29.01.2015 Views

Market Brief - ITPC Osaka

Market Brief - ITPC Osaka

Market Brief - ITPC Osaka

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Market</strong> <strong>Brief</strong><br />

2012 <br />

<strong>ITPC</strong> <strong>Osaka</strong>


Daftar Isi <br />

Kata Pengantar <br />

3 <br />

Peta Jepang <br />

4 <br />

I. Pendahuluan 5 <br />

1. Pemilihan Negara 5 <br />

2. Pemilihan Produk 6 <br />

3. Profil Jepang 7 <br />

II. Potensi Pasar Jepang <br />

10 <br />

1. Ekspor Impor Jamur Jepang -­‐ Dunia 14 <br />

2. Potensi Pasar Ekspor Jamur di Jepang 17 <br />

3. Kebijakan Impor Jamur di Jepang 19 <br />

4. Saluran Distribusi Jamur di Jepang 23 <br />

5. Hambatan Lainnya 23 <br />

III. Peluang dan Strategi <br />

24 <br />

1. Peluang 24 <br />

2. Strategi 26 <br />

IV. Informasi Penting <br />

29 <br />

1. TPO dan/atau Kedutaan Negara Jepang di Indonesia 29 <br />

2. Kamar Dagang Jepang 29 <br />

3. Asosiasi Jamur di Jepang 30 <br />

4. Daftar Pameran Jamur di Jepang 31 <br />

5. Perwakilan Indonesia di Jepang 31 <br />

6. Daftar Importir Jamur di Jepang 31 <br />

Referensi <br />

34 <br />

Daftar Tabel dan Gambar<br />

Tabel 2.1. Jenis-­‐jenis Jamur Konsumsi <br />

Tabel 2.2. Negara Pengekspor Jamur ke Dunia Periode 2007-­‐2011 <br />

Tabel 2.3. Negara Pengimpor Jamur dari Dunia Periode 2007-­‐2011 <br />

Tabel 2.4. Ekspor Jamur Jepang ke Dunia Periode 2007-­‐2011 <br />

Tabel 2.5. Impor Jamur Jepang dari Dunia Periode 2007-­‐2011 <br />

Tabel 2.6. Potensi Ekspor Jamur Indonesia ke Jepang Tahun 2010 <br />

Tabel 3.1. Harga Ekspor Jamur ke Jepang Tahun 2011 <br />

Tabel 3.2. Tarif Bea Masuk Jamur di Jepang Per 1 April 2012 <br />

Tabel 3.3. Ekspor Jamur Indonesia ke Dunia Periode 2007-­‐2011 <br />

Gambar 2.1. Pangsa Pasar Eksportir Jamur ke Jepang Thn 2011 <br />

Gambar 2.2. Alur Distribusi Jamur di Jepang <br />

10 <br />

13 <br />

14 <br />

15 <br />

16 <br />

19 <br />

24 <br />

25 <br />

27 <br />

18 <br />

23 <br />

2


Kata Pengantar<br />

<strong>ITPC</strong> <strong>Osaka</strong> mengucapkan puji syukur pada hadirat Tuhan yang<br />

Maha Esa karena telah dapat menyelesaikan ”<strong>Market</strong> <strong>Brief</strong>: HS 2003<br />

Jamur”<br />

untuk Edisi pada bulan Juni 2012 ini. <strong>Market</strong> brief (MB)<br />

merupakan kajian singkat yang memberikan<br />

gambaran kondisi dan<br />

potensi pasar komoditi Jamur di Jepang. Adapun isi dari MB ini dibuat<br />

berdasarkan acuan “Outline <strong>Market</strong> Intelligence dan <strong>Market</strong> <strong>Brief</strong>” yang<br />

disampaikan kepada seluruh Perwakilan Luar Negeri Kementerian<br />

Perdagangan tanggal 8 Maret 2011 di Hotel Borobudur, Jakarta.<br />

Selain merupakan bagian dari tugas dan fungsi perwakilan luar<br />

negeri, MB disusun untuk memberikan informasi terkini mengenai pasar<br />

suatu komoditi, peraturan impor di negara akreditasi setempat, potensi<br />

pasar, negara pesaing, strategi penetrasi pasar dan informasi penting<br />

lainnya. Sehingga diharapkan secara tidak langsung MB ini dapat menjadi<br />

informasi pendukung dalam meningkatkan keunggulan komoditi Jamur<br />

Indonesia yang bersaing di pasar Jepang.<br />

Akhir kata <strong>ITPC</strong> <strong>Osaka</strong> mengharapkan kiranya informasi dalam MB<br />

ini dapat bermanfaat bagi pemerintah selaku pembuat kebijakan dan para<br />

pelaku usaha dalam menentukan strategi eskpor ke negara Jepang.<br />

<strong>Osaka</strong>, Juli 2012<br />

3


Peta Jepang<br />

Luas daratan Jepang 378.000 km2, yaitu 1/25 dari luas Amerika Serikat<br />

(bandingkan dengan luas daratan Indonesia 2.027.087 km2).<br />

Jepang berbatasan dengan Rusia di sebelah barat, Korea Utara dan<br />

Korea Selatan di bagian selatan dan China di bagian barat daya.<br />

Empat pulau utama adalah Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu.<br />

4


BAB I. PENDAHULUAN<br />

1. Pemilihan negara<br />

Jepang merupakan negara mitra dagang yang strategis bagi<br />

Indonesia karena Jepang menduduki peringkat pertama sebagai<br />

tujuan ekspor non-migas Indonesia dan urutan kedua sebagai<br />

negara asal impor non-migas setelah China. Selain itu, Jepang juga<br />

merupakan partner pertama Indonesia dalam perjanjian<br />

perdagangan bebas secara bilateral. Pada tahun 2010 Indonesia<br />

merupakan negara asal impor di peringkat ke-7 dan negara tujuan<br />

ekspor di peringkat ke-12 bagi Jepang.<br />

Berdasarkan data statistik Japan Customs, menyatakan bahwa<br />

nilai ekspor non-migas Jepang ke Indonesia pada tahun 2010 adalah<br />

sebesar US$ 15,84 milyar dan impor non-migas Jepang dari<br />

Indonesia sebesar US$ 18,32 milyar, sehingga Jepang mengalami<br />

defisit sebesar US$ 2,48 milyar. Neraca perdagangan Jepang-<br />

Indonesia secara keseluruhan selama periode 2006 sd 2010 untuk<br />

migas dan non-migas selalu mengalami surplus bagi Indonesia.<br />

Impor non-migas Jepang dari Indonesia selama periode 2006 sd<br />

2010 mengalami peningkatan sebesar 32% dengan trend sebesar<br />

18,32.<br />

Produk ekspor non-migas utama Indonesia ke Jepang meliputi:<br />

(1) copper ores and concentrates; (2) coal; briquettes, ovoids and<br />

5


similar solid fuels manufactured from coal; (3) nickel mattes; (4)<br />

natural rubber,balata,gutta-percha; (5) refined copper and copper<br />

alloys, unwrought; (6) plywood, veneered panels and similar<br />

laminated wood; (7) paper and paperboard, uncoated, for writing; (8)<br />

insulated wire, cable and other insulated electrical conductors; (9)<br />

crustaceans, live, fresh, chilled, frozen; dan (10) unwrought<br />

aluminium. (Kemendag)<br />

Sementara dari Jepang, Indonesia mengimpor beberapa<br />

produk seperti: (1) incompletely knocked down motor vehicles; (2)<br />

parts of accessories of the motor vehicles of headings no.8701 to<br />

8705; (3) self-propelled bulldozers, angledozers; (4) parts, suitable<br />

for use solely or principally with the engines; (5) motor vehicles for<br />

the transport of goods; (6) transmission shafts and cranks; bearing<br />

housings; (7) flat-rolled products of iron or non-alloy steel; (8) refined<br />

copper and copper alloys, unwrought; (9) tubes, pipes and hollow<br />

profiles, seamless, of iron dan (10) parts, suitable for use solely or<br />

principally with the machinery. (Kemendag)<br />

2. Pemilihan produk<br />

Adapun latar belakang <strong>ITPC</strong> <strong>Osaka</strong> memilih komoditi ini dalam<br />

pembahasan MB Edisi Juni 2012 ini karena :<br />

a. Tahun 2012 ini <strong>ITPC</strong> <strong>Osaka</strong> akan banyak membahas produk<br />

makanan dan minuman dalam <strong>Market</strong> <strong>Brief</strong>, sehingga komoditi<br />

