12.05.2013 Views

budaya-bebas

budaya-bebas

budaya-bebas

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

kita akan mulai khawatir dengan perpustakaan. Jika anda adalah salah<br />

seorang dari kaum kiri gila yang berpikir bahwa orang seharusnya<br />

memunyai “hak” untuk melihat-lihat di perpustakaan tanpa sepengetahuan<br />

pemerintah tentang buku apa yang sedang dilihat (saya pun<br />

tergolong kaum kiri yang demikian) maka mungkin perubahan dalam<br />

teknologi pengawasan ini akan merisaukan anda. Jika teknologi ini<br />

memudahkan untuk pengumpulan dan penyortiran tentang siapa<br />

melakukan apa di ruang elektronik, maka privasi yang dirangsang oleh<br />

friksi ini juga turut menghilang.<br />

Inilah kenyataan yang menjelaskan tentang dorongan banyak pihak<br />

untuk mendefinisikan apa itu “privasi” di Internet. Pemahaman bahwa<br />

teknologi dapat menghapus friksi ini yang menggerakkan banyak<br />

orang untuk mendorong agar hukum dapat menggantikan peran<br />

friksi tersebut. 1 Dan di luar soal apakah anda mendukung produk<br />

hukum tersebut atau tidak, yang penting di sini adalah polanya. Kita<br />

harus mengambil langkah-langkah afirmatif untuk menjamin ke<strong>bebas</strong>an<br />

yang tadinya tersedia secara pasif. Perubahan pada teknologi<br />

kini memaksa mereka yang percaya pada privasi yang sebelumnya<br />

diterima begitu saja untuk mulai mengambil tindakan afirmatif untuk<br />

mempertahankannya.<br />

Cerita serupa juga dapat saya sampaikan tentang lahirnya gerakan<br />

piranti lunak <strong>bebas</strong>. Ketika komputer dengan piranti lunak pertama<br />

kalinya diproduksi secara komersial, piranti lunak, -baik kode<br />

sumber maupun kode binernya, bersifat cuma-cuma. Anda tak dapat<br />

menjalankan sebuah program yang ditulis untuk mesin Data General<br />

di mesin IBM, jadi Data General dan IBM tidak terlalu peduli dengan<br />

kontrol terhadap piranti lunak mereka.<br />

Dunia seperti itulah yang menjadi tempat kelahiran Richard<br />

Stallman, dan selagi ia menjadi peneliti di MIT, ia mulai jatuh<br />

cinta pada komunitas yang berkembang ketika orang masih <strong>bebas</strong><br />

mengeksplorasi dan mengutak-atik perangkat lunak yang bekerja<br />

dalam mesin. Karena dia juga termasuk orang yang cerdas, serta ahli<br />

pemograman yang handal, Stallman mulai bergantung pada ke<strong>bebas</strong>an<br />

untuk menambah dan memodifikasi karya orang lain.<br />

330 BUDAYA BEBAS

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!