12.05.2013 Views

budaya-bebas

budaya-bebas

budaya-bebas

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Para pejuang hak cipta memang benar: hak cipta adalah<br />

semacam properti. Hak cipta dapat dimiliki dan dijual—dan hukum<br />

melindunginya dari pencurian. Biasanya, para pemilik hak cipta dapat<br />

menentukan berapa pun harga yang ia inginkan. Sementara pasar<br />

memperhitungkan jumlah penawaran dan permintaan yang turut<br />

menentukan besaran harga yang akan didapatkannya.<br />

Namun dalam bahasa sehari-hari, menyebut hak cipta sebagai<br />

hak “milik” bisa agak menyesatkan karena kepemilikan hak cipta<br />

adalah jenis kepemilikan yang tidak umum. Memang benar, gagasan<br />

dasar tentang kepemilikan atas segala bentuk ide maupun ekspresi<br />

sangatlah janggal. Saya jelas mengerti apa yang saya ambil jika saya<br />

mengambil meja piknik yang ada di halaman belakang rumah anda.<br />

Saya mengambil sebuah benda, sebuah meja piknik, dan setelah saya<br />

mengambilnya, anda jadi tidak lagi memilikinya. Tapi apa yang saya<br />

ambil sebenarnya ketika saya mengambil ide anda untuk menaruh<br />

meja piknik di halaman belakang—dengan, katakanlah pergi ke<br />

supermarket, membeli sebuah meja, dan meletakannya di halaman<br />

belakang rumah saya?<br />

Intinya di sini bukan sekedar soal kebendaan sebuah meja piknik<br />

versus gagasan, walaupun hal tersebut juga merupakan sebuah<br />

perbedaan penting. Inti persoalannya adalah, dalam kasus yang biasa<br />

terjadi— atau praktis di semua kasus kecuali pada beberapa situasi<br />

yang jarang sekali terjadi — gagasan yang lahir di dunia bersifat<br />

“PROPERTI” 99

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!