09.05.2014 Views

JIS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

hukum<br />

Ganjar lalu<br />

memerintahkan semua<br />

laci meja dibuka. Benar<br />

saja, saat membuka<br />

salah satu laci, Ganjar<br />

menemukan dua amplop<br />

berisi lembaranlembaran<br />

uang.<br />

akhirnya menjawab bahwa truknya melebihi<br />

tonase yang diperbolehkan sehingga harus<br />

membayar denda. Tapi ia mengaku biasa tidak<br />

meminta struk. Beberapa sopir dan kernet<br />

truk yang hendak memberi uang kepada petugas<br />

pun menjadi sasaran kemarahan Ganjar.<br />

Mereka lalu digiring ke dalam ruangan. “Siapa<br />

yang tanggung jawab ini?! Siapa?!” Ganjar<br />

berteriak.<br />

Seorang petugas mengaku<br />

bertanggung jawab. Ganjar lalu<br />

memerintahkan semua laci<br />

meja dibuka. Benar saja, saat<br />

membuka salah satu laci,<br />

Ganjar menemukan dua<br />

amplop berisi lembaranlembaran<br />

uang. Amplop itu<br />

pun dibantingnya. “Ini apa?”<br />

ucapnya dengan mata terbelalak.<br />

“Kurang ajar! Ini yang<br />

bikin jalan rusak.”<br />

Petugas tersebut mengakui aktivitas<br />

seperti itu biasa dilakukan. Sopir atau<br />

kernet truk meninggalkan uang Rp 10-20 ribu<br />

di meja sebagai “denda”. Padahal, berdasarkan<br />

aturan, sanksi denda yang harus dibayar jauh<br />

lebih besar. Pembayaran denda pun disertai kuitansi<br />

sebagai tanda bukti, dan uangnya masuk<br />

ke kas negara.<br />

Namun, faktanya, pengemudi atau kernet<br />

truk yang muatannya melebihi batas tonase sering<br />

kali menyetor uang kepada petugas tanpa<br />

mendapatkan struk. Setoran yang jumlahnya<br />

bervariasi itu tak bisa dipertanggungjawabkan<br />

dan rawan diselewengkan.<br />

Praktek di jembatan timbang Subah itu<br />

ditengarai juga terjadi di sejumlah jembatan<br />

timbang lainnya. Majalah detik melakukan<br />

penelusuran di jalur Pantai Utara Jawa Barat<br />

pertengahan tahun lalu. Praktek ngemel―<br />

sebutan memberi “uang rokok” kepada petugas—lazim<br />

dilakukan para pengemudi truk<br />

yang muatannya berlebih.<br />

Tak jarang truk-truk bermuatan di atas 10<br />

ton—beban maksimal kendaraan yang diperbolehkan<br />

di jalur Pantura―bahkan 25 ton, melenggang<br />

di jalur tersebut setelah membayar<br />

sejumlah uang kepada petugas di beberapa<br />

titik (baca “Akal-akalan demi Lebihan”, majalah<br />

detik edisi 87).<br />

Majalah detik 5 - 11 mei 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!