18.11.2014 Views

TS Soal UAS Transpor Sedimen dan Polutan - istiarto - Universitas ...

TS Soal UAS Transpor Sedimen dan Polutan - istiarto - Universitas ...

TS Soal UAS Transpor Sedimen dan Polutan - istiarto - Universitas ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Universitas</strong> Gadjah Mada<br />

Jurusan Teknik Sipil <strong>dan</strong> Lingkungan<br />

Program Pascasarjana<br />

U J I A N A K H I R S E M E S T E R<br />

T R A N S P O R S E D I M E N D A N P O L U T A N<br />

D R. IR. I S T I A R T O, M. E NG. | S E L A S A , 20- J AN- 2009 | O P E N B OOK | W A K T U : 40 M E N I T<br />

Kerjakan sendiri, jangan bekerjasama dengan sesama peserta ujian.<br />

Saya percaya, Anda dapat saya percayai.<br />

Selamat bekerja, semoga sukses.<br />

Suatu sungai beraliran subkritik, seragam, <strong>dan</strong> turbulen dengan parameter hidraulik sebagai berikut:<br />

debit : Q = 81 m 3 /s (konstan)<br />

kecepatan : U = 0.90 m/s<br />

kedalaman : h = 1 m<br />

lebar : B = 90 m (sungai sangat lebar)<br />

kecepatan geser : u ∗ = 0.07 m/s<br />

Di suatu tempat di salah satu sisi/tepi sungai tersebut, terdapat outlet buangan air kotor (waste water). Debit<br />

<strong>dan</strong> konsentrasi polutan dari buangan tersebut adalah Q w = 0.5 m 3 /s <strong>dan</strong> C w = 30 kg/m 3 (debit polutan G 0 =<br />

15 kg/s). <strong>Polutan</strong> tersebut dianggap telah menyebar (berdifusi) ke seluruh kedalaman aliran dalam sekejap;<br />

hanya penyebaran polutan ke arah transversal yang menjadi pokok bahasan.<br />

SOAL A<br />

[DI KERJAKAN DI KELAS DALAM WAK T U MAXIMUM 40 ME N IT]<br />

1) Sebutkan persamaan matematik yang akan Saudara pakai untuk menelaah penyebaran polutan<br />

tersebut <strong>dan</strong> bagaimana Saudara mendapatkan persamaan tersebut dari persamaan konveksi-difusi<br />

sebaran polutan.<br />

[Nilai = 10]<br />

2) Tuliskan persamaan yang merupakan penyelesaian analitik dari persamaan konveksi-difusi sebaran<br />

polutan di atas. Dapatkah persamaan di atas diselesaikan secara numerik?<br />

[Nilai = 10]<br />

SOAL B<br />

[BOLE H DI KE R JAKAN DI LUAR KE LAS, HAR US DI KUMPULKAN P A LIN G LAMB AT P ADA<br />

SE LASA, 27 JAN UARI 2009, P UKUL 09:00 DI BIRO S2]<br />

1) Hitunglah jarak tempat polutan telah menyebar ke seluruh lebar sungai.<br />

[Nilai = 10]<br />

2) Gambarlah grafik sebaran (distribusi) transversal konsentrasi polutan di stasiun yang berada pada<br />

jarak 0.5 km, 10 km, <strong>dan</strong> 20 km dari outlet buangan air kotor.<br />

[Nilai = 10]<br />

3) Gambarlah kontour konsentrasi polutan. Jarak <strong>dan</strong> konsentrasi polutan boleh dinyatakan dalam<br />

variabel tak berdimensi. Skala gambar arah longitudinal tidak harus sama dengan skala gambar arah<br />

transversal. Usahakan agar gambar rapi, jelas, <strong>dan</strong> mudah dibaca.<br />

[Nilai = 10]<br />

-o0o-<br />

<strong>UAS</strong> <strong>Transpor</strong> <strong>Sedimen</strong> <strong>dan</strong> <strong>Polutan</strong> 2008 Hlm. 1 dari 4


<strong>Universitas</strong> Gadjah Mada<br />

Jurusan Teknik Sipil <strong>dan</strong> Lingkungan<br />

Program Pascasarjana<br />

P E NY E LE SAI AN<br />

1. Persamaan transpor polutan<br />

Dari data yang diberikan dalam soal, dapat diketahui bahwa aliran di sungai tersebut adalah satu arah (unidirectional<br />

flow) dengan kecepatan sama dengan kecepatan rata-rata tampang <strong>dan</strong> konstan, V(u,0,0) = U.<br />

