19.04.2014 Views

9 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Perpustakaan ... - idb4

9 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Perpustakaan ... - idb4

9 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Perpustakaan ... - idb4

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>BAB</strong> <strong>II</strong><br />

<strong>LANDASAN</strong> <strong>TEORI</strong><br />

A. <strong>Pengertian</strong> <strong>Perpustakaan</strong><br />

Sebelum penulis mengemukakan pengertian perpustakaan sekolah<br />

terlibih dahulu penulis mengemukakan pengertian perpustakaan secara umum.<br />

Tinjauan ini dapat kita kihat dari dua segi, yaitu:<br />

1. <strong>Pengertian</strong> menurut bahasa<br />

Dalam bahasa Indonesia istilah “perpustakaan” dibentuk dari kata dasar<br />

pustaka ditambah awalan “per” dan akhiran ”an”. Menurut Kamus Umum<br />

Bahasa Indonesia perpustakaan diartikan sebagai “kumpulan buku-buku<br />

(bahan bacaan, dsb).” 1<br />

- Dalam bahasa Inggris disebut “library yang berarti perpustakaan. 2<br />

- Dalam bahasa Arab disebut yang berarti tempat menyimpan<br />

buku-buku. 3<br />

2. <strong>Pengertian</strong> menurut istilah<br />

- Menurut IFIA (International Federation of Library Associationsand<br />

Institutions)<br />

“<strong>Perpustakaan</strong> merupakan kumpulan bahan tercetak dan non tercetak<br />

dan atau sumber informasi dalam komputer yang tersusun secara<br />

sistematis untuk kepentingan pemakai.” 4<br />

1 Departemen Pendidikan dan Kebuadayaan. Kamus Umum Bahasa Indonesia. (Jakarta:<br />

Balai Pustaka, 1988). hal 713.<br />

2 Nadjib Zuhdi. Kamus Lengkap Praktis 20 Juta Inggris Indonesia. (Surabaya: Fajar Mulya,<br />

1993). hal. 270.<br />

3 Zaid Husein Al Hamid. Kamus Al-Muyassar Arab-Indonesia. (Pekalongan: 1982). hal.<br />

494.<br />

9


10<br />

- Menurut Sutarno NS, M. Si<br />

“<strong>Perpustakaan</strong> adalah suatu ruangan, bagian dari gedung/bangunan,<br />

atau gedung itu sendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun<br />

dan diatur sedemekian rupa sehingga mudah dicari dan dipergunakan<br />

apabila sewaktu-waktu diperlukan untuk pembaca.” 5<br />

- Adjat Sakri dkk<br />

“<strong>Perpustakaan</strong> adalah lembaga yang menghimpun pustaka dan<br />

menyediakan sarana bagi orang untuk memanfaatkan koleksi pustaka<br />

tersebut.” 6<br />

- C. Larasati Milburga, dkk<br />

“<strong>Perpustakaan</strong> adalah suatu unit kerja yang berupa tempat menyimpan<br />

koleksi bahan pustaka yang diatur secara sistematis dengan cara<br />

tertentu untuk digunakan secara berkesinambungan oleh pemakainya<br />

sebagai sumber informasi.” 7<br />

Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik suatu kesimpulan<br />

pengertian perpustakaan sesecara umum adalah suatu unit kerja yang<br />

berupa tempat mengumpulkan, menyimpan dan memelihara koleksi<br />

pustaka baik buku-buku ataupun bacaan lainnya yang diatur,<br />

diorganisasikan dan diadministrasikan dengan cara tertentu untuk<br />

4 Sulistyo Basuki. Pengantar Ilmu <strong>Perpustakaan</strong>. (Jakarta: Universitas Terbuka. Depdikbud,<br />

2003). hal. 5.<br />

5 Sutarno NS. <strong>Perpustakaan</strong> dan Masyarakat. (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003).<br />

hal.7.<br />

6 Soetminah. <strong>Perpustakaan</strong>, Kepustakawanan dan Pustakawan. (Yogyakarta:<br />

Kanisius,1992).hal.32.<br />

7 Larasati Milburga, et al. membina <strong>Perpustakaan</strong> sekolah. (Yogyakarta: Kanisius,<br />

1991).hal.17.


