06.02.2015 Views

Rencana Strategis (Renstra) - Pemerintah Kota Bandung

Rencana Strategis (Renstra) - Pemerintah Kota Bandung

Rencana Strategis (Renstra) - Pemerintah Kota Bandung

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

1.1. LATAR BELAKANG<br />

Peningkatan Kinerja <strong>Pemerintah</strong> Daerah menjadi isu penting<br />

seiring dengan meningkatnya tuntutan masyarakat dan kompleksitas<br />

permasalahan yang harus ditangani. Salah satu aspek penting dalam<br />

upaya peningkatan kinerja <strong>Pemerintah</strong> Daerah adalah melalui kebijakan<br />

Makro dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di <strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong> yang mengacu pada Peraturan Daerah <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> Nomor<br />

08 Tahun 2008 Tentang <strong>Rencana</strong> Pembangunan Jangka Panjang Daerah<br />

( RPJPD ) Tahun 2005-2025 dan Peraturan Daerah <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> Nomor<br />

09 Tahun 2009 Tentang <strong>Rencana</strong> Pembangunan Jangka Menengah<br />

Daerah ( RPJMD ) Tahun 2009 – 2013 yang harus diaplikasikan dan<br />

diimplementasikan ke dalam Visi dan Misi Dinas Koperasi UKM dan<br />

Perindustrian Perdagangan sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi serta<br />

kewenangan sebagai salah satu SKPD yang dibentuk berdasarkan<br />

Peraturan Daerah <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> Nomor 13 Tahun 2007 Tentang<br />

pembentukan dan susunan Dinas Daerah silingkungan <strong>Pemerintah</strong> <strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong>.<br />

Dengan menuangkan dalam bentuk RENSTRA SKPD yang<br />

memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan<br />

pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat<br />

Daerah (SKPD).<br />

1


Dalam implementasinya Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian<br />

Perdagangan <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> sebagai lembaga teknis yang mempunyai<br />

Tugas Pokok dan Fungsi dalam melaksanakan sebagian kewenangan<br />

daerah dibidang Koperasi UKM dan perindustrian Perdagangan yang<br />

memiliki peran dan fungsi merumuskan kebijakan teknis dan operasional<br />

bidang Koperasi ,UKM,Industri dan Perdagangan. Harus memiliki<br />

dokumen yang akurat dan implementatif sehingga dapat dijadikan sebagai<br />

acuan dan arahan untuk mengembangkan dan menjalankan fungsi dan<br />

peranannya dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat.<br />

RENSTRA merupakan komitmen Dinas Koperasi UKM dan<br />

Perindustrian Perdagangan <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> yang digunakan sebagai tolok<br />

ukur dan alat bantu bagi perumusan kebijakan penyelenggaraan<br />

pemerintahan khususnya dalam kebijakan Makro dalam rangka<br />

meningkatkan kesejahteraan Masyarakat khususnya dalam<br />

pengembangan atau pelayanan dibidang Koperasi UKM dan Perindustrian<br />

Perdagangan <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> serta sebagai pedoman dan acuan dalam<br />

mengembangkan dan meningkatkan kinerja sesuai dengan kewenangan,<br />

tugas pokok dan fungsi Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian<br />

Perdagangan <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> dengan mempertimbangkan kekuatan dan<br />

kelemahan yang dimiliki, serta peluang dan ancaman yang dihadapi<br />

dalam rangka mendukung pencapaian visi <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong>, yaitu<br />

“ Memantapkan <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> sebagai <strong>Kota</strong> Jasa Bermartabat “.<br />

1.2. LANDASAN HUKUM<br />

1. Undang-Undang Nomor 02 Tahun 1981 tentang Metrologi<br />

Legal;<br />

2. Undang-Undang Nomor 05 Tahun 1984 tentang Perindustrian;<br />

3. Undang Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian;<br />

4. Undang-Undang Nomor 08 Tahun 1999 tentang Perlindungan<br />

Konsumen;<br />

2


5. Undang-Undang Nomor 58 Tahun 2003 Tentang Pengelolaan<br />

Keuangan Daerah;<br />

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem<br />

Perencanaan Pembangunan Nasional Program Pembangunan<br />

Nasional;<br />

7. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang <strong>Pemerintah</strong>an<br />

Daerah yang telah diubah kedua kalinya dengan Undang-<br />

Undang Nomor 12 Tahun 2008;<br />

8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang <strong>Rencana</strong><br />

Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPJPN) Tahun<br />

2005-2025;<br />

9. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro<br />

Kecil dan menengah;<br />

10. Peraturan <strong>Pemerintah</strong> Nomor 40 Tahun 2006 Tentang Tata<br />

Cara Penyusunan <strong>Rencana</strong> pembangunan;<br />

11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2010<br />

Tentang <strong>Rencana</strong> Pembangunan Jangka Menengah Nasional;<br />

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007<br />

Tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13<br />

Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan<br />

Daerah;<br />

13. Peraturan Daerah <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> Nomor 03 Tahun 2006<br />

Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong><br />

Nomor 02 Tahun 2004 tentang <strong>Rencana</strong> Tata Ruang Wilayah<br />

(RTRW) <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong>;<br />

14. Peraturan Daerah <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> Nomor 08 Tahun 2007<br />

Tentang Urusan <strong>Pemerintah</strong>an Daerah <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong>;<br />

15. Peraturan Daerah <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> Nomor 13 Tahun 2007<br />

Tentang pembentukan dan susunan Dinas Daerah dilingkungan<br />

<strong>Pemerintah</strong> <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong>;<br />

3


16. Peraturan Daerah <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> Nomor 08 Tahun 2008<br />

Tentang <strong>Rencana</strong> Pembangunan Jangka Panjang Daerah<br />

(RPJPD) Tahun 2005-2025;<br />

17. Peraturan Daerah <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> Nomor 09 Tahun 2009<br />

Tentang <strong>Rencana</strong> Pembangunan Jangka Menengah Daerah<br />

(RPJMD) <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> Tahun 2009-2013;<br />

18. Peraturan Daerah <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> Nomor 12 tahun 2009<br />

Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja <strong>Pemerintah</strong> <strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong>;<br />

19. Peraturan Daerah <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> Nomor 23 Tahun 2009<br />

Tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah;<br />

20. Peraturan Walikota <strong>Bandung</strong> Nomor 475 Tahun 2008 tentang<br />

Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi Pada<br />

Lembaga Teknis Daerah <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong>;<br />

21. Peraturan Walikota Nomor 413 Tahun 2010 Tentang<br />

pembentukan dan susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis<br />

pada lembaga teknis Daerah dan Dinas Daerah dilingkungan<br />

pemerintah <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong>.<br />

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN<br />

1.3.1. Maksud<br />

Maksud dari penyusunan Revisi <strong>Rencana</strong> <strong>Strategis</strong> Dinas<br />

Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong><br />

adalah untuk memberikan arah dan pedoman bagi Dinas Koperasi<br />

UKM dan Perindustrian Perdagangan <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> dalam<br />

melaksanakan tugas dan fungsi khususnya dalam kurun waktu<br />

2 ( dua ) tahun ke depan yaitu dari tahun 2012 sampai dengan<br />

Tahun 2013.<br />

4


1.3.2. Tujuan<br />

Adapun tujuannya adalah :<br />

1. mengoptimalkan tugas pokok, fungsi dan peran Dinas<br />

Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan <strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong> sebagai institusi pembangunan ekonomi dalam<br />

mencapai target pencapaian <strong>Rencana</strong> Pembangunan<br />

Jangka Menengah Daearah (Revisi RPJMD) <strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong> Tahun 2009-2013.<br />

2. menjadi acuan dalam penyusunan <strong>Rencana</strong> Kerja<br />

Tahunan Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian<br />

Perdagangan <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong>.<br />

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN<br />

1.4.1. BAB I PENDAHULUAN<br />

A. Latar Belakang<br />

Mengemukakan secara ringkas pengertian <strong>Renstra</strong><br />

SKPD, fungsi <strong>Renstra</strong> SKPD dalam penyelenggaraan<br />

pembangunan daerah, proses penyusunan <strong>Renstra</strong><br />

SKPD, keterkaitan <strong>Renstra</strong> SKPD dengan RPJMD,<br />

<strong>Renstra</strong> K/L dan <strong>Renstra</strong> provinsi/kabupaten/kota, dan<br />

dengan Renja SKPD<br />

B. Landasan Hukum<br />

Memuat penjelasan tentang undang-undang,<br />

peraturan pemerintah, Peraturan Daerah, dan ketentuan<br />

peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur<br />

organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan SKPD, serta<br />

pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan<br />

perencanaan dan penganggaran SKPD.<br />

5


C. Maksud dan Tujuan<br />

Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari<br />

penyusunan <strong>Renstra</strong> SKPD.<br />

D. Sistematika Penulisan<br />

Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan<br />

<strong>Renstra</strong> SKPD, serta susunan garis besar isi dokumen.<br />

1.4.2 BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD<br />

Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi)<br />

SKPD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan<br />

daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya<br />

yang dimiliki SKPD dalam penyelenggaraan tugas dan<br />

fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang<br />

telah dihasilkan melalui pelaksanaan <strong>Renstra</strong> SKPD periode<br />

sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas<br />

SKPD yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD<br />

periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan<br />

utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui<br />

<strong>Renstra</strong> SKPD ini.<br />

A. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD<br />

Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum<br />

pembentukan SKPD, struktur organisasi SKPD, serta<br />

uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon<br />

dibawah kepala SKPD. Uraian tentang struktur organisasi<br />

SKPD ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah<br />

personil, dan tata laksana SKPD (proses, prosedur,<br />

mekanisme)<br />

6


B. Sumber Daya SKPD<br />

Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber<br />

daya yang dimiliki SKPD dalam menjalankan tugas dan<br />

fungsinya, mencakup sumber daya manusia,<br />

asset/modal, dan unit usaha yang masih operasional.<br />

C. Kinerja Pelayanan SKPD<br />

Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja<br />

SKPD berdasarkan sasaran/target <strong>Renstra</strong> SKPD<br />

periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib,<br />

dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD dan/atau<br />

indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah<br />

diratifikasi oleh pemerintah<br />

D. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan<br />

SKPD<br />

Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap<br />

<strong>Renstra</strong> K/L dan <strong>Renstra</strong> SKPD kabupaten/kota (untuk<br />

