusun dan merencanakan penggunaan<br />
Dana Swadana yang berasal dari penerimaan fungsional kurang berpedoman pada standar<br />
yang berlaku. Dan selanjutnya di masa yang akan datang menyusun dan merencanakan<br />
penggunaan Dana Swadana yang berasal dari penerimaan fungsional kurang berpedoman<br />
pada standar yang berlaku.<br />
78
l. Realisasi atas Insentif Jasa Pelayanan, Biaya Obat-obatan, Listrik dan Air tidak sesuai<br />
dengan pagu anggaran<br />
RSUD Sanjiwani ditetapkan menjadi Unit Swadana Daerah yang dapat menggunakan<br />
langsung penerimaan fungsionalnya tanpa disetor terlebih dahulu ke Kas Daerah dengan<br />
Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Gianyar Nomor 255 Tahun 1999. Pemeriksaan<br />
atas Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan Dokumen Anggaran Satuan Kerja (DASK)<br />
Perubahan serta rekening koran Tahun Anggaran 2005 dan 2006 diketahui bahwa terdapat<br />
perbedaan antara saldo Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) yang dilaporkan dengan<br />
yang sebenarnya ada pada Kas RSUD yang disebabkan oleh realisasi Insentif Jasa Pelayanan<br />
(Jaspel), Biaya Obat-obatan, Listrik dan Air tidak sesuai dengan rencana kebutuhan/pagu<br />
anggaran. Hal itu dapat dijelaskan sebagai berikut:<br />
1) Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) murni swadana<br />
Pemeriksaan atas LRA 2005 dan 2006 diketahui bahwa RSUD Sanjiwani<br />
melaporkan SiLPA 2005 dan 2006 masing-masing sebesar Rp1.189.558.842,12 dan<br />
Rp1.629.205.988,66.<br />
Pemeriksaan lebih lanjut terhadap rekening koran diketahui bahwa saldo kas per 31<br />
Desember 2005 ternyata hanya sebesar Rp1.973.165,00, sehingga terdapat selisih sebesar<br />
Rp1.187.585.677,12 (Rp1.189.558.842,12 - RpRp1.973.165,00). Selisih tersebut ternyata<br />
digunakan untuk membiayai Jaspel, Obat-obatan, Listrik dan Air yang merupakan beban<br />
Tahun 2005 itu sendiri.<br />
Sementara itu, saldo kas per 31 Desember 2006 ternyata hanya sebesar<br />
Rp433.800.616,54, sehingga terdapat selisih sebesar Rp1.195.405.372,12<br />
(Rp1.629.205.988,66 - Rp433.800.616,54). Selisih tersebut ternyata digunakan untuk<br />
membiayai Jaspel, Obat-obatan dan Listrik yang merupakan beban Tahun 2006 itu<br />
sendiri. Dalam LRA, semua beban itu diistilahkan sebagai ”panjar” karena belum<br />
dipertanggungjawabkan dengan SPM (Surat Perintah Membayar) atau SP2D (Surat<br />
Perintah Pencairan Dana) untuk pengeluaran unit swadana pada <strong>tahun</strong> yang bersangkutan.<br />
Permasalahan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:<br />
a ) Tahun Anggaran 2005<br />
79
(1) Insentif Jaspel dianggarkan sebesar Rp2.420.000.000,00 dan direalisasikan<br />
sebesar Rp2.419.903.671,00 atau 99,99%; dengan kata lain, Jaspel<br />
direalisasikan tidak melampaui anggaran, sehingga masih terdapat sisa anggaran<br />
sebesar Rp96.329,00. Sedangkan pada Triwulan IV Tahun 2005, terdapat<br />
pengeluaran berupa panjar Jaspel sebesar Rp909.065.251,24 yang dibebankan<br />
pada SiLPA 2005. Dengan demikian, realisasi Biaya Jaspel sebenarnya<br />
melampaui anggaran sebesar Rp908.968.922,24 (Rp909.065.251,24 -<br />
Rp96.329,00).<br />
(2) Biaya Obat-obatan dianggarkan sebesar Rp3.650.000.000,00 dan direalisasikan<br />
sebesar Rp3.649.831.156,00 atau 99,99%; dengan kata lain, obat-obatan<br />
direalisasikan tidak melampaui anggaran, sehingga masih terdapat sisa anggaran<br />
sebesar Rp168.844,00. Sedangkan pada Semester II Tahun 2005, terdapat<br />
pengeluaran berupa panjar Biaya Obat-obatan sebesar Rp243.513.745,88 yang<br />
dibebankan pada SiLPA 2005. Dengan demikian, realisasi Biaya Obat-obatan<br />
sebenarnya melampaui anggaran sebesar Rp243.344.901,88 (Rp243.513.745,88<br />
– Rp168.844,00).<br />
(3) Biaya Listrik dianggarkan sebesar Rp174.850.000,00 dan direalisasikan sebesar<br />
Rp167.843.665,00 atau 95,99%; dengan kata lain, Biaya Listrik direalisasikan<br />
tidak melampaui anggaran, sehingga masih terdapat sisa anggaran sebesar<br />
Rp7.006.335,00. Sedangkan pada akhir Tahun 2005, terdapat pengeluaran<br />
berupa panjar Biaya Listrik sebesar Rp34.385.580,00 yang dibebankan pada<br />
SiLPA 2005. Dengan demikian, realisasi Biaya Listrik sebenarnya melampaui<br />
anggaran sebesar Rp27.379.245,00 (Rp34.385.580,00 – Rp7.006.335,00).<br />
(4) Biaya Air dianggarkan Rp3.937.342,00 dan direalisasikan sebesar dan<br />
Rp3.850.200,00 atau 97,79%; dengan kata lain, Biaya Air direalisasikan tidak<br />
melampaui anggaran, sehingga masih terdapat sisa anggaran sebesar<br />
Rp87.142,00. Sedangkan pada akhir Tahun 2005, terdapat pengeluaran berupa<br />
panjar Biaya Air sebesar Rp621.100,00 yang dibebankan pada SiLPA 2005.<br />
Dengan demikian, realisasi Biaya Air sebenarnya melampaui anggaran sebesar<br />
Rp533.958,00 (Rp621.100,00 - Rp87.142,00).<br />
b ) Tahun Anggaran 2006<br />
(1) Insentif Jaspel dianggarkan sebesar Rp6.205.184.782 dan direalisasikan sebesar<br />
Rp5.545.863.694,00 atau 89,37%; dengan kata lain Jaspel direalisasikan tidak<br />
melampaui anggaran, sehingga masih terdapat sisa anggaran sebesar<br />
80
Rp659.321.088,00. Sedangkan sampai dengan akhir Tahun 2006, terdapat<br />
pengeluaran berupa panjar Jaspel sebesar Rp10.367.547,12 yang dibebankan<br />
pada SiLPA 2006, namun pada akhirnya tidak melampaui anggaran.<br />
(2) Biaya Obat-obatan dianggarkan sebesar Rp4.409.006.800,00 dan direalisasikan<br />
sebesar Rp4.408.394.952,00 atau 99,99%; atau dengan kata lain, Biaya Obatobatan<br />
direalisasikan tidak melampaui anggaran, sehingga masih terdapat sisa<br />
anggaran sebesar Rp611.848,00. Sedangkan sampai dengan akhir Tahun 2006,<br />
terdapat pengeluaran berupa panjar Biaya Obat-obatan sebesar<br />
Rp1.164.307.925,00 yang dibebankan pada SiLPA 2006. Dengan demikian,<br />
realisasi biaya obat-obatan sebenarnya melampaui anggaran sebesar<br />
Rp1.163.696.077,00 (Rp1.164.307.925,00 - Rp611.848,00).<br />
(3) Biaya Listrik dianggarkan sebesar Rp262.768.260,00 dan direalisasikan sebesar<br />
Rp249.781.415,00 atau 95,06%; dengan kata lain, Biaya Listrik direalisasikan<br />
tidak melampaui anggaran, sehingga masih terdapat sisa anggaran sebesar<br />
Rp12.986.845,00. Sedangkan sampai dengan akhir Tahun 2006, terdapat<br />
pengeluaran berupa panjar Biaya Listrik sebesar Rp20.729.900,00 yang<br />
dibebankan pada SiLPA 2006. Dengan demikian, realisasi Biaya Listrik<br />
sebenarnya melampaui anggaran sebesar Rp7.743.055,00 (Rp20.729.900,00 -<br />
Rp12.986.845,00).<br />
Dari uraian di atas, tampak secara keseluruhan bahwa realisasi pelaporan<br />
Insentif Jaspel, Biaya Obat-obatan, Listrik dan Air tidak melampaui anggarannya<br />
sehingga pada akhir <strong>tahun</strong> seolah-olah masih terdapat SiLPA yang relatif besar dan<br />
merupakan sumber daya keuangan untuk digunakan pada <strong>tahun</strong> berikutnya. Namun<br />
demikian, terdapat pengeluaran berupa ”panjar” yang diambilkan dari SiLPA untuk<br />
menutupi beban yang sebenarnya.<br />
SiLPA 2005 sesungguhnya adalah sebesar Rp1.973.165,00 bukan sebesar<br />
Rp1.189.558.842,12; dan SiLPA 2006 adalah sebesar Rp433.800.616,54 bukan<br />
sebesar Rp1.629.205.988,66. Dengan demikian, saldo SiLPA sebenarnya pada akhir<br />
<strong>tahun</strong> berjalan kurang memadai untuk mendukung ketersediaan uang tunai dan<br />
likuiditas pengelolaan keuangan RSUD Sanjiwani pada <strong>tahun</strong> anggaran berikutnya.<br />
Rincian lebih lanjut dapat dilihat dalam Lampiran 10.<br />
2) Penganggaran pengeluaran obat-obatan untuk membayar Hutang Obat kurang<br />
memadai<br />
81
Dilihat dari penjelasan pada butir a. di atas, obat-obatan tersebut direalisasikan tidak<br />
melampaui anggaran, namun dilihat dari pengeluaran sebenarnya, terdapat panjar Biaya<br />
Obat-obatan T.A. 2005 sebesar Rp243.513.745,88 dan 2006 sebesar<br />
Rp1.164.307.925,00. Namun demikian, terdapat pula pelaporan Hutang Obat yang<br />
jumlahnya seolah-olah semakin meningkat pada Neraca per 31 Desember 2005 dan<br />
2006, yaitu masing-masing sebesar Rp1.724.910.907,00 dan Rp2.117.978.718,00,<br />
padahal hutang tersebut sudah mengandung ”panjar” Biaya Obat-obatan yang telah<br />
dibayarkan.<br />
Konfirmasi dengan pihak Instalasi Farmasi dan Bagian Perencanaan dan Anggaran<br />
diketahui bahwa usulan pengeluaran belanja obat dari Instalasi Farmasi tidak<br />
mempertimbangkan untuk pembayaran Hutang Obat, begitu pula Bagian Perencanaan<br />
dan Anggaran juga tidak melakukan analisa atas hal tersebut. Sehingga pada akhir<br />
Tahun 2005 dan 2006 terdapat ”panjar” Biaya Obat yang sebenarnya adalah<br />
pengeluaran untuk membayar Hutang Obat yang belum dipertanggungjawabkan dengan<br />
SPM atau SP2D. Dengan demikian, pengeluaran ”panjar” tersebut tidak dilandasi dan<br />
tidak sesuai dengan perencanaan/pagu anggaran yang telah ditetapkan.<br />
Permasalahan tersebut tidak sesuai dengan:<br />
1) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 92 Tahun 1993 tentang Penetapan dan<br />
Penatausahaan serta Pertanggungjawaban Keuangan Unit Swadana Daerah Bab I<br />
Ketentuan Umum Pasal 1 huruf k menyebutkan bahwa ” Sisa Lebih adalah selisih<br />
antara realisasi penerimaan dengan realisasi dana Unit Swadana Daerah dengan SPMU<br />
Pengesahan yang diterbitkan oleh Biro/Bagian Keuangan dalam satu <strong>tahun</strong> anggaran<br />
berkenaan”.<br />
2) Keputusan Bupati Gianyar Nomor 916/55/Keu/2005 tentang Pengesahan Dokumen<br />
Anggaran Satuan Kerja (DASK) pada Biaya Listrik dianggarkan sebesar<br />
Rp174.850.000,00, Biaya Air dianggarkan sebesar Rp3.937.342,00, Insentif Jasa<br />
Pelayanan dianggarkan sebesar Rp2.420.000.000,00, dan Biaya Obat-Obatan<br />
dianggarkan sebesar Rp3.650.000.000,00.<br />
3) Keputusan Bupati Gianyar Nomor 916/56/Keu/2006 tentang Pengesahan DASK pada<br />
Biaya Listrik dianggarkan sebesar Rp262.768.260,00, Insentif Jasa Pelayanan<br />
dianggarkan sebesar Rp6.205.184.782,00, dan Biaya Obat-Obatan dianggarkan sebesar<br />
Rp4.409.006.800,00.<br />
Hal tersebut diatas mengakibatkan:<br />
82
1) Rencana dan arah pemanfaatan sumber daya keuangan menjadi tidak pasti serta<br />
menganggu manajemen kas dan likuiditas keuangan RSUD Sanjiwani pada <strong>tahun</strong><br />
berikutnya, karena ketersediaan saldo kas tunai yang lebih kecil dan tidak sesuai<br />
dengan pelaporan SiLPA murni swadana;<br />
2) Pengeluaran berupa ”panjar” untuk Insentif Jasa Pelayanan, Biaya Obat-obatan, Listrik<br />
dan Air pada <strong>tahun</strong> berjalan tidak sesuai dengan perencanaan/pagu anggaran yang<br />
tersedia.<br />
Permasalahan tersebut disebabkan oleh:<br />
1) Kelalaian Direktur RSUD Sanjiwani dan Wakil Direktur Umum dan Keuangan yang<br />
tidak mengusulkan anggaran untuk mengakomodir realisasi suatu belanja yang<br />
diprediksikan akan berlebih;<br />
2) Kelalaian Kepala Instalasi Farmasi dan Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran yang<br />
tidak mengusulkan dan menganalisa anggaran pengeluaran untuk membayar hutang<br />
obat.<br />
Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa SiLPA di RSUD Sanjiwani<br />
dilaporkan guna mengetahui darimana sumber sisa anggaran dan pemakaian dari SiLPA<br />
rekapan SiLPA diajukan pada anggaran perubahan akhir <strong>tahun</strong>. Sedangkan perencanaan<br />
disusun sesuai dengan kebutuhan sehingga tidak terjadi SiLPA kecuali pendapatan melebihi<br />
target yang direncanakan.<br />
BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar:<br />
1) Memberikan sanksi kepada Direktur RSUD Sanjiwani dan Wakil Direktur Umum dan<br />
Keuangan atas kelalaiannya tidak mengusulkan anggaran untuk mengakomodir realisasi<br />
suatu belanja yang kemungkinan berlebih;<br />
2) Memberikan sanksi kepada Kepala Instalasi Farmasi dan Kepala Bagian Perencanaan dan<br />
Anggaran yang tidak mengusulkan dan menganalisa anggaran pengeluaran untuk<br />
membayar hutang obat<br />
m. Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) RSUD Sanjiwani<br />
senilai Rp588.000.000,00 belum efektif<br />
83
Bagian Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) RSUD Sanjiwani<br />
merupakan penggabungan dari Rekam Medis (Urusan Catatan Medis Rumah Sakit) dengan<br />
Pencatatan dan Pelaporan RS (Urusan Pencatatan dan Pelaporan). Bagian SIMRS RSUD<br />
Sanjiwani Kabupaten Gianyar dibentuk berdasarkan Perstandar Daerah Kabupaten Gianyar<br />
Nomor 6 Tahun 2001 tanggal 5 Januari 2001 dengan latar belakang untuk menunjang<br />
kegiatan <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> di RSUD Sanjiwani.<br />
Tujuan pembentukan bagian SIMRS adalah untuk meningkatkan <strong>pelayanan</strong><br />
administrasi pasien dengan cepat, tepat dan akurat serta sebagai sumber informasi rumah<br />
sakit kepada masyarakat dengan teknik Computerized Billing System (CBS). Untuk<br />
mencapai tujuan tesebut Pihak RSUD melakukan Kerjasama Operasi pada Bidang Sistem<br />
Informasi Manajemen Rumah Sakit dengan CV. Andika Prima Tech yang dilaksanakan<br />
440/080/1/KSO/2003<br />
dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (Kontrak) Nomor:<br />
001/APTK-KSO/1/2003<br />
Tanggal 27 Januari 2003.<br />
Pelaksanaan pekerjaan menggunakan sistem kerjasama operasi (KSO) yang berlaku<br />
sejak tanggal kontrak sampai dengan tanggal 27 Januari 2008. Pembayaran atas kerjasama<br />
operasi tersebut dilakukan setiap bulan selama jangka waktu KSO. Setelah KSO tersebut<br />
selesai, perangkat keras dan perangkat lunak yang terpasang menjadi milik Pihak RSUD.<br />
Selama masa KSO biaya perawatan dan perbaikan perangkat lunak dan perangkat keras<br />
menjadi tanggungjawab pihak CV. Andika Prima Tech.<br />
Berdasarkan Kontrak tersebut pekerjaan CV. Andika Prima Tech adalah mengadakan<br />
perangkat keras dan perangkat lunak untuk jaringan komputer SIMRS. Perangkat keras yang<br />
dimaksud terdiri dari:<br />
1) 31 unit computer Pentium III;<br />
2) 1 unit server Pentium IV;<br />
3) 4 Unit Printer;<br />
4) 10 unit upgrade computer lama dengan spesifikasi Pentium III;<br />
5) Perangkat lainnya.<br />
Sedangkan perangkat lunak yang dimaksud adalah Integrated System Solution Hospital<br />
Management System yang terdiri dari beberapa modul yang seluruhnya terintegrasi antara<br />
satu modul dengan modul lainnya. Adapun modul-modul tersebut adalah sebagai berikut:<br />
1) Rawat Jalan (Poliklinik);<br />
2) Rawat Inap;<br />
3) Rawat darurat;<br />
4) Penunjang Medik (Farmasi, Laboratorium, Radiologi, Gizi);<br />
5) Keuangan dan Akuntansi;<br />
84
6) Sumber Daya Manusia<br />
Harga borongan atas pekerjaan tersebut sebesar Rp840.000.000,00 yang dibayarkan<br />
setiap bulan sebesar Rp14.000.000,00 selama 5 (lima) <strong>tahun</strong>. Selama Tahun Anggaran 2003,<br />
Pihak RSUD tidak melakukan pembayaran atas pekerjaan tersebut karena sesuai dengan<br />
perjanjian, pembayaran pertama mulai pada saat masa uji coba selesai, yaitu: Bulan Januari<br />
2004. Dengan demikian sampai, dengan bulan Juni Tahun 2007 Pihak RSUD telah<br />
melakukan pembayaran sebesar Rp588.000.000,00 (42 bulan x Rp14.000.000,00) yang<br />
direalisasikan melalui belanja Jasa Pihak ketiga. Kontrak juga mengatur bahwa Aplikasi<br />
SIMRS sudah dapat dimanfaatkan secara penuh pada saat selesainya masa uji coba.<br />
SPK (Kontrak) atas Kerjasama Operasi SIMRS tersebut tidak memuat Rencana<br />
Anggaran Biaya atas pekerjaan tersebut, sehingga tidak dapat diketahui spesifikasi yang<br />
terinci atas pekerjaan tersebut yang pada intinya terdiri dari perangkat lunak, perangkat keras<br />
beserta alat pendukung lainnya dan pelatihan kepada pengawas dan operator. Jadwal kerja<br />
untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut juga tidak diatur secara jelas oleh Pihak RSUD dan<br />
CV. Andika Prima Tech sehingga untuk pengawasan atas pelaksanaan pekerjaan tersebut<br />
yang berdasarkan kontrak merupakan tanggungjawab Direksi RSUD Sanjiwani, tidak dapat<br />
dilaksanakan.<br />
Berdasarkan SPK (Kontrak) maksud dan tujuan dari penggunaan informasi rumah sakit<br />
yang terintegrasi adalah:<br />
1) Meningkatkan mutu <strong>pelayanan</strong> rumah sakit;<br />
2) Meningkatkan efisien waktu, biaya dan tenaga;<br />
3) Memudahkan dan mempercepat informasi baik keadaan pasien maupun informasi<br />
lainnya;<br />
4) Meningkatkan pengawasan terhadap aset rumah sakit;<br />
5) Memudahkan dalam pengarsipan;<br />
6) Memberikan informasi yang cepat, tepat dan akurat;<br />
7) Memudahkan dalam analisa atau statistik karena didukung oleh data-data yang lengkap<br />
dan valid;<br />
8) Memudahkan masyarakat dalam mencari informasi tentang rumahsakit.<br />
Pemeriksaan atas penggunaan aplikasi yang sudah terpasang pada 41 instalasi dan<br />
unsur penunjang diketahui bahwa sebanyak 31 user atau pengguna yang aplikasi sistemnya<br />
sudah jadi atau terpasang belum dioperasikan atau dimanfaatkan secara penuh dengan kata<br />
85
lain Aplikasi SIMRS hanya difungsikan sebagai Billing Sistem dengan rincian sebagai<br />
berikut:<br />
No. Nama Modul Jml. Aplikasi<br />
Terpasang<br />
(Unit)<br />
Jml. Aplikasi<br />
yg Belum Dimanfaatkan<br />
(User)<br />
1 2 3 4<br />
1 Modul Rawat Jalan 16 14<br />
2 Modul Rawat Inap 13 12<br />
3 Modul Rawat Darurat 3 1<br />
