01.04.2014 Views

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Jumat, 19 Juni 2009

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Jumat, 19 Juni 2009

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Jumat, 19 Juni 2009

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

.<br />

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA<br />

( B N P B )<br />

JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia<br />

Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500<br />

Email : posko@bnpb.go.id<br />

Website : http://www.bnpb.go.id<br />

<strong>LAPORAN</strong> <strong>HARIAN</strong> <strong>PUSDALOPS</strong> <strong>BNPB</strong><br />

<strong>Jumat</strong>, <strong>19</strong> <strong>Juni</strong> <strong>2009</strong><br />

Pada hari Kamis, 18 <strong>Juni</strong> <strong>2009</strong> pukul 08.00 WIB hingga hari Jum’at, <strong>19</strong> <strong>Juni</strong> <strong>2009</strong> pukul 08.00 WIB,<br />

dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops <strong>BNPB</strong><br />

sebagai berikut :<br />

I. Ledakan Tambang Batubara di Bukit Bual Kec. Koto VII Kota Sawah Lunto, Prov. Sumatera<br />

Barat<br />

A. Kejadian<br />

1. Jenis Kejadian : Ledakan tambang batubara<br />

2. Waktu Kejadian : Selasa, 16 <strong>Juni</strong> <strong>2009</strong> pukul 10.00 WIB<br />

3. Lokasi : Bukit Bual Kec. Koto VII Kab. Sijunjung Kota Sawah Lunto,<br />

Prov. Sumbar<br />

B. Kondisi Mutakhir<br />

4. Korban meninggal : 31 orang<br />

5. Luka berat : 10 orang di rawat ( 7 orang di RSUD Sawah Lunto dan 3 orang di<br />

RSP Jamil Padang).<br />

- Luka ringan : 3 orang luka ringan sudah pulang ke rumah Masing-masing.<br />

C. Upaya yang dilakukan<br />

- Satkorlak dan Satlak PB mendirikan posko Aju dipusatkan di RSUD Sawah Lunto.<br />

- Evakuasi dilakukan oleh Tim SAR PT.Bukit Asam, SAR Kota Sawah lunto, Polres<br />

setempat.<br />

- 2 buah mobil ambulan telah disiapkan untuk mengevakuasi korban<br />

- Personil yang diturunkan ke lapangan adalah:<br />

o<br />

o<br />

o<br />

o<br />

o<br />

Tim Kesehatan Sumbar sebanyak 10 orang<br />

Tim Dokter kesehatan Polda Sumbar sebayak 10 orang<br />

Tim BASARNAS Kota Padang sebanyak 25 orang<br />

Tim SAR dari Kota Padang berjumlah 5 orang<br />

Tim PMI Daerah Sumbar berjumlah 6 orang<br />

Sumber : Satkorlak PB prov. Sumbar dan Kapolres Kota Sawahlunto<br />

1


II. Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan<br />

A. Kondisi Terkini<br />

1. Hari Kamis, 18 <strong>Juni</strong> <strong>2009</strong>, posko <strong>BNPB</strong> menerima informasi adanya titik panas/hotspot di<br />

wilayah Sumatera dan Kalimantan. Informasi titik panas/hotspot dan kondisi cuaca dari<br />

BMKG dalam tabel sebagai berikut :<br />

SUMATERA<br />

Daerah Jumlah Hot Spot *) Kondisi Cuaca **)<br />

Sumatera Utara - Berawan<br />

NAD - Berawan<br />

Riau 1 Berawan<br />

Jambi - Berawan<br />

Sumatera Selatan 2 Hujan Ringan<br />

KALIMANTAN<br />

Kalimantan Barat 49 Hujan Ringan<br />

Kalimantan Selatan 2 Cerah Berawan<br />

Kalimantan Tengah 11 Berawan<br />

Kalimantan Timur 6 Berawan<br />

*) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18)<br />

** Sum)ber: BMKG (kondisi cuaca secara umum)<br />

2. Jarak pandang (visibility) pada hari Kamis, 18 <strong>Juni</strong> <strong>2009</strong> di beberapa kota di Sumatera dan<br />