provinsi) dan <strong>Renstra</strong> SKPD provinsi (untuk<br />

kabupaten/kota), hasil telaahan terhadap RTRW, dan<br />

hasil analisis terhadap KLHS yang berimplikasi sebagai<br />

tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan<br />

SKPD pada lima tahun mendatang. Bagian ini<br />

mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran<br />

kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan<br />

pelayanan yang dibutuhkan.<br />

7


1.4.3. BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS<br />

DAN FUNGSI<br />

A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan<br />

Fungsi Pelayanan SKPD<br />

Pada bagian ini dikemukakan permasalahanpermasalahan<br />

pelayanan SKPD beserta faktor-faktor<br />

yang mempengaruhinya.<br />

B. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan<br />

wakil kepala daerah Terpilih<br />

Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi<br />

SKPD yang terkait dengan visi, misi, serta program<br />

kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih.<br />

Selanjutnya berdasarkan identifikasi permasalahan<br />

pelayanan SKPD, dipaparkan apa saja faktor-faktor<br />

penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang<br />

dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala<br />

daerah dan wakil kepala daerah tersebut. Faktor-faktor<br />

inilah yang kemudian menjadi salah satu bahan<br />

perumusan isu strategis pelayanan SKPD.<br />

C. Telaahan <strong>Renstra</strong> K/L dan <strong>Renstra</strong><br />

Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor<br />

penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari<br />

pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan<br />

pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran jangka menengah<br />

<strong>Renstra</strong> K/L ataupun <strong>Renstra</strong> SKPD provinsi/kabupaten/<br />

kota.<br />

8


D. Telaahan <strong>Rencana</strong> Tata Ruang Wilayah dan Kajian<br />

Lingkungan Hidup <strong>Strategis</strong><br />

Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor<br />

penghambat dan pendorong dari pelayanan SKPD yang<br />

mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau<br />

dari implikasi RTRW dan KLHS.<br />

E. Penentuan Isu-isu <strong>Strategis</strong><br />

Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari<br />

pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan<br />

pelayanan SKPD ditinjau dari :<br />

1. gambaran pelayanan SKPD;<br />

2. sasaran jangka menengah pada <strong>Renstra</strong> K/L;<br />

3. sasaran jangka menengah dari <strong>Renstra</strong> SKPD<br />

provinsi/kabupaten/kota;<br />

4. implikasi RTRW bagi pelayanan SKPD; dan<br />

5. implikasi KLHS bagi pelayanan SKPD<br />

Selanjutnya dikemukakan metoda penentuan isu-isu<br />

strategis dan hasil penentuan isu-isu strategis tersebut.<br />

Dengan demikian, pada bagian ini diperoleh informasi<br />

tentang apa saja isu strategis yang akan ditangani<br />

melalui <strong>Renstra</strong> SKPD tahun rencana.<br />

1.4.4. BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI<br />

DAN KEBIJAKAN<br />

A. Visi dan Misi SKPD<br />

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan<br />

visi dan misi SKPD sebagaimana dihasilkan pada B.2.1.7<br />

9


B. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD<br />

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan<br />

tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD<br />

sebagaimana dihasilkan pada<br />

C.1.8 (Perumusan Tujuan Pelayanan Jangka Menengah<br />

SKPD) dan C.1.9 (Perumusan Sasaran Pelayanan<br />

Jangka Menengah SKPD). Strategi dan Kebijakan<br />

SKPD.<br />

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan<br />

strategi dan kebijakan SKPD dalam lima tahun<br />

mendatang.<br />

1.4.5. BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN,<br />

INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN<br />

PENDANAAN INDIKATIF<br />

Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan<br />

kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan<br />

pendanaan indikatif sebagaimana dihasilkan dari C.1.12.<br />

(Perumusan rencana program, kegiatan, indikator kinerja,<br />

kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif).<br />

1.4.6. BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU<br />

PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD<br />

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang<br />

secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai<br />

SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk<br />

mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.<br />

10


2.1. GAMBARAN KONDISI UMUM DINAS KOPERASI UKM DAN<br />

PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG<br />

Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian<br />

Perdagangan <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> adalah lembaga teknis di lingkungan<br />

<strong>Pemerintah</strong> <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> yang melaksanakan urusan Pembinaan<br />

Koperasi,Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan.<br />

Pembentukan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan<br />

Perindustrian Perdagangan <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> didasarkan pada<br />

Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2009 Tentang susunan<br />

organisasi dan tata kerja <strong>Pemerintah</strong> <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> dan Peraturan<br />

Walikota <strong>Bandung</strong> Nomor 475 Tahun 2008 Tentang Rincian Tugas<br />

Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi pada lembaga Teknis Daerah<br />

<strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> dan Peraturan Walikota Nomor 413 Tahun 2010<br />

Tentang pembentukan dan susunan Organisasi Unit pelaksana<br />

Teknis pada lembaga teknis Daerah dan Dinas Daerah<br />

dilingkungan pemerintah <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong>.<br />

Berdasarkan Peraturan Daerah <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> Nomor 08<br />

Tahun 2007 Tentang Penyelenggaraan Urusan <strong>Pemerintah</strong>an<br />

Daerah <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> merupakan penjabaran dari Peraturan<br />

pemerintah Daerah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian<br />

Urusan Pemeruntahan anatara <strong>Pemerintah</strong> ,<strong>Pemerintah</strong> Daerah<br />

Provinsi,dan Pemrintah Kabupaten/<strong>Kota</strong>, berdasarkan pembagian<br />

urusan terdiri dari urusan Wajib adalah KUKM dan Urusan pilihan<br />

adalah Perindustrian dan Perdagangan.<br />

11


2.1.1. PELAYANAN KOPERASI DAN UKM<br />

1) Pembinaan dan Pengembangan Koperasi dan UKM<br />

a. Kelembagaan Koperasi, meliputi :<br />

pendaftaran dan fasilitasi penyusunan pengesahan<br />

Akta pendirian dan perubahan Koperasi<br />

inventarisasi koperasi dan penyediaan informasi<br />

koperasi Pembinaan pengelolaan ketatalaksanaan<br />

usaha koperasi<br />

serta pembinaan tata kelola koperasi, bimbingan<br />

dan penyuluhan dalam pembuatan laporan tahunan<br />

koperasi.<br />

b. Pengembangan usaha produksi dan jasa, usaha<br />

Konsumsi dan pengembangan koperasi simpan<br />

pinjam meliputi :<br />

Inventarisasi dan identifikasi data potensi ekonomi<br />

kewilayahan berbasis produksi dan jasa/konsumsi<br />

dan KSP<br />

fasilitasi peluang usaha pengembangan usaha<br />

koperasi<br />

jaringan kerjasama pemasaran produk unggulan.<br />

Memberikan bimbingan teknis manajemen<br />

usaha,studi kelayakan,<br />

Memfasilitasi akses pemasaran.<br />

fasilitasi sertifikasi dan akreditasi,<br />

promos Produk Koperasi produksi<br />

c. Pembinaan dan pengembangan lingkup usaha kecil<br />

dan mikro serta usaha menengah meliputi :<br />

inventarisasi dan identifikasi potensi UMKM.<br />

fasilitasi kemitraan dan pengembangan usaha.<br />

pengawasan pengelolaan dana bantuan<br />

pembiayaan dan permodalan .<br />

Pembinaan permodalan,pemasaran dan promosi,<br />

12


Pembinaan manajemen usaha dan keuangan<br />

UMKM.<br />

d. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan Koperasi<br />

dan UKM.<br />

2) Potensi Koperasi dan UKM<br />

a. Koperasi<br />

Jumlah Koperasi<br />

: 2.536 koperasi<br />

Koperasi Sehat : 446 Koperasi<br />

Anggota Koperasi<br />

: 549.020 orang<br />

Modal Sendiri : Rp. 3.084.149.000.000,-<br />

Volume Usaha : Rp. 3.186.932.000.000,-<br />

Asset : Rp. 4.606.832.000.000,-<br />

SHU : Rp. 945.417.000.000,-<br />

b. Potensi UKM<br />

SEKTOR/ KEGIATAN<br />

T A H U N<br />

2010 2011<br />

U K M 11.955 11.981<br />

USAHA KECIL 10.043 10.067<br />

USAHA MENENGAH 1.912 1.914<br />

2.1.2. PELAYANAN BIDANG PERINDUSTRIAN<br />

1) Pembinaan dan Pengembangan Bidang Perindustrian<br />

melalui Industri Formal dan Industri kecil Dagang Kecil<br />

Non Formal<br />

13


a. Pembinaan dan fasilitasi industri tekstil,produk tekstil<br />

dan mesin elektronik serta Aneka industri argo, kimia,<br />

logam, alat transportasi dan elektronika meliputi :<br />

Pengkajian rekomendasi;<br />

pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan<br />

usaha industri dan usaha kawasan industri.<br />

b. Pembinaan lingkup industri kecil non formal dan<br />

perdagangan barang dan jasa non formal yang<br />

meliputi :<br />

Pendataan potensi Industri kecil non formal dan<br />

Dagang kecil non formal;<br />

Fasillitasi bimbingan teknis dan penyuluhan;<br />

Fasilitasi kerjasama usaha dan produksi industri kecil<br />

non formal dan pedagang non formal.<br />

c. Pelayanan peningkatan teknologi produksi dan<br />

pemasaran meliputi :<br />

Peningkatan teknologi produksi dan pemasaran<br />

bidang industri agro, kimia, logam, mesin, alat<br />

tansportasi, elektronika, tekstil, produk tekstil dan<br />

aneka.<br />

2) Potensi Perindustrian<br />

a. Potensi Industri Formal dan Industri Kecil Non Formal,<br />

dari tahun 2010 s/d 2011<br />

JUMLAH UNIT USAHA<br />

SEKTOR / KEGIATAN<br />

Tahun 2010 Tahun 2011<br />

Industri Besar 29 29<br />

Industri Menengah 908 969<br />

Industri Kecil 3.406 3.433<br />

Industri Non Formal 11.906 12.026<br />

J U M L A H 16.249 16.457<br />

14


. Potensi Sentra Industri <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong><br />