4 Modul Penunjang Medik 8 7<br />
5 Modul Keuangan dan Akuntansi 2 2<br />
6 Sumber Daya Manusia - -<br />
Jumlah 42 36<br />
Tabel diatas menunjukkan bahwa aplikasi yang sudah selesai dikerjakan tetapi belum<br />
dimanfaatkan adalah sebanyak 36 aplikasi. Sedangkan Modul Sumber Daya Manusia (SDM)<br />
sampai <strong>pemeriksaan</strong> berakhir belum terpasang. Dengan demikian, informasi yang dapat<br />
dilayani oleh Aplikasi SIMRS sebatas hanya informasi pendapatan, sedangkan informasi<br />
yang menyangkut rekam medis, keuangan dan akuntansi serta sumber daya manusia tidak<br />
dapat dilayani.<br />
Untuk dapat mengoperasionalkan Aplikasi SIMRS tersebut, CV. Andika Prima Tech<br />
sudah melakukan pelatihan terhadap calon operator komputer yang terdiri dari bidan, perawat<br />
dan tenaga administrasi yang sudah dilaksanakan pada <strong>tahun</strong> 2003. Tetapi pelatihan yang<br />
diberikan hanya sebatas Computerized Billing System (sesuai sertifikat yang diterbitkan)<br />
bukan Aplikasi SIMRS secara menyeluruh. Sampai dengan <strong>pemeriksaan</strong> berakhir, Aplikasi<br />
SIMRS belum dioperasikan secara penuh.<br />
Hal tersebut di atas tidak sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia<br />
Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah<br />
tanggal 3 Nopember 2003: Pasal 2 ayat (2) Tujuan diberlakukannya Keputusan Presiden ini<br />
adalah agar pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang sebagian atau seluruhnya dibiayai<br />
APBN/APBD dilakukan secara efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan, adil/tidak<br />
diskriminatif, dan akuntabel; dan Pasal 3 (b.) efektif, berarti pengadaan barang/jasa harus<br />
86
sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesarbesarnya<br />
sesuai dengan sasaran yang ditetapkan.<br />
Permasalahan tersebut mengakibatkan Kerjasama Operasi (KSO) pada Bidang SIMRS<br />
tersebut belum mencapai sasaran yang telah ditetapkan.<br />
Masalah tersebut disebabkan oleh:<br />
1) Kelalaian Direktur, Wadir Direktur Penunjang, Wadir Pelayanan, Wadir Umum dan<br />
Keuangan RSUD yang kurang melakukan pengawasan atas pengoperasian Aplikasi<br />
SIMRS oleh masing-masing Instalasi/Bagian;<br />
2) Kelalaian petugas dari masing-masing Instalasi/Bagian yang kurang optimal dalam<br />
mengoperasionalkan Aplikasi SIMRS;<br />
3) Kelalaian CV. Andika Prima Tech dalam melaksanakan pekerjaan tersebut yang tidak<br />
sesuai dengan kontrak.<br />
Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa kurang optimalnya dalam<br />
mengoperasikan aplikasi SIMRS disebabkan terbatasnya anggaran, dan kelalaian CV. Andika<br />
Prima Tech dalam melaksanakan pekerjaan tidak sesuai kontrak ditindaklanjuti dengan<br />
peringatan tertulis serta menjadi pertimbangan terhadap KSO dimaksud di masa mendatang.<br />
BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar memberi sanksi kepada:<br />
1) Direktur, Wadir Direktur Penunjang, Wadir Pelayanan, Wadir Umum dan Keuangan<br />
RSUD atas kelalaiannya yang kurang melakukan pengawasan atas pengoperasian<br />
Aplikasi SIMRS oleh masing-masing Instalasi/Bagian dan selanjutnya, memerintahkan<br />
untuk melakukan pengawasan atas pengoperasian Aplikasi SIMRS oleh masing-masing<br />
Instalasi/Bagian;<br />
2) Petugas dari masing-masing Instalasi /Bagian atas kelalaiannya yang kurang optimal<br />
dalam mengoperasionalkan Aplikasi SIMRS dan selanjutnya, memerintahkan untuk<br />
mengoperasionalkan Aplikasi SIMRS secara optimal;<br />
3) Kelalaian CV. Andika Prima Tech dalam melaksanakan pekerjaan tersebut yang tidak<br />
sesuai dengan kontrak dan selanjutnya, memerintahkan untuk melaksanakan pekerjaan<br />
sesuai dengan kontrak.<br />
87
n. Pembagian Jasa Pelayanan kepada Dewan Penyantun sebesar Rp99.325.028,60<br />
memboroskan keuangan RSUD Sanjiwani<br />
RSUD Sanjiwani adalah merupakan Unit Swadana Kabupaten Gianyar sehingga semua<br />
penerimaannya dapat dipergunakan secara langsung oleh RSUD. Penerimaan Rumah Sakit<br />
Sanjiwani diperoleh dari Jasa Sarana, Jasa Medis, Jasa Pelayanan dan Jasa Administrasi.<br />
Penerimaan dari Jasa Pelayanan sesuai ketentuan dikembalikan kepada RSUD yang<br />
diperuntukkan terutama bagi pengembangan sumber daya manusia dalam rangka<br />
meningkatkan mutu <strong>pelayanan</strong> kepada masyarakat.<br />
Peraturan yang mengatur pembagian Jasa Pelayanan beberapa kali berubah dan yang<br />
terakhir adalah Keputusan Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar Nomor:<br />
188/791/RSU/VII/2006 tentang Revisi I Rumus Pembagian Jasa Pelayanan RSUD Sanjiwani<br />
Kabupaten Gianyar. Keputusan Direktur tersebut memutuskan bahwa jasa yang di<strong>hasil</strong>kan<br />
dari pendapatan RSUD Sanjiwani Gianyar dibagi dengan perbandingan prosentase sebesar<br />
40% untuk jasa <strong>pelayanan</strong> dan 60% untuk biaya operasional <strong>pelayanan</strong> rumah sakit.<br />
Berdasarkan keputusan tersebut yang berhak atas Jasa Pelayanan <strong>kesehatan</strong> adalah seluruh<br />
karyawan RSUD baik Medis, Paramedis dan Non Paramedis setelah melaksanakan tugas<br />
minimal satu <strong>tahun</strong>. Dari keseluruhan jasa <strong>pelayanan</strong> untuk karyawan tersebut, sebesar 17 %<br />
merupakan jasa <strong>pelayanan</strong> untuk manajerial yang terdiri dari karyawan manajerial/struktural,<br />
karyawan yang menjabat kepala dari suatu kelompok kegiatan.<br />
Hasil <strong>pemeriksaan</strong> atas SPM, SP2D dan bukti-bukti pendukung atas Belanja Jasa<br />
Pelayanan Tahun Anggaran 2005, 2006 dan 2007 (s.d Bulan Juli 2007) menunjukkan jasa<br />
<strong>pelayanan</strong> selain dibagikan kepada karyawan RSUD juga dibagikan untuk Dewan Penyantun.<br />
Besarnya jasa <strong>pelayanan</strong> untuk Dewan Penyantun adalah sebesar 8% dari seluruh dana untuk<br />
manajerial. Dewan Penyantun RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar sebagaimana diatur<br />
dengan Keputusan Bupati Gianyar Nomor 312 Tahun 2006 terdiri dari Bupati, Wakil Bupati,<br />
Ketua DPRD, Sekretaris Daerah, Asisten Administrasi, Kepala Bawasda, Kepala Dinas<br />
Kesehatan dan Kepala Bagian Keuangan Kabupaten Gianyar, namun demikian Keputusan<br />
Bupati tersebut tidak menyebutkan pemberian Insentif Jasa Pelayanan kepada Dewan<br />
Penyantun. Sampai dengan <strong>pemeriksaan</strong> berakhir, Keputusan Bupati tentang Dewan<br />
Penyantun untuk Tahun 2005, tidak didapatkan.<br />
Jasa Pelayanan yang dibagikan untuk Dewan Penyantun tersebut selama Tahun<br />
Anggaran 2005, 2006 dan 2007 (s.d Bulan Juli 2007) adalah sebesar Rp99.325.028,60<br />
dengan rincian sebagai berikut berikut:<br />
No. Tahun Anggaran Jml. Belanja<br />
Jasa Pelayanan<br />
Jasa Pelayanan untuk<br />
Dewan Penyantun<br />
88
(Rp) (Rp)<br />
1 2 3 4<br />
1 2005 2.419.903.671,04 32.951.777,35<br />
2 2006 5.545.863.694,00 56.107.099,09<br />
3 2007 (s.d. Juli) 1.788.028.472,00 10.266.152,16<br />
Jumlah 9.753.795.837,04 99.325.028,60<br />
Pembayaran atas Insentif Jasa Pelayanan kepada Dewan Penyantun tidak dilakukan setiap<br />
bulan tetapi disimpan terlebih dahulu oleh Tim Pengendali Jasa Pelayanan RSUD Sanjiwani<br />
Gianyar yang bertugas sebagai pembagi jasa <strong>pelayanan</strong>. Jasa Pelayanan untuk Dewan<br />
Penyantun dibayarkan setelah jasa <strong>pelayanan</strong> yang dikumpulkan tersebut dianggap cukup<br />
jumlahnya. Jasa <strong>pelayanan</strong> yang telah dibayarkan kepada Dewan Penyantun selama Tahun<br />
2005, 2006 dan 2007 (s.d Bulan Mei 2007) adalah sebesar Rp87.439.758,62. Jumlah yang<br />
dibayarkan lebih kecil dari jumlah yang sudah dikumpulkan yaitu Rp99.325.028,60 karena<br />
sebagian digunakan untuk membayar tagihan RSUD kepada Dewan Penyantun yang sudah<br />
menggunakan fasilitas <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> di RSUD. Dari jumlah sebesar Rp87.439.758,62<br />
tersebut, diantaranya Rp5.736.034,20 sudah termasuk yang dibayarkan kepada Direktur RSUD.<br />
Rincian pembayarannya terdapat dalam Lampiran 11. Pembagian Jasa Pelayanan kepada<br />
Dewan Penyantun sebesar Rp99.325.028,00 tersebut tidak sesuai dengan ketentuan karena<br />
seharusnya Jasa Pelayanan hanya untuk karyawan RSUD saja.<br />
Kondisi di atas tidak sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II<br />
Gianyar Nomor 3 Tahun 1999 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan Bab XVII Pengelolaan<br />
Biaya Pelayanan Kesehatan di RSUD dan Puskesmas Pasal 22 yang menyatakan: Ayat (2)<br />
seluruh penerimaan komponen jasa <strong>pelayanan</strong> dikembalikan kepada RSUD; dan Ayat (3)<br />
penggunaan dana dimaksud ayat (2) diatur lebih lanjut oleh RSUD dan Kepala Dinas<br />
Kesehatan Kabupaten Daerah Tingkat II Gianyar, yang diperuntukkan terutama bagi<br />
pengembangan sumber daya manusia dalam rangka meningkatkan mutu <strong>pelayanan</strong> kepada<br />
masyarakat, atau sesuai dengan peraturan/ketentuan perundang-undangan yang berlaku.<br />
Hal tersebut mengakibatkan Pembagian Jasa Pelayanan Kepada Dewan Penyantun<br />
sebesar Rp99.325.028,60 tersebut tidak tepat sasaran dan merupakan pemborosan keuangan<br />
RSUD Sanjiwani.<br />
Permasalahan tersebut disebabkan oleh kebijakan Direktur RSUD Sanjiwani yang<br />
mengalokasikan Insentif Jasa Pelayanan kepada Dewan Penyantun.<br />
89
Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa pengalokasian pembagian jasa<br />
<strong>pelayanan</strong> kepada Dewan Penyantun adalah berdasarkan SK Bupati Gianyar No.312 Tahun<br />
2006, mengacu pada struktur Rumah sakit Type B yang merupakan imbalan kepada Dewan<br />
Penyantun atas jasa-jasanya dalam rangka pembinaan RSUD Sanjiwani.<br />
BPK RI menyarankan Bupati Gianyar memerintahkan Direktur RSUD Sanjiwani untuk<br />
meninjau kembali kebijakan pembagian jasa <strong>pelayanan</strong> tersebut kepada Dewan Penyantun,<br />
dan selanjutnya memerintahkan untuk tidak memberikan jasa <strong>pelayanan</strong> tersebut kepada<br />
Dewan Penyantun.<br />
o. Pengadaan bahan makanan pasien RSUD Sanjiwani sebesar Rp256.529.000,00 tidak<br />
sesuai ketentuan<br />
RSUD Sanjiwani merupakan RSUD Kelas B yang memberikan <strong>pelayanan</strong> rawat jalan<br />
dan rawat inap kepada masyarakat. Pengolahan dan Penyediaan makanan untuk pasien rawat<br />
inap dilakukan oleh Instalasi Gizi RSUD Sanjiwani yang secara organisasi berada di bawah<br />
Wakil Direktur Penunjang.<br />
Untuk Tahun Anggaran 2005, 2006 dan 2007 (sampai dengan bulan Mei 2007),<br />
penyediaan atas bahan makanan pasien yang diolah oleh Intalasi Gizi dilakukan oleh satu<br />
rekanan yaitu UD. Arta Agung. Pengadaan Bahan Makanan tersebut dilaksanakan melalui<br />
Surat Perjanjian Kerja (SPK)/kontrak yang dilaksanakan setiap bulan. Realisasi keuangan<br />
atas pengadaan bahan makanan tersebut sampai dengan berakhirnya <strong>pemeriksaan</strong> adalah<br />
sebesar Rp1.209.604.000,00 yang berasal dari pengadaan Bulan Januari Tahun 2005 sampai<br />
dengan Bulan Nopember 2006. Sedangkan, pembayaran untuk pengadaan dari Bulan<br />
Desember 2006 sampai dengan Bulan Mei 2007 belum direalisasikan. Daftar terinci terdapat<br />
pada Lampiran 12.<br />
Pemeriksaan atas SPK/kontrak dan bukti-bukti pendukungnya menunjukkan satuan<br />
untuk pengadaan bahan makanan tersebut dilakukan berdasarkan jumlah porsi bahan<br />
makanan yang terbagi atas 7 Jenis sebagai berikut:<br />
No. Jenis Makanan Pasien Harga per<br />
Porsi (Rp)<br />
1 2 3<br />
1. Mahotama/VIP A 12.000,00<br />
2. Madyatama/VIP B 9.000,00<br />
3. Utama/VIP C 8.000,00<br />
4. Pratama/Kelas I 7.000,00<br />
5. Kelas II 6.000,00<br />
90
6. Kelas III 5.000,00<br />
7. Cito Karyawan OK (Operasi Kamar) 10.000,00<br />
Harga untuk satu porsi atas masing-masing jenis makanan pasien tersebut berdasarkan<br />
perkiraan harga yang dibuat oleh Instalasi Gizi.<br />
Konfirmasi dengan Kepala Instalasi Gizi diketahui bahwa harga atas Makanan Cito<br />
Karyawan OK ditentukan berdasarkan pekiraan untuk sekali makan yaitu Rp10.000/porsi,<br />
sedangkan harga atas bahan makanan pasien ditentukan berdasarkan atas perhitungan<br />
kebutuhan bahan makanan yang diperlukan untuk membuat satu porsi menu makanan siap<br />
saji.<br />
Hasil Pemeriksaan lebih lanjut atas pengadaan Bahan Makanan Pasien di Instalasi Gizi<br />
menunjukkan hal-hal sebagai berikut:<br />
1) Penambahan biaya listrik dan air dalam pengadaan bahan makanan pasien sebesar<br />
Rp1000 per porsi memboroskan keuangan RSUD sebesar Rp189.073.000,00 dan potensi<br />
pemborosan sebesar Rp48.486.000,00<br />
Harga Bahan Makanan Pasien ditentukan berdasarkan Kebutuhan Bahan Makanan<br />
pasien yang disusun oleh Instalasi Gizi RSUD. Penentuan harga per porsi dilakukan<br />
dengan menghitung habisnya bahan makanan untuk satu hari per jenis makanan.<br />
Pemeriksaan atas daftar tersebut menunjukkan untuk satu jenis menu ditambah dengan<br />
biaya listrik dan air adalah sebesar Rp3000,00 per hari atau Rp1000,00 per porsi untuk<br />
tiga kali pemberian makanan. Padahal pengolahan Bahan Makanan tersebut dilakukan di<br />
Instalasi Gizi dengan menggunakan fasilitas air dan listrik RSUD yang dibayar secara<br />
rutin oleh RSUD. Dengan demikian, terdapat pembayaran di luar kebutuhan atas Bahan<br />
Makanan Pasien sebesar Rp1000,00/porsi kepada UD. Arta Agung.<br />
Jumlah Porsi Bahan Makanan Pasien yang dibayarkan selama Tahun Anggaran<br />
2005, 2006 dan 2007 adalah sebagai berikut:<br />
No. Jenis Makanan Pasien Jumlah Porsi Jumlah Porsi Jumlah Porsi Jumlah Porsi<br />
Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2005<br />
& 2006<br />
s.d Mei 2007<br />
Pembayaran<br />
belum<br />
direalisasikan<br />
(1) (2) (3) (4) (5=3+4) (6)<br />
1 Madyatama/VIP B 1.023 2.661 3.684 2.052<br />
2 Utama/VIP C 2.856 7.209 10.065 1.695<br />
3 Pratama/Kelas I 13.340 25.396 38.736 9.356<br />
4 Kelas II 48.312 83.778 132.090 22.900<br />
91
5 Kelas III 645 3.549 4.194 12.483<br />
Jumlah 66.176 122.593 188.769 48.486<br />
Berdasarkan tabel diatas, total seluruh porsi Tahun 2005 dan 2006 menjadi 188.769<br />
porsi, sehingga terjadi pengeluaran biaya diluar kebutuhan seluruhnya sebesar<br />
Rp188.769.000,00 (Rp1000,00 x 188.769 porsi). Sedangkan, untuk Tahun 2007 (s.d.<br />
Bulan Mei) terdapat potensi pengeluaran biaya air dan listrik di luar kebutuhan sebesar<br />
Rp48.486.000 (Rp1000,00 x 48.486 porsi).<br />
2) Terdapat kekurangan pengadaan bahan makanan pasien sebesar Rp12.070.000,00<br />
Berdasarkan SPM, SPK, Faktur dan bukti-bukti pendukungnya jumlah pengadaan<br />
Makanan Pasien yang dibayarkan untuk Bulan Nopember 2006 adalah sebagai berikut:<br />
No Jenis Makanan Pasien<br />
Jumlah Porsi Harga per porsi Jumlah Harga<br />
Sesuai Faktur (Rp) (Rp)<br />
1 2 3 4 5 (3x4)<br />
1 Madyatama/VIP B 151 9.000,00 1.359.000,00<br />
2 Utama/VIP C 721 8.000,00 5.768.000,00<br />
3 Pratama/Kelas I 2.203 7.000,00 15.421.000,00<br />
4 Kelas II 6.580 6.000,00 39.480.000,00<br />
5 Kelas III 169 5.000,00 845.000<br />
6 Makanan Cito Karyawan<br />
OK<br />
30 10.000,00 300.000,00<br />
Jumlah 9.854 45.000,00 63.173.000,00<br />
Instalasi Gizi RSUD Sanjiwani setiap bulan membuat laporan kegiatan di Instalasi<br />
Gizi berupa Laporan Instalasi Gizi, untuk mengetahui jumlah porsi bahan makanan<br />
pasien yang telah diolah. Hasil <strong>pemeriksaan</strong> silang antara Laporan Instalasi Gizi dengan<br />
jumlah porsi makanan berdasarkan SPK dan bukti pendukungnya menunjukkan bahwa<br />
untuk bulan Nopember 2006 terdapat ketidaksesuaian jumlah porsi pengadaan bahan<br />
makanan pasien antara SPK dan bukti pendukungnya dengan Laporan Instalasi Gizi<br />
sebagai berikut:<br />
No. Jenis Makanan<br />
Pasien<br />
Jml Porsi<br />
Berdasarkan<br />
Laporan<br />
Instalasi Gizi<br />
Jml Porsi<br />
Berdasarkan<br />
SPK &<br />
Faktur<br />
Selisih<br />
(Porsi)<br />
Harga per Porsi<br />
stlh dikurangi<br />
Biaya Air &<br />
Listrik (Rp)<br />
Jml<br />
Kekurangan<br />
Pengadan<br />
(Rp)<br />
(1) (2) (3) (4) (5=4-3) (6) (7=5x6)<br />
1 Utama/VIP C 519 721 202 7.000,00 1.414.000,00<br />
2 Pratama/Kelas I 1.642 2.203 561 6.000,00 3.366.000,00<br />
3 Kelas II 5.122 6.580 1.458 5.000,00 7.290.000,00<br />
Jumlah 12.070.000,00<br />
92
Tabel tersebut diatas menunjukkan terdapat kekurangan pengadaan bahan makanan<br />
pasien (setelah dikurangi Biaya Listrik dan Air) yaitu Bahan Makanan Pasien Utama/VIP<br />
C sebesar Rp1.414.000,00 (202 porsi dengan harga Rp7.000,00/porsi) , Pratama/Kelas I<br />
sebesar Rp3.366.000,00 (561 porsi dengan harga Rp6.000,00/porsi) dan Kelas II sebesar<br />
Rp7.290.000,00 (1.458 porsi dengan harga Rp5.000,00/porsi atau seluruhnya sebesar<br />
Rp12.070.000,00 (Rp1.414.000+ Rp3.366.000,00+Rp7.290.000,00).<br />
3) Terdapat pengadaan Bahan Makanan Cito Karyawan OK tidak sesuai ketentuan senilai<br />
Rp6.900.000,00<br />
Berdasarkan SPM, SPK dan bukti-bukti pendukungnya, jumlah pengadaan<br />
Makanan Cito Karyawan OK yang telah dibayarkan untuk Tahun 2005 dan 2006 adalah<br />
sebanyak 690 porsi dengan nilai Rp6.900.000,00 (Rp10.000,00 x 690 porsi). Sedangkan,<br />
Laporan Instalasi Gizi menunjukkan bahwa Instalasi Gizi tidak pernah melakukan<br />
