MEDIAUNUD - Universitas Udayana
MEDIAUNUD - Universitas Udayana
MEDIAUNUD - Universitas Udayana
Transform your PDFs into Flipbooks and boost your revenue!
Leverage SEO-optimized Flipbooks, powerful backlinks, and multimedia content to professionally showcase your products and significantly increase your reach.
UNIVERSITAS UDAYANA<br />
Taki Takining Sewaka Guna Widya<br />
<strong>MEDIAUNUD</strong><br />
EDISI KE-34 | FEBRUARI 2011<br />
PENERBIT: UNIVERSITAS UDAYANA, SK REKTOR NO. 10B / H14 / KU / 2011<br />
PELINDUNG: REKTOR UNUD | PENANGGUNGJAWAB: PEMBANTU REKTOR IV UNUD<br />
PEMIMPIN REDAKSI: OKA MAHAGANGGA | ANGGOTA: UTAMI DWIPAYANTI, KUSUMA NEGARA,<br />
LG. MEYDIANAWATI, IGN. PARTHAMA, TEDI ERVIANTONO, WAYAN SUDARMA<br />
ALAMAT REDAKSI: GEDUNG GDLN, KAMPUS SUDIRMAN DENPASAR<br />
PHONE: 0818344007, 0361255197 | EMAIL: OKA_MAHAGANGGA@YAHOO.COM<br />
2<br />
3<br />
4<br />
5<br />
6<br />
7<br />
8<br />
UNUD IN COLLABORATION WITH<br />
TEXAS A&M UNIV.<br />
JEMBATAN INFORMASI<br />
CIVITAS AKADEMIKA UNUD<br />
GENERAL LECTURE AT ECONOMIC<br />
SCIENCE MAGISTER PROGRAM<br />
• SOSIALISASI SNMPTN 2011<br />
• PENGHARGAAN PENG. KEWIRAUSAHAAN MHS. TERBAIK<br />
TIGA MAHASISWA UNUD MEMPEROLEH<br />
DANA PERBANTUAN<br />
PROF. DR. IR. I WAYAN WINDIA, SU. :<br />
“PETANI SEMAKIN TERSISIHKAN”<br />
PROFIL KAMPUS : FAKULTAS PARIWISATA<br />
POTRET KAMPUS<br />
BERITA UTAMA<br />
PELEPASAN KKN PPM<br />
UNUD 2011<br />
REKTOR UNUD PROF. DR. dr. I MADE BAKTA, Sp.PD (KHOM) MENGATAKAN KKN PPM SEBAGAI PROGRAM<br />
KKN DENGAN PARADIGMA BARU MEMILIKI TUJUAN UTAMA MENINGKATKAN SOFT SKILL PARA MAHASISWA.<br />
Hal ini ditunjang oleh hasil penelitian yang menunjukkan nilai soft skill jauh<br />
lebih besar daripada hard skill dalam menetapkan penerimaan di dunia<br />
kerja. Hard skill sudah diperoleh di bangku kuliah tetapi soft skill harus<br />
dikembang dari awal dan mengikuti KKN merupakan salah satu pengembangan<br />
soft skill. Dalam program KKN agar difokuskan memberikan kemampuan kepada<br />
mahasiswa sebagai problem solver di pedesaan dengan pendekatan multidisiplin<br />
dengan pendekatan empati. Pemberdayaan agar mampu merangsang masyarakat<br />
lebih mandiri dalam memecahkan permasalahan. Panita KKN terutama DPL<br />
agar terus memberikan evaluasi sehingga tujuan KKN PPM dapat tercapai,” tegas<br />
Rektor Unud Senin (7/2) saat melepas mahasiswa peserta KKN di Kampus Unud<br />
Bukit Jimbaran.<br />
Menurut Ketua Pelaksana KKN PPM periode II tahun 2011 Prof. Dr. Ir. I Nyoman<br />
Wijaya, MS , sebagai bagian dari pengabdian masyarakat Kuliah Kerja Nyata<br />
Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat periode II tahun 2011 bertujuan meningkatkan<br />
rasa empati dan menerapkan Ipteks secara teamwork dan interdisipliner.<br />
Peserta KKN periode II tahun 2011 ini terdiri dari 450 orang peserta terdiri dari FE<br />
sebanyak 208 orang, FH 115 orang, FKH 72 orang, FP 36 orang, FMIPA 16 orang<br />
dan FS 3 orang. Dengan rincian 238 mahasiswa perempuan dan 212 mahasiswa<br />
laki-laki. Lokasi yang digunakan adalah 22 desa, desa dampingan 6 desa dan 16<br />
desa lagi adalah di luar desa dampingan, masing-masing desa ditempatkan 20-21<br />
orang dan sudah diatur untuk penempatan pemerataan jumlah fakultas. Sebelum<br />
mahasiswa diterjunkan ke lapangan ini sudah diberikan bekal yaitu materi-materi<br />
KKN baik dari panitia maupun dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Mahasiswa<br />
di masing-masing desa sudah mempunyai rencana kerja selama melaksanakan<br />
KKN PPM (1 bulan atau 288 jam). ”Kami telah memilih DPL dari semua<br />
fakultas di lingkungan Unud agar tercermin pendekatan yang menyeluruh dalam<br />
pelaksanaan program kerjanya, jadi tepatlah kalau KKN merupakan campuran<br />
dari disiplin ilmu masing-masing,” ujar guru besar bidang hama dan penyakit tumbuhan<br />
ini.<br />
Sementara itu, Ketua LPPM Unud, Dr. Ir. I Ketut Satriawan dalam sambutannya<br />
mengatakan dalam model KKN PPM, masyarakat bukanlah sebagai objek<br />
melainkan sebagai subyek yaitu ikut meningkatkan potensi diri dan wilayahnya<br />
dalam rangka meningkatkan kesejahterahaannya. Ketua LPPM Unud berpesan<br />
agar mahasiswa peserta KKN menjaga citra sebagai mahasiswa Unud. ”Dimana<br />
bumi dipijak, disana langit dijung-jung dan taati segala aturan/norma-norma yang<br />