6


jamur yang sangat prospektif di pasar Jepang patut dibahas<br />

dalam MB kali ini.<br />

b. HS 2003 Jamur olahan merupakan salah satu komoditi yang<br />

berada dalam 10 produk potensial Indonesia dengan trend<br />

terbesar selama periode 2007-2011, yaitu 121,70. Hal tersebut<br />

merupakan indikasi pertumbuhan ekspor jamur yang pesat<br />

dalam periode dimaksud.<br />

c. Selain daripada itu, terjadi pula peningkatan nilai ekspor jamur<br />

Indonesia selama periode 2007-2009 yaitu sebesar 2000% dari<br />

semula hanya US$ 0,02 juta pada tahun 2007 menjadi US$<br />

0,42 juta di tahun 2011.<br />

Analisa komoditi jamur di Jepang akan kami bahas lebih rinci lagi<br />

pada Bab II.<br />

3. Profil Jepang<br />

a. Geografi. Berdasarkan keadaan geografis dan sejarahnya, 47<br />

prefektur di Jepan dikelompokkan menjadi 9 kawasan yaitu:<br />

Hokkaido, Tohoku, Kanto, Chubu, Kinki, Chugoku, Shikoku,<br />

Kyushu, dan Okinawa. Setiap kawasan ini mempunyai dialek dan<br />

adat-istiadat sendiri, serta budaya yang unik. Daerah<br />

pegunungan meliputi lebih dari 70% dari daratan Jepang. Kotakota<br />

utama Jepang terletak di tanah datar, yang meliputi: Tokyo,<br />

<strong>Osaka</strong>, Kobe, Kyoto, Sapporo, Sendai, Nagoya, Hiroshima dan<br />

