610.69 Ind d - Departemen Kesehatan Republik Indonesia
610.69 Ind d - Departemen Kesehatan Republik Indonesia
610.69 Ind d - Departemen Kesehatan Republik Indonesia
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Menteri <strong>Kesehatan</strong> dengan<br />
Prestasi Prima dan Reputasi <strong>Ind</strong>ah<br />
Dr. dr. Trihono, M.sc<br />
Kepala Badan Litbangkes<br />
Pagi hari, pada tanggal pelatikan pejabat eselon 2, saya<br />
dipanggil Kepala Badan Litbang <strong>Kesehatan</strong>, Pak Triono<br />
Sundoro. Sebagai Kabadan, beliau menasihati saya agar<br />
siap kalaupun tidak jadi dilantik. Katanya, perubahan bisa terjadi<br />
setiap saat.<br />
Hal itu sudah terjadi pada surat undangan pelantikan saya.<br />
Undangan sampai di tangan saya kemarin malam jam 19.00<br />
(sehari sebelum pelantikan). Kemudian Pukul 21.00, undangan<br />
untuk saya dibatalkan. Tetapi pukul 06.00 pagi, esok harinya,<br />
undangan pelantikan itu dihidupkan kembali. Saya santai saja<br />
menanggapi, “Kalau enggak jadi dilantik, ya, pecinya dilepas. Jadi<br />
tamu undangan.”<br />
Pagi itu, Pak Triono minta saran. Bagaimana, ya, cara<br />
memberitahukan kepada Ibu Endang bahwa jabatannya selaku<br />
Kepala Pusat Litbang Biomedis dan Farmasi akan dicopot. Pada<br />
saat itu belum pernah ada eselon 2 yang dilengserkan begitu<br />
saja, biasanya diputar menduduki jabatan eselon 2 lainnya.<br />
Saya menyarankan untuk diberitahu saja, akan lebih baik Kabadan<br />
yang memberi tahu terlebih dahulu dari pada menunggu sampai<br />
saat pelantikan oleh Ibu Menkes SFS.<br />
Tak lama kemudian Ibu Endang datang. Ada suasana hening,<br />
tampaknya berat juga Pak Triono mengungkapkannya. Ternyata<br />
setelah disampaikan bahwa Ibu Endang dicopot dari jabatannya,<br />
saya lihat Ibu Endang ada rasa terkejut. Tetapi beliau tetap tegar.<br />
Setelah hening sejenak, Ibu Endang berkata,” Saya sudah diberi<br />
firasat oleh Allah, tadi malam saya bermimpi diberi bantal yang<br />
bau pesing oleh Ibu Menkes. Tampaknya itu tanda, saya harus<br />
lengser. Saya siap kembali jadi peneliti.” Waktu itu belum tahu<br />
siapa yang menggantikan beliau. Setelah pelantikan baru tahu<br />
bahwa saya yang menggantikan beliau.<br />
Pisah sambut<br />
Beberapa hari setelah pelantikan diadakan pisah sambut antara<br />
Ibu Endang dan saya. Suasana mengharukan, beberapa sahabat<br />
beliau meneteskan air mata, karena jarang sekali kejadian seperti<br />
ini. Banyak staf yang memberikan cindera mata, bahkan ada yang<br />
membuat puisi khusus untuk Ibu Endang. Itu semua menandakan<br />
penghormatan dan pengakuan atas jasa beliau selama memimpin<br />
Puslitbang Biomedis dan Farmasi. Saya perhatikan beliau tetap<br />
tegar meski sewaktu salaman banyak peneliti yang meneteskan<br />
air mata tanda haru. Beliau mengucapkan terima kasih atas<br />
kerjasama yang baik dengan seluruh jajaran Pusat Biomedis dan<br />
Farmasi, dan mohon maaf bila ada kesalahan yang diperbuat<br />
19