28.11.2014 Views

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

Mengkaji Implementasi Perda Pelayanan Publik ... - psflibrary.org

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Kaum marginal (khususnya pelacuran) merupakan resources daerah yang dapat<br />

diberdayakan secara positif. Mereka tidak sekedar obyek tapi menjadi bagian<br />

dari subyek yang turut menentukan keputusan. Menganggap mereka ’sampah<br />

masyarakat’ menjadi justifikasi bahwa Pemda tidak bijak dan equal treatment<br />

dalam mengelola resources daerah.<br />

Pemerintah daerah harus benar-benar menciptakan kondisi yang mendorong dan<br />

menjamin warganya untuk berpartisipasi dalam setiap pengambilan keputusan<br />

publik yang akan berdampak pada setiap warga. Oleh karenanya LSM dan kelompok<br />

yang mewakili kepentingan kaum marginal (pelacur, anak terlantar, pengemis,<br />

dan lain-lain) harus dilibatkan dalam merumuskan <strong>Perda</strong> dan keputusan penting<br />

di daerah. Mereka bisa menjadi penyeimbang dan kontrol terhadap lembaga<br />

Eksekutif dan Legislatif di daerah / kotamadya.<br />

3.<br />

<strong>Perda</strong> Yang Realistis, Partisipatif dan Progresif<br />

Dari sejumlah + 14 (empat belas) Peraturan Daerah (<strong>Perda</strong>) yang terkait dengan<br />

kaum marginal (khususnya Pelacuran) dan yang terakhir adalah <strong>Perda</strong> No.8 Seri<br />

E Tanggal 23 November 2005 tentang Pelarangan Pelacuran di Kodya Tangerang,<br />

secara umum belum dijumpai upaya pemberdayaan dan solusi komprehensif dalam<br />

penanganan kaum marginal (pelacuran) dan Pemda belum menempatkan diri<br />

menjadi fasilitator dan regulator yang bijak terhadap kaum marginal ini. Kaum<br />

marginal (pelacuran) secara kasat mata ada di kota/daerah, namun masih menjadi<br />

obyek hukum semata, sementara Hak hukumnya relatif diabaikan.<br />

Untuk melihat kondisi <strong>Perda</strong> yang ada, dilakukan Comparative Study terhadap<br />

5 (lima) <strong>Perda</strong> yang menjadi sampel, khususnya <strong>Perda</strong> yang terkait peran kaum<br />

marginal (Pelacuran), (sumber data: <strong>Perda</strong>online.<strong>org</strong>) yaitu:<br />

1.<br />

2.<br />

3.<br />

4.<br />

5.<br />

<strong>Perda</strong> Kota Kupang No. 39 Tahun 1999, Tentang Penertiban Tempat Pelacuran<br />

di Daerah Kota Kupang.<br />

<strong>Perda</strong> Kodya Tangerang No. 8 E Tahun 2005, Tentang Pelarangan Pelacuran,<br />

<strong>Perda</strong> 7 Tahun 1999, Tentang Prostitusi, di Kabupaten Dati II IndRhamayu<br />

<strong>Perda</strong> 15 Tahun 2002, Tentang Larangan Perbuatan Prostitusi dan Tuna Susila<br />

Dalam Wilayah Kota Bandar Lampung,<br />

<strong>Perda</strong> 3 Tahun 2002, Tentang Larangan Perbuatan Pelacuran dan Tuna Susila<br />

dalam Kabupaten Lahat.<br />

Hasil comparative study menunjukkan adanya beberapa problematika mendasar<br />

terkait dengan proses maupun isi <strong>Perda</strong> khususnya dilihat dari sisi Substansi<br />

(Realitas), sisi Partisipatif dan sisi Progresif, diantaranya:<br />

304

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!