Fukuoka.<br />

7


. Pemerintahan. Jepang merupakan negara constitutional<br />

monarchy dimana kekuasaan Kaisar sangat terbatas. Kedudukan<br />

Kaisar hanya sebagai simbol negara dan persatuan bagi seluruh<br />

rakyat Jepang. Kekuasaan tertinggi pemerintahan terletak pada<br />

Perdana Menteri (PM). Badan Legislatif Jepang adalah National<br />

Diet, yang terdiri dari House of Representatives (480 kursi) dan<br />

House of Councillors (242 kursi). PM diangkat oleh Kaisar setelah<br />

mendapat persetujuan dari Diet.<br />

c. Demografi. Populasi Jepang diperkirakan sekitar 127.3 juta jiwa,<br />

dimana 98.5% merupakan etnis asli Jepang, dan sisanya imigran<br />

asing berasal dari Korea, China, Filipina, Brazil, dan Peru.<br />

Jepang merupakan negara yang penduduknya berumur panjang<br />

di dunia. Pada tahun 2009 sekitar 22.7% populasi Jepang sudah<br />

berumur 65 tahun ke atas, sehingga diperkirakan pada tahun<br />

2050 populasi tersebut akan meningkat menjadi 40%. Pemerintah<br />

sedang berusaha keras mencari solusi untuk menyelesaikan isu<br />

ini antara lain dengan memberikan bantuan kepada anak dan<br />

imigran.<br />

d. Infrastruktur. Berdasarkan Data tahun 2008, 46.4% energi di<br />

Jepang berasal dari minyak bumi, 21.4% batubara, 16.7% gas<br />

alam, 9.7% tenaga nuklir dan 2.9% tenaga air. Sebesar 25.1%<br />

listrik Jepang dipasok dari tenaga nuklir. Namun sejak gempa<br />

bumi Tohoku dan bencana Fukushima Daiichi Nuclear, beberapa<br />

reaktor nuklir telah diberhentikan sehingga kebutuhan akan<br />

8


ahan bakar fosil meningkat. Kota besar satu dengan yang lain<br />

disambungkan dengan jalan tol yang memampukan pengendara<br />

berkecepatan tinggi. Kereta juga merupakan transportasi utama<br />

di Jepang yang terkenal dengan tepat waktu dan aman. Jepang<br />

mempunyai 173 bandara, terbesar untuk domestik adalah<br />

Haneda Airport, sedangkan untuk penerbangan internasional<br />

antara lain Narita International Airport, Kansai International<br />

Airport and Chūbu Centrair International Airport. Pelabuhan<br />

terbesarnya adalah Nagoya Port.<br />

e. Ekonomi. Pada tahun 2011 Jepang merupakan negara No. 3<br />

ekonomi terbesar di dunia setelah Amerika Serikat dan China dari<br />

segi nominal GDP. Negara ini merupakan basis dan penghasil<br />

industri besar dan berteknologi tinggi seperti kendaraan bermotor,<br />

elektronika, peralatan mesin, baja dan logam, kapal, bahan kimia,<br />

produk tekstil dan makanan olahan. Selain itu, Jepang adalah<br />

produser mobil No. 2 di dunia. Industri pertanian mencakup 13%<br />

dari lahan Jepang. Jepang mencakup 15% penangkapan ikan<br />

dunia atau No. 2 setelah China. Sektor jasa menyumbang 75%<br />

GDP Jepang.<br />

9


BAB II. POTENSI PASAR JEPANG<br />

Definisi Harmonized System (HS) Code 2003 menurut Bukut Tarif<br />

Indonesia adalah “Jamur dan cendawan tanah, diolah atau diawetkan<br />

selain dengan cuka atau asam asetat”. Dalam Tabel 2.1 akan dipaparkan<br />

berbagai jenis jamur yang lazim dikonsumsi masyarakat dunia dan secara<br />

spesifik banyak dikonsumsi oleh masyarakat Jepang.<br />

No. Gambar Jamur <br />

1. Jamur Kancing <br />

atau Champignon (Agaricus <br />

bisporus) <br />

Tabel 2.1. Jenis-­‐jenis Jamur Konsumsi <br />

Keterangan <br />

Sekitar 38% dari total produksi jamur <br />

dunia. Jamur kancing biasanya <br />

digunakan dalam berbagai masakan <br />

Barat seperti omelet, pizza, kaserol, <br />

gratin, dan selada. Jamur kancing <br />

memiliki aroma unik, sebagian orang <br />

ada yang menyebutnya sedikit manis <br />

atau seperti “daging”. Jamur kancing <br />

segar bebas lemak, bebas sodium, kaya <br />

vitamin dan mineral, seperti vitamin B <br />

dan potassium serta rendah kalori <br />

2. Jamur Tiram (Pleurotus sp.) 25% dari total produksi jamur dunia <br />

Ada beberapa jenis jamur tiram yaitu <br />

jamur tiram putih, jamur tiram merah <br />

jambu, jamur tiram kelabu, dan jamur <br />

tiram coklat. Jamur tiram yang dikenal <br />

paling enak dan disukai masyarakat <br />

sehingga paling banyak dibudidayakan <br />

ialah jamur tiram putih. <br />

10


3. Jamur Merang (Volvariella <br />

volvaceae) <br />

16% dari total produksi jamur dunia. <br />

Salah satu spesies jamur pangan yang <br />

banyak dibudidayakan di Asia Timur <br />

dan Asia Tenggara yang beriklim tropis <br />

atau subtropis. Jamur ini telah lama <br />

dibudidayakan karena spesies ini <br />

termasuk golongan jamur yang paling <br />

enak rasanya dan mempunyai tekstur <br />

yang baik. <br />

4. Jamur Shiitake (Lentinus edodes) Paling banyak dikonsumsi dan <br />

diproduksi di Jepang, Tiongkok, dan <br />

Korea Selatan. Sekitar 10% dari total <br />

produksi jamur dunia berupa jamur <br />

shiitake. Shiitake disebut juga ‘Chinese <br />

Black Mushroom’. Jamur jenis ini sudah <br />

dikenal sebagai jamur konsumsi sejak <br />

2000 tahun yang silam di dataran Asia. <br />

Produksi jamur Shiitake secara industri <br />

massal pertama kali dilakukan di <br />

Jepang pada tahun 1940an. Namun <br />

budidaya secara traditional sudah <br />

dimulai sejak 900 tahunan yang silam <br />

di Cina. <br />

5. Jamur Kuping Di Indonesia jamur Kuping sangat <br />

lumrah dikenal di kalangan masyarakat <br />

menengah ke bawah setelah jamur <br />

merang. Jamur yang banyak dipakai <br />

untuk masakan Tionghoa, terdiri dari <br />

jamur kuping putih (Tremella <br />

fuciformis), jamur kuping hitam <br />

(Auricularia polytricha) dan jamur <br />

kuping merah (Auricularia auricula-­judae).<br />

<br />

6. Jamur Enokitake (Flammulina <br />

velutipes) <br />

Jamur ini tumbuh di bawah salju. <br />

Jamur Enokitake biasanya tumbuh di <br />

permukaan batang pohon Celtis <br />

sinensis (bahasa Jepang: Enoki) yang <br />

sudah melapuk, sehingga disebut <br />

Enokitake (jamur Enoki). Jamur <br />

Enokitake hasil budidaya bisa dipanen <br />

sepanjang tahun. <br />

11


7. Jamur Maitake (Grifola frondosa) Mengeluarkan aroma harum kalau <br />

dimasak, dikenal dalam bahasa Inggris <br />

sebagai hen of woods <br />

8. Jamur Matsutake (Tricholoma <br />

matsutake (S.Ito et Imai) Sing.) <br />

9. Jamur Truffle (Tuber <br />

magnatum, Tuber <br />

aestivum, Tuber melanosporum, <br />

danTuber brumale) <br />

Jamur langka yang dipanen pada <br />

musim gugur dan merupakan jamur <br />

berharga sangat mahal di Jepang. <br />

Matsutake adalah bahan makanan <br />

mewah yang sangat mahal di Jepang. <br />

Jamur ini memiliki wangi harum yang <br />

kuat, dan dimakan setelah dipanggang <br />

sedikit di atas api, ditanak bersama <br />

beras menjadi nasi matsutake <br />

(matsutake gohan), dan sebagai <br />

campuran dobinmushi (sup dalam <br />

teko). <br />

Jamur langka yang sulit ditemukan, <br />

sehingga menemukannya butuh <br />

bantuan anjing dan babi yang memiliki <br />

penciuman tajam. Jamur truffle adalah <br />

jamur termahal di dunia (artikel dari <br />

The Telegraph), digunakan dalam <br />

jumlah sedikit sebagai penyedap pada <br />

masakan Perancis seperti masakan Foie <br />

gras. <br />

10. Jamur Ling zhi (Ganoderma <br />

lucidum) <br />

Ling zhi memiliki sifat rasa pedas, pahit, <br />

dan hangat. Dari berbagai penelitian <br />

yang dilakukan di berbagai negara, ling <br />

zhi berkhasiat sebagai herbal anti-­diabetes,<br />

anti-­‐hipertensi, anti-­‐alergi, <br />

antioksidan, anti-­‐[inflamasi], anti-­hepatitis,<br />

analgesik, anti-­‐HIV, serta <br />

perlindungan terhadap liver, ginjal, <br />

hemoroid atau wasir, anti-­‐tumor, dan <br />

sistem imunitas (kekebalan tubuh). <br />

12


Berdasarkan pengamatan kami di supermarket-supermarket kota<br />

<strong>Osaka</strong>, jenis jamur yang banyak dikonsumsi masyarakat Jepang adalah<br />

Shiitake, Enokitake, Kancing, Kuping, Tiram, Merang, dan Matsutake.<br />

Tabel 2.2. memaparkan negara pengekspor jamur ke Dunia selama<br />

lima tahun terakhir yaitu periode 2007 sd. 2011. Selama periode dimaksud<br />

terlihat bahwa trend ekspor jamur ke dunia mengalami penurunan yaitu<br />

3,33, hal ini terbukti dengan dari nilai ekspor yang semula US$ 1,23 milyar<br />

