02.07.2013 Views

Pengawasan Mutu Baha..

Pengawasan Mutu Baha..

Pengawasan Mutu Baha..

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

pecah belah; 8) tyvek yang<br />

memiliki kekuatan tinggi karena<br />

terikat dengan polietilen densitas<br />

tinggi (HDPE). Kertas ini banyak<br />

digunakan sebagai kemasan<br />

bahan pangan karena sifatnya<br />

yang tidak menyusut/mengembang,<br />

tahan terhadap kotoran,<br />

bahan kimia, kontaminasi, kapang<br />

dan mampu menghambat<br />

masuknya bakteri; 9) soluble<br />

yang memiliki ketahanan terhadap<br />

kelembaban dan mudah larut<br />

dalam air sehingga tidak direkomendasi<br />

untuk mengemas bahan<br />

pangan; dan 10) kertas plastik<br />

yang tidak mengalami perubahan<br />

bentuk karena kelembaban, tahan<br />

terhadap lemak dan air serta<br />

tidak dapat ditumbuhi kapang.<br />

13.2 Plastik<br />

Perkembangan plastik sebagai<br />

pengemas tidak diketahui dengan<br />

pasti, namun dari catatan yang<br />

ada sudah dimulai sejak 1835.<br />

Penggunaan plastik sebagai pengemas<br />

terlihat nyata sejak akhir<br />

perang dunia kedua, dimana<br />

telah dikembangkan polietilen<br />

(PE), polipropilen (PP), poliester<br />

nilon dan lapisan vinil.<br />

Penggunaan plastik sebagai pengemas<br />

dapat berupa kemasan<br />

bentuk (fleksibel) yang banyak digunakan<br />

untuk mengemas bahan<br />

padat atau kemasan kaku berbentuk<br />

botol, jerigen atau kotak<br />

yang lebih sesuai untuk mengemas<br />

bahan cair.<br />

251<br />

Analisis Fisik<br />

Berdasarkan sifatnya terhadap<br />

perubahan suhu, plastik dapat<br />

dibagi menjadi 1) termoplastik<br />

yang dapat meleleh pada suhu<br />

tertentu, melekat, dan akan<br />

mengeras kembali setelah<br />

didinginkan; dan 2) termoset<br />

(termodursisable) yang tidak akan<br />

berubah karena panas.<br />

Contohnya adalah pegangan<br />

tutup panci atau melamin yang<br />

bila dipanaskan tidak akan<br />

melunak tetapi membentuk<br />

arang.<br />

Sebagai kemasan pangan (food<br />

grade), plastik memiliki sejumlah<br />

sifat mudah dibentuk, mempunyai<br />

adaptasi tinggi terhadap produk,<br />

tidak korosif, dan mudah ditangani.<br />

Namun perlu kecermatan<br />

dalam pemilihannya agar<br />

terhindar dari kemasan bukan pangan<br />

(non food grade) sehingga<br />

dapat mencegah kemungkinan<br />

adanya gangguan kesehatan.<br />

13.2.1 Komponen plastik<br />

Plastik terdiri dari komponen<br />

utama (polimer) dan dapat juga<br />

dilengkapi dengan komponen<br />

tambahan. Komponen tersebut<br />

adalah : 1) monomer, yaitu komponen<br />

utama plastik sebelum<br />

membentuk polimer; 2) kopolimer<br />

yaitu polimer yang tersusun dari<br />

kombinasi dua monomer berbeda.<br />

Monomer yang lebih banyak<br />

disebut monomer dasar (base<br />

monomer) dan yang lebih sedikit<br />

disebut ko-monomer. Contoh kopolimer<br />

antara lain Etil Vinil<br />

Asetat (EVA), Vinil Khlorida (VC)<br />

<strong>Pengawasan</strong> <strong>Mutu</strong> <strong>Baha</strong>n / Produk Pangan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!