28.11.2014 Views

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

3.3 Peningkatan Efisiensi dan Efektifitas Anggaran<br />

Pada tahap implementasi <strong>Perda</strong> No.2 Tahun 2006 Tentang APBD Kota Tarakan,<br />

secara rutin setiap bulan dilaksanakan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap<br />

semua pelaksanaan kegiatan pembangunan Kota Tarakan. Rekapitulasi hasil<br />

monev untuk keseluruhan kegiatan pembangunan dalam setiap kuartal, kemudian<br />

dirangkum dalam satu agenda Rapat Koordinasi Pengendalian (Rakordal)<br />

Pembangunan. Hal ini untuk memastikan bahwa implementasi APBD tersebut<br />

dapat berjalan dengan konsisten sesuai rencana dan mampu meminimalisir<br />

terjadinya inefisiensi atau kebocoran anggaran.<br />

Sebagai ilustrasi, pada pelaksanaan APBD 2005, tidak dilakukan kegiatan monev<br />

secara rutin, sehingga kendala-kendala yang bersifat birokrasi administrasi yang<br />

menghambat pencairan anggaran tidak dapat di deteksi secara dini. Pada akhirnya,<br />

terjadi keterlambatan penyerapan anggaran yang berakibat pada pencairan<br />

anggaran secara besar-besaran menjelang akhir tahun. Hal ini berdampak pada<br />

penurunan kualitas output kegiatan karena pelaksanaannya dilakukan secara<br />

terburu-buru pada akhir tahun. Dengan cara melakukan monev secara rutin, dapat<br />

dideteksi secara dini, apabila ada kendala-kendala pelaksanaan pembangunan dan<br />

dapat segera dicarikan solusinya, sehingga pelaksanaan kegiatan dapat berjalan<br />

secara tepat sasaran, tepat mutu dan tepat waktu.<br />

Oleh karenanya, dengan monev dapat dicapai:<br />

1. peningkatan efektifitas koordinasi baik internal maupun eksternal dalam<br />

rangka memantapkan akuntabilitas kinerja sistem pelaksanaan kegiatan<br />

pembangunan, dan<br />

2. pelaksanaan kegiatan pembangunan dapat dilaksanakan secara tepat waktu,<br />

transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan hasilnya.<br />

4.<br />

Kesimpulan/ Temuan Pokok<br />

4.1 Perencanaan dan Penganggaran Berbasis Partisipasi Masyarakat<br />

Berdasarkan analisis diatas, dapat disimpulkan bahwa berbagai perangkat<br />

peraturan dan planning tools yang tersedia untuk melakukan bottom up planning<br />

sesungguhnya bukan hal baru bahkan sudah ada Permendagri No. 9 Tahun 1982<br />

yang mengatur tentang perencanaan berjenjang dari bawah. Namun demikian,<br />

akibat kuatnya pengaruh centralised planning di Era Orde Baru, mekanisme<br />

perencanaan dari bawah tersebut tidak berjalan. UU 25 Tahun 2004 yang ditindak<br />

lanjuti dengan SE Bersama Meneg PPN/Kepala Bappenas dan Mendagri No 0295/<br />

M.PPN/1/2005 telah memberikan payung regulasi yang kuat bagi pelaksanaan<br />

participatory planning process.<br />

Namun demikian, substansi perencanaan yang dihasilkan masih belum banyak<br />

berubah dimana masyarakat tetap merasa dipinggirkan dan usulannya tidak<br />

107

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!