pada tahun 2007 menjadi US$ 1,22 milyar di tahun 2011.<br />

Dalam Tabel tersebut terlihat bahwa China merupakan eksportir<br />

terbesar dengan pangsa 46,4%, disusul oleh (2) Belanda dengan 21,35%,<br />

(3) Perancis dengan 8,92%, (4) Spanyol dengan 7,60% dan (5) Polandia<br />

dengan pangsa sebesar 3,53%. Sementara itu posisi Indonesia berada<br />

pada peringkat ke-8 dengan pangsa sebesar 1,03%, peringkat yang cukup<br />

baik sebagai eksportir jamur melihat latar belakang Indonesia yang<br />

merupakan negara tropis yang kurang kondusif untuk bertumbuhnya<br />

jamur.<br />

Tabel 2.2. Negara Pengekspor Jamur ke Dunia <br />

Periode 2007-­‐2011 <br />

Rank Eksportir 2007 2008 2009 2010 2011 Trend <br />

Pangsa <br />

2011 <br />

07-­‐11 <br />

World 1.23 1.42 0.93 1.03 1.22 -­‐3.33 100.00% <br />

1 China 0.66 0.66 0.38 0.47 0.57 -­‐6.15 46.40% <br />

2 Netherlands 0.25 0.36 0.26 0.24 0.26 -­‐3.43 21.35% <br />

3 France 0.07 0.06 0.06 0.06 0.11 10.59 8.92% <br />

4 Spain 0.07 0.08 0.07 0.08 0.09 4.33 7.60% <br />

5 Poland 0.03 0.04 0.04 0.04 0.04 5.35 3.53% <br />

6 India 0.00 0.02 0.01 0.02 0.03 52.94 2.72% <br />

7 Italy 0.03 0.03 0.02 0.03 0.03 -­‐2.43 2.53% <br />

8 Indonesia 0.03 0.03 0.02 0.01 0.01 -­‐21.01 1.03% <br />

9 Germany 0.02 0.05 0.02 0.02 0.01 -­‐18.56 0.97% <br />

10 Viet Nam 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 -­‐4.54 0.62% <br />

Sumber: ITC (Satuan Milyar US$) <br />

13


Selanjutnya pada Tabel 2.3. yang memaparkan daftar Negara<br />

Pengimpor Jamur di Dunia pada tahun 2007 sd. 2011, terlihat bahwa<br />

Jerman merupakan negara pengimpor jamur terbesar yang kemudian<br />

disusul oleh (2) Amerika Serikat, (3) Perancis, (4) Jepang, dan (5) Rusia.<br />

Impor dunia terhadap jamur selama periode tersebut mengalami trend<br />

negative atau penurunan sebesar 2,53. Hal ini terbukti dari penurunan<br />

yang terjadi pada tahun 2009 dan 2010.<br />

Tabel 2.3. Negara Pengimpor Jamur di Dunia <br />

Periode 2007-­‐2011 <br />

Rank Importir 2007 2008 2009 2010 2011 Trend <br />

Pangsa <br />

2011 <br />

07-­‐11 <br />

World 1.03 1.20 0.86 0.91 1.04 -­‐2.53 100.00% <br />

1 Germany 0.20 0.27 0.19 0.16 0.16 -­‐8.82 15.25% <br />

2 USA 0.16 0.18 0.12 0.12 0.14 -­‐6.83 13.63% <br />

3 France 0.08 0.11 0.10 0.09 0.10 1.47 9.29% <br />

4 Japan 0.07 0.07 0.06 0.07 0.08 3.60 8.14% <br />

5 Russian Federation 0.06 0.08 0.03 0.05 0.06 -­‐4.22 5.29% <br />

6 Netherlands 0.02 0.03 0.02 0.02 0.03 2.71 2.44% <br />

7 Portugal 0.03 0.03 0.02 0.02 0.03 -­‐1.96 2.44% <br />

8 Belgium 0.02 0.03 0.03 0.03 0.02 -­‐1.42 2.34% <br />

9 United Kingdom 0.03 0.03 0.02 0.02 0.02 -­‐5.60 2.30% <br />

10 Canada 0.03 0.03 0.02 0.02 0.02 -­‐6.29 2.25% <br />

Sumber: ITC (Satuan Milyar US$) <br />

1. Ekspor dan Impor Jamur Jepang - Dunia<br />

Jepang sebagai negara pengimpor jamur no. 4 dunia tidak<br />

begitu banyak mengekspor jamur, karena produksinya diutamakan<br />

untuk memenuhi kebutuhan domestik khususnya sebagai bahan<br />

pangan.<br />

Meskipun tidak begitu besar, namun Jepang juga mengekspor<br />

Jamur ke dunia terutama ke negara-negara seperti (1) Taipei dimana<br />

mencakup 42,03% pangsa ekspor jamur Jepang ke dunia, (2)<br />

14


Selandia Baru dengan pangsa 22,63%, (3) Amerika Serikat<br />

mencakup pangsa 16,17%, (4) Hong Kong dengan pangsa 5,54%,<br />

dan (5) Australia dengan pangsa 5,08%. Ekspor negara tersebut<br />

selama lima tahun terakhir mengindikasikan trend penurunan<br />

sebesar 1,64%. Hal ini tercermin dari penurunan nilai ekspor<br />

sebanyak 2,25%, dari semula sebesar US$ 0,89 juta pada tahun<br />

2007 menjadi US$ 0,87 juta di tahun 2011.<br />

Tabel 2.4. Ekspor Jamur Jepang ke Dunia <br />

Periode 2007-­‐2011 <br />

Rank Importir 2007 2008 2009 2010 2011 Trend <br />

Pangsa <br />

2011 <br />

07-­‐11 <br />

World 0.89 0.88 0.96 0.79 0.87 -­‐1.64 100.00% <br />

1 Chinese Taipei 0.36 0.31 0.21 0.24 0.36 -­‐2.36 42.03% <br />

2 New Zealand 0.10 0.11 0.14 0.18 0.20 20.81 22.63% <br />

3 USA 0.22 0.23 0.29 0.20 0.14 -­‐9.30 16.17% <br />

4 Hong Kong, China 0.02 0.02 0.02 0.04 0.05 31.53 5.54% <br />

5 Australia 0.00 0.01 0.01 0.03 0.04 5.08% <br />

6 Republic of Korea 0.03 0.01 0.04 0.02 0.03 16.64 3.46% <br />

7 Malaysia 0.00 0.00 0.00 0.02 0.01 1.15% <br />

8 Netherlands 0.00 0.00 0.02 0.00 0.01 0.81% <br />

9 United States 0.01 0.00 0.01 0.01 0.01 0.69% <br />

Minor Outlying <br />

Islands <br />

10 Israel 0.01 0.03 0.00 0.00 0.01 0.69% <br />

Sumber: ITC (Satuan Juta US$) <br />

Selanjutnya Tabel 2.5. memaparkan rincian kegiatan impor<br />

jamur Jepang dari Dunia selama lima tahun terakhir. Trend impor<br />

jamur Jepang selama periode tersebut mengalami trend positif<br />

sebesar 3,6% yang mengindikasikan pertumbuhan. Hal tersebut<br />

terbukti dengan peningkatan sebanyak 15,7% dari semula US$<br />

73,22 juta pada tahun 2007 menjadi US$ 84,75 juta di tahun 2011.<br />

15


Tabel 2.5. Impor Jamur Jepang dari Dunia <br />

Periode 2007-­‐2011 <br />

Rank Eksportir 2007 2008 2009 2010 2011 Trend <br />

Pangsa <br />

2011 <br />

07-­‐11 <br />

World 73.22 66.69 59.38 70.87 84.75 3.60 100.00% <br />

1 China 69.30 62.98 55.72 67.08 80.41 3.67 94.88% <br />

2 Viet Nam 1.33 1.14 1.21 1.48 1.44 4.30 1.70% <br />

3 Thailand 1.32 1.10 1.08 1.14 1.13 -­‐2.88 1.33% <br />

4 France 0.60 0.56 0.41 0.41 0.50 -­‐6.67 0.59% <br />

5 Indonesia 0.02 0.06 0.32 0.37 0.42 121.70 0.50% <br />

6 Netherlands 0.14 0.40 0.26 0.09 0.36 4.40 0.42% <br />

7 Italy 0.32 0.24 0.18 0.16 0.28 -­‐6.74 0.33% <br />

8 Taipei 0.08 0.06 0.08 0.05 0.12 8.30 0.14% <br />

9 Rep. Korea 0.03 -­‐ -­‐ -­‐ 0.08 0.09% <br />

10 Spain 0.08 0.06 0.06 0.04 0.01 -­‐32.83 0.02% <br />

Sumber: ITC (Satuan Juta US$) <br />

Negara asal impor jamur utama Jepang adalah China yang<br />

dominan menguasai pasar Jepang sebanyak 94,88%. Negara<br />

pengekspor lainnya ke Jepang adalah (2) Vietnam dengan pangsa<br />

1,7%, (3) Thailand dengan pangsa 1,33%, (4) Perancis dengan<br />

pangsa 0,59% dan (5) Indonesia dengan pangsa sebesar 0,5%.<br />

Apabila diperhatian dari trend impor selama lima tahun terakhir,<br />

impor Jepang dari Thailand dan Perancis menunjukkan penurunan,<br />

sementara itu impor dari China, Vietnam dan Indonesia<br />

mengindikasikan pertumbuhan masing-masing dengan trend 3,67;<br />

4,30 dan 121,7.<br />

Khusus dengan Indonesia, ekspor jamur Indonesia ke Jepang<br />

selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan pesat sebesar<br />

2000% dari semula hanya US$ 0,02 juta dengan pangsa 0,03% pada<br />

tahun 2007 menjadi US$ 0,42 juta pada tahun 2011 dengan pangsa<br />

meningkat 16 kali lipat yaitu sebesar 0,5%<br />

16


2. Potensi Pasar Ekspor Jamur di Jepang<br />

Setelah menganalisa ekspor dan impor Jepang terhadap Dunia<br />

(lihat Tabel 2.4. dan 2.5.), dapat disimpulkan bahwa Jepang<br />

merupakan negara pengimpor jamur, karena nilai ekspor Jepang<br />

hanya 1% dari nilai impornya. Nilai perdagangan jamur Jepang<br />

selama periode tersebut, terjadi peningkatan sebesar 15,53% dari<br />

semula US$ 74,11 juta pada tahun 2007 menjadi US$ 85,62 juta di<br />

tahun 2011. Didukung dengan trend positif sebesar 3,54 dan<br />

peningkatan rata-rata per tahun 4,68%, maka diperkirakan konsumsi<br />

jamur di Jepang akan terus meningkat.<br />

Gambar 2.1. pada halaman berikut akan memberikan<br />

