18.05.2014 Views

Pedoman Pengembangan Standar Nasional Pendidikan Agama ...

Pedoman Pengembangan Standar Nasional Pendidikan Agama ...

Pedoman Pengembangan Standar Nasional Pendidikan Agama ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

9) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik<br />

dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.<br />

10) Mendidik, berarti penilaian diarahkan untuk memberikan<br />

apresiasi bagi peserta didik agar termotivasi untuk<br />

meningkatkan atau memperbaiki hasil belajar.<br />

11) Bermakna, berarti penilaian memberikan gambaran utuh<br />

tentang keunggulan dan kelemahan, minat, dan tingkat<br />

penguasaan peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang<br />

telah dipersyaratkan.<br />

d. <strong>Standar</strong> Nilai Minimal Kenaikan Kelas dan Kelulusan adalah:<br />

1) Persyaratan peserta didik dapat dinyatakan naik kelas apabila<br />

telah memiliki nilai PAI minimal: kognitif 70, afektif 70, dan<br />

psikomotorik 70.<br />

2) Persyaratan seorang peserta didik dapat dinyatakan lulus<br />

apabila telah memiliki nilai PAI minimal nilai kognitif 70, afektif<br />

70, dan psikomotorik 70.<br />

e. Jenis Penilaian <strong>Pendidikan</strong> <strong>Agama</strong> Islam adalah:<br />

1) Tes yaitu jenis penilaian yang dilaksanakan untuk mengukur<br />

pengetahuan peserta didik. Tes dapat dilaksanakan secara<br />

tertulis dan lisan.<br />

2) Non-tes yaitu jenis penilaian yang dilaksanakan dengan<br />

pengamatan (observasi), penugasan individu atau kelompok,<br />

proyek, produk, angket, wawancara, dan portofolio. Jenis<br />

penilaian ini digunakan sesuai dengan karakteristik<br />

kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik.<br />

f. Instrumen Penilaian meliputi:<br />

1) instrumen penilaian hasil belajar PAI yang digunakan pendidik<br />

harus memenuhi persyaratan: (a) substansi; merepresentasikan<br />

kompetensi yang dinilai, (b) konstruksi; memenuhi persyaratan<br />

teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan, dan<br />

(c) bahasa; menggunakan bahasa yang baik dan benar serta<br />

komunikatif sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik<br />

dan satuan pendidikan;<br />

2) instrumen penilaian PAI berupa tes dan non-tes. Tes digunakan<br />

untuk mengukur kompetensi PAI pada ranah kognitif dan<br />

psikomotorik, sedangkan non-tes untuk ranah afektif dan<br />

psikomotorik;<br />

3) penilaian ranah afektif dilakukan melalui pengamatan dengan<br />

memberikan pernyataan kualitatif (sangat baik, baik, cukup,<br />

kurang, sangat kurang) dan penjelasan dalam bentuk<br />

deskriptif;<br />

4) penggunaan skala sikap dalam penilaian afektif hanya<br />

digunakan untuk perbaikan, bukan untuk pelaporan; dan<br />

5) pembuatan instrumen tes dan non-tes mengikuti aturan yang<br />

berlaku.<br />

2. Mekanisme dan Prosedur Penilaian <strong>Pendidikan</strong> <strong>Agama</strong> Islam<br />

a. Mekanisme Penilaian hasil belajar <strong>Pendidikan</strong> <strong>Agama</strong> Islam pada<br />

jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan dengan<br />

mekanisme:

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!