28.11.2014 Views

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

3. Dapatkah <strong>Perda</strong> Menjamin Komitmen<br />

Kerjasama Antarwilayah?<br />

Pengelolaan Sumber Air Minum Lintas Wilayah di<br />

Kawasan Gunung Ciremai Propinsi Jawa Barat<br />

Abstrak<br />

Salah satu dampak penting dari desentralisasi adalah berubahnya struktur<br />

hubungan antarwilayah di Indonesia. Sebelumnya, hubungan antara dua kabupaten<br />

diselesaikan di tingkat propinsi, tetapi desentralisasi telah memungkinkan<br />

kedua kabupaten menyelesaikan sendiri urusannya. Satu tantangan dalam masa<br />

desentralisasi yang memerlukan perhatian yang serius adalah adanya potensi<br />

konflik antara kawasan hulu dan hilir dalam pemanfaatan sumber daya alam<br />

lintas wilayah. Tulisan ini menganalisis dinamika hubungan antara Kabupaten<br />

Kuningan dan Kota Cirebon di Jawa Barat dalam penyediaan air minum. Selama<br />

ini, penduduk di Kota Cirebon menikmati air minum yang mata airnya berasal dari<br />

Kabupaten Kuningan, tanpa memberikan imbalan kepada Kabupaten Kuningan<br />

atas penyediaan jasa air minum tersebut. Proses negosiasi antara kedua daerah<br />

menghasilkan kesepakatan antara lain bahwa Kota Cirebon akan memberikan<br />

kompensasi sejumlah tertentu kepada Kabupaten Kuningan atas jaminan<br />

ketersediaan air minum bagi wilayahnya. Untuk menjawab hal ini, Kabupaten<br />

Kuningan menerbitkan <strong>Perda</strong> Nomor 38/2002 tentang Rencana Tata Ruang Gunung<br />

Ciremai. <strong>Perda</strong> ini digunakan sebagai sertifikat komitmen Kabupaten Kuningan<br />

untuk melaksanakan konservasi kawasan tersebut sebagai sumber mata air.<br />

Tulisan ini juga membahas peluang dan tantangan dari penerapan <strong>Perda</strong> tersebut<br />

serta menganalisa pembelajaran bagi kemungkinan penerapan mekanisme yang<br />

serupa di wilayah lain.<br />

1. Latar Belakang<br />

Pada skala global, isu yang berkembang tentang konservasi kawasan hutan tropis<br />

sejak dekade lalu, khususnya setelah adanya Konferensi Bumi di Rio de Janeiro tahun<br />

1992, adalah bahwa tren kegiatan-kegiatan konservasi hutan lebih berorientasi<br />

kepada rakyat. Gagasan mengenai pembayaran atas jasa lingkungan (payment<br />

for environmental services – PES) merupakan salah satu gagasan terpenting.<br />

Dalam beberapa tahun terakhir PES telah mendapatkan perhatian yang begitu<br />

besar sebagai upaya untuk membiayai konservasi, terutama di Amerika Latin .<br />

Program-program PES pada umumnya dilakukan untuk mengaitkan manfaat yang<br />

disediakan oleh jasa lingkungan kepada para pengelola yang menghasilkan jasa<br />

tersebut untuk meningkatkan insentif bagi mereka untuk senantiasa melaksanakan<br />

konservasi atas jasa lingkungan yang disediakan (Pagiola et al., 2005, Wunder,<br />

220

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!