14.04.2014 Views

Laporan Harian 8 April 2009 - BNPB

Laporan Harian 8 April 2009 - BNPB

Laporan Harian 8 April 2009 - BNPB

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA<br />

( B N P B )<br />

JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia<br />

Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500<br />

Email : posko@bnpb.go.id<br />

Website : http://www.bnpb.go.id<br />

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS <strong>BNPB</strong><br />

Rabu, 08 <strong>April</strong> <strong>2009</strong><br />

Pada hari Selasa, 07 <strong>April</strong> <strong>2009</strong> pukul 08.00 WIB hingga hari Rabu, 08 <strong>April</strong> <strong>2009</strong> pukul 08.00 WIB,<br />

dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops <strong>BNPB</strong><br />

sebagai berikut :<br />

I. Bencana Banjir Bandang di Tangerang Provinsi Banten dan di Jakarta Selatan Provinsi DKI<br />

Jakarta. (<strong>Laporan</strong> Perkembangan)<br />

A. Kejadian<br />

1. Jenis Kejadian : Banjir Bandang<br />

2. Waktu Kejadian : 27 Maret <strong>2009</strong>, pukul 04.30 WIB<br />

3. Lokasi Kejadian : Ciputat, Tangerang di Prov. Banten<br />

4. Penyebab : Hujan deras sejak pukul 02.30 WIB menyebabkan tanggul Situ<br />

Gintung jebol karena tidak mampu menahan debit air.<br />

Tanggul Jebol ( Situ Gintung )<br />

LOKASI PENAMPUNGAN BARU<br />

WISMA KERTA MUKTI CIPUTAT<br />

1


B. Kondisi Mutakhir<br />

1. Korban<br />

o Meninggal : 90 orang (87 orang sudah diketahui identitasnya dan 3 orang masih<br />

belum diketahui identitasnya saat ini berada di RS. Fatmawati).<br />

Hasil dari evaluasi dan verifikasi data oleh pihak Kepolisian dimana<br />

data sebelumnya berjumlah 100 orang.<br />

o Hilang : 4 orang<br />

o Pengungsi : 295 KK (Wisma Kerta Mukiti I, Kerta Mukti II dan di RW 008).<br />

2. Kerusakan<br />

o Rumah<br />

- Rusak Berat : 99 unit<br />

- Rusak Sedang : 43 unit<br />

- Rusak Ringan : 20 unit<br />

o Fasilitas Umum<br />

- Gedung : 11 unit.<br />

- Tempat ibadah : 4 Mushola<br />

- Lain – lain : 1 (satu) unit rusak berat dan Pagar TPU jebol<br />

o Saat ini kampus UMJ sudah memulai kembali aktifias belajarnya berhubung pengungsi<br />

sudah dipindahkan ke Wisma Kerta Mukti.<br />

o Konferensi pers akan dilakukan satu hari sekali dari yang semula 2 (dua) hari sekali.<br />

o Upaya pencarian korban yang hilang masih akan dilakukan hingga dua hari<br />

kedepan/Kamis, 09 <strong>April</strong> <strong>2009</strong>.<br />

C. Upaya Penanganan<br />

1. Hasil konferensi pers yang dilaksanakan pada tanggal 7 <strong>April</strong> <strong>2009</strong> pukul 12.30 s/d 14.30<br />

WIB yang dipimpin oleh Dekan Fakultas Hukum UMJ selaku Koordinator Umum Posko<br />