Kalimantan dilaporkan sebagai berikut :<br />

Nama Kota 07:00 10:00 13:00 16.00<br />

SUMATERA<br />

NAD 10.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m<br />

Medan 7.000 m 3.000 m 8.000 m 5.000 m<br />

Pekanbaru 4.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m<br />

Jambi 4.000 m 13.000 m 13.000 m 14.000 m<br />

Palembang 10.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m<br />

KALIMANTAN<br />

Pontianak 4.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m<br />

Palangkaraya 7.000 m 8.000 m 9.000 m 10.000 m<br />

Samarinda 6.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m<br />

Banjarmasin 9.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m<br />

Keterangan : Jarak Pandang ( Visibility) normal > 3.000 meter<br />

Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika<br />

3. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 18 – 20 <strong>Juni</strong> <strong>2009</strong>, wilayah Sumatera dan<br />

Kalimantan diperkirakan mempunyai :<br />

a. Potensi kebakaran Tinggi terdapat di wilayah Kalteng.<br />

b. Tidak terdapat potensi kebakaran dengan peluang Sangat Tinggi di Sumatera dan<br />

Kalamantan.<br />

c. Prakiraan penjalaran asap sampai dengan tanggal 21 <strong>Juni</strong> <strong>2009</strong> pukul 07.00 WIB, di<br />

wilayah Riau arahnya menuju Barat Laut – Utara sampai ke wilayah Selat Malaka, di<br />

wilayah Jambi arahnya menuju Barat Laut sampai ke wilayah Riau dan Kepulauan<br />

Mentawai, di wilayah Kalbar arahnya menuju Utara – Barat laut sampai ke wilayah Laut<br />

Cina Selatan, di wilayah Kalteng arahnya menuju Barat Laut sampai ke wilayah Kalbar,<br />

dan dan wilayah Kalsel arahnya menuju Barat Laut sampai ke wilayah Kalteng dan<br />

Kalbar.<br />

Sumber : Badan Meteorologí, Klimatologi dan Geofísika<br />

2


B. Upaya Kesiapsiagaan Kebakaran Hutan dan Lahan<br />

1. <strong>BNPB</strong> senantiasa berkoordinasi dengan Dep. Kehutanan, LAPAN dan Badan Meteorologi<br />

Klimatologi dan Geofisika untuk memantau perkembangan titik panas (hotspot) serta jarak<br />

pandang (visibility) setiap hari.<br />

2. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, Kepolisian dan<br />

instansi/sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan kondisi<br />

titik api yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah<br />

Sumatera dan Kalimantan.<br />

3. Dinas Kehutanan mengawasi kegiatan pembukaan lahan oleh perusahaan dan membina<br />

masyarakat untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan membakar.<br />

4. Masing-masing dinas dan instansi terkait di wilayah Sumatera dan Kalimantan berupaya<br />

untuk menyiagakan sumberdaya yang cukup untuk melakukan tindakan pemadaman dini<br />

dan pemadaman terpadu apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan.<br />

Sumber : Dep. Kehutanan dan Meneg LH<br />

III. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia<br />

Saat ini ada 6 (enam) gunung api aktif yang teridentifikasi, 5 (Lima) gunung api dinyatakan dalam<br />

status “Siaga” (Level III) dan 1 (satu) dalam status ”Waspada” (Level II) yaitu :<br />

A. Status Gunung Berapi<br />

1. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara<br />

Sejak hari Selasa, 9 <strong>Juni</strong> <strong>2009</strong> hingga hari Kamis, 18 <strong>Juni</strong> <strong>2009</strong>, pukul 06.00 WIB status<br />

kegiatan G. Api Karangetang masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III).<br />

2. Gunung Api Anak Krakatau di Kab. Lampung Selatan, Prov. Lampung<br />

Sejak tanggal 6 Mei <strong>2009</strong> hingga hari Kamis, 18 <strong>Juni</strong> <strong>2009</strong>, pukul 06.00 WIB status<br />

kegiatan G. Api Krakatau masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III).<br />

3. Gunung Api Semeru di Kabupaten Lumajang dan Malang Provinsi Jawa Timur<br />

Sejak tanggal 6 Maret <strong>2009</strong> hingga hari Kamis, 18 <strong>Juni</strong> <strong>2009</strong>, pukul 06.00 WIB status<br />

kegiatan G. Api Semeru masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III).<br />

4. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara<br />

Sejak tanggal 21 April 2008 hingga hari Kamis, 18 <strong>Juni</strong> <strong>2009</strong>, pukul 06.00 WIB status<br />

kegiatan G. Api Ibu masih dalam keadaan ”Siaga” (level III).<br />

5. Gunung Api Slamet di Kab. Pemalang, Kab. Banyumas, Kab. Brebes, Kab. Tegal dan<br />

Kab. Purbalingga Prov. Jawa Tengah<br />

Sejak tanggal 23 April <strong>2009</strong> hingga hari Kamis, 18 <strong>Juni</strong> <strong>2009</strong>, status kegiatan G. Api<br />

Slamet masih dalam keadaan “Siaga”(level III).<br />

6. Gunung Api Rinjani di Kab. Lombok Timur, Prov. Nusa Tenggara Barat<br />

Sejak tanggal 02 Mei <strong>2009</strong> hingga hari Kamis, 18 <strong>Juni</strong> <strong>2009</strong>, status kegiatan G. Api Rinjani<br />

masih dalam keadaan ”Waspada” (Level II).<br />

B. Rekomendasi<br />

1. Sehubungan dengan turunnya status Gunung Karangetang dari Awas (Level IV) menjadi<br />

Siaga (level III) penduduk yang saat ini masih berada di tempat pengungsian dapat<br />

kembali kerumah masing masing.<br />

2. Penduduk disekitar G. Karangetang, terutama di kampung Dame dan Kelurahan<br />

Tatahandeng agar lebih waspada terhadap bahaya awan panas dan guguran lava pijar<br />

yang dapat terjadi setiap saat. Sedangkan masyarakat di sepanjang aliran Kali Batu<br />

Awang, kali Kahetang, Kali Keting, kali Batang, kali Beha Timur dan Kali Nanitu agar<br />

mewaspadai bahaya aliran lahar.<br />

3. Masyarakat serta pengunjung/wisatawan di sekitar G. Api Ibu tidak diperbolehkan<br />

mendekati G. Api Ibu dalam radius 2 km, dan tidak diperbolehkan mendaki lebih dari 500<br />

m dpal .<br />

3


4. Masyarakat diharapkan tidak mendekati pulau gunung Anak Krakatau dalam radius 2 km<br />

dari kawah G. Anak Krakatau.<br />

5. Masyarakat di sekitar G. Semeru tidak melakukan aktifitas di wilayah sejauh 4 km di<br />

seputar lereng tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif G.<br />

Semeru sebagai alur luncuran awan panas, tidak mendekati Puncak Mahameru dan tidak<br />

melakukan pendakian yang melebihi wilayah Kalimati.<br />

6. Masih banyak endapan material vulkanik lepas hasil letusan terdahulu di sekitar kawah G.<br />

Semeru, maka dimusim penghujan masyarakat yang bermukim di bantaran sungai dan<br />

beraktivitas di dalam sungai Besuk Kembar, Besuk Kobokan dan Besuk Bang diharapkan<br />

berhati-hati karena dapat terancam bahaya aliran lahar panas.<br />

7. Masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan melakukan pendakian ke puncak G.<br />

Slamet.<br />

8. Masyarakat di sekitar G. Api Karangetang, G. Anak Krakatau, G. Semeru, G. Api Ibu, G.<br />

Slamet dan G. Api Rinjani dihimbau agar tetap tenang tidak mempercayai isu-isu yang<br />

tidak dapat dipertanggungjawabkan, selalu mengikuti arahan dari Satlak PB dan<br />

Satkorlak PB setempat.<br />

9. Masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan masker (penutup<br />

hidung) untuk mengantisipasi dampak hujan abu.<br />

10. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) selalu berkoordinasi dengan<br />

