02.06.2013 Views

Melangkah maju dengan REDD: isu, pilihan dan implikasi

Melangkah maju dengan REDD: isu, pilihan dan implikasi

Melangkah maju dengan REDD: isu, pilihan dan implikasi

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bab 9 Bagaimana kita memantau, melaporkan <strong>dan</strong> melakukan verifikasi emisi karbon hutan?<br />

Tier 1 dirancang untuk mudah dipakai. Pedoman IPCC telah menyediakan<br />

persamaan <strong>dan</strong> menyusun nilai parameter standar (default parameter), misalnya<br />

untuk faktor emisi <strong>dan</strong> koefisien perubahan stok. Dengan demikian petugas<br />

inventarisasi tidak memerlukan data khusus untuk melengkapi elemen tersebut<br />

dalam rumus persamaan. Data tata guna <strong>dan</strong> pengelolaan lahan untuk masingmasing<br />

negara diperlukan dalam hal ini, tetapi untuk Tier 1 seringkali tersedia<br />

sumber data global untuk melakukan perkiraan (misalnya laju deforestasi, statistik<br />

produksi pertanian, peta tutupan lahan, penggunaan pupuk, <strong>dan</strong> data populasi<br />

ternak). Tetapi Tier 1 saja kurang cukup untuk memperoleh kredit <strong>REDD</strong>.<br />

Tier 2 menggunakan pendekatan metodologi yang sama <strong>dengan</strong> Tier 1, tetapi<br />

menggunakan faktor emisi <strong>dan</strong> stok perubahan karbon khusus untuk masingmasing<br />

negara/wilayah. Faktor emisi seperti ini lebih cocok untuk wilayah<br />

iklim <strong>dan</strong> sistem penggunaan lahan di suatu negara atau wilayah. Tier 2<br />

menggunakan resolusi rentang <strong>dan</strong> waktu yang lebih tinggi, serta kategori<br />

penggunaan <strong>dan</strong> pengelolaan lahan yang lebih rinci, supaya selaras <strong>dengan</strong><br />

kategori penggunaan lahan khusus <strong>dan</strong> koefisien-koefisien yang berlaku untuk<br />

daerah tertentu yang telah ditetapkan oleh suatu negara.<br />

Tier 3 menggunakan tingkat metode yang lebih canggih, termasuk di<br />

dalamnya sistem pemodelan <strong>dan</strong> inventarisasi yang dirancang khusus untuk<br />

kondisi negara masing-masing. Perhitungan emisi dilakukan secara berulang<br />

<strong>dan</strong> menggunakan data penggunaan <strong>dan</strong> pengelolaan lahan beresolusi tinggi,<br />

yang biasanya dipecah ke satuan tingkat subnasional (misalnya, kabupaten).<br />

Inventarisasi dilakukan <strong>dengan</strong> menggunakan teknologi pengukuran <strong>dan</strong>/<br />

atau pemodelan mutakhir guna meningkatkan kualitas perkiraan emisi <strong>dan</strong><br />

penyerapan GRK dibanding pendekatan Tier 1 <strong>dan</strong> 2.<br />

9.5 Integrasi metode MRV ke dalam<br />

mekanisme <strong>REDD</strong><br />

Meskipun metodologi penghitungan karbon berkembang sangat pesat, banyak<br />

negara berkembang terbatas dalam hal ketersediaan data, serta prasarana<br />

<strong>dan</strong> kapasitas teknis untuk analisis <strong>dan</strong> pengelolaan data yang transparan<br />

<strong>dan</strong> konsisten. MRV untuk <strong>REDD</strong> juga memerlukan lembaga inventarisasi<br />

untuk melakukan pengukuran di lapangan, pengendalian kualitas data <strong>dan</strong><br />

verifikasi eksternal.<br />

Pada tahap awal skema <strong>REDD</strong>, kebanyakan negara akan menggunakan<br />

pengukuran berdasarkan perbedaan stok karbon. Dengan berkembangnya<br />

kapasitas di negara tersebut, pendekatan berdasarkan emisi (pendekatan<br />

tambah-kurang) mungkin bisa lebih efisien karena memungkinkan pengukuran<br />

langsung selisih bersih emisi yang terjadi. Ada kemungkinan kebanyakan negara<br />

hanya mampu menggunakan Tier 1 pada tahap awal. Kalau demikian, taksiran<br />

105

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!