1. Sentra Industri dan perdagangan Tekstil, produk Tekstil<br />

Cigondewah,<br />

2. Sentra Industri dan perdagangan sepatu Cibaduyut<br />

3. Sentra perdagangan Jeans Cihampelas<br />

4. Sentra Indsutri Rajut Binongjati<br />

5. Sentra Industri dan perdagangan kaos dan sablon suci<br />

6. Sentra Industri Tahu dan tempe Cibuntu<br />

7. sentra Industri Boneka sukamulya<br />

8. Sentra Industri tas kebonlega<br />

9. Sentra industri Boneka Warung Muncang<br />

10. Sentra Industri Sparepart Kiaracondong<br />

11. Sentra Industri Keramik Sukapura dan Kebonjayanti<br />

12. Sentra Las ketok dan perbengkelan Parakansaat.<br />

2.1.3. PELAYANAN BIDANG PERDAGANGAN<br />

1) Pembinaan dan Pengembangan Bidang Perdagangan<br />

melalui :<br />

Pembinaan dan fasilitasi lingkup Bimbingan usaha dan<br />

sarana perdagangan<br />

Perlindungan konsumen dan kemetrologian<br />

Eksport impor dan hubungan kerjasama luar negeri.<br />

Pengkajian rekomendasi.<br />

Pengawasan dan pengendalian penyelengaraan usaha<br />

perdagangan.<br />

15


2) Potensi Perdagangan Tahun 2010 - 2011<br />

SEKTOR / KEGIATAN<br />

Jumlah Unit Usaha<br />

Tahun 2010 Tahun 2011<br />

Perdagangan Besar 1.012 1.335<br />

Perdagangan Menengah 1.736 2.345<br />

Perdagangan Kecil 6.935 8.798<br />

Perdagangan Kecil Non Formal 90.093 90.213<br />

J u m l a h 99.776 102.691<br />

2.2. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS<br />

KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA<br />

BANDUNG<br />

A. Tugas Pokok<br />

Melaksanakan sebagian kewenangan daerah dibidang<br />

Koperasi UKM dan perindustrian Perdagangan, berdasarkan<br />

pada Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2007 dan Peraturan<br />

Walikota <strong>Bandung</strong> Nomor 475 Tahun 2008 dan Peraturan<br />

Walikota <strong>Bandung</strong> Nomor 413 Tahun 2010 Tentang<br />

pembentukan dan Susunan organisasi Unit Pelaksana Teknis<br />

pada Lembaga teknis Daerah dan Dinas daerah dilingkungan<br />

<strong>Pemerintah</strong> <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong>.<br />

B. Fungsi :<br />

Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan<br />

<strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> memiliki fungsi sebagai berikut :<br />

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang industri kecil dan<br />

dagang kecil non formal, industri formal, perdagangan,<br />

kelembagaan dan pendaftaran, pengembangan usaha<br />

koperasi aneka usaha dan simpan pinjam serta usaha kecil<br />

dan menengah;<br />

b. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di<br />

bidang industri kecil dan dagang kecil non formal, industri<br />

16


formal, perdagangan ,kelembagaan dan pendaftaran,<br />

pengembangan usaha koperasi aneka usaha dan simpan<br />

pinjam serta usaha kecil dan menengah;<br />

c. Pembinaan dan pelaksanaan dibidang industri kecil dan<br />

dagang kecil non formal, industri formal, perdagangan,<br />

kelembagaan dan pendaftaran, pengembangan usaha<br />

koperasi aneka usaha dan simpan pinjam serta usaha kecil<br />

dan menengah;<br />

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai<br />

dengan tugas dan fungsinya; dan<br />

e. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan laporan<br />

penyelenggaraan kegiatan Dinas.<br />

C. STRUKTUR ORGANISASI DINAS KOPERASI UKM DAN<br />

PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG, DATA<br />

KEPEGAWAI DAN KONDISI SARANA / PRASARANA<br />

Berdasarkan Peraturan <strong>Pemerintah</strong> Nomor 41 tahun<br />

2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan<br />

Daerah <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> Nomor 13 tahun 2008 tentang<br />

Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah yaitu<br />

Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan <strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong>.<br />

Struktur Organisasi Dinas Koperasi UKM dan<br />

Perindustrian Perdagangan <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> terdiri dari :<br />

A. Kepala Dinas<br />

B. Sekretaris, membawahkan :<br />

B.1. Kepala Sub Bagian Umum dan kepegawaian;<br />

B.2. Kepala Sub Bagian Keuangan dan Program;<br />

17


C. Kepala Bidang Industri Kecil dan Dagang Kecil Non Formal,<br />

membawahkan :<br />

C.1. Kepala Seksi Industri Kecil Non Formal;<br />

C.2. Kepala Seksi Perdagangan Barang dan Jasa Non<br />

Formal<br />

D. Kepala Bidang Industri Formal, membawahkan :<br />

D.1. Kepala Seksi Industri Tekstil, Produk Tekstil dan Mesin<br />

Elektronik;<br />

D.2. Kepala Seksi Industri Argo, Kimia, Logam, Alat<br />

Transportasi dan Elektronika.<br />

E. Kepala Bidang Perdagangan , membawahkan :<br />

E.1. Kepala Seksi Bimbingan Usaha dan Sarana<br />

Perdagangan;<br />

E.2. Kepala Seksi Perlindungan Konsumen dan<br />

Kemetrologian;<br />

E.3. Kepala Seksi Ekspor-Impor dan Hubungan Kerjasama<br />

Luar Negeri.<br />

F. Kepala Bidang Kelembagaan & Pendaftaran, membawahkan:<br />

F.1. Kepala Seksi Bina Kelembagaaan Koperasi<br />

F.2. Kepala Seksi Pendaftaran<br />

G. Kepala Bidang Pengembangan Usaha Koperasi Aneka<br />

Usaha dan Simpan Pinjam, membawahkan :<br />

G.1. Kepala Seksi Pengembangan Usaha Produksi dan Jasa<br />

G.2. Kepala Seksi Pengembangan Usaha Konsumsi<br />

G.3. Kepala Seksi Pengembangan Koperasi Simpan Pinjam<br />

H. Kepala Bidang Usaha Kecil Menengah, membawahkan :<br />

H.1. Kepala Seksi Usaha Kecil<br />

H.2. Kepala Seksi Usaha Menengah<br />

I. Kepala UPT Balatkop dan UKM, membawahkan :<br />

I.1. Kepala Sub Bagian Tata Usaha<br />

J. Kepala UPT Balai Industri, membawahkan :<br />

J.1. Kepala Sub Bagian Tata Usaha<br />

18


Secara lengkap Bagan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong><br />

dapat dilihat dalam Gambar 2.1.<br />

Gambar 2.1<br />

Struktur Organisasi Dinas Koperasi UKM dan Perindag <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong><br />

19


2.3 SUMBER DAYA SKPD<br />

Kepemerintahan yang baik (good governance) adalah<br />

prasyarat bagi terbentuknya pemerintahan yang efektif dan<br />

demokratis.<br />

Kepemerintahan yang baik digerakkan oleh prinsipprinsip<br />

partisipatif, penegakan hukum yang efektif, transparansi,<br />

responsif, kesetaraan, visi strategis, efektif dan efisien, profesional,<br />

akuntabel dan pengawasan yang efektif.<br />

Salah satu unsur penilaian yang sangat penting adalah<br />

Kecerdasan SDM Aparatur yang memiliki kontribusi, kapasitas dan<br />

kopentensi yang baik , Mampu menterjemahkan kebijakan publik ke<br />

dalam langkah-langkah operasional yang kreatif dan inovatif dengan<br />

orientasi pada kepentingan masyarakat.<br />

Dengan kaitan tersebut, peningkatan kualitas<br />

penyelenggaraan pemerintahan khususnya sumberdaya aparatur<br />

harus menjadi salah satu prioritas penting dan strategis dalam<br />

program saat ini dan di masa yang akan datang.<br />

Sumberdaya<br />

aparatur pemerintah menempati posisi strategis yang bukan saja<br />

mewarnai melainkan juga menentukan arah kemana suatu daerah<br />

akan dibawa.<br />

Kondisi pegawai Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian<br />

Perdagangan <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> berdasarkan golongan / kepangkatan<br />

sampai dengan Bulan Desember Tahun 2011 dapat dilihat pada tabel<br />

berikut ini :<br />

20


TABEL 2.1<br />

Kondisi Pegawai Dinas KUKM dan Perindag <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong><br />

Berdasarkan Kepangkatan / Golongan<br />

No Pangkat/Golongan Jumlah Keterangan<br />

1.<br />

2.<br />

3.<br />

4.<br />

5.<br />

6.<br />

7.<br />

8.<br />

9.<br />

10.<br />

11.<br />

12.<br />

PembinaTk. I, IV/b<br />

Pembina, IV/a<br />

Penata Tk.I, III/d<br />

Penata, III/c<br />

Penata Muda Tk.I, III/b<br />

Penata Muda, III/a<br />

Pengatur Tk. I, II/d<br />

Pengatur, II/c<br />

Pengatur Muda Tk.I, II/b<br />

Pengatur Muda, II/a<br />

Juru, I/c<br />

Juru Muda, I/a<br />

2<br />

8<br />

26<br />

11<br />

34<br />

31<br />

3<br />

-<br />

5<br />

3<br />

1<br />

1<br />

Jumlah 125<br />

PNS Dinas Koperasi,UKM dan Perindustrian <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong><br />