visualisasi pangsa pasar negara eksportir jamur ke Jepang pada<br />

tahun 2011. Tampak jelas bahwa China mendominasi pasar jamur<br />

Jepang sebanyak 94,9%. Sementara negara eksportir lainnya hanya<br />

menguasai pangsa pasar antara 1,7% - kurang dari 1%. China<br />

merupakan penguasa dominan pasar jamur Jepang selama lima<br />

tahun terakhir.<br />

17


94.9 <br />

1.7 0.6<br />

1.3<br />

<br />

1.5 <br />

0.5 <br />

1.0 <br />

China <br />

Viet Nam <br />

Thailand <br />

France <br />

Indonesia <br />

Others <br />

Gambar 2.2. Pangsa Pasar Eksportir Jamur di Jepang <br />

Tahun 2011 <br />

Tabel 2.6. memberikan perhitungan indikatif potensi ekspor<br />

Indonesia ke Jepang pada tahun 2011. Dari tiga HS turunan Jamur<br />

Olahan, terlihat bahwa Jepang banyak mengimpor dari Indonesia<br />

jamur dengan kode (1) HS 2003.10 Jamur dari genus Agaricus dan<br />

(2) HS 2003.90 Lain-lain. Jepang mengimpor Jamur HS 2003.10<br />

senilai US$ 0,42 juta dari Indonesia, sementara itu Jepang<br />

mengimpor dari dunia sebanyak US$ 26,35 juta. Sedangkan<br />

Indonesia mengekspor jamur jenis tersebut ke Dunia sebanyak US$<br />

12,48 juta, sehingga dapat dihitung indikatif potensi ekspor Indonesia<br />

ke Jepang untuk tahun 2011 adalah sebesar US$ 12,06 juta. Dengan<br />

kata lain apabila Indonesia hanya memfokuskan seluruh ekspornya<br />

ke Jepang, maka Indonesia dapat mengekspor 12,06 juta jamur lagi<br />

ke Jepang.<br />

18


Tabel 2.6. Potensi Ekspor Jamur Indonesia ke Jepang <br />

Tahun 2011 <br />

Kode <br />

HS <br />

Uraian <br />

'200310 Mushrooms prepared or <br />

preserved other than by <br />

vinegar or acetic acid <br />

'200320 Truffles prepared or <br />

preserved other than by <br />

vinegar or acetic acid <br />

'200390 Mushrooms, prepared or <br />

preserved otherwise than <br />

by vinegar or acetic a <br />

Sumber: ITC (Satuan Juta US$) <br />

Impor <br />

JPN dari <br />

INA <br />

Impor JPN <br />

dari Dunia <br />

Ekspor <br />

INA ke <br />

Dunia <br />

*Potensi <br />

Ekspor INA <br />

ke JPN <br />

0.42 26.35 12.48 12.06 <br />

0.00 0.52 0.00 0.00 <br />

0.00 57.88 0.08 0.08 <br />

* Indicative <br />

3. Kebijakan Impor Jamur di Jepang<br />

A. Peraturan Impor terkait dengan impor Jamur adalah (1)<br />

Plant Protection Act, (2) Food Sanitation Act, dan (3) Customs<br />

Act.<br />

i. Plant Protection Act (PPA). Jamur mentah yang sudah<br />

dikeringkan tapi belum diproses ditangani sebagai kategori<br />

“fresh produce” dan harus melalui proses karantina,<br />

termasuk screening untuk mengetes kontaminasi hama<br />

ataupun tanaman berbahaya yang tercakup dalam PPA.<br />

Jamur yang sudah mengalami proses pengolahan tidak<br />

termasuk dalam PPA namun diatur Food Sanitation Act.<br />

ii.<br />

Food Sanitation Act (FSA). Sesuai dengan Peraturan<br />

Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan<br />

No. 370 mengenai "Standards and Criteria for Food and<br />

Additives" dalam kerangka Food Sanitation Act, mengatur<br />

standar residu pestisida dalam makanan termasuk Jamur<br />

19


olahan. Larangan impor dapat dilakukan apabila makanan<br />

yang diimpor mengandung zat penyedap, pestisida atau zat<br />

lainnya yang dilarang di Jepang, ketika kandungan zat<br />

tersebut melebihi batas toleransi yang ditetapkan.<br />

iii. Customs Act. Berdasarkan peraturan ini dilarang<br />

mengimpor Cargo yang labelnya tidak sesuai dengan<br />

kandungan didalamnya.<br />

B. Peraturan Penjualan Produk<br />

i. Food Sanitation Act (FSA). Peraturan ini antara lain<br />

melarang penjualan produk yang mengandung zat beracun<br />

ataupun produk tidak higienis. Label Jamur yang dijual dalam<br />

wadah dan kemasan diatur oleh FSA, dimana label tersebut<br />

wajib mencantumkan indikasi antara lain seperti penyedap<br />

makanan, informasi alergi, bahan dasar, dan modifikasi<br />

genetika.<br />

ii.<br />

Product Liability Act. Peraturan ini antara lain mencakup<br />

kewajiban perusahaan apabila terjadi kerusakan produk, dan<br />

importir juga tercakup dalam kategori “perusahaan”. Jamur<br />

yang dijual sebagai processed-food diatur dalam peraturan<br />

ini dan tindakan wajib dilakukan terkait dengan manajemen<br />

pengamanan dalam hal keracunan makanan, isi, dan wadah<br />

serta kemasan.<br />

20


iii.<br />

Act on Specified Commercial Transactions. Penjualan<br />

Jamur melalui mail-order, pemasaran langsung (direct<br />

marketing), telemarketing, dsb diatur dalam peraturan ini.<br />

iv.<br />

Act on the Promotion of Sorted Garbage Collection and<br />

Recycling of Containers and Packaging. Berdasarkan<br />

peraturan ini penjualan yang menggunakan wadah dan<br />

packaging yang diatur dalam peraturan ini harus dapat<br />

didaur ulang.<br />

Namun perusahan skala kecil dikecualikan<br />

dari peraturan ini.<br />

C. Daftar Intansi Terkait Peraturan Jamur<br />

Plant Protection Act <br />

Plant Protection Division, Food Safety and Consumer <br />

Affairs Bureau, Ministry of Agriculture, Forestry and <br />

Fisheries <br />

Food Sanitation Act <br />

Inspection and Safety Division, Department of Food <br />

Safety, Pharmaceutical and Food Safety Bureau, Ministry <br />

of Health, Labour and Welfare <br />

Customs and Tariff bureau, Ministry of Finance Japan <br />

TEL: +81-­‐3-­‐3502-­‐8111 <br />

http://www.maff.go.jp <br />

TEL: +81-­‐3-­‐5253-­‐1111 <br />

http://www.mhlw.go.jp <br />

Customs Tariff Act <br />

TEL: +81-­‐3-­‐3581-­‐4111 <br />

http://www.mof.go.jp <br />

Act for Standardization and Proper Labeling of Agricultural and Forestry Products <br />

Labelling and Standards Division, Food Safety and <br />

Consumer Affairs Bureau, Ministry of Agriculture, <br />

Forestry and Fisheries <br />

Measurement Act <br />

Measurement and Intellectual Infrastructure Division, <br />

Industrial Science and Technology Policy and <br />

Environment Bureau, Ministry of Economy, Trade and <br />

Industry <br />

Health Promotion Act <br />

Food and Labeling Division, Consumer Affairs Agency <br />

Act against Unjustifiable Premiums and Misleading Representations <br />

Representation Division, Consumer Affairs Agency <br />

TEL: +81-­‐3-­‐3502-­‐8111 <br />

http://www.maff.go.jp <br />

TEL: +81-­‐3-­‐3501-­‐1511 <br />

http://www.meti.go.jp <br />

TEL: +81-­‐3-­‐3507-­‐8800 <br />

http://www.caa.go.jp <br />

TEL: +81-­‐3-­‐3507-­‐8800 <br />

http://www.caa.go.jp <br />

21


Product Liability Act <br />

Consumer Safety Division, Consumer Affairs Agency <br />

Act on Specified Commercial Transactions <br />

Consumer Advice Office, Ministry of Economy, Trade and <br />

Industry <br />

Consumer Safety Division, Consumer Affairs Agency <br />

TEL: +81-­‐3-­‐3507-­‐8800 <br />

http://www.caa.go.jp <br />

TEL: +81-­‐3-­‐3501-­‐1511 <br />

http://www.meti.go.jp <br />

TEL: +81-­‐3-­‐3507-­‐8800 <br />

http://www.caa.go.jp <br />

Act on the Promotion of Sorted Garbage Collection and Recycling of Containers and <br />

Packaging/Act on the Promotion of Effective Utilization of Resources <br />

Recycling Promotion Division, Industrial Science and TEL: +81-­‐3-­‐3501-­‐1511 <br />

Technology Policy and Environment Bureau, Ministry of http://www.meti.go.jp <br />

Economy, Trade and Industry <br />

Office for Recycling Promotion, Waste Management and TEL: +81-­‐3-­‐3581-­‐3351 <br />