pengolahan atas Makanan Cito Karyawan OK. Laporan hanya menunjukkan nilai Rupiah<br />
Makanan Cito Ok tersebut (tidak terdapat jumlah porsi yang diolah).<br />
Konfirmasi dengan Kepala Instalasi Gizi diketahui bahwa untuk Makanan Cito<br />
Karyawan OK diserahkan langsung pengelolaannya kepada rekanan (UD. Arta Agung)<br />
dan Instalasi Bedah Sentral. Konfirmasi selanjutnya dengan UD. Arta Agung diketahui<br />
bahwa UD. Artha Agung tidak mengadakan bahan Makanan Cito Karyawan OK, tetapi<br />
uang tersebut dipotong langsung oleh Pemegang Kas RSUD untuk diserahkan ke<br />
Instalasi Bedah Sentral.<br />
Proses pengadaan Makanan Cito Karyawan OK tersebut dilakukan tidak sesuai<br />
ketentuan, karena ada kesepakatan lisan antara Wakil Direktur Pelayanan dengan Wakil<br />
Direktur Umum dan Keuangan untuk mempermudah penyediaan makanan Cito<br />
Karyawan OK.<br />
Hal tersebut di atas tidak sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia<br />
Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah<br />
tanggal 3 Nopember 2003: Pasal 2 ayat (2) Tujuan diberlakukannya Keputusan Presiden<br />
ini adalah agar pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang sebagian atau seluruhnya<br />
dibiayai APBN/APBD dilakukan secara efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan,<br />
adil/tidak diskriminatif, dan akuntabel; Pasal 3 (a.) efisien, berarti pengadaan barang/jasa<br />
harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang terbatas untuk mencapai<br />
sasaran yang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkatnya dan dapat<br />
93
dipertanggungjawabkan; dan Pasal 3 (b.) efektif, berarti pengadaan barang/jasa harus<br />
sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang<br />
sebesar-besarnya sesuai dengan sasaranyang ditetapkan.<br />
Pengadaan Bahan makanan pasien yang tidak sesuai ketentuan tersebut diatas<br />
mengakibatkan:<br />
1) Keuangan RSUD Sanjiwani tidak hemat sebesar Rp201.143.000,00 (Rp189.073.000,00<br />
+ Rp12.070.000,00) dan potensi tidak hemat sebesar Rp48.486.000,00;<br />
2) Membuka peluang penggunaan uang RSUD Sanjiwani tidak efektif seperti yang telah<br />
ditetapkan sebesar Rp6.900.000,00.<br />
Permasalahan tersebut disebabkan oleh:<br />
1) Kelalaian Panitia Pengadaan Barang RSUD Sanjiwani yang menyetujui pengadaan<br />
bahan makanan pasien berdasarkan perkiraan harga dari Instalasi Gizi;<br />
2) Adanya kebijakan Direktur RSUD untuk mengadakan bahan makanan Cito Karyawan<br />
OK tidak sesuai ketentuan;<br />
3) Kelalaian Panitia Pemeriksa Pekerjaan/Barang Unit RSUD Sanjiwani yang tidak cermat<br />
melakukan <strong>pemeriksaan</strong> barang/pekerjaan dan adanya unsur kesengajaan<br />
rekanan/pelaksana kegiatan tidak melaksanakan pekerjaan sesuai Surat Perjanjian<br />
Pekerjaan (kontrak).<br />
Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar menjelaskan bahwa kurang optimalnya dalam<br />
mengoperasikan aplikasi SIMRS disebabkan terbatasnya anggaran, dan kelalaian CV.<br />
Andika Prima Tech dalam melaksanakan pekerjaan tidak sesuai kontrak ditindaklanjuti<br />
dengan peringatan tertulis serta menjadi pertimbangan terhadap KSO dimaksud dimasa<br />
mendatang.<br />
BPK RI menyarankan Bupati Gianyar agar:<br />
1) Memberi sanksi kepada Panitia Pengadaan Barang RSUD Sanjiwani atas kelalaiannya<br />
yang menyetujui pengadaan bahan makanan pasien berdasarkan perkiraan harga dari<br />
Instalasi Gizi dan selanjutnya, memerintahkan Panitia Pengadaan Barang RSUD<br />
Sanjiwani dalam mengadakan bahan makanan pasien berdasarkan ketentuan yang<br />
berlaku;<br />
2) Memerintahkan Direktur dalam mengadakan bahan makanan cito karyawan OK sesuai<br />
ketentuan;<br />
94
3) Memberi sanksi kepada Panitia Pemeriksa Pekerjaan/Barang Unit RSUD Sanjiwani<br />
atas kelalaiannya yang tidak cermat dalam melakukan <strong>pemeriksaan</strong> barang/pekerjaan<br />
dan selanjutnya, memerintahkan melakukan <strong>pemeriksaan</strong> barang/pekerjaan secara<br />
cermat; serta memberi sanksi kepada rekanan/pelaksana kegiatan atas kelalaiannya<br />
tidak melaksanakan pekerjaan sesuai Surat Perjanjian Pekerjaan (Kontrak) dan<br />
selanjutnya di masa akan datang melaksanakan pekerjaan sesuai Surat Perjanjian<br />
Pekerjaan (Kontrak).<br />
95
Lampiran I<br />
KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) YANG TIDAK MENCAPAI TARGET<br />
DINAS KESEHATAN DAN SATUAN KERJA LAINNYA YANG MENANGANI BIDANG KESEHATAN KABUPATEN TABANAN DI TABANAN<br />
Standar Pelayanan Minimal Target Capaian<br />
No. Kewenangan Wajib Jenis Pelayanan<br />
Indikator Kinerja 2005 Kinerja<br />
2005<br />
1 2 3<br />
4 5 6<br />
A. INDIKATOR KABUPATEN<br />
SEHAT<br />
1 Morbiditas a. Angka Kesakitan Malaria per 1.000 Penduduk 5 11.73<br />
b. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA + 85 70.31<br />
c. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) /<br />
1000 penduduk<br />
2 46.57<br />
B. STANDAR PELAYANAN<br />
MINIMAL<br />
I. Pelayanan Kesehatan Dasar<br />
III. Pelayanan <strong>kesehatan</strong> rujukan<br />
dan penunjang<br />
2 Akses dan Mutu Pelayanan a. Persentase Obat Generik Berlogo Dalam Persediaan 100 89.74<br />
Kesehatan<br />
3 Pelayanan Kesehatan a. Persentase Persalinan oleh Tenaga <strong>kesehatan</strong> 90 89.76<br />
b. Persentase Bayi yang Mendapat Asi Ekslusif 80 67.14<br />
c. Persentase SD/MI yang Mendapat Pemeriksaan GIGI<br />
dan Mulut<br />
100 69.46<br />
d. Persentase Pekerja Mendapat Pelayanan Kesehatan<br />
Kerja<br />
80 #REF!<br />
e. Persentase Keluarga Miskin yang Mendapat 100 83.51<br />
Pelayanan Kesehatan<br />
4 Sumber Daya Kesehatan a. Rasio Dokter per 100.000 penduduk 40 14.86<br />
b. Rasio Dokter Keluarga per 100.000 penduduk 2 0.00<br />
c. Rasio Dokter Gigi per 100.000 penduduk 11 4.46<br />
d. Rasio Apoteker per 100.000 penduduk 10 1.73<br />
e. Rasio Bidan per 100.000 penduduk 100 42.11<br />
f. Rasio Perawat per 100.000 penduduk 117.5 93.39<br />
g. Rasio Ahli Gizi per 100.000 penduduk 22 9.91<br />
h. Rasio Ahli Sanitasi per 100.000 penduduk 40 17.09<br />
i. Rasio Ahli Kesehatan Masyarakat per 100.000 40 7.18<br />
j. Persentase Penduduk yang Menjadi Peserta JPKM 80 25.40<br />
k. Rata-rata<br />
kab/kota<br />
% anggaran <strong>kesehatan</strong> dalam APBD 15 12.98<br />
5 Manajemen Kesehatan a. % Kab/kota mempunyai Dokumen Sistem Kesehatan 100 0.00<br />
b. % prop/kab/kota mempunyai Provincial/Regincial<br />
Health Account<br />
100 0.00<br />
6 Pelayanan Kesehatan Ibu Bayi Baru a.<br />
Lahir<br />
% Ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk 25 16.49<br />
7 Pelayanan Kesehatan Anak Pra a. % Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita<br />
Sekolah dan Usia Sekolah<br />
dan pra sekolah<br />
b. % Cakupan <strong>pemeriksaan</strong> <strong>kesehatan</strong> siswa SD dan<br />
setingkat oleh tenaga <strong>kesehatan</strong> atau tenaga<br />
terlatih/guru UKS/dokter kecil)<br />
8 Pelayanan Kesehatan Jiwa a. % Pelayanan gangguan jiwa disarana <strong>pelayanan</strong><br />
<strong>kesehatan</strong> umum<br />
65 60.28<br />
75 65.10<br />
3 0.83<br />
9. Pelayanan Obsetrik dan Neonatal a. % Akses terhadap ketersediaan darah dan komponen 50 28.73<br />
Emegensi Dasar dan Komprehensif yang aman untuk menangani rujukan ibu hamil dan<br />
Neonatus<br />
b. % Ibu Hamil resiko tinggi/komplikasi yang ditangani 40 16.49<br />
IV. Penyelenggaraan<br />
pemberantasan<br />
menular<br />
penyakit<br />
10 Pencegahan dan pemberantasan a. % Kesembuhan penderita TBC BTA + 85 70.31<br />
penyakit TB Paru
1 2 3<br />
4 5 6<br />
V. Penyelenggaraan <strong>kesehatan</strong><br />
lingkungan dan sanitasi dasar<br />
11 Pelayanan Pengendalian Vektor a. % ABJ 95 92.55<br />
VI. Penyelenggaraan promosi<br />
<strong>kesehatan</strong><br />
12 Penyuluhan Perilaku Sehat a. % Desa dengan garam beryodium baik 65 0.00<br />
VII. Pencegahan dan 13 Penyuluhan P3 NAPSA (Pencegahan a. % Upaya penyuluhan P3 NAPSA oleh petugas<br />
Penanggulangan<br />
dan Penanggulangan Penyalahgunaan <strong>kesehatan</strong><br />
Penyalahgunaan Narkotika, NAPSA) yang berbasis di masyarakat<br />
Psikotropika & Zat Adiktif<br />
(P3 NAPZA) berbasis<br />
masyarakat<br />
VIII. Penyelenggaraan Pelayanan<br />
Kefarmasian<br />
IX. Penyediaan pembiayaan dan<br />
jaminan <strong>kesehatan</strong><br />
X. Lain-lain tambahan<br />
3 2.16<br />
14 Penyediaan Obat dan Perbekalan a. % Ketersediaan obat sesuai kebutuhan 90 68.32<br />
Kesehatan untuk Pelayanan<br />
Kesehatan Dasar<br />
b. % Pengadaan obat essensial 90 81.28<br />
c. % Pengadaan obat generik 90 81.28<br />
15 Penyelenggaraan pembiayaan untuk a. % Cakupan jaminan pemeliharaan <strong>kesehatan</strong> pra<br />
<strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> perorangan bayar<br />
16 Penyelenggaraan pembiayaan untuk<br />
Keluarga Miskin dan masyarakat<br />
rentan<br />
a. % Cakupan jaminan pemeliharaan Keluarga Miskin<br />
dan masyarakat rentan<br />
30 25.40<br />
100 83.51<br />
17 Jenis yang dilaksanakan sesuai a. % Cakupan <strong>pelayanan</strong> <strong>kesehatan</strong> kerja pada pekerja 20 0.00<br />
kebutuhan (untuk daerah tertentu) formal<br />
b. % Cakupan WUS yang mendapat yodium kapsul 50 0.00<br />
c. % RFT Rate 91 55.56
Selisih antara Tunjangan Struktural Wakil Direktur Penunjang dengan Tunjangan Fungsional untuk Golongan IV pada Daftar Gaji<br />
Lampiran 2a<br />
No. Bulan<br />
Tahun 2005 Tahun 2006<br />
Tahun 2007<br />
Tunj. Struktural Tunj. Fungsional Selisih Tunj. Struktural Tunj. Fungsional Selisih Tunj. Struktural Tunj. Fungsional Selisih<br />
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)<br />
1 2 3 4 5=(3-4) 6 7 8=(6-7) 9 10 11=(9-10)<br />
1 Januari 600.000.00 337.500.00 262.500.00 900.000.00 750.000.00 150.000.00 1.260.000.00 1.094.000.00 166.000.00<br />
2 Februari 600.000.00 337.500.00 262.500.00 900.000.00 750.000.00 150.000.00 1.260.000.00 1.094.000.00 166.000.00<br />
3 Maret 600.000.00 337.500.00 262.500.00 900.000.00 750.000.00 150.000.00 1.260.000.00 1.094.000.00 166.000.00<br />
4 April 600.000.00 337.500.00 262.500.00 900.000.00 750.000.00 150.000.00 1.260.000.00 1.094.000.00 166.000.00<br />
5 Mei 600.000.00 337.500.00 262.500.00 900.000.00 750.000.00 150.000.00 1.260.000.00 1.094.000.00 166.000.00<br />
6 Juni 600.000.00 337.500.00 262.500.00 900.000.00 750.000.00 150.000.00 1.260.000.00 1.094.000.00 166.000.00<br />
7 Juli 600.000.00 337.500.00 262.500.00 900.000.00 750.000.00 150.000.00 1.260.000.00 1.094.000.00 166.000.00<br />
8 Agustus 600.000.00 337.500.00 262.500.00 900.000.00 750.000.00 150.000.00 1.260.000.00 1.094.000.00 166.000.00<br />
9 September 600.000.00 337.500.00 262.500.00 900.000.00 750.000.00 150.000.00 1.260.000.00 1.094.000.00 166.000.00<br />
10 Oktober 600.000.00 337.500.00 262.500.00 900.000.00 750.000.00 150.000.00 1.260.000.00 1.094.000.00 166.000.00<br />
11 Nopember 600.000.00 337.500.00 262.500.00 900.000.00 750.000.00 150.000.00 1.260.000.00 1.094.000.00 166.000.00<br />
12 Desember 600.000.00 337.500.00 262.500.00 900.000.00 750.000.00 150.000.00 (Sampai dengan <strong>pemeriksaan</strong> 6 Nopember 2007)<br />
13 Gaji ke-13 600.000.00 337.500.00 262.500.00 900.000.00 750.000.00 150.000.00 1.260.000.00 1.094.000.00 166.000.00<br />
Jumlah 1: 3.412.500.00<br />
Jumlah 2: 1.950.000.00<br />
Jumlah 3: 1.992.000.00<br />
A. Jml. Pemborosan (1+2+3) Rp 7.354.500.00
Lampiran 2b<br />
Selisih Tambahan Peng<strong>hasil</strong>an (Uang Kesejahteraan) antara Pejabat Struktural Wakil Direktur Penunjang dengan Pejabat Fungsional (Staf) Golongan IV berdasarkan DASK 2005,<br />
2006 dan DPA 2007 dibayarkan per Triwulan<br />
No. Bulan<br />
Tahun 2005 Tahun 2006<br />
Tahun 2007<br />
Pej. Struktural Pej. Fungsional Selisih Pej. Struktural Pej. Fungsional Selisih Pej. Struktural Pej. Fungsional Selisih<br />
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)<br />
1 2 3 4 5=(3-4) 6 7 8=(6-7) 9 10 11=(9-10)<br />
1 Januari 200.000.00 200.000.00<br />
- 200.000.00 200.000.00<br />
- 3.000.000.00 250.000.00 2.750.000.00<br />
2 Februari 200.000.00 200.000.00<br />
- 200.000.00 200.000.00<br />
- 3.000.000.00 250.000.00 2.750.000.00<br />
3 Maret 200.000.00 200.000.00<br />
- 200.000.00 200.000.00<br />
- 3.000.000.00 250.000.00 2.750.000.00<br />
4 April 200.000.00 200.000.00<br />
- 200.000.00 200.000.00<br />
- 3.000.000.00 250.000.00 2.750.000.00<br />
5 Mei 200.000.00 200.000.00<br />
- 200.000.00 200.000.00<br />
- 3.000.000.00 250.000.00 2.750.000.00<br />
6 Juni 200.000.00 200.000.00<br />
- 200.000.00 200.000.00<br />
- 3.000.000.00 250.000.00 2.750.000.00<br />
7 Juli 200.000.00 200.000.00<br />
- 200.000.00 200.000.00<br />
- 3.000.000.00 250.000.00 2.750.000.00<br />
8 Agustus 200.000.00 200.000.00<br />
- 200.000.00 200.000.00<br />
- 3.000.000.00 250.000.00 2.750.000.00<br />
9 September 200.000.00 200.000.00<br />
- 200.000.00 200.000.00<br />
- 3.000.000.00 250.000.00 2.750.000.00<br />
10 Oktober 200.000.00 200.000.00<br />
- 200.000.00 200.000.00<br />
-<br />
(Sampai dengan <strong>pemeriksaan</strong> berakhir)<br />
11 Nopember 200.000.00 200.000.00<br />
- 200.000.00 200.000.00<br />
-<br />
12 Desember 200.000.00 200.000.00<br />
- 200.000.00 200.000.00<br />
-<br />
Jumlah 1: -<br />
Jumlah 2: -<br />
Jumlah 3: 24.750.000.00<br />
B. Jml. Pemborosan (1+2+3) Rp 24.750.000.00<br />
TOTAL PEMBOROSAN (A + B) Rp 32.104.500.00
Daftar Obat Expired<br />
No. Nama Obat Satuan Jumlah Tanggal Expired/Ket.<br />
1 2 3 4 5<br />
1 Anbacim Vial 9<br />
2 Andonek Botol 5<br />
3 Rhinatiol Botol 12<br />
4 Supraysin Botol 6<br />
5 Adona (Ac-17) Tablet 270<br />
6 Gamex Biji 35<br />
7 Trental Kapsul 100<br />
8 Ulceran Kapsul 78<br />
9 Trasik Injeksi Ampul 50<br />
10 Brospec Injeksi 1000 Vial 8<br />
11 Topcillin 500 Kapsul 175<br />
12 Timact 80 Vial 21<br />
13 Trental 400 mg Tablet 100<br />
14 Fixiphar 100 Kapsul 32<br />
15 Sporetik 100 Kapsul 66<br />
16 Lopamiro 370 Botol 2<br />
17 Zaditen 1 mg Tablet 60<br />
18 Sermion Tablet 55<br />
19 Minocin 100 mg Kapsul 45<br />
20 Herclov Kaplet 50<br />
21 Cibacen 10 mg Tablet 72<br />
22 Cefspan 100 mg Kapsul 28<br />
23 Prazotec Kapsul 34<br />
24 Adalat oros 30 Tablet 60<br />
25 Pharodime Vial 8<br />
26 Pulmicort Turbuhaler (100 vg/dose) Botol 2<br />
27 Pulmicort Turbuhaler (100 mikrogran) Botol 2<br />
28 Seretide 50 inhaler Fles 3<br />
29 Seretide 125 inhaler Fles 1<br />
30 Ceftazidime injeksi Vial 8<br />
31 Alco plus sirup Botol 4<br />
32 Nimotop 50 Vial 2<br />
33 Kalcef injeksi Vial 9<br />
34 Meptin Fles 2<br />
35 Cendo Asthenof Botol 9<br />
36 Folamil Kaplet 100<br />
37 Vomitrol Tablet 100<br />
38 Tenofax 12,5 Tablet 30<br />
39 Cetatrex Kaplet 4<br />
40 Miniceronal Tablet 60<br />
41 OBH Botol 120<br />
42 Kotrimoksazol Botol 336<br />
43 Vidisep 10% Botol 8<br />
44 Vitamin c 250 mg Tablet 2.500<br />
45 Antasida doen 2700 Tablet 2.700<br />
46 Ka -en 34 (infus) 10 Fles 30<br />
Lampiran 3.a<br />
Jul-07<br />
Berubah warna<br />
Apr-03<br />
berubah warna<br />
Sep-04<br />
Jul-03<br />
Okt-04<br />
05-Jan-06<br />
Jan-04<br />
Obtober 2005<br />
Jul-05<br />
April m2005<br />
Jan-05<br />
Agust-05<br />
Jul 2003 dan Jan 2007<br />
Nop-05<br />
Mei-04<br />
Apr-06<br />
Agust-04<br />
06-Des-05<br />
Nop-04<br />
Jul-04<br />
Mar-05<br />
Jan-05<br />
Feb-06<br />
Jul-06<br />
Sep-04<br />
Okt-05<br />
Sep-05<br />
Feb-06<br />
Jul-06<br />
Feb-06<br />
Jul-06<br />
08-Jul-06<br />
Jan-06<br />
Jul-06<br />
Lama<br />
13-Apr-06<br />
Agust-06<br />
Sep-06<br />
Sep-06<br />
Berubah warna<br />
2005<br />
Berubah warna<br />
Okt-06<br />
Feb-07
1 2 3 4 5<br />
47 Etakridina Botol 1<br />
Lama<br />
48 Super gips I kg Bungkus 3<br />
Lama<br />
49 Fluorescein Botol 1<br />
Mei-06<br />
50 Diphenhydramine 10 mg Ampul 36.060 Okt 2004 dan Agus 2006<br />
51 Dexamethasone 5 ml Ampul 9.370 Jun, Sept 2003 dan Agus 2007<br />
52 Farmabec c 100 Tablet 100<br />
Jul-05<br />
53 Infus Fles 13<br />
Des-03<br />
54 Serafit Sachet 30<br />
Feb-06<br />
55 Methanol Kaleng 3<br />
Lama<br />
56 Antalgin 500 mg Tablet 1.000<br />
Lama<br />
57 Parasetamol 500 mg Tablet 2.000<br />
Lama<br />
58 Polycateter 16 Pcs 18 Des 2002 dan Jun 2006<br />
59 Polycateter 24 Pcs 7<br />
Nop-05<br />
60 Cefazol injeksi 1 g Vial 27<br />
Jul-06<br />
61 Colme tetes telinga Biji 6<br />
Jun-06<br />
62 Natrium Phnytoin capsul Kapsul 26<br />
Apr-06<br />
63 Reskaf Botol 3<br />
Rusak<br />
64 Koldex syrup Botol 3<br />
Agust-06<br />
65 Rifantibi 450 gr Kapsul 165<br />
Jul-06<br />
66 Lapraz Kapsul 10<br />
Sep-05<br />
67 Renifac Tablet 100<br />
Okt-06<br />
68 Cendo Augentanic Fles 5<br />
Des-06<br />
69 Cipram 20 mg Tablet 70<br />
Feb-06<br />
70 Suprost Tablet 150<br />
Okt-06<br />
71 Ceptik 100 g Kapsul 19<br />
Agust-06<br />
72 Mersibion Kapsul 9<br />
Agust-06<br />
73 Im-bost Kapsul 74<br />
Jun-06<br />
74 Mineceronal Tablet 41<br />
Sep-06<br />
75 Improvex 500 g Tablet 15<br />
Mar-06<br />
76 Calamin AF Tablet 15<br />
Agust-06<br />
77 Nidazde Tablet 22<br />
Apr-06<br />
78 Comsporin 100 Kapsul 11<br />
Apr-06<br />
79 Neurobat Tablet 4<br />
Jan-06<br />
80 Epotin Kapsul 52<br />
Oktober<br />
81 Oste Tablet 77<br />
Sep-06<br />
82 Tenofax 12,5 Tablet 10<br />
