Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah - perpustakaan ...
Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah - perpustakaan ...
Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah - perpustakaan ...
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
*Pengkajian Penataan Administrasi Pemerintahan Desa<br />
Di Kabupaten Kuantan Singingi<br />
70<br />
mencapai tujuan bersama (Rasyid, 1998<br />
: 139).<br />
Pemerintahan sebagai pelayan<br />
masyarakat (publik service) sudah<br />
seharusnya memberikan pelayanan yang<br />
berkualitas kepada masyarakat.<br />
Pelayanan yang berkualitas selaian<br />
bermanfaat bagi masyarakat juga<br />
bermanfaat terhadap citra aparat<br />
pemerintah itu sendiri. Dalam info PAN<br />
(1990 : 35) dikatakan bahwa: Kualitas<br />
pelayanan aparatur pemerintah kepada<br />
masyarakat merupakan tingkat efisiensi,<br />
efektivitas dan produktivitas dari sistem<br />
kemampuan<br />
kelembagaan,<br />
kepegawaian, dan ketatalaksanaan<br />
dalam mendorong, menumbuhkan serta<br />
memberikan pengayoman terhadap<br />
prakarsa dan pemenuhan kebutuhan<br />
pelaksanaan hak dan kewajiban<br />
masyarakat.<br />
Adanya perubahan dari desa<br />
menjadi kelurahan menuntut adanya<br />
penyesuaian perangkat dari perangkat<br />
desa menjadi perangkat kelurahan<br />
karena dalam kedua sistem<br />
pemerintahan itu walaupun setara tetapi<br />
komponen-komponen yang ada dalam<br />
birokrasinya berbeda. Satu masalah<br />
yang dapat muncul dalam pemberian<br />
pelayanan kepada masyarakat adalah<br />
kurang mampunya perangkat kelurahan<br />
yang baru untuk melayani masyarakat<br />
dengan baik. Padahal adanya perubahan<br />
status dari desa menjadi kelurahan<br />
membawa konsekuensi adanya<br />
peningkatan kualitas pelayanan yang<br />
diberikan kepada masyarakat.<br />
Menurut Widodo (2001 : 75),<br />
pelayanan yang diharapkan dan menjadi<br />
tuntutan pelayanan publik oleh<br />
organisasi publik yaitu pemerintah lebih<br />
mengarah pada pemberian layanan<br />
publik yang lebih professional, efektif,<br />
efesien, sederhana, transparan, terbuka,<br />
tepat waktu, responsive dan adatif.<br />
Pelayanan publik yang professional<br />
artinya pelayanan yang memiliki<br />
akuntabilitas dan responsibilitas dari<br />
pemberi layanan (aparatur pemerintah).<br />
Efektif, lebih mengutamakan pada<br />
pencapaian tujuan dan sasaran.<br />
Sederhana, mengandung arti prosedur<br />
tata cara pelayanan diselenggarakan<br />
secara mudah, cepat, tepat, tidak<br />
berbelit-belit, mudah dipahami dan<br />
mudah dilaksanakan oleh masyarakat<br />
yang meminta pelayanan. Kejelasan dan<br />
kepastian (transparan), mengandung<br />
arti adanya kejelasan dan kepastian<br />
mengenai prosedur tata cara pelayanan,<br />
persayaratan pelayanan baik secara<br />
teknis maupun administratif, unit kerja<br />
dan atau pejabat yang berwenang dan<br />
bertanggung jawab dalam memberikan<br />
pelayanan, rincian biaya atau tarif<br />
pelayanan dan tata cara pembayaran<br />
serta jadwal waktu penyelesaian<br />
pelayanan. Keterbukaan, mengandung<br />
arti semua proses pelayanan wajib<br />
diinformasikan secara terbuka agar<br />
mudah diketahui dan dipahami<br />
masyarakat baik diminta ataupun tidak.<br />
Efesiensi, mengandung arti persyaratan<br />
pelayanan hanya dibatasi pada hal-hal<br />
yang berkaitan langsung dengan<br />
pencapaian sasaran pelayanan dengan<br />
tetap memperhatikan keterpaduan<br />
antara persyaratan dengan produk<br />
pelayanan, mencegah adanya<br />
pengulangan pemenuhan persyaratan.<br />
Ketepatan waktu mengandung arti<br />
pelaksanaan pelayanan masyarakat<br />
dapat diselesaikan dalam waktu yang<br />
telah ditentukan. Responsif lebih<br />
mengarah pada daya tanggap dan cepat<br />
menanggapi apa yang menjadi masalah,<br />
kebutuhan dan aspirasi yang dilayani.<br />
Adatif mengandung arti cepat<br />
menyesuaikan tuntutan apa yang<br />
tumbuh dan berkembang di lingkungan<br />
sekitarnya.