15.11.2014 Views

KELOMPOK DAN JENIS LIMBAH RADIOAKTIF ... - Warintek

KELOMPOK DAN JENIS LIMBAH RADIOAKTIF ... - Warintek

KELOMPOK DAN JENIS LIMBAH RADIOAKTIF ... - Warintek

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>KELOMPOK</strong> <strong>DAN</strong> <strong>JENIS</strong> <strong>LIMBAH</strong> <strong>RADIOAKTIF</strong><br />

RINGKASAN<br />

Limbah radioaktif yang dihasilkan dari pengoperasian reaktor dapat berbentuk padat, cair<br />

dan gas. Limbah padat dikelompokkan menjadi limbah yang dapat terbakar dan tidak<br />

terbakar, limbah cair dikelompokkan menjadi limbah organik dan non-organik.<br />

Berdasarkan tingkat radioaktivitasnya, limbah dapat dikelompokkan menjadi tingkat<br />

rendah, sedang, dan tinggi.<br />

URAIAN<br />

Limbah radioaktif (LRA) yang dihasilkan dari penggunaan tenaga nuklir, berdasarkan<br />

konsentrasi dan asalnya dikelompokkan menjadi HLW (High Level Waste) dan LLW (Low<br />

Level Waste). Sebagai contoh, Tabel 1 menunjukkan pengelompokan dan jenis LRA yang<br />

dihasilkan, dan Gambar 1 menunjukkan asal dan jenis LRA.<br />

1. HLW (High Level Waste)<br />

HLW dihasilkan dari pemisahan uranium dan plutonium dari bahan bakar bekas pada<br />

fasilitas olah ulang. Sebagian besar radionuklida HLW berasal dari unsur hasil belahan<br />

yang diperoleh dari proses ekstraksi uranium dan plutonium hasil penguraian bahan bakar<br />

bekas. Limbah ini disebut limbah radioaktif cair tingkat tinggi yang akan distabilkan<br />

dengan cara vitrifikasi (blok gelas) sebagai LRA tingkat tinggi (HLW). Pilihan "one<br />

through" pada proses olah ulang tidak dilakukan pada bahan bakar bekas. Tabel 2<br />

menunjukkan LRA yg berasal dari pabrik olah ulang di COGEMA, La Hague, Prancis.<br />

2. LLW (Low Level Waste)<br />

2.1. Limbah PLTN<br />

Limbah PLTN adalah limbah yang dihasilkan dari proses dismantling dan<br />

pengoperasian PLTN, terutama nuklida yang memancarkan beta dan gamma<br />

dengan waktu paro pendek. Limbah jenis ini akan disimpan pada fasiltas<br />

penyimpanan tanah dangkal seperti yang ada di Rokkashomura-Jepang. Pada<br />

limbah hasil dismantling terdapat rentang tingkat radioaktivitas yang lebar, dan<br />

dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu tinggi (pemancar beta-gamma), sedang,<br />

dan rendah. Tabel 3 menunjukkan pemisahan kelompok berdasarkan tingkat<br />

radioaktivitas limbah hasil dismantling.<br />

Pada pengoperasian fasilitas olah ulang selain HLW juga dihasilkan LRA<br />

aktivitas rendah.<br />

2.2. Limbah uranium<br />

Limbah uranium dihasilkan dari proses konversi dan fabrikasi bahan bakar<br />

serta dari mesin sentrifugal pada saat proses pengayaan. Jenis limbah ini


mempunyai waktu paro yang sangat panjang walaupun aktivitas radiasinya<br />

rendah dan tidak dapat disimpan pada fasilitas penyimpanan tanah dangkal.<br />

2.3. Limbah yang berasal dari fasilitas radioisotop dan laboratorium<br />

Aplikasi radioisotop mencakup bidang yang sangat luas, misalnya dalam<br />

bidang kedokteran (diagnostik dan terapi), farmasi (sebagai perunut), serta<br />

industri. Dari kegiatan tersebut dihasilkan limbah radioaktif. Sedangkan limbah<br />

yang berasal dari laboratorium (pusat riset, universitas, swasta) yang<br />

berhubungan dengan penelitian seperti penggunaan sumber radiasi, bahan<br />

bakar reaktor, fasilitas pengolahan bahan bakar, disebut sebagai limbah<br />

laboratorium. Limbah tersebut akan disimpan dalam sistem penyimpanan<br />

sederhana pada fasilitas tanah dangkal.<br />

Tabel 1.


Tabel 2.<br />

Tabel 3.


Gambar 1.<br />

Sumber : www.batan.go.id

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!