Apr-06<br />
83 Inazol Tablet 19<br />
Des-06<br />
84 Maltiron Tablet 40<br />
Agust-06<br />
85 Zantadin Tablet 42<br />
Okt-06<br />
86 Qidrox 500 Tablet 15<br />
Nop-06<br />
87 Alganax 1 mg Tablet 25<br />
September<br />
88 Torontal 100 g Tablet 100<br />
Jan-07<br />
89 Vulamox Tablet 10<br />
Sep-06<br />
90 Osteotin Tablet 30<br />
Okt-06<br />
91 Forres Tablet 85<br />
Okt-06<br />
92 Tonit Tablet 48<br />
Jun-05<br />
93 Vitaplex Botol 2 Mei-05<br />
94 Farmabex C Tablet 100 Jul-05<br />
95 Eminetor Tablet 100 Jan-07
1 2 3 4 5<br />
96 Epatan Kapsul 100 Jan-07<br />
97 Domedon Tablet 46 Mar-07<br />
98 Comsikla 500 Kapsul 30 Feb-07<br />
99 Cafergot Tablet 62 Apr-06<br />
100 Arsitan Tablet 100 Sep-07<br />
101 Sanaret Tablet 225 Feb-07<br />
102 Lesidas 10 Tablet 60 Apr-07<br />
103 Simacron Tablet 10 Okt-06<br />
104 Mersilion 500 Tablet 5 Apr-07<br />
105 Lapicef 500 Kapsul 34 Mar-07<br />
106 Lipofol Tablet 41 Des-06<br />
107 Ultravita Tablet 19 Rusak<br />
108 Qidrox Tablet 30 Nop-06<br />
109 Bellamox 500 Tablet 20 Okt-06<br />
110 Lacto AD 20 Apr-07<br />
111 Belamon 125 5 Jun-07<br />
112 Levopront Botol 5 Jan-05<br />
113 Pratropil Kapsul 290 Feb 2003 dan Jan 2005<br />
114 Zofredal 2 mg Tablet 30 Jan-05<br />
115 Tradyl Tablet 12 Sep-06<br />
116 Poncolin syrup Botol 1 Okt-05<br />
117 Sagestam Injeksi Vial 4 Nop-05<br />
118 Kalmoco Kapsul 90 Jul-05<br />
119 Y-rins Botol 1 Apr-05<br />
120 Prolic 150 Kapsul 141 Okt-05<br />
121 Isoniazid 300 mg Tablet 5000 Sep-05<br />
122 Ansell Medical Pieces 25 Mar-05<br />
123 Frixitas 0,5 mg Tablet 80 Peb-06<br />
124 Glucophage 500 mg Tablet 67 Jul-05<br />
125 Laparaz Kapsul 9 Apr-05<br />
126 Unat 5 Tablet 100 Peb-07<br />
127 Emineton Tablet 100 Jan-07<br />
128 Prozotec Kapsul 20 Mar-05<br />
129 Moraxine 1,0 Vial 4 Sep-05<br />
130 Diazepam ampul 41 Mei-06<br />
131 Renatac Tablet 20 Okt-06<br />
132 Vitamin B1 Ampul 83 Agst-07<br />
133 Laktafit Tablet 198 Des-05<br />
134 Fluktan Tablet 50 Nop-05<br />
135 Reserpine Tablet 250 Okt-05<br />
136 Griseofulvin Tablet 100 Nov-04<br />
137 Methycobal injection Ampul 23 Apr-06<br />
138 Zestam Tablet 320 Jan-06<br />
139 Amaropo Tablet 100 Des-04<br />
140 Methergin ampul 10 Jun-02<br />
141 Fetik 100 Tablet 200 Agust 2005 dan Des 2005<br />
142 Eflin Syrup Botol 7 Lama<br />
143 Humulin-N Vial 10 Sep-99<br />
144 Prenatin Plus Kaplet 141 Peb-03 dan Mei 2005
1 2 3 4 5<br />
145 Fenicol Botol 1 Apr-04<br />
146 Pronetic Tablet 75 Okt-05<br />
147 Primoxil Tablet 5 Peb-04<br />
148 Sitro Tablet 21 Nov-04<br />
149 Chloramphenicol 200 mg Kapsul 4000 Mar-04<br />
150 Hexer Vial 20 Okt-04<br />
151 Metoclopramide Vial 2 Des-05<br />
152 Danoxilin Injeksi Botol 16 Peb-05<br />
153 Duphalac Syrup Botol 1 Mei-04<br />
154 Konithrocin Tablet 100 Mar-05<br />
155 Vonceran Ampul 3 Apr-06<br />
156 Artovit Softgel 120 Agst-05<br />
157 Longcef Syrup Botol 1 Jul-04<br />
158 Trifed Botol 1 Lama<br />
159 Fusycom Tube 4 Jul-05<br />
160 Lysmin syrup Botol 1 Peb-04<br />
161 Dormicum Vial 10 Jun-05<br />
162 Tremenza Botol 1 Lama<br />
163 Cendo Lyteer Botol 3 Sep-05<br />
164 Donoxilin Injeksi ampul 10 Jan-05<br />
165 Rimcure Tablet 19 Des-05<br />
166 Kolkatriol Kapsul 30 Mar-05<br />
167 Ismacrol Tablet 50 Apr-04<br />
168 Amoxilin sirop kering Botol 1 Nop-06<br />
169 Cotristen Tube 5 Peb-05<br />
170 Accupril Tablet 20 Okt-05<br />
171 Biostatik Tablet 30 Lama<br />
172 Gingko Biloba Tablet 40 Lama<br />
173 Primene Botol 1 Nop-04<br />
174 Meylon 84 Fles 7 Mar-05<br />
175 Dextrose 40% Fles 10 Agust-02<br />
176 Tracium Fles 10 Apr-04<br />
177 Kamadol Ampul 23 Jul-05<br />
178 Adona Ac 17 Ampul 3 Jul-05<br />
179 Monocryl No.0 Sachet 1 Jul-05<br />
180 Comafusin Hepar Botol 1 Feb-04<br />
181 Penhothal Vial 28 Mei-55<br />
182 Heptamye Tablet 160 Lama<br />
183 Uromix Kapsul 40 Lama<br />
184 Emelden Kapsul 20 Lama<br />
185 Megaflu Kaplet 100 Lama<br />
186 Megadex Tablet 170 Lama<br />
187 Gamesic Tablet 110 Lama<br />
188 Linodiab Tablet 80 Lama<br />
189 Eflin Tablet 78 Lama<br />
190 Teruna Needle 21 Biji 5 Lama<br />
191 Syparon Tablet 10 Lama<br />
192 Beniazide 400 mg Tablet 10 Lama<br />
193 Marcain Ampul 8 Mei-07
1 2 3 4 5<br />
194 Aqua injeksi 1 lt Fles 1 Oktober<br />
195 Metil Ergometrin Makat Ampul 1405 Nop-03<br />
196 Pancolin Syrup Botol 3 Okt-05<br />
197 Trasik Tablet 100 Des-05<br />
198 Drolic 150 Kapsul 100 Mar-04<br />
199 Ulfam Tablet 50 Okt-05<br />
200 Moraxine Viatal 3 Sep-05<br />
201 Y Rins Botol 4 Apr-05<br />
202 Infus Set Anak Biji 7 Jul-01<br />
203 Notropil 400 mg Kapsul 12 Jul-01<br />
204 Humulin N Vial 1 Sep-99<br />
205 Kidmin Botol 2 Mei-06<br />
206 Berotec Vial 3 Lama<br />
207 Broadced Vial 1 Des-04<br />
208 C & T Drainase Bag Biji 2 Lama<br />
209 Farmacrol Tablet 90 Jan-06<br />
210 Thiamphenicol 500 mg Kapsul 23 Okt-03<br />
211 Bronchopront Kapsul 11 Apr-04<br />
212 Celebrex 100 mg Kapsul 30 Jan-06<br />
213 Vitamin B1 Ampul 1 Lama<br />
214 Katrasik injeksi Ampul 1 Lama<br />
215 Tanpa Nama Ampul 10 Lama<br />
216 Serenase injeksi Ampul 1 Apr-05<br />
217 Aminophyline injeksi Ampul 27 Feb-06<br />
218 Robamox 250 mg Botol 6 Sept 2006 dan Mar 2007<br />
219 Engran Kaplet 170 Okt-05<br />
220 Enkasari Botol 9 Okt-05<br />
221 Antiprestisin Tablet 90 Okt-05<br />
222 Garamicin Fles 1 Jun-06<br />
223 Sharox 500 Tablet 20 Mei-05<br />
224 Qidrok 125 Botol 6 Jul-05<br />
225 Biosolin Ampul 3 Jul-05<br />
226 Softens Kaplet 26 Mei-05<br />
227 Longcef 500 Kapsul 42 Julin 2005<br />
228 Unat Ampul 3 Jun-05<br />
229 Venos Kapsul 30 Okt-03<br />
230 Sofden Kapsul 30 Mei-05<br />
231 Reskuin 500 Kaplet 3 Jul-04<br />
232 Neripros 2 mg Tablet 50 Mei-05<br />
233 Alergi Tablet 5 2005<br />
234 Rovadin Tablet 2 Jul-05<br />
235 Neurophil Tablet 3 Mei-05<br />
236 Indoderm Tube 7 Jul-05<br />
237 Daftarol Tablet 1 Lama<br />
238 Auspilic 500 mg Tablet 2 Mei-05<br />
239 Augmenten Kaplet 4 Perubahan warna<br />
240 Cefspan Botol 1 Jul-06<br />
241 Bralin Ampul 2 Sep-06<br />
242 Sulperazon Vial 4 Nop-06
1 2 3 4 5<br />
243 Triadek Botol 6 Perubahan warna<br />
244 Clomsikla 125 Botol 4 Agust-06<br />
245 Clavamox 125 Botol 2 Okt-06<br />
246 Prolacta dha Kapsul 20 Jan-05<br />
247 Calcidin Tablet 40 Rusak<br />
248 Konithrocin Tablet 1 Mar-05<br />
249 Gastridin Ampul 3 Sep-06<br />
250 Ka-en 1B Fles 22 Agust 2005 dan 2006<br />
251 Comthycol Kapsul 3 Lama<br />
252 Hexer Tablet 154 Okt-04<br />
253 Nexa 100 Ampul 7 Apr-05<br />
254 Hytrin 1 mg Tablet 53 Jun-02<br />
255 Primazole forte Kapsul 40 Jul-04<br />
256 Phricef Kapsul 32 Apr-04<br />
257 Acetensa Tablet 10 Mar 2004 dan Okt 2006<br />
258 Frixitas 0,5 mg Tablet 40 Feb-05<br />
259 Ismacrol Tablet 52 Apr-04<br />
260 Cibacen 5 mg Tablet 29 Okt-04<br />
261 Rifampicin 300 mg Tablet 14 Agust-03<br />
262 Sentyl 500 mg Tablet 42 Nop-04<br />
263 Regencin cream Tube 8 Feb-05<br />
264 Mestamox 250 Kapsul 130 Mar-04<br />
265 Ginkona Tablet 5 Jul-04<br />
266 Nexa 500 Tablet 60 Jan-05<br />
267 Antasida doen Botol 36 Agust-06<br />
268 Corsamox 500Tablet Tablet 130 Agust-02<br />
269 Rifampicin 600 mg Tablet 97 Mei-05<br />
270 Kalmoxillin Vial 7 Jan-04<br />
271 Fludane syrup Botol 9 Sep-99<br />
272 OBP Botol 8 Lama<br />
273 Levertraan zalf Botol 5 Lama
Daftar Obat Expired yang sudah diusulkan penghapusannya<br />
Lampiran 3.b<br />
No. Nama Obat Satuan Jumlah Tanggal Expired/Ket.<br />
1 2 3 4 5<br />
1 Trasik Injeksi Ampul 50<br />
Jan-04<br />
2 Timact 80 Vial 21<br />
April m2005<br />
3 Prazotec Kapsul 34<br />
Mar-05<br />
4 Cendo Asthenof Botol 9<br />
Jan-06<br />
5 Ceptik 100 g Kapsul 19<br />
Agust-06<br />
6 Forres Tablet 85<br />
Okt-06<br />
7 Tonit Tablet 48<br />
Jun-05<br />
8 Pratropil Kapsul 290 Feb 2003 dan Jan 2005<br />
9 Tradyl Tablet 12 Sep-06<br />
10 Sagestam Injeksi Vial 4 Nop-05<br />
11 Kalmoco Kapsul 90 Jul-05<br />
12 Y-rins Botol 1 Apr-05<br />
13 Prolic 150 Kapsul 141 Okt-05<br />
14 Laparaz Kapsul 9 Apr-05<br />
15 Prozotec Kapsul 20 Mar-05<br />
16 Moraxine 1,0 Vial 4 Sep-05<br />
17 Renatac Tablet 20 Okt-06<br />
18 Laktafit Tablet 198 Des-05<br />
19 Fluktan Tablet 50 Nop-05<br />
20 Methycobal injection Ampul 23 Apr-06<br />
21 Zestam Tablet 320 Jan-06<br />
22 Amaropo Tablet 100 Des-04<br />
23 Methergin ampul 10 Jun-02<br />
24 Fetik 100 Tablet 200 Agust 2005 dan Des 2005<br />
25 Eflin Syrup Botol 7 Lama<br />
26 Prenatin Plus Kaplet 141 Peb-03 dan Mei 2005<br />
27 Pronetic Tablet 75 Okt-05<br />
28 Sitro Tablet 21 Nov-04<br />
29 Hexer Vial 20 Okt-04<br />
30 Metoclopramide Vial 2 Des-05<br />
31 Danoxilin Injeksi Botol 16 Peb-05<br />
32 Konithrocin Tablet 100 Mar-05<br />
33 Artovit Softgel 120 Agst-05<br />
34 Longcef Syrup Botol 1 Jul-04<br />
35 Trifed Botol 1 Lama<br />
36 Fusycom Tube 4 Jul-05<br />
37 Tremenza Botol 1 Lama<br />
38 Cendo Lyteer Botol 3 Sep-05<br />
39 Donoxilin Injeksi ampul 10 Jan-05<br />
40 Cotristen Tube 5 Peb-05<br />
41 Primene Botol 1 Nop-04<br />
42 Pancolin Syrup Botol 3 Okt-05<br />
43 Ulfam Tablet 50 Okt-05<br />
44 Y Rins Botol 4 Apr-05<br />
45 Kidmin Botol 2 Mei-06<br />
46 Berotec Vial 3 Lama
47 Broadced Vial 1 Des-04<br />
48 Farmacrol Tablet 90 Jan-06<br />
49 Celebrex 100 mg Kapsul 30 Jan-06<br />
50 Serenase injeksi Ampul 1 Apr-05<br />
51 Sharox 500 Tablet 20 Mei-05<br />
52 Qidrok 125 Botol 6 Jul-05<br />
53 Biosolin Ampul 3 Jul-05<br />
54 Longcef 500 Kapsul 42 Julin 2005<br />
55 Venos Kapsul 30 Okt-03<br />
56 Sofden Kapsul 30 Mei-05<br />
57 Heripros 2 mg Tablet 50 Mei-05<br />
58 Ka-EB 1B Fles 22 Agust 2005 dan 2006<br />
59 Hexer Tablet 154 Okt-04<br />
60 Hytrin 1 mg Tablet 53 Jun-02<br />
61 Primazole forte Kapsul 40 Jul-04<br />
62 Phricef Kapsul 32 Apr-04<br />
63 Acetensa Tablet 10 Mar 2004 dan Okt 2006<br />
64 Frixitas 0,5 mg Tablet 40 Feb-05<br />
65 Ismacrol Tablet 52 Apr-04<br />
66 Cibacen 5 mg Tablet 29 Okt-04<br />
67 Sentyl 500 mg Tablet 42 Nop-04<br />
68 Regencin cream Tube 8 Feb-05<br />
69 Mestamox 250 Kapsul 130 Mar-04<br />
70 Nexa 500 Tablet 60 Jan-05
DAFTAR ALAT MEDIS YANG RUSAK BERAT<br />
PADA RSUD SANJIWANI KABUPATEN GIANYAR<br />
Lampiran 3.c<br />
No. Nama Alat Merk Tahun Perolehan Jumlah Kondisi Lokasi Barang<br />
1 Manometer Resmed 1 Rusak berat Gudang IPSRS<br />
2 Manometer Sharp 1 Rusak berat Gudang IPSRS<br />
3 Dopler Bremet NEB 5002 1 Rusak berat Gudang IPSRS<br />
4 PotongGIF Tanpa Merk 1 Rusak berat Gudang IPSRS<br />
5 Tensimeter SMES 2 Rusak berat Gudang IPSRS<br />
6 Tensimeter Yamatu 1 Rusak berat Gudang IPSRS<br />
7 Tensimeter Tanpa Merk 1 Rusak berat Gudang IPSRS<br />
8 Tensimeter KENZ 1 Rusak berat Gudang IPSRS<br />
9 Tensimeter NOVA 1 Rusak berat Gudang IPSRS<br />
10 Sterilisator kecil SMIC 1 Rusak berat Gudang IPSRS<br />
11 Sterilisator kecil Tanpa Merk 6 Rusak berat Gudang IPSRS<br />
12 Sterilisator besar Tanpa Merk 2 Rusak berat Gudang IPSRS<br />
13 Electric Suction Apparatus YBDX 23 B 2 Rusak berat Gudang IPSRS<br />
14 Electric Suction Apparatus Tanpa Merk 1 Rusak berat Gudang IPSRS<br />
15 Defibrilator ODAM 3 Rusak berat Gudang IPSRS<br />
16 Microscope GDR 1 Rusak berat Gudang IPSRS<br />
17 Ever light TLA 100 H 1 Rusak berat Gudang IPSRS<br />
18 Timbangan Berdiri Tanpa Merk 1 Rusak berat Gudang IPSRS<br />
19 Incubator Meditec Servo Incubator 2000 1 Rusak berat Perinatologi<br />
23 Mobile Operating Lamp Eastern 2005 1 Rusak berat OK<br />
25 Fentilator Datascope 2005 1 Rusak berat ICU<br />
26 Tensimeter Rieste, Meditec 2003, 2004 4 Rusak berat UGD<br />
27 Stethoscope Sanden 2003, 2004 3 Rusak berat UGD<br />
28 Autoclave 2002 1 Rusak berat UGD<br />
31 Stethoscope Medifriend 2004 1 Rusak berat Pol Kebidanan<br />
32 Tensimeter Nova 1999 1 Rusak berat Pol Interna<br />
33 Tensimeter - 2004 1 Rusak berat Pol Syaraf<br />
34 Stethoscope Smes 2004 1 Rusak berat Pol Syaraf<br />
36 Ultrasonic Scaler HRT 2002 1 Rusak berat Pol Gigi dan mulut<br />
Jumlah 44
DAFTAR ALAT KESEHATAN YANG BELUM DIKALIBRASI<br />
PADA RSUD SANJIWANI KABUPATEN GIANYAR<br />
Lampiran 4<br />
No. Nama barang Type/Merk Tahun Jumlah/ Kondisi Barang<br />
Lokasi Barang<br />
Perolehan Volume Baik Rusak Ringan Rusak Berat<br />
1 2 3 4 5 6 7 8 9<br />
1 X- Ray Paper 2004 1 1 Zal C<br />
2 Electric Slym Zulger/Suction Thomas 2003 1 1 Ayodya<br />
3 Nebulizer 2003 1 1 Astina<br />
4 Electric Slym Zulger/Suction Medi Pump 2001 1 1 Bisma<br />
5 Electric Slym Zulger/Suction 2001 1 1 Zal A Timur<br />
6 Resuscitator MMS TR 30 1 1 Perinatologi<br />
7 Fototherapy Otto 2001 1 1 Perinatologi<br />
8 Fototherapy Causco 2004 1 1 Perinatologi<br />
9 Incubator 2005 1 1 Perinatologi<br />
10 Incubator Mitsubishi 2005 1 1 Perinatologi<br />
11 Incubator 2004 1 1 Perinatologi<br />
12 Incubator Mitsubishi 3 3 Perinatologi<br />
13 Vacuum 2001 1 1 VK Kebidanan<br />
14 Suction Aparatus Model YBDX-23B 1978 1 1 VK Kebidanan<br />
15 Dopler BF 500 2001 1 1 VK Kebidanan<br />
16 Tracsi Eltrac 1 1 Fisiotherapy<br />
17 Infrared Besar Verre Et Quartz 1980 1 1 Fisiotherapy<br />
18 Infrared kecil Infraphil 2001 1 1 Fisiotherapy<br />
19 Infrared kecil Infraphil 2005 1 1 Fisiotherapy<br />
20 Diattermi Curaplas 2005 1 1 Fisiotherapy<br />
21 TENZ Hometech 2004 1 1 Fisiotherapy<br />
22 Vibrator Appariel De Mascage 1980 1 1 Fisiotherapy<br />
23 Mobile Operating Lamp My Life 2005 1 1 OK<br />
24 Mobile Operating Lamp Eastern 2005 1 1 OK<br />
25 Alat anastesi (Sphygomanometer) Acoma 1997 1 1 OK<br />
26 Alat anastesi (Sphygomanometer) Acoma 2005 3 3 OK<br />
27 Lampu Operasi 1 1 OK<br />
28 Lampu Operasi Axcel 2004 1 1 OK<br />
29 Lampu Operasi ST Focus-10, Skylux 2005 2 2 OK<br />
30 Patient Monitor MP-500 2004 1 1 OK<br />
31 Patient Monitor UT 4000 F 2005 1 1 OK<br />
32 Lampu operasi untuk mata Kaps 1 1 OK<br />
33 Resusitasi bayi Cosmic Meditec 2005 1 1 OK<br />
34 Cottar Alsatom 2000 1 1 OK<br />
35 Cottar Surgilec 400 1 1 OK
36 Electric Suction Apparatus Model MS 710 1 1 OK<br />
37 Fentilator Datascope 2005 1 1 ICU<br />
38 Electric Slym Zulger/Suction Oxwac 1998 1 1 UGD<br />
39 Electric Slym Zulger/Suction Oxwac 2002 2 2 UGD<br />
40 Nebulizer Speedymed 2004 1 1 UGD<br />
41 Autoclave My Life 2005 1 1 UGD<br />
42 Micropipet 10, 20, 100, 500 dan 1000<br />
micro<br />
Soccrex, Human 2003 5 5 Laboratorium<br />
43 Semi fotometer Biosystem 2003 1 1 Laboratorium<br />
44 Full fotometer Biosystem 2002 1 1 Laboratorium<br />
45 Electrolyte analyzer HVL 2002 1 1 Laboratorium<br />
46 Blood Gas Analyzer HVL 2002 1 1 Laboratorium<br />
47 Water still Fistream - 2 2 Laboratorium<br />
48 Refrigerator Biosystem - 1 1 Laboratorium<br />
49 Refrigerator Biosystem 2004 1 1 Laboratorium<br />
50 Water bath Memert - 1 1 Laboratorium<br />
51 Centrifuge Janetzki TS - 2 2 Laboratorium<br />
52 Mikroskop Olympus 2001 2 2 Laboratorium<br />
53 Hematologi Analyzer Advia 60 2001 1 1 Laboratorium<br />
54 Hematologi Analyzer Celltac 2004 1 1 Laboratorium<br />
55 Oven Jonan - 1 1 Laboratorium<br />
56 Dopler 2005 1 1 Poli Kebidanan<br />
57 Audiometri Eymasa 2004 1 1 THT<br />
58 Treatment Unit THT Eastern HD 7600 2004 1 1 THT<br />
59 Dental unit - 1993 1 1 Poli Gigi dan mulut<br />
60 Dental unit Actus 2000 2 1 1 Poli Gigi dan mulut<br />
61 Autoclave Spectroline 2000 1 1 Poli Gigi dan mulut<br />
62 Autoclave Josuares 2003 1 1 Poli Gigi dan mulut<br />
63 Ultrasonic Scaler Fosan 2005 1 1 Poli Gigi dan mulut<br />
64 Lightcure Genatus 2003 1 1 Poli Gigi dan mulut<br />
65 Stabilizator Matsunaga 2003 1 1 Poli Gigi dan mulut<br />
66 Lampu emergency My Life 2005 1 1 Poli Umum<br />
67 Lampu Sorot - 1997 1 1 VK bedah<br />
68 Ultraviolet Ray Model B 5000 A - 1 1 VK bedah<br />
69 X Ray Paper - 2001 2 2 Poli Paru<br />
70 Elektro Coater ERBE/ICC 80 2005 1 1 Poli Kulit<br />
71 Elektro Coater Surtron 1 1 Poli Kulit<br />
Jumlah 86 35 42 9
DAFTAR ALAT MEDIS YANG BELUM DIMANFAATKAN<br />
PADA RSUD SANJIWANI KABUPATEN GIANYAR<br />
Lampiran 5<br />
No. Nama barang Type/Merk Tahun Jumlah/ Lokasi Barang Jumlah Sumber Keterangan Ruangan/Bangzal<br />
Perolehan Volume (Rp) Dana/Asal Alat yang membutuhkan peralatan<br />
1 2 3 4 5 6 7 8<br />
1 Incubator Anaerob - 2003 1 Gudang Material 12.180.000.00 APBN Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan<br />
2 Meja Gineokolog Lokal 2006 1 Gudang Material 4.824.021.00 APBD Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan<br />
3 X Ray Paper - 2002 3 Gudang Material 1.792.500.00 APBD Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan<br />
4 Timbangan Bayi Yamato 2006 4 Gudang Material 1.636.000.00 APBD Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan<br />
5 Lampu Tindakan DYNA 2005 3 Gudang Material 6.000.000.00 APBD Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan<br />
6 Ultrasonic Scaler Dimeda 2006 1 Gudang Material 2.707.854.00 APBD Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan<br />
7 Urinal SMIC 2006 46 Gudang Material 1.619.292.00 APBD Disimpan R. Astina, R. Arjuna, Zal C, Nifas, Zal D,<br />
Ayodia, ICU, VK Bersalin, Zal A Timur,<br />
Zal Bisma<br />
8 Pispot SMIC 2006 64 Gudang Material 5.407.040.00 APBD Disimpan R. Astina, R. Arjuna, Zal C, Nifas, Zal D,<br />
Ayodia, VK Bersalin, Zal A Timur, Zal<br />
Bisma<br />
9 Incubator Meditec 2005 1 Gudang Material 11.400.000.00 APBD Disimpan Ruang Perinatologi<br />
