07.01.2015 Views

Toxic Threads_Meracuni surga_26 April 2013

Toxic Threads_Meracuni surga_26 April 2013

Toxic Threads_Meracuni surga_26 April 2013

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bab Tiga<br />

Pencemaran Industri di<br />

Sungai Citarum<br />

Meski masalah air limbah domestik yang tidak<br />

dikelola dan sampah secara kasatmata terlihat<br />

parah, pembuangan limbah industri juga merupakan<br />

penyebab penting terhadap pencemaran Sungai<br />

Citarum. Secara kuantitas limbah industri memang<br />

lebih sedikit dibanding limbah domestik, tetapi<br />

berdasarkan kajian pemerintah air limbah industri<br />

lebih terkonsentrasi dan mengandung banyak materimateri<br />

berbahaya. 60 Ditambah lagi, banyak bahan<br />

kimia berbahaya dari air limbah industri dapat bersifat<br />

persisten, dan karenanya bisa berada di dalam<br />

sungai dalam periode yang lama setelah dibuang.<br />

Beberapa bahkan mampu untuk berakumulasi di<br />

dalam tubuh mahluk hidup (bioaccumulate). Beban<br />

polutan dari industri (berdasarkan parameter umum<br />

tertentu) dilaporkan sebagai sumber tunggal terbesar<br />

pencemaran, lebih besar dibanding sumber domestik<br />

maupun pertanian. 61<br />

Sebagai contoh, kajian baru mengenai sumbersumber<br />

pencemaran air di bagian hulu Citarum 62<br />

menemukan bahwa level pencemaran sebagian<br />

besar disebabkan oleh aktivitas industri di bagianbagian<br />

bawah hulu sungai. Pada saat itu lebih dari<br />

800 pabrik tekstil beroperasi di kawasan Majalaya<br />

dan sekitarnya, sebelah selatan Bandung. Meski<br />

demikian, pencemaran Citarum sudah berawal di<br />

bagian atas, di dekat hulunya, sebagian besar juga<br />

berasal dari sektor pertanian, dimana ditemukan<br />

kontaminasi dari pestisida-pestisida yang persisten<br />

dan berbahaya seperti DDT (yang di Indonesia telah<br />

dilarang penggunaannya sejak beberapa tahun lalu 63 )<br />

dan lindane 64 .<br />

Penelitian sebelumnya terhadap pencemaran industri<br />

di Sungai Citarum secara umum berfokus pada logam<br />

berat, karena persistensi mereka dan kemampuan<br />

beberapa unsur logam untuk berakumulasi di dalam<br />

rantai makanan 65 , tetapi tidak mempertimbangkan<br />

bahan kimia berbahaya, yang beberapa diantaranya<br />

beracun, persisten, atau dapat berakumulasi secara<br />

biologis. 66<br />

Penelitian baru menemukan bahwa konsentrasi<br />

logam berat tembaga, timah dan nikel di dalam<br />

ikan secara umum meningkat sepanjang sungai,<br />

dari hulu ke hilir. Sampel diambil di lima lokasi; dua<br />

diantaranya di kawasan industri yang didominasi<br />

industri tekstil. Tujuh industri logam juga diidentifikasi<br />

terdapat di kawasan bagian hulu Citarum, sebagai<br />

sumber potensial tembaga, bersama sektor pertanian.<br />

Sebagai tambahan, konsentrasi tinggi merkuri (53ppm)<br />

ditemukan dalam ikan di Bantar Panjang, yang<br />

merupakan kawasan pertanian, dibanding titik sampel<br />

lainnya. Sumber potensial merkuri di kawasan Bantar<br />

Panjang diidentifikasi adalah proses emas artisanal. 67<br />

Pencemaran logam berat jelas merupakan masalah<br />

yang harus segera ditangani, pertama-tama dengan<br />

cara mengidentifikasi sumber pencemarannya.<br />

Sumber dari industri bisa mencakup fasilitas-fasilitas<br />

proses tekstil yang banyak, juga pemrosesan logam,<br />

bahan kimia, dan fasilitas industri lainnya. Meski<br />

demikian, masalah pembuangan bahan kimia organik<br />

berbahaya oleh industri dan konsekuensi yang yang<br />

disebabkannya belum ditangani secara serius di<br />

Indonesia, baik oleh standar regulasi atau monitoring<br />

ilmiah. Bukti pencemaran bahan kimia berbahaya<br />

mungkin tidak terlalu kasat mata, tetapi dapat<br />

menimbulkan ancaman serius jangka panjang baik bagi<br />

lingkungan maupun kesehatan manusia.<br />

Gambar Seorang aktivis<br />

Greenpeace mengenakan<br />

pakaian pelindung diri,<br />

mengambil sampel dari<br />

Cihaur, anak Sungai Citarum,<br />

dekat Jalan Raya Cipendeuy,<br />

Padalarang.<br />

image © Yudhi Mahatma / Greenpeace<br />

20 Greenpeace International <strong>Toxic</strong> <strong>Threads</strong>: Mencemari Surga

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!