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (<strong>BNPB</strong>), Satkorlak dan Satlak PB setempat<br />

untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut.<br />

Sumber : PVMBG<br />

IV. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK<br />

Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Jum’at, <strong>19</strong> <strong>Juni</strong> <strong>2009</strong> dilaporkan<br />

sebagai berikut :<br />

NO<br />

L0KASI<br />

Pagi<br />

(00.05 – 12.00)<br />

C U A C A<br />

Siang<br />

(12.05 – 18.00)<br />

Malam<br />

(18.05 – 24.00)<br />

1 Jakarta Pusat Berawan Berawan Berawan<br />

2 Jakarta Utara Berawan Berawan Berawan<br />

3 Jakarta Selatan Berawan Berawan dan hujan ringan Berawan<br />

4 Jakarta Timur Berawan Berawan dan hujan ringan Berawan<br />

5 Jakarta Barat Berawan Berawan dan hujan ringan Berawan<br />

6 Jakarta Kep.Seribu Berawan Berawan dan hujan ringan<br />

Berawan dan hujan<br />

ringan<br />

7 Bogor Berawan Berawan dan hujan ringan<br />

Berawan dan hujan<br />

ringan<br />

8 Tangerang Berawan Berawan dan hujan ringan Berawan n<br />

9 Depok Berawan Berawan Berawan<br />

10 Bekasi Berawan Berawan Berawan<br />

Keterangan :<br />

- Hujan ringan : 1.0 – 5.0 mm/jam 5 – 20 mm/hari<br />

- Hujan sedang : 5.0 – 10 mm/jam 20 – 50 mm/hari<br />

- Hujan lebat : 10 – 20 mm/jam 50 – 100 mm/hari<br />

- Hujan sangat lebat : > 20 mm/jam > 100 mm/hari<br />

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika<br />

4


V. Prakiraan Gelombang Tinggi dan Potensi Hujan Lebat<br />

Prakiraan gelombang tinggi berlaku untuk tanggal <strong>19</strong> <strong>Juni</strong> <strong>2009</strong> pukul 07:00 WIB sebagai berikut :<br />

- 2.0 – 3.0 m : Perairan barat Aceh, Perairan barat Bengkulu hingga Lampung, Selat Sunda<br />

bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga NTB, Laut Sawu, Laut Timor,<br />

Laut Jawa, Laut Flores, Laut Banda bagian utara dan Perairan Merauke<br />

- 3.0 – 4.0 m : Perairan utara Aceh, Perairan selatan P. Rote, Laut Banda bagian selatan,<br />

Perairan Kep. Kai, Perairan Kep. Aru dan Perairan Kep. Tanimbar<br />

- 4.0 – 5.0 m : Laut Andaman dan Laut Arafuru.<br />

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika<br />

VI. Lain-lain<br />

1. Bencana Banjir di Kab. Pasuruan Prov. Jawa Timur<br />

Telah terjadi bencana banjir di Kec. Grati (Ds. Kedaung Wetan, Kedaung Kulon, Karang Kliwon<br />

dan Sumber Agung) dan Kec. Rejoso (Desa Toyaning, Sadengrejo dan Arjosari) pada hari<br />

Rabu, 17 <strong>Juni</strong> <strong>2009</strong> pukul 21.00 WIB, akibat hujan deras yang menimbulkan banjir. Tidak ada<br />

korban jiwa namun bencana tersebut mengakibatkan 2.433 unit rumah terendam, 80 Ha sawah<br />

terendam dan sebagian jalan terendam. BPBD Prov. Jawa Timur dan Instansi terkait telah<br />

melakukan pemantauan di titik-titik rawan bencana.<br />

Sumber : BPBD Prov. Jawa Timur.<br />

2. Gempa bumi tektonik<br />

Telah terjadi Bencana Gempa Bumi Tektonik pada hari Jum’at, <strong>19</strong> <strong>Juni</strong> <strong>2009</strong> pada pukul<br />

02:28:39 WIB dengan berkekuatan 5.0 SR pada kedalaman 224 Km, Pusat Gempa berada<br />

pada titik Koordinat 2.85 LU – 128.31 BT (332 km Tenggara Ambon - Maluku ). Gempa<br />

tersebut tidak berpotensi Tsunami dan belum di peroleh informasi adanya kerusakan dari<br />

dampak gempa tersebut.<br />

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika<br />

Pengawas,<br />

Jakarta, <strong>19</strong> <strong>Juni</strong> <strong>2009</strong><br />

Ketua Kelompok Piket,<br />

Irawan Wisnoebroto, S.E<br />

Johny Sumbung, S.K.M., M.Kes<br />

5

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!