Berdasarkan Masa Kerja sampai dengan Bulan Desember Tahun 2011<br />

dapat dilihat pada tabel dibawah ini :<br />

Tabel 2.2<br />

Kondisi Pegawai Dinas KUKM & Perindag <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong><br />

Berdasarkan Masa Kerja<br />

NO MASA KERJA JUMLAH<br />

1 2 3<br />

1. 0 - 5 tahun 17 orang<br />

2. 6 - 10 tahun 7 orang<br />

3. 11 - 15 tahun 8 orang<br />

4. 16 - 20 tahun 33 orang<br />

5. 21 - 25 tahun 35 orang<br />

6. 26 - 30 tahun 23 orang<br />

7. > 30 tahun 2 orang<br />

21


PNS Dinas Koperasi,UKM dan perindustrian Perdagangan <strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong> Berdasarkan Tingkat Pendidikan sampai dengan Tahun 2011<br />

dapat dilihat pada tabel di bawah ini :<br />

Tabel 2.3<br />

Kondisi Pegawai Dinas KUKM & Perindag <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong><br />

Berdasarkan Tingkat Pendidikan<br />

No<br />

1.<br />

2.<br />

3.<br />

4.<br />

5.<br />

6.<br />

7.<br />

Tingkat<br />

Pendidikan<br />

S.III<br />

S.II<br />

S.I<br />

SARMUD<br />

SMA<br />

SMP<br />

SD<br />

Jumlah<br />

0<br />

11<br />

66<br />

3<br />

42<br />

1<br />

2<br />

Jumlah 125<br />

Ket.<br />

A. Kondisi Sarana dan Prasarana<br />

Kantor Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan <strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong> berdiri diatas lahan seluas 1514 M2 berada di Jalan<br />

Kawaluyaan Nomor 2 dengan asal-usul tanah dan bangunan milik<br />

<strong>Pemerintah</strong> <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong>. Secara umum kondisi sarana dan<br />

prasarana yang dimiliki dan dipergunakan dalam mendukung<br />

pelaksanaan kinerja Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian<br />

Perdagangan <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> da Kondisi Sarana dan Prasarana.<br />

22


Tabel 2.4<br />

Rekapitulasi Sarana Dan Prasarana<br />

Dinas KUKM & Perindag <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong><br />

Sampai Dengan Tahun 2011<br />

NO. NAMA BARANG BANYAKNYA<br />

KONDISI<br />

BARANG<br />

1. Air Conditioning Unit 9 Baik<br />

2. Alat Dapur Lain-lain 9 Baik<br />

3. Alat komunikasi Radio UHF Lain-lain 3 Baik<br />

4. Alat Pemanas Prosesing / Water Heater 1 Baik<br />

5. Alat Penghancur Kertas Globe 9 Baik<br />

6. Alat Rumah Tangga Lain-lain 12 Baik<br />

7. Alat Timbangan Biasa Lain-lain 1 Baik<br />

8. Amplifier 1 Baik<br />

9. Band Kas 1 Baik<br />

10. Bangku Tunggu 1 Baik<br />

11. Bangunan Gedung Kantor Permanen 7 Baik<br />

12. Bangunan Gedung Kantor Semi Permanen 14 Baik<br />

13. Camera + Attachment 7 Baik<br />

14. Cassette Recorder 2 Baik<br />

15. Cermin Besar (200 x 75 cn) 1 Baik<br />

16. Compact Disc. Player 4 Baik<br />

17. Disk Pack 1 Baik<br />

18. Dispenser 9 Baik<br />

19. Filling Besi/Metal 25 Baik<br />

20. Film Projector 4 Baik<br />

21. Gambar Presiden/Wakil Presiden 1 Baik<br />

22. Handy Cam 7 Baik<br />

23. Hard Disk 1 Baik<br />

24. Instalasi Pusat Pengatur Listrik Kapasitas Kecil 1 Baik<br />

25. Jam Elektronik 3 Baik<br />

26. Jeep 1 Baik<br />

27. Keyboard 1 Baik<br />

28. Kompor Gas 1 Baik<br />

29. Kursi Besi/Metal 1 Baik<br />

30. Kursi Biasa 9 Baik<br />

31. Kursi Kayu/Rotan/Bambu 9 Baik<br />

32. Kursi Kerja Pejabat Lain-lain 1 Baik<br />

33. Kursi Lipat 29 Baik<br />

34. Kursi Putar 27 Baik<br />

23


35. Kursi Putar 3 Kurang Baik<br />

36. Kursi Rapat 3 Baik<br />

37. Kursi Tamu 9 Baik<br />

38. Lambang Garuda Pancasila 2 Baik<br />

39. Lemari Besi 21 Baik<br />

40. Lemari Besi 1 Kurang Baik<br />

41. Lemari dan Arsip Pejabat Lain-lain 1 Baik<br />

42. Lemari Es 5 Baik<br />

43. Lemari Kaca 2 Baik<br />

44. Lemari kayu 17 Baik<br />

45. Lemari kayu 13 Kurang Baik<br />

46. Lemari kayu 1 Baik<br />

47. Loudspeaker 3 Baik<br />

48. Meja Besi/Metal 1 Baik<br />

49. Meja Biro 21 Baik<br />

50. Meja Biro 1 Kurang Baik<br />

51. Meja Bundar 1 Baik<br />

52. Meja Kayu/Rotan 2 Baik<br />

53. Meja Kerja Pejabat Lain-lain 1 Baik<br />

54. Meja Kerja Pejabat Lain-lain 1 Baik<br />

55. Meja Makan 2 Baik<br />

56. Meja Panjang 1 Baik<br />

57. Meja Rapat 6 Baik<br />

58. Meja Tambahan 1 Baik<br />

59. Meja Tamu Ruangan Biasa 2 Baik<br />

60. Meja Telpon 1 Baik<br />

61. Meja Tulis 19 Baik<br />

62. Mesin Absen (Time Recorder) 1 Baik<br />

63. Mesin Bor 2 Baik<br />

64. Mesin Cetak Tangan 1 Baik<br />

65. Mesin Ketik Elektronik 3 Baik<br />

66. Mesin Ketik Manual Portable (11-13) 5 Baik<br />

67. Mesin Ketik Manual Portable (11-13) 5 Kurang Baik<br />

68. Mesin Ketik Manual Standar (14-16) 1 Baik<br />

69. Mesin Las Listrik 1 Baik<br />

70. Mesin Press 21 Baik<br />

71. Mesin Press Kain 2 Baik<br />

72. Mesin Proses Lain-lain 17 Baik<br />

73. Mesin Tenun Reeling 1 Baik<br />

24


74. Mimbar/Podium 1 Baik<br />

75. Mini Bus (Penumpang 14 orang ke bawah) 6 Baik<br />

76. Note Book 30 Baik<br />

77. P.C Unit 24 Baik<br />

78. Papan Nama Instansi 1 Baik<br />

79. Papan Pengumunan 10 Baik<br />

80. Papan Visuil 5 Baik<br />

81. Peralatan Mini Komputer Lain-lain 8 Baik<br />

82. Peralatan Personal Komputer Lain-lain 1 Baik<br />

83. Peralatan Personal Komputer Lain-lain 1 Baik<br />

84. Peralatan Tukang Besi Lain-lain 2 Baik<br />

85. Perkakas Bengkel Lain-lain 30 Baik<br />

86. Pesawat Telephone 1 Baik<br />

87. Poppa Lumur 1 Baik<br />

88. Printer 38 Baik<br />

89. Proyektor + Attachment 2 Baik<br />

90. Rak Besi/Metal 1 Baik<br />

91. Rak Kayu 11 Baik<br />

92. Scanner 1 Baik<br />

93. Sepeda Motor 13 Baik<br />

94. Sofa 6 Baik<br />

95. Staion Wagon 1 Baik<br />

96. Tanah Bangunan Kantor <strong>Pemerintah</strong> 1 Baik<br />

97. Teko Listrik 2 Baik<br />

98. Televisi 5 Baik<br />

99. Tempat Tidur Besi/Metal (Lengkap) 3 Baik<br />

100. Tempat Tidur Kayu (lengkap) 1 Baik<br />

101. Tiang Bendera 1 Kurang Baik<br />

102. Tustel 4 Baik<br />

103. Unintemuptible Power Supply (UPS) 6 Baik<br />

104. Unit Power Supply 2 Baik<br />

105. Wireless Amplifier 1 Baik<br />

106. Zice 4 Baik<br />

25


2.4 KINERJA PELAYANAN SKPD<br />

Tabel 2.5<br />

Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Koperasi,UKM dan Perindustrian Perdagangan <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong><br />

No.<br />

Target <strong>Renstra</strong> SKPD Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian<br />

Indikator Kinerja sesuai Target<br />

Target IKK Target Indikator Lainnya<br />

Tahun ke-<br />

ke-<br />

pada Tahun ke-<br />

Tugas dan Fungsi SKPD SPM<br />

4 5 4 5 4 5<br />

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11<br />

1 Cakupan Bina Usaha Mikro<br />

72,16 % 4,100 4,510 - - 100 % 100 %<br />

dan Kecil<br />

2 Nilai Eskpor ( US$ ) US$ 520 jt 656 672 - - 100 % 100 %<br />

3 Perkembangan jumlah<br />

100 % 13 14 - - 100 % 100 %<br />

sentra<br />

4 Cakupan bina kelompok<br />

2,09 % 3,725 3,749 - - 100 % 100 %<br />

industry<br />

5 Koperasi sehat / aktif 76,47 % 400/1900 450/1930 - - 100 % 100 %<br />

6 Cakupan bina kelompok<br />

pedagang / usaha non<br />

formal<br />

71,054 71,204 - - 100 % 100 %<br />

26


Tabel 2.6<br />

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan<br />

Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Perdagangan <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong><br />

