29.01.2015 Views

Market Brief : HS 0908 Biji Pala & Kapulaga - ITPC Osaka

Market Brief : HS 0908 Biji Pala & Kapulaga - ITPC Osaka

Market Brief : HS 0908 Biji Pala & Kapulaga - ITPC Osaka

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

2011<br />

<strong>Market</strong> <strong>Brief</strong> : <strong>HS</strong> <strong>0908</strong> <strong>Biji</strong> <strong>Pala</strong> & <strong>Kapulaga</strong><br />

<strong>ITPC</strong> <strong>Osaka</strong>


Daftar Isi<br />

Kata Pengantar 3<br />

Peta Jepang 4<br />

I. Pendahuluan 5<br />

1. Pemilihan Negara 5<br />

2. Pemilihan Produk 6<br />

3. Profil Jepang 7<br />

II. Potensi Pasar Jepang 10<br />

1. Ekspor Impor <strong>HS</strong> <strong>0908</strong> Jepang - Dunia 12<br />

2. Potensi Pasar Ekspor <strong>HS</strong> <strong>0908</strong> di Jepang 14<br />

3. Kebijakan Impor <strong>HS</strong> <strong>0908</strong> di Jepang 16<br />

4. Saluran Distribusi <strong>HS</strong> <strong>0908</strong> di Jepang 19<br />

5. Hambatan Lainnya 20<br />

III. Peluang dan Strategi 21<br />

1. Peluang 21<br />

2. Strategi 22<br />

IV. Informasi Penting 23<br />

1. TPO dan/atau Kedutaan Negara Jepang di Indonesia 23<br />

2. Kamar Dagang Jepang 24<br />

3. Asosiasi Terkait <strong>HS</strong> <strong>0908</strong> di Jepang 25<br />

4. Daftar Pameran Terkait <strong>HS</strong> <strong>0908</strong> di Jepang 25<br />

5. Perwakilan Indonesia di Jepang 25<br />

6. Daftar Importir <strong>HS</strong> <strong>0908</strong> di Jepang 26<br />

Referensi 28<br />

Daftar Tabel<br />

Tabel 2.1. Produk Turunan <strong>HS</strong> <strong>0908</strong> <strong>Biji</strong> <strong>Pala</strong> dan <strong>Kapulaga</strong> 10<br />

Tabel 2.2. Ekspor <strong>HS</strong> <strong>0908</strong> Jepang ke Dunia Periode 2006-2010 12<br />

Tabel 2.3. Impor <strong>HS</strong> <strong>0908</strong> Jepang dari Dunia Periode 2006-2010 13<br />

Tabel 2.4. Potensi Ekspor <strong>HS</strong> <strong>0908</strong> Indonesia ke Jepang Tahun 2010 15<br />

Tabel 3.1. Harga Ekspor Per Unit <strong>HS</strong> <strong>0908</strong> ke Jepang Tahun 2010 21<br />

Daftar Gambar<br />

Gambar 2.1. <strong>Pala</strong> dan <strong>Kapulaga</strong> 11<br />

Gambar 2.2. Pangsa Pasar Eksportir <strong>HS</strong> <strong>0908</strong> ke Jepang Tahun 2010 14<br />

Gambar 2.3. Alur Distribusi <strong>HS</strong> <strong>0908</strong> di Jepang 19<br />

2


Kata Pengantar<br />

Dengan mengucapkan puji syukur Kehadirat Tuhan yang Maha<br />

Esa, ”<strong>Market</strong> <strong>Brief</strong>: <strong>HS</strong> <strong>0908</strong> <strong>Biji</strong> <strong>Pala</strong> dan <strong>Kapulaga</strong>” telah selesai disusun.<br />

<strong>Market</strong> brief ini berisi mengenai gambaran potensi pasar untuk biji pala<br />

dan kapulaga di Jepang yang mengacu pada “Outline <strong>Market</strong> Intelligence<br />

dan <strong>Market</strong> <strong>Brief</strong>”, yang disampaikan di Hotel Borobudur Jakarta pada<br />

tanggal 8 Maret 2011.<br />

Urgensi laporan ini dibuat adalah karena adanya dinamika<br />

perkembangan pasar dimana tingkat persaingan yang semakin kompetitif.<br />

Oleh karena itu, diharapkan Indonesia dapat bersaing dengan negara lain<br />

dalam hal ekspor ke Jepang, maka diperlukan informasi terkini mengenai<br />

kondisi riil komoditi biji pala dan kapulaga potensial bagi peningkatan<br />

ekspor Indonesia.<br />

Semoga dengan adanya laporan market brief ini, dapat menjadi<br />

masukan yang konstruktif dalam pengambilan kebijakan penetrasi pasar<br />

komoditi biji pala dan kapulaga, dan bermanfaat bagi para petani, pelaku<br />

usaha maupun asosiasi biji pala dan kapulaga dalam menentukan strategi<br />

ekspor ke Jepang sehingga dapat meningkatkan volume dan nilai ekspor<br />

Indonesia.<br />

<strong>Osaka</strong>, November 2011<br />

3


PETA JEPANG<br />

Luas daratan Jepang 378.000 km2, yaitu 1/25 dari luas Amerika Serikat<br />

(bandingkan dengan luas daratan Indonesia 2.027.087 km2).<br />

Jepang berbatasan dengan Rusia di sebelah barat, Korea Utara dan Korea<br />

Selatan di bagian selatan dan China di bagian barat daya.<br />

Empat pulau utama adalah Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu.<br />