Utama Wisma Kerta Mukti sbb :<br />

a. Setelah mengadakan koordinasi dengan instansi terkait termasuk Lurah, RT, RW dan<br />

beberapa pihak-pihak posko yang mana pada phase I di Posko STIE Ahmad Dahlan<br />

dan Posko UMJ dan phase II di RS Fatmawati, maka dengan menerapkan 3 (tiga)<br />

prosedur identifikasi yaitu cara visual, property dan odontologi maka secara resmi<br />

diumumkan bahwa jumlah korban meninggal akibat jebolnya tanggul Situ Gintung<br />

sebanyak 90 orang dengan perincian 87 orang telah diketahui identitasnya dan 3 orang<br />

masih berada di RS Fatmawati dan belum diketahui identitasnya, sehingga data korban<br />

meninggal dan yang telah beredar dinyatakan tidak berlaku lagi.<br />

b. untuk korban meninggal yang belum teridentifikasi di RS Fatmawati akan dimakamkan<br />

oleh Dinas Pemakaman RS Fatmawati.<br />

2. Selasa, 7 <strong>April</strong> <strong>2009</strong> masih dilakukan penyelesaian pembangunan barak/huntara 12 pintu,<br />

selesai pemasangan atap (asbes), dinding (triplek), lantai (flur semen) dan pengecatan.<br />

3. Gubernur Banten telah menyerahkan bantuan Rp. 5.000.000 dan terealisir untuk 220 KK<br />

berjumlah Rp. 1.100.000.000.<br />

4. Hari Senin, 06 <strong>April</strong> <strong>2009</strong> rapat Dep. 3 <strong>BNPB</strong> dengan Pemda Tangsel dan instansi terkait<br />

mengenai hasil kaji untuk kerusakan rumah dan rapat lanjutan akan diadakan di Kantor<br />

Walikota Tangsel hari Rabu, 8 <strong>April</strong> <strong>2009</strong>, pukul 09.00 WIB.<br />

5. Pemkot, Kelurahan, Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT) sedang mengklarifikasi<br />

jumlah dan nama pengungsi.<br />

6. Walikota Tangerang Selatan mengajukan bantuan kepada Kepala <strong>BNPB</strong> untuk kontrak<br />

rumah bagi korban bencana yang tidak tertampung di Wisma Kertamukti I dan II sebesar<br />

Rp. 1.020.000.000 untuk 170 KK kontrak selama 1 tahun.<br />

7. Pencarian korban masih terus dilakukan oleh Tim SAR dan petugas lainnya dengan<br />

menyusuri Sungai pasanggrahan sampai ketanah kusir ( hasilnya NIHIL).<br />

8. Hasil rapat kordinasi dan Evaluasi adalah sebagai berikut :<br />

a. Dalam menghadapi musim hujan agar tidak becek akan dilakukan pengerukan dengan<br />

krikil/batu kecil di sekitar lokasi penampungan pengungsi kertamukti I dan sementara<br />

malam ini pengerukan dilakukan di sekitar posko terpadu.<br />

b. Perlu dilakukan peningkatan menu makanan untuk itu akan disediakan 2 kulkas besar<br />

untuk menampung daging bantuan dari masyarakat dan akan disediakan televisi untuk<br />

dapur umum.<br />

c. Pemerintah Prov. Banten belum menganggarkan kebutuhan bahan untuk dapur umum,<br />

sementara usulan yang diajukan Walikota ke Depsos masih dalam proses.<br />

2


d. Diperlukan 2.100 bungkus/ hari untuk kebutuhan makan bagi pengungsi dan relawan.<br />

e. Penambahan relawan kebersihan berjumlah 10 orang untuk meningkatkan kebersihan<br />

lingkungan di kamar pengungsian maupun di Huntara.<br />

f. Pengoptimalan 60 orang relawan PMI yang berada di posko luar pengungsian<br />

kertamukti untuk hari kedepan akan ditugaskan disekitar lokasi pengungsian<br />

kertamukti.<br />

g. Untuk memenuhi kebutuhan mendesak seragam sekolah Walikota mengharapkan<br />

pendataan di pengungsian dan akan dilakukan bimbingan belajar dalam menghadapi<br />

ujian negara.<br />

h. Konfrensi pers akan dilaksanakan 1 kali sehari pada pukul 12.00 WIB.<br />

i. Pelaksanaan pembangunan huntara di kertamukti II masih terkendala dengan cuaca<br />

dan diharapkan pembangunan tersebut dapat diselesaikan pada hari Sabtu 11 <strong>April</strong><br />