ada serta berperilaku secara sopan-santun di masyarakat,” harap Ketua LPPM<br />
mengakhiri sambutannya.<br />
MU
2<br />
OUR CAMPUS<br />
UNUD INCOLLABORATION WITH TEXAS A&M UNIV.<br />
UNUD HAS A LONG HISTORY IN COLLABORATION WITH TEXAS A&M UNIVERSITY (TAMU) WHICH INCLUDES DIFFER-<br />
ENT PROGRAMS COVERING RESEARCH, COMMUNITY, AND EDUCATIONAL DEVELOPMENT PROGRAMS.<br />
USDA funded ECFED (Education for Community Food Enterprise Development) program was one of a success program<br />
which was implemented during the period of 2002-2004. The program was continued by USAID-Cold Chain project<br />
which was managed by Winrock International amd TAMU was pointed as the contractor and rolled to elevate university<br />
staff in doing research. Both programs had sent 10 staff of Unud and 30 representative horticultural-food industries to the USA,<br />
Singapore, and Thailand for trainings and study visits.<br />
Due to capacity of staff of Unud in implementing international scale programs lead by Prof. Ir. I Made Supartha Utama, M.S.,<br />
Ph.D., a new collaborated project is planned which is called “USAID-Tropical Plant Curriculum” for duration of 2011-2013. In<br />
this new project, three different Indonesia’s universities are involved namely Unud, Institut Pertanian Bogor, and Samratulangi<br />
University-Manado. Four main objectives of the projects are; (1) to strengthen cooperation between Indonesia universities and<br />
TAMUS faculty to establish university curricula in environmental sciences, especially related to biodiversity, that are strong in<br />
science and having demonstrable practical application for economic benefit, food security, and environmental conservation,<br />
(2) to establish cooperative research leading to identification of previously unutilized plant-derived compounds that are benefit<br />
to human and animal health, and of economics benefit to local communities cultivating the resource plant materials, while<br />
protecting wild plant, and animal populations, (3) to establish university-led community education programs that lead to a broad<br />
popular understanding of the need and ways to conserve natural resources as a path to assuring the health and welfare of the<br />
future generations of Indonesians and fellow humanity, and (4) to increase jobs, incomes, productivity and product quality in<br />
enterprises based upon underutilized and unrecognized plants while conserving and protecting biodiversity. A team has been<br />
generated in implementing different arrays of activities to achieve the objectives.<br />
The team is coordinated by Prof. Ir. Nyoman Semadi Antara, M.P., Ph.D. and the members representing different disciplines of<br />
expertise namely Prof. Dr. Ida Bagus Putra Manuaba, MSc., Dr. Wayan Widia, Dr. Ida Bagus Wayan Gunam, Ir. Ketut Sumiarta,<br />
M.Agr.Sc., Ir. Naniek Kohdrata, M.Sc., and Dr. Nengah Kencana Putra.<br />
MU
3<br />
source: www.flickr.com<br />
OUR CAMPUS<br />
GENERAL LECTURE AT ECONOMIC SCIENCE MAGISTER PROGRAM<br />
THE HEAD DEPARTMENT OF ECONOMIC SCIENCE MAGISTER PROGRAM, UNUD, PROF.<br />
DR. I WAYAN SUDIRMAN, SE., SU. SAID IT IS IMPORTANT FOR GOVERNMENT, ENTRE-<br />
PRENEUR, AND SOCIETY TO LEARN THE PUBLIC FINANCIAL MANAGEMENT IN RELA-<br />
TION TO PLANNING OF LOCAL GOVERNMENT.<br />
For the reason,<br />
the studies of<br />
economic development<br />
science<br />
are important to be<br />
learned in order to<br />
achieve the well-organized<br />
and well-balanced<br />
local development. The issue was discussed in the general lecture on Saturday (15/1) at Economics Faculty campus with Dr.<br />
Budiono, S.H., as the main speaker. The speech itself was about economical development.<br />
Sudirman said the program has continuous general lecture given by specialized visiting professor. Besides to widen economical knowledge,<br />
it is also important to increase the student’s competitiveness in studying many issues related to local development. The economic<br />
science magister program has several studies namely local development planning, local financial management, public financial management,<br />
monetary and banking. Since its opening in 2001, the program has been developing specialized studies namely local development,<br />