10 Kursi Roda 2006 3 Gudang Material 5.250.300.00 APBN Disimpan Zal C dan ICU<br />
11 Kursi Roda 2005 1 Gudang Material 2.020.000.00 APBD Disimpan Zal C dan ICU<br />
12 Tromol Besar Selako 2006 4 Gudang Material 1.263.664.00 APBD Disimpan R. Astina, R. Arjuna,Zal C, Zal D, Ayodia,<br />
Ruang Perinatologi, VK Bersalin<br />
13 Tromol Sedang Selako 2006 9 Gudang Material 2.030.886.00 APBD Disimpan<br />
14 Tromol Kecil Selako 2006 2 Gudang Material 406.180.00 APBD Disimpan R. Astina, R. Arjuna,Nifas, Zal D, Ayodia,<br />
ICU, Ruang Perinatologi, VK Bersalin<br />
15 Nebulizer Omron 2006 4 Gudang Material 5.415.712.00 APBD Disimpan Ruang Astina<br />
16 Blood Warmer Pnemesa 2006 1 Gudang Material 1.353.928.00 APBD Disimpan Kamar Operasi<br />
17 Manometer O2 Master 2006 24 Gudang Material 19.496.568.00 APBD Disimpan R. Arjuna, Zal C, Zal D dan VK Bersalin,<br />
Zal A Timur, Zal Bisma<br />
18 Tensimeter Smedcare 2006 5 Gudang Material 8.752.125.00 APBD Disimpan Ruang Arjuna, Nifas dan Zal C<br />
19 Timbangan dewasa Onemed 2006 3 Gudang Material 162.000.00 APBN Disimpan Zal C, Zal Bisma<br />
20 Amubbag York 2006 5 Gudang Material 17.149.745.00 APBD Disimpan Zal D
1 2 3 4 5 6 7 8<br />
21 Vacuum Extractor - 2006 1 Gudang Material 496.439.00 APBD Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan<br />
22 Contract Angle High Speed 2006 3 Gudang Material 1.038.011.00 APBD Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan<br />
23 Opthalmoscopy Neorolog Riester 2006 1 Gudang Material 180.523.00 APBD Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan<br />
24 Laringoskop Set Sellaco 2006 1 Gudang Material 6.769.637.00 APBD Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan<br />
25 Minor Surgery Set Soll +Co 2005 1 Gudang Material 2.000.000.00 APBD Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan<br />
26 Minor Surgery Set Renz 2006 1 Gudang Material 3.535.376.00 APBD Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan<br />
27 Hecting Set Soll +Co 2005 1 Gudang Material 1.700.000.00 APBD Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan<br />
28 Vena Section Set Selako 2006 3 Gudang Material 16.247.100.00 APBD Disimpan Zal A Timur dan Zal Bisma<br />
29 Termometer Size L - 2003 s.d 2006 103 Gudang Material 772.500.00 APBD Disimpan R. Arjuna,Zal C, Zal D, Nifas, ICU, Ruang<br />
Perinatologi<br />
30 Termometer Size M - 2006 121 Gudang Material 907.500.00 APBD Disimpan R. Arjuna,Zal C, Zal D, Nifas, ICU, Ruang<br />
Perinatologi<br />
31 Canula Suction Rsetune 2006 16 Gudang Material 4.332.576.00 APBD Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan<br />
32 Rectal Cat 2005 1 Gudang Material APBD Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan<br />
33 Resuscitation Set OF 015 AO Ble<br />
Cross<br />
2006 2 Gudang Material 15.800.400.00 APBN Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan<br />
34 Tromol Sterilizer Steel Plata 2006 5 Gudang Material 4.809.750.00 APBN Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan<br />
35 Tensimeter Sanden 2006 8 Gudang Material 15.403.740.00 APBN Disimpan Ruang Arjuna, Nifas dan Zal C<br />
36 Tensimeter Anak Sanden 2004, 2005 4 Gudang Material 2.920.000.00 APBN Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan<br />
37 Tensimeter<br />
(Sphygmomanometer<br />
Mobile)<br />
Berdiri Sanden/SM-104 2006 2 Gudang Material 1.500.400.00 APBN Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan<br />
38 Monitor Wall Branked 2004 7 Gudang Material 5.614.000.00 APBN Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan<br />
39 Diagnostic Set 2004 2 Gudang Material 2.940.000.00 APBN Disimpan tidak ada data tentang alokasi penggunaan<br />
40 Orthopedyc Surgery<br />
Operating Set<br />
2004 1 Gudang Material 6.923.260.00 DHS Prop Bali krn dokter spesialis bedah tulang<br />
tdk ada<br />
41 Endoscopy 2004 1 Gudang Material 260.888.700.00 DHS Prop Bali Krn tidak ada ruangan khusus<br />
untuk Endoskopi<br />
42 UV Room Sterilizer 2006 1 Gudang Material APBN P Tdk ada ruangan khusus untuk flu<br />
burung<br />
43 Vena Section Set 2006 1 Gudang Material APBN P Tdk ada ruangan khusus untuk flu<br />
burung<br />
44 Autoclave 2006 1 Gudang Material APBN P Tdk ada ruangan khusus untuk flu<br />
burung<br />
Jumlah 478 465.647.727.00
NO NAMA BARANG<br />
Jumlah Tempat Tidur<br />
RATIO Zal A<br />
Timur<br />
Lampiran 6.a<br />
DAFTAR PERBANDINGAN ALAT KEPERAWATAN DENGAN STANDAR ALAT KEPERAWATAN<br />
DENGAN KAPASITAS 30 ORANG PASIEN PER RUANGAN YANG TERDAPAT PADA RUANG RAWAT INAP<br />
PADA RSUD SANJIWANI GIANYAR<br />
Seharusnya Zal A<br />
(Bisma)<br />
Seharusnya Keterangan<br />
35 33<br />
1 Tensimeter air raksa 2/ ruangan 2 2 2 2 Baik<br />
2 Stetoskope 2/ ruangan<br />
3 2 2 2 Baik<br />
3 Timbangan BB/ TB 1/ruangan 1 1 0 1 Kurang di Zal Bisma<br />
4 Irigator set 2/ruangan 1 2 0 2 Kurang<br />
5 Sterilisator 1/ruangan 1 1 1 1 Baik<br />
6 Oksigen + flow meter 2/ ruangan 1 2 1 2 Kurang<br />
7 Slym Zuiger 2/ruangan 2 2 1 2 Kurang<br />
8 VC set 2/ruangan 0 2 0 2 Kurang<br />
9 Gunting verband 2/ruangan 2 2 2 2 Baik<br />
10 Korentang dan Semptung 2/ruangan 3 2 3 2 Baik<br />
11 Bak Instrumen besar 2/ruangan 3 2 0 2 Kurang di Zal Bisma<br />
12 Bak Instrumen sedang 2/ruangan 0 2 0 2 Kurang<br />
13 Bak Instrumen kecil 2/ ruangan 0 2 0 2 Kurang<br />
14 Blas Spuit 2/ ruangan 1 2 0 2 Kurang<br />
15 Gliserin spuit 2/ ruangan 0 2 0 2 Kurang<br />
17 Bengkok 2/ruangan 2 2 3 2 Kurang di Zal Bisma<br />
18 Pispot 1 : 1/2 8 18 10 17 Kurang<br />
19 Urinal 1 : 1/2 8 18 5 17 Kurang<br />
20 Set angkat jahitan 1 : 1/2 0 18 0 18 Kurang<br />
21 Set ganti balutan 5/ruangan<br />
(R Bedah 1 : 1/3)<br />
0 5 0 5 Kurang<br />
22 Termometer 5/ruangan<br />
(R Bedah 1 : 1)<br />
2 5 2 5 Kurang<br />
23 Standar infus 1 : 1 32 35 4 33 Kurang<br />
24 Eskap 1 : 1/4 0 9 0 8 Kurang<br />
25 Masker O2 2/ruangan R.<br />
Bedah : 3/Ruang R<br />
Penyakit Dalam : 6/<br />
Ruang<br />
1 2 0 2 Kurang<br />
26 Nasal Kateter 2/ruangan R.<br />
Bedah : 3/Ruang R<br />
Penyakit Dalam : 6/<br />
Ruang<br />
2 2 0 2 Kurang di Zal Bisma<br />
27 Reflek Hanan 1/ruangan 5 1 0 1 Kurang di Zal Bisma<br />
Keterangan : Ratio diatas merupakan Standar Peralatan Keperawatan dan Kebidanan di Sarana Kesehatan yang<br />
disusun oleh Tim Departemen Kesehatan RI
Lampiran 6.b<br />
DAFTAR PERBANDINGAN ALAT TENUN DENGAN STANDAR ALAT KEPERAWATAN<br />
DENGAN KAPASITAS 30 ORANG PASIEN PER RUANGAN YANG TERDAPAT PADA RUANG RAWAT INAP<br />
PADA RSUD SANJIWANI GIANYAR<br />
NO NAMA BARANG RATIO Zal A Timur Seharusnya Zal A<br />
(Bisma)<br />
Seharusnya Keterangan<br />
Jumlah Tempat Tidur<br />
35 33<br />
1 Gordyn 1 : 2 35 70 24 66 Kurang<br />
2 Kimono/ baju pasien 1 : 5 0 175 0 165 Kurang<br />
3 Sprei besar 1 : 5 0 175 0 165 Kurang<br />
4 Manset dewasa 1 : 4 0 140 0 99 Kurang<br />
5 Mitela/topi 1: 1/3 0 11 2/3 0 11 Kurang<br />
6 Penutup sprei 1: 1/3 0 11 2/3 0 11 Kurang<br />
7 Piyama 1 : 5 0 175 0 165 Kurang<br />
8 Selimut wool 1 : 1 0 35 0 33 Kurang<br />
9 Selimut biasa 1 : 5 18 175 0 165 Kurang<br />
10 Sprei kecil 1:6-8 80 210 50 165 Kurang<br />
11 Sarung bantal 1 : 6 70 210 20 198 Kurang<br />
12 Sarung guling 1 : 3 0 105 0 99 Kurang<br />
13 Sarung kasur 1 : 1 0 35 0 33 Kurang<br />
14 Sarung Buli-buli panas 1 : 1/4 0 9 0 8 Kurang<br />
15 Sarung eskap 1 : 1/4 0 9 0 8 Kurang<br />
16 Sarung Windring 1 : 1/10 0 4 0 3 Kurang<br />
17 Sarung O2 1 : 1/3 0 12 0 11 Kurang<br />
18 Taplak meja pasien 1 : 3 0 12 0 99 Kurang<br />
19 Taplak meja teras 1 : 3 0 12 0 99 Kurang<br />
20 Vitrase 1 : 2 0 13 0 66 Kurang<br />
21 Tutup alat 1 : 2 0 13 0 66 Kurang<br />
22 Steek laken 1:6-8 56 210 0 198 Kurang<br />
23 Handuk 1 : 3 6 105 7 99 Kurang<br />
24 Waslap 1 : 5 0 175 0 165 Kurang<br />
25 Banak short 1 : 1/2 0 18 0 17 Kurang<br />
26 Handuk fontanin 1 : 1/5 0 7 0 Kurang<br />
27 Lap piring 1 : 1/4 0 9 0 8 Kurang<br />
28 Lap kerja 1 : 1/2 0 18 0 17 Kurang<br />
29 masker 1 : 1/2 0 18 0 17 Kurang<br />
30 Duk 1:1/3 0 12 0 11 Kurang<br />
31 Duk bolong 1:1/3 0 12 0 11 Kurang<br />
Keterangan : Ratio diatas merupakan Standar Peralatan Keperawatan dan Kebidanan di Sarana Kesehatan<br />
yang disusun oleh Tim Departemen Kesehatan RI
No. NAMA BARANG<br />
Jumlah Tempat Tidur<br />
RATIO KETERANGAN ASTINA<br />
(VIP)<br />
DAFTAR PERBANDINGAN ALAT KEPERAWATAN DENGAN STANDAR ALAT KEPERAWATAN<br />
DENGAN KAPASITAS DI BAWAH 30 ORANG PASIEN PER RUANGAN YANG TERDAPAT PADA RUANG RAWAT INAP<br />
PADA RSUD SANJIWANI GIANYAR<br />
Seharusnya ARJUNA Seharusnya ZAL C Seharusnya NIFAS Seharusnya ZAL D<br />
(ANAK)<br />
Seharusnya AYOD1A<br />
(VIP)<br />
19 29 18 24 22 19 6<br />
Lampiran 6 c.<br />
Seharusnya ICU Seharusnya RUANG<br />
PERINATOLOGI<br />
Seharusnya VK. BERSALIN Seharusnya Keterangan<br />
8 unit incubator bayi 10<br />
1 Tensimeter air raksa 2/ruangan Kecuali R. Bayi 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Kurang pada<br />
Ruang Arjuna,<br />
Nifas dan Zal C<br />
2 Stetoskope 2/ruangan Semua ruangan 3 2 3 2 1 2 2 2 0 2 3 2 2 2 1 2 2 2 Kurang pada<br />
3 Standar infus 1 / TT Semua ruangan 10 19 6 29 10 18 9 24 0 22 4 19 6 6 4 2 5 10<br />
Ruang Zal C, Zal<br />
D dan Perinatologi<br />
Kurang<br />
4 Troley Alat besar 2/ruangan Semua ruangan 0 2 2 2 1 2 2 2 4 2 3 2 0 2 3 2 3 2 Kurang pada<br />
5 Troley Alat sedang 5/ruangan Semua ruangan<br />
0 5 0 5 1 5 2 5 5 5 0 5 3 5 0 5 0 5<br />
Ruang Astina, Zal<br />
C dan ICU<br />
Kurang<br />
6 Tromol besar 2/ruangan Semua ruangan 1 2 1 2 1 2 3 2 1 2 1 2 2 2 1 2 0 2 Kurang<br />
7 Tromol kecil 2/ruangan Semua ruangan 1 2 1 2 2 2 0 2 1 2 1 2 0 2 1 2 0 2 Kurang<br />
8 Kursi roda 1/ruangan Kecuali R. Bayi 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 2 1 Kurang pada Zal<br />
C dan ICU<br />
9 Brancard 1/ruangan Kecuali R. Bayi 1 1 2 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 Kurang pada Zal<br />
C, Zal D dan ICU<br />
10 Timbangan BB/ TB 1/ruangan Semua ruangan 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Kurang pada Zal<br />
C<br />
11 Irigator komplit 1/ruangan Kecuali R. Bayi 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 Kurang pada Zal<br />
Anak dan ICU<br />
12 Sterilisator 1/ruangan Semua ruangan 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 Kurang pada R.<br />
Astina, Zal D,<br />
Ayodia<br />
Bersalin<br />
dan VK<br />
13 Oksigen + Regulator 5/ruangan kecuali Nifas( 2) 7 5 4 5 4 5 2 2 4 5 7 5 6 5 5 5 0 5 Kurang pada R.<br />
Arjuna, Zal C, Zal<br />
D dan VK Bersalin<br />
14 Suction Pump 1/ruangan Semua ruangan 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 Kurang pada R.<br />
Arjuna,<br />
VK.Bersalin<br />
Nifas,<br />
15 Termometer 3/ruangan Semua ruangan 3 3 2 3 1 3 2 3 2 3 5 3 1 3 2 3 5 3 Kurang<br />
16 Reflek Hammer 1/ruangan Semua ruangan 2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 2 1 0 1 0 1 0 1 Kurang<br />
17 Lampu senter 1/ruangan Semua ruangan 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 Kurang pada R.<br />
Arjuna, Zal D, ICU<br />
dan VK Bersalin<br />
18 Bak Instrumen besar 2/ruangan Semua ruangan 0 2 0 2 0 2 1 2 0 2 0 2 0 1 2 2 0 2 Kurang<br />
19 Bak Instrumen kecil 2/ruangan Semua R. ( Zal C 3) 0 2 0 2 0 3 0 2 0 2 0 2 0 2 2 2 0 2 Kurang<br />
20 Korentang 1/ruangan Semua ruangan 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 0 1 0 1 Kurang pada R.<br />
Ferinatologi dan<br />
VK Bersalin<br />
21 Spuit kaca 100 cc 1/ruangan Kecuali bersalin 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 Kurang
NO NAMA BARANG<br />
Jumlah Tempat Tidur<br />
RATIO KETERANGAN ASTINA<br />
(VIP)<br />
DAFTAR PERBANDINGAN ALAT TENUN DENGAN STANDAR ALAT KEPERAWATAN<br />
DENGAN KAPASITAS DI BAWAH 30 ORANG PASIEN PER RUANGAN YANG TERDAPAT PADA RUANG RAWAT INAP<br />
PADA RSUD SANJIWANI GIANYAR<br />
Seharusnya ARJUNA Seharusnya ZAL C Seharusnya NIFAS Seharusnya ZAL D Seharusnya AYODIA Seharusnya ICU Seharusnya Ruang<br />
(ANAK)<br />
(VIP)<br />
PERINATOLOGI<br />
Lampiran 6 d.<br />
Seharusnya VK Bersalin Seharusnya Keterangan<br />
1 Alas Kasur 1:02 Semua ruangan 0 38 0 58 0 36 0 48 0 44 0 38 0 12 0 4 0 20 R. Perinatologi terdapat 2<br />
2 Laken Dewasa 1:04 Semua ruangan 58 76 70 116 32 72 53 96 60 88 30 76 15 24 10 8 15 40<br />
buah tempat tidur pasien<br />
Kurang<br />
3 Laken Bayi 1:04 Ruang B, D, Bayi 0 28 Kurang<br />
4 Stik Laken 1:04 Semua ruangan 47 76 40 116 0 72 8 96 20 88 24 76 10 24 0 8 0 40 Kurang<br />
5 Boven Laken 1:04 Ruang VIP 0 76 0 76 Kurang<br />
6 Cover Laken 1:04 Ruang VIP 0 76 0 76 Kurang<br />
7 Selimut Wol Kw I 1:04 Ruang VIP 18 76 6 76 Kurang<br />
8 Selimut Wol Kw II 1:04 Ruang VIP 13 76 0 76 Kurang<br />
9 Sarung bantal 1:04 Semua ruangan 65 76 60 116 10 72 24 96 60 88 30 76 15 24 1 8 20 40 Kurang<br />
10 Handuk mandi 1:04 Semua ruangan 0 76 4 116 0 72 2 96 0 88 0 76 0 24 0 8 0 40 Kurang<br />
11 Handuk cuci tangan 4/ ruangan Semua ruangan 0 4 0 4 0 4 0 4 0 4 0 4 2 4 2 4 4 4 Kurang<br />
12 Perlak 1:03 Semua ruangan 53 57 40 87 0 54 25 72 22 66 11 57 0 36 4 6 0 30 Kurang<br />
13 Schort 1:03 Semua ruangan 0 57 0 87 0 54 0 72 0 66 0 57 0 36 0 6 3 30 Kurang<br />
14 Gordyn 2 Set Semua ruangan 1 2 set 4 2 set 0 2 set 0 2 set 0 2 set 53 2 set 16 2 set 0 2 set 10 2 set Kurang<br />
15 Taplak meja pegawai 2 Set Semua ruangan 0 2 set 2 2 set 0 2 set 0 2 set 0 2 set 0 2 set 0 2 set 2 2 set 3 2 Kurang<br />
16 Sarung tabung O2 2/tabung Semua ruangan 0 2/tabung 0 2/tabung 0 2/tabung 0 2/tabung 0 2/tabung 0 2/tabung 0 2/tabung 0 2/tabung 0 2/tabung Kurang<br />
17 Mitela 1 : 1/3 Kecuali, Bayi 0 6 0 9 0 6 0 8 0 7 0 7 0 2 0 3 Kurang<br />
18 Sarung Buli-buli 1 : ¼ Kecuali, Bayi 0 5 0 7 0 5 0 6 0 6 0 5 0 2 0 3 Kurang<br />
19 Sarung eskap 1 : ¼ Kecuali, Bayi 0 5 0 7 0 5 0 6 0 6 0 5 0 2 0 3 Kurang<br />
20 Sarung Windring 1 : ¼ Kecuali, Bayi 0 5 0 7 0 5 0 6 0 6 0 5 0 2 0 3 Kurang<br />
21 Kain tutup 2 /set Semua ruangan 0 2 set 0 2 set 0 2/set 0 2/set 0 2/set 0 2/set 0 2/set 0 2/set 0 2/set Kurang<br />
22 Waslap 1:03 Semua ruangan 0 57 0 87 0 54 0 72 0 66 0 57 0 18 0 6 0 30 Kurang<br />
23 Masker 1 : ½ Semua ruangan 0 10 0 15 0 9 0 12 0 11 0 10 0 3 8 4 0 5 Kurang<br />
24 Duk 1 : ¼ Semua ruangan 0 5 0 7 0 5 0 6 0 6 0 5 0 2 0 1 0 3 Kurang<br />
25 Taplak meja pasien 1:03 Semua ruangan 15 57 0 87 0 54 0 72 0 66 15 57 0 18 0 6 0 30 Kurang<br />
Keterangan : Ratio diatas merupakan Standar Peralatan Keperawatan RSUD Sanjiwani Gianyar<br />
19 29 18 24<br />
22 19 6 8 unit incubator bayi<br />
10
No. NAMA BARANG RATIO KETERANGAN ASTINA<br />
(VIP)<br />
Seharusnya ARJUNA Seharusnya ZAL C Seharusnya NIFAS Seharusnya ZAL D<br />
(ANAK)<br />
Seharusnya AYOD1A<br />
(VIP)<br />
Seharusnya ICU Seharusnya RUANG<br />
PERINATOLOGI<br />
Seharusnya VK. BERSALIN Seharusnya Keterangan<br />
Jumlah Tempat Tidur 19 29 18 24 22 19 6<br />
8 unit incubator bayi 10<br />
22 Pinset anatomi 2/ruangan Semua R. (Zal C 4) 6 2 2 2 3 4 4 2 1 2 6 2 3 2 2 2 4 2 Kurang pada Zal<br />
C, Zal D<br />
23 Pinset Chirurgie 2/ruangan Semua R. (Zal C 4) 3 2 2 2 3 4 3 2 0 2 3 2 2 2 2 2 2 2 Kurang pada Zal<br />
D<br />
24 Gunting verband 2/ruangan Semua ruangan 1 2 1 2 3 2 1 2 0 2 1 2 2 2 1 2 0 2 Kurang<br />
25 Gunting jaitan 2/ruangan Semua ruangan 1 2 0 2 3 2 0 2 0 2 2 2 0 2 0 2 0 2 Kurang<br />
26 Bengkok 4/ruangan Semua ruangan 5 4 3 4 0 4 2 4 2 4 1 4 3 4 6 4 4 4 Kurang<br />
27 Kom kecil 2/ruangan Semua ruangan 3 2 1 2 0 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 4 2 Kurang<br />
28 Pispot 1/TT Kecuali R. Bayi 11 19 4 29 2 18 3 24 0 22 11 19 6 6 2 10 Kurang<br />
29 EKG 1/ruangan Kecuali R. Bayi 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 Kurang<br />
30 Nebulizer 1/ruangan R.Paru, Interna<br />
31 Spirometer 1/ruangan Ruang Paru,<br />
32 Dopler 1/ruangan Ruang Bersalin, RB 1 1 0 1 Kurang<br />
33 Partus set 4/ruangan Untuk VK 5 4 Cukup<br />
34 Urinal 1/TT Kecuali Peri 9 19 3 29 2 18 0 24 0 22 11 19 3 6 0 10 Kurang<br />
35 Darm Buis/Scorsteen 2/ruangan Semua ruangan 0 2 0 2 0 2 0 1 0 2 0 2 0 2 Kurang<br />
36 Ambubag 1/ruangan Zal D (1) 0 1 2 1 0 1 Kurang<br />
37 Mancet anak 2/ruangan Zal D (2) 0 2 0 2 0 2 Kurang<br />
38 Tong Spatel 2/ruangan Semua ruangan 2 2 0 2 1 2 0 2 1 2 2 2 2 2 0 2 2 2 Kurang pada R.<br />
Arjuna, Zal C,<br />
Nifas, Zal D dan<br />
R. Perinatologi<br />
Keterangan : Ratio diatas merupakan Standar Peralatan Keperawatan RSUD Sanjiwani Gianyar
Lampiran 7.a<br />
NO BULAN PENGAJUAN KLAIM PELAYANAN KESEHATAN<br />
SEHARUSNYA KETERLAMBATAN<br />
REALISASI KLAIM PELAYANAN KESEHATAN<br />
RJTL RITL<br />
TOTAL TANGGAL (HARI) TANGGAL RJTL TANGGAL RITL JUMLAH<br />
TANGGAL Rp TANGGAL Rp PEMBAYARAN PEMBAYARAN<br />
1 2<br />
TAHUN 2005<br />
3 4 5 6 7=4+6 8 9 10 11 12 13 14<br />
1<br />
Januari -<br />
1.317.500.00<br />
-<br />
15.980.000.00<br />
17.297.500.00 02/10/2005 0 1.317.500.00<br />
15.980.000.00<br />
17.297.500.00<br />
2<br />
Pebruari -<br />
1.148.000.00<br />
-<br />
13.760.000.00<br />
14.908.000.00 03/10/2005 0 1.148.000.00<br />
13.760.000.00<br />
14.908.000.00<br />
3<br />
Maret -<br />
1.354.500.00<br />
-<br />
14.400.000.00<br />
15.754.500.00 04/10/2005 0 1.354.500.00<br />
14.400.000.00<br />
15.754.500.00<br />
4<br />
April -<br />
1.462.500.00<br />
-<br />
32.080.000.00<br />
33.542.500.00 05/10/2005 0 1.462.500.00<br />
32.080.000.00<br />
33.542.500.00<br />
5<br />
