02.07.2013 Views

Pedalangan Jilid 1.pdf

Pedalangan Jilid 1.pdf

Pedalangan Jilid 1.pdf

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

2<br />

punyai kejujuran dan kewajiban memberi pelajaran wejangan, uraian<br />

atau tafsiran tentang kitab suci Wedha beserta maknanya kepada<br />

masyarakat.<br />

Dalang juga berasal dari kata dalung atau disebut blencong,<br />

yaitu alat penerang tradisional. Dengan adanya pendapat tersebut<br />

fungsi dalang di masyarakat adalah sebagai juru penerang.<br />

Dalang berasal dari kata Angudal Piwulang. Angudal artinya<br />

menceritakan, membeberkan, mengucapkan dan menerangkan<br />

seluruh isi hatinya. Piwulang artinya petuah atau nasehat. Dengan<br />

pendapat tersebut maka dalang adalah seorang pendidik atau pembimbing<br />

masyarakat atau guru masyarakat.<br />

Istilah dalang berasal dari kata Talang artinya saluran air<br />

pada atap. Jadi kata dalang disamakan dengan talang yang dapat diartikan<br />

sebagai saluran air. Dalam hal ini, dalang dimaksud sebagai<br />

penghubung atau penyalur antara dunia manusia dan dunia roh.<br />

1.1.2 Peranan Dalang<br />

Pada Prasasti Kawi (Kawi Oorkonde) yang disusun oleh.<br />

Cohan Stuart, telah dibicarakan tentang juru banyol dan Haringgit<br />

Banyol. Prasasti tersebut bertahun 762 Caka atau 840 Masehi. Keterangan<br />

selanjutnya menurut Kern yang terdapat pada Prasasti<br />

yang berangka tahun 782 Caka atau 860 Masehi menyebut-nyebut<br />

istilah Bharata. Istilah itu berarti bahwa Juru Bharatalah yang<br />

memimpin dan memainkan wayang.<br />

Dalam Kepustakaan Jawa diterangkan oleh Kern dan RM<br />

Ng. Purbacaraka adanya widu sebagai model dalang. Widu adalah<br />

seorang yang pekerjaannya mengarang cerita dan pakaianya serba<br />

putih. Pada buku Wayang Asal-usul Filsafat dan Masa Depannya,<br />

karya Sri Mulyono menyebutkan bahwa dalang adalah Pandita.<br />

Claire Holt menegaskan bahwa dalang adalah seorang pemimpin,<br />

penyusun naskah, juru bicara, seorang produser, sutradara, dan juga<br />

orang yang memainkan wayang.<br />

Soedarsono telah mengutip pendapat G.A.J Hazeu bahwa<br />

dalang adalah seorang seniman pengembara sebab bila ia sedang<br />

mengadakan pementasan selalu berpindah-pindah tempat. Jelas<br />

kiranya bahwa fungsi dalang adalah sebagai guru, juru penerang<br />

dan juru hibur. Sedangkan pendidikan bidang spiritual (kerohanian)<br />

harus mengandung unsur-unsur estetis, etis, edukatif, kreatif, konsultatif,<br />

dan rekreatif.<br />

Estetis, artinya garapan dalang harus memberikan kenikmatan<br />

kepada penontonnya serta memupuk dan mencerminkan rasa<br />

keindahan. Etis, artinya uraian dalang harus menjadi pupuk, pembinaan,<br />

dan bimbingan kepada masyarakat dalam tata susila yang berlaku<br />

dalam lingkungan hidup bermasyarakat. Edukatif, artinya dalang<br />

harus ikut mendidik dan mengajak masyarakat untuk menciptakan<br />

hal-hal yang baru tanpa mengubah keaslian seni pedalangan. Kre-

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!