11<br />

memberi kemudahan dan digunakan secara kontinu oleh pemakainya<br />

sebagai informasi.<br />

Untuk lebih dapat memahami pengertian perpustakaan sekolah maka<br />

terlebih dahulu kita mengacu kepada jenis-jenis perpustakaan. Dalam<br />

lampiran keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tertanggal 11 Maret<br />

No. 0103/0/1981 jenis-jenis perpustakaan meliputi:<br />

a. <strong>Perpustakaan</strong> Nasional<br />

Berkedudukan di ibukota negara, berfungsi sebagai perpustakaan<br />

defosit nasional dan terbitan asing dalam ilmu pengetahuan sebagai<br />

koleksi nasional, menjadi pusat bibiografi nasional, pusat informasi<br />

dan referensi serta penelitian, pusat kerjasama antar perpustakaan di<br />

dalam dan di luar negeri.<br />

b. Perpustakan Wilayah<br />

Berkedudukan di ibukota provinsi, sebagi pusat kerja sama antar<br />

perpustakaan di wilayah provinsi, menyimpan koleksi bahan pustaka<br />

yang menyangkut provinsi,semua terbitan di wilayah, pusat<br />

penyelenggaraan pelayanan referensi, informasi dan penelitian dalam<br />

wilayah provinsi menjadi unit pelaksana teknis pusat pembinaan<br />

perpustakaan.<br />

c. <strong>Perpustakaan</strong> Umum<br />

Menjadi pusat kegiatan belajar, pelayanan informasi, penelitian dan<br />

rekreasi bagi seluruh lapisan maysrakat.<br />

d. <strong>Perpustakaan</strong> Keliling<br />

Berfungsi sebagai perpustakaan umum yang melayani masyarakat<br />

yang tidak terjangkau oleh pelayanan perpustakaan umum.<br />

e. <strong>Perpustakaan</strong> Sekolah<br />

Berfungsi sebagi pusat kegiatan kegiatan belajar-mengajar, pusat<br />

penelitian sederhana, pusat baca, guna menambah ilmu pengetahuan<br />

dan rekreasi.<br />

f. <strong>Perpustakaan</strong> Perguruan Tinggi<br />

Berfungsi sebagai sarana kegiatan belajar-mengajar, penelitian dan<br />

pengabdian masyarakat dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan<br />

Tinggi.<br />

g. <strong>Perpustakaan</strong> Khusus/Dinas<br />

Berfungsi sebagai pusat referensi dan penelitian serta sarana untuk<br />

memperlancar tugas pelaksanaan instansi/lembaga yang<br />

bersangkutan. 8<br />

8 Ibid. hal. 33.


12<br />

Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa perpustakaan sekolah<br />

adalah suatu unit kerja dari sebuah lembaga persekolahan yang berupa tempat<br />

menyimpan koleksi bahan pustaka penunjang proses pendidikan yang diatur<br />

secara sistematis untuk digunakan secara berkesinambungan sebagai sumber<br />

informasi untuk memperkembangkan dan memperdalam pengetahuan, baik<br />

oleh pendidik maupun mereka yang dididik di sekolah tersebut.<br />

B. Tujuan dan Fungsi <strong>Perpustakaan</strong> Sekolah<br />

Pemakai perpustakaan sekolah terbatas, yakni para siswa, guru dan<br />

karyawan sekolah yang bersangkutan. Dengan pengadaan bahan pustaka yang<br />

menunjang kurikulum, diharapkan para siswa mendapat kesempaten untuk<br />

mempertinggi daya serap dan penalaran dalam proses pendidikan, sedangkan<br />

kepada guru diharapkan dapat memperluas cakrawala pengetahuannya dalam<br />

kegiatan mengajar. Demikian pula bagi para karyawan bukan guru,<br />

perpustakaan dapat membantu mereka untuk lebih menghayati tugasnya<br />

masing-masing di lingkungan pendidikan sehingga semakin dapat berperan<br />

serta. Dengan demikian pengetahuan yang memadai, orang dapat tidak merasa<br />

rendah diri, sekaligus dari perpustakaan itu mereka juga memperoleh hiburan<br />