Mei -<br />
1.955.000.00<br />
-<br />
40.040.000.00<br />
41.995.000.00 06/10/2005 0 1.955.000.00<br />
40.040.000.00<br />
41.995.000.00<br />
6<br />
Juni -<br />
1.696.100.00<br />
-<br />
53.600.000.00<br />
55.296.100.00 07/10/2005 0 1.696.100.00<br />
53.600.000.00<br />
55.296.100.00<br />
7<br />
Juli -<br />
1.974.000.00<br />
-<br />
51.500.000.00<br />
53.474.000.00 08/10/2005 0 1.974.000.00<br />
51.500.000.00<br />
53.474.000.00<br />
8<br />
Agustus 31/8/2005<br />
3.163.000.00<br />
31/8/2005<br />
79.625.000.00<br />
82.788.000.00 09/10/2005 0 11/10/2005 3.163.000.00 11/10/2005 79.625.000.00<br />
82.788.000.00<br />
9<br />
September 19/10/2005<br />
4.445.000.00<br />
19/10/2005<br />
92.895.000.00<br />
97.340.000.00 10/10/2005 9 12/06/2005 4.445.000.00 12/06/2005 92.895.000.00<br />
97.340.000.00<br />
10<br />
Oktober 28/11/2005<br />
4.887.000.00<br />
28/11/2005<br />
64.580.000.00<br />
69.467.000.00 11/10/2005 18 27/12/2005 4.887.000.00 27/12/2005 64.580.000.00<br />
69.467.000.00<br />
11<br />
Nopember 02/11/2005<br />
5.328.000.00<br />
02/11/2005<br />
103.880.000.00 109.208.000.00 12/10/2005 0 27/12/2005 5.328.000.00 27/12/2005 103.880.000.00<br />
109.208.000.00<br />
12<br />
Desember 30/12/2005<br />
13.616.000.00<br />
30/12/2005<br />
165.985.000.00 179.601.000.00 01/10/2006 0 23/02/2006 13.616.000.00 23/02/2006 165.985.000.00<br />
179.601.000.00<br />
Jumlah<br />
42.346.600.00<br />
728.325.000.00 770.671.600.00<br />
42.346.600.00<br />
728.325.000.00<br />
770.671.600.00<br />
TAHUN 2006<br />
1<br />
Januari 08/04/2006<br />
13.990.000.00<br />
08/04/2006<br />
2<br />
Pebruari 22/04/2006<br />
9.849.000.00<br />
22/04/2006<br />
3<br />
Maret 23/05/2006<br />
10.488.000.00<br />
23/05/2006<br />
4<br />
April 23/05/2006<br />
9.488.000.00<br />
23/05/2006<br />
5<br />
Mei 31/05/2006<br />
13.792.000.00<br />
31/05/2006<br />
6<br />
Juni 11/07/2006<br />
19.021.000.00<br />
11/07/2006<br />
7<br />
Juli 31/07/2006<br />
19.961.000.00<br />
31/07/2006<br />
8<br />
Agustus 08/09/2006<br />
19.617.000.00<br />
08/09/2006<br />
9<br />
September 08/11/2006<br />
30.129.000.00<br />
08/11/2006<br />
10<br />
Oktober 08/11/2006<br />
22.197.000.00<br />
08/11/2006<br />
11<br />
Nopember 14/12/2006<br />
22.883.000.00<br />
14/12/2006<br />
12<br />
Desember 23/12/2006<br />
24.773.000.00<br />
23/12/2006<br />
Jumlah 216.188.000.00<br />
TAHUN 2007<br />
1<br />
Januari 20/02/2007<br />
2<br />
Pebruari 10/04/2007<br />
3<br />
Maret 01/05/2007<br />
4<br />
April 25/05/2007<br />
5<br />
Mei 19/06/2007<br />
6<br />
Juni<br />
Jumlah<br />
28/07/2007<br />
Keterangan :<br />
38.410.000.00<br />
48.109.000.00<br />
59.583.000.00<br />
56.303.000.00<br />
69.620.000.00<br />
64.200.000.00<br />
336.225.000.00<br />
20/02/2007<br />
10/04/2007<br />
01/05/2007<br />
25/05/2007<br />
19/06/2007<br />
28/07/2007<br />
DAFTAR PENGAJUAN KLAIM PELAYANAN KESEHATAN ASKESKIN KE KCU/KC PT. ASKES (PERSERO)<br />
RSUD SANJIWANI GIANYAR<br />
104.532.000.00<br />
89.934.000.00<br />
100.245.000.00<br />
106.700.000.00<br />
90.495.000.00<br />
127.863.000.00<br />
161.306.000.00<br />
171.933.000.00<br />
230.762.000.00<br />
244.943.000.00<br />
308.435.000.00<br />
319.361.000.00<br />
2.056.509.000.00<br />
325.897.000.00<br />
373.095.000.00<br />
402.039.000.00<br />
437.605.000.00<br />
529.294.000.00<br />
472.019.000.00<br />
2.539.949.000.00<br />
118.522.000.00<br />
99.783.000.00<br />
110.733.000.00<br />
116.188.000.00<br />
104.287.000.00<br />
146.884.000.00<br />
181.267.000.00<br />
191.550.000.00<br />
260.891.000.00<br />
267.140.000.00<br />
331.318.000.00<br />
344.134.000.00<br />
2.272.697.000.00<br />
364.307.000.00<br />
421.204.000.00<br />
461.622.000.00<br />
493.908.000.00<br />
598.914.000.00<br />
536.219.000.00<br />
2.876.174.000.00<br />
02/10/2006 57 05/05/2006 13.990.000.00<br />
03/10/2006 43 18/05/2006 9.849.000.00<br />
04/10/2006 43 08/6/2006 10.488.000.00<br />
05/10/2006 13 08/6/2006 9.488.000.00<br />
06/10/2006 0 24/07/2006 13.792.000.00<br />
07/10/2006 1 05/9/2006 19.021.000.00<br />
08/10/2006 0 15/9/2006 19.961.000.00<br />
09/10/2006 0 06/11/2006 19.617.000.00<br />
10/10/2006 29 05/12/2006 30.129.000.00<br />
11/10/2006 0 05/12/2006 22.197.000.00<br />
12/10/2006 4 20/12/2006 22.883.000.00<br />
01/10/2007 0 01/12/2007 24.773.000.00<br />
216.188.000.00<br />
02/10/2007 10 02/12/2007 38.410.000.00<br />
03/10/2007 31 05/10/2007 48.109.000.00<br />
04/10/2007 21 13/06/2007 59.583.000.00<br />
05/10/2007 15 13/06/2007 56.303.000.00<br />
06/10/2007<br />
07/10/2007<br />
202.405.000.00<br />
05/05/2006 104.532.000.00<br />
05/05/2006 89.934.000.00<br />
08/6/2006 100.245.000.00<br />
08/6/2006 106.700.000.00<br />
24/07/2006 90.495.000.00<br />
05/9/2006 127.863.000.00<br />
15/9/2006 161.306.000.00<br />
06/11/2006 171.933.000.00<br />
05/12/2006 230.762.000.00<br />
05/12/2006 244.943.000.00<br />
02/12/2007 308.435.000.00<br />
02/12/2007 319.361.000.00<br />
2.056.509.000.00<br />
02/12/2007 325.897.000.00<br />
05/10/2007 373.095.000.00<br />
13/06/2007 402.039.000.00<br />
13/06/2007 437.605.000.00<br />
1.538.636.000.00<br />
118.522.000.00<br />
99.783.000.00<br />
110.733.000.00<br />
116.188.000.00<br />
104.287.000.00<br />
146.884.000.00<br />
181.267.000.00<br />
191.550.000.00<br />
260.891.000.00<br />
267.140.000.00<br />
331.318.000.00<br />
344.134.000.00<br />
2.272.697.000.00<br />
364.307.000.00<br />
421.204.000.00<br />
461.622.000.00<br />
493.908.000.00<br />
1.741.041.000.00
Lampiran 7.b<br />
NO BULAN PENGAJUAN KLAIM PELAYANAN KESEHATAN<br />
SEHARUSNYA KETERLAMBATAN<br />
REALISASI KLAIM PELAYANAN KESEHATAN<br />
RJTL RITL<br />
TOTAL TANGGAL (HARI)<br />
TANGGAL RJTL TANGGAL RITL JUMLAH<br />
TANGGAL Rp TANGGAL Rp RJTL RITL PEMBAYARAN PEMBAYARAN<br />
1 2<br />
TAHUN 2005<br />
3 4 5 6 7=4+6 8 9 10 11 12 13 14 15=12+14<br />
1<br />
Januari 0<br />
-<br />
0<br />
-<br />
- 02/10/2005 0 0 12/12/2005 -<br />
12/12/2005 -<br />
-<br />
2<br />
Februari 26/11/2005<br />
150.000.00 0 -<br />
150.000.00 03/10/2005 261 0 12/12/2005 150.000.00 12/12/2005 -<br />
150.000.00<br />
3<br />
Maret 26/11/2005<br />
107.000.00 26/11/2005 1.333.500.00 1.440.500.00 04/10/2005 230 230 12/12/2005 107.000.00 12/12/2005 1.333.500.00 1.440.500.00<br />
4<br />
April 26/11/2005<br />
44.000.00 26/11/2005 2.573.900.00 2.617.900.00 05/10/2005 200 200 12/12/2005 44.000.00 12/12/2005 2.573.900.00 2.617.900.00<br />
5<br />
Mei 11/11/2005<br />
271.000.00 11/11/2005 4.213.238.00 4.484.238.00 06/10/2005 154 154 12/12/2005 271.000.00 12/12/2005 4.213.238.00 4.484.238.00<br />
6<br />
Juni 11/12/2005<br />
174.000.00 11/12/2005 324.800.00 498.800.00 07/10/2005 125 125 12/12/2005 174.000.00 12/12/2005 324.800.00 498.800.00<br />
7<br />
Juli 11/12/2005<br />
205.000.00 11/12/2005 2.430.800.00 2.635.800.00 08/10/2005 94 94 12/12/2005 205.000.00 12/12/2005 2.430.800.00 2.635.800.00<br />
8<br />
Agustus 11/12/2005<br />
715.000.00<br />
11/12/2005<br />
2.397.600.00 3.112.600.00 09/10/2005 63 63 12/12/2005 715.000.00 12/12/2005 2.397.600.00 3.112.600.00<br />
9<br />
September 22/11/2005<br />
960.000.00<br />
22/11/2005<br />
1.773.500.00 2.733.500.00 10/10/2005 43 43 12/12/2005 960.000.00 12/12/2005 1.773.500.00 2.733.500.00<br />
10<br />
Oktober 22/11/2005<br />
832.000.00<br />
22/11/2005<br />
4.572.225.00 5.404.225.00 11/10/2005 22 22 12/12/2005 832.000.00 12/12/2005 4.572.225.00 5.404.225.00<br />
11<br />
Nopember 26/07/2006<br />
1.072.500.00<br />
08/10/2006<br />
547.500.00 1.620.000.00 12/10/2005 228 228 09/11/2006 1.072.500.00 09/11/2006 547.500.00 1.620.000.00<br />
12<br />
Desember 26/07/2006<br />
1.921.500.00<br />
19/08/2006<br />
6.147.750.00 8.069.250.00 01/10/2006 197 197 09/11/2006 1.921.500.00 09/11/2006 6.147.750.00 8.069.250.00<br />
Jumlah<br />
6.452.000.00<br />
26.314.813.00 32.766.813.00<br />
6.452.000.00<br />
26.314.813.00 32.766.813.00<br />
TAHUN 2006<br />
1<br />
Januari 26/07/2006<br />
2<br />
Februari 07/04/2006<br />
3<br />
Maret 26/7/2006<br />
4<br />
April 26/7/2006<br />
5<br />
Mei 26/7/2006<br />
6<br />
Juni 26/7/2006<br />
7<br />
Juli 19/8/2006<br />
8<br />
Agustus 10/04/2006<br />
9<br />
September 11/08/2006<br />
10<br />
Oktober 11/08/2006<br />
11<br />
Nopember 14/12/2006<br />
12<br />
Desember<br />
Jumlah<br />
16/01/2007<br />
TAHUN 2007<br />
1<br />
Januari 31/01/2007<br />
2<br />
Februari 21/04/2007<br />
3<br />
Maret 01/05/2007<br />
4<br />
April 28/05/2007<br />
5<br />
Mei 02/07/2007<br />
6<br />
Juni<br />
Jumlah<br />
28/07/2007<br />
Keterangan :<br />
RJTL : Rawat Jalan Tingkat Lanjutan<br />
2.466.000.00<br />
1.232.500.00<br />
746.500.00<br />
1.731.000.00<br />
1.701.500.00<br />
1.887.500.00<br />
2.070.000.00<br />
4.215.000.00<br />
4.242.400.00<br />
2.008.000.00<br />
1.675.000.00<br />
2.860.000.00<br />
26.835.400.00<br />
1.727.000.00<br />
2.207.500.00<br />
1.612.500.00<br />
967.500.00<br />
2.134.000.00<br />
1.415.500.00<br />
10.064.000.00<br />
08/10/2006<br />
19/08/2006<br />
19/08/2006<br />
08/10/2006<br />
08/10/2006<br />
08/10/2006<br />
19/08/2006<br />
10/03/2006<br />
11/08/2006<br />
11/08/2006<br />
14/12/2006<br />
16/01/2007<br />
31/01/2007<br />
21/04/2007<br />
01/05/2007<br />
28/05/2007<br />
02/07/2007<br />
28/07/2007<br />
DAFTAR PENGAJUAN KLAIM PELAYANAN KESEHATAN ASKES KOMERSIAL KE KCU/KC PT. ASKES (PERSERO)<br />
RSUD SANJIWANI GIANYAR<br />
2.726.500.00<br />
4.148.500.00<br />
7.530.250.00<br />
3.630.750.00<br />
6.197.000.00<br />
3.823.000.00<br />
13.939.750.00<br />
4.575.000.00<br />
4.848.250.00<br />
7.855.500.00<br />
4.664.250.00<br />
4.021.250.00<br />
67.960.000.00<br />
1.261.500.00<br />
12.547.750.00<br />
4.113.250.00<br />
4.938.000.00<br />
2.565.250.00<br />
4.191.500.00<br />
29.617.250.00<br />
5.192.500.00<br />
5.381.000.00<br />
8.276.750.00<br />
5.361.750.00<br />
7.898.500.00<br />
5.710.500.00<br />
16.009.750.00<br />
8.790.000.00<br />
9.090.650.00<br />
9.863.500.00<br />
6.339.250.00<br />
6.881.250.00<br />
94.795.400.00<br />
2.988.500.00<br />
14.755.250.00<br />
5.725.750.00<br />
5.905.500.00<br />
4.699.250.00<br />
5.607.000.00<br />
39.681.250.00<br />
02/10/2006 166 181 09/11/2006 2.466.000.00<br />
03/10/2006 116 162 09/11/2006 1.232.500.00<br />
04/10/2006 107 131 09/11/2006 746.500.00<br />
05/10/2006 77 92 09/11/2006 1.731.000.00<br />
06/10/2006 46 61 09/11/2006 1.701.500.00<br />
07/10/2006 16 31 09/11/2006 1.887.500.00<br />
08/10/2006 9 9 09/11/2006 2.070.000.00<br />
09/10/2006 24 23 20/10/2006 4.215.000.00<br />
10/10/2006 29 29 12/05/2006 4.242.400.00<br />
11/10/2006 0 0 12/05/2006 2.008.000.00<br />
12/10/2006 4 4 21/12/2006 1.675.000.00<br />
01/10/2007 6 6 01/12/2007 2.860.000.00<br />
26.835.400.00<br />
02/10/2007 0 0 02/12/2007 1.727.000.00<br />
03/10/2007 42 42 09/05/2007 2.207.500.00<br />
04/10/2007 22 22 09/05/2007 1.612.500.00<br />
05/10/2007 18 18 08/06/2007 967.500.00<br />
06/10/2007 22 22 22/08/2007 2.134.000.00<br />
07/10/2007 18 18 15/08/2007 1.415.500.00<br />
10.064.000.00<br />
09/11/2006 2.726.500.00<br />
09/11/2006 4.148.500.00<br />
09/11/2006 7.530.250.00<br />
09/11/2006 3.630.750.00<br />
09/11/2006 6.197.000.00<br />
21/9/2006 3.823.000.00<br />
09/11/2006 13.939.750.00<br />
20/10/2006 4.575.000.00<br />
12/05/2006 4.848.250.00<br />
12/05/2006 7.855.500.00<br />
21/12/2006 4.664.250.00<br />
01/12/2007 4.021.250.00<br />
67.960.000.00<br />
02/12/2007 1.261.500.00<br />
09/05/2007 12.547.750.00<br />
09/05/2007 4.113.250.00<br />
08/06/2007 4.938.000.00<br />
22/08/2007 2.565.250.00<br />
15/08/2007 4.191.500.00<br />
29.617.250.00<br />
5.192.500.00<br />
5.381.000.00<br />
8.276.750.00<br />
5.361.750.00<br />
7.898.500.00<br />
5.710.500.00<br />
16.009.750.00<br />
8.790.000.00<br />
9.090.650.00<br />
9.863.500.00<br />
6.339.250.00<br />
6.881.250.00<br />
94.795.400.00<br />
2.988.500.00<br />
14.755.250.00<br />
5.725.750.00<br />
5.905.500.00<br />
4.699.250.00<br />
5.607.000.00<br />
39.681.250.00
NO BULAN PENGAJUAN KLAIM PELAYANAN KESEHATAN SEHARUSNYA<br />
KETERLAMBATAN<br />
REALISASI KLAIM PELAYANAN KESEHATAN<br />
RJTL RITL TOTAL TANGGAL (HARI)<br />
TANGGAL RJTL TANGGAL RITL JUMLAH<br />
TANGGAL Rp TANGGAL Rp RJTL RITL PEMBAYARAN PEMBAYARAN<br />
1 2 3 4 5 6 7=4+6 8 9 10 11 12 13 14 15=12+14<br />
1<br />
Januari 10/02/2005<br />
12.189.000.00<br />
2<br />
Pebruari 27/09/2005<br />
8.975.700.00<br />
3<br />
Maret 31/03/2005<br />
8.858.600.00<br />
4 April<br />
TAHUN 2005<br />
04/07/2005 11.046.100.00<br />
5<br />
Mei 30/06/2005<br />
10.262.500.00<br />
6<br />
Juni 30/06/2005<br />
12.966.800.00<br />
7<br />
Juli 31/08/2005<br />
9.938.000.00<br />
8<br />
Agustus 19/12/2005<br />
18.658.500.00<br />
9<br />
September -<br />
19.069.900.00<br />
10<br />
Oktober -<br />
23.732.500.00<br />
11<br />
Nopember 22/12/2006<br />
26.369.500.00<br />
12<br />
Desember 02/10/2006<br />
30.041.000.00<br />
Jumlah<br />
192.108.100.00<br />
TAHUN 2006<br />
1<br />
Januari 14/04/2006<br />
30.728.900.00<br />
2<br />
Pebruari 28/02/2006<br />
28.013.000.00<br />
3<br />
Maret 31/03/2006<br />
26.888.000.00<br />
4<br />
April 30/04/2006<br />
27.420.500.00<br />
5<br />
Mei 31/05/2006<br />
31.337.500.00<br />
6<br />
Juni 30/06/2006<br />
37.939.500.00<br />
7<br />
Juli 31/07/2006<br />
40.103.900.00<br />
8<br />
Agustus 09/09/2006<br />
40.064.500.00<br />
9<br />
September 08/11/2006<br />
43.685.400.00<br />
10<br />
Oktober 08/11/2006<br />
48.654.500.00<br />
11<br />
Nopember 14/12/2006<br />
39.208.400.00<br />
12<br />
Desember 31/01/2007<br />
46.763.000.00<br />
Jumlah 440.807.100.00<br />
TAHUN 2007<br />
1<br />
Januari 24/02/2007<br />
2<br />
Pebruari 10/04/2007<br />
3<br />
Maret 05/05/2007<br />
4<br />
April 21/06/2007<br />
5<br />
Mei 26/07/2007<br />
6<br />
Juni<br />
Jumlah<br />
Keterangan :<br />
RJTL : Rawat Jalan Tingkat Lanjutan<br />
RITL : Rawat Inap Tingkat Lanjutan<br />
50.777.400.00<br />
51.600.000.00<br />
50.534.500.00<br />
53.579.000.00<br />
68.940.500.00<br />
63.404.500.00<br />
338.835.900.00<br />
10/02/2005<br />
38.910.000.00<br />
19/09/2005 36.350.000.00<br />
31/03/2005<br />
25.898.000.00<br />
04/07/2005 38.250.000.00<br />
07/07/2005 27.560.000.00<br />
30/06/2005 45.344.000.00<br />
31/08/2005<br />
42.936.000.00<br />
20/12/2005<br />
49.195.000.00<br />
20/12/2005<br />
49.267.500.00<br />
20/12/2005<br />
54.640.000.00<br />
20/12/2005<br />
56.350.000.00<br />
29/12/2005<br />
40.886.000.00<br />
18/03/2006<br />
01/03/2006<br />
31/03/2006<br />
30/04/2006<br />
31/05/2006<br />
30/06/2006<br />
31/07/2006<br />
08/09/2006<br />
08/11/2006<br />
16/11/2006<br />
14/12/2006<br />
08/01/2007<br />
13/02/2007<br />
10/04/2007<br />
05/05/2007<br />
21/06/2007<br />
21/07/2007<br />
DAFTAR PENGAJUAN KLAIM PELAYANAN KESEHATAN ASKES SOSIAL KE KCU/KC PT. ASKES (PERSERO)<br />
PADA RSUD SANJIWANI GIANYAR<br />
505.586.500.00<br />
101.193.000.00<br />
70.177.500.00<br />
94.054.500.00<br />
72.518.500.00<br />
69.392.500.00<br />
92.250.500.00<br />
85.164.500.00<br />
58.028.500.00<br />
72.721.000.00<br />
64.071.500.00<br />
76.070.000.00<br />
83.648.000.00<br />
939.290.000.00<br />
90.157.000.00<br />
69.688.500.00<br />
79.952.500.00<br />
122.440.550.00<br />
91.922.000.00<br />
92.048.000.00<br />
454.160.550.00<br />
51.099.000.00<br />
45.325.700.00<br />
34.756.600.00<br />
49.296.100.00<br />
37.822.500.00<br />
58.310.800.00<br />
52.874.000.00<br />
67.853.500.00<br />
68.337.400.00<br />
78.372.500.00<br />
82.719.500.00<br />
70.927.000.00<br />
697.694.600.00<br />
131.921.900.00<br />
98.190.500.00<br />
120.942.500.00<br />
99.939.000.00<br />
100.730.000.00<br />
130.190.000.00<br />
125.268.400.00<br />
98.093.000.00<br />
116.406.400.00<br />
112.726.000.00<br />
115.278.400.00<br />
130.411.000.00<br />
1.380.097.100.00<br />
140.934.400.00<br />
121.288.500.00<br />
130.487.000.00<br />
176.019.550.00<br />
160.862.500.00<br />
155.452.500.00<br />
885.044.450.00<br />
02/10/2005 0 0 28/04/2005 12.189.000.00<br />
03/10/2005 201 193 13/10/2005 8.975.700.00<br />
04/10/2005 0 0 19/09/2005 8.858.600.00<br />
05/10/2005 55 55 09/08/2005 11.046.100.00<br />
06/10/2005 20 27 09/08/2005 10.262.500.00<br />
07/10/2005 0 0 09/08/2005 12.966.800.00<br />
08/10/2005 21 21 07/09/2005 9.938.000.00<br />
09/10/2005 100 101 27/08/2005 18.658.500.00<br />
10/10/2005 0 71 27/12/2005 19.069.900.00<br />
11/10/2005 0 40 27/12/2005 23.732.500.00<br />
12/10/2005 12 10 27/12/2005 26.369.500.00<br />
01/10/2006 31 0 05'05/2006 30.041.000.00<br />
192.108.100.00<br />
02/10/2006 63 39 17/05/2006 30.728.900.00<br />
03/10/2006 0 0 17/05/2006 28.013.000.00<br />
04/10/2006 0 0 23/05/2006 26.888.000.00<br />
05/10/2006 0 0 19/06/2006 27.420.500.00<br />
06/10/2006 0 0 14/08/2006 31.337.500.00<br />
07/10/2006 0 0 13/09/2006 37.939.500.00<br />
08/10/2006 0 0 13/09/2006 40.103.900.00<br />
09/10/2006 0 0 27/11/2006 40.064.500.00<br />
10/10/2006 29 29 27/12/2006 43.685.400.00<br />
11/10/2006 0 6 27/12/2006 48.654.500.00<br />
12/10/2006 4 4 30/1/2007 39.208.400.00<br />
01/10/2007 21 0 27/03/2007 46.763.000.00<br />
440.807.100.00<br />