<strong>2009</strong>.<br />

Sumber :TRC <strong>BNPB</strong>, Pusdatin Humas <strong>BNPB</strong>, Depkes, Depsos, Mako Menwa UIN dan UMJ, TAGANA dan<br />

Koramil Ciputat<br />

II. Bencana Tanah Longsor dan Banjir Bandang di Kab. Tanah Datar, Agam dan Kota Sawah<br />

Lunto Prov. Sumatera Barat (<strong>Laporan</strong> Perkembangan)<br />

A. Kejadian<br />

1. Jenis Kejadian : Tanah Longsor dan Banjir Bandang<br />

2. Waktu Kejadian : 30 Maret <strong>2009</strong>, pukul 06.15 WIB<br />

3. Lokasi Kejadian : Kab. Tanah Datar (Desa Nagari Pasir Laweh Kec. Sungai Tarab),<br />

Kab. Agam ( Desa Lasi Kec. Baso) dan Kota Sawah Lunto ( Ds.<br />

Silungkang Kec. Silungkang)<br />

4. Penyebab : Akibat hujan deras dan meluapnya sungai Lawas.<br />

B. Kondisi Mutakhir<br />

1. Kabupaten Tanah Datar ( Banjir Bandang dan Tanah Longsor )<br />

a. Korban jiwa<br />

o Meninggal : 1 orang<br />

o Luka<br />

: 3 orang<br />

o Mengungsi : 981 jiwa (mengungsi di rumah saudara dan tetangga).<br />

b. Kerusakan<br />

o Rumah<br />

- Rusak Berat : 35 unit<br />

- Rusak ringan : 34 unit<br />

- Hanyut : 22 unit<br />

o Fasilitas Umum<br />

- Sekolah : 2 unit rusak berat<br />

- Tempat ibadah : 5 unit rusak berat<br />

- Jembatan : 4 unit hancur dan 26 unit rusak berat<br />

- Pasar : 1 unit rusak berat<br />

- Sawah : 270,5 hektar rusak berat<br />

- Irigasi : 165 unit rusak berat<br />

- Saluran air bersih : 1.300 m rusak berat<br />

- Jalan : 5.000 m rusak berat<br />

- Huler : 1 unit rusak berat<br />

- Lain-lain : Kantor Nagari rusak berat<br />

2. Kabupaten Agam ( Tanah Longsor )<br />

a. Korban jiwa : tidak ada<br />

b. Kerusakan fasilitas umum<br />

- Tempat ibadah : 1 unit rusak ringan<br />

- Jembatan : 3 unit rusak berat/putus<br />

- Sawah : 11 hektar rusak berat<br />

3. Kota Sawah Lunto ( Tanah Longsor )<br />

a. Korban jiwa : Tidak ada<br />

b. Kerusakan<br />

- Rumah : 4 unit rusak berat<br />

- Sekolah SDN : 1 unit rusak ringan<br />

3


- Lain-lain : Fasilitas jalan umum longsor di 1 titik, batang sungai aliran<br />

dari Batusangkar ke Ombilin menuju Sawahlunto meluap<br />

hingga merusak ladang/persawahan penduduk.<br />

C. Upaya penanganan<br />

1. Hari Selasa, 07 <strong>April</strong> <strong>2009</strong> dilakukan telah dilakukan upaya-upaya penanganan sebagai<br />

berikut :<br />

a. Kec. Sungai Tarab :pembuatan 2 unit jembatan darurat di Jorong Tiga Batu dan Jorong<br />

Koto Panjang Nagari Sungai Tarab Kec. Sungai Tarab dengan mengerahkan personil dari<br />