local financial management, financial monetary and banking, and industry. “This program is the only state magister program in eastern<br />
Indonesia which developed three specialized studies,” said Sudirman.<br />
It is not surprising that the candidate of students has from various background of studies and experiences. The students are employees<br />
of government institutions, entrepreneurs, private institutions, and the members of society. To maintain quality assurance of its graduates,<br />
the program only enrols 30 students every year. The studying process is supported by 14 professors of Economics Faculty, Unud, 6 visiting<br />
professors, and 27 lecturers with doctoral degree.<br />
MU
4<br />
KAMPUS KITA<br />
SOSIALISASI SNMPTN 2011<br />
DALAM RANGKA SOSIALISASI JALUR PENERIMAAN SNMPTN 2011, DIGELAR PERTEMUAN PANITIA SNMPTN<br />
PUSAT DENGAN PARA KEPALA SEKOLAH, SENIN (31/1), DI GEDUNG TEATER FK KAMPUS UNUD SUDIRMAN.<br />
Pada pertemuan tersebut dibahas tentang jalur penerimaan mahasiswa<br />
baru berdasarkan hasil rapat Majelis Rektor Perguruan<br />
Tinggi Negeri Indonesia di Jakarta pada tanggal 4 November 2010,<br />
para Rektor Perguruan Tinggi Negeri di bawah koordinasi Direktur Jenderal<br />
Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional menyelenggarakan<br />
seleksi calon mahasiswa baru secara nasional dalam bentuk<br />
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). SNMPTN<br />
2011 merupakan satu-satunya pola seleksi yang dilaksanakan secara<br />
bersama oleh seluruh Perguruan Tinggi Negeri dalam satu sistem yang<br />
terpadu dan diselenggarakan secara serentak. SNMPTN 2011 akan dilaksanakan<br />
melalui jalur undangan berdasarkan penjaringan prestasi<br />
akademik, dan jalur ujian tertulis dan/atau keterampilan.<br />
Perbedaan SNMPTN 2011 adalah disediakannya jalur undangan kepada<br />
para calon mahasiswa. Jalur undangan sama dengan PMDK namun<br />
pelaksanaannya di tingkat pusat, ditetapkan berdasarkan status masingmasing<br />
SMU, semisal SMU yang terakreditasi A maka semua siswanya<br />
dapat mengikuti SNMPTN melalui jalur undangan ini. Begitu pula dengan<br />
SMU terakreditasi A dengan jenis kelas RSBI/unggulan dapat mengirimkan<br />
75 % siswa terbaiknya, dan SMU terakreditasi A dengan jenis kelas<br />
reguler mendapatkan kuota 50 %. Untuk SMU terakreditasi B mendapatkan<br />
kuota 25 % dan untuk SMU terakreditasi C hanya mendapatkan<br />
jatah melalui SNMPTN Undangan sebesar 10 %. Selain itu, SNMPTN<br />
melalui jalur undangan nantinya semua calon mahasiswa baru di SMUnya<br />
masing-masing akan dinilai oleh Kepala Sekolah untuk di-rangking.<br />
Selanjutnya Kepsek akan memberikan nomor pin kepada siswanya<br />
yang berhak mendapatkan ranking untuk dapat mengikuti SNMPTN<br />
Undangan dengan pendaftaran secara on line. Unud rencananya akan<br />
menerima total jumlah mahasiswa sebanyak 60% dari SNMPTN dan<br />
40% dari PMDK. Dari keseluruhan yang diterima melalui jalur SNMPTN,<br />
90% mahasiswa baru melalui jalur ujian tulis dan sisanya sebesar 10%<br />
melalui jalur undangan. Untuk informasi lebih lanjut tentang tata laksana<br />
SNMPTN 2011 Jalur Undangan di berbagai daerah di seluruh Indonesia,<br />
dapat dilihat di situs SNMPTN 2011 www.snmptn.ac.id.<br />
MU<br />
KAMPUS KITA<br />
PENGHARGAAN PENGELOLA KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA TERBAIK<br />
UNUD MERAIH PENGHARGAAN PENGELOLA KEWIRAUSAHAAN MAHA-<br />
SISWA TERBAIK DARI DITJEN DIKTI (15/12) DI KAMPUS UNAIR SURABAYA.<br />
Penghargaan tersebut merupakan ajang kompetisi pengembangan<br />
budaya kewirausahaan di kalangan mahasiswa yang disebut dengan<br />
“Gebyar Nasional Program Mahasiswa Wirausaha (PMW)”<br />
yang diikuti PTN/PTS se-Indonesia. Penghargaan tersebut diterima<br />
Ketua Pusat Kewirausahaan Unud Sayu Ketut Sutrisna Dewi, S.E, M.M.<br />
Ak didampingi Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan Unud Drs. IGN.<br />
Indra Kecapa, M.Ed.<br />
Menurut Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan Unud<br />
Drs. IGN. Indra Kecapa, M.Ed, Unud juga masuk sebagai<br />
salah satu dari 12 perguruan tinggi penerima dana hibah<br />
Pengembangan Pusat Kewirausahaan dan Produktivitas nasional<br />
(P2KPN) Batch II yang digulirkan pula oleh Ditjen Dikti. Sampai saat ini<br />
Unud telah memiliki 86 unit bisnis yang didanai Dikti melalui Program<br />
