12.05.2013 Views

budaya-bebas

budaya-bebas

budaya-bebas

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

idealisme, melainkan karena dengan kebijakan tersebut mereka dapat<br />

memberikan keuntungan terbesar. Dan mereka mendapat keuntungan<br />

terbesar berkat korupsi tertentu yang terjadi dalam sistem politik kitajenis<br />

korupsi yang bukan merupakan tanggungjawab perusahaanperusahaan<br />

obat tersebut.<br />

Korupsi ini adalah kegagalan integritas dari para politisi kita.<br />

Karena perusahaan-perusahaan obat ini akan dengan senang hati,<br />

-begitulah yang mereka katakan, dan saya memercayainya- menjual<br />

obat-obatnya semurah mungkin ke negara-negara di Afrika atau<br />

tempat lain. Memang ada soal yang harus mereka pecahkan untuk<br />

memastikan bahwa obat-obatan ini tidak akan masuk kembali ke<br />

Amerika Serikat, namun ini hanya soal teknologi belaka. Pastinya<br />

mereka akan bisa mengatasinya.<br />

Ada soal lain yang justru tidak dapat diatasi. Yaitu soal ketakutan<br />

dari para politisi pecandu sorotan media yang akan memanggil presiden<br />

perusahaan obat ke depan sidang Senat atau Dewan Perwakilan<br />

dan bertanya, “Bagaimana mungkin anda menjual obat HIV ini di<br />

Afrika seharga 1 dolar per pil sedangkan di Amerika anda menjual<br />

obat yang sama dengan harga 1.500 dolar?” Karena tidak ada<br />

jawaban yang tepat untuk pertanyaan itu, maka dampaknya akan<br />

memengaruhi regulasi harga di Amerika. Oleh karena itu, perusahaan<br />

obat menghindar dari pusaran persoalan ini dengan tidak mengambil<br />

langkah apapun. Mereka menguatkan gagasan bahwa properti harus<br />

dijaga “kesuciannya”. Mereka mengadopsi sebuah strategi rasional<br />

dalam sebuah konteks yang irasional, dengan konsekuensi yang tak<br />

diniatkan bahwa mungkin jutaan orang akan mati. Dan strategi<br />

rasional tersebut kemudian dibingkai sesuai dengan syarat-syarat<br />

yang diajukan gagasan ini- kesucian sebuah gagasan yang dinamakan<br />

“properti intelektual”.<br />

Jadi, ketika anda dihadapkan dengan pertanyaan yang masuk<br />

akal ini dari anak cucu anda sendiri, apa yang akan anda katakan?<br />

Ketika akal sehat satu generasi pada akhirnya akan menolak apa yang<br />

telah kita lakukan, bagaimana kita membenarkan apa yang telah kita<br />

lakukan? Apa argumen kita?<br />

KESEIMBANGAN 309

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!