17.11.2014 Views

Lihat Isi - Badan Pusat Statistik

Lihat Isi - Badan Pusat Statistik

Lihat Isi - Badan Pusat Statistik

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

S U P L E M E N : M E T O D O L O G I 121<br />

i. Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan<br />

seseorang untuk memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan<br />

pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi<br />

ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan<br />

yang diukur dari garis kemiskinan. Dengan pendekatan ini, dapat dihitung<br />

Head Count Index (HCI), yaitu persentase penduduk yang berada di bawah<br />

Garis Kemiskinan.<br />

ii. Metode yang digunakan adalah menghitung Garis Kemiskinan (GK), yang<br />

terdiri dari dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis<br />

Kemiskinan Bukan-Makanan (GKBM). Penghitungan Garis Kemiskinan<br />

dilakukan secara terpisah untuk setiap provinsi dan dibedakan menurut<br />

daerah perkotaan dan perdesaan. Penduduk miskin adalah penduduk yang<br />

memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis<br />

Kemiskinan.<br />

iii. Sumber data utama yang dipakai untuk menghitung kemiskinan adalah data<br />

SUSENAS (Survei Sosial Ekonomi Nasional)Bulan September 2011. Sebagai<br />

informasi tambahan, juga digunakan hasil survei SPKKD (Survei Paket Komoditi<br />

Kebutuhan Dasar), yang dipakai untuk memperkirakan proporsi dari<br />

pengeluaran masing-masing komoditi pokok bukan makanan.<br />

NOVEMBER 2012 D A T A S O S I A L E K O N O M I EDISI 30

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!