Mahasiswa Wirausaha. Indra Kecapa menambahkan, pada Gebyar Nasional<br />
PMW tersebut mahasiswa Unud Agus Rahayuan Adinata dari FT<br />
(PS. Teknik Mesin) dipercaya sebagai pembaca teks Deklarasi Mahasiswa<br />
Wirausaha Indonesia.<br />
MU
5<br />
TIGA MAHASISWA UNUD MEMPEROLEH DANA PERBANTUAN<br />
KAMPUS KITA<br />
PR III UNUD PROF. IR. IGP. WIRAWAN, M.Sc.,<br />
Ph.D, MEMBERIKAN BANTUAN DANA PER-<br />
BANTUAN KEPADA MAHASISWA YANG AKAN<br />
MELAKUKAN KEGIATAN KEMAHASISWAAN<br />
DAN BERPRESTASI KAMIS (17/2) DI KAMPUS<br />
UNUD BUKIT JIMBARAN.<br />
Didampingi Kepala Biro Kemahasiswaan<br />
Unud Drs. IGN. Indra Kecapa, M.Ed dan<br />
Kepala Bagian Minat, Bakat dan Penalaran<br />
Unud Drs. Ketut Ardiana, PR III Unud menyampaikan<br />
bahwa setiap tahun Rektorat Unud mengalokasikan<br />
dana perbantuan kegiatan kemahasiswaan<br />
kepada BEM, DPM dan UKM maupun organisasi<br />
kemahasiswaan tingkat fakultas sebagai wujud<br />
nyata mendorong peningkatan kinerja pengelolaan<br />
kegiatan kemahasiswaan di lingkungan Unud.<br />
Dana perbantuan juga dimaksudkan untuk memacu<br />
organisasi kemahasiswaan agar berprestasi di<br />
tingkat nasional maupun internasional.<br />
Mengawali tahun 2011 beberapa mahasiswa Unud<br />
meraih prestasi yang mengagumkan diantaranya,<br />
mahasiswa jurusan Sastra Inggris I Kadek Purnawan<br />
yang terpilih sebagai satu-satunya wakil<br />
Unud mengikuti program Indonesia English Language<br />
Study Program (IELSP) selama 2 bulan<br />
di Iowa State of Science and Technology, USA.<br />
“Bersyukur saya mendapatkan kesempatan dari<br />
Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat ini,<br />
karena proses seleksinya sangat ketat”, ungkap<br />
pemuda kelahiran Mengwi Badung tersebut.<br />
Mahasiswa FK Unud Putu Sukma Parahita menyampaikan<br />
hal senada ketika dirinya bersama seorang mahasiswa jurusan Sastra Inggris FS Ni Ketut Sudiani terpilih sebagai<br />
The Top 60 Students, menyisihkan 800 mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk mengikuti program Young Leaders for Indonesia<br />
(YLI) Kampus 2011 yang diprakarsai oleh Mckensey & Company. “Program ini berlangsung dari bulan Pebruari-Juli dan di bagi<br />
menjadi 3 tahap dengan keluaran sebuah Personal Leadership Plan” jelas gadis yang memiliki segudang prestasi dan saat ini<br />
mengelola Bali Ambassador Tour & Travel Organizer.<br />
Pada kesempatan tersebut Drs. Indra Kecapa, M.Ed berpesan agar setiap organisasi kemahasiswaan Unud senantiasa mengajukan<br />
proposal kegiatan minat, bakat dan penalaran karena mereka berhak mendapatkan dana perbantuan dengan mengikuti<br />
SOP yang telah ditetapkan. Indra Kecapa juga mengatakan, untuk PKM di tingkat Dikti Pusat, Unud berhasil meloloskan 50 buah<br />
proposal dari 150 proposal yang diajukan. Ke-50 proposal yang lolos tersebut diantaranya proposal dari Fakultas Kedokteran,<br />
Fakultas Pertanian dan Fakultas Pariwisata.<br />
IND.
6<br />
UNUD BICARA<br />
PROF. IR. I MADE SUPARTHA UTAMA, MS, Ph.D :<br />
PERTANIAN HORTIKULTURA DI BALI<br />
KEDEPAN HARUS CEPAT BERUBAH<br />
Pertanian Bali semakin lama semakin terpinggirkan ditengah<br />
hingar-bingar kehidupan pariwisata Bali. Pariwisata<br />
sebagai leading sector sering dikatakan belum mampu<br />
sepenuhnya memberikan feed back bagi pengembangan sektor<br />
pertanian yang semakin kompetitif. Padahal budaya awal dari<br />
masyarkat Bali adalah didasari oleh budaya agraris yang sangat<br />
mengedepankan pertanian sebagai sumber utama kehidupan.<br />
Seperti apakah kondisi dan tantang sektor pertanian di Bali khususnya<br />
pada bidang hortikultura? Langkah-langkah apa yang<br />
dapat dilakukan untuk pengembangan tanaman hortikultura di<br />
Bali kedepannya. Berikut hasil wawancara Media Unud bersama<br />
Ketua Puslitbang Hortikultura Unud yang juga Guru Besar FTP<br />
Unud Prof. Ir. I Made Supartha Utama, MS, PhD.<br />
Bagaimana Prof. Supartha melihat perkembangan hortikultura<br />
di Bali?<br />
Perkembangan hortikultura di Bali masih relatif sangat lambat<br />
untuk merespon perubahan-perubahan nilai pasar yang cepat<br />
dan dinamis terutama nilai-nilai yang berkembang yang dilandasi<br />
oleh isu-isu strategis terkait dengan kebutuhan konsumen<br />
lokal yang kental dengan cultural-religious dan konsumen di<br />