Dengan itu, diffusivity adalah konstan <strong>dan</strong> sama dengan nilai rata-ratanya, tx tx<br />

, ty ty<br />

, tz tz<br />

.<br />

Penyebaran polutan tersebut, dengan demikian, dapat dinyatakan dengan persamaan matematis transpor<br />

polutan (persamaan konveksi-difusi) sebagai berikut:<br />

c<br />

c<br />

U <br />

t<br />

x<br />

tx<br />

2<br />

c<br />

<br />

2<br />

x<br />

ty<br />

2<br />

c<br />

<br />

2<br />

y<br />

tz<br />

<br />

2<br />

z<br />

c<br />

2<br />

(1)<br />

Dari informasi soal, diketahui beberapa hal di bawah ini.<br />

− Karena debit <strong>dan</strong> konsentrasi polutan di titik buang konstan, maka c t<br />

0 .<br />

− <strong>Polutan</strong> telah menyebar di seluruh kedalaman aliran, maka c z<br />

0 <strong>dan</strong> C = c.<br />

− Bahasan hanya penyebaran polutan ke arah lateral (transversal, arah y), maka c x<br />

0 .<br />

Dengan demikian, persamaan transpor polutan di atas dapat disederhanakan menjadi:<br />

2<br />

2<br />

2<br />

2<br />

2<br />

C<br />

C<br />

U ty x<br />

<br />

2<br />

y<br />

(2)<br />

2. Penyelesaian analitis persamaan transpor polutan<br />

Penyelesaian di atas dapat diselesaikan dengan cara numeris, misal dengan metode beda hingga, elemen<br />

hingga, atau volum hingga. Persamaan tersebut dapat pula diselesaikan secara analitis. Untuk kasus<br />

penyebaran polutan di medium yang sangat luas (unbounded area), penyelesaian analitis persamaan tersebut<br />

adalah:<br />

C<br />

u<br />

<br />

<br />

x,<br />

y <br />

h<br />

G<br />

0<br />

4<br />

ty<br />

2 <br />

<br />

y U<br />

exp <br />

xU <br />

<br />

4ty<br />

x<br />

<br />

Dalam persamaan di atas, G 0 adalah debit polutan dalam satuan massa per waktu.<br />

Apabila penyebaran polutan terjadi di suatu medium sempit (bounded area), maka saat polutan mencapai<br />

dinding batas, akan terjadi pantulan di dinding batas. Penyelesaian pantulan ini dapat dilakukan dengna<br />

metode pencerminan atau titik buang imajiner. Dinding berlaku sebagai cermin <strong>dan</strong> titik buang imajiner adalah<br />

hasil pencerminan titik buang sesungguhnya terhadap dinding batas.<br />

C<br />

N<br />

0 u 0 u 2<br />

n1<br />

x<br />

y C x,<br />

y y <br />

C x,<br />

y y <br />

C x,<br />

nB y y <br />

, (4)<br />

u<br />

Dalam persamaan di atas, y 0 adalah jarak titik buang terhadap dinding batas, n <strong>dan</strong> N berturut-turut adalah<br />

nomor urut <strong>dan</strong> jumlah pencerminan. Dari data yang diberikan dalam soal, diketahui:<br />

− titik buang berada di tepi sungai, sehingga y 0 = 0,<br />

− sungai cukup lebar, B = 90 m >> h = 1 m, sehingga pencerminan terhadap dinding batas tepi sungai di<br />

seberang titik buang sebenarnya dapat diabaikan (n = 0); namun di sini, ditetapkan n = 1.<br />

Dari dua hal di atas, maka persamaan penyelesaian analitis sebaran polutan arah transversal menjadi:<br />

C<br />

x<br />

yC<br />

x,<br />

y<br />

C x,<br />

y<br />

C x,2B<br />

y<br />

C x,<br />

2B<br />

y<br />

u<br />

u<br />

u<br />

u<br />

0<br />

, (5)<br />

Persamaan 3 <strong>dan</strong> 5 dipakai untuk menghitung sebaran polutan. Sebelum itu, diperlukan penetapan koefisien<br />

difusi (diffusivity), yang untuk sebuah sungai, koefisien difusi dihitung berdasarkan kedalaman aliran <strong>dan</strong><br />

kecepatan geser:<br />

(3)<br />

<strong>UAS</strong> <strong>Transpor</strong> <strong>Sedimen</strong> <strong>dan</strong> <strong>Polutan</strong> 2008 Hlm. 2 dari 4