4


BAB I. PENDAHULUAN<br />

1. Pemilihan negara<br />

Jepang merupakan negara mitra dagang yang strategis bagi<br />

Indonesia karena menduduki peringkat pertama sebagai tujuan<br />

ekspor non-migas Indonesia dan urutan kedua sebagai negara asal<br />

impor non-migas setelah China. Selain itu, Jepang juga merupakan<br />

partner pertama Indonesia dalam perjanjian perdagangan bebas<br />

secara bilateral.<br />

Berdasarkan data statistik Kementerian Perdagangan, nilai<br />

ekspor non-migas Indonesia ke Jepang pada tahun 2010 adalah<br />

sebesar US$ 16,5 miliar dan impor non-migas Indonesia sebesar<br />

US$16,9 milliar. Namun, neraca perdagangan Indonesia secara<br />

keseluruhan (migas dan non-migas) selama lima tahun terakhir<br />

selalu mengalami surplus.<br />

Produk ekspor non-migas utama Indonesia ke Jepang meliputi:<br />

(1) copper ores and concentrates; (2) coal; briquettes, ovoids and<br />

similar solid fuels manufactured from coal; (3) nickel mattes; (4)<br />

natural rubber,balata,gutta-percha; (5) refined copper and copper<br />

alloys, unwrought; (6) plywood, veneered panels and similar<br />

laminated wood; (7) paper and paperboard, uncoated, for writing; (8)<br />

insulated wire, cable and other insulated electrical conductors; (9)<br />

5


crustaceans, live, fresh, chilled, frozen; dan (10) unwrought<br />

aluminium. (Situs Kemendag)<br />

Sementara dari Jepang, Indonesia mengimpor beberapa<br />

produk seperti: (1) incompletely knocked down motor vehicles; (2)<br />

parts of accessories of the motor vehicles of headings no.8701 to<br />

8705; (3) self-propelled bulldozers, angledozers; (4) parts, suitable<br />

for use solely or principally with the engines; (5) motor vehicles for<br />

the transport of goods; (6) transmission shafts and cranks; bearing<br />

housings; (7) flat-rolled products of iron or non-alloy steel; (8) refined<br />

copper and copper alloys, unwrought; (9) tubes, pipes and hollow<br />

profiles, seamless, of iron dan (10) parts, suitable for use solely or<br />

principally with the machinery. (Situs kemendag)<br />

2. Pemilihan produk<br />

Definisi <strong>HS</strong> <strong>0908</strong> berdasarkan World Custom Organization<br />

(WCO) adalah <strong>Biji</strong> pala, bunga pala dan kapulaga. Penulis memilih<br />

komoditi <strong>HS</strong> ini karena memperhatikan potensi Indonesia yang kaya<br />

akan rempah-rempah dan didukung dengan trend ekspor Indonesia<br />

ke Jepang atas komoditi ini selama lima tahun (2006-2010) terakhir<br />

cukup baik yaitu 15,95. Selain daripada itu, Indonesia juga berada<br />

pada peringkat ke-2 sebagai negara eksportir <strong>HS</strong> <strong>0908</strong> di Jepang<br />

setelah Guatemala. Analisa produk ini akan dibahas lebih rinci pada<br />

Bab II.<br />

6


3. Profil Jepang<br />

a. Geografi. Berdasarkan keadaan geografis dan sejarahnya, 47<br />

prefektur di Jepan dikelompokkan menjadi 9 kawasan yaitu:<br />

Hokkaido, Tohoku, Kanto, Chubu, Kinki, Chugoku, Shikoku,<br />

Kyushu, dan Okinawa. Setiap kawasan ini mempunyai dialek<br />

dan adat-istiadat sendiri, serta budaya yang unik. Daerah<br />

pegunungan meliputi lebih dari 70% dari daratan Jepang. Kotakota<br />

utama Jepang terletak di tanah datar, yang meliputi: Tokyo,<br />

<strong>Osaka</strong>, Kobe, Kyoto, Sapporo, Sendai, Nagoya, Hiroshima dan<br />

Fukuoka.<br />

b. Pemerintahan. Jepang merupakan negara constitutional<br />

monarchy dimana kekuasaan Kaisar sangat terbatas.<br />

Kedudukan Kaisar hanya sebagai simbol negara dan persatuan<br />

bagi seluruh rakyat Jepang. Kekuasaan tertinggi pemerintahan<br />

terletak pada Perdana Menteri (PM). Badan Legislatif Jepang<br />

adalah National Diet, yang terdiri dari House of Representatives<br />

(480 kursi) dan House of Councillors (242 kursi). PM diangkat<br />

oleh Kaisar setelah mendapat persetujuan dari Diet.<br />

c. Demografi. Populasi Jepang diperkirakan sekitar 127.3 juta<br />

jiwa, dimana 98.5% merupakan etnis asli Jepang, dan sisanya<br />

imigran asing berasal dari Korea, China, Filipina, Brazil, dan<br />

Peru. Jepang merupakan negara yang penduduknya berumur<br />

panjang di dunia. Pada tahun 2009 sekitar 22.7% populasi<br />

Jepang sudah berumur 65 tahun ke atas, sehingga diperkirakan<br />

7


pada tahun 2050 populasi tersebut akan meningkat menjadi<br />

40%. Pemerintah sedang berusaha keras mencari solusi untuk<br />

menyelesaikan isu ini antara lain dengan memberikan bantuan<br />

kepada anak dan imigran.<br />

d. Infrastruktur. Berdasarkan Data tahun 2008, 46.4% energi di<br />

Jepang berasal dari minyak bumi, 21.4% batubara, 16.7% gas<br />

alam, 9.7% tenaga nuklir dan 2.9% tenaga air. Sebesar 25.1%<br />

listrik Jepang dipasok dari tenaga nuklir. Namun sejak gempa<br />

bumi Tohoku dan bencana Fukushima Daiichi Nuclear,<br />

beberapa reaktor nuklir telah diberhentikan sehingga kebutuhan<br />

akan bahan bakar fosil meningkat. Kota besar satu dengan<br />

yang lain disambungkan dengan jalan tol yang memampukan<br />

pengendara berkecepatan tinggi. Kereta juga merupakan<br />

transportasi utama di Jepang yang terkenal dengan tepat waktu<br />

dan aman. Jepang mempunyai 173 bandara, terbesar untuk<br />

domestik adalah Haneda Airport, sedangkan untuk<br />

penerbangan internasional antara lain Narita International<br />

Airport, Kansai International Airport and Chūbu Centrair<br />

International Airport. Pelabuhan terbesarnya adalah Nagoya<br />

Port.<br />

e. Ekonomi. Pada tahun 2011 Jepang merupakan negara No. 3<br />

ekonomi terbesar di dunia setelah Amerika Serikat dan China<br />

dari segi nominal GDP. Negara ini merupakan basis dan<br />

penghasil industri besar dan berteknologi tinggi seperti<br />

8


kendaraan bermotor, elektronika, peralatan mesin, baja dan<br />

logam, kapal, bahan kimia, produk tekstil dan makanan olahan.<br />

Selain itu, Jepang adalah produser mobil No. 2 di dunia.<br />

Industri pertanian mencakup 13% dari lahan Jepang. Jepang<br />

mencakup 15% penangkapan ikan dunia atau No. 2 setelah<br />

China. Sektor jasa menyumbang 75% GDP Jepang.<br />

9


BAB II. POTENSI PASAR JEPANG<br />

<strong>HS</strong> <strong>0908</strong> <strong>Biji</strong> pala, bunga pala dan kapulaga merupakan bagian dari<br />

