28.10.2014 Views

610.69 Ind d - Departemen Kesehatan Republik Indonesia

610.69 Ind d - Departemen Kesehatan Republik Indonesia

610.69 Ind d - Departemen Kesehatan Republik Indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Ia Memperhatikan Anak Buah<br />

dr. Untung Suseno Sutarjo, M. Kes<br />

Staf Ahli Menteri Bidang Pembiayaan & Pemberdayaan Masyarakat<br />

Pada suatu hari saya diminta menghadap Ibu Menkes.<br />

Saya waktu itu memang baru membuat telaahan tentang<br />

pembiayaan sesuai dengan tupoksi jabatan saya, yang<br />

dikaitkan dengan pengambilan keputusan Ibu Menteri. Jadi, saya<br />

datang membawa semua bahan yang diperlukan.<br />

Sesampai di kamar beliau, langsung saya masuk dan duduk.<br />

Beliau memang tampak tegang dan langsung menyatakan, “Pak<br />

Untung harus sadar bahwa jabatan itu adalah amanah. Kalau<br />

masih dibutuhkan, akan tetap menjabat. Kalau tidak mampu,<br />

dipersilahkan untuk ke tempat lain.”<br />

Saya terkejut mendengar kalimat itu, dan macam-macam timbul<br />

di pikiran saya. Termasuk terpikirkan juga yang paling ekstrim:<br />

saya harus berkarya di luar Kemkes. Atau, rupanya tidak mudah<br />

masuk jajaran eselon satu. Sebab, saya baru dilantik tiga bulan<br />

tapi sudah menghadapi pernyataan yang demikian kerasnya.<br />

Apalagi beliau kemudian menjelaskan secara panjang lebar<br />

kriteria menjadi pejabat di Kemkes. Beliau juga menekankan<br />

apa yang diharapkannya dari para pejabat dalam melaksanakan<br />

program unggulan Kemkes.<br />

Terus terang pada saat itu saya berfikir, saya pasti sudah buat<br />

salah besar. Tetapi, mengapa beliau harus bicara sendiri seperti<br />

itu pada saya. Jadi saya dengarkan terus arahan hingga akhirnya<br />

beliau menyatakan itu keputusannya harus dijalankan.<br />

Wah saya speechless, tidak berani menjawab. Saya pikir nanti<br />

setelah beliau selesai saya akan bertanya. Kurang lebih 20<br />

menit kemudian beliau memberikan kesempatan kepada untuk<br />

melaporkan apa yang saya bawa. Saya langsung bertanya,<br />

“Mohon maaf Ibu menteri. Mohon izin, kalau berkenan, ibu<br />

memberitahu apa salah saya sehingga harus dipindahkan.<br />

Saya siap Ibu kalau harus dipindahkan.” Tiba-tiba saja beliau<br />

tersenyum dan membalas, “Saya tidak ada niat memindahkan<br />

Pak Untung. Baru saja dilantik, koq dipindah. Saya hanya mau<br />

kasih tahu, instruksi saya di rakorpim, karena saya perhatikan Pak<br />

Untung sudah dua kali tidak hadir, dan harus tahu apa yang saya<br />

putuskan.”<br />

Terus terang perasaan saya kaget campur kagum. Seorang<br />

menteri mau memanggil anak buahnya untuk menjelaskan<br />

keputusannya. Baru pertama kali saya mengalami hal seperti itu.<br />

Beliau juga memperhatikan kehadiran anak buahnya dalam rapat<br />

penting. Ketika saya jelaskan kekagetan saya pada saat awal<br />

33

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!