teknik pengelasan kapal jilid 2 smk

More documents

Recommendations

Info

TEKNOLOGI LAS KAPAL Berlakunya pengakuan dari BKI untuk pengelasan akan berlaku untuk jenis proses dan bahan - bahannya yang bersangkutan dan umumnya akan berlaku untuk waktu yang tidak ditentukan kecuali persyaratan yang khusus bagi juru las yang telah diuji dan pengawas las yang mengakibatkan dapat berubahnya pengakuan yang diberikan oleh Biro Klasifikasi Indonesia ( BKI ). Semua peraturan-peraturan yang berhubungan dengan pengakuan perusahaan/ bengkel oleh BKI berlaku bagi setiap perusahaan/ bengkel. Anak atau cabang perusahaan/ bengkel dan subkontraktor yang bebas, harus diakui/diuji terpisah untuk pengelasan bagian-bagian strukturil yang dikenai oleh peraturan BKI. Pengakuan yang telah diberikan untuk pengelasan baja bangunan ( steel structures ) atau bejana ukur, dapat diakui BKI dengan dasar pengakuan setelah dokumen yang diserahkan telah diperiksa dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya IV.2.3.2. Fasilitas-fasilitas bengkel dan perlengkapan Pekerjaan-pekerjaan yang menggunakan proses pengelasan dimaksud haruslah mempunyai perbengkelan yang cocok, tempat-tempat menyimpan elektrode, mesin-mesin, sumber-sumber arus listrik untuk mengelas, mesin-mesin las dan perlengkapannya, perlengkapanperlengkapan kapal dan proteksi yang memadai terhadap pengaruh udara. Untuk yang demikian BKI akan menginspeksi perlengkapan bengkel dan peralatan-peralatannya. Apabila perusahaan bengkel tidak mempunyai perlengkapanperlengkapan sendiri untuk pengujian pengelasan yang dibutuhkan sesuai peraturan BKI, maka BKI harus diberitahu dengan pasti tempattempat untuk melaksanakan pengujian tersebut dan untuk mempertahankan berlakunya pengakuan, perusahaan-perusahaan bengkel harus menjalankan pemeliharaan-pemeliharaan yang sehubungan dengan fasilitas-fasilitas / perlengkapan perbengkelan yang ada bila pengakuan BKI telah diberikan. IV.2 4 Rancangan Sambungan Las IV.2.4.1 Gambar, urutan las dan posisi las Tipe dan ukuran las harus ditunjukkan digambar, juga proses las dan bahan las maupun struktur, dan jika perlu perlakuan paska pengelasan. Lambang-lambang yang menggambarkan sambungan las harus dijelaskan kecuali jika dipakai lambang dan istilah menurut standart NI ( Normalisasi Indonesia ). 399
TEKNOLOGI LAS KAPAL Dalam taraf rancangan sambungan-sambungan las harus dirancang sedemikian rupa hingga mudah dicapai untuk operasi las dan memungkinkan penggunaan urutan dan posisi las yang paling menguntungkan. Sambungan las dan urutan las harus dirancang sedemikian rupa hingga tegangan sisa diminimalkan. Jarak yang kecil antar sambungan –sambungan las dan pemusatan setempat dari las haruslah dihindari. Sambungan-sambungan las yang sejajar harus berjarak sedikitnya 250 mm satu sama lain dalam hal las tumpul dan sedikinya 50 mm satu sama lain dalam hal las sudut. Jika las sudut memotong las lain, pada umumnya las sudut harus dihentikan pada suatu jarak dari las lain itu, dan harus ada skalop. Jika las sudut memotong las las tumpul yang telah selesai dan yang telah dibuat rata dengan pelat ditempat pemotongan, maka las sudut boleh dilas terus tanpa skalop. IV.2.4.2 Detail konstruksi las Pada bagian konstruksi utama dan bagian konstruksi lainnya yang perting, tepi-tepi bebasnya dan pelat hadap harus bebas dari efek takik yang dikarenakan bagian-bagian yang dilaskan. Untuk pengelasan pada pelat tepi teratas / lajur atas ( Sheer strake ). Sambungan las tumpul tak boleh ada pada perpatahan pelat hadap. Untuk keperluan penyambungan