Kodim 03/07 sebanyak 1 SST, pemuda lingkungan sebanyak 12 orang, relawan 18 orang<br />

dan dibantu warga masyarakat lainnya sebanyak 106 orang.<br />

b. Kec. Sungaiyang : Pembuatan bendungan irigasi di Nagari Sungai Papai Kec.<br />

Sungaiyang dilakukan oleh anggota Kodim 0307 sebanyak 12 personil, 9 orang aparat<br />

Pemda dibantu warga masyarakat sebanyak 80 orang.<br />

c. Kec. Salim Paung : pembuatan bendungan irigasi di Nagari Tanjung Alam Kec. Salim<br />

Paung dilakukan oleh Kodim 03/07 dengan mengerahkan 9 personil, 7 orang aparat<br />

Pemda dan dibantu warga masyarakat sebanyak 56 orang.<br />

2. Hari ini masih dilakukan pembersihan puing-puing yang dilakukan oleh Tim gabungan TNI,<br />

Polri, SAR, relawan dibantu masyarakat. Jalan-jalan sudah bisa dilalui kendaraan.<br />

3. Bupati Tanah Datar selaku ketua Satlak PB dibantu TNI telah mendirikan posko utama<br />

bertempat di Kecamatan Sungai Tarab, sebagai tempat konsolidasi penanganan bencana<br />

banjir bandang dan tanah longsor di Kab. Tanah Datar.<br />

4. Bupati/Ketua Satlak PB telah mengupayakan pendataan secara akurat melalui pendekatan<br />

nama dan photo rumah/bangunan/lahan yang rusak/hancur akibat bencana untuk<br />

menghindari salah catat dan salah sasaran bantuan.<br />

5. Dinas PU Kab. Tanah Datar telah mengerahkan 2 unit alat berat escavator untuk<br />

membersihkan puing-puing dan batuan, bersama dengan Zipur TNI membangun 1 unit<br />

jembatan vital yang akan siap dan dapat dimanfaatkan dalam 2-3 hari kedepan, perbaikan<br />

irigasi saluran primer (termasuk bendung-bendung) dan irigasi sekunder,<br />

perbaikan/normalisasi aliran sungai yang porakporanda akibat terbawanya batu-batuan besar<br />

dari G. Merapi, pembenahan bangunan pemukiman yang tertimbun batuan, perbaikan pasar,<br />

saluran air bersih dan fasilitas umum yang rusak lainnya.<br />

6. Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar telah mengadakan penyuluhan penggunaan air<br />

bersih, melakukan pendataan bagi para pengungsi, mengerahkan tim kesehatan dan<br />

puskesmas di lokasi dilokasi bencana.<br />

7. Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang telah mengerahkan 1 unit mobil pemadam<br />

kebakaran untuk membersihkan lingkungan akibat timbunan lumpur.<br />

8. TNI telah mengerahkan anggotanya sebanyak 50 personil untuk membantu pembersihan di<br />

sungai Tarab dan 70 personil untuk pembuatan jembatan darurat.<br />

9. Polres setempat masih mengerahkan personilnya untuk pengamanan lingkungan, posko, dan<br />

pengendalian arus lalu lintas bersama LLAJR.<br />

10. Gubernur/Ketua Satkorlak PB Provinsi Sumatera Barat, Bupati Tanah Datar dan instansi<br />

terkait telah meninjau lokasi dengan membawa peralatan dan logistik berupa, minyak goreng<br />

10 dus, sarden 50 dus, kecap 10 dus, supermie 40 dus, biskuit 50 dus dan gula pasir 1<br />

karung.<br />

11. Satkorlak PB Provinsi Sumatera Barat telah menyerahkan bantuan sandang dan bantuan<br />

obat-obatan, berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera<br />

Barat untuk upaya penanganan bencana.<br />

12. Satlak PB dan Dinas Sosial Kab. Tanah Datar dan TNI telah memberikan bantuan logistik,<br />

mendirikan dapur umum, posko induk dan posko pembantu di 7 titik.<br />

13. Satlak PB dan Dinas dinas terkait serta masyarakat masih terus membersihkan lumpur dan<br />

sampah sisa banjir.<br />

Sumber :TRC <strong>BNPB</strong>, Satkorlak PB Prov. Sumbar dan Kodm 0307/Tanah Datar.<br />

III. Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan<br />

A. Kondisi Terkini<br />

4


1. Hari Selasa, 07 <strong>April</strong> <strong>2009</strong> informasi adanya hotspot (titik panas) di wilayah Sumatera<br />

terdapat di wilayah Riau dan Jambi dan tidak terpantau adanya hotspot di wilayah<br />

Kalimantan. Kondisi cuaca berdasarkan informasi dari BMKG di Sumatera dan Kalimantan<br />

sebagai berikut :<br />

Daerah Jumlah Hot Spot *) Kondisi Cuaca **)<br />

SUMATERA<br />

Sumatera Utara - Hujan Sedang<br />

Riau 3 Hujan Sedang<br />

Jambi 1 Hujan Ringan<br />

Sumatera Selatan - Hujan Ringan<br />

KALIMANTAN<br />

Kalimantan Barat - Hujan Ringan<br />

Kalimantan Selatan - Berawan<br />

Kalimantan Tengah - Hujan Ringan<br />

Kalimantan Timur - Hujan Ringan<br />

*) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18) informasi<br />

**) Sumber: BMKG (kondisi cuaca secara umum)<br />

2. Jarak pandang (visibility) pada hari Selasa, 07 <strong>April</strong> <strong>2009</strong> di beberapa kota di Sumatera<br />

dilaporkan sebagai berikut :<br />

Nama Kota 07:00 10:00 13:00 16.00<br />

Medan 10.000 m 10.000 m 10.000 m 6.000 m<br />

Pekanbaru 5.000 m tad tad 10.000 m<br />

Jambi 4.000 m 11.000 m 13.000 m 11.000 m<br />

Palembang 9.000 m 8.000 m 10.000 m 10.000 m<br />

3. Jarak pandang (visibility) pada hari Selasa, 07 <strong>April</strong> <strong>2009</strong> di beberapa Kota di Kalimantan<br />

dilaporkan sebagai berikut :<br />

Nama Kota 07:00 10:00 13:00 16.00<br />

Pontianak 10.000 m 10.000 m 6.000 m 8.000 m<br />

Palangkaraya 5.000 m 10.000 m 8.000 m 7.000 m<br />

Samarinda 10.000 m 10.000 m 10.000 m 12.000 m<br />

Banjarmasin 9.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m<br />

Keterangan : Jarak Pandang ( Visibility) normal > 3.000 meter<br />

4. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 06 – 08 <strong>April</strong> <strong>2009</strong>, wilayah Sumatera dan<br />

Kalimantan diprakirakan mempunyai :<br />

a. Potensi kebakaran Tinggi di wilayah NAD, Sumut, Riau, Sumbar, Jambi, Sumsel,<br />

Babel, Lampung, Kalteng, Kalsel, Kalbar dan Kaltim.<br />

b. Potensi Kebakaran Sangat Tinggi di Sumatera terdapat di sebagian NAD, Riau,<br />

Sumbar, Sumsel, Sumut, Jambi dan Babel dan sebagian wlayah Kalteng dan Kaltim.<br />

5. Prakiraan penjalaran asap sampai dengan tanggal 08 <strong>April</strong> <strong>2009</strong> pukul 07.00 WIB, di<br />

wilayah Riau arahnya menuju Tenggara-Barat sampai ke wilayah Riau.<br />

Sumber : Badan Meteorologí Klimatologi dan Geofísika<br />

B. Upaya Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan<br />

1. <strong>BNPB</strong> senantiasa berkoordinasi dengan Dep. Kehutanan, Lapan dan Badan Meteorologi<br />

