02.06.2013 Views

Melangkah maju dengan REDD: isu, pilihan dan implikasi

Melangkah maju dengan REDD: isu, pilihan dan implikasi

Melangkah maju dengan REDD: isu, pilihan dan implikasi

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab 9 Bagaimana kita memantau, melaporkan <strong>dan</strong> melakukan verifikasi emisi karbon hutan?<br />

tinggi (sampai <strong>dengan</strong> 50 cm), yang terus-menerus diperbarui di daerah<br />

tertentu (Olander dkk. 2008). 1<br />

9.3.2 Memantau daerah degradasi hutan<br />

Terjadinya degradasi hutan disebabkan oleh berbagai faktor yang juga<br />

mempengaruhi persyaratan pemantauan (lihat Tabel 9.1; lihat juga Bab 10<br />

tentang degradasi). Pemantauan perlu dilakukan secara berkala agar perubahan<br />

hutan yang terjadi dapat terhitung <strong>dan</strong> dikaitkan ke periode tertentu.<br />

Mengingat bahwa definisi degradasi hutan belum jelas, penginderaan jauh<br />

diperlukan untuk melakukan stratifikasi suatu wilayah untuk menentukan<br />

pemilihan lokasi pengukuran di lapangan.<br />

Pemantauan <strong>dengan</strong> penginderaan jauh lebih cocok kalau degradasi yang<br />

terjadi mengakibatkan pembukaan tajuk hutan seperti halnya pada tebang<br />

pilih <strong>dan</strong> kebakaran hutan. Meskipun demikian, pengukuran di lapangan<br />

tetap diperlukan terutama apabila degradasi yang terjadi tidak menimbulkan<br />

Tabel 9.1. Penyebab degradasi hutan <strong>dan</strong> dampaknya terhadap pemantauan<br />

Penyebab<br />

degradasi hutan<br />

Kemungkinan pemantauan<br />

Tebang pilih • Penginderaan jauh <strong>dengan</strong> menggunakan resolusi citra<br />

menengah mampu menemukan keregangan di tajuk<br />

hutan yang disebabkan oleh pembangunan jalan <strong>dan</strong><br />

tempat pemrosesan kayu di lapangan (logging deck)<br />

• Pengurangan stok karbon dapat diperkirakan tanpa<br />

menggunakan citra satelit <strong>dengan</strong> menggunakan metode<br />

dalam IPCC Guideline-AFOLU tahun 2006, meskipun akan<br />

menjadi lebih sulit untuk memperkirakan emisi yang<br />

berasal dari kegiatan penebangan<br />

Kebakaran hutan • Pemantauan melalui citra satelit lebih sulit dilakukan,<br />

tetapi mungkin dapat menggunakan informasi kebakaran<br />

yang ada untuk keperluan <strong>REDD</strong><br />

Pengambilan kayu<br />

bakar <strong>dan</strong> hasil<br />

hutan nonkayu yang<br />

berlebihan<br />

• Mungkin sulit dilihat <strong>dengan</strong> citra satelit, kecuali tingkat<br />

degradasinya cukup intensif <strong>dan</strong> mengakibatkan<br />

perubahan tutupan tajuk yang cukup besar<br />

• Pendekatan berdasar inventarisasi (survei lapangan)<br />

mungkin lebih cocok<br />

Pertambangan • Sulit dipantau mengingat pembukaan hutan yang terjadi<br />

seringkali terlalu kecil untuk bisa dilihat<br />

Sumber: Diadaptasi dari GOFC-GOLD (2008)<br />

1 Meskipun citra Google Earth tidak sepenuhnya dapat diproses <strong>dengan</strong> alat analisis citra, potensinya sangat<br />

besar untuk mengecek keabsahan pemetaan hutan di suatu wilayah. Penafsiran v<strong>isu</strong>al bisa menghasilkan<br />

batas atau titik-titik deforestasi/degradasi yang kemudian bisa dilapisi di atas citra Google Earth <strong>dengan</strong><br />

menggunakan Sistem Informasi Geografis (Geographical Information System – GIS) (Olander dkk. 2008).<br />

99

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!