28.11.2014 Views

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

hidup perempuan dan anak-anak; kelima, perempuan dapat ikut melakukan<br />

pengawasan dan monitoring atas kebijakan anggaran; keenam, indikator-indikator<br />

yang diterapkan dalam penyusunan anggaran dan evaluasinya harus memasukkan<br />

keberadaan perempuan dan anak.<br />

Dalam kerangka alokasi anggaran untuk kesehatan perempuan dan anak<br />

pemerintah harus menampatkan perempuan dan anak sebagai aset kesehatan<br />

bangsa yang harus diperhatikan kondisinya baik dalam keadaan sehat maupun<br />

sakit. Paradigma ‘Perempuan dan Anak Sehat’ harus selalu menjadi dasar<br />

penetapan kebijakan kesehatan. Karena perempuan memegang peran penting<br />

dalam fungsi reproduksinya sebagai yang melahirkan generasi penerus yang<br />

berkualitas. Kesehatan anak, sangat tergantung dari kesehatan ibunya sejak dari<br />

sebelum di lahir hingga beranjak dewasa. Selain itu, hampir sepanjang hidupnya<br />

perempuan berada dalam kondisi rawan kesehatan karena proses reproduksi yang<br />

diembannya. Pada intinya perempuan dan anak yang sehat adalah modal bangsa<br />

dan negara. Untuk memenuhi hak perempuan dan anak dalam berbagai sektor,<br />

terutama sektor kesehatan, perjuangan keadilan serta kesetaraan gender terus<br />

disuarakan dan diperjuangkan oleh berbagai pihak. Pemerintah Indonesia sendiri<br />

telah mengeluarkan aturan tentang Pengarusutamaan Gender dalam Dalam<br />

Keputusan Menteri Dalam Negeri No 132 tahun 2003, tentang Pedoman Umum<br />

Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender serta dalam keputusan Menteri Dalam<br />

Negeri No.109 Tahun 2000. Dalam Kepmendagri no.109 tahun 2000 tersebut, BAB<br />

111 pasal 9 ayat 1 menyebutkan bahwa:<br />

“Segala pembiayaan yang diperlukan bagi pelaksanaan pengarusutamaan gender<br />

di daerah dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),<br />

dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk masing masing<br />

Provinsi, Kabupaten dan Kota sekurang kurangnya minimal sebesar 5 % (lima<br />

persen) dari APBD Provinsi, Kabupaten dan Kota.”<br />

Artinya kebutuhan perempuan harus mendapatkan alokasi anggaran berdasarkan<br />

ketentuan yang berlaku. Jika tidak, maka pemerintah dipandang tidak mampu<br />

memberikan layanan pada perempuan di negara ini.<br />

3. Kondisi Perempuan Pedesaan di Kabupaten Bantul<br />

Kabupaten Bantul, terletak di bagian selatan Propinsi DIY, dengan jarak sekitar<br />

15 km dari Kota Yogyakarta. Kecamatan di Bantul berjumlah 17, serta terdiri dari<br />

75 desa. Jumlah penduduk Kabupaten Bantul pada tahun 2004, laki-laki sebanyak<br />

390.534 jiwa (49%), dan jumlah penduduk perempuan 406.329 jiwa (51%). Sementara<br />

itu, jika melihat jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bantul pada tahun 2004<br />

adalah sebanyak 100.997 orang atau sebanyak 29.306 KK dari jumlah penduduk<br />

sebanyak 796.821 orang. Kondisi tersebut, mendorong perempuan di Bantul untuk<br />

membantu ekonomi keluarga demi memenuhi kebutuhan rumah<br />

253

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!