kelompok rempah-rempah (spices) yang umumnya dimanfaatkan sebagai<br />

bahan baku makanan dan obat-obatan. Tak heran apabila komoditi ini<br />

menjadi idola dan sudah diperdagangkan secara internasional sejak<br />

Indonesia masih berada dalam penjajahan Belanda.<br />

Tabel dibawah ini memaparkan produk turunan dari <strong>HS</strong> <strong>0908</strong><br />

berdasarkan Tarif Bea Masuk Indonesia (BTBMI) dibagi menjadi 4 pos<br />

tarif yaitu (i) biji pala yang berkulit, (ii) biji pala yang sudah dikupas, (iii)<br />

bunga pala, dan (iv) kapulaga.<br />

Tabel 2.1. Produk Turunan <strong>HS</strong> <strong>0908</strong><br />

<strong>HS</strong> Code 10 dg Deskripsi Description<br />

<strong>0908</strong>.10.00.10 --Berkulit --In shell<br />

<strong>0908</strong>.10.00.20 --Dikupas --Shelled<br />

<strong>0908</strong>.20.00.00 -Bunga pala -Mace<br />

<strong>0908</strong>.30.00.00 -<strong>Kapulaga</strong> -Cardamoms<br />

Sekilas mengenai <strong>HS</strong> <strong>0908</strong><br />

a. <strong>Pala</strong>. Menurut Wikipedia, <strong>Pala</strong> (Myristica fragrans) merupakan<br />

tumbuhan berupa pohon yang berasal dari kepulauan Banda, Maluku.<br />

Akibat nilainya yang tinggi sebagai rempah-rempah, buah dan biji<br />

10


pala telah menjadi komoditi perdagangan yang penting sejak masa<br />

Romawi.<br />

Pohon <strong>Pala</strong>, buahnya berbentuk lonjong seperti lemon,<br />

berwarna kuning, berdaging dan beraroma khas karena<br />

mengandung minyak atsiri pada daging buahnya. Bila masak, kulit<br />

dan daging buah membuka dan biji akan terlihat terbungkus fuli yang<br />

berwarna merah. Satu buah menghasilkan satu biji berwarna coklat.<br />

<strong>Biji</strong> pala mengandung minyak atsiri 7-14%. Bubuk pala dipakai<br />

sebagai penyedap untuk roti atau kue, puding, saus, sayuran, dan<br />

minuman penyegar (seperti eggnog). Minyaknya juga dipakai<br />

sebagai campuran parfum atau sabun.<br />

Bunga <strong>Pala</strong> Bunga <strong>Pala</strong> Kering <strong>Biji</strong> <strong>Pala</strong><br />

Pohon <strong>Kapulaga</strong> Buah <strong>Kapulaga</strong> <strong>Kapulaga</strong> Kering<br />

Gambar 2.1. <strong>Pala</strong> dan <strong>Kapulaga</strong><br />

b. <strong>Kapulaga</strong> Selain untuk kuliner dan industri farmasi, kapulaga juga<br />

merupakan bahan minyak atsiri dan oleoresin. <strong>Kapulaga</strong><br />

11


mengandung minyak atsiri, sineol, terpineol, borneol, protein, gula,<br />

lemak, silikat, betakamfer, sebinena, mirkena, mirtenal, karvona,<br />

terpinil asetat, dan kersik. Dari kandungan tersebut kapulaga<br />

memiliki khasiat sebagai obat batuk dan mencegah keropos tulang.<br />

<strong>Kapulaga</strong> memiliki aroma sedap sehingga orang Inggris<br />

menyanjungnya sebagai grains of paradise. Aroma sedap ini berasal<br />

dari kandungan minyak atsiri pada kapulaga. Minyak atsiri ini<br />

mengandung lima zat utama, yaitu borneol (suatu terpena) yang<br />

berbau kamper seperti yang tercium dalam getah pohon kamper.<br />

Beberapa pabrik bumbu juga mengekstrakkan minyak asiri dari biji<br />

kapulaga menjadi Cardamom oil yang kemudian dikemas dalam<br />

botol. Dalam bentuk minyak ini pula, kapulaga dipakai untuk<br />

menyedapkan soft drink dan es krim di pabrik Amerika.<br />

1. Ekspor dan Impor <strong>HS</strong> <strong>0908</strong> Jepang - Dunia<br />

Tabel 2.2. Ekspor <strong>HS</strong> <strong>0908</strong> <strong>Biji</strong> <strong>Pala</strong> Jepang ke Dunia<br />

Periode 2006-2010<br />

Rank Importir 2006 2007 2008 2009 2010 Pangsa Jpn<br />

@Dunia'10<br />

World 0 0 35 158 101 100%<br />

1 China 0 0 23 158 89 88%<br />

2 Thailand 0 0 0 0 12 12%<br />

3 USA 0 0 12 0 0 0%<br />

Sumber: ITC (Satuan Ribu US$)<br />

Berdasarkan data pada Tabel 2.2. terlihat bahwa Jepang<br />

sangat sedikit mengekspor komoditi <strong>HS</strong> <strong>0908</strong> ke Dunia. Nilai ekspor<br />

komoditi ini baru ada pada 3 (tiga) tahun terakhir, dan negara tujuan<br />

12


utama ekspornya adalah China, Thailand dan Amerika Serikat.<br />

Jepang mengekspor komoditi <strong>HS</strong> <strong>0908</strong> ke China sebesar US$ 101<br />

ribu atau sekitar 80% dari ekspornya ke Dunia.<br />

Tabel 2.3. Impor <strong>HS</strong> <strong>0908</strong> <strong>Biji</strong> <strong>Pala</strong> Jepang dari Dunia<br />