sektor pariwisata yang mengusung isu-isu strategis global. Ciri<br />
cultural-religious dan tourism/global maka Bali menjadi daerah<br />
unik-sepesifik dengan nilai-nilai dan standar hidup tinggi yang<br />
harus dicermati dengan baik di dalam pengembangan secara<br />
umum di sector pertanian termasuk pertanian hortikultura. Masyarakat<br />
Bali dengan berbagai aktivitas cultural-religiousnya<br />
sangat membutuhkan banyak ragam komoditas hortikultura<br />
termasuk memberikan apresiasi tinggi terhadap mutu produk<br />
yang baik. Seperti pada upacara keagamaan, berbagai ragam<br />
buah dengan mutu dan penampilan yang baik ditempatkan pada<br />
pajegan dan ironisnya dapat dipenuhi oleh kebanyakan produk<br />
impor dengan buah seragam, tanpa cacat dan penampilan<br />
warna yang cantik-menarik. Produk impor ini dengan mudah<br />
didapatkan, tidak hanya di supermarket bahkan telah merambah<br />
ke pasar-pasar tradisional di kecamatan-kecamatan di Bali. Ini<br />
merupakan isu strategis sekalian nilai yang berkembang yang<br />
seharusnya mampu ditangkap sebagai peluang dan dikreasi<br />
dengan baik oleh pelaku hortikultura di Bali. Pariwisata Bali karena<br />
culture termasuk agricultural-religiousnya telah memberikan<br />
nilai tinggi sehingga menjadi daerah tujuan wisata terbaik di dunia.<br />
Perkembangan pariwisata telah mengusung nilai-nilai tinggi<br />
dikaitkan dengan pengembangan sector pertanian khususnya<br />
hortikultura. Isu-isu strategis yang juga<br />
merupakan nilai-nilai yang berkembang<br />
dan dibutuhkan oleh konsumen pasar<br />
pariwisata terhadap produk hortikultura<br />
adalah adanya penjaminan mutu dan<br />
keamanan pangan tersertifikasi serta<br />
diproduksi dengan memperhatikan keselamatan<br />
lingkungan. Nilai-nilai ini juga<br />
seharusnya mampu ditangkap dan dikreasi oleh pelaku hortikultura<br />
di Bali pada keseluruhan rantai suplai.<br />
Pengembangan hortikultura seperti apa yang tepat dan cocok<br />
untuk Bali?<br />
Pengembangan hortikultura yang tepat di Bali adalah sektor<br />
hortikultura yang mampu merespon nilai-nilai yang berkembang<br />
yaitu cultural-religious dan global- tourism dengan mengkreasinya<br />
pada keseluruhan rantai suplai secara sistematis menjadi<br />
rantai nilai yang efisien, efektif, produktif dan kompetitif. Teknologi<br />
dan informasi (IT) yang merupakan bagian dari system adalah<br />
berperan penting di dalam pengembangan sector hortikultura<br />
tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur culture kita (bukan tradisi).<br />
Salah satu nilai luhur culture kita yaitu “Tri Hita Karana” yang<br />
telah diakui secara universal-global oleh UNESCO merupakan<br />
landasan pengembangannya. Nilai-nilai yang terkandung dalam<br />
“Tri Hita Karana” adalah sejalan dengan isu-isu strategis atau<br />
nilai-nilai global dan tentunya nilai-nilai local yang berkembang.<br />
Bagaimana dengan daya dukung dari berbagai komponen<br />
untuk pengembangan hortikultura di Bali?<br />
Untuk mengembangkan sektor hortikultura yang efisien, efektif<br />
dan kompetitif untuk pasar di Bali yang mengandung nilai-nilai<br />
global dan cultural-religious memerlukan pendekatan system.<br />
Dalam pendekatan sistem ini berbagai sumber daya atau daya<br />
dukung diperlukan termasuk daya dukung yang sangat penting<br />
dan mendasar adalah SDM sebagai faktor perubah pada<br />
keseluruhan rantai suplai. Perlu dicermati bahwa pelaku hortikultura<br />
di subsistem produksi (petani) di Bali umumnya adalah<br />
generasi usia menengah dan lanjut yang kental akan tradisi.<br />
Disisi lain, untuk melakukan perubahan diperlukan SDM yang<br />
mampu menggerakkan perubahan untuk perbaikan sesuai dengan<br />
kondisi tuntutan pasar yang semakin tinggi. Generasi muda<br />
potensial sebagai penggerak perubahan tidak tertarik terlibat<br />
ataupun studi di bidang pertanian. Kenapa pendidikan pertanian<br />
tidak menarik? Karena lulusan disektor ini banyak tidak mampu<br />
mengkreasi nilai-nilai yang berkembang seperti dijelaskan di<br />
atas. Masih banyak lembaga pendidikan pertanian seperti sekolah<br />
menengah kejuruan sampai ke lembaga pendidikan tinggi di<br />
Bali dalam bahan dan system pembelajarannya masih konvensional<br />
sehingga hanya mampu menghasilkan profil lulusan yang<br />
konvensional pula. Unutk itu, lembaga pendidikan pertanian<br />
