Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
“Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah<br />
Darah Yang Satu, Tanah Indonesia. Kami Putra dan<br />
Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa<br />
Indonesia. Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung<br />
Bahasa Persatuan, BahasaIndonesia.”<br />
Hello, Capture’s readers masih inget sama teks diatas ? Ya,mungkin temen-temen semua udah<br />
enggak asing lagi sama penggalan naskah tersebut. Tiga kalimat di atas merupakan isi dari Sumpah<br />
Pemuda yang pertama kali dicetuskan pada tanggal 28 Oktober 1928. Nah,pasti teman-teman pembaca<br />
setia Capture yang tidak asing lagi dengan teks tadi,juga pasti masih bisa mengingat sejarah apa yang<br />
terjadi sebelum dicetuskannya Sumpah Pemuda. Dan kali ini redaksi Capture akan membahas sejarah<br />
sebelum momen tersebut terjadi. Sekaligus mengajak teman-teman semua untuk bersama-sama<br />
menumbukan rasa nasionalisme dengan mengingat dan mencintai sejarah bangsa kita.<br />
Sumpah pemuda merupakan ikrar/sumpah setia yang diucapkan dan disepakati oleh para pemudapemudi<br />
Indonesia sebagai salah satu bentuk pembuktian rasa nasionalisme mereka secara lisan<br />
terhadap bangsa Indonesia.<br />
Sumpah pemuda itu sendiri adalah hasil dari Kongres Pemuda <strong>II</strong> Indonesia. Yang diadakan di<br />
gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106. Jauh sebelum itu telah lebih dulu<br />
diadakan Kongres Pemuda I Indonesia yang dilaksanakan pada tahun 1926. Setelah diawali dengan<br />
kongres yang pertama,para pemuda terus giat melakukan pertemuan-pertemuan demi mendapatkan<br />
hasil yang sesuai dengan kesepakatan. Hingga akhirnya pada 12 Agustus 1928, muncul gagasan<br />
penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua yang muncul dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia<br />
(PPPI). Yang akhirnya semua wakil dari organisasi pemuda yang hadir menyetujui dan memutuskan<br />
untuk mengadakan Kongres pada bulan Oktober 1928, dimana setiap organisasi hanya boleh<br />
mencalonkan satu orang wakilnya saja.