Periode 2006-2010<br />

Rank Eksportir 2006 2007 2008 2009 2010 Trend<br />

06-10<br />

Pangsa<br />

@Jpn<br />

'10<br />

World 5.94 7.22 10.29 9.70 15.89 25.38 100.00%<br />

1 Guatemala 0.65 1.68 3.69 3.00 8.45 76.80 53.17%<br />

2 Indonesia 3.73 4.16 5.12 5.73 6.67 15.95 41.97%<br />

3 India 0.79 0.34 0.28 0.81 0.73 7.16 4.60%<br />

4 Sri Lanka 0.08 0.07 0.02 0.11 0.03 -16.07 0.17%<br />

5 Colombia 0.02 0.03 0.00 0.03 0.01 0.07%<br />

6 China 0.01 0.06 0.03 0.01 0.00 -27.62 0.03%<br />

7 Myanmar 0.06 0.08 0.27 0.00 0.00 0.00%<br />

11 Malaysia 0.49 0.71 0.43 0.00 0.00 0.00%<br />

13 Viet Nam 0.09 0.08 0.45 0.00 0.00 0.00%<br />

Sumber: ITC (Satuan Juta US$)<br />

Berbeda dengan Tabel 2.2, pada Tabel 2.3. memperlihatkan<br />

data impor <strong>HS</strong> <strong>0908</strong> Jepang dari Dunia. Memperhatikan nilai ekspor<br />

dan impornya saja, terlihat bahwa Jepang bukan penghasil komoditi<br />

<strong>HS</strong> <strong>0908</strong>, melainkan negara pengimpor <strong>HS</strong> <strong>0908</strong>. Trend impor <strong>HS</strong><br />

<strong>0908</strong> Jepang dari Dunia selama 5 (lima) tahun terakhir (2006 sd<br />

2010) mengindikasikan pertumbuhan yang cukup baik yaitu dengan<br />

trend sebesar 25,38.<br />

Negara pengekspor <strong>HS</strong> <strong>0908</strong> utama ke Jepang adalah<br />

Guatemala (1), Indonesia (2), India (3), Srilangka (4) dan Colombia<br />

(5). China berada pada peringkat 6 yang disusul oleh Myanmar (7),<br />

Malaysia (11) dan Vietnam (13). Pertumbuhan ekspor Indonesia<br />

13


selama 5 (lima) tahun terakhir menunjukkan tren positif yaitu sebesar<br />

15,95, dari nilai ekspor sebesar US$ 3,73 juta pada tahun 2006<br />

menjadi US$6,67 juta pada tahun 2010 atau peningkatan sebesar<br />

79%. Indonesia unggul dibandingkan dengan negara anggota<br />

ASEAN lainnya untuk ekspor komoditi ini ke Jepang.<br />

2. Potensi Pasar Ekspor <strong>HS</strong> <strong>0908</strong> di Jepang<br />

Memperhatikan data pada Tabel 2.2. dan 2.3, terlihat bahwa<br />

Jepang tidak menghasilkan komoditi <strong>HS</strong> <strong>0908</strong>, namun banyak<br />

membutuhkan komoditi ini dari dunia terbukti dari trend impor yang<br />

terus meningkat selama lima tahun terakhir.<br />

4.60% 0.26%<br />

41.97%<br />

53.17%<br />

Guatemala<br />

Indonesia<br />

India<br />

Others<br />

Gambar 2.2. Pangsa pasar Eksportir <strong>HS</strong> <strong>0908</strong> ke Jepang<br />

Tahun 2010<br />

Gambar 2.2 merupakan visualisasi eksportir <strong>HS</strong> <strong>0908</strong> ke<br />

Jepang pada tahun 2010, dimana peringkat pertama adalah<br />

Guatemala dengan pangsa 53,17%, lalu Indonesia di peringkat<br />

kedua dengan pangsa sebesar 41,97% dan India di peringkat ketiga<br />

14


dengan pangsa sebesar 4,60%. Sedangkan 0,26% lagi berasal dari<br />

berbagai negara seperti Srilangka, Colombia, China dll.<br />

Tabel 2.4. Potensi Ekspor <strong>HS</strong> <strong>0908</strong> <strong>Biji</strong> <strong>Pala</strong> Indonesia ke Jepang<br />

Tahun 2010<br />

<strong>HS</strong> Code Produk Impor Jpn Ekspor Ina Impor Jpn Potensi<br />

dr Ina ke Dunia dr Dunia Ekspor Ina*<br />

<strong>0908</strong>10 Nutmeg 5.91 52.66 5.94 0.03<br />

<strong>0908</strong>20 Mace 0.76 33.44 0.76 0.00<br />

<strong>0908</strong>30 Cardamoms 0.00 11.69 9.19 9.19<br />

Sumber: ITC (Satuan Juta US$)<br />

*Indicative<br />

Berdasarkan data pada Tabel 2.4, terlihat bahwa potensi<br />

ekspor pala sudah hampir terpenuhi, terlebih untuk bunga pala<br />

(mace). Untuk <strong>HS</strong> <strong>0908</strong>10 biji pala, pada tahun 2010 Jepang<br />

mengimpor dari Indonesia sebesar US$ 5,91 juta, sedangkan<br />

Jepang mengimpor dari dunia sebanyak US$ 5,94 juta, sehingga<br />

indikatif potensi ekspor biji pala Indonesia ke Jepang adalah<br />

US$ 0,03 juta.<br />

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa<br />

Indonesia merupakan eksportir biji pala terbesar di Jepang karena<br />

menguasai 99% pangsa pasar Jepang. Demikian juga untuk <strong>HS</strong><br />

<strong>0908</strong>20 bunga pala, Indonesia merupakan pemasok seluruh bunga<br />

pala di Jepang.<br />

Berbeda dengan pala, untuk <strong>HS</strong> <strong>0908</strong>30 <strong>Kapulaga</strong>, Jepang<br />

tidak mengekspor komoditi ini dari Indonesia padahal Indonesia<br />

mengekspor komoditi ini ke Dunia sebanyak US$ 11,69 juta dan<br />

Jepang hanya membutuhkan US$ 9,19 juta dari dunia. Apabila<br />

Indonesia memfokuskan ekspor kapulaga hanya ke Jepang, maka<br />

15


Indonesia akan menjadi pemasok <strong>HS</strong> <strong>0908</strong> No. 1 di Jepang. Namun<br />