selain mengimplementasikan pembelajarannya yang menganut<br />
kurikulum inti-nasional, juga harus mampu menangkap nilai-nilai<br />
local yang berkembang dan mengintegrasikan ke dalam kurikulum<br />
termasuk system pembelajarannya. Justru nilai-nilai lokal<br />
yang berkembang di Bali, selain nilai lokal budaya yang tinggi<br />
juga berkembang nilai-nilai global akibat dari pariwisata internasional.<br />
Sehingga, lembaga pendidikan pertanian di Bali harus<br />
mempunyai standar yang tinggi dengan mengintegrasikan nilai-nilai<br />
global-pariwisata yang dinamis ke dalam kurikulum dan<br />
system pembelajarannya selain nilai-nilai local budaya. Dengan<br />
demikian, lembaga pendidikan akan mampu menghasilkan profil<br />
lulusan yang visioner, mampu berkreasi dan memanfaatkan<br />
nilai-nilai local maupun global. Pendidikan pertanian di Bali dengan<br />
standar tinggi inilah akan membedakan dengan lembaga<br />
pendidikan di daerah lainnya.<br />
Apa permasalahan utamanya untuk Bali?<br />
Sektor hortikultura di Bali termasuk pertanian secara umum dihadapkan<br />
pada kondisi dilematis yang berbeda dengan daerah<br />
lainnya sebagai dampak dari pariwisata yang sejalan dengan<br />
pengaruh globalisasi. Industri pariwisata dan industry jasa pendukung<br />
lainnya sedemikian maraknya telah berakibat terhadap<br />
standard hidup yang tinggi dan gaya / tuntutan hidup yang juga<br />
berubah, serta nilai lahan juga melambung tinggi. Pertanian<br />
tradisional di Bali dihadapkan oleh persaingan untuk menangkap<br />
nilai-nilai yang tuntutannya semakin tinggi dan persaingan<br />
dalam menangkap peluang ini bertambah tinggi pula. Kemampuan<br />
SDM yang kurang untuk menangkap nilai, ditambah pula<br />
dengan tuntutan standard hidup dan nilai komersial lahan tinggi,<br />
telah menyebabkan petani tidak efisien lagi berproduksi. Inilah<br />
kondisi yang menyebabkan pengalihan fungsi lahan.<br />
Harapan Prof. Supartha terhadap pengembangan hortikultura<br />
Bali kedepannya?<br />
Secara umum, pertanian hortikultura di Bali kedepan harus<br />
cepat berubah atau melakukan perbaikan untuk mampu memanfaatkan<br />
atau menangkap nilai-nilai pasar di Bali dan mampu<br />
mengkreasi nilai-nilai tersebut dengan baik pada keseluruhan<br />
rantai suplai sehingga menjadi rantai nilai yang efisien, efektif,<br />
produktif dan kompetitif. Bila tidak berubah cepat maka nilai-nilai<br />
tersebut akan seterusnya dimanfaatkan oleh pelaku hortikultura<br />
di luar Bali. Untuk melakukan perbaikan maka tidak cukup dengan<br />
pendekatan parsial seperti pendekatan teknologi, kelembagaan<br />
petani, lembaga pendukung dan sebagainya tetapi<br />
harus dengan pendekatan sistem dimana isu-isu atau nilai-nilai<br />
strategis dan dinamis yang berkembang di pasar dipakai sebagai<br />
acuan pengembangan keseluruhan rantai nilai. Harapan<br />
kedepan adalah munculnya generasi petani Bali yang mampu<br />
menangkap dan mengkreasi nilai-nilai pasar lokal dan global<br />
yang berkembang secara dinamis, sehingga tumbuh rantai nilai<br />
yang kuat didukung oleh system pelayanan dan kebijakan<br />
pemerintah yang visioner.<br />
MU
P R O F I L K A M P U S<br />
F A K U L T A S P A R I W I S A T A<br />
7<br />
SEKILAS FAKULTAS PARIWISATA. Dalam rangka mengantisipasi<br />
era globalisasi & perdagangan bebas, serta<br />
tantangan pembangunan nasional maupun daerah yang<br />
semakin kompleks, tentu dibutuhkan tenaga-tenaga ahli,<br />
terampil, profesional & berpengetahuan luas di bidang<br />
pariwisata. Adanya fenomena tersebut menjadi stimulus<br />
bagi lahirnya berbagai lembaga pendidikan pariwisata,<br />
mengingat Bali sebagai Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang<br />
dianalogikan sebagai laboratorium hidup kepariwisataan di<br />
Indonesia. Menjawab tantangan tersebut & dalam rangka<br />
mempersiapkan sumber daya manusia yang andal secara<br />
akademis, profesional, terampil serta mampu bersaing<br />
dalam bidang pariwisata, maka Unud membuka Program<br />
Studi Pariwisata, baik Program Reguler (Kelas Pagi) Diploma<br />
IV Pariwisata dengan SK. Dirjen Dikti No. 67/Dikti/<br />
Kep./1989 maupun Program Paralel (Kelas Sore) dengan<br />
SK. Rektor Unud No. 2442/J14/HK.01.23/1998. Lulusan<br />
Program Studi Diploma IV Pariwisata Reguler maupun<br />