yang sehat. Jadi “tujuan perpustakaan sekolah adalah untuk mempertinggi<br />

daya serap dan kemampuan siswa dalam proses pendidikan serta membantu<br />

memperluas cakrawala pengetahuan guru/karyawan dalam lingkungan<br />

pendidikan.” 9<br />

Ada beberapa fungsi perpustakaan sekolah, yaitu:<br />

9 Ibid. hal.57.


13<br />

a. Membantu para siswa melakukan penelitian dan membantu<br />

menemukan keterangan-keterangan yang lebih luas dari pelajaran<br />

yang didapatnya di dalam kelas.<br />

b. Memupuk daya kritis siswa.<br />

c. Membantu memperkembangkan kegemaran dan hobi siswa dengan<br />

adanya berbagai buku tentang keterampilan-keterampilan yang<br />

meningkatkan daya kreasi siswa.<br />

d. Tempat untuk melestarikan kebudayaan. Adanya koleksi-koleksi<br />

karya sastra dan budaya dari masa ke masa, siswa dapat mempelajari<br />

dari perpustakaan.<br />

e. Sebagai pusat penerangan. Berbagai informasi-informasi<br />

perkembangan zaman sebagai penerangan bagi siswa untuk berpijak<br />

pada zamannya.<br />

f. Menjadi pusat dokumentasi. Berbagi dokumen-dokumen sekolah baik<br />

dari hasil karya siswa ataupun dokumen lainnya yang berharga untuk<br />

dikenang dan diketahui para siswa tahun-tahun berikutnya bahkan bisa<br />

menjadi pendorong untuk maju.<br />

g. Sebagai tempat rekreasi. Bacaan-bacaan ringan, cerita-cerita fiksi<br />

yang tersedia di perpustakaan dapat menjadi pelepas ketegangan<br />

setelah sekian jam menggeluti ilmu di dalam kelas. Masuk<br />

perpustakaan dan membaca bacaan segar merupakan rekreasi yang<br />

sehat dan tetap mendidik. 10<br />

C. Pentingnya Pemanfaatan <strong>Perpustakaan</strong> Sekolah<br />

Sesuai dengan namanya, perpustakaan sekolah tentu berada di<br />

sekolah, dikelola oleh sekolah, dan berfungsi untuk sarana kegiatan belajarmengajar,penelitian<br />

sederhana, menyediakan bahan bacaan guna menambah<br />

ilmu pengetahuan, sekaligus rekreasi sehat di sela-sela kegiatan belajar.<br />

<strong>Perpustakaan</strong> sekolah sangat bermanfaat dalam menunjang penyelenggaraan<br />

dan proses belajar mengajar. Oleh karena itu pada prinsipnya setiap sekolah<br />

diwajibkan menyediakan perpustakaan,dan perpustakaan merupakan bagian<br />

dari kegiatan sekolah.<br />

Keberadaan perpustakaan di suatu lembaga pendidikan adalah tepat<br />

sekali karena dapat membantu dan meningkatkan tugas para pendidik dan juga<br />

10 Ibid. hal.81-82.


14<br />

membantu siswa dalam studinya. Bahan koleksi yang bermacam-macam yang<br />

disusum secara sistematis ditambah lagi lengkapnya fasilitas yang tersedia<br />

serta mendapat pelayanan yang baik, maka akan membangkitakn minat siswa<br />

yang tinggi untuk memanfaatkan perpustakaan sehingga ia tidak akan menyianyiakan<br />

waktu kosong mereka untuk melakukan hal-hal yang tidak<br />

bermanfaat, misalnya minat siswa-siswa yang cerdas yang pada gilirannya<br />

akan tercapai tujuan pendidikan yang dikehendaki.<br />

Untuk mencapai tujuan tersebut akan banyak tergantung pada<br />

bagaimana belajar yang dialami oleh siswa sebagai peserta didik. Semakin<br />

tinggi tingkat aktivitas belajar siswa semakain tinggi pila tingkat keberhasilan<br />

pencapaian tujuan pendidikan siswa yang diharapkan berhasil, karena<br />

“aktivitas belajar akan alebih efesien bila jelas tujuan yang akan dicapai.” 11<br />