pelat atau bagian konstruksi yang berdinding tipis pada benda yang cukup atau dari baja tempa , maka pada benda itu haruslah diberikan penirusan (tapering) yang cukup atau flens pengelasan yang dituang atau ditempa dan sambungan las yang kebesaran harus dihindari. IV.2.4.3 Sambungan Las Tumpul 1. Persiapan Tepi untuk Las Tangan Persiapan tepi untuk sambungan las tumpul (butt joint) ditentukan oleh bahan, proses las yang dipakai dan tebal pelat. Untuk tebal sampai dengan 5 mm boleh dipakai las tumpul siku (yang dilas dari kedua sisinya). Lebar celah haruslah kurang lebih setengah tebal pelat. Jika tebal pelat antara 5 dan 16 mm harus dipakai sambungan tumpul V tunggal atau sambungan tumpul Y. Sudut antara bidang-bidang permukaan lebur harus kurang lebih 60 o , lebar celah kurang lebih 2 mm dan dalam permukaan-permukaan akar sambungan tumpul Y kurang lebih 2 mm. Jika tebal pelat lebih dari 16 mm, boleh dipakai sambungan tumpul V tunggal atau sambungan Y atau sambungan tumpul V ganda (sambungan tumpul 2/3 X), dengan sudut yang dilingkupi, lebar celah, 400
Page 2 and 3:
Hery Sunaryo TEKNIK PENGELASAN KAPA
Page 5:
KATA SAMBUTAN Puji syukur kami panj
Page 9 and 10:
DAFTAR ISI TEKNOLOGI LAS KAPAL KATA
Page 11 and 12:
TEKNOLOGI LAS KAPAL II.4.5. Las Ika
Page 13 and 14:
TEKNOLOGI LAS KAPAL IV.4. PELURUSAN
Page 15 and 16:
BAB III TEKNIK PENGELASAN TEKNOLOGI
Page 17 and 18:
TEKNOLOGI LAS KAPAL 4. Pengaturan a
Page 19 and 20:
TEKNOLOGI LAS KAPAL (1) Lindungilah
Page 21 and 22:
III.1.3. Penyalaan Busur Listrik TE
Page 23 and 24:
(3) Atur posisi tubuh seperti pada
Page 25 and 26:
TEKNOLOGI LAS KAPAL 7. Pemeriksaan
Page 27 and 28:
Nyala dan matikan busur Logam isian
Page 29 and 30:
3. Menyalakan busur (1) Buatlah las
Page 31 and 32:
TEKNOLOGI LAS KAPAL 2. Pemberian la
Page 33 and 34:
TEKNOLOGI LAS KAPAL 6. Pengelasan k
Page 35 and 36:
III.1.7. Pengelasan Sudut Posisi Ho
Page 37 and 38:
TEKNOLOGI LAS KAPAL 5. Pengelasan l
Page 39 and 40:
Penyangga Sikat kawat Gambar III.48
Page 41 and 42:
Logam dasar Terak Logam las Terak T
Page 43 and 44:
TEKNOLOGI LAS KAPAL III.1.8.2 Penge
Page 45 and 46:
Logam dasar Gambar III.57 Pematian
Page 47 and 48:
TEKNOLOGI LAS KAPAL (3) Rapatkan de
Page 49 and 50:
TEKNOLOGI LAS KAPAL 6. Pengelasan l
Page 51 and 52:
TEKNOLOGI LAS KAPAL III. 1.10. Peng
Page 53 and 54:
TEKNOLOGI LAS KAPAL 5. Pengelasan a
Page 55 and 56:
Logam yang diisikan Logam dasar Ter
Page 57 and 58:
Kabel Gambar III.78 Posisi badan sa
Page 59 and 60:
Arah pemotongan busur Gambar III.81
Page 61 and 62:
TEKNOLOGI LAS KAPAL (5) Pastikan ti
Page 63 and 64:
Sikat baja Sikat baja TEKNOLOGI LAS
Page 65 and 66:
Kira-kira 1mm Buruk TEKNOLOGI LAS K
Page 67 and 68:
TEKNOLOGI LAS KAPAL 1. Persiapan ma
Page 69 and 70:
(a) Las ikat (b) Las ikat Kotak per
Page 71 and 72:
Gambar III.102 Las ikat pada plat d
Page 73 and 74:
TEKNIK PENGELASAN KAPAL Tahapan yan
Page 75 and 76:
TEKNIK PENGELASAN KAPAL 12. Buka ka
Page 77 and 78:
TEKNIK PENGELASAN KAPAL 2. Penyetel
Page 79 and 80:
TEKNIK PENGELASAN KAPAL 6. Pengisia
Page 81 and 82:
Logam cair Lebar rigi TEKNIK PENGEL
Page 83 and 84:
TEKNIK PENGELASAN KAPAL III.2.4 Pen
Page 85 and 86:
(Salah) (Salah) TEKNIK PENGELASAN K
Page 87 and 88:
Gambar III.129 Kondisi arus dan teg
Page 89 and 90:
TEKNIK PENGELASAN KAPAL 6. Las bali
Page 91 and 92:
TEKNOLOGI LAS KAPAL 5. Setel pra ta
Page 93 and 94:
TEKNOLOGI LAS KAPAL 9. Nyalakan bus
Page 95 and 96:
TEKNOLOGI LAS KAPAL 1. Persiapan Se
Page 97 and 98:
TEKNOLOGI LAS KAPAL 5. Pengisian ka
Page 99 and 100:
III.2.10 Pengelasan Konstruksi III.
