melindungi tiong kandang sebagai sumbat dunia - Forest Peoples ...

More documents

Recommendations

Info

MELINDUNGI TIONG KANDANG SEBAGAI SUMBAT DUNIA Pengelolaan dan Penyelamatan Wilayah Adat Melalui Pemetaan Partisipatif Di Kampung Bangkan, Dusun Mak Ijing, Desa Tae, Kecamatan Balai,Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat Tim Penyusun: Krissusandi Gunui’ dan Elias Ngiuk Kontributor Data :Karyanus (Kadrianus), Paulinus Ahie, Kuntet, Roy, Agen, Simbolon Pengantar Penerbit: Drs. John Bamba Penerbit: Institut Dayakologi Jalan Budi Utomo Kompleks Bumi Indah Khatulistiwa, Blok B No.4, Siantan Hulu, Pontianak Utara 78241, West Kalimantan INDONESIA Phone: +62-561-884567 Fax: +62-561-883135 Email :id@dayakology.org Web:www.dayakology.org and www.kalimantanreview.com Kerjasama dengan Forest Peoples Programme 1c Fosseway Business Park, Moreton-in-Marsh, GL56 9NQ, England Tel: +44(0)1608 652893 Direct line: +44(0)1608 652 894 Fax: +44(0)1608 652878 Web: www.forestpeoples.org Percetakan: Mitra Kasih Pontianak. Isi diluar tanggungjawab penerbit dan percetakan ISBN : 978-979-19049-8-8 Keterangan Gambar Cover: 1. Cover Depan: Gambar warga Bangkan sedang berada di Batu Pengasih Puncak Bukit Tiong Kandang saat mengucap syukur atas suksesnya pemetaan dan acara serah terima peta. Foto: Dok.ID. 2. Cover belakang: Gambar peta Kampung Bangkan. Foto: Dok.ID MELINDUNGI TIONG KANDANG SEBAGAI SUMBAT DUNIA ii
PENGANTAR PENERBIT “Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah (never leave history!)”, kata Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama, yang terkenal dengan JASMERAH yang merupakan akronim dari ‘Jangan sekalisekali melupakan/meninggalkan sejarah’. 1 Pernyataan tersebut merupakan salah satu pendorong diterbitkannya buku tentang pengalaman Masyarakat Adat Dayak Tae di Kampung Bangkan dalam melindungi wilayah adatnya. Oleh karena Kampung Bangkan sebagai salah satu gerbang menuju pusat tempat keramat sekaligus menuju puncak Bukit Tiong Kandang maka buku ini dipandang sebagai representasi seluruh Kampung Masyarakat Adat Dayak yang berada di sekitar kawasan Bukit Tiong Kandang. Melalui riset, studi dan pengumpulan berbagai data mengenai Bukit Tiong Kandang beserta tempat keramatnya, melalui proses pemetaan partisipatif di wilayah adat Kampung Bangkan, maka kemudian buku ini diberi judul : MELINDUNGI TIONG KANDANG SEBAGAI SUMBAT DUNIA. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata sumbat berarti penutup liang (lubang, bocor, mulut); gabus penutup botol. 2 Dalam bahasa Dayak Tae, kata sumbat biasa digunakan untuk menggantikan kata alit yang berarti tertutup atau menutup. Dengan demikian, makna sumbat di sini adalah alat penutup yang bersifat tertutup untuk menutupi sesuatu yang terlindungi.Makna yang terkandung dalam kata sumbat dunia sesuai dengan sejarah asal muasal terbentuknya Bukit Tiong Kandang.Menurut penuturan para ahli lokal adalah sebagai penutup mata air laut dunia, yang sebelumnya menggenangi 1 Roro Daras, Bung Karno, The Other Stories: Serpihan Sejarah Yang Tercecer, 2009, hal 173. 2 Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 1997. MELINDUNGI TIONG KANDANG SEBAGAI SUMBAT DUNIA iii
Page 1: MELINDUNGI TIONG KANDANG SEBAGAI SU
Page 5 and 6: Program Pemberdayaan Pengelolaan Su
Page 7 and 8: SAMBUTAN MASYARAKAT ADAT BANGKAN Sa
Page 9 and 10: proses pemetaan dan penelitian part
Page 11 and 12: menata ruang yang lebih baik. Pembe
Page 13 and 14: Tae di Kampung Bangkan.............
Page 15 and 16: 12. Tabel 8. Jenis Tanaman Lain Non
Page 17 and 18: BAB I PEMETAAN PARTISIPATIF SEBAGAI