Sesuai dengan konsep pendidikan sekarang, interaksi belajar mengajar<br />

bukan hanya bertumpu pada guru sebagai sumber belajar, namun pendidikan<br />

sekarang menghendaki keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar<br />

dengan kata lain siswa bukan hanya sebagai objek tetapi ia juga harus sebagai<br />

subjek yang ikut ambil bagian dalam interaksi belajar yang berlangsung.<br />

Dengan demikian adanya aktivitas dalam belajar adalah merupakan hal yang<br />

penting seperti dikatakan oleh Sardiman A.M. bahwa:<br />

“Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah<br />

tingkah laku, jadi melakukan kegiatan tidak ada belajar kalau tidak ada<br />

hal.25.<br />

11 Agus Soejanto. Bimbingan Ke Arah Belajar Yang Sukses. (Jakarta: Rineka Cipta, 1991).


15<br />

aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat<br />

penting di dalam interaksi belajar mengajar.” 12<br />

Aktivitas belajar tersebut bukan hanya menerima pelajaran yang<br />

diberikan untuk dihafal, namun pengetahuan yang didapatnya tersebut dapat<br />

dikembangkan dalam tingkat aktivitas yang lebih bervariasi sebagi<br />

kemampuannya untuk mengeluarkan pendapat, merumuskan, menganalisa,<br />

dan lain-lain.<br />

Tentunya untuk mendukung semua itu perpustakaan sekolah adalah<br />

merupakan sarana yang tepat karena dari perpustakaan tersebut siswa dapat<br />

menggali sumber pengetahuan dan informasi-informasi lainnya dari bukubuku<br />

yang tersedia, dengan membaca buku akan didapat pengetahuan dan<br />

informasi yang tiada habis-habisnya digali, dan ia dapat menjembatani antar<br />

manusia, tempat dan waktu. Hadits Rasulullah SAW.<br />

13<br />

<br />

Dari hadits tersebut jelas sekali dikatakan bahwa menuntut ilmu itu<br />

tiada batasnya dan merupakan suatu kewajiban bagi tiap-tiap muslim. Dengan<br />

landasan Al Qur’an dan Hadits maka jelas sekali bahwa perpustakaan<br />

mempunyai manfaat yang besar karena siswa dapat memanfaatkan sarana dan<br />

fasilitas yang tersedia untuk menunjang aktivitas belajar yang mereka<br />

lakukan, siswa dapat membaca buku-buku yang tersedia ataupun menjadikan<br />

perpustakaan sekolah sebagi tempat belajar, tempat berdiskusi, tempat untuk<br />

12 Sardiman A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. (Pedoman Bagi Guru dan<br />

Calon Guru). (Jakarta: Rajawali Press, 1988).hal. 94.<br />

13 As Sayyid Ahmad Al-Hasymy. Muhtarul Hadits dan Terjemahannya. hal. 160.


16<br />

melakukan apenelitian ataupun sebagai tempat rekreasi. Fungsi perpustakaan<br />

yang demikian ternyata bukan hanya berlaku pada zaman jauh sebelum<br />

dijalankan sebagaimana dijelaskan oleh Ahmad Syalabi bahwa “<strong>Perpustakaan</strong><br />

Sabur Ibnu Ardasyir (meninggal tahun 416 M) adalah sebagai temapt<br />

pertemuan para alim ulama, di situ mereka membahas dan berdiskusi.” 14<br />

mengatakan:<br />

Sedangkan menurut Mahmud Yunus dalam buku Sejarah Pendidikan<br />

<strong>Perpustakaan</strong> menurut sistem ulama Islam bukan saja tempat<br />

membaca, membahas, dan menyelediki bahan, juga tempat belajar<br />

barkhalaqah seperti di mesjid. <strong>Perpustakaan</strong> adalah sebagai institut ilmu<br />

pengetahuan masa sekarang, disamping usaha memberi kesempatan<br />

kepada umum untuk membaca buku-buku dalam perpustakaan itu. 15<br />

Dengan demikian ternyata perpustakaan sekolah itu sangat<br />

bermanfaat terhadap kelancaran proses belajar mengajar di sekolah terutama<br />

dalam menunjang aktivitas belajar siswa, sehingga aktivitas belajarnya dapat<br />

berjalan dengan lancar dengan adanya perpustakaan sekolah.<br />

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan <strong>Perpustakaan</strong> Sekolah<br />