02/10/2007 14 3 27/3/2007 50.777.400.00<br />
03/10/2007 31 31 15/05/2007 51.600.000.00<br />
04/10/2007 25 25 11/07/2007 50.534.500.00<br />
05/10/2007 42 42 18/07/2007 53.579.000.00<br />
06/10/2007 46 41 15/08/2007 68.940.500.00<br />
11/09/2007 63.404.500.00<br />
275.431.400.00<br />
28/04/2005 38.910.000.00<br />
13/10/2005 36.350.000.00<br />
31/08/2005 25.898.000.00<br />
07/09/2005 38.250.000.00<br />
26/09/2005 27.560.000.00<br />
09/08/2005 45.344.000.00<br />
07/09/2005 42.936.000.00<br />
27/08/2005 49.195.000.00<br />
27/12/2005 49.267.500.00<br />
27/12/2005 54.640.000.00<br />
27/12/2005 56.350.000.00<br />
05'05/2006 40.886.000.00<br />
505.586.500.00<br />
25/04/2006 101.193.000.00<br />
25/04/2006 70.177.500.00<br />
19/06/2006 94.054.500.00<br />
07/06/2006 72.518.500.00<br />
14/08/2006 69.392.500.00<br />
13/09/2006 92.250.500.00<br />
13/09/2006 85.164.500.00<br />
27/11/2006 58.028.500.00<br />
27/12/2006 72.721.000.00<br />
27/12/2006 64.071.500.00<br />
30/1/2007 76.070.000.00<br />
27/03/2007 83.648.000.00<br />
939.290.000.00<br />
27/3/2007 90.157.000.00<br />
15/05/2007 69.688.500.00<br />
18/6/2007 79.952.500.00<br />
24/7/2007 122.440.500.00<br />
15/08/2007 91.922.000.00<br />
09/11/2007 92.048.000.00<br />
454.160.500.00<br />
Lampiran 7. c<br />
51.099.000.00<br />
45.325.700.00<br />
34.756.600.00<br />
49.296.100.00<br />
37.822.500.00<br />
58.310.800.00<br />
52.874.000.00<br />
67.853.500.00<br />
68.337.400.00<br />
78.372.500.00<br />
82.719.500.00<br />
70.927.000.00<br />
697.694.600.00<br />
131.921.900.00<br />
98.190.500.00<br />
120.942.500.00<br />
99.939.000.00<br />
100.730.000.00<br />
130.190.000.00<br />
125.268.400.00<br />
98.093.000.00<br />
116.406.400.00<br />
112.726.000.00<br />
115.278.400.00<br />
130.411.000.00<br />
1.380.097.100.00<br />
140.934.400.00<br />
121.288.500.00<br />
130.487.000.00<br />
176.019.500.00<br />
160.862.500.00<br />
155.452.500.00<br />
729.591.900.00
Lampiran 7. d<br />
NO BULAN PENGAJUAN KLAIM OBAT SEHARUSNYA KETERLAMBATAN REALISASI PEMBAYARAN KLAIM OBAT KETERANGAN<br />
RITL<br />
TANGGAL HARI TANGGAL RITL<br />
TANGGAL Rp PEMBAYARAN Rp<br />
1 2<br />
TAHUN 2005<br />
3 4 5 6 7 8 9<br />
1 Januari 30/09/2005 2.996.657.00 02/10/2005 232 27/09/2005 2.996.657.00<br />
2 Pebruari 03/10/2005 data tidak diperoleh<br />
3 Maret 14/09/2005 1.699.595.00 04/10/2005 157 27/09/2005 1.699.595.00<br />
4 April 15/09/2005 8.126.223.00 05/10/2005 128 27/09/2005 8.126.223.00<br />
5 Mei 31/05/2005 11.713.434.00 06/10/2005 0 27/09/2005 11.713.434.00<br />
6 Juni 17/09/2005 6.473.983.00 07/10/2005 69 27/09/2005 6.473.983.00<br />
7 Juli 31/08/2005 13.760.418.00 08/10/2005 21 11/10/2005 13.760.418.00<br />
8 Agustus 31/08/2005 17.238.520.00 09/10/2005 0 11/10/2005 17.238.520.00<br />
9 September 30/09/2005 21.507.978.00 10/10/2005 0 21.507.978.00<br />
10 Oktober 11/10/2005 data tidak diperoleh<br />
11 Nopember 30/11/2005 30.020.098.00 12/10/2005 0 27/11/2005 30.020.098.00<br />
12 Desember 18/01/2006 32.263.904.00 01/10/2006 8 27/02/2006 32.263.904.00<br />
Jumlah 145.800.810.00<br />
145.800.810.00<br />
TAHUN 2006<br />
1 Januari 20/02/2006 24.490.428.00<br />
2 Pebruari 24/03/2006 16.465.142.00<br />
3 Maret 06/05/2006 16.997.043.00<br />
4 April 15/05/2006 33.721.530.00<br />
5 Mei 06/06/2006 48.728.147.00<br />
6 Juni 12/07/2006 68.828.638.00<br />
7 Juli 24/08/2006 16.915.805.00<br />
8 Agustus 15/09/2006 35.675.052.00<br />
9 September 16/10/2006 69.017.461.00<br />
10 Oktober 17/11/2006 97.967.919.00<br />
11 Nopember 14/12/2006 82.984.621.00<br />
12 Desember 08/01/2007 88.121.972.00<br />
Jumlah 599.913.758.00<br />
TAHUN 2007<br />
1 Januari 16/04/2007 96.689.775.00<br />
2 Pebruari 19/04/2007 165.058.398.00<br />
3 Maret 05/05/2007 168.235.037.00<br />
4 April 449.905.734.00<br />
5 Mei 07/09/2007 594.951.004.00<br />
6 Juni 17/09/2007 645.916.635.00<br />
Jumlah 2.120.756.583.00<br />
DAFTAR PENGAJUAN KLAIM OBAT ASKESKIN KE KCU/KC PT. ASKES (PERSERO)<br />
PADA RSUD SANJIWANI GIANYAR<br />
02/10/2006 10 05/04/2006 24.490.428.00<br />
03/10/2006 14 16.465.142.00<br />
04/10/2006 26 16.997.043.00<br />
05/10/2006 5 33.721.530.00<br />
06/10/2006 0 48.728.147.00<br />
07/10/2006 2 09/05/2006 68.828.638.00<br />
08/10/2006 14 18/09/2006 16.915.805.00<br />
09/10/2006 5 35.675.052.00<br />
10/10/2006 6 69.017.461.00<br />
11/10/2006 7 20/12/2006 97.967.919.00<br />
12/10/2006 4 21/12/2006 82.984.621.00<br />
01/10/2007 8 04/11/2007 88.121.972.00<br />
599.913.758.00<br />
02/10/2007 65 10/01/2007 96.689.775.00<br />
03/10/2007 40 10/01/2007 165.058.398.00<br />
04/10/2007 25 18/06/2007 168.235.037.00<br />
05/10/2007 belum ada realisasi<br />
06/10/2007 89 belum ada realisasi<br />
07/10/2007 71 belum ada realisasi<br />
429.983.210.00
Lampiran 7.e<br />
NO BULAN PENGAJUAN KLAIM OBAT SEHARUSNYA KETERLAMBATAN REALISASI PEMBAYARAN KLAIM OBAT KETERANGAN<br />
RITL<br />
TANGGAL HARI TANGGAL RITL<br />
TANGGAL Rp PEMBAYARAN Rp<br />
1 2<br />
TAHUN 2005<br />
3 4 5 6 7 8 9<br />
1 Januari 02/10/2005 data tidak diperoleh<br />
2 Pebruari 03/10/2005 data tidak diperoleh<br />
3 Maret 26/11/2005 804.062.00 04/10/2005 230 09/11/2005 804.062.00<br />
4 April 26/11/2005 262.436.00 05/10/2005 200 09/11/2005 262.436.00<br />
5 Mei 30/11/2005 510.078.00 06/10/2005 173 09/11/2005 510.078.00<br />
6 Juni 07/10/2005 data tidak diperoleh<br />
7 Juli 30/11/2005 287.779.00 08/10/2005 112 287.779.00<br />
8 Agustus 30/11/2005 481.732.00 09/10/2005 81 06/01/2006 481.732.00<br />
9 September 30/11/2005 126.045.00 10/10/2005 51 06/01/2006 126.045.00<br />
10 Oktober 26/11/2005 198.907.00 11/10/2005 16 06/01/2006 198.907.00<br />
11 Nopember 12/01/2005 3.543.832.00 12/10/2005 0 06/01/2006 3.543.832.00<br />
12 Desember 18/01/2006 6.635.876.00 01/10/2006 8 27/02/2006 6.635.876.00<br />
Jumlah 12.850.747.00<br />
12.850.747.00<br />
1<br />
TAHUN 2006<br />
Januari 17/02/2006 1.779.348.00<br />
2 Pebruari 24/03/2006 478.223.00<br />
3 Maret -<br />
-<br />
4 April 15/05/2006 653.800.00<br />
5 Mei 07/06/2006 371.544.00<br />
6 Juni 06/07/2006 307.424.00<br />
7 Juli 14/08/2007 2.445.047.00<br />
8 Agustus 09/11/2006 1.066.684.00<br />
9 September 16/10/2006 2.028.218.00<br />
10 Oktober 13/11/2006 2.785.868.00<br />
11 Nopember 14/12/2006 261.564.00<br />
12 Desember 16/01/2007 343.893.00<br />
Jumlah 12.521.613.00<br />
1<br />
TAHUN 2007<br />
Januari 16/04/2007 104.276.00<br />
2 Pebruari 19/04/2007 1.664.656.00<br />
3 Maret 12/05/2007 1.396.296.00<br />
4 April 16/06/2007 557.759.00<br />
5 Mei 07/09/2007 340.643.00<br />
6 Juni<br />
Jumlah<br />
17/09/2007 331.064.00<br />
4.394.694.00<br />
DAFTAR PENGAJUAN KLAIM OBAT KOMERSIAL KE KCU/KC PT. ASKES (PERSERO)<br />
PADA RSUD SANJIWANI GIANYAR<br />
02/10/2006 7 04/05/2006 1.779.348.00<br />
03/10/2006 14 478.223.00<br />
04/10/2006 -<br />
-<br />
05/10/2006 5 653.800.00<br />
06/10/2006 0 371.544.00<br />
07/10/2006 0 307.424.00<br />
08/10/2006 4 2.445.047.00<br />
09/10/2006 1 13/11/2006 1.066.684.00<br />
10/10/2006 6 2.028.218.00<br />
11/10/2006 3 2.785.868.00<br />
12/10/2006 4 261.564.00<br />
01/10/2007 6 343.893.00<br />
12.521.613.00<br />
02/10/2007 65 08/05/2007 104.276.00<br />
03/10/2007 40 08/05/2007 1.664.656.00<br />
04/10/2007 32 21/06/2007 1.396.296.00<br />
05/10/2007 37 15/08/2007 557.759.00<br />
06/10/2007 89 20/09/2007 340.643.00<br />
07/10/2007 71<br />
4.063.630.00<br />
belum ada realisasi
Lampiran 7.f<br />
NO BULAN PENGAJUAN KLAIM OBAT SEHARUSNYA KETERLAMBATAN REALISASI PEMBAYARAN KLAIM OBAT<br />
KETERANGAN<br />
RITL<br />
TANGGAL HARI TANGGAL RITL<br />
TANGGAL Rp PEMBAYARAN Rp<br />
1 2<br />
TAHUN 2005<br />
3 4 5 6 7 8 9<br />
1 Januari 01/02/2005 12.567.881.00 02/10/2005 0 09/11/2005 12.567.881.00<br />
2 Pebruari 03/02/2005 13.366.375.00 03/10/2005 0 09/11/2005 13.366.375.00<br />
3 Maret 04/10/2005 data tidak diperoleh<br />
4 April 05/10/2005 data tidak diperoleh<br />
5 Mei 06/10/2005 data tidak diperoleh<br />
6 Juni 15/09/2005 10.494.347.00 07/10/2005 67 09/11/2005 10.494.347.00<br />
7 Juli 23/09/2005 17.655.818.00 08/10/2005 44 09/11/2005 17.655.818.00<br />
8 Agustus 22/10/2005 18.068.976.00 09/10/2005 42 06/01/2006 18.068.976.00<br />
9 September 08/10/2005 20.207.747.00 10/10/2005 0 09/11/2005 20.207.747.00<br />
10 Oktober 28/11/2005 13.553.458.00 11/10/2005 18 06/01/2006 13.553.458.00<br />
11 Nopember 01/12/2005 11.540.122.00 12/10/2005 0 06/01/2006 11.540.122.00<br />
12 Desember 20/01/2006 16.406.253.00 01/10/2006 10 27/02/2006 16.406.253.00<br />
Jumlah 133.860.977.00<br />
133.860.977.00<br />
1<br />
TAHUN 2006<br />
Januari 21/02/2006 21.083.380.00<br />
2 Pebruari 24/03/2006 13.895.248.00<br />
3 Maret 28/04/2006 40.699.901.00<br />
4 April 15/05/2006 18.793.267.00<br />
5 Mei 07/06/2006 22.234.030.00<br />
6 Juni 07/07/2006 23.852.962.00<br />
7 Juli 24/08/2006 19.438.929.00<br />
8 Agustus 11/09/2006 15.182.193.00<br />
9 September 13/10/2006 20.924.649.00<br />
10 Oktober 13/11/2006 19.845.449.00<br />
11 Nopember 14/12/2006 18.785.100.00<br />
12 Desember 15/01/2007 16.484.127.00<br />
Jumlah 251.219.235.00<br />
1<br />
TAHUN 2007<br />
Januari 31/01/2007 15.777.090.00<br />
2 Pebruari 16/04/2007 14.182.049.00<br />
3 Maret 12/05/2007 23.655.135.00<br />
4 April 25/06/2007 27.158.202.00<br />
5 Mei 07/09/2007 22.986.586.00<br />
6 Juni 17/09/2007 20.629.904.00<br />
Jumlah 124.388.966.00<br />
Keterangan :<br />
RITL = Rawat Inap Tingkat Lanjutan<br />
DAFTAR PENGAJUAN KLAIM OBAT ASKES SOSIAL KE KCU/KC PT. ASKES (PERSERO)<br />
PADA RSUD SANJIWANI GIANYAR<br />
02/10/2006 11 05/04/2006 21.083.380.00<br />
03/10/2006 14 13.895.248.00<br />
04/10/2006 18 40.699.901.00<br />
05/10/2006 5 18.793.267.00<br />
06/10/2006 0 22.234.030.00<br />
07/10/2006 3 24/11/2006 23.852.962.00<br />
08/10/2006 14 19.438.929.00<br />
09/10/2006 1 15.182.193.00<br />
10/10/2006 3 20.924.649.00<br />
11/10/2006 3 19.845.449.00<br />
12/10/2006 4 30/01/2007 18.785.100.00<br />
01/10/2007 5 11/04/2007 16.484.127.00<br />
251.219.235.00<br />
02/10/2007 0 15.777.090.00<br />
03/10/2007 37 08/05/2007 14.182.049.00<br />
04/10/2007 32 21/06/2007 23.655.135.00<br />
05/10/2007 46 21/09/2007 27.158.202.00<br />
06/10/2007 89 belum ada realisasi<br />
07/10/2007 71 belum ada realisasi<br />
80.772.476.00
Daftar Pelayanan kepada Peserta Askes di luar Ketetapan<br />
Lampiran 8 a<br />
No Nama Pasien Alamat Tanggal NRM/ Pelayanan BHP Total<br />
Tgl pulang (Rp) (Rp) (Rp)<br />
1 2 3 4 5 6 7 8 (6+7)<br />
1 By Jro Nym Rasti Tegal Tulikup 17-Jul-07 10-233926 95.000.00<br />
- 95.000.00<br />
2 Wayan Budiani Manikan, Guwang 10-233740 628.500.00 78.000.00 706.500.00<br />
3 Ni KD Muniari Bona Klod Blahbatuh 10-233593 320.000.00<br />
- 320.000.00<br />
4 Bayi Wayan Budiani Manikan Guwang 10-233789 63.500.00<br />
- 63.500.00<br />
5 Jro Nym Rasti Tegal Tulikup 10-233917 698.000.00 30.000.00 728.000.00<br />
6 I Wayan Suarjana Br Tedunhg Abianbase 10-233805 375.000.00 117.500.00 492.500.00<br />
2.180.000.00 225.500.00 2.405.500.00<br />
7 Kt Wardana Br kesean Lebih 18-Jul-07 11-232817 825.700.00<br />
8 I KT Moglog Br Kawan, Bukian, Payangan 10-189656 589.000.00<br />
9 Ni Komang Sriyanti Bukian Payangan 11-155644 -<br />
10 Bayi Ni Kadek Seniari Pujung Kaja, Sebatu 10-233859 95.000.00<br />
11 Ni Mede Seniari Br Pujun Kaja Sebatu Tegal 10-233821 1.235.000.00<br />
2.744.700.00<br />
12 Putu Angga Candi Baru 19-Jul-07 11-228436 78.500.00<br />
78.500.00<br />
13 Ni Wyn Rasmini Tengah, Tegalalang 20-Jul-07 10-234107 185.500.00<br />
14 Bayi Wayan Rasmini Tengah Tegalalang 10-234122 111.000.00<br />
15 Ni Wayan Suyasmi Br Teruna Siangan 10-234249 612.500.00<br />
16 By Wyn Suyasmi Br Teruna Siangan 10-234267 73.500.00<br />
17 Ni Ketut Kentil Br Cagaan Pejeng 10-130929 541.500.00<br />
18 Ni Kd Muliani Bangun Liman Buruan 10-219896 1.884.000.00<br />
3.408.000.00<br />
19 Komang Darmadi Br Teruna Blahbatuh 21-Jul-07 10-233808 276.000.00<br />
20 Kadek Sukarini Madanga Kelod, Ptak 10-234206 638.500.00<br />
21 By Dw Ayu Putriani Petemon, Pejeng 10-234200 103.000.00<br />
22 Wyn Budiarsa Perean Tegal 10-234877 610.500.00<br />
23 Dw Ayu Putriani Petemon Pejeng 10-234190 783.000.00<br />
24 By Kadek Sukarini Br Petak Medangan Klod 10-234272 97.000.00<br />
25 Ni Kadek Murdani Br Selat Siangan 10-234058 727.000.00<br />
3.235.000.00<br />
26 Dw Gd Eka Darma Putra Kaja kauh Tulikup 22-Jul-07 10-234186 1.611.500.00<br />
1.611.500.00<br />
27 Ni Ketut Kerti Tojan, Pering 23-Jul-07 10-234193 476.500.00<br />
28 Anak Agung Ekawati Br Graya Tampaksiring 10-234141 698.000.00<br />
29 Jro Made Miasa Benawah Petak 10-234128 1.047.000.00<br />
30 Ni Wayan Limun Ketewel Sukawati 10-234145 767.500.00<br />
2.989.000.00<br />
31 By KD Muliani I Bangun Liman Buruan 24-Jul-07 10-234020 501.000.00<br />
32 Ni Komang Sriyanti Bukian Peyangan 11-155644 2.148.050.00<br />
33 I Wayan Sujana Dlod Pangkung Sukawati 11-234363 -<br />
34 I Ketut Rete Taro Kaja Tegalalang 10-234115 422.000.00<br />
35 KD Ayu Supartini Perangsada, Pering 10-234422 139.000.00<br />
36 By Kadek Murdani Selat Siangan 10-234119 1.292.500.00<br />
37 Nbayi Dewa Ayu Astini Br Bon Nyuh 10-234407 -<br />
38 By Ni KD Muliani II Bangun Liman Buruan BLH 10-234021 463.000.00<br />
39 DW Ayu Astini Bon Nyuh Petak 10-234393 803.000.00<br />
5.768.550.00<br />
40 By Ni MD Sulastri Lebih Duur Kaja 25-Jul-07 10-234466 113.000.00<br />
41 Ni Made Sulastri Lebih Duur Kaja 10-234457 681.500.00<br />
42 I Made Hermanto Kedisan Kaja 10-234673 -<br />
794.500.00<br />
16.000.00<br />
57.500.00<br />
-<br />
-<br />
100.000.00<br />
173.500.00<br />
-<br />
-<br />
-<br />
-<br />
30.000.00<br />
-<br />
-<br />
-<br />
30.000.00<br />
65.000.00<br />
100.000.00<br />
-<br />
-<br />
30.000.00<br />
-<br />
-<br />
195.000.00<br />
37.500.00<br />
37.500.00<br />
150.000.00<br />
30.000.00<br />
352.500.00<br />
-<br />
532.500.00<br />
-<br />
60.000.00<br />
-<br />
105.000.00<br />
-<br />
112.500.00<br />
-<br />
-<br />
30.000.00<br />
307.500.00<br />
-<br />
35.000.00<br />
-<br />
35.000.00<br />
841.700.00<br />
646.500.00<br />
-<br />
95.000.00<br />
1.335.000.00<br />
2.918.200.00<br />
78.500.00<br />
78.500.00<br />
185.500.00<br />
111.000.00<br />
642.500.00<br />
73.500.00<br />
541.500.00<br />
1.884.000.00<br />
3.438.000.00<br />
341.000.00<br />
738.500.00<br />
103.000.00<br />
610.500.00<br />
813.000.00<br />
97.000.00<br />
727.000.00<br />
3.430.000.00<br />
1.649.000.00<br />
1.649.000.00<br />
626.500.00<br />
728.000.00<br />
1.399.500.00<br />
767.500.00<br />
3.521.500.00<br />
501.000.00<br />
2.208.050.00<br />
-<br />
527.000.00<br />
139.000.00<br />
1.405.000.00<br />
-<br />
463.000.00<br />
833.000.00<br />
6.076.050.00<br />
113.000.00<br />
716.500.00<br />
-<br />
829.500.00
1 2 3 4 5 6 7 8 (6+7)<br />
43 Ni MD Nopiyani Tengah, Peliatan 26-Jul-07 10-234673 2.389.250.00<br />
44 Wayan Rumin 10-234441 265.500.00<br />
45 I Wayan Sujana Dlod Pangkung Sukawati 10-234673 201.000.00<br />
46 Bayi Ni KM Srianti Bukian Payangan 10-234673 897.000.00<br />
47 Wayan Rumin Yeh Tengah Klusa Payangan 10-234673 -<br />
48 By MD Nopiyani Tengah Kauh Peliatan 10-234673 130.500.00<br />
49 Wayan Nyamplun Keliki, Tegalalang 10-234673 278.000.00<br />
50 Wayan Wirta Manukaya Anyar 10-234673 446.000.00<br />
51 Kadek Lidia Pertiwi Br Getas Kawan Buruan BLTH 10-234673 129.500.00<br />
4.736.750.00<br />
52 Pande Putu Muliarta Pande, Beng 27-Jul-07 10-234639 269.500.00<br />
53 Ni Made Jamin Mas Bedulu 11-234619 2.200.875.00<br />
54 Bayi Made Jamin Mas Bedulu 11-234636 124.500.00<br />
55 Ni Wayan Merni Taro Kaja, Tegalalang 10-234746 272.500.00<br />
56 I Made Suma Tatag, Taro 10-234660 231.500.00<br />
3.098.875.00<br />
57 DW Ayu Murniasih Petemon, Pejeng 28-Jul-07 10-234651 905.000.00<br />
905.000.00<br />
58 DSK MD Mariati Br Gubat Pejeng Kelod 29-Jul-07 10-232821 1.438.500.00<br />
1.438.500.00<br />
59 Dewa Putu Derana Seronggo Tengah 30-Jul-07 10-232796 2.519.900.00<br />
60 By MD Murni Br Kebon Kedisan Tegal 10-234813 126.500.00<br />
61 PT Ari Andika Wibawa Br Sampiang Gianyar 10-234846 143.000.00<br />
62 Ni Nym Murni Kebon Kedisan 10-234743 215.500.00<br />
63 Bni Made Rai Suwandari Kelabang Moding 10-234576 914.500.00<br />
64 Ni Made Jenek Dukuh Sidan 10-231138 712.000.00<br />
65 I Made Kawi Br Tegalalang 10-234870 1.532.300.00<br />
66 Bayi Jro Made Miasa Benawah Kangin Petak 10-234297 1.214.500.00<br />
67 Gst Ngr Made Buana tengkulak Kelod, Kemenuh 10-234666 344.500.00<br />
68 Bayi Ni MD Rai SuwandariBr Br Kelabang Moding Tegal 10-234954 101.000.00<br />
7.823.700.00<br />
69 Ni Wayan Werni Kelabang Talang 31-Jul-07 11-234916 2.318.900.00<br />
70 I Made Hermanto Kedisan Kaja 11-234673 507.000.00<br />
71 A.A. GD Agung Menak, Tulikup 10-208069 276.000.00<br />
72 Ni Md Sibuh Br Tengkulak Mas Kemenuh 10-234622 592.000.00<br />
73 Ni Kadek Pini Kawan, Mas 10-234975 254.000.00<br />
74 Ketut Tumpuk Tengah, Lod Tunduh 10-234550 696.500.00<br />
75 Bayi Made Werni Klabang Moding Tegal 10-234935 124.500.00<br />
76 A.A. Oka Lebih Br Satria Mas Ubud 10-234612 1.427.500.00<br />
6.196.400.00<br />
Jumlah<br />
47.008.975.00<br />
77 Ni Nyoman Suriani Bukian Payangan 01-Agust-07 11-235202 -<br />