demikian, Jepang banyak mengimpor kapulaga dari Guatemala.<br />

3. Kebijakan Impor <strong>HS</strong> <strong>0908</strong> di Jepang<br />

a. Peraturan Impor<br />

i. Plant Protection Act (PPA), spices yang tidak melalui<br />

proses packaging atau dalam keadaan segar (fresh) harus<br />

melalui prosedur karantina yaitu pemeriksaan kadar<br />

kontaminasi dari hama atau tumbuhan yang dilarang<br />

dalam Plant Protection Act. Prosedur karantina dilakukan<br />

di bandara dan pelabuhan. Rempah-rempah yang segar<br />

namun didalam package tidak akan diperiksa berdasarkan<br />

PPA namun berdasarkan Food Sanitation Inspection.<br />

Tanah tidak diizinkan melekat pada komoditi yang diimpor.<br />

ii.<br />

Food Sanitation Act, berdasarkan Peraturan Menteri<br />

Kesehatan Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang No.<br />

370 mengenai "Standards and Criteria for Food and<br />

Additives" dibawah Food Sanitation Act, ditetapkan<br />

mengenai batas standar residu pestisida yang terdapat<br />

pada rempah-rempah. Apabila produk/komiditi yang<br />

diimpor melebihi ambang batas yang ditentukan maka<br />

produk/komoditi tersebut tidak diizinkan beredar di pasar<br />

Jepang dan akan diberikan arahan selanjutnya.<br />

16


iii.<br />

Customs Act, Berdasarkan peraturan ini, cargo impor<br />

yang tidak sesuai dengan labelnya maka cargo tersebut<br />

tidak diperkenankan masuk wilayah Jepang.<br />

b. Peraturan Penjualan Produk<br />

i. Food Sanitation Act. Penjualan produk yang<br />

mengandung zat berbahaya atau beracun atau tidak<br />

bersih dilarang. Spices yang dijual dalam kemasan wajib<br />

mematuhi aturan labeling dalam Food Sanitation Act.<br />

ii.<br />

Act on Specified Commercial Transactions. Peraturan<br />

ini dimaksudkan agar ‘transaksi jenis tertentu’ dijalankan<br />

dengan adil dan benar untuk melindungi hak konsumen.<br />

Transaksi tertentu meliputi: (i) door-to-door sales, (ii) mail<br />

order sales, (iii) telemarketing sales, (iv) chain sales<br />

(multilevel marketing), (v) specific continuous service<br />

provision transactions, dan (vi) transaksi yang<br />

menawarkan kesempatan bisnis.<br />

iii.<br />

Act on the Promotion of Sorted Garbage Collection<br />

and Recycling of Containers and Packaging. Setiap<br />

produk yang dikemas, wadah yang digunakan harus dapat<br />

didaur ulang, namum peraturan ini tidak berlaku pada<br />

perusahaan skala kecil.<br />

17


c. Daftar Instansi Terkait Peraturan Impor Rempah-Rempah<br />

Plant Protection Act<br />

Plant Protection Division, Food Safety and<br />

Consumer Affairs Bureau, Ministry of<br />

Agriculture, Forestry and Fisheries<br />

Food Sanitation Act<br />

Inspection and Safety Division, Department of<br />

Food Safety, Pharmaceutical and Food Safety<br />

Bureau, Ministry of Health, Labour and Welfare<br />

Customs Tariff Act<br />

Customs and Tariff bureau, Ministry of Finance<br />

Japan<br />

TEL: +81-3-3502-8111<br />

http://www.maff.go.jp<br />

TEL: +81-3-5253-1111<br />

http://www.mhlw.go.jp<br />

TEL: +81-3-3581-4111<br />

http://www.mof.go.jp<br />

Act for Standardization and Proper Labeling of Agricultural and Forestry<br />

Products<br />

Labelling and Standards Division, Food Safety<br />

and Consumer Affairs Bureau, Ministry of<br />

Agriculture, Forestry and Fisheries<br />

Measurement Act<br />

Measurement and Intellectual Infrastructure<br />

Division, Industrial Science and Technology<br />

Policy and Environment Bureau, Ministry of<br />

Economy, Trade and Industry<br />

Health Promotion Act<br />

Food and Labeling Division, Consumer Affairs<br />

Agency<br />

TEL: +81-3-3502-8111<br />

http://www.maff.go.jp<br />

TEL: +81-3-3501-1511<br />

http://www.meti.go.jp<br />

TEL: +81-3-3507-8800<br />

http://www.caa.go.jp<br />

Act against Unjustifiable Premiums and Misleading Representations<br />

Representation Division, Consumer Affairs<br />

TEL: +81-3-3507-8800<br />

Agency<br />

http://www.caa.go.jp<br />

Act on Specified Commercial Transactions<br />

Consumer Advice Office, Ministry of Economy, TEL: +81-3-3501-1511<br />

Trade and Industry<br />

http://www.meti.go.jp<br />

Consumer Safety Division, Consumer Affairs<br />

TEL: +81-3-3507-8800<br />

Agency<br />

http://www.caa.go.jp<br />

Act on the Promotion of Sorted Garbage Collection and Recycling of Containers<br />

and Packaging/Act on the Promotion of Effective Utilization of Resources<br />

Recycling Promotion Division, Industrial Science TEL: +81-3-3501-1511<br />

and Technology Policy and Environment Bureau,<br />

http://www.meti.go.jp<br />

Ministry of Economy, Trade and Industry<br />

Office for Recycling Promotion, Waste<br />

TEL: +81-3-3581-3351<br />

Management and Recycling Department,<br />

Ministry of the Environment<br />

http://www.env.go.jp<br />

18


Food Industry Policy Division, General Food<br />

Policy Bureau, Ministry of Agriculture, Forestry<br />

and Fisheries<br />

Unfair Competition Prevention Act/Trademark Act<br />

Intellectual Property Policy Office, Economic and<br />

Industrial Policy Bureau, Ministry of Economy,<br />

Trade and Industry<br />

General Affairs Division, Japan Patent Office,<br />

Ministry of Economy, Trade and Industry<br />

TEL: +81-3-3502-8111<br />

http://www.maff.go.jp<br />

TEL: +81-3-3501-1511<br />

http://www.meti.go.jp<br />

TEL: +81-3-3581-1101<br />

http://www.jpo.go.jp<br />

4. Saluran Distribusi <strong>HS</strong> <strong>0908</strong> di Jepang<br />

Gambar dibawah ini mendeskripsikan alur distribusi komoditi <strong>HS</strong><br />

