28.11.2014 Views

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), juga proyeksi elementasi vertikal bagi<br />

sektor pendidikan dan sektor pangan, sandang, dan papan, serta dunia usaha<br />

pada umumnya. Terpenuhinya kedua elementasi tersebut menjadi prasyarat<br />

minimal bagi keberhasilan sektor-sektor pembangunan berikutnya. Oleh karena<br />

itu, bila berhasil dalam mengentaskan keterpurukan kesehatan, maka dapat<br />

dikatakan berhasilnya sebuah pemerintahan bekerja. Demikian pula sebaliknya.<br />

Dalam perspektif penanggulangan kemiskinan, pembangunan kesehatan<br />

bersama pembangunan pendidikan akan meningkatkan kapasitas dasar manusia.<br />

Meningkatnya kesehatan akan meningkatkan produktifitas kerja penduduk, yang<br />

berarti meningkatnya pendapatan. Keberhasilan pembangunan kesehatan akan<br />

juga berpengaruh terhadap bidang pendidikan.<br />

Sejak tahun-tahun pertama dekade ini, Pemkab Purbalingga berjuang keras untuk<br />

mengentaskan keterpurukan kesehatan rakyatnya. Melalui kajian mendalam<br />

yang dilakukan sebelumnya, Pemkab Purbalingga berhasil mengidentifikasi<br />

4 (empat) problematika mendasar bidang kesehatan. Keempatnya dijadikan<br />

referensi kebijakan, berikut solusinya. Pertama, perilaku masyarakat yang kurang<br />

menunjang perikehidupan yang menyehatkan. Kedua, kondisi lingkungan yang<br />

kurang menunjang terhadap syarat-syarat kesehatan, seperti terlalu dekatnya<br />

tempat/jamban buang air besar dari rumah tempat tinggalnya. Ketiga, layanan<br />

kesehatan yang dinilai masih minimum bagi rakyat banyak, terutama rakyat dari<br />

keluarga miskin (Gakin). Keempat, kondisi demografis masyarakat yang kurang<br />

favourable bagi pemajuan kualitas kemandirian sehingga bisa ke luar dari belit<br />

elementasi kesehatan. Keempatnya dinilai biang kualitas kesehatan masyarakat<br />

Purbalingga kebanyakan. Satu per satu persoalan diurai. Solusi diusahakan dicari,<br />

dengan satu tujuan agar ia dapat diatasi—atau paling tidak dapat dirintis kapan<br />

suatu kala akan bisa diakhiri. Kalau sekadar karena perilaku yang kurang sehat,<br />

bisa diatasi dengan jalan himbauan yang disokong para tokoh agama dan tokoh<br />

masyarakat. Bila persoalannya adalah sekadar lingkungan yang belum mendukung,<br />

pengembangan infrastruktural merupakan jalan keluarnya.<br />

Jika karena faktor demografis yang kurang menunjang syarat perikehidupan<br />

bagi warga Purbalingga, toh dapat dicari cara lain melalui program-program<br />

Keluarga Berencana (KB). Intinya, selama bisa diatasi dengan jalan lain maka<br />

dicarikan jalan lain dimaksud. Tapi persoalannya menjadi lain bila problematika<br />

menyangkut layanan kesehatan. Ini jauh lebih rumit, karena menyangkut performa<br />

birokrasi kesehatan pula. Pemkab Purbalingga akhirnya menemukan solusi dalam<br />

seluruh jawaban merosotnya derajat kesehatan. Solusi ini berbasis pada langkah<br />

komprehensif atau paripurna, prinsip promotif, prefentif, kuratif, dan rehabilitatif.<br />

Yang jelas konsepsi ini harus sistemik, terstruktur, dan merupakan jaminan<br />

pembiayaan. Inilah program yang kemudian dikenal sebagai Program Jaminan<br />

Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) Purbalingga. Gagasan model JPKM<br />

Purbalingga ini jauh mendahului program Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)<br />

yang diperkenalkan pusat berdasar UU No. 40 Tahun 2004. Bila JPKM mulai<br />

dirintis sejak 16 Februari 2001 ketika Bupati Purbalingga Drs. Triyono Budi<br />

186

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!