Page 101 and 102: TEKNOLOGI LAS KAPAL 6. Pasang mater
Page 103 and 104: Torch las Gambar III.159 Pengelasan
Page 105 and 106: III.3 TEKNIK PENGELASAN TIG (LAS BU
Page 107 and 108: Torch pendingin air torch pendingin
Page 109 and 110: TEKNOLOGI LAS KAPAL 2 sampai 3 kali
Page 111 and 112: TEKNOLOGI LAS KAPAL 8. Pemeriksaan
Page 113 and 114: III.3.5 Pengelasan Aluminium Dengan
Page 115 and 116: III.4. TEKNIK PENGELASAN SAW Electr
Page 117 and 118: TEKNOLOGI LAS KAPAL Untuk pengelasa
Page 119 and 120: TEKNOLOGI LAS KAPAL III.4.3.4. Desa
Page 121 and 122: 2. Tegangan pengelasan TEKNOLOGI LA
Page 123 and 124: RANGKUMAN TEKNOLOGI LAS KAPAL 1. Se
Page 125 and 126: 6. Nozle ceramic pada welding gun t
Page 127 and 128: TEKNOLOGI LAS KAPAL 17. Suatu konst
Page 129 and 130: BAB IV PENGELASAN DALAM PERKAPALAN
Page 131 and 132: GADING BESAR DILIHAT DARI DEPAN TEK
Page 133 and 134: N1 hari setelah keel laying : pemba
Page 135 and 136: TEKNOLOGI LAS KAPAL Pembangunan den
Page 137 and 138: TEKNOLOGI LAS KAPAL Untuk dapat men
Page 139 and 140: TEKNOLOGI LAS KAPAL IV.1.1.4. Uruta
Page 141 and 142: TEKNOLOGI LAS KAPAL Gambar IV.13 Ur
Page 143 and 144: TEKNOLOGI LAS KAPAL IV.1.2 Konstruk
Page 145 and 146: Keterangan Symbol : TEKNOLOGI LAS K
Page 147 and 148: TEKNOLOGI LAS KAPAL Gambar IV.24 Ko
Page 149 and 150: IV.2. PERSYARATAN KLASIFIKASI TEKNO
Page 151: TEKNOLOGI LAS KAPAL Sesuai dengan p
Page 155 and 156: TEKNOLOGI LAS KAPAL tumpul miring g
Page 157 and 158: ) Sambungan konstruksi Bagian - bag
Page 159 and 160: Bagian - bagian konstruksi yang dis
Page 161 and 162: Bagian - bagian konstruksi yang dis
Page 163 and 164: TEKNOLOGI LAS KAPAL IV.3 STANDAR KU
Page 165 and 166: Gambar IV.35 Toleransi sudut distor
Page 167 and 168: 2. Las Tumpul ke Las Fillet Batas t
Page 169 and 170: 3. Posisi Scallop a a a b a ≤ 2 2
Page 171 and 172: 3. Kelurusan Penegar / Stiffener de
Page 173 and 174: TEKNOLOGI LAS KAPAL Gambar IV.52 Ja
Page 175 and 176: TEKNOLOGI LAS KAPAL - Lap weld deng
Page 177 and 178: TEKNOLOGI LAS KAPAL IV.4.1. Pelurus
Page 179 and 180: TEKNOLOGI LAS KAPAL Gambar IV.65 Pe
Page 181 and 182: TEKNOLOGI LAS KAPAL Gambar IV.67 Pe
Page 183 and 184: TEKNOLOGI LAS KAPAL IV.4.8. Pending
Page 185 and 186: Ganjal Pemanasan Baut Mur Tekuk TEK
Page 187 and 188: IV.5.2. Penggunaan Pelat dan Profil
Page 189 and 190: TEKNOLOGI LAS KAPAL Pemilihan jenis
Page 191 and 192: LATIHAN SOAL TEKNOLOGI LAS KAPAL I.