Recycling Department, Ministry of the Environment http://www.env.go.jp <br />

Food Industry Policy Division, General Food Policy <br />

Bureau, Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries <br />

Unfair Competition Prevention Act/Trademark Act <br />

Intellectual Property Policy Office, Economic and <br />

Industrial Policy Bureau, Ministry of Economy, Trade and <br />

Industry <br />

General Affairs Division, Japan Patent Office, Ministry of <br />

Economy, Trade and Industry <br />

TEL: +81-­‐3-­‐3502-­‐8111 <br />

http://www.maff.go.jp <br />

TEL: +81-­‐3-­‐3501-­‐1511 <br />

http://www.meti.go.jp <br />

TEL: +81-­‐3-­‐3581-­‐1101 <br />

http://www.jpo.go.jp <br />

22


4. Saluran Distribusi Jamur di Jepang<br />

Gambar 2.2. Alur Distribusi Jamur di Jepang <br />

5. Hambatan Lainnya<br />

Kurangnya Modal Usaha. Banyak pembudidaya jamur di Indonesia<br />

masih<br />

tergolong dalam Usaka berskala Kecil dan Menengah,<br />

sehingga banyak diantaranya memerlukan dukungan modal untuk<br />

meningkatkan kapasitas produksi jamurnya sementara itu<br />

permintaan akan jamur secara domestik dan internasional terus<br />

meningkat.<br />

23


BAB III. PELUANG DAN STRATEGI<br />

1. Peluang<br />

a. Harga Per Unit. Dari data yang terdapat dalam Tabel 3.1.<br />

dipaparkan bahwa harga rata-rata satuan jamur dunia adalah<br />

US$ 3.049/ton. China menjual dengan harga US$ 3.041/ton,<br />

Vietnam dengan harga 1.925/ton, Thailand US$ 5.952/ton,<br />

Perancis US$ 55.556/ton dan Indonesia US$ 1.888/ton. Harga<br />

pasaran jamur asal Indonesia dapat dibandingkan dengan<br />

Vietnam karena jenis jamur yang diekspor hampir sama.<br />

Melihat persaingan kedua negara, terlihat bahwa harga ekspor<br />

jamur dari Indonesia lebih rendah US$ 37,-/ton dari Vietnam.<br />

Namun demikian untuk Perancis, China dan Thailand jenis<br />

jamur yang diekspor adalah jenis jamur langka dengan harga<br />

mahal.<br />

Tabel 3.1. Harga Ekspor Jamur ke Jepang <br />

Tahun 2011 <br />

Rank Eksportir Harga/ton Tarif dikenakan <br />

World <br />

3,049 <br />

Jpn <br />

1 China 3,041 11.5 <br />

2 Viet Nam 1,925 11.7 <br />

3 Thailand 5,952 2.3 <br />

4 France 55,556 11.6 <br />

5 Indonesia 1,888 2.5 <br />

6 Netherlands 4,235 11.6 <br />

7 Italy 12,000 11.6 <br />

8 Chinese Taipei 7,059 11.7 <br />

9 Republic of Korea 1,267 11.6 <br />

10 Spain 11.6 <br />

Sumber : ITC <br />

24


. Perjanjian Dagang (FTA). Tarif impor Jamur di Jepang yang<br />

berlaku sejak tanggal 1 April 2012 dapat dilihat pada Tabel 3.2.<br />

Apabila eksportir Indonesia menggunakan skema Indonesia-<br />

Japan Enhanced Partnership Agreement (IJEPA) dan ASEAN-<br />

Japan Comprehensive Economic Partnership (AJCEP) maka<br />

tarif impor komoditi jamur sudah dieliminasi, khususnya untuk<br />

HS 2003.10 unggulan Indonesia. Namun apabila menggunakan<br />

skema WTO, masih dikenakan tarif bea masuk sebesar 9,60% -<br />

13,40% untuk HS 2003.10<br />

Tabel 3.2. Tarif Bea Masuk Jamur di Jepang <br />

Per 1 April 2012 <br />

H.S. code Description WTO IJEPA ASEAN <br />

JCEP <br />

20.03 Mushrooms and truffles, prepared or <br />

preserved otherwise than by vinegar or <br />

acetic acid <br />

2003.10 Mushrooms of the genus Agaricus <br />

100 1 Containing added sugar 13.40% Free Free <br />

2 Other <br />

(1) In airtight containers not <br />

more than 10kg each including container <br />

211 -­‐ French mushrooms 13.60% 7.40% 7.40% <br />

219 -­‐ Other 9.60% Free Free <br />

220 (2) Other 10.50% Free Free <br />

2003.90 Other Free Free <br />

1 Truffles <br />

010 (1) In airtight containers not 9.60% <br />

more than 10kg each including container <br />

020 (2) Other 10.50% <br />

2 Other <br />

100 (1) Containing added sugar 13.40% <br />

(2) Other <br />

210 A In airtight containers 9.60% <br />

not more than 10kg each including <br />

container <br />

220 B Other 10.50% <br />

Sumber: Japan Customs<br />

25


2. Strategi<br />

Untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar Jamur<br />

Indonesia dengan negara pesaing lainnya khususnya di Jepang,<br />

maka pemerintah dan pengusaha Jamur hendaknya dapat<br />

melakukan hal-hal sebagai berikut :<br />

a. Diversifikasi Pasar Ekspor. Kegiatan ekspor jamur Indonesia<br />

ke Dunia selama periode 2007-2011 dapat dilihat pada Tabel<br />

3.3. dibawah ini. Trend ekspor jamur Indonesia ke Dunia<br />

selama lima tahun mengalami penurunan dengan trend<br />

negative sebesar 21,01 dan penurunan nilai ekspor sebanyak<br />

54,21%. Penurunan mulai terjadi sejak tahun 2009 hingga data<br />

terakhir pada tahun 2011. Hal tersebut salah satunya<br />

dipengaruhi karena terkonsentrasinya ekspor jamur Indonesia<br />

ke Amerika Serikat yang mencakup 83,81% ekspor jamur<br />

Indonesia ke seluruh dunia. Keadaan ekonomi AS yang sedang<br />

sulit mempengaruhi kinerja ekspor jamur Indonesia ke Dunia.<br />

Namun berbeda halnya dengan ekspor jamur Indonesia<br />

ke Jepang, pada tabel dimaksud terlihat bahwa terjadi<br />

pertumbuhan dengan trend positif sebesar 62,63. Meski<br />

pangsanya hanya 3,36% dari seluruh ekspor jamur Indonesia<br />

terhadap dunia, namun terjadi peningkatan sebesar 950%.<br />

Pertumbuhan ekspor serupa juga terjadi untuk Arab Saudi, Uni<br />

Emirat Arab dan Qatar.<br />

26


Memperhatikan krisis di negara-negara maju saat ini,<br />

pengusaha jamur Indonesia seyogyanya mengalihkan<br />

ekspornya (diversifikasi pasar) ke Jepang dan negara-negara<br />

non tradisional seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, dan<br />

Kuwait.<br />

Tabel. 3.3. Ekspor Jamur Indonesia ke Dunia <br />

Periode 2007-­‐2011 <br />

Rank Importir 2007 2008 2009 2010 2011 Trend <br />

Pangsa <br />

2011 <br />

07-­‐11 <br />

World 27.45 28.34 19.48 12.79 12.57 -­‐21.01 100.00% <br />

1 USA 22.99 22.33 16.29 10.92 10.53 -­‐20.36 83.81% <br />

2 Japan 0.04 0.23 0.32 0.31 0.42 62.63 3.36% <br />

3 Saudi Arabia 0.01 0.07 0.11 0.21 0.41 130.02 3.25% <br />

4 United Arab 0.00 0.09 0.39 0.32 0.40 3.14% <br />

Emirates <br />

5 Qatar 0.00 0.06 0.15 0.21 0.23 1.86% <br />

6 Kuwait 0.04 0.09 0.17 0.11 0.21 44.41 1.69% <br />

7 Singapore 0.43 0.00 0.00 0.00 0.17 1.32% <br />

8 Bahrain 0.00 0.06 0.09 0.11 0.16 1.31% <br />

9 Sudan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.03 0.20% <br />

10 Malaysia 0.01 0.02 0.00 0.02 0.01 0.06% <br />

Sumber: ITC (Satuan Juta US$) <br />

b. Aliansi Bisnis. Akibat kurangnya modal, para petani jamur<br />

ataupun pengusaha jamur Indonesia dapat melakukan aliansi<br />

bisnis atau kerjasama dengan perusahaan Jepang untuk<br />

memperkuat modal dalam meningkatkan usaha dan kapasitas<br />

produksi jamurnya.<br />

c. Aktif Mengikuti Pameran. Wakil dari petani ataupun<br />

pengusaha jamur Indonesia diharapkan dapat secara aktif<br />

berpartisipasi dalam mengikuti pameran tahunan terkait<br />

industry makanan/jamur yang dilaksanakan di Jepang. Daftar<br />

pameran dapat dilihat pada Bab IV.<br />

27


d. Proaktif dengan Perwakilan Dagang Luar Negeri. Para<br />

pengusaha jamur juga diharapkan proaktif menghubungi<br />

Perwakilan Dagang Luar Negeri Indonesia di Jepang untuk<br />

mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai peluang pasar<br />

jamur di Jepang, dalam hal ini dapat melalui Atase<br />

Perdagangan di KBRI Tokyo maupun <strong>ITPC</strong> <strong>Osaka</strong>.<br />