78 Kadek Nova Batan Ancak, Mas Ubud 10-234652 542.000.00<br />
79 Ni Wayan Geder Br Mantring Tampaksiring 11-232134 722.500.00<br />
80 Ni Nyoman Misi Br Tengah Tegalalang 10-234343 696.500.00<br />
81 Bayi Ni Ketut Darmini Peteluan Temisi 10-235053 91.000.00<br />
82 Ni Made Sadri Ponggang Payangan 11-234697 -<br />
83 Ni Ketut Darmini Br Peteluan Temisi 10-234994 866.000.00<br />
84 By Gusti Ayu Sariani Br Kampung Tinggi 10-235000 646.000.00<br />
3.564.000.00<br />
85 Komang Tri Premana Kemenuh Sukawati 02-Agust-07 10-235000 1.248.800.00<br />
86 Kadek Lidia Pertiwi Br Getas Kawan Buruan BLTH 10-235000 420.000.00<br />
87 MD Santer Kelod Kauh Abianbase 10-235000 815.000.00<br />
88 Ni Ketut Badung Selat Siangan Gianyar 10-235000 2.091.500.00<br />
89 I Made Saru Junjungan Ubud 10-235000 885.500.00<br />
90 I Nyoman Weta Br Tangkub 10-235000 190.000.00<br />
91 Ni Gusti Made Diri Bona Kelod 10-235000 363.500.00<br />
6.014.300.00<br />
187.500.00<br />
-<br />
-<br />
-<br />
-<br />
-<br />
-<br />
42.500.00<br />
-<br />
230.000.00<br />
201.500.00<br />
35.000.00<br />
-<br />
137.500.00<br />
-<br />
374.000.00<br />
72.500.00<br />
72.500.00<br />
-<br />
-<br />
-<br />
-<br />
-<br />
-<br />
-<br />
-<br />
370.000.00<br />
-<br />
-<br />
-<br />
370.000.00<br />
30.000.00<br />
92.500.00<br />
-<br />
-<br />
170.000.00<br />
180.000.00<br />
-<br />
305.000.00<br />
777.500.00<br />
3.360.500.00<br />
-<br />
35.000.00<br />
30.000.00<br />
170.000.00<br />
-<br />
-<br />
30.000.00<br />
-<br />
265.000.00<br />
-<br />
30.000.00<br />
35.000.00<br />
-<br />
-<br />
-<br />
87.500.00<br />
152.500.00<br />
2.576.750.00<br />
265.500.00<br />
201.000.00<br />
897.000.00<br />
-<br />
130.500.00<br />
278.000.00<br />
488.500.00<br />
129.500.00<br />
4.966.750.00<br />
471.000.00<br />
2.235.875.00<br />
124.500.00<br />
410.000.00<br />
231.500.00<br />
3.472.875.00<br />
977.500.00<br />
977.500.00<br />
1.438.500.00<br />
1.438.500.00<br />
2.519.900.00<br />
126.500.00<br />
143.000.00<br />
215.500.00<br />
914.500.00<br />
712.000.00<br />
1.902.300.00<br />
1.214.500.00<br />
344.500.00<br />
101.000.00<br />
8.193.700.00<br />
2.348.900.00<br />
599.500.00<br />
276.000.00<br />
592.000.00<br />
424.000.00<br />
876.500.00<br />
124.500.00<br />
1.732.500.00<br />
6.973.900.00<br />
50.369.475.00<br />
-<br />
577.000.00<br />
752.500.00<br />
866.500.00<br />
91.000.00<br />
-<br />
896.000.00<br />
646.000.00<br />
3.829.000.00<br />
1.248.800.00<br />
450.000.00<br />
850.000.00<br />
2.091.500.00<br />
885.500.00<br />
190.000.00<br />
451.000.00<br />
6.166.800.00
1 2 3 4 5 6 7 8 (6+7)<br />
92 Ni Nyoman Suriani Bukian Payangan 03-Agust-07 11-235202 794.000.00<br />
93 Wayan Murtini Br Lebih Duur Kaja 10-235005 667.000.00<br />
94 Bayi Ni Wayan Murtini Br Lebih Duur Kaja 10-235010 55.500.00<br />
95 Bayi Nym Suryani Tangkup Bukian 10-235238 101.000.00<br />
96 By Made Sadri Ponggang Puhu 10-235268 228.000.00<br />
1.845.500.00<br />
97 Ida Bagus Suarta Lebah Bukian Payangan 04-Agust-07 11-225832 1.992.000.00<br />
98 Ni Wayan Simpen Tedung Abianbase 11-233352 977.000.00<br />
2.969.000.00<br />
99 By Made Sadri Ponggang, Puhu 05-Agust-07 10-235268 91.000.00<br />
100 Ni Made Sadri Ponggang, Payangan 11-234697 1.769.400.00<br />
101 By Nyoman Kasnin Br Belong Taro Tegal 10-235310 180.500.00<br />
102 Ni Nyoman Kasnin Br Belong Taro Tegalalang 11-235257 1.684.800.00<br />
3.725.700.00<br />
103 Made Candra Umakuta Pejeng Kangin 06-Agust-07 10-234985 634.000.00<br />
104 Ni Nyoman Kardi Br Batu Sepih 11-221727 581.500.00<br />
105 I Kt Sukadana Dauh Uma Bitra 10-235440 246.000.00<br />
106 Jro Mk Cedek Penempahan T Siring 11-234151 521.000.00<br />
1.982.500.00<br />
107 Ni Nyoman Sukerti Br Pande Pejeng 07-Agust-07 11-234781 459.000.00<br />
108 Wayan Narut Bangun Liman Buruan Blahbatuh 10-234389 1.556.000.00<br />
2.015.000.00<br />
109 Ekayanti Br Tengah Tegalalang 08-Agust-07 10-235600 651.500.00<br />
110 Bayi Wyn Ekayanti Br Cagaan Tampaksiring 10-235627 107.500.00<br />
111 By KD Muliani I Bangun Liman Buruab BLH 10-234020 1.499.500.00<br />
112 Ni Wayan Sriani Br Cagaan Pejeng Tampaksiring 10-235489 1.434.500.00<br />
113 Made Bersih Temesi Pegesangan 11-233512 2.272.500.00<br />
114 By Ni KD Muliani II Bangun Liman Buruan BLH 10-234021 1.546.500.00<br />
115 Bayi Ni Wayan Sriani Br Cagaan Pejeng 10-235658 99.500.00<br />
7.611.500.00<br />
116 I Nyoman Meja Gelumpang Sukawati 09-Agust-07 10-234718 547.500.00<br />
117 Ni Ketut Andani Putri Br Selat Siangan 10-224252 215.000.00<br />
118 Bayi KD Ayu Supartini Perangsada, Pering 10-234424 3.421.000.00<br />
119 Kampih Br Buruan Tampaksiring 10-234868 1.306.500.00<br />
5.490.000.00<br />
120 Made Valentino Tengah Bedulu 10-Agust-07 11-234786 1.106.500.00<br />
121 Bayi KD Srinadi Br Belahan Manukaya 10-234928 2.364.500.00<br />
122 Dewa Ayu Ariasih Br Triwngse Siangan 11-235907 -<br />
3.471.000.00<br />
123 I MD Reok Madangan Kelod, Petak 11-Agust-07 10-235380 206.000.00<br />
206.000.00<br />
124 Bayi Ni Wyn Kardiana Lebah Bukian PYG 12-Agust-07 10-152184 520.000.00<br />
125 Bayi Dewa Ayu Ariasih Triwangsa Siangan 10-235986 51.500.00<br />
126 Dewa Ayu Ariasih Br Triwangse Siangan 11-235907 723.500.00<br />
1.295.000.00<br />
127 Wayan Suardipa Kabetan Babakan 13-Agust-07 10-235684 351.000.00<br />
128 By Kadek Lestari Tegal Bingin Mas 10-236000 99.500.00<br />
129 Kadek Lestari Tegal Bingin Mas 10-235999 550.500.00<br />
1.001.000.00<br />
130 Ni Wayan Nyampuh Kawan Bonbiyu, Blahbatuh 14-Agust-07 10-232234 289.000.00<br />
131 Ni Pelung Pujung Kaja Sebatu 11-235106 1.232.300.00<br />
1.521.300.00<br />
132 I Wayan Raka Bukian Payangan 16-Agust-07 10-235561 1.088.000.00<br />
133 Made Lipun Tiba Kauh Payangan 10-235686 742.000.00<br />
1.830.000.00<br />
-<br />
30.000.00<br />
-<br />
-<br />
-<br />
30.000.00<br />
-<br />
30.000.00<br />
30.000.00<br />
-<br />
32.500.00<br />
-<br />
-<br />
32.500.00<br />
-<br />
-<br />
107.500.00<br />
-<br />
107.500.00<br />
-<br />
315.000.00<br />
315.000.00<br />
30.000.00<br />
-<br />
-<br />
30.000.00<br />
-<br />
-<br />
-<br />
60.000.00<br />
-<br />
-<br />
-<br />
315.000.00<br />
315.000.00<br />
-<br />
-<br />
-<br />
-<br />
-<br />
-<br />
-<br />
-<br />
30.000.00<br />
30.000.00<br />
220.000.00<br />
-<br />
-<br />
220.000.00<br />
117.500.00<br />
-<br />
117.500.00<br />
235.000.00<br />
-<br />
235.000.00<br />
794.000.00<br />
697.000.00<br />
55.500.00<br />
101.000.00<br />
228.000.00<br />
1.875.500.00<br />
1.992.000.00<br />
1.007.000.00<br />
2.999.000.00<br />
91.000.00<br />
1.801.900.00<br />
180.500.00<br />
1.684.800.00<br />
3.758.200.00<br />
634.000.00<br />
581.500.00<br />
353.500.00<br />
521.000.00<br />
2.090.000.00<br />
459.000.00<br />
1.871.000.00<br />
2.330.000.00<br />
681.500.00<br />
107.500.00<br />
1.499.500.00<br />
1.464.500.00<br />
2.272.500.00<br />
1.546.500.00<br />
99.500.00<br />
7.671.500.00<br />
547.500.00<br />
215.000.00<br />
3.421.000.00<br />
1.621.500.00<br />
5.805.000.00<br />
1.106.500.00<br />
2.364.500.00<br />
-<br />
3.471.000.00<br />
206.000.00<br />
206.000.00<br />
520.000.00<br />
51.500.00<br />
753.500.00<br />
1.325.000.00<br />
571.000.00<br />
99.500.00<br />
550.500.00<br />
1.221.000.00<br />
406.500.00<br />
1.232.300.00<br />
1.638.800.00<br />
1.323.000.00<br />
742.000.00<br />
2.065.000.00
1 2 3 4 5 6 7 8 (6+7)<br />
134 DW Nym Agus Wijaya Pasdalem, Gianyar 18-Agust-07 10-236036 393.000.00 90.000.00 483.000.00<br />
393.000.00 90.000.00 483.000.00<br />
135 Made Puji Bukit Batu, Samplangan 20-Agust-07 10-236397 387.500.00<br />
136 DSK MD Sulpia Wijayatri Pasdalem, Gianyar 10-236037 730.500.00<br />
137 Ni Made Sadri Br Sema Bitra 10-235576 1.236.000.00<br />
138 Gst Nym Pakel Tegal Suci, Tampaksiring 10-235522 1.358.500.00<br />
139 Ni Luh Ana Yuniantari Ngenjung Sari Bakbakan 10-236584 -<br />
3.712.500.00<br />
140 Bayi MD Kamar Biya, Keramas 21-Agust-07 10-236534 157.000.00<br />
141 Ni Made Kamar Biya Keramas 10-236509 719.500.00<br />
876.500.00<br />
142 Ni KT Dabret Tedung Abianbase 22-Agust-07 11-231411 2.321.000.00<br />
143 Ni Ketut Kartini Prathama mandala Samplangan 11-233078 -<br />
144 Bayi Luh Ana Juliantari Ngenjungsari, Bakbakan 10-236630 136.000.00<br />
145 Ni Luh Ana Juliantari Ngenjung Sari Bakkbakan 11-236584 625.000.00<br />
146 Ni Wayan Ariani Bona Kelod 10-236202 634.000.00<br />
3.716.000.00<br />
147 Ni Ketut Sulastri Lebih Duur Kala 23-Agust-07 10-236737 558.500.00<br />
148 Ida Ayu Sri Juliari Br Tegallinggah Bedulu 10-236722 120.500.00<br />
149 Ni Wayan Kicen Batan Ancak Mas 10-236663 239.000.00<br />
150 Bayi Ni Ketut Sulastri Lebih Duur Kaja Gianyar 10-236755 99.500.00<br />
1.017.500.00<br />
151 Ni Ketut Kartini Prathama Mandala Samplangan 24-Agust-07 11-233078 868.000.00<br />
152 Ni Wayan Nuriyani Br Dauhbak Singakerta BUD 10-236890 589.000.00<br />
1.457.000.00<br />
153 Bayi Ni Wayan Nuriyani Dauhlabak Singakerta Ubud 25-Agust-07 10-236895 122.000.00<br />
154 By Ni Wayan Nurayani Dauhlabak Singakerta Ubud 10-236895 48.000.00<br />
170.000.00<br />
155 Ni Kt Marsi Br Sesesh Singapadu 26-Agust-07 10-160235 -<br />
156 Wayan Supadmi Tengkulak Kelod Kemenuh 10-237025 126.000.00<br />
157 Ni Ketut Marsi Br Seseh Singapadu 10-160235 347.000.00<br />
473.000.00<br />
158 Bayi KD Muliani Bangun Liman Buruan 27-Agust-07 10-236999 990.000.00<br />
159 Bayi Ni Ketut Sasih Lebih Kaja Gianyar 10-237325 101.500.00<br />
160 Ni Ketut Sasih Lebih Kaja Gianyar 10-237321 615.000.00<br />
1.706.500.00<br />
161 Ni Made Murtini Br Tengah Peliatan Ubud 28-Agust-07 11-232814 2.953.500.00<br />
2.953.500.00<br />
162 Wayan Sarinadi Palak Sukawati 29-Agust-07 11-237253 -<br />
-<br />
163 Dewa Ayu Dwi Padmasari Br Seronggo tengah 30-Agust-07 10-237782 308.000.00<br />
164 I Wayan Gejir Kawan mas Ubud 10-237324 320.000.00<br />
165 By Ni Wyn Sriartini Lenih Kaja Gianyar 10-237368 216.000.00<br />
166 Bayi Kadek Wastini Selat Samplangan 10-237863 107.500.00<br />
167 Wayan Penter Br Tegal Saat Pejeng Kangin 11-225347 768.000.00<br />
168 Kadek Wastini Selat Samplangan 11-237831 574.000.00<br />
2.293.500.00<br />
169 I wayan Supanja Melinggih Payangan 31-Agust-07 10-208328 429.000.00<br />
170 Ni KD Desi Wikatari Sengguan Bitra 11-200414 1.232.300.00<br />
171 Ngakan Ketut Berata Selat Gianyar 10-237902 615.500.00<br />
2.276.800.00<br />
Jumlah Total<br />
Jumlah Total<br />
65.587.600.00<br />
112.596.575.00<br />
175.000.00<br />
150.000.00<br />
174.500.00<br />
220.000.00<br />
-<br />
719.500.00<br />
-<br />
35.000.00<br />
35.000.00<br />
-<br />
-<br />
-<br />
105.000.00<br />
90.000.00<br />
195.000.00<br />
-<br />
-<br />
-<br />
-<br />
-<br />
35.000.00<br />
-<br />
35.000.00<br />
-<br />
-<br />
-<br />
-<br />
-<br />
42.500.00<br />
42.500.00<br />
47.500.00<br />
-<br />
-<br />
47.500.00<br />
-<br />
-<br />
-<br />
-<br />
152.500.00<br />
-<br />
-<br />
-<br />
697.500.00<br />
-<br />
850.000.00<br />
30.000.00<br />
-<br />
90.000.00<br />
120.000.00<br />
4.044.500.00<br />
7.405.000.00<br />
562.500.00<br />
880.500.00<br />
1.410.500.00<br />
1.578.500.00<br />
-<br />
4.432.000.00<br />
157.000.00<br />
754.500.00<br />
911.500.00<br />
2.321.000.00<br />
-<br />
136.000.00<br />
730.000.00<br />
724.000.00<br />
3.911.000.00<br />
558.500.00<br />
120.500.00<br />
239.000.00<br />
99.500.00<br />
1.017.500.00<br />
903.000.00<br />
589.000.00<br />
1.492.000.00<br />
122.000.00<br />
48.000.00<br />
170.000.00<br />
-<br />
126.000.00<br />
389.500.00<br />
515.500.00<br />
1.037.500.00<br />
101.500.00<br />
615.000.00<br />
1.754.000.00<br />
2.953.500.00<br />
2.953.500.00<br />
-<br />
-<br />
460.500.00<br />
320.000.00<br />
216.000.00<br />
107.500.00<br />
1.465.500.00<br />
574.000.00<br />
3.143.500.00<br />
459.000.00<br />
1.232.300.00<br />
705.500.00<br />
2.396.800.00<br />
69.632.100.00<br />
120.001.575.00
Lampiran 9<br />
DAFTAR REALISASI PENERIMAAN FUNGSIONAL SWADANA TAHUN 2005<br />
Uraian Jumlah % Ketentuan Keterangan<br />
1<br />
Penerimaan fungsional:<br />
2.00 3 4 5<br />
Retribusi Pelayanan Kesehatan 10.816.301.012.50<br />
Retribusi Parkir 10.000.000.00<br />
Retribusi Jasa Usaha Pemakaian Kekayaan RS 4.526.850.00<br />
Jumlah Retribusi 10.830.827.862.50<br />
Lain-lain Pendapatan RSUD yang Sah<br />
Jumlah 6.602.754.00<br />
Jumlah Lain-lain Pendapatan 10.837.430.616.50<br />
Pengeluaran dari fungsional:<br />
Operasional dan Pemeliharaan 7.351.236.466.00<br />
Pegawai 943.727.551.00<br />
Honor 700.382.193.00<br />
Uang lembur/tim panitia 4.680.000.00<br />
Uang harian tetap 238.665.358.00<br />
Barang 5.762.493.955.00<br />
Bahan Habis Pakai Kantor 226.443.875.00<br />
Jasa Kantor 340.056.991.00<br />
Cetak dan Pengadaan Keperluan kantor 140.480.650.00<br />
Makan Minum Kantor 9.986.000.00<br />
Pakaian Dinas 4.992.000.00<br />
Bahan Material 4.872.534.439.00<br />
Jasa Pihak Ketiga 168.000.000.00<br />
Pemeliharaan 626.464.250.00<br />
Pemeliharaan Instalasi 71.250.500.00<br />
Pemeliharaan bangunan Gedung 395.584.500.00<br />
Pemeliharaan Alat-alat Angkut 44.350.000.00<br />
Pemeliharaan Alat-alat Kantordan RT 42.669.250.00<br />
Pemeliharaan Alat-alat Kedokteran 72.610.000.00<br />
Perjalanan dinas 18.550.710.00<br />
Perjalanan Dinas<br />
Perjalanan Dinas Tetap<br />
Jasa Pelayanan 2.413.865.671.00<br />
Pengembangan SDM 40.172.500.00<br />
Pendidikan 40.172.500.00<br />
Lain-lain<br />
Modal<br />
40.000.000.00<br />
Belanja Peralatan dan Mesin 40.000.000.00<br />
Pembinaan Manajemen -<br />
Jumlah 9.845.274.617.00<br />
67.83<br />
8.71<br />
53.17<br />
5.78<br />
0.17<br />
45.00<br />
22.27 40.00<br />
0.37<br />
0.37<br />
0.37<br />
Melebihi ketentuan<br />
Sesuai ketentuan<br />
5.00 Sesuai ketentuan<br />
5.00<br />
5.00<br />
0.37 5.00<br />
0.00 5.00<br />
Sesuai ketentuan<br />
Sesuai ketentuan
Lampiran 10<br />
SiLPA Murni Swadana Tahun 2005<br />
Uraian Jumlah (Rp)<br />
1<br />
Penerimaan fungsional:<br />
2<br />
Retribusi Pelayanan Kesehatan 10.816.301.012.50<br />
Retribusi Parkir 10.000.000.00<br />
Retribusi Jasa Usaha Pemakaian Kekayaan RS 4.526.850.00<br />
Jumlah Retribusi 10.830.827.862.50<br />
Lain-lain Pendapatan RSUD yang Sah 6.602.754.00<br />
Jumlah Penerimaan Fungsional (1) 10.837.430.616.50<br />
Pengeluaran Fungsional:<br />
Operasional dan Pemeliharaan 7.351.236.466.00<br />
Belanja Pegawai 943.727.551.00<br />
Honor 700.382.193.00<br />
Uang lembur/tim panitia 4.680.000.00<br />
Uang harian tetap 238.665.358.00<br />
Belanja Barang 5.762.493.955.00<br />
Bahan Habis Pakai Kantor 226.443.875.00<br />
Jasa Kantor 340.056.991.00<br />
Cetak dan Pengadaan Keperluan kantor 140.480.650.00<br />
Makan Minum Kantor 9.986.000.00<br />
Pakaian Dinas 4.992.000.00<br />
Bahan Material 4.872.534.439.00<br />
Jasa Pihak Ketiga 168.000.000.00<br />
Belanja Pemeliharaan 626.464.250.00<br />
Pemeliharaan Instalasi 71.250.500.00<br />
Pemeliharaan bangunan Gedung 395.584.500.00<br />
Pemeliharaan Alat-alat Angkut 44.350.000.00<br />
Pemeliharaan Alat-alat Kantordan RT 42.669.250.00<br />
Pemeliharaan Alat-alat Kedokteran 72.610.000.00<br />
Belanja Perjalanan Dinas 18.550.710.00<br />
Perjalanan Dinas<br />
Perjalanan Dinas Tetap<br />
Jasa Pelayanan 2.413.865.671.00<br />
Pengembangan SDM 40.172.500.00<br />
Pendidikan 40.172.500.00<br />
Lain-lain 40.000.000.00<br />
Modal<br />
Belanja Peralatan dan Mesin 40.000.000.00<br />
Pembinaan Manajemen -<br />
Jumlah Pengeluaran Fungsional (2) 9.845.274.617.00<br />
SiLPA murni <strong>tahun</strong> berjalan (1) - (2) 992.155.999.50<br />
SiLPA murni <strong>tahun</strong> lalu 197.402.842.62<br />
Jumlah SiLPA Murni 2005 pada LRA 1.189.558.842.12<br />
Saldo Kas per 31 Desember 2005<br />
Likuiditas yg tidak dapat dimanfaatkan pada<br />
1.973.165.00<br />
<strong>tahun</strong> berikutnya<br />
1.187.585.677.12
Lampiran 11<br />
Daftar Tanda Terima Jasa Pelayanan untuk Dewan Penyantun Bulan Tahun 2005, Tahun 2006 dan Tahun 2007 (s.d Mei 2007)<br />
No Jabatan Januari-Agustus 2005 September-Desember 2005 Januari-Maret 2006 April-Oktober 2006 Nopembers 2006 - Mei 2007 Jumlah<br />
1 Bupati 4.068.065.98<br />
2.446.384.68 2.344.289.76 2.782.291.74 * 2.881.689.28 * 14.522.721.44<br />
2 Wakil Bupati 3.813.811.96<br />
2.174.564.16 2.083.813.12 2.608.398.51<br />
2.701.583.70 13.382.171.45<br />
3 Ketua DPRD 3.813.811.96<br />
2.174.564.16 2.083.813.12 2.608.398.51<br />
2.701.583.70 13.382.171.45<br />
4 Sekda 3.559.557.73<br />
1.902.743.64<br />
- 2.434.505.27<br />
2.521.478.12 10.418.284.76<br />
5 Asisten III -<br />
- 1.823.813.12 1.738.932.34<br />
1.801.055.80 5.363.801.26<br />
6 Kepala Bawasda 2.542.541.24<br />
1.630.923.12 1.562.569.84 1.738.932.34<br />
1.801.055.80 9.276.022.34<br />
7 Kabag Keuangan 2.542.541.24<br />
1.630.923.12 1.562.569.84 1.738.932.34<br />
1.801.055.80 9.276.022.34<br />
8 Kepala Dinkes 2.542.541.24<br />
-<br />
- 1.738.932.34<br />
1.801.055.80 * 6.082.529.38<br />
9 Direktur RSUD 2.542.541.24<br />
1.630.923.12 1.562.569.84<br />
-<br />
- 5.736.034.20<br />
Jumlah 25.425.412.59<br />
13.591.026.00 13.023.438.64 17.389.323.39<br />
18.010.558.00 87.439.758.62<br />
Catatan:<br />
* kwitansi belum ditandatangani oleh penerima