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi terhadap pemanfaatan<br />

perpustakaan sekolah adalah:<br />

1. Minat Siswa<br />

Faktor minat siswa sangat menentukan terhadap pemanfaatan<br />

perpustakaan sekolah, karena siswa ada kesadaran pribadi siswa sebagai<br />

pendorong jiwanya untuk memanfaatkan perpustakaan sekolah demi<br />

kelancaran studinya, seperti dikatakan Sardiman A.M :<br />

14 Ahmad Syalabi. Sejarah Pendidikan Islam. (Jakarta: Ridakarya Agung, 1981). hal.134.<br />

15 Mahmud Yunus. Sejarah Pendidikan Islam. (Jakarta: Ridakarya Agung, 1978). hal. 90.


17<br />

Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila<br />

seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang<br />

dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhannya sendiri.<br />

Oleh karena itu apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan<br />

membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai<br />

hubungan dengan kepentingan sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa<br />

minat merupakan kecenderungan jiwa seseorang kepada seseorang. 16<br />

Dengan adanya minat siswa terutama dalam hal membaca bukubuku<br />

yang tersedia di perpustakaan sekolah maka dengan sendirinya<br />

perpustakaan sekolah tersebut turut membantu terhadap kelancaran<br />

aktivitas belajar siswa itu. Karena bagaimanapun lengkap dan baik sarana<br />

dan fasilitas yang ada pada perpustakaan sekolah tidak akan bermanfaat<br />

sebagaimana yang diinginkan kalau tidak ada minat siswa untuk<br />

memanfaatkannya terutama minat baca siswa terhadap buku-buku<br />

perpustakaan.<br />

2. Tenaga Pengelola<br />

Faktor ini sangat memegang peranan yang sangat menentukan<br />

berhasil tidaknya sebuah perpustakaan. Oleh karena itu untuk membuat<br />

perpustakaan bermanfaat sesuai dengan tugas, fungsi dan tujuannya. Maka<br />

para pengelola, penyelenggara bisa menyadari akan kepentingan dan<br />

kedudukan perpustakaan bagi pelajar, memahami kepoerluan siswa dan<br />

kemudian menguasai liku-liku kegiatan dan teknik pekerjaan perpustakaan<br />

itu sendiri. Seperti dikatakan oleh Larasati Milburga, dkk bahwa,<br />

“Seorang pengelola perpustakaan tidak cukup hanya dibekali keahlian<br />

16 Sardiman, A.M. Op. Cit. hal 76.


18<br />

teknis dan pengetahuan yang memadai tentang ilmu keperpustakaan,<br />

melainkan harus memiliki kemampuan mental tertentu.” 17<br />

Seorang petugas perpustakaan harus memiliki rasa tanggung<br />

jawab yang besar terhadap pengelolaan perpustakaan agar misi yang<br />

ditanggung oleh perpustakaan dapat dicapai. “Maka sungguh diharapkan<br />

bahwa seorang petugas perpustakaan pertama-tama adalah pencinta buku,<br />

atau terlebih lagi pencinta ilmu pengetahuan.” 18<br />

Kecintaan akan buku dan ilmu pengetahuan akan membuat orang<br />

antusias untuk terus menambah koleksi, mengusahakan agar<br />

semakin banyak orang bisa menikmati dan menggunakannya,<br />

mengusahakan orang yang membutuhkan informasi dengan mudah<br />

dan dengan segera menemukan yang dibutuhkannya. Seorang<br />

pustakawan yang sejati tidak akan senang melihat ruang<br />

perpustakaan sunyi, sepi dan buku-buku perpustakaan rapi dan<br />

teratur dan bersih yang berarti tidak pernah dimanfaatkan. 19<br />

Pada umumnya pengelola perpustakaan di sekolah diserahkan<br />

kepada salah seorang guru yang diberi tanggung jawab pengelola<br />

perpustakaan disamping tugas mengajarnya yang utama. “Pengelola<br />

perpustakaan sekolah adalah seorang guru yang ditugaskan oleh kepala<br />

sekolah dan tugasnya bukan sekedar menjaga buku tetapi seluruh kegiatan<br />

perpustakaan harus dapat dilaksanakannya seperti seorang pustakawan.” 20<br />

Untuk menjadi pustakawan perlu memenuhi persyaratan tertentu,<br />

antara lain menguasai kurikulum sekolah dengan kegiatan perpustakaan.<br />

Guru pustakawan hendaknya mampu menyebarluaskan misi dan<br />

17 Larasati Milburga. op. cit. hal.76.<br />

18 Ibid. hal 51.<br />

19 Ibid. hal. 52.<br />

20 T.M Sumantri. Panduan Penyelenggaraan <strong>Perpustakaan</strong> Sekolah. (Bandung: Remaja<br />

Rosdakarya, 2002). hal.7.