<strong>0908</strong> di Jepang dari petani sampai ke tangan konsumen.<br />

Farmers<br />

Growers & Pick up Service Provider<br />

Urban Brokers<br />

Exporters<br />

Trading Firms/Importers<br />

Spice Manufacturers<br />

Primary Wholesalers<br />

Secondary Wholesalers<br />

Retailers, Mass Merchandisers,<br />

Convenience Stores,<br />

Department Stores, General<br />

Retailers<br />

Restaurant<br />

Industry, Catering<br />

Industry<br />

Processed Food<br />

Manufacturers : Seasoning<br />

manufacturers, Sauce<br />

manufacturers, Curry<br />

manufacturers, Snack food<br />

manufacturers, Others<br />

Consumers<br />

Gambar 2.3. Alur Distribusi <strong>HS</strong> <strong>0908</strong> di Jepang<br />

19


5. Hambatan Lainnya<br />

1. Tarif. Sejak 1 Januari 2011 bea masuk impor untuk biji pala<br />

dalam skema Indonesia-Japan EPA, ASEAN-Japan CEP sudah<br />

dihapuskan, sehingga tarif bukan lagi hambatan bagi Indonesia<br />

untuk mengekspor biji pala dan kapulaga ke Jepang.<br />

2. Promosi dan pemasaran <strong>HS</strong> <strong>0908</strong>. Untuk meningkatkan<br />

pangsa pasar dan penetrasi pasar, Indonesia dapat<br />

meningkatkan pemasaran produknya secara lebih efisien dan<br />

agresif.<br />

20


BAB III. PELUANG DAN STRATEGI<br />

I. Peluang<br />

1. Harga Per Unit.<br />

Tabel 3.1. Harga Ekspor Per Unit <strong>HS</strong> <strong>0908</strong> ke Jepang Tahun 2010<br />

Rank Eksportir Harga (US$/ton)<br />

Selisih Harga dari<br />

Exportir No. 1<br />

World 17,833 -6,373<br />

Tarif % @ Jpn<br />

1 Guatemala 24,206 0 0<br />

2 Indonesia 12,998 -11,208 0<br />

3 India 27,074 2,868 0<br />

4 Sri Lanka 27,000 2,794 0<br />

Sumber : ITC (Satuan US$/ton)<br />

Berdasarkan data pada Tabel 3.1. terlihat bahwa harga ekspor<br />

<strong>HS</strong> <strong>0908</strong> US$ 11.208/ton lebih murah dibandingkan harga yang<br />

diekspor oleh Guatemala sebagai eksportir <strong>HS</strong> <strong>0908</strong> nomor 1 di<br />

Jepang. Dengan harga yang lebih murah ini, seyogyanya<br />

Indonesia dapat memimpin pasar <strong>HS</strong> <strong>0908</strong> di Jepang.<br />

2. Jarak. Berdasarkan analisa pada tabel 2.4 Indonesia sudah<br />

menjadi market leader untuk biji dan bunga pala, namun<br />

Jepang sama sekali tidak mengimpor kapulaga dari Indonesia<br />

melainkan dari Guatemala. Padahal Indonesia juga merupakan<br />

penghasil kapulaga dan pengekspor kapulaga ke dunia.<br />

Memperhatikan jarak Indonesia yang lebih dekat dengan<br />

Jepang dibandingkan dengan Guatemala, dan didukung<br />

dengan harga jual komoditi Indonesia yang lebih murah,<br />

diharapkan Jepang mau mengimpor kapulaga dari Indonesia.<br />

21


II.<br />

Strategi<br />

Guna mempertahankan keunggulan komditi pala dan kapulaga<br />

Indonesia dengan negara pesaing lainnya, maka para petani dan<br />

pengusaha Indonesia hendaknya dapat melakukan hal-hal sebagai<br />

berikut :<br />

a. Berpartisipasi dalam Pameran Dagang. Jepang selalu<br />

menyelenggarakan berbagai pameran terkait spices setiap<br />

tahunnya. Sehubungan dengan hal tersebut, petani/pengusaha<br />

pala dan kapulaga diharapkan dapat turut berpartisipasi<br />

mengikuti pameran tersebut guna memperkenalkan dan<br />

meningkatkan pemasaran produk dimaksud di Jepang.<br />

b. Proaktif dengan Perwakilan Dagang di Luar Negeri. Para<br />

petani/pengusaha/asosiasi terkait <strong>HS</strong> <strong>0908</strong> Indonesia diharapkan<br />

dapat secara proaktif menghubungi perwakilan dagang Luar<br />

Negeri Indonesia di Jepang (Tokyo dan <strong>Osaka</strong>) untuk meminta<br />

