28.11.2014 Views

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Telah menjadi isu nasional bahwa salah satu ekses dalam implementasi Otonomi<br />

Daerah adalah adanya sinyalemen bahwa pembelanjaan APBD Kabupaten/Kota<br />

tidak diperuntukkan secara optimal bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat,<br />

tetapi lebih difokuskan untuk belanja aparatur. Lebih jauh, terdapat stigma bahwa<br />

otonomi daerah identik dengan memindahkan kolusi, korupsi dan nepotisme<br />

(KKN) dari pusat ke daerah. Dr. Syahrir dalam Kongres ISEI 2006 mengatakan<br />

bahwa ”Desentralisasi sebagai kelanjutan dari semangat demokratisasi,<br />

ternyata menghasilkan prioritas anggaran daerah yang tidak memihak rakyat.<br />

Kecenderungan APBD I dan II adalah meningkatnya pengeluaran rutin dan<br />

berkurangnya pengeluaran pembangunan.” (Kompas, 21 Juni 2006)<br />

2.<br />

Perumusan Masalah<br />

Telah menjadi pembicaraan umum bahwa di Era Otonomi Daerah, alokasi belanja<br />

APBD dianggap kurang memihak pada pelayanan publik. Hal ini tercermin<br />

dari alokasi anggaran belanja pembangunan yang lebih kecil dibanding belanja<br />

aparatur. Lebih jauh lagi terdapat anggapan bahwa desentralisasi kewenangan<br />

dan fiskal ke daerah melalui UU 22 Tahun 1999 dan UU 25 Tahun 1999 4<br />

identik<br />

dengan desentralisasi KKN dari pusat ke daerah. Berdasarkan analisis terhadap<br />

proses penyusunan <strong>Perda</strong> No. 2 tahun 2006 Tentang APBD Kota Tarakan dan<br />

kajian terhadap komposisi anggaran belanjanya, makalah ini membantah anggapan<br />

tersebut. Sekaligus, makalah ini juga berargumen bahwa jika proses untuk<br />

menyepakati prioritas program dan kegiatan pembangunan secara partisipatif,<br />

cermat dan konsisten, dibarengi dengan proses penganggaran yang transparan<br />

dan akuntabel, maka APBD justru merupakan instrumen yang sangat penting<br />

peranannya dalam melakukan pemihakan pada kepentingan rakyat dan juga<br />

pemberantasan KKN.<br />

3.<br />

Analisis<br />

Untuk menganalisis seberapa jauh <strong>Perda</strong> No. 2 Tahun 2006 tentang APBD Kota<br />

Tarakan memihak pada kepentingan rakyat dan konservasi lingkungan hidup,<br />

maka dilakukan analisis dengan menggunakan tiga kriteria utama dimana masingmasing<br />

dijabarkan menjadi beberapa sub kriteria dan indikator sebagai berikut:<br />

3.1 Perencanaan dan Penganggaran Berbasis Partisipasi Masyarakat<br />

Melalui Surat Edaran Bersama Menteri Negara Perencanaan Pembangunan<br />

Nasional/Kepala Bappenas dan Mendagri No. 0295/M.PPN/1/2005 dan 050/166/SJ<br />

tertanggal 20 Januari 2005 diatur Petunjuk Teknis Musrenbang Tahun 2005. Namun<br />

demikian, selama ini dalam pelaksanaannya, Musrenbang sering dijalankan<br />

4 Di amandemen oleh UU 32 Tahun 2004 dan UU 33 Tahun 2004<br />

101

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!