19<br />

pencapaian tugas perpustakaan serta membina dan meningkatkan minat<br />

baca siswa.<br />

Dengan adanya kecakapan dan pengetahuan serta moral para<br />

pengelola perpustakaan sekolah, maka dengan sendirinya pengelolaannya<br />

juga akan baik sehingga akan menunjang terhadap kelancaran proses<br />

belajar di sekolah.<br />

3. Koleksi <strong>Perpustakaan</strong><br />

Keadaan koleksi perpustakaan sebenarnya erat kaitannya dengan<br />

maksud didirikannya perpustakaan sekolah yaitu seperti yang dikatakan<br />

oleh C. Larasati Milburga, dkk bahwa: “<strong>Perpustakaan</strong> sekolah ialah<br />

berusaha memberikan pelayanan kepada sekolah agar kegiatan belajarmengajar<br />

yang digariskan di dalam kurikulum dapat berjalan dengan<br />

lancar”. 21 Sesuai dengan maksud itulah maka tentunya perpustakaan harus<br />

dapat menyediakan segala keperluan peralatan<br />

yang menunjang<br />

pengajaran yang dilaksanakan di sekolah baik berupa buku-buku<br />

pegangan, buku-buku pelengkap dan sebagainya maupun bahan-bahan<br />

pengajaran lainnya seperti alat peraga.<br />

Mengenai koleksi yang berupa buku, maka suatu perpustakaan<br />

sekolah paling tidak memerlukan buku-buku pegangan wajib murid, bukubuku<br />

pelengkap pelajaran murid dan buku-buku pegangan bagi guru<br />

dalam mengajar.<br />

21 Larasati Milburga C.. Op. cit, hal 55-56.


20<br />

Oleh sebab itu segala bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan<br />

