12.05.2013 Views

budaya-bebas

budaya-bebas

budaya-bebas

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Taktik Stallman adalah memanfaatkan hukum hak cipta untuk<br />

membangun sebuah dunia piranti lunak yang dipertahankan<br />

tetap cuma-cuma. Piranti lunak yang dilisensikan di bawah Free<br />

Software Foundation GPL (Yayasan Piranti Lunak Bebas), tidak<br />

dapat dimodifikasi dan didistribusikan kecuali jika kode sumber<br />

dalam piranti lunak tersebut juga dicantumkan. Maka, orang yang<br />

membangun dengan piranti lunak di bawah GPL harus membuat<br />

bangunan mereka gratis juga bagi orang lain. Stallman percaya bahwa,<br />

hal ini akan menjamin sebuah ekologi kode yang terus berkembang<br />

dan tetap di<strong>bebas</strong>kan bagi siapapun yang ingin membangunnya.<br />

Tujuan utamanya adalah ke<strong>bebas</strong>an; sedangkan kode inovatif dan<br />

kreatif adalah produk sampingannya.<br />

Yang dilakukan Stallman dengan piranti lunak adalah sama<br />

dengan yang sekarang dilakukan para advokat privasi dengan privasi.<br />

Ia mencari cara guna membangun kembali jenis ke<strong>bebas</strong>an yang<br />

sebelumnya diterima begitu saja. Melalui penggunaan afirmatif terhadap<br />

lisensi yang mengikat kode hak cipta, Stallman dengan afirmatif<br />

mengklaim kembali ruang di mana piranti lunak <strong>bebas</strong> dapat bertahan.<br />

Secara aktif, ia melindungi apa yang sebelumnya dijamin secara pasif.<br />

Terakhir, pertimbangkanlah contoh yang terbaru yang lebih<br />

berhubungan langsung dengan kisah di buku ini. Yakni tentang<br />

bagaimana produksi jurnal akademis dan ilmiah mengalami<br />

pergeseran.<br />

Seturut dengan perkembangan teknologi digital, semakin menjadi<br />

jelas bahwa bahwa mencetak ribuan kopi jurnal setiap bulan dan<br />

mengirimkannya ke perpustakaan mungkin bukan cara yang paling<br />

efesien dalam mendistribusikan pengetahuan. Alih-alih, semakin<br />

banyak jurnal yang hadir dalam versi elektronik, dan akses ke jurnaljurnal<br />

elektronik ini diberikan pada perpustakaan serta penggunanya<br />

melalui situs yang dilindungi dengan kata sandi. Hal yang serupa<br />

terjadi di ranah hukum selama lebih dari 30 tahun: Lexis dan Westlaw<br />

memunyai laporan-laporan kasus versi elektronik yang tersedia untuk<br />

para pelanggan jasa mereka. Meskipun pendapat Mahkamah Agung<br />

tidak berhak cipta, dan setiap orang <strong>bebas</strong> untuk pergi ke perpustakaan<br />

332 BUDAYA BEBAS

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!