Klimatologi dan Geofisika untuk memantau perkembangan titik panas (hotspot) serta jarak<br />

pandang (visibility) setiap hari.<br />

2. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, Kepolisian dan<br />

instansi/sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan kondisi<br />

titik api yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah<br />

Sumatera dan Kalimantan.<br />

5


3. Dinas Kehutanan mengawasi kegiatan pembukaan lahan oleh perusahaan dan membina<br />

masyarakat untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan membakar.<br />

4. Masing-masing dinas dan instansi terkait di wilayah Sumatera dan Kalimantan berupaya<br />

untuk mensiagakan sumberdaya yang cukup untuk melakukan tindakan pemadaman dini<br />

dan pemadaman terpadu apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan.<br />

Sumber : Dep. Kehutanan dan Meneg LH<br />

IV. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia<br />

Saat ini masih ada 3 (tiga) gunung api yang dinyatakan masih dalam status “Siaga” (Level III)<br />

diantaranya :<br />

1. Gunung Api Semeru di Kabupaten Lumajang dan Malang Provinsi Jawa Timur (<strong>Laporan</strong><br />

Perkembangan)<br />

Hingga hari Selasa, 07 <strong>April</strong> <strong>2009</strong> pukul 06.00 WIB, status kegiatan G. Semeru masih dalam<br />

keadaan ”Siaga” (Level III). Aktivitas gunung untuk hari Selasa, 07 <strong>April</strong> <strong>2009</strong> pukul 00.00 –<br />

06.00 WIB terjadi 6 kali gempa letusan, 1 kali gempa Tektonik Jauh dan 2 kali gempa vulkanik<br />

dalam (VA). Secara visual pada pukul 00.00 – 06.00 WIB, cuaca terang, angin tenang, suhu<br />

udara 24° C. Awan panas tidak terjadi, letusan abu, asap kawah dan sinar api tidak teramati,<br />

gunung tampak jelas dan tidak terjadi hujan.<br />

2. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara (<strong>Laporan</strong> pekembangan)<br />

Hingga hari Selasa, 07 <strong>April</strong> <strong>2009</strong> pukul 06.00 WITA, status kegiatan G. Karangetang masih<br />

dalam keadaan ”Siaga” (level III). Aktivitas gunung untuk hari Selasa, 07 <strong>April</strong> <strong>2009</strong> pukul<br />

00.00 – 06.00 WITA terjadi 7 kali gempa Hembusan dengan amplitudo maksimum 2 – 10 mm,<br />

lama gempa 15 – 30 detik, 3 kali gempa tektonik jauh )TJ) dengan amplitudo 3-8 mm, S-P 21<br />

detik dan lama gempa 55-75 detik. Secara visual pukul 00.00-06.00 WITA, cuaca cerahberawan,<br />

angin lemah dari arah Timur, asap kawah utama putih tebal dengan tinggi 100 m.<br />

Sinar api teramatidengan tinggi 10 meter. Asap kawah II putih tebal dengan tinggi 50 meter.<br />

3. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara (<strong>Laporan</strong> pekembangan)<br />

Selasa, 07 <strong>April</strong> <strong>2009</strong> posko Pusat Vulkanologi belum menerima informasi perkembangan<br />

Gunung Ibu dan komunikasi anatar posko <strong>BNPB</strong> dan posko PVMBG masih tetap dilakukan.<br />

Hingga hari Sabtu, 04 <strong>April</strong> <strong>2009</strong> pukul 06.00 WITA, status kegiatan G. Ibu masih dalam<br />

keadaan ”Siaga” (level III). Aktivitas gunung untuk hari Sabtu, 04 <strong>April</strong> <strong>2009</strong> pukul 00.00 –<br />