Uraian ***)<br />

Anggaran pada Tahun ke-<br />

Realisasi Anggaran pada Tahun ke-<br />

Rasio antara Realisasi dan<br />

Anggaran Tahun ke-<br />

Anggaran<br />

Rata-rata Pertumbuhan<br />

Realisasi<br />

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5<br />

Belanja 11,903,754,816 11,655,795,161 15,862,405,323 14,109,473,919 40,450,004,621 9,821,600,321 11,327,079,431 14,512,919,113 - - 82.51 97.18 91.49 - - (2.08) 36.09 (11.05) 186.69 (75.72) 15.33 28.13 - - -<br />

Belanja Tidak<br />

Langsung<br />

5,506,190,816 5,871,563,219 7,062,541,617 6,527,210,217 7,565,523,679 5,458,216,128 5,831,584,452 6,816,857,425 - 99.129 99.319 96.521 - - 6.64 20.28 (7.58) 15.91 (27.85) 6.84 16.90 - - -<br />

Belanja Pegawai 5,506,190,816 5,871,563,219 7,062,541,617 6,527,210,217 7,565,523,679 5,458,216,128 5,831,584,452 6,816,857,425 - - 99.129 99.319 96.521 - - 6.64 20.28 (7.58) 15.91 (27.85) 6.84 16.90 - - -<br />

Belanja Langsung 6,397,564,000 5,784,231,942 8,799,863,706 7,582,263,702 32,884,480,942 4,363,384,193 5,495,494,979 7,696,061,688 - - 68.204 95.008 87.457 - - (9.59) 52.14 (13.84) 333.70 (86.73) 25.95 40.04 - - -<br />

Belanja Pegawai 1,085,950,000 691,355,000 914,230,000 1,136,520,000 - 787,115,000 632,765,000 728,285,000 - - 72.482 91.525 79.661 - - (36.34) 32.24 24.31 - - (19.61) 15.10 - - -<br />

Belanja Barang Jasa 5,223,425,000 4,187,999,442 7,401,797,706 6,021,183,702 - 3,299,553,193 3,976,262,828 6,499,190,938 - - 63.168 94.944 87.806 - - (19.82) 76.74 (18.65) - - 20.51 63.45 - - -<br />

Belanja Modal 88,189,000 904,877,500 483,836,000 424,560,000 - 276,716,000 886,467,151 468,585,750 - - 313.78 97.965 96.848 - - 926.07 (46.53) (12.25) - - 220.35 (47.14) - - -<br />

27


2.5 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN<br />

SKPD<br />

Berdasarkan kinerja pelayanan yang disampaikan pada Sub bab<br />

sebelumnya, dapat diidentifikasi tantangan dan peluang pengembangan<br />

pelayanan Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan <strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong> berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi utamanya berkaitan<br />

dengan perumusan kebijakan teknis, pelayanan umum dan pembinaan<br />

serta pengembangan dibidang Koperasi UKM dan Perindustrian<br />

Perdagangan di <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong>.<br />

Faktor kunci keberhasilan selain dari unsur suatu organisasi,<br />

keberhasilan dan kegagalan strategi organisasi, tetapi juga hasil<br />

pengembangan informasi yang diperoleh dari unsur perencanaan<br />

strategis sebelumnya. Analisis lingkungan internal dan eksternal yang<br />

dilakukan menjadi landasan kritis dalam merancang strategi Dinas<br />

Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong>, hal ini<br />

dilakukan melalui metode analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,<br />

Opportunities and Threats).<br />

A. KEKUATAN (STRENGTHS)<br />

1. Potensi Pemanfaatakan Teknologi tepat guna bagi KUKM.<br />

2. Potensi Koperasi dan UKM dari segi kuantitatif cukup besar.<br />

3. Pemberdayaan KUKM sangat strategis khususnya dalam rangka<br />

mempercepat kesejahteraan Rakyat<br />

4. Memiliki kemandirian dalam usaha, kukuh dan fleksibel dalam<br />

mengantisipasi dan menyesuaikan diri terhadap dinamika<br />

perubahan ( perkembangan ) pasar;<br />

5. Menetapkan ketentuan dan peraturan investasi dan transparan,<br />

efisien dan kondusif bagi dunia usaha;<br />

28


6. Kemampuan dalam pengusaan teknologi informasi dan<br />

komunikasi termasuk promosi pemasaran dan lobby;<br />

7. Adanya regulasi yang mengatur penataan pasar tradisional, pusat<br />

perbelanjaan dan toko modern, serta regulasi yang mengatur<br />

peredaran minuman beralkohol;<br />

8. Peraturan-peraturan dibidang perlindungan konsumen;<br />

9. Sarana perdagangan khususnya pasar tradisional cukup banyak<br />

tersebar di <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> dalam menunjang kelancaran distribusi<br />

bahan pokok;<br />

B. KELEMAHAN (WEAKNESSES)<br />

1. Akses Teknologi KUKM menggunakan teknologi sederhana,dan<br />

kurangnya memanfaatkan teknologi yang lebih memeberikan nilai<br />

tambah produk.<br />

2. Pemahaman Masyarakat Terhadap Koperasi Kurang.<br />

3. Banyaknya Koperasi yang menyalahgunakan ketentuan (Rentenir)<br />

4. Memiliki keterbatasan dalam bidang permodalan, peluang pasar,<br />

dan SDM;<br />

5. Kualitas produk belum berdaya saing;<br />

6. Terbatasnya informasi teknologi yang dimiliki oleh pengusaha;<br />

7. Belum adanya sistem informasi dan data base perusahaan yang<br />

akurat;<br />

8. Belum terbentuknya UPTD kemetrologian <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong>;<br />

9. Tidak adanya kekuatan hukum dalam melakukan intervensi<br />

terjadinya gejolak harga dan kelangkaan bahan pokok dipasaran;<br />

C. PELUANG (OPPORTUNITIES)<br />

1. Tumbuh kembangnya industri kreatif sebagai daya tarik wisata.<br />

2. Terdapat balai-balai Industri dan tersedianya sumber permodalan<br />

perbankan atau lembaga keuangan.<br />

3. Terbukanya Akses Jaringan Internet untuk promosi KUKM.<br />

4. Meningkatnya akses pasar ekspor dengan tingkat tarif yang lebih<br />

rendah bagi produk-produk <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong>;<br />

29


5. Meningkatnya arus investasi asing ke <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong>;<br />

6. Terbukanya transfer teknologi antara pelaku bisnis;<br />

7. Tingginya minat investasi di <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong>;<br />

8. Adanya kebijakan pemerintah pusat tentang pembentukan unit<br />

pelayanan teknis daerah metrologi legal di Kabupaten / <strong>Kota</strong>;<br />

9. Adanya kebijakan pemerintah pusat tentang penggunaan<br />

cadangan beras pemerintah untuk stabilitas harga;<br />

D. ANCAMAN (THREATS)<br />

1. Keterbatasan Infrastruktur industri Kreatif<br />

2. Akses untuk mendapatkan Modal dari lembaga keuangan sulit<br />

didapat karena persyaratan.<br />

3. SDM Koperasi UKM belum tidak memadai.<br />

4. Terbukanya akses pasar produk berbagai negara dengan adanya<br />

perdagangan bebas;<br />

5. Bertambahnya investasi asing;<br />

6. Meningkatnya produk yang masuk ke <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> dengan<br />

kualitas teknologi yang lebih baik;<br />

7. Tingginya jumlah toko modern dan pusat perdagangan di <strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong>;<br />

8. Kebijakan impor beberapa jenis bahan pokok;<br />

9. Infrastruktur tidak memadai sehingga mempengaruhi ketersediaan<br />

dan harga bahan pokok;<br />

30


3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi<br />

Pelayanan Dinas Koperasi UKM dan perindustrian Perdagangan<br />

<strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong><br />

Berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang dilaksanakan oleh<br />

Dinas Koperasi UKM dan perindustrian Perdagangan <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> yang<br />

berkaitan dengan pelayanan bidang Koperasi, UKM , Perindustrian dan<br />

perdagangan dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut :<br />

1. Belum optimalnya Perencanaan maupun hasil kajian yang disusun<br />

Dinas Koperasi UKM dan perindustrian Perdagangan <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong><br />

baik oleh internal maupun oleh Dinas Teknis terkait;<br />

2. Optimalisasi koordinasi antara institusi perencana dengan pemegang<br />

otoritas penganggaran, untuk menjaga konsistensi antara<br />

perencanaan dan penganggaran, sehingga program dan kegiatan<br />

yang telah direncanakan tidak tereduksi di dalam proses<br />

penganggaran;<br />

3. Masih kurangnya SDM yang memiliki skill dan kompetensi sesuai<br />

dengan tugas dan kewajiban utama-nya;<br />

4. Belum terkelolanya sumber data dan informasi yang mendukung<br />

proses Pembinaan dan pelayanan sehingga sumber data masih Minim;<br />

5. Belum tersusunnya standar kinerja yang terukur bagi setiap jabatan<br />

struktural maupun fungsional serta pelaksana di lingkungan Dinas<br />

Koperasi UKM dan perindustrian Perdagangan <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong>.<br />