<strong>Universitas</strong> Gadjah Mada<br />

Jurusan Teknik Sipil <strong>dan</strong> Lingkungan<br />

Program Pascasarjana<br />

<br />

ty<br />

0.6<br />

hu<br />

0.6 10.07<br />

0.042 m /s<br />

2<br />

3. Stasiun tempat polutan telah menyebar ke seluruh lebar sungai<br />

Pada jarak L y dari titik buang, polutan telah menyebar ke seluruh lebar sungai. Jarak ini dapat diperkirakan<br />

dengan memakai persamaan berikut:<br />

L<br />

y<br />

<br />

y<br />

UB<br />

<br />

ty<br />

2<br />

(6)<br />

Koefisien y bernilai 0.5 untuk titik buang yang berada di tepi sungai. Dengan demikian, polutan telah<br />

menyebar ke seluruh lebar sungai pada jarak:<br />

2<br />

0.9 90<br />

L y 0.5 86785.7 m 87 km.<br />

0.042<br />

4. Sebaran polutan pada jarak 0.5, 10, <strong>dan</strong> 20 km dari titik buang<br />

Sebaran polutan pada jarak x = 0.5 km = 500 m, serta pada jarak-jarak 10 km <strong>dan</strong> 20 km, dihitung dengan<br />

memakai Persamaan 3 <strong>dan</strong> 5. Hitungan <strong>dan</strong> presentasi hasil hitungan dalam bentuk grafik dapat dilakukan<br />

dengan bantuan spreadsheet. Nilai G 0 dalam Persamaan 3 diperoleh dari nilai debit <strong>dan</strong> konsentrasi polutan,<br />

G 0 = c w Q w = 0.5×30 = 15 kg/s.<br />

Sajian grafis sebaran polutan di ketiga tempat disajikan pada Gambar 1. Dalam grafik tersebut, jarak <strong>dan</strong><br />

konsentrasi dinyatakan dalam besaran tak berdimensi:<br />

<br />

y y<br />

B<br />

<strong>dan</strong><br />

Q Q<br />

C C w<br />

G 0<br />

atau<br />

<br />

C C<br />

Q<br />

G 0<br />

apabila Q w


<strong>Universitas</strong> Gadjah Mada<br />

Jurusan Teknik Sipil <strong>dan</strong> Lingkungan<br />

Program Pascasarjana<br />

5. Kontur konsentrasi polutan di sepanjang sungai<br />

Kontur konsentrasi polutan di sepanjang sungai dibuat berdasarkan nilai-nilai konsentrasi polutan di sejumlah<br />

titik di sepanjang sungai. Konsentrasi polutan di hitung dengan Persamaan 3 <strong>dan</strong> 5. Hitungan akan lebih mudah<br />

apabila dilakukan automatisasi dengan pembuatan program komputer. Program dapat dibuat dengan bahasa<br />

pemrograman yang lazim dikenal seperti Fortran, Basic, atau C. Dalam penyelesaian soal ini, hitungan<br />

konsentrasi di setiap titik <strong>dan</strong> presentasi sebaran konsentrasi polutan dalam bentuk kontour dilakukan dengan<br />

Paket Program MatLab.<br />

Hasil hitungan sebaran polutan di sepanjang sungai yang dinyatakan dengan kontour konsentrasi polutan<br />

disajian pada Gambar 2. Pada grafik kontour konsentrasi polutan, jarak longitudinal, x, dinyatakan dalam<br />

besaran tak berdimensi:<br />

x<br />

<br />

UB<br />

x<br />

<br />

ty<br />

2<br />

Perhatikan bahwa jarak longitudinal disajikan dalam skala logaritmik, se<strong>dan</strong>gkan jarak transversal tetap<br />

disajikan dalam skala normal. Cara ini ditempuh mengingat polutan menyebar dengan lambat, konsentrasi<br />

besar berada pada jarak dekat, se<strong>dan</strong>g konsentrasi kecil berada jarak jauh. Jika x disajikan dalam skala normal,<br />

kita tidak akan dapat melihat dengan jelas sebaran polutan di bagian yang berada di dekat (10 km pertama)<br />

titik buang.<br />

Pada grafik, ditunjukkan pula tempat-tempat berjarak x = 0.5, 10, 20, <strong>dan</strong> 87 km.<br />

y<br />

<br />

<br />

y<br />

B<br />

GAMBAR 2: KONSENTRASI POLUTAN DI SEPANJANG SALURAN<br />

x<br />

<br />

UB<br />

x<br />

<br />

ty<br />

2<br />

-o0o-<br />

<strong>UAS</strong> <strong>Transpor</strong> <strong>Sedimen</strong> <strong>dan</strong> <strong>Polutan</strong> 2008 Hlm. 4 dari 4

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!