harus dapat menunjang proses belajar mengajar, maka dalam pengadaan<br />

bahan pustaka hendaknya mempertimbangkan kurikulum sekolah, serta<br />

selera para pembaca yang dalam hal ini adalah murid-murid. 22<br />

Bahan-bahan yang diperlukan untuk koleksi perpustakaan selain<br />

buku-buku adalah majalah, surat kabar, kliping, bahan-bahan stensilan,<br />

pamplet-pamplet dan alat peraga lainnya seperti globe, peta dan<br />

sebagainya. Mengenai keadaanya juga harus ditempatkan pada tempatnya<br />

dan murid mudah terlihat serta telah diinventarisir sebelum digunakan.<br />

Bagi sekolah yang bonafit seperti kebanyakan di negara-negara<br />

maju maka perpustakaan telah menggunakan hasil-hasil teknologi tinggi<br />

sebagai koleksi perpustakaan seperti micro film, slide proyektor. Movie<br />

proyektor, selain buku-buku.<br />

Namun yang penting bagi perpustakaan sekolah adalah<br />

menyediakan buku-buku wajib (paket untuk murid), buku-buku pelengkap<br />

pelajaran, ada buku pegangan guru (paket untuk guru), dan bahan-bahan<br />

pengajaran lainnya yang dapat mencukupi kebutuhan dan kepantingan<br />

bagi lancarnya proses pendidikan dan pengajaran di sekolah tersebut.<br />

Yang perlu diperhatikan adalah memilih koleksi pustaka, karena tidak<br />

semua buku penunjang pendidikan yang diharapkan tercapai, “Bahkan<br />

hal.5.<br />

22 Ibrahim Bafadal. Pengelolaan <strong>Perpustakaan</strong> Sekolah. (Jakarta : Bumi Aksara, 1992).


21<br />

tidak jarang terdapat buku-buku yang justru menghambat proses<br />

pendidikan yang hendak dicapai itu.” 23<br />

Di sinilah perlu kerja sama yang erat antara petugas perpustakaan<br />

dengan para guru terutama buku-buku yang hendak diadakan menyangkut<br />

bidang studi. Dengan cara ini pemilihan koleksi akan lebih objektif dan<br />

efesien.<br />

4. Motivasi Guru<br />

Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong untuk<br />

melakukan sesuatu. Menurut Mc. Donald seperti dikutip oleh Sardiman<br />

A.M. motivasi adalah “perubahan energi dalam diri seseorang yang<br />

ditandai dengan munculnya ‘feeling’ dan didahului dengan tanggapan<br />

terhadap adanya tujuan”. 24<br />

Ada dua jenis motivasi, yaitu:<br />

a. Motivasi Intrinsik<br />

Jenis motovasi ini timbul sebagai akibat dari dalam diri individu<br />

sendiri tanpa ada paksaan dorongan dari orang lain, tetapi atas<br />

kemampuan sendiri.<br />

b. Motivasi Ekstrinsik<br />

Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar<br />

individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari<br />

orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia<br />

mau melakukan sesuatu atau belajar. 25<br />

Sehubungan dengan pemanfaatan perpustakaan sekolah, maka<br />

motivasi guru adalah merupakan salah satu faktor yang turut<br />

mempengaruhi, karena tanpa adanya motivasi yang diberikan oleh guru<br />

hal. 29.<br />

23 Larasati Milburga C. Op. cit, hal 73.<br />

24 Sardiman A.M. Op. cit.hal.73.<br />

25 Moh Uzer Usman. Menjadi Guru Profesional. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001).


22<br />

untuk memanfaatkan perpustakaan dalam aktivitas belajarnya siswa akan<br />

terpacu untuk meningkatkan aktivitas belajarnya.<br />

Motivasi guru ini perlu diperhatikan, karena untuk<br />

membangkitakan atau menggairahkan siswa tehadap perpustakaan<br />

diperlukan bantuan guru, seperti yang dikatakan oleh Conny Semiawan,<br />

dkk “Guru hendaknya berperan sebagai pendorong, motivasi, agar motifmotif<br />

positif dibangkitkan dan atau ditingkatkan dari dalam diri anak”. 26<br />

Motivasi yang diberikan oleh guru di sini bukan hanya dalm<br />

membangkitkan gairah siswa terhadap pepustakaan, namun juga bisa<br />

diberikan dengan penugasan yang mengharuskan mereka memanfaatkan<br />

bahan perpustakaan juga memberikan motivasi untuk gemar membaca.<br />

5. Gedung dan Fasilitas <strong>Perpustakaan</strong><br />

Mengenai keadaan gedung perpustakaan ini yang harus<br />

diperhatikan adalah letak, jumlah ruangan dan tata ruangannya, yang perlu<br />

diperhatikan untuk mendirikan perpustakaan sekolah yaitu:<br />

- Letak<br />

<strong>Perpustakaan</strong> berada di tengah-tengah tempat berlangsungnya<br />

kegiatan sekolah, sehingga mudah dicapai dari segala arah.<br />

- Konstruksi/ keadaan gedung<br />

Mampu menahan berat perabot dan isinya, tahan api dan tahan<br />

bakar, cukup banyak celah untuk memungkinkan memberi<br />

penerangan secara alamiah dan tanpa banyak tiang serta penyekat.<br />

- Pengaturan ruangan<br />

Tergantung dari laus serta bentuk ruangan, dan demi kemudahan<br />

pelayanan, tetapi haruslah diperhatikan juga segi-segi arsistik,<br />

kenyamanan ventilasi, kesegaran ruangan dan keasriannya. 27<br />

26 Conny Semiawan. et.al. Pendekatan Keterampilam Proses (Bagaimana Mengaktifkan<br />

Siswa dalam Belajar). (Jakarta: Gramedia, 1990). hal.10. cet.ke 6.<br />

27 Larasati Milburga, C. Op. cit.hal.106.


23<br />

Selain gedung, fasilitas perpustakaan sekolah merupakan hal<br />

yang penting, yang diamksudkan adalah segala perkakas yang digunakan<br />

dalam penyelenggaraan perpustakaan sekolah selain buku-buku dan bahan<br />

pustaka. Perlengkapan atau fasilitas ini meliputi rak buku, rak surat kabar,<br />

rak majalah, kabinet gambar, meja sirkulasi, lemari atau kabinet katalog,<br />

papan display, papan pengumuman, kotak pita-pita kaset, meja baca dan<br />

perlengkapan lainnya yang digunakan secra tidak langsung.<br />

Selain kelengkapan fasilitas perpustakaan sekolah tersebut, yang<br />

perlu diperhatikan adalah penataan ruangan perpustakaan sehingga<br />

memberikan kelancaran bagi pengelola dalam menyelenggarakan<br />

perpustakaan, juga pemakai perpustakaan pada umumnya. Dengan<br />

demikian maka keadaan gedung serta fasilitas perpustakaan ini juga turut<br />

menunjang terhadap kelancaran aktivitas belajar siswa karena siswa<br />

mudah untuk memanfaatkannya dengan baik.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!