Paralel berhak menyandang gelar Sarjana Sains Terapan<br />
Pariwisata (SST.Par.), yang dalam jenjang kepangkatan<br />
PNS disetarakan dengan Jenjang Sarjana S1 (Strata 1).<br />
Hal ini tertuang dalam surat Menteri Penertiban Aparatur<br />
Negara No. B-U34/A.II/1997 tanggal 6 Nopember 1997<br />
serta SK. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen<br />
DIKTI). Turunnya ijin pendirian Program Studi Sarjana<br />
Strata 1 (S1) dengan SK. Dirjen DIKTI No. 2425/D/T/2008<br />
tanggal 29 Juli 2008 & SK. Rektor Unud No. 347A/H14/<br />
HK/2008 tertanggal 27 September 2008 tentang pendirian<br />
Fakultas Pariwisata Unud yang menyelenggarakan<br />
Program Studi : 1. Program Studi Diploma IV Pariwisata, 2.<br />
Program Studi Destinasi Pariwisata jenjang Strata 1 (S1),<br />
3. Program Studi Industri Perjalanan Wisata jenjang Strata<br />
1 (S1). Dimana alumni Program Studi Strata 1 (S1) berhak<br />
menyandang gelar Sarjana Pariwisata (S.Par.).<br />
FASILITAS PENDIDIKAN. • Fasilitas internet gratis bagi<br />
mahasiswa (Hotspot). • Sarana perkuliahan yang multimedia.<br />
• Ruang kuliah & laboratorium yang representatif<br />
dilengkapi dengan AC di Kampus Denpasar & Kampus<br />
Bukit Jimbaran. • Perpustakaan atau ruang baca dengan<br />
koleksi buku, jurnal, majalah & publikasi lainnya. •<br />
Lab. Bahasa dengan fasilitas 40 headsets. • Lab. Analisis<br />
Kuantitatif. • Lab. Bar, Restaurant & Tata Hidangan. •<br />
Lab. Manajemen Perhotelan (Kantor Depan, Tata Graha &<br />
Akuntansi Perhotelan). • Lab. Konvensi. • Lab. Manajemen<br />
Usaha Perjalanan. • Lab. Daya Tarik Wisata. • Lab. Komunikasi<br />
& Informasi Pariwisata. • Lab. Manajemen SDM &<br />
Pembinaan Sikap Profesi. • Lab. Perencanaan & Pengembangan<br />
Pariwisata.<br />
PS. DIPLOMA IV PARIWISATA. • TUJUAN : Menghasilkan<br />
PIMPINAN<br />
Dekan : Drs. I Putu Anom, M.Par.<br />
PD I : Dra. Ida Ayu Suryasih, M.Par.<br />
PD II : Dra. Ni Made Oka Karini, M.Par.<br />
PD III : I Nyoman Sudiarta, SE., M.Par.<br />
KONTAK<br />
Jalan Dr. R. Goris 7 Denpasar Bali<br />
email : fakultaspariwisata_unud@yahoo.com<br />
website : www.pspar.unud.ac.id<br />
Telp/Fax : (0361) 223798<br />
pimpinan puncak yang profesional di industri pariwisata. •<br />
LAMA PROGRAM : 4 tahun (8 Semester). • GELAR ALUM-<br />
NI : SST.Par. • PELUANG KERJA : Dosen, PNS, peneliti<br />
pariwisata, tenaga konsultan & juga untuk menduduki jabatan<br />
di usaha pariwisata (daya tarik wisata, travel, hotel,<br />
restoran, penunjang pariwisata, dll.).<br />
PS. S1 DESTINASI PARIWISATA • TUJUAN : Menghasilkan<br />
akademisi, birokrat, peneliti & pimpinan puncak pada<br />
bisnis destinasi pariwisata. • LAMA PROGRAM : 4 tahun (8<br />
Semester). • GELAR ALUMNI : S.Par. • PELUANG KERJA<br />
: Dosen, PNS, peneliti pariwisata, pemikir, pengambil kebijakan,<br />
tenaga konsultan & juga untuk menduduki jabatan di<br />
usaha pariwisata (daya tarik wisata, travel, hotel, restoran,<br />
penunjang pariwisata, dll.)<br />
PS. S1 INDUSTRI PERJALANAN WISATA. • TUJUAN :<br />
Menghasilkan akademisi, birokrat, peneliti & pimpinan<br />
puncak pada bisnis industri perjalanan wisata. • LAMA<br />
PROGRAM : 4 tahun (8 Semester). • GELAR ALUMNI :<br />
S.Par. • PELUANG KERJA : Dosen, PNS, peneliti pariwisata,<br />
pemikir, pengambil kebijakan, tenaga konsultan & juga<br />
untuk menduduki jabatan di usaha pariwisata (daya tarik<br />
wisata, travel, hotel, restoran, penunjang pariwisata, dll.).<br />
TEMPAT PERKULIAHAN. Perkuliahan Kelas Reguler (Kelas<br />
Pagi) maupun Kelas Paralel (Kelas Sore) berlangsung<br />
di Kampus Fakultas Pariwisata Unud, Jl. Dr. R. Goris No.<br />
7 Denpasar.<br />
TENAGA PENGAJAR. Tenaga pengajar di Fakultas Pariwisata<br />
Unud berkualifikasi pendidikan S1, S2 & S3. Selain itu<br />
juga dibantu alumni & praktisi (profesional pariwisata) yang<br />
telah sukses di berbagai usaha pariwisata serta dosen<br />
tamu dari dalam maupun luar negeri.<br />
PROSES BELAJAR MENGAJAR. Proses belajar mengajar<br />
berlangsung sesuai kurikulum yang meliputi : • Teori di<br />
kelas dengan teknik ceramah, diskusi, presentasi, bedah<br />
buku, role play, dll. • Praktek laboratorium. • Studi visit ke<br />
instansi terkait & industri pariwisata. • Penelitian Lapangan<br />
I (berlokasi di luar Bali), Penelitian Lapangan II (berlokasi<br />
