07.06.2014 Views

FINAL REPORT Barier Removal Operational Plan ... - RarePlanet

FINAL REPORT Barier Removal Operational Plan ... - RarePlanet

FINAL REPORT Barier Removal Operational Plan ... - RarePlanet

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

elum semua keberadaan masyarakat ini diakui di dalam zona khusus. Perlu ada MoU<br />

rencana tata ruang antara masyarakat dan TNGHS. Seperti hal nya kampung-kampung<br />

yang sudah diakui sebagai areal MKK. Dalam konteks KDTK dan K2LPR pada dasarnya ini<br />

menjadi peluang untuk melewati proses pengakuan menuju Rencana Tata Ruang<br />

Kesepakatan (RTRK), meskipun perlu untuk disamakan kembali pemahaman konsep<br />

antara masyarakat dan TNGHS.<br />

B.3 Diskusi Pakar<br />

Proses diskusi dan konsultasi bersama para pakar dilakukan untuk melihat seberapa besar<br />

konsep KDTK dan K2LPR bisa diterima dan diakui secara ekologi, ekonomi dan sosial serta<br />

tidak bertolak belakang dengan kebijakan negara. Diskusi bersama para pakar tidak<br />

dilakukan secara khusus, namun dilakukan secara bersamaan dengan kegiatan-kegiatan<br />

seminar dan undangan pertemuan yang berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya<br />

hutan berbasis masyarakat.<br />

Dalam konteks kebijakan, peluang yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat adalah terkait<br />

dengan kebijakan rancangan Peraturan Menteri Kehutanan (Permenhut) tentang<br />

pemberdayaan masyarakat di kawasan konservasi. Pembahasan ini sangat bermanfaat<br />

untuk menbaca peluang-peluang pilihan hukum lainnya yang menunjang proses<br />

pengakuan konsep-konsep PSDHBM. Selain itu, kebijakan tentang Hutan Kemasyarakatan<br />

di kawasan konservasi (HKm-K) juga menjadi penting untuk dilihat sebagai peluang atau<br />

tidak. Perkembangan lainnya adalah pencanangan TNGHS sebagai salah satu taman<br />

nasional yang ditetapkan sebagai KPH-K (Kesatuan Pengelolaan Hutan-Konservasi).<br />

Menurut Bpk. Hariadi Kartodihardjo (Ketua Dewan Kehutanan Nasional-DKN),<br />

pencanangan tersebut pada dasarnya sangat memberi peluang kepada masyarakat untuk<br />

diakui hak akses sumberdaya alamnya oleh negara. Ini ditunjukkan dengan pola KPH-K<br />

yang membagi hak pengelolaan kawasannya berbasiskan resort. Artinya ada institusi<br />

yang lebih spesifik mengelola wilayah yang tidak terlalu luas.<br />

Terkait dengan pemberdayaan masyarakat, kini PHKA bersama Working Group<br />

Pemberdayaan (WGP) sedang menggodok draft Peraturan Menteri Kehutanan<br />

(PerMenHut) tentang Pemberdayaan Masyarakat di Kawasan Konservasi. Ini merupakan<br />

salah satu respon PHKA terkait dengan konflik sosial di kawasan konservasi. Konsepkonsep<br />

pengelolaan sumberdaya hutan di kawasan konservasi menjadi salah satu bentuk<br />

keseriusan masyarakat yang bermukim di kawasan konservasi menjaga kawasan dengan<br />

baik. Diskusi ini berlangsung selama bulan Desember 2009 hingga Februari 2010. Dalam<br />

konteks peluang hukum yang bisa digunakan oleh KDTK dan K2LPR adalah kebijakan<br />

kolaborasi dan pedoman zonasi taman nasional.<br />

Berbicara tentang kondisi ekologi, para pakar yang ditemui tidak terlalu banyak<br />

memberikan masukan, karena konsep agroforestry yang dikenal dengan istilah<br />

dudukuhan/kebun campuran merupakan konsep yang sudah sangat baik memadukan<br />

berbagai jenis vegetasi dengan jangka waktu yang berbeda. Namun yang perlu<br />

diperhatikan juga adalah untuk memasukkan daftar jenis-jenis tanaman ke dalam konsep<br />

KDTK yang disesuaikan dengan kondisi kecuraman lokasi dan jenis tanah.<br />

7

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!