informasi mengenai pasar, pameran dan perkembangan komoditi<br />

pala dan kapulaga.<br />

c. Menjalin kerjasama dengan Asosiasi setempat. KADIN<br />

ataupun Asosiasi petani pala dan kapulaga Indonesia dapat<br />

menghubungi Asosiasi terkait komoditi tersebut di Jepang untuk<br />

menjalin kerjasama yang nantinya menjadi wadah untuk bertukar<br />

informasi dan saling mempelajari lebih dalam mengenai standar<br />

atau mutu yang diterapkan pemerintah Jepang.<br />

22


BAB IV. INFORMASI PENTING<br />

1. TPO dan/atau Kedutaan Jepang di Indonesia<br />

Kedutaan Besar Jepang Jakarta<br />

Duta Besar : Yoshinori KATORI<br />

Jl.M. H. Thamrin Kav. 24, Jakarta<br />

Pusat 10350, Indonesia<br />

Phone : (62-21) 3192-4308<br />

Fax : (62-21) 3192-5460<br />

Website : www.id.emb-Jepang.go.jp<br />

Konsulat Jenderal Jepang - Jakarta<br />

Konsul Jenderal : Yoshihiro<br />

TAKESHITA<br />

Jl. M.H. Thamrin Kav. 3,<br />

Jakarta Pusat 10350, Indonesia<br />

Phone : (62-21) 3192-4308<br />

Fax : (62-21) 3192-5460<br />

Konsulat Jenderal Jepang -<br />

Surabaya<br />

Konsul Jenderal : Masaaki<br />

TAKANO<br />

Jl. Sumatera 93,<br />

Surabaya, Jawa Timur, Indonesia<br />

Phone : (62-31) 503-0008<br />

Fax : (62-31) 503-0007<br />

Konsulat Jenderal Jepang - Medan<br />

Konsul Jenderal : Mr. Hiroshi<br />

HASHI<br />

Wisma BII, 5 th Floor, Jl. Diponegoro<br />

No. 18,<br />

Medan, Sumatera Utara, Indonesia<br />

Phone : (62-61) 457-5193<br />

Fax : (62-061) 457-4560<br />

Konsulat Jenderal Jepang -<br />

Makasar<br />

Konsul Jenderal : Mr. Noboru<br />

NOMURA<br />

Address : Jl. Jenderal Sudirman No.<br />

31, Makasar, Indonesia<br />

Phone : (62-411) 871-030, 872-323,<br />

851-882<br />

Fax : (63-61) 853-946<br />

Konsulat Jenderal Jepang Cabang<br />

Denpasar<br />

Konsul : Mr. Minoru SHIROTA<br />

Address : Jl. Raya Puputan No.<br />

170,<br />

Renon, Denpasar, Indonesia<br />

Phone : (62-361) 227-628<br />

Fax : (62-21) 231-308, 265-066<br />

23


2. Kamar Dagang Jepang<br />

Tokyo Chamber of Commerce<br />

& Industry (HQ)<br />

3-2-2 Marunouchi,<br />

Chiyoda-ku,<br />

Tokyo 100-0005 Japan<br />

T : (813) 3283 7523<br />

F : (813) 3216 6497<br />

W : www.tokyo-cci.or.jp/<br />

E: kokusai@tokyo-cci.or.jp<br />

Hiroshima Chamber of<br />

Commerce<br />

44 Matomachi 5-chome,<br />

Naka-ku<br />

Hiroshima 730 Japan<br />

T : (818) 2222 6610<br />

F : (818) 2211 0108<br />

W : www.hiroshimacci.or.jp/<br />

Kyoto Chamber of Commerce &<br />

Industry<br />

240 Shoshoicho Ebisugawa-agaru<br />

Karasumadori Nakakyo-ku 604,<br />

Japan<br />

T : (817) 5212 6450<br />

F : (817) 5255 0428<br />

W : www.kyo.or.jp/kyoto/e/<br />

E: shinkou@kyo.or.jp<br />

<strong>Osaka</strong> Chamber of Commerce<br />

& Industry<br />

2-8 Hommachi-Bashi,<br />

Chuo-ku<br />

<strong>Osaka</strong> 540-0029 Japan<br />

T : (816) 6944 6400<br />

F : (816) 6944 6293<br />

W : www.osaka.cci.or.jp/e/<br />

Fukuyama Chamber of Commerce<br />

and Industry<br />

2-10-1 Nishi-machi<br />

Fukuyama-City<br />

Hiroshima-Prefecture 720-0067<br />

Japan<br />

T : (818) 4921 2345<br />

F : (818) 4922 0100<br />

W : www.fukuyama.or.jp/e<br />

E: cci@fukuyama.or.jp<br />

Kawasaki Chamber of Commerce<br />

and Industry<br />

11-2, Ekimae Honcho,<br />

Kawasaki-ku<br />

Kawasaki 210 Japan<br />

T : (814) 4211 4111<br />

F : (814) 4211 4118<br />

W : www.kawasaki-cci.or.jp<br />

Okinawa Chamber of Commerce<br />

and Industry<br />

15-20 Chuo 4-chome<br />

Okinawa-shi 904 Japan<br />

T : (819) 8938 8022<br />

F : (819) 8938 2755<br />

W : www.okinawacci.or.jp<br />

E: info@okinawacci.or.jp<br />

Nagahama Chamber of Commerce<br />

and Industry<br />

10-1 Takada-cho<br />

Nagahama Shiga 526-0037<br />

Japan<br />

T : (817) 4962 2500<br />

F : (817) 4962 8001<br />

W : www.nagahama.or.jp<br />

E: cci@nagahama.or.jp<br />

24


3. Asosiasi Spices di Jepang<br />

All Nippon Spice Association<br />

2-13-1 Nishigahara,<br />

Kita-ku, Tokyo 114-0024.<br />

http://www.ansa-spice.com<br />

Phone: +81-3-3237-9360<br />

Japan Organic & Natural Foods Association (JONA)<br />

Takegashi Bldg. 3F, 3-5-3, Kyobashi<br />

Chuo-ku, Tokyo 104-0031<br />

Phone: +81-3-3538-1851<br />

Fax: +81-3-3538-1852<br />

http://www.jona-japan.org<br />

4. Daftar Pameran Terkait <strong>HS</strong> <strong>0908</strong> di Jepang<br />

Overall food<br />

products<br />

Dessert, cake,<br />

beverage<br />

Home-meal<br />

replacement<br />

(takeout food)<br />

FOODEX<br />

http://www3.jma.or.jp/foodex/ja TEL: +81-3-3434-3453<br />

International Hotel & Restaurant Show<br />

http://www.jma.or.jp/hcj TEL: +81-3-3434-1377<br />

Supermarket Trade Show<br />

http://www.smts.jp TEL: +81-3-5209-1056<br />

Dessert, Sweets & Drink Festival<br />