Page 19 and 20: No. 41 tahun 1999 tentang kehutanan
Page 21 and 22: hukum adat yang berlaku dan tidak b
Page 23 and 24: lindung tetapi dengan memperhatikan
Page 25 and 26: Salah satu kawasan hutan lindung di
Page 27 and 28: dituliskan bahwa hutan lindung yang
Page 29 and 30: Gambar 2. Suasana Kampung Bangkan.F
Page 31 and 32: sederhana bahwa pemetaan partisipat
Page 33 and 34: eserta wilayah adatnya dalam tata r
Page 35 and 36: agian penjelasan pasal tersebut yan
Page 37 and 38: 6. PP No. 72 tahun 2005 tentang Pem
Page 39 and 40: menegakkan eksistensi Masyarakat Ad
Page 41 and 42: BAB II PROFIL KABUPATEN SANGGAU, KE
Page 43 and 44: Sanggau Permai ini yaitu Kecamatan
Page 45 and 46: menanyakan Babai Cinga’. Tidak di
Page 47 and 48: 1. Bagian utara berbatasan dengan w
Page 49 and 50: yang terlihat hari ini adalah wujud
Page 51 and 52: unik di Kampung Bangkan adalah, seb
Page 53 and 54:
itu pindah ke Tembawang Miyai. Mere
Page 55 and 56:
Kandang ke Bangkan adalah 24 (dua p
Page 57 and 58:
Perupuk, Teluk Layang, Senaju dan S
Page 59 and 60:
adat terpenuhi dan prosesinya dijal
Page 61 and 62:
teramat sangat, Ibundanya berkata:
Page 63 and 64:
Kandang mengalami puset (kebocoran)
Page 65 and 66:
seluruh lingkungannya adalah bagian
Page 67 and 68:
makalah aslinya yang berjudul Tujuh
Page 69 and 70:
hama tanaman ditanggulangi dengan m
Page 71 and 72:
makanan dan suntikan kimia—bahkan
Page 73 and 74:
meningkat. Hal ini semakin diperpar
Page 75 and 76:
6) Komersialisasi Ancaman terhadap
Page 77 and 78:
orang mencakup pula hak yang dimili
Page 79 and 80:
atau memiliki pewarisan di wilayah
Page 81 and 82:
Tabel 2.3. Batas Wilayah Adat Kampu
Page 83 and 84:
7 Mawakng Mpuyuk Mpuyuk 3 Hektar 8
Page 85 and 86:
ada warga yang mengambil sesuatu da
Page 87 and 88:
4. Pandangan Masyarakat Adat Dayak
Page 89 and 90:
4 Nawang’k 12 Berakak 19 Mayong 5
Page 91 and 92:
40 Talok 91 Pisang Kandent 41 Kerad
Page 93 and 94:
Tabel 8. Jenis Tanaman Lain Non Kay
Page 95 and 96:
Tabel 9. Jenis-Jenis Tanaman di Lad
Page 97 and 98:
diatur dengan hukum adat di wilayah
Page 99 and 100:
BAB IV ADAT ISTIADAT, HUKUM ADAT DA
Page 101 and 102:
Berikut adalah paparan singkat adat
Page 103 and 104:
tembakau); c) Tuak; d) Usi’ (mata
Page 105 and 106:
Nenteng MPara Pade di rumah Acu (ab
Page 107 and 108:
Dusun Mak Ijing Desa Tae sampai saa
Page 109 and 110:
(minyak goreng mentah dan beras-dis
Page 111 and 112:
Dalam menentukan sanksi adat dan pe
Page 113 and 114:
f. Adat Uang 8 Bahan adatnya terdir
Page 115 and 116:
10 Pelasa Bunyi Hutan Keramat (Punc
Page 117 and 118:
setiap makhluk mengantar upeti atau
Page 119 and 120:
4. Pedagi Untuk mencapai puncak Buk
Page 121 and 122:
Pengasih berada di paling puncak Mu
Page 123 and 124:
BAB V PENGALAMAN MASYARAKAT ADAT DA
Page 125 and 126:
wilayah adat tersebut, Masyarakat A
Page 127 and 128:
daya alam di dalamnya. Dengan adany
Page 129 and 130:
adat di Bangkan. Selanjutnya, pada
Page 131 and 132:
Paska sosialisasi, Masyarakat Adat
Page 133 and 134:
agar memperkuat upaya perlindungan
Page 135 and 136:
12. Pengambilan titik tambahan dala
Page 137 and 138:
Gambar 9.Penandatanganan Peta oleh
Page 139 and 140:
utin dilakukan dengan panitia sanga
Page 141 and 142:
BAB VI PENUTUP Dunia sedang bekerja
Page 143 and 144:
(berpindah), anti pembangunan, terb
Page 145 and 146:
147/Th. XVI/November 2007. Dalang K
Page 147 and 148:
Perda Nomor 5 tahun 2004 tentang Re
show all

melindungi tiong kandang sebagai sumbat dunia - Forest Peoples ...

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?