06.00 WITA terjadi 36 kali Gempa Letusan, dengan amplituda maksimum 39 – 50 mm dan<br />

lama gempa 26 – 65 detik, 21 kali Gempa Hembusan dengan amplituda 8 – 35 mm dan lama<br />

gempa 14 – 55 detik, 2 kali Gempa Tektonik Jauh (TJ) dengan amplitudo maksimum 20 – 45<br />

mm, S-P 21 – 30 detik dan lama gempa 120 – 160 detik. Secara visual pada pukul 00.00 –<br />

06.00 WIT, cuaca cerah, angin tenang, gunung tertutup kabut.<br />

Rekomendasi :<br />

1. Masyarakat di sekitar G. Semeru, G. Api Karangetang dan G. Api Ibu dihimbau agar tetap<br />

tenang tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan, selalu mengikuti<br />

arahan dari Satlak PB dan Satkorlak PB setempat.<br />

2. Masyarakat di sekitar G. Semeru tidak melakukan aktifitas di wilayah sejauh 4 km di seputar<br />

lereng Tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif G. Semeru sebagai<br />

alur luncuran awan panas, tidak mendekati Puncak Mahameru dan melakukan pendakian yang<br />

melebihi wilayah Kalimanti.<br />

3. Bagi pesawat yang akan melintasi wilayah G. Semeru agar berhati-hati terhadap dampak abu<br />

letusan.<br />

4. Masyarakat di sekitar G. Api Ibu serta pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati<br />

G. Api Ibu dalam radius 2 km.<br />

5. Masyarakat sekitar G. Karangetang tidak diperbolehkan menaiki melebihi ketinggian 500 m<br />

dari permukaan laut.<br />

6. Jika terjadi hujan abu cukup deras, masyarakat dianjurkan menggunakan masker penutup<br />

hidung dan mulut dikarenakan abu vulkanik yang terhirup dapat mengganggu saluran<br />

7. pernafasan.<br />

8. Belum dipandang perlu adanya pengungsian.<br />

9. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selalu berkoordinasi dengan Badan Nasional<br />

Penanggulangan Bencana (<strong>BNPB</strong>) dan Satkorlak PB setempat untuk memantau<br />

6


perkembangan kegiatan gunung api tersebut.<br />

Sumber : Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi<br />

V. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK<br />

Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Rabu, 08 <strong>April</strong> <strong>2009</strong> dilaporkan<br />