http://www.dainichiad.co.jp/html/fab TEL: +81-3-5294-0071<br />

ex/deza_top.htm<br />

FABEX<br />

http://www.fabex.jp TEL: +81-3-3523-2755<br />

5. Perwakilan Indonesia di Jepang<br />

KBRI Tokyo<br />

Duta Besar : Muhammad Lutfi<br />

Atase Perdagangan : Djatmiko Bris<br />

Witjaksono<br />

2-9 Highashi Gotanda, 5-chome,<br />

Shinagawa-ku,<br />

Tokyo-to, 141-0022, Japan<br />

Phone : (+81-3) 3441-4201<br />

Fax : (+81-3) 3447-1697<br />

Email :info@indonesianembassy.jp<br />

Website :<br />

www.indonesianembassy.jp<br />

<strong>ITPC</strong> <strong>Osaka</strong><br />

Kepala : Rosiane C. Frederick<br />

Wakil Kepala : Eko Priyantoro<br />

ITM4 J-8 Asia and Pacific Trade<br />

Center<br />

2-1-10 Nanko Kita, Suminoe-ku,<br />

<strong>Osaka</strong> 559-0034, Japan<br />

Tel : 06-66155350<br />

Fax : 06-6615-5351<br />

Website : http://www/itpc.or.jp<br />

25


KJRI <strong>Osaka</strong><br />

Konsul Jenderal : Ibnu Hadi<br />

Resona Semba Building 6th Floor,<br />

4-4-21,<br />

Minami Semba, Chuo-ku, <strong>Osaka</strong><br />

542-0081, Japan<br />

Phone : (81-6) 6252-9826<br />

Fax : (81-6) 6252-9872<br />

Email : kjri-osaka@indonesiaosaka.org<br />

Website : www.indonesia-osaka.org<br />

6. Daftar Importir Spices di Jepang<br />

No. Perusahaan Alamat Tel/Fax<br />

1. Hattons<br />

Merchandising<br />

Associates<br />

Tatsuno Shin-osaka Bldg, Room<br />

No.4C, 7-1-5, Nishi-nakajima,<br />

Yodogawa-ku, <strong>Osaka</strong><br />

T: 06-6390-1337/1341<br />

F : 06-6390-1338<br />

2. Japan Greentea<br />

Co.,Ltd.<br />

Moroto Bldg, 1-11-12, Shibuya,<br />

Shibuya-ku, Tokyo 150-0002<br />

T: 03-5464-1115/1120<br />

F: 03-5464-1116/1123<br />

3. P.K.Siam Co.,Ltd. 4-11-9 Kinishi Sumida-ku, Tokyo<br />

130-0013<br />

4. Sanei Gen FFI., Inc. 1-1-11 Sanwa-cho, Toyonaka,<br />

<strong>Osaka</strong> 561-8588<br />

T: 03-3625-7080<br />

F: 03-3625-7090<br />

T: 06-6333-0931<br />

F: 06-6333-0935<br />

5. K.Kobayashi &<br />

Co.,Ltd.<br />

Boueki Bldg 4F, 123, Higashi<br />

machi, Chuo-ku, Kobe-city,<br />

Hyogo<br />

T: 078-321-8431<br />

6. Kawachiya Foods<br />

Inc.<br />

4-6-12 Ueno, Daitoku, Tokyo T: 03-3831-2215<br />

F: 03-3831-2215<br />

7. Sonobe Shoten<br />

Co.,Ltd.<br />

8. Asia Shokai<br />

Corporation<br />

4-8-14, Shirako, Wakocity,<br />

Saitama Pref.<br />

2-5-18 Yuhigahama, Kamakuracity,<br />

Kanagawa Pref.<br />

T: 048-469-5170<br />

F: 048-469-5172<br />

T: 0467-22-2401<br />

F: 0467-23-7746<br />

9. Makuro Jp Kyohan Center 2F, 861-3<br />

Shimoichige, Kasama-city,<br />

Ibaraki Pref.<br />

T/F: 050-1202-9651<br />

26


10. Tomizawa Shoten<br />

Co.,Ltd.<br />

11. Amari Spice Foods<br />

Co.,Ltd.<br />

4-4-6 Haramachida, Machidacity,<br />

Tokyo 194-0013<br />

295,13 chome, Shinmachi ,<br />

Fushimi-ku, Kyoto-city, Kyoto<br />

T: 042-776-6488<br />

F: 042-776-6478<br />

T: 075-621-2447<br />

F: 075-621-2572<br />

12. S&B Foods Inc. 1-3-2 Hatchobori, Chuoku,<br />

Tokyo 104-0032<br />

13. Ogawa & Co.,Ltd. 4-1-11 Nihonbashi, Honacho<br />

Chuoku, Tokyo 103-0023<br />

14. Gaban Co.,Ltd. 9-12, 1-chome, Nyusen, Chuoku,<br />

Tokyo<br />

15. Stage Japan K.K. Kanda Daini Chuo Bldg 3F, 7,<br />

Midoyocho, Kanda, Chiyodaku,<br />

Tokyo 101-0053<br />

T: 03-3555-1277<br />

T: 03-3270-1548<br />

T: 03-3537-3020<br />

T: 03-3233-6300<br />

F: 03-3233-6311<br />

16. T.Hasegawa<br />

Co.,Ltd.<br />

4-14, 4 chome, Nihonbashi<br />

Honmachi, Chuoku, Tokyo 103-<br />

8431<br />

T: 03-3241-1151<br />

F: 03-3241-2835<br />

17. Yasuma Co.,Ltd. 5-23-2 Nishi Gotanda,<br />

Shibagawa-ku, Tokyo 141-8559<br />

18. House Foods Corp. 6-3, Kioicho, Chiyodaku, Tokyo<br />

102-8560<br />

19. T.O. Foods Co.,Ltd. 1-2-4 Minami Nagasaki,<br />

Toyoshima ku, Tokyo, 171-0052<br />

T: 03-3490-6955<br />

F: 03-3490-5265<br />

T: 03-3264-1231<br />

T: 03-3952-1381<br />

F: 03-3950-8693<br />

20. DKSH Japan K.K. 3-4-19 Miya Minatoku, Tokyo T: 03-3441-4515<br />

F: 03-5441-4522<br />

27


REFERENSI<br />

1. Bisnis UKM, November 2011. www.bisnisukm.com<br />

2. Japan Customs, November 2011. www.customs.go.jp<br />

3. Japan External Trade Organization, November 2011. www.jetro.go.jp<br />

4. Kedutaan Besar Jepang di Jakarta www.id.emb-japan.go.jp<br />

5. Kementerian Luar Negeri, November 2011, www.kemlu.go.id<br />

6. Kementerian Perdagangan, November 2011, www.kemendag.go.id<br />

7. Kompass: Connect business to business, Japan 2011, November<br />

2011. CD Database<br />

8. Ministry of Finance Japan, November 2011. www.mof.go.jp<br />

9. Trade Statistics for International Business Development, November<br />

2011. www.trademap.org<br />

10. Wikipedia, November 2011. www.wikipedia.org<br />

28

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!