28.11.2014 Views

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

REVISI KE 9 ( SABTU 14<br />

JANUARY 2006)<br />

DRAFT RANCANGAN<br />

PERATURAN DAERAH<br />

KABUPATEN BANDUNG<br />

TENTANG<br />

ALOKASI DANA<br />

PERIMBANGAN DESA DI<br />

KABUPATEN BANDUNG<br />

PERATURAN DAERAH<br />

KABUPATEN BANDUNG<br />

NOMOR 2 TAHUN 2006<br />

TENTANG<br />

ALOKASI DANA PERIMBANGAN<br />

DESA DI KABUPATEN BANDUNG<br />

PERUBAHAN YANG TERJADI<br />

Pasal 14<br />

(2) Bentuk penyediaan pelayanan<br />

publik sebagaimana dimaksud ayat<br />

(1) berupa kegiatan fisik dan non<br />

fisik sebagaimana tersebut pada<br />

Pasal 6 ayat (1) Peraturan Daerah<br />

Kabupaten Bandung No......tahun......<br />

tentang Penyerahan Sebagian<br />

Urusan Pemerintahan Kewenangan<br />

Kabupaten pada Desa di Kabupaten<br />

Bandung.<br />

Pasal 14<br />

(2) Bentuk penyediaan pelayanan<br />

publik sebagaimana dimaksud ayat<br />

(1) berupa kegiatan fisik dan non<br />

fisik dilaksanakan sesuai dengan<br />

Ketentuan Peraturan Perundangundangan<br />

yang berlaku.<br />

Pasal 14 pada draft yang diajukan<br />

panmus juga mendapat perubahan.<br />

Rujukan pada paket perda yang<br />

dibahas bersamaan dihilangkan dan<br />

diganti.<br />

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH<br />

KABUPATEN BANDUNG<br />

NOMOR :.................<br />

TANGGAL :.................<br />

TENTANG ALOKASI DANA PERIMBANGAN<br />

DESA<br />

DIAGRAM SUMBER PENDAPATAN DESA<br />

Pada perda 2/2006, ternyata<br />

lampirannya tidak ada. Padahal<br />

dalam pasal 3 ayat (5) disebutkan:<br />

(5) Diagram sumber pendapatan<br />

desa sebagaimana yang dimaksud<br />

pada ayat (1) tercantum dalam<br />

lampiran yang tidak terpisahkan<br />

dari peraturan daerah ini.<br />

3.4 Temuan Analisis dan Diskusi<br />

3.4.1 Tiada ruang yang jelas bagi partisipasi masyarakat dalam<br />

proses penyusunan peraturan daerah<br />

Dari hasil kajian pada Kepmendagri-otda No. 23 Tahun 2001 tentang Prosedur<br />

Penyusunan Produk Hukum Daerah dapat disimpulkan bahwa prosedur yang ada<br />

sama sekali belum memberi ruang bagi adanya partisipasi masyarakat. Dalam<br />

peraturan tersebut hanya memberi ruang pada Pimpinan Unit Kerja (biasanya<br />

pimpinan SKPD) sebagai inisiator, serta pada DPRD yang menggunakan hak<br />

inisiatifnya. Apabila masyarakat hendak mengusulkan untuk penyusunan sebuah<br />

produk hukum daerah, mereka harus terlebih dahulu mengajukannya pada kedua<br />

lembaga tersebut. Disini terlihat bahwa posisi masyarakat termarjinalkan karena<br />

sistem yang ada hanya memberikan ruang yang sangat sempit untuk partisipasi.<br />

Hanya usulan-usulan yang tidak bertentangan dengan kepentingan pemerintah<br />

atau DPRD yang mungkin untuk diterima dan ditindaklanjuti.<br />

137

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!