30.01.2015 Views

Konservasi Benteng Van Der Wijck Gombong Kebumen Studi ...

Konservasi Benteng Van Der Wijck Gombong Kebumen Studi ...

Konservasi Benteng Van Der Wijck Gombong Kebumen Studi ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

6<br />

Yulianto, <strong>Konservasi</strong> <strong>Benteng</strong> <strong>Van</strong> <strong>Der</strong> <strong>Wijck</strong> <strong>Gombong</strong> <strong>Kebumen</strong> <strong>Studi</strong>...<br />

Mengetahui data-data struktur dan teknis bahan bangunan merupakan salah satu<br />

strategi dalam pelestarian (Puslitbangkim, 2000 : 56). Hal tersebut terutama digunakan<br />

untuk memprediksi kekuatan dan keamanan bangunan dalam memanfataakan<br />

bangunan dan perkuatan bangunan.<br />

Metode Penelitian<br />

Berdasarkan rumusan permasalahan penelitian yang ingin diselesaikan, maka<br />

penilitian ini bersifat deskriptif analitis, artinya memberikan gambaran tentang suatu<br />

fakta atau gejala tertentu yang diperoleh dalam penelitian (Tanudirdjo, 1988 : 34).<br />

Penelitian ini menggunakan metode penalaran induktiuf, yaitu suatu metode untuk<br />

menjelaskan suatu masalah yang mendasarkan pada data yang ada, sehingga<br />

memperoleh suatu pemecahan dan menghasilkan geberalisasi secara umum (Hadi,<br />

1986 : 42). Penelitian yang menggunakan metode induktif diawali dengan pengumpulan<br />

data dan beberapa data diperoleh dengan pengujian contoh benda uji di Laboratorium<br />

Bahan Konstruksi Teknik FTSP UII Yogyakarta dan Laboratorium Bahan Puslitbangkim<br />

Bandung. Data yang terkumpul kemudian dialisis dengan disintesiskan dan kemudian<br />

disusun suatu kesimpulan atau generalisasi tanpa mengemukakan hipotesis (Mely,<br />

1977 : 42).<br />

Hasil Penelitian dan Pembahasan<br />

Deskripsi Fisik Lingkungan, Arsitektur dan Struktur<br />

Di komplek benteng VDW terdapat bangunan-bangunan lain yang dulunya<br />

digunakan sebagai tempat tinggal para serdadu dan perkantoran. <strong>Benteng</strong> VDW<br />

merupakan salah satu bangunan di kompleks militer Belanda di <strong>Gombong</strong>, selain<br />

makam (kerkhof), rumah tinggal perwira dan pengajar, penjara, rumah dapur, pos<br />

penjagaan, barak, ruang senam, ruang gambar, aula rekreasi, tempat latihan<br />

menembak, kantin (cantine), kolam renang, taman (plein), rumah sakit DKT<br />

(zienkenhuis), bengkel zeni (werkplaats der genie), lapangan terbuka (off camp) tempat<br />

bermain musik (muziektent), lapangan olahraga (sportveld), ruang kelas, asrama siswa,<br />

hotel, kantor pos (postkantoor), kamar bola (soos) dan fasilitas umum (kantor<br />

kawedanan) (Putranto, 2002, hlm. 31-56).<br />

<strong>Benteng</strong> VDW terletak relatif ditengah-tengah kompleks militer dengan orientasi<br />

bangunan menghadap arah barat daya dan di depan benteng terdapat jalan masuk +<br />

200 m. Di sekeliling luar bangunan terdapat parit, yang bila dilihat dari ukurannya (lebar<br />

1.5 m dan dalam parit 0.6 m) difungsikan sebagai sarana drainase dibandingkan dengan<br />

fungsi perlindungan dari serangan musuh. Sekarang, kondisi parit tersebut sudah<br />

tertutup, kecuali disisi utara bangunan yang terbuka kondisinya. <strong>Benteng</strong> VDW memiliki<br />

denah berbentuk segi delapan (octagonal), tiap-tiap sisi luar berukuran 34.7 m. Jarak<br />

innercourt diukur dari dinding dalam sisi barat daya sampai sisi timur laut adalah 47.45<br />

m. Bagian dalam bangunan sebagai innercourt berukuran 40 x 40 m dengan perkerasan<br />

bata disusun tegak (rollaag). Pada saat ini di tengah innercourt terdapat kolam dan air<br />

mancur serta perkerasan bata sudah dilapisi dengan aspal (Observasi, 2000).<br />

<strong>Benteng</strong> VDW merupakan bangunan dua lantai, di lantai satu terdiri dari 48 ruang,<br />

yang terbagi menjadi 16 ruang kecil yang terletak di sudut bangunan dan 32 ruang<br />

sedang yang berlokasi di keempat sisi bangunan, yang masing-masing berukuran 8.2<br />

m x 6.5 m dan 8.2 m x 13.5 m. Di lantai kedua, terdapat 36 ruang yang terdiri dari 16<br />

buah ruang berukuran besar (pada sisi bangunan) yang masing-masing berukuran 8.2<br />

m x 20.8 m, dan 20 buah ruang berukuran kecil (pada sudut bangunan). Antar ruang di<br />

lantai satu dihubungkan koridor dengan lebar 1.8 m sehingga ruang-<br />

LOGIKA, Vol. 3, No. 2, Juli 2006 ISSN: 1410-2315

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!