28


BAB IV. INFORMASI PENTING<br />

STRATEGI<br />

1. TPO dan/atau Kedutaan Negara Jepang di Indonesia<br />

Kedutaan Besar Jepang Jakarta<br />

Duta Besar : Yoshinori KATORI<br />

Jl.M. H. Thamrin Kav. 24, Jakarta Pusat<br />

10350, Indonesia<br />

Phone : (62-21) 3192-4308<br />

Fax : (62-21) 3192-5460<br />

Website : www.id.emb-Jepang.go.jp <br />

Konsulat Jenderal Jepang - Jakarta<br />

Konsul Jenderal : Yoshihiro TAKESHITA<br />

Jl. M.H. Thamrin Kav. 3,<br />

Jakarta Pusat 10350, Indonesia<br />

Phone : (62-21) 3192-4308<br />

Fax : (62-21) 3192-5460<br />

Konsulat Jenderal Jepang - Surabaya<br />

Konsul Jenderal : Masaaki TAKANO<br />

Jl. Sumatera 93,<br />

Surabaya, Jawa Timur, Indonesia<br />

Phone : (62-31) 503-0008<br />

Fax : (62-31) 503-0007<br />

Konsulat Jenderal Jepang - Medan<br />

Konsul Jenderal : Mr. Hiroshi HASHI<br />

Wisma BII, 5 th Floor, Jl. Diponegoro<br />

No. 18,<br />

Medan, Sumatera Utara, Indonesia<br />

Phone : (62-61) 457-5193<br />

Fax : (62-061) 457-4560<br />

Konsulat Jenderal Jepang - Makasar<br />

Konsul Jenderal : Mr. Noboru<br />

NOMURA<br />

Address : Jl. Jenderal Sudirman No.<br />

31,<br />

Makasar, Indonesia<br />

Phone : (62-411) 871-030, 872-323,<br />

851-882<br />

Fax : (63-61) 853-946<br />

Konsulat Jenderal Jepang Cabang<br />

Denpasar<br />

Konsul : Mr. Minoru SHIROTA<br />

Address : Jl. Raya Puputan No. 170,<br />

Renon, Denpasar, Indonesia<br />

Phone : (62-361) 227-628<br />

Fax : (62-21) 231-308, 265-066<br />

2. Kamar Dagang Jepang<br />

Tokyo Chamber of Commerce<br />

& Industry (HQ)<br />

3-2-2 Marunouchi,<br />

Chiyoda-ku,<br />

Tokyo 100-0005<br />

Japan<br />

T : (813) 3283 7523<br />

F : (813) 3216 6497<br />

W : www.tokyo-cci.or.jp/<br />

E: kokusai@tokyo-cci.or.jp<br />

Hiroshima Chamber of Commerce<br />

44 Matomachi 5-chome,<br />

Naka-ku<br />

Hiroshima 730<br />

Japan<br />

Fukuyama Chamber of Commerce<br />

and Industry<br />

2-10-1 Nishi-machi<br />

Fukuyama-City<br />

Hiroshima-Prefecture 720-0067<br />

Japan<br />

T : (818) 4921 2345<br />

F : (818) 4922 0100<br />

W : www.fukuyama.or.jp/e<br />

E: cci@fukuyama.or.jp<br />

Kawasaki Chamber of Commerce<br />

and Industry<br />

11-2, Ekimae Honcho,<br />

Kawasaki-ku<br />

Kawasaki 210<br />

29


T : (818) 2222 6610<br />

F : (818) 2211 0108<br />

W : www.hiroshimacci.or.jp/<br />

Kyoto Chamber of Commerce &<br />

Industry<br />

240 Shoshoicho Ebisugawa-agaru<br />

Karasumadori Nakakyo-ku 604,<br />

Japan<br />

T : (817) 5212 6450<br />

F : (817) 5255 0428<br />

W : www.kyo.or.jp/kyoto/e/<br />

E: shinkou@kyo.or.jp<br />

<strong>Osaka</strong> Chamber of Commerce<br />

& Industry<br />

2-8 Hommachi-Bashi,<br />

Chuo-ku<br />

<strong>Osaka</strong> 540-0029<br />

Japan<br />

T : (816) 6944 6400<br />

F : (816) 6944 6293<br />

W : www.osaka.cci.or.jp/e/<br />

Japan<br />

T : (814) 4211 4111<br />

F : (814) 4211 4118<br />

W : www.kawasaki-cci.or.jp<br />

Okinawa Chamber of Commerce<br />

and Industry<br />

15-20 Chuo 4-chome<br />

Okinawa-shi 904<br />

Japan<br />

T : (819) 8938 8022<br />

F : (819) 8938 2755<br />

W : www.okinawacci.or.jp<br />

E: info@okinawacci.or.jp<br />

Nagahama Chamber of Commerce<br />

and Industry<br />

10-1 Takada-cho<br />

Nagahama Shiga 526-0037<br />

Japan<br />

T : (817) 4962 2500<br />

F : (817) 4962 8001<br />

W : www.nagahama.or.jp<br />

E: cci@nagahama.or.jp<br />

3. Asosiasi Terkait Jamur dan Makanan di Jepang<br />

Japanesse Mushroom Growers Association<br />

Website: http://nittokusin.jp/wp/<br />

Japan Fresh Produce Import and Safety Association<br />

(NISSEIKYO)<br />

1-12-16, Kandaizumi-cho, Chiyoda-ku, Tokyo 101-0024<br />

Tel +81-3-5833-5141<br />

Fax +81-3-5833-5140<br />

Website: http://www.fruits-nisseikyo.or.jp<br />

Japan Frozen Food Association<br />

Website: http://www.reishokukyo.or.jp/<br />

30


4. Daftar Pameran Terkait Makanan di Jepang<br />

Overall food products <br />

FOODEX <br />

Supermarket Trade <br />

Show <br />

Dessert, cake, beverage <br />

Dessert Sweets & Drink <br />

Festival <br />

http://www3.jma.or.jp/foodex/ja <br />

TEL: +81-­‐3-­‐3434-­‐3453 <br />

http://www.smts.jp <br />

TEL: +81-­‐3-­‐5209-­‐1056 <br />

http://www.dainichiad.co.jp/html/fabex/deza_top.htm <br />

TEL: +81-­‐3-­‐5294-­‐0071 <br />

5. Perwakilan Indonesia di Jepang<br />

KBRI Tokyo<br />

Duta Besar : Muhammad Lutfi<br />

Atase Perdagangan : Djatmiko Bris<br />

Witjaksono<br />

2-9 Highashi Gotanda, 5-chome,<br />

Shinagawa-ku, Tokyo-to, 141-0022,<br />

Japan<br />

Phone : (+81-3) 3441-4201<br />

Fax : (+81-3) 3447-1697<br />

Email : info@indonesianembassy.jp<br />

Website : www.indonesianembassy.jp<br />

<strong>ITPC</strong> <strong>Osaka</strong><br />

Kepala : Rosiane C. Frederick<br />

Wakil Kepala : Eko Priyantoro<br />

ITM4 J-8 Asia and Pacific Trade Center<br />

2-1-10 Nanko Kita, Suminoe-ku, <strong>Osaka</strong><br />

559-0034, Japan<br />

Tel : 06-66155350<br />

Fax : 06-6615-5351<br />

Website : http://www/itpc.or.jp<br />

KJRI <strong>Osaka</strong><br />

Konsul Jenderal : Ibnu Hadi<br />

Resona Semba Building 6th Floor, 4-4-21,<br />

Minami Semba, Chuo-ku, <strong>Osaka</strong> 542-<br />

0081, Japan<br />

Phone : (81-6) 6252-9826<br />

Fax : (81-6) 6252-9872<br />

Email : kjri-osaka@indonesia-osaka.org<br />

Website : www.indonesia-osaka.org<br />