Page 193: 11. Apa tujuan diadakan akurasi dal
Page 196 and 197: TEKNOLOGI LAS KAPAL Pengujian/pemer
Page 198 and 199: Beban Pemanjangan E : Batas kelentu
Page 200 and 201: Tepi lempeng (radius tepi = 1mm) La
Page 202 and 203:
Tabel V.4 Berbagai metode uji keker
Page 204 and 205:
TEKNOLOGI LAS KAPAL V.3 PENGUJIAN D
Page 206 and 207:
TEKNOLOGI LAS KAPAL Sebagai hasilny
Page 208 and 209:
Kerusakan terbuka terhadap permukaa
Page 210 and 211:
TEKNOLOGI LAS KAPAL Uji ultrasonik
Page 212 and 213:
TEKNOLOGI LAS KAPAL Gb. V.14 menunj
Page 214 and 215:
2.1. Pembacaan hasil uji radiografi
Page 216 and 217:
TEKNOLOGI LAS KAPAL Tabel V.8 Jumla
Page 218 and 219:
Tipe I II TEKNOLOGI LAS KAPAL Tabel
Page 220 and 221:
TEKNOLOGI LAS KAPAL 5. Pemeriksaan
Page 222 and 223:
RANGKUMAN TEKNOLOGI LAS KAPAL 1. Tu
Page 225 and 226:
TEKNOLOGI LAS KAPAL BAB VI BAHAYA-B
Page 227 and 228:
TEKNOLOGI LAS KAPAL (c) Jika operat
Page 229 and 230:
TEKNOLOGI LAS KAPAL 2. Jika pembung
Page 231 and 232:
TEKNOLOGI LAS KAPAL nyala api gas a
Page 233 and 234:
TEKNOLOGI LAS KAPAL 4. Pekerja haru
Page 235 and 236:
TEKNOLOGI LAS KAPAL Di Jepang, peng
Page 237 and 238:
Helm Titik penyalaan busur las Bata
Page 239 and 240:
TEKNOLOGI LAS KAPAL Belakangan bebe
Page 241 and 242:
TEKNOLOGI LAS KAPAL VI.5. BAHAYA TA
Page 243 and 244:
TEKNOLOGI LAS KAPAL VI.6. KESELAMAT
Page 245 and 246:
No Jenis APD 1 Tabel VI.5 Jenis - j
Page 247 and 248:
RANGKUMAN TEKNOLOGI LAS KAPAL 1. Ba
Page 249 and 250:
DAFTAR PUSTAKA TEKNOLOGI LAS KAPAL
Page 251 and 252:
Gelagar (Girder) Gelagar tengah (Ce
Page 253 and 254:
Pemanasan awal (Preheating) Pembaka
Page 255 and 256:
DAFTAR SINGKATAN TEKNOLOGI LAS KAPA
Page 257 and 258:
DAFTAR GAMBAR TEKNOLOGI LAS KAPAL B
Page 259 and 260:
TEKNOLOGI LAS KAPAL I.60 Jenis - je
Page 261 and 262:
TEKNOLOGI LAS KAPAL I.116 Pemotonga
Page 263 and 264:
TEKNOLOGI LAS KAPAL II.48 Garis ket
Page 265 and 266:
TEKNOLOGI LAS KAPAL III.34 Pembuata
Page 267 and 268:
TEKNOLOGI LAS KAPAL III.90 Pengisia
Page 269 and 270:
TEKNOLOGI LAS KAPAL III.149 Proses
Page 271 and 272:
TEKNOLOGI LAS KAPAL IV.20 Penampang
Page 273 and 274:
TEKNOLOGI LAS KAPAL V.4 Metode uji
Page 275 and 276:
DAFTAR TABEL TEKNOLOGI LAS KAPAL BA
Page 277 and 278:
TEKNOLOGI LAS KAPAL II.31 Kawat las
Page 279 and 280:
DAFTAR RUMUS TEKNOLOGI LAS KAPAL BA
show all

teknik pengelasan kapal jilid 2 smk

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?