di Bali) & Penelitian Lapangan III (mahasiswa menentukan<br />
sendiri lokasi penelitian). • Praktek Kerja Lapangan (PKL)<br />
di instansi pemerintah & industri pariwisata (hotel, restoran,<br />
travel agent, tourist information centre, airlines, daya tarik<br />
wisata, dll.) di dalam negeri selama 3 bulan. • Praktek Kerja<br />
Lapangan (PKL) pada industri pariwisata di luar negeri antara<br />
lain di Singapura selama 6 bulan, USA minimal selama<br />
1 tahun atau di negara lain.<br />
TAWARAN BEASISWA. Mahasiswa berprestasi maupun<br />
kurang mampu yang terdaftar di Fakultas Pariwisata Unud<br />
berkesempatan memperoleh beasiswa melalui proses<br />
seleksi, seperti beasiswa : Prof. IB. Mantra, PPA, B3M, dll.<br />
PERSYARATAN. Penerimaan mahasiswa Kelas Reguler<br />
(Kelas Pagi) dapat ditempuh melalui jalur PMDK atau<br />
SNMPTN. Dengan ketentuan, siswa mendaftar untuk<br />
mengikuti seleksi PMDK atau mengikuti testing SNMPTN<br />
yang diselenggarakan secara nasional. Sedangkan untuk<br />
penerimaan mahasiswa Kelas Paralel (Kelas Sore) maupun<br />
mahasiswa yang telah ber-SKS (D1, D2, D3) dapat<br />
mengikuti testing lokal di Unud.<br />
ALUMNI. Hasil studi pelacakan alumni (2007) oleh Tim<br />
Tracer Study Fakultas Pariwisata Unud, sebagian besar<br />
(64,1%) alumni terserap pada pasar kerja swasta (hotel,<br />
restoran, travel agent, kapal pesiar, dll.), 25,2% pada pasar<br />
kerja PNS (dosen PTN, dosen Kopertis, pegawai pada dinas<br />
pariwisata) & selebihnya wiraswasta sebesar 10,7%.<br />
KERJASAMA. Fakultas Pariwisata Unud telah mengadakan<br />
kerjasama pendidikan, penelitian & pelatihan dalam<br />
negeri diantaranya dengan instansi pemerintah, Hildiktipari,<br />
swasta (BTB, PHRI, Asita, dll.) & dengan luar negeri<br />
seperti : Telemark University College (Norwegia), Bremen<br />
University (Jerman), Prince of Songkhla University<br />
(Phuket, Thailand), Youngsan University (Korsel), London<br />
Metropolitan University (Inggris), Guam University (USA),<br />
Hawaii University (USA), Newcastle University (Australia),<br />
Bournmouth University (Inggris), beberapa universitas di<br />
India, dll.<br />
BIAYA PENDIDIKAN. • Sumbangan Penunjang Pendidikan<br />
(SPP). • Sumbangan Dana Penunjang Pendidikan (SDPP).<br />
• Sumbangan Penerimaan Mahasiswa Baru tingkat <strong>Universitas</strong><br />
(informasi pada saat pendaftaran mahasiswa baru) di<br />
Kantor Rektorat Kampus Bukit Jimbaran.<br />
WEB
POTRET KAMPUS<br />
1<br />
2<br />
1<br />
MoU UNUD DENGAN STP NUSA DUA (10/2). Dalam<br />
rangka mewujudkan SDM pariwisata berkualitas, Unud<br />
dengan STP Nusa Dua Bali menandatangani MoU di bidang<br />
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang<br />
ditandatangani Rektor Unud Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.PD<br />
(KHOM) dan Ketua STP Nusa Dua Dr. Nyoman Madiun, M.Sc<br />
di Kampus Unud Sudirman. Menurut Rektor Unud, pengembangan<br />
SDM Pariwisata sangat penting untuk pembangunan<br />
kepariwisataan Bali secara berkelanjutan. Sinergi antara<br />
Fakultas Pariwisata (Unud) dan STP Nusa Dua Bali pun akan<br />
memberikan manfaat positif untuk pembangunan pariwisata<br />
Bali berwawasan budaya secara berkelanjutan.<br />
MU<br />
2<br />
MoU PTN-PTS (10/2). Para pimpinan universitas yang<br />
terdiri dari Unud, Unhi, Unwar, Undiknas menjalin MoU<br />
dengan STAHN Gde Pudja Mataram di bidang Tri Dharma Perguruan<br />
Tinggi di Gedung FK Kampus Unud Sudirman. Tujuan<br />
penandatanganan MoU untuk meningkatkan kualitas menuju<br />
PTA yang maju, unggul dan kompetitif.<br />
MU<br />
3<br />
3<br />
KUNJUNGAN KONJEN JEPANG (1/2). Konjen Jepang berkunjung ke<br />
Kampus Unud Bukit Jimbaran diterima langsung Rektor Unud Prof. Dr. dr.<br />
I Made Bakta, Sp.PD (KHOM). Pada pertemuan tersebut dibahas berbagai hal<br />
terutama berkaitan dengan hubungan kerjasama dibidang pendidikan antara<br />
Jepang dan Indonesia.<br />
MU<br />
4<br />
PEMELASPASAN GEDUNG (28/1). Setelah pengerjaannya rampung, Gedung<br />
baru IKM, PSIK dan FKH Unud di kampus Sudirman di-pelaspas.<br />
Upacara pemlaspasan diikuti oleh segenap civitas akademika dan suka-duka<br />
Unud dan dihadiri oleh PR II Unud dr. I Nyoman Arcana, Sp.Biok.<br />
MU<br />
4<br />
radio suara udayana<br />
GEDUNG GDLN<br />
KAMPUS SUDIRMAN DENPASAR<br />
TELP. 0361-255197