6. Belum optimalnya alokasi anggaran untuk pengembangan SDM dan<br />

Pelaksanaan program kegiatan sesuai TUPOKSI.<br />

31


Tabel 3.1<br />

Identifikasi Isu - isu <strong>Strategis</strong><br />

( Lingkungan Eksternal )<br />

No.<br />

Dinamika<br />

Internasional<br />

Isu <strong>Strategis</strong><br />

Dinamika Nasional Dinamika Regional / Lokal Lain - lain<br />

1 2 3 4 5<br />

1. Terbentunya komitmen Teralokasinya dana Pendalaman dan implementasi<br />

bersama tentang kementrian yang dapat peraturan gubernur untuk<br />

perkembangan dimanfaatkan oleh koperasi mendorong penumbuh<br />

koperasi dan dijadikan dan Ukm<br />

kembangan pembinaan di sektor<br />

tahun 2012 sebagai<br />

UMKM<br />

tahun koperasi Dunia<br />

Pemanfaatan revitalisasi<br />

kelembagaan koperasi<br />

dalam bentuk regulasi yg<br />

dapat mendorong<br />

penumkembangan koperasi<br />

dan ukm dengan terbitnya<br />

peraturan pemerintah,<br />

permen<br />

Fasilitasi promosi dan pameran<br />

Pemanfaatan produk unggulan<br />

daerah<br />

Pemanfaatan permodalan<br />

dengan bunga sebagai modal<br />

kerja KUKM<br />

Terselenggaranya event<br />

promosi dan pameran<br />

tingkat Nasional sebagai<br />

ajang perkenalan produk<br />

unggulan daerah<br />

Meningkatkan kapasitas<br />

pengelolaan KUKM<br />

Peningkatan kesejahteraan<br />

Rakyat.<br />

2.<br />

Pemulihan ekonomi<br />

Negara-negara Maju.<br />

Perluasan Pasar Non<br />

Tradisional.<br />

Diversifikasi Produk<br />

Ekspor.<br />

Perubahan Iklim.<br />

Munculnya Raksasa<br />

Ekonomi Baru.<br />

Pasar Bebas.<br />

Perluasan Pasar Domestik.<br />

Perbaikan Inftrastruktur.<br />

Peningkatan kemampuan<br />

Teknologi.<br />

Peningkatan Nilai Tambah<br />

Produk Industri.<br />

Penerapan Industri Berwawasan<br />

Lingkungan.<br />

Pemanfaatan energi terbarukan.<br />

Penciptaan Lapangan kerja.<br />

Pemberantasan produk iilegal<br />

penerapan SNI.<br />

32


Tabel 3.2<br />

Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan<br />

Dinas Koperasi UKM dan Perindag <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> Terhadap<br />

Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan<br />

Wakil Kepala Daerah<br />

Visi : “ Memantapkan <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> sebagai <strong>Kota</strong> Jasa Bermartabat “<br />

No.<br />

Misi dan Program<br />

KDH dan Wakil KDH Terpilih<br />

Permasalahan<br />

Pelayanan<br />

Penghambat<br />

Faktor<br />

Pendorong<br />

1 2 3 4 5<br />

1 Mengembangkan<br />

Perekonomian <strong>Kota</strong> yang<br />

Berdaya Saing dalam<br />

menunjang penciptaan<br />

Ekonomi makro <strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong> dapat<br />

memunculkan potensi<br />

investasi tergeser oleh<br />

persaingan.<br />

Memicu kenaikan biayabiaya<br />

ekonomi di <strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong>.<br />

Beberapa pusat<br />

perdagangan berskala<br />

besar dibangun dalam<br />

jarak terlalu dekat dan<br />

bersaing dg pasar<br />

yang sudah ada.<br />

Usaha Ritel dan grosir<br />

sudah menjadi tidak<br />

jelas, sehingga<br />

persaingan tidak<br />

sehat.<br />

Toko-toko kecil sudah<br />

Industri Kecil<br />

Menengah kesulitan<br />

pengadaan bahan<br />

baku.<br />

Banyak tumbuh<br />

berkembang Koperasi<br />

yang tidak jelas<br />

aturannya.<br />

Adanya aturan<br />

yang jelas dan<br />

tegas agar<br />

persaingan<br />

usaha menjadi<br />

lebih sehat dan<br />

produktif.<br />

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil<br />

kepala daerah Terpilih<br />

Visi <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> Tahun 2009-2013 adalah: Memantapkan <strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong> sebagai <strong>Kota</strong> Jasa Bermartabat, <strong>Kota</strong> Jasa<br />

Bermartabat memiliki dimensi :<br />

1. Pemenuhan kondisi lingkungan hidup yang bersih, sehat,<br />

indah, hijau dan berbunga ;<br />

2. Pemenuhan kondisi lingkungan sosial yang aman, tertib, stabil<br />

dan dinamis ;<br />

33


3. Pemenuhan kondisi lingkungan ekonomi sehingga tercapai<br />

kemakmuran ekonomi warganya ;<br />

4. Pemenuhan kondisi lingkungan keagamaan yang penuh<br />

toleransi, berakhlak mulia dan kesadaran perikehidupan<br />

majemuk ;<br />

5. Pemenuhan kondisi tata ruang yang seimbang dan harmonis ;<br />

Dalam mencapai visi tersebut juga dijunjung motto juang<br />

“Bermartabat” yaitu: Bersih, Makmur, Taat, Bersahabat, sedangkan<br />

misi yang terkait dengan pembangunan ekonomi terdapat pada misi<br />

kedua yaitu Mengembangkan Perekonomian <strong>Kota</strong> yang<br />

Berdaya Saing dalam Menunjang Penciptaan Lapangan Kerja<br />

dan Pelayanan Publik serta Meningkatkan Peranan Swasta<br />

dalam Pembangunan Ekonomi <strong>Kota</strong>.<br />

Adapun sasaran yang ingin dicapai yaitu:<br />

1. Meningkatnya peranan usaha mikro kecil menengah dan<br />

koperasi dalam perekonomian kota ;<br />

2. Meningkatnya akses pelayanan perijinan dan kepastian<br />

hukum bagi dunia usaha ;<br />

3. Meningkatnya kesejahteraan petani dan penguatan ketahanan<br />

pangan perkotaan ;<br />

4. Meningkatnya kemampuan teknologi, sistem produksi<br />

dan penguatan sentra industri ;<br />

5. Meningkatnya pertumbuhan riil dan kontribusi riil sektor<br />

perekonomian kota;<br />

6. Menjaga stabilitas harga dan distribusi barang kebutuhan<br />

pokok ;<br />

7. Meningkatnya perluasan kesempatan kerja formal di sektorsektor<br />

yang menjadi core competency kota ;<br />

8. Meningkatnya penertiban dan penataan pedagang kaki<br />

lima serta pedagang asongan ;<br />

9. Mengembangkan kota sebagai kota kreatif.<br />

34


Sedangkan Arah Kebijakan untuk pembangunan ekonomi adalah:<br />

1. Penataan dan optimalisasi prosedur investasi dalam<br />

meningkatkan kesempatan kerja di <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> melalui<br />

pelayanan satu pintu ;<br />

2. Penataan Pedagang Kaki Lima dan meningkatkan kemitraan<br />

dengan sentra-sentra produk lokal dalam mengembangkan<br />

industri kreatif tradisional ;<br />

3. Perbaikan infrastruktur ekonomi dalam menunjang pemenuhan<br />

kebutuhan pokok masyarakat dalam mengembangkan<br />

ketahanan pangan kota ;<br />

4. Pendukungan sektor swasta dalam meningkatkan kesejahteraan<br />

tenaga kerja ;<br />

5. Pendukungan perubahan pola konsumsi masyarakat melalui<br />

diversifikasi pangan dalam rangka meningkatkan ketahanan<br />

pangan kota ;<br />

6. Penataan struktur ekonomi perkotaan melalui penataan ruang<br />

aktivitas maupun pola konsumsi, distribusi dan produksi yang<br />

baik ;<br />

7. Pengembangan kemitraan usaha koperasi/usaha kecil,<br />

menengah dan besar dalam menunjang pengembangan<br />

ekonomi kreatif ;<br />

8. Penguatan promosi daerah dalam menarik wisatawan dan<br />

investasi dalam bidang pariwisata.<br />

35


Dengan memperhatikan visi, misi serta kebijakan umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tersebut, maka yang<br />

terkait dengan tugas dan fungsi Dinas KUKM & Perindag adalah sebagai berikut:<br />

TUJUAN VISI MISI SASARAN KEBIJAKAN<br />

Memantapkan Memantapkan Mengembangkan 1. Meningkatnya peranan usaha mikro kecil 1. Penataan Pedagang Kaki Lima<br />

kemakmuran <strong>Kota</strong><br />

Perekonomian <strong>Kota</strong> menengah dan koperasi dalam dan meningkatkan kemitraan<br />

warga <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> yang Berdaya Saing perekonomian kota;<br />

dengan sentra-sentra produk<br />

<strong>Bandung</strong> sebagai <strong>Kota</strong> dalam Menunjang 2. Meningkatnya kemampuan teknologi, sistem lokal dalam mengembangkan<br />

Jasa<br />

Bermartabat<br />

Penciptaan<br />

Lapangan Kerja dan<br />

produksi dan penguatan sentra industri;<br />

3. Meningkatnya pertumbuhan riil dan kontribusi<br />

industri kreatif tradisional;<br />

2. Pengembangan kemitraan usaha<br />

Pelayanan Publik riil sektor perekonomian kota;<br />

koperasi/usaha kecil, menengah<br />

serta Meningkatkan 4. Menjaga stabilitas harga dan distribusi dan besar dalam menunjang<br />

Peranan Swasta barang kebutuhan pokok;<br />

pengembangan ekonomi kreatif;<br />

dalam<br />

5. Meningkatnya penertiban dan penataan<br />

Pembangunan<br />

Ekonomi <strong>Kota</strong><br />

pedagang kaki lima serta pedagang asongan;<br />

6. Mengembangkan kota sebagai kota kreatif.<br />

36


Faktor-Faktor Penghambat Dan Pendorong Pelayanan SKPD Yang Dapat Mempengaruhi Pencapaian Visi Dan Misi Kepala<br />

