02.07.2013 Views

teknik pembangkit tenaga listrik jilid 2 smk

teknik pembangkit tenaga listrik jilid 2 smk

teknik pembangkit tenaga listrik jilid 2 smk

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

254 Pembangkitan Tenaga Listrik<br />

d. Oleh penguasa GI B, PMS B 11 dan PMS B 12 dibuka, kemudian PMS<br />

B 13 (PMS tanah di GI B) dimasukkan.<br />

e. Kepala regu kerja yang akan melaksanakan pekerjaan perbaikan pada<br />

penghantar No. 1 antara pusat <strong>listrik</strong> A dan GI B harus menyaksikan<br />

manuver tersebut dalam butir 3 dan butir 4 agar yakin bahwa<br />

penghantar No. 1 telah bebas tegangan dan telah ditanahkan. Apabila<br />

pusat <strong>listrik</strong> A dan GI B letaknya berjauhan, kepala regu kerja dapat<br />

mendelegasikan kesaksian ini kepada anak buahnya atau kepada<br />

penguasa pusat <strong>listrik</strong> A dan penguasa GI B.<br />

f. Setelah yakin bahwa penghantar No. 1 antara pusat <strong>listrik</strong> A dan GI B<br />

telah bebas tegangan, kepala regu kerja penghantar bersama anak<br />

buahnya menuju ke bagian penghantar No. 1 yang akan diperbaiki.<br />

Tempat ini bisa jauh letaknya dari pusat <strong>listrik</strong> A maupun dari GI B. Di<br />

tempat ini, kepala regu kerja penghantar bersangkutan harus terlebih<br />

dahulu melempar rantai pentanahan ke penghantar No. 1 yang akan<br />

disentuh untuk membuang muatan kapasitif yang masih tersisa dalam<br />

penghantar tersebut. Selain itu, rantai pentanahan berfungsi menjaga<br />

agar potensial penghantar yang disentuh selalu sama dengan<br />

potensial bumi/tanah terutama karena ada induksi dari penghantar No.<br />

2 yang tetap beroperasi. Sebelum melemparkan rantai pentanahan ke<br />

penghantar No. 1, Kepala regu kerja penghantar harus yakin dan<br />

bertanggung jawab bahwa yang dilempar rantai pentanahan adalah<br />

penghantar No. 1, bukan penghantar No. 2 yang sedang beroperasi.<br />

Kekeliruan semacam ini dapat terjadi mengingat bahwa Penghantar<br />

No. 1 dan penghantar No. 2 terpasang pada tiang yang sama. Apabila<br />

kekeliruan ini terjadi, maka akan timbul gangguan dalam sistem.<br />

Selama pekerjaan berlangsung, penguasa pusat <strong>listrik</strong> A dan<br />

penguasa GI B, bertanggung jawab bahwa PMT A dan PMT B beserta<br />

PMS-nya tidak akan dimasukkan, karena apabila hal ini terjadi, maka<br />

akan timbul kecelakaan pada regu kerja penghantar bersangkutan.<br />

g. Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan, kepala regu kerja penghantar<br />

beserta anak buahnya melepas rantai pentanahan dan meninggalkan<br />

tempat kerja dengan membawa semua peralatan kerjanya. Kemudian,<br />

kepala regu kerja penghantar ini memberitahu penguasa pusat <strong>listrik</strong> A<br />

dan penguasa GI B bahwa pekerjaannya telah selesai. Pemberitahuan<br />

ini mengandung tanggung jawab bahwa tidak ada anak buahnya yang<br />

masih menyentuh penghantar No. 1 dan rantai pentanahannya sudah<br />

dilepas serta tidak ada alat kerja yang tertinggal yang dapat<br />

menimbulkan gangguan.<br />

h. Setelah menerima pemberitahuan ini, penguasa pusat <strong>listrik</strong> A<br />

memasukkan PMS A 11 dan PMS A 12 serta mengeluarkan PMS

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!