6. Daftar Importir Jamur di Jepang<br />

No Company Address Tel Fax URL <br />

name <br />

1 Fuji Nijhon <br />

Seito <br />

Corporation <br />

03-­‐3667-­‐<br />

7811 <br />

03-­‐3667-­‐<br />

7811 <br />

2 Fujishukin,K.<br />

K. <br />

1-­‐4-­‐9, <br />

Nihonbashi-­‐<br />

Kayabacho, <br />

Chuoku,103-­‐<br />

0025 <br />

499-­‐1, Arino, <br />

Minami Alps 400-­‐<br />

0226 Yamanashi <br />

3 Hearts K.K. 429, Angenji <br />

Nakano 383-­‐<br />

055-­‐<br />

2853111 <br />

0269-­‐<br />

245 000 <br />

055-­‐<br />

2853114 <br />

0269-­‐<br />

230397 <br />

www.fnsugar.co.jp <br />

www.fujishukin.co.jp <br />

www.hearts.co.jp <br />

31


0052 Nagano <br />

4 Hokken <br />

Co.,Ltd. <br />

7-­‐3, Ekihigashi-­cho,<br />

Mibu-­‐machi, <br />

321-­‐0222 Tochigi <br />

5 Ibi Co.,Ltd. 7841, Anayama-­machi,<br />

Nirasaki, <br />

407-­‐0263 <br />

Yamanashi <br />

6 Kato <br />

Shokuyou <br />

Kinoko <br />

Kenkyusho <br />

Co.,Ltd. <br />

7 Toei <br />

Shinyaku <br />

Co.,Ltd. <br />

8 World <br />

Co.,Ltd. <br />

9 Yukiguni <br />

Maitake <br />

Co.,Ltd. <br />

10 MA'AM <br />

Co.,Ltd. <br />

11 Hasegawa <br />

Nosan <br />

Co.,Ltd. <br />

12 Sunyo-­‐Do <br />

Co.,Ltd. <br />

13 Waq <br />

Trading <br />

Co.,Ltd. <br />

14 Okamoto <br />

Foods <br />

Co.,Ltd. <br />

15 Mmeishoo <br />

Trading <br />

Co.,Ltd. <br />

2443-­‐50, <br />

Yagoshima, <br />

Mianmi-­‐apls, <br />

400-­‐0205 <br />

Yamanashi <br />

1-­‐11-­‐23, <br />

Shimorenjaku, <br />

Mitaka 181-­‐0013 <br />

Tokyo <br />

311, Iwafune, <br />

Nakano 383-­‐<br />

0041 Nagano <br />

89, <br />

Yokawamuika-­machi,<br />

Minami <br />

uonuma 949-­‐<br />

6695 Niigata <br />

10-­‐31, 3-­‐chome, <br />

Morishita, <br />

Etouku, Tokyo <br />

135-­‐0004 <br />

1320-­‐9, Denpou, <br />

Fuji-­‐city, <br />

Shizuoka Pref <br />

3-­‐21,1-­‐chome, <br />

Horidome-­‐cho, <br />

Nihonbashi, <br />

Chuoku, Tokyo <br />

4-­‐24-­‐17 <br />

Nakamachi, <br />

Machida-­‐city <br />

Tokyo 194-­‐0021 <br />

3-­‐17, Youmachi, <br />

Minami-­‐ku, <br />

Nagoya-­‐city, <br />

Aichi Pref. 457-­‐<br />

0802 <br />

5-­‐5-­‐11, <br />

Narimasu, <br />

Itabashi-­‐ku, <br />

0282-­‐<br />

821100 <br />

0551-­‐<br />

212239 <br />

055-­‐<br />

2851777 <br />

0422-­‐<br />

267310 <br />

0269-­‐<br />

232727 <br />

025-­‐<br />

7780111 <br />

03-­‐5625-­‐<br />

2661 <br />

0545-­‐51-­‐<br />

4611 <br />

03-­‐3626-­‐<br />

0234 <br />

042-­‐720-­‐<br />

4187 <br />

052-­‐611-­‐<br />

5301 <br />

03-­‐3930-­‐<br />

3983 <br />

0282-­‐<br />

821119 <br />

0551-­‐<br />

212238 <br />

055-­‐<br />

2851613 <br />

044-­‐0422-­‐<br />

267230 <br />

0269-­‐<br />

232728 <br />

025-­‐<br />

7780112 <br />

03-­‐5625-­‐<br />

2664 <br />

0545-­‐51-­‐<br />

0053 <br />

03-­‐3626-­‐<br />

1908 <br />

042-­‐720-­‐<br />

4188 <br />

052-­‐613-­‐<br />

2607 <br />

03-­‐3930-­‐<br />

3978 <br />

www.hokken.co.jp <br />

www.ibi.co.jp <br />

www.katokinoko.ftw.j<br />

p <br />

http://toeishinyaku.co<br />

m <br />

www.world-­mushroom.com<br />

<br />

www.maitake.co.jp <br />

www.ma-­‐am.jp <br />

www.hasegawa-­nosan.co.jp<br />

<br />

www.sunyo-­‐do.co.jp <br />

www.waq.jp <br />

www.ok-­‐brand.co.jp <br />

www.meishoo.net <br />

32


Tokyo <br />

16 Kinokkusu <br />

Corporation <br />

17 Miyashiro-­shiitake.Co.,<br />

Ltd. <br />

18 Kanesada C-­‐<br />

KEN Co.,Ltd. <br />

19 Santou Shoji <br />

Co.,Ltd. <br />

20 Hokuto <br />

Corporation <br />

13-­‐33, 1-­‐chome, <br />

Ochiai, Aoba-­‐ku, <br />

Sendai-­‐city, <br />

Miyagi-­‐Pref 989-­‐<br />

3126 <br />

1-­‐27, Minami <br />

Nakamachi, <br />

Hyogoku, Kobe-­city,<br />

Hyogo <br />

5-­‐43, 1-­‐chome, <br />

Mii Asazuma, <br />

Kurume-­‐city, <br />

Fukuoka <br />

7-­‐39-­‐3, Sugawara <br />

Dori, Nagataku, <br />

Kobe-­‐city 653-­‐<br />

0015 <br />

1368-­‐1 <br />

Minamibori, <br />

Nagano-­‐city, <br />

Nagano 381-­‐<br />

8533 <br />

022-­‐392-­‐<br />

2551 <br />

078-­‐652-­‐<br />

0068 <br />

0942-­‐43-­‐<br />

5161 <br />

078-­‐515-­‐<br />

3995 <br />

026-­‐243-­‐<br />

3111 <br />

022-­‐392-­‐<br />

2556 <br />

078-­‐652-­‐<br />

0068 <br />

0942-­‐43-­‐<br />

2852 <br />

078-­‐515-­‐<br />

3996 <br />

026-­‐243-­‐<br />

3111 <br />

www.kinokkusu.co.jp <br />

www.miyashiro-­shiitake.co.jp<br />

<br />

www.c-­‐ken.co.jp <br />

www.e-­‐kanbutsu.com <br />

www.hokto-­kinoko.co.jp<br />

<br />

33


REFERENSI<br />

1. International Trade Center, Juli 2012. www.trademap.org<br />

2. Jamur Tiram Siap Jelajahi Pasar Ekspor. Juli 2012.<br />

http://berbisnisjamur.com<br />

3. Japan Customs, Juli 2012. www.customs.go.jp<br />

4. Japan External Trade Organization, Juli 2012. www.jetro.go.jp<br />

5. Jenis-jenis Jamur Konsumsi. Juli 2012. http://indojamur.com.<br />

6. Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, Juli 2012. www.id.embjapan.go.jp<br />

7. Kementerian Luar Negeri, Juli 2012, www.kemlu.go.id<br />

8. Kementerian Perdagangan, Juli 2012, www.kemendag.go.id<br />

9. Kompass: Connect business to business, Japan 2011.<br />

10. Ministry of Finance Japan, Juli 2012. www.mof.go.jp<br />

11. Ministry of Health, Labour and Welfare, Juli 2012. www.mhlw.go.jp<br />

12. Wikipedia, Juli 2012. www.wikipedia.org<br />

34

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!