Daerah Dan Wakil Kepala Daerah<br />

Visi : “ Memantapkan <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> sebagai <strong>Kota</strong> Jasa Bermartabat “<br />

No.<br />

Misi / Sasaran / Program<br />

KDH dan Wakil KDH Terpilih<br />

Permasalahan Pelayanan<br />

Penghambat<br />

Faktor<br />

Pendorong<br />

1 2 3 4 5<br />

1. Meningkatnya peranan usaha mikro kecil 1. Keterbatasan jangkauan 1. Keterbatasan anggaran / 1. adanya komitmen<br />

menengah dan koperasi dalam perekonomian<br />

kota;<br />

pelayanan, fasilitasi dan<br />

pembinaan KUMKM<br />

alokasi anggaran yang<br />

relatif kecil<br />

pengembangan KUMKM<br />

2. banyaknya jumlah BUMN,<br />

2. Meningkatnya kemampuan teknologi, sistem 2. Mayoritas pergerakan harga 2. Belum dimilikinya data perbankan dan pengusaha<br />

produksi dan penguatan sentra industri;<br />

3. Meningkatnya pertumbuhan riil dan kontribusi riil<br />

sektor perekonomian kota;<br />

4. Menjaga stabilitas harga dan distribusi barang<br />

kebutuhan pokok;<br />

dan distribusi barang tidak<br />

secara langsung dikontrol oleh<br />

<strong>Pemerintah</strong> tetapi melalui<br />

mekanisme pasar<br />

seluruh potensi KUMKM<br />

secara up to date<br />

3. Kurangnya sinergitas antar<br />

SKPD dan dengan<br />

stakeholder lain<br />

besar yang terdapat di<br />

<strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong><br />

3. tingginya jumlah dan<br />

aktifitas komunitas kreatif<br />

di <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong><br />

5. Meningkatnya penertiban dan penataan<br />

4. Belum terdatanya PKL /<br />

pedagang kaki lima serta pedagang asongan;<br />

6. Mengembangkan kota sebagai kota kreatif.<br />

pedagang asongan di <strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong> serta jumlahnya<br />

terus bertambah<br />

37


1) Penjelasan Faktor Penghambat<br />

a. Keterbatasan Anggaran / Alokasi Anggaran yang Relatif<br />

Kecil<br />

URAIAN 2009 2010 2011<br />

Belanja Pembangunan Urusan 1.903.108.115 3.821.161.483 3.967.160.025<br />

KUMKM<br />

PAD 361.106.964.143 441.871.140.944 834.595.864.970<br />

% belanja KUMKM terhadap<br />

PAD<br />

0,53% 0,86% 0,48%<br />

Realisasi APBD 2.403.470.674.178 2.440.168.433.364 3.115.296.523.907<br />

% belanja KUMKM terhadap<br />

0,08% 0,16% 0,13%<br />

APBD<br />

Dengan melihat tabel diatas terlihat bahwa jumlah belanja<br />

pembangunan urusan KUMKM masih sangat jauh dari ideal dan<br />

dibawah 1% dari Total PAD dan Realisasi APBD. Selain itu trend<br />

belanja pembangunan UMKM terhadap PAD dari tahun 2009 ke<br />

2011 mengalami penurunan.<br />

Dengan memperhatikan kondisi tersebut tentunya daya<br />

dorong terhadap perkembangan UMKM dan kewirausahaan pun<br />

tidak akan berjalan secara maksimal terlebih pembangunan dalam<br />

urusan KUMKM merupakan urusan pembangunan wajib, selain itu<br />

pengembangan kewirausahaan pun telah diamanatkan dalam<br />

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM.<br />

b. Belum Dimilikinya data UMKM secara lengkap dan up to<br />

date<br />

Salah satu karakteristik UMKM, khususnya usaha mikro<br />

adalah sangat cepatnya usaha tersebut bermunculan namun<br />

seringkali banyak pula yang berhenti. Dengan jumlah SDM yang<br />

sangat sedikit yaitu 9 orang untuk bidang UKM serta tingginya<br />

biaya untuk melakukan survey lapangan di seluruh wilayah <strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong>, Dinas KUKM dan Perindag <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> baru memiliki<br />

38


data UKM sebanyak 4.425 unit usaha pada tahun 2011. Sedangkan<br />

apabila melihat hasil survey BPS pada tahun 2006, jumlah usaha<br />

mikro kecil yang ada di <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> sebanyak 283.425 unit<br />

usaha (lokasi usaha menetap dan tidak menetap). Apabila<br />

dibandingkan antara potensi yang ada dengan data dan UMKM<br />

yang difasilitasi, tentunya terlihat perbedaan yang signifikan.<br />

Meskipun demikian, capaian UMKM yang difasilitasi tersebut<br />

(sehingga tercipta peningkatan daya saing UMKM) sudah<br />

memenuhi target RPJMD <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong>.<br />

c. Kurangnya sinergitas antar SKPD dan dengan stakeholder<br />

lain<br />

Bahwa mewujudkan UMKM yang mandiri, berdaya saing<br />

serta mapan seringkali membutuhkan pendekatan yang<br />

berkelanjutan serta meliputi berbagai aspek usaha seperti<br />

penguatan dalam bidang permodalan, SDM, produksi, keuangan,<br />

pemasaran, ketersediaan bahan baku, jaringan usaha serta<br />

perijinan.<br />

Dengan berbagai keterbatasan yang ada Dinas KUKM dan<br />

Perindag <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> tidak akan mampu untuk memberikan<br />

fasilitasi secara menyeluruh untuk seluruh aspek aspek<br />

pengembangan usaha, selain itu akan terkait juga dengan Tupoksi<br />

dari SKPD lain. Apabila pengembangan UMKM akan dilakukan<br />

secara holistik tentunya berbagai SKPD serta stakeholder harus<br />

duduk bersama untuk menyeleraskan kontribusi apa yang dapat<br />

diberikan selain itu hal ini dapat menghindari tumpang tindihnya<br />

pemberian fasilitasi bagi UMKM tertentu.<br />

Melihat proses penyusunan anggaran saat ini, modus<br />

umumnya setiap SKPD melakukan penyusunan program dan<br />

kegiatan masing-masing sehingga fasilitasi yang diberikan bagi<br />

UMKM bersifat parsial dan belum mampu memenuhi kebutuhan<br />

pengembangan usahanya.<br />

39


d. Belum terdatanya PKL / pedagang asongan di <strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong> serta jumlahnya terus bertambah<br />

Saat ini Dinas KUKM dan Perindag <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> belum<br />

memiliki data PKL secara akurat, sehingga proses pembinaan dan<br />

penertiban belum dilakukan secara maksimal. Beberapa kendala<br />

yang dihadapi adalah keterbatasan anggaran survey dan<br />

perubahan jumlah PKL yang sangat dinamis.<br />

2) Penjelasan Faktor Pendorong<br />

a. Adanya komitmen pengembangan KUMKM<br />

Dengan memperhatikan berbagai kebijakan pembangunan<br />

yang ada seperti RPJMD dan RKPD, pembangunan KUMKM<br />

merupakan salah satu bidang yang diprioritaskan dalam<br />

pembangunan.<br />

b. Banyaknya jumlah BUMN, perbankan dan pengusaha<br />

besar yang terdapat di <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong><br />

<strong>Bandung</strong> merupakan salah satu pusat aktivitas ekonomi di<br />

Indonesia, salah satu indikatornya adalah banyaknya jumlah BUMN<br />

yang memiliki kantor (bahkan kantor pusat) di <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> seperti<br />

halnya PT Telkom, PT Pos, PT INTI, PT Bio Farma, PT DI, PT<br />

Pindad dan PT KAI. Selain itu <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> pun merupakan salah<br />

satu pusat perbankan dan perusahaan besar beraktivitas.<br />

Dengan banyaknya jumlah perusahaan besar di <strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong> tentunya dapat mendorong terjadinya peningkatan<br />

transaksi ekonomi di <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong>, selain itu guna memperkuat<br />

eksistensi keberadaan perusahaan serta sebagai salah satu bentuk<br />

kepedulian sosial dan lingkungan, berbagai perusahaan tersebut<br />

diharapkan dapat terus meningkatkan program, CSR / PKBLnya.<br />

40


c. Tingginya jumlah dan aktifitas komunitas kreatif di <strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong><br />

Perkembangan Sektor Ekonomi Kreatif di <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> dari<br />

tahun ke tahun menunjukan trend yang semakin meningkat. Tahun<br />

2002 Sektor Ekonomi Kreatif memberikan kontribusi sebesar 12,82<br />

% terhadap PDRB <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong>, selanjut meningkat menjadi<br />

14,46 % pada tahun 2007.<br />

Sektor Ekonomi Kreatif memiliki prospek yang baik dalam<br />

penciptaan lapangan kerja di masa yang akan datang mengingat<br />

kota <strong>Bandung</strong> memiliki potensi pasar yang besar baik lokal,<br />

regional maupun nasional, tercermin dari besarnya jumlah<br />

penduduk dan banyaknya pendatang. Saat ini terdapat sekitar<br />

5.291 unit usaha kreatif di kota <strong>Bandung</strong> dengan menyerap tenaga<br />

kerja sebesar 15.873 orang;<br />

Selain itu <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> memiliki potensi yang besar untuk<br />

menunjang perkembangan kegiatan kreatif, sehingga pada tahun<br />

2007 kota <strong>Bandung</strong> terpilih sebagai pilot project kota Kreatif se-Asia<br />

Timur. Dengan berbagai potensi yang ada tersebut diharapkan<br />

akan semakin mendorong perkembangan ekonomi <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong>.<br />

3.3 Telaahan <strong>Renstra</strong> K/L dan <strong>Renstra</strong><br />

Pada dasarnya, penetapan <strong>Rencana</strong> Stategis Dinas Koperasi UKM<br />

dan Perindustrian Perdagangan <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> merupakan bentuk<br />

pengembangan dari Visi dan Misi yang telah ditetapkan<br />

sebelumnya. Dikaitkan dengan <strong>Renstra</strong> kementrian/lembaga<br />

maupun renstra provinsi.<br />

41


Kebijakan, Program dan Kegiatan Kementrian :<br />

a) Peningkatan akses pasar ekspor & fasilitas ekspor.<br />

b) Peningkatan pengawasan dan perbaikan iklim usaha<br />

perdagangan luar negeri.<br />

c) Peningkatan Daya saing ekspor.<br />

d) Peningkatan peran dan kemampuan diplomasi perdagangan<br />

Internasional<br />

e) Perbaikan Iklim usaha perdagangan Dalam Negeri.<br />

f) Peningkatan kinerja sektor perdagangan besar & eceran dan<br />

ekonomi kreatif.<br />

g) Peningkatan pengawasan dan perlindungan konsumen.<br />

h) Lembaga Pengelola Dana Bergutir-Koperasi dan Usaha Mikro,<br />

Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) dan Lembaga Layanan<br />

Pemasaran-Koperasi dan Usaha Kecil. dan Menengah (LLP-<br />

KUKM).<br />

i) <strong>Rencana</strong> Program/kegiatan Pembangunan lintas pelaku<br />

(stakeholder) termasuk di daerah di bidang Koperasi dan Usaha<br />

Mikro, Kecil dan Menengah.<br />

j) Pelaksanaan koordinasi perencanaan kegiatan antar sektor,<br />

serta antar Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan<br />

Menengah dengan dinas yang membidangi Koperasi dan Usaha<br />

Kecil dan Menengah di Daerah (Propinsi/D.I. dan<br />

Kabupaten/<strong>Kota</strong>).<br />

k) Penciptaan jaringan distribusi perdagangan yang efisien.<br />

Kebijakan, Program dan Kegiatan <strong>Pemerintah</strong> Provinsi Jawa<br />

Barat :<br />

a) Pengembangan KUMKM yang memiliki jaringan promosi<br />

nasional dan Internasional.<br />

b) Menguatkan struktur industri dan memberdayakan potensi<br />

IKM guna mendukung ekonomi jabar dan mendorong<br />

ekonomi masyarakat.<br />

42


c) Mengembangkan kegiatan luar negeri sehingga mampu<br />

menguasai pangsa pasar global dlm era perdagangan bebas<br />

atau globalisasi.<br />

d) Mengembangkan lembaga dan sarana perdagangan serta<br />

sisten distribusi dalam negeri yang efektif serta perlindungan<br />

konsumen dan produsen.<br />

e) Pengembangan KUMKM sebagai Produk unggulan ditingkat<br />

nasional.<br />

f) Pertumbuhan jumlah kemitraan.<br />

g) Pembangunan klinik Bisnis/Inkubator Bisnis;<br />

h) Pembangunan klinik kemasan.<br />

i) Peningkatan koperasi memiliki Badan Hukum.<br />

Faktor Penghambat:<br />

- Terbatasnya anggaran Kementrian untuk menjangkau seluruh<br />

UKM yang tidak terfasilitasi oleh anggaran <strong>Pemerintah</strong> <strong>Kota</strong><br />

- Kurangnya intensitas koordinasi<br />

Faktor Pendorong<br />

- Kesesuaian kebijakan umum pengembangan KUMKM<br />

- Program dan kegiatan yang dapat saling mengisi<br />

43


Faktor-Faktor Penghambat Dan Pendorong Pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran jangka menengah <strong>Renstra</strong> K/L ataupun<br />

<strong>Renstra</strong> SKPD provinsi / kabupaten / kota<br />

Visi Kementrian KUKM : “Menjadi Kementerian yang Kredibel Guna Mewujudkan Koperasi dan UMKM yang Tan gguh dan Mandiri sebagai Soko Guru<br />

Perekonomian Nasional “<br />

No.<br />

Sasaran jangka menengah <strong>Renstra</strong> K/L ataupun<br />

Faktor<br />

Permasalahan Pelayanan<br />

<strong>Renstra</strong> SKPD provinsi / kabupaten / kota<br />

Penghambat<br />

Pendorong<br />

1 2 3 4 5<br />

1) Peningkatan jumlah dan peran Koperasi dan<br />

UMKM dalam perekonomian Nasional<br />

Keterbatasan jangkauan<br />

pelayanan, fasilitasi dan<br />

1. Keterbatasan anggaran<br />

2. Belum diketahuinya data<br />

1) adanya komitmen<br />

pengembangan KUMKM<br />

2) Peningkatan Pemberdayaan Koperasi dan<br />

UMKM<br />

pembinaan KUMKM<br />

seluruh potensi KUMKM<br />

3. Kurangnya sinergitas antar<br />

2) adanya kesesuaian program<br />

dengan Kementrian<br />

3) daya saing produk Koperasi dan UMKM<br />

SKPD dan dengan stakeholder<br />

4) Peningkatan pemasaran produk Koperasi dan<br />

UMKM<br />

lain<br />

5) Penyediaan akses pembiayaan dan<br />

penjaminan bagi Koperasi dan UMKM<br />

6) Perbaikan ikLim usaha yang lebih berpihak<br />

pada Koperasi dan UMKM<br />

7) Pengembangan wirausaha Koperasi dan UKM<br />

baru dengan<br />

44


Telaahan <strong>Rencana</strong> Tata Ruang Wilayah dan Kajian<br />

Lingkungan Hidup <strong>Strategis</strong><br />

Tujuan penataan ruang kota yaitu mewujudkan tata ruang yang aman,<br />

nyaman, produktif, efektif, efisien, berkelanjutan, dan berwawasan<br />

lingkungan, berbasis perdagangan, jasa dan industri kreatif yang bertaraf<br />

nasional.<br />

RTRWK berfungsi sebagai:<br />

a. penyelaras kebijakan penataan ruang Nasional, Provinsi dan <strong>Kota</strong>;<br />

serta<br />

b. acuan bagi <strong>Pemerintah</strong>, <strong>Pemerintah</strong> Provinsi, <strong>Pemerintah</strong> Daerah dan<br />

masyarakat untuk mengarahkan lokasi kegiatan dan menyusun<br />

program pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang<br />

kota.<br />

Kedudukan RTRWK yaitu sebagai pedoman bagi:<br />

a. penyusunan <strong>Rencana</strong> Pembangunan Jangka Menengah Daerah<br />

(RPJMD), rencana rinci tata ruang kota, dan rencana sektoral lainnya;<br />

b. pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang kota;<br />

c. perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan antar<br />

sektor, antar daerah, dan antar pemangku kepentingan;<br />

d. penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi; dan<br />

e. penataan ruang kawasan strategis kota.<br />

Kebijakan dan strategi perencanaan tata ruang sebagaimana<br />

dimaksud terdiri atas:<br />

a. kebijakan dan strategi struktur ruang;<br />

c. kebijakan dan strategi pola ruang; dan<br />

d. kebijakan dan strategi kawasan strategis kota.<br />

45


Kebijakan struktur ruang kota terdiri atas:<br />

a. perwujudan pusat-pusat pelayanan kota yang efektif dan efisien<br />

dalam menunjang perkembangan fungsi kota sebagai kota<br />

perdagangan dan jasa yang didukung industri kreatif dalam lingkup<br />

Kawasan Perkotaan Cekungan <strong>Bandung</strong>, Provinsi Jawa Barat dan<br />

Nasional;<br />

b. pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan sarana dan<br />

prasarana transportasi berbasis transportasi publik yang terpadu dan<br />

terkendali; dan<br />

c. peningkatan kualitas, kuantitas, keefektifan dan efisiensi pelayanan<br />

prasarana kota yang terpadu dengan sistem regional.<br />

Strategi untuk perwujudan pusat-pusat pelayanan kota yang efektif dan<br />

efisien dalam menunjang perkembangan fungsi kota sebagai kota<br />

perdagangan dan jasa yang didukung industri kreatif dalam lingkup<br />

Kawasan Perkotaan Cekungan <strong>Bandung</strong>, Provinsi Jawa Barat dan<br />

Nasional meliputi :<br />

a. mengembangkan 2 (dua) PPK untuk wilayah <strong>Bandung</strong> Barat dan<br />

wilayah <strong>Bandung</strong> Timur<br />

b. membagi kota menjadi 8 (delapan) SWK, masing-masing dilayani oleh<br />

1 (satu) SPK;<br />

c. mengembangkan pusat-pusat pelayanan lingkungan secara merata;<br />

d. menyediakan fasilitas yang memadai pada tiap pusat pelayanan<br />

sesuai skala pelayanannya; dan<br />

e. menyerasikan sebaran fungsi kegiatan pusat-pusat pelayanan dengan<br />

fungsi dan kapasitas jaringan jalan.<br />

Strategi untuk pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan sarana<br />

dan prasarana transportasi berbasis transportasi publik yang terpadu dan<br />

terkendali meliputi :<br />

a. membuka peluang investasi dan kemitraan bagi sektor privat dan<br />

masyarakat dalam menyediakan prasarana dan sarana transportasi;<br />

46


. mengawasi fungsi dan hirarki jalan;<br />

c. meningkatkan kapasitas jaringan jalan melalui pembangunan dan<br />

pelebaran jalan, manajemen dan rekayasa lalu lintas serta<br />

menghilangkan gangguan sisi jalan;<br />

d. memprioritaskan pengembangkan sistem angkutan umum massal<br />

yang terpadu;<br />

e. menyediakan fasilitas parkir yang memadai dan terpadu dengan<br />

pusat-pusat kegiatan;<br />

f. mengembangkan sistem terminal dalam kota