sebagai berikut :<br />

NO<br />

L0KASI<br />

Pagi<br />

(00.05 – 12.00)<br />

1 JAKARTA PUSAT Berawan<br />

2 JAKARTA UTARA Berawan<br />

3 JAKARTA SELATAN Berawan<br />

4 JAKARTA TIMUR Berawan<br />

5 JAKARTA BARAT Berawan<br />

C U A C A<br />

Siang<br />

(12.05 – 18.00)<br />

Berawan dan hujan<br />

ringan<br />

Berawan dan hujan<br />

ringan<br />

Berawan dan hujan<br />

ringan-sedang<br />

Berawan dan hujan<br />

ringan<br />

Berawan dan hujan<br />

ringan-sedang<br />

6 KEP. SERIBU Berawan Berawan<br />

7 BOGOR<br />

8 TANGERANG<br />

Berawan dan hujan<br />

ringan<br />

Berawan dan hujan<br />

ringan<br />

9 DEPOK Berawan<br />

Berawan dan hujan<br />

ringan – sedang<br />

Berawan dan hujan<br />

ringan sedang<br />

Berawan dan hujan<br />

ringan sedang<br />

10 BEKASI Berawan Berawan<br />

Keterangan :<br />

- Hujan ringan : 1.0 – 5.0 mm/jam 5 – 20 mm/hari<br />

- Hujan sedang : 5.0 – 10 mm/jam 20 – 50 mm/hari<br />

- Hujan lebat : 10 – 20 mm/jam 50 – 100 mm/hari<br />

- Hujan sangat lebat : > 20 mm/jam > 100 mm/hari<br />

Malam<br />

(18.05 – 24.00)<br />

Berawan<br />

Berawan<br />

Berawan dan hujan<br />

ringan-sedang<br />

Berawan dan hujan<br />

ringan<br />

Berawan dan hujan<br />

ringan-sedang<br />

Berawan dan hujan<br />

ringan<br />

Berawan dan hujan<br />

ringan<br />

Berawan dan hujan<br />

ringan-sedang<br />

Berawan dan hujan<br />

ringan-sedang<br />

Berawan<br />

Peringatan dini : Berpotensi hujan dengan intensitas ringan-sedang yang disertai kilat/petir<br />

antara sore hingga menjelang malam hari.<br />

Warning wilayah JABODETABEK : Citra radar cuaca terkini mengindikasikan terjadi hujan<br />

ringan –lebat yang disertai petir/kilat di Parung, Cibinong,<br />

Depok, Ciampea, Ragunan, TMII, Bogor dan sekitarnya.<br />

Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga pukul 19.00<br />

WIB dan akan meluas ke wilayah Jakarta Timur, Utara,<br />

Pusat Selatan, Bekasi Tangerang dan sekitarnya.<br />

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika<br />

VI. Prakiraan Gelombang Tinggi<br />

Prakiraan gelombang tinggi berlaku tanggal 07 <strong>April</strong> <strong>2009</strong> pukul 07:00 WIB sampai dengan<br />

tanggal 08 <strong>April</strong> <strong>2009</strong> pukul 07:00 WIB. sebagai berikut :<br />

• 2.0 - 3.0 m : Perairan Kep. Mentawai, Perairan barat Sumatera Utara hingga Lampung,<br />

Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga NTB, Laut Sulawesi,<br />

Perairan Sangihe Talaud, Laut Halmahera, Perairan utara Kepala Burung<br />

Papua dan Laut Flores yang berbahaya bagi perahu nelayan dan tongkang.<br />

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika<br />

VII. Lain-lain<br />

7


−<br />

Selasa, 07 <strong>April</strong> <strong>2009</strong> pukul 20:29:55 WIB telah terjadi gempa bumi tektonik dengan kekuatan<br />

5.6 SR pada kedalaman 113 km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 7.09 LS dan<br />

129.57 BT (217 km Barat Laut Saumlaki-Maluku, 387 km Barat Daya Tual-Maluku, 415 km<br />

Tenggara Ambon-Maluku, 472 km Timur Laut Dili-Timor Leste dan 553 km Barat Daya Fakfak-<br />

Papua Barat). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami dan belum diperoleh informasi<br />

adanya dampak gempa terhadap lingkungan ataupun korban jiwa.<br />

Sumber : BMKG<br />

− Minggu, 05 <strong>April</strong> <strong>2009</strong> pukul 20.00 WIB telah terjadi bencana banjir akibat intensitas hujan<br />

yang tinggi dengan durasi cukup lama di Ds. NgrayungWonorejo, Sukorejo dan Gandusari<br />

Kec. Gandusari Kab. Trenggalek Prov. Jawa Timur. Banjir mengakibatkan 10 Ha areal<br />

persawahan tergenang, prasaranan pemukiman tergenang dan 1 unit jembatan patah. Kodim<br />

telah berkoordinasi dengan Satlak PB dan selalu memonitor keadaan di lapangan, pembuatan<br />

jalan alternatif dan melakukan relokasi terhadap jembatan yang patah. Saat ini air sudah surut<br />

dan cuaca dalam kondisi cerah.<br />

Sumber : Dinas PU Pengairan dan Kodim 08/06Trenggalek<br />

Pengawas,<br />

Jakarta, 08 <strong>April</strong> <strong>2009</strong><br />

Ketua Kelompok Piket,<br />

Drs. R. Sugiharto<br />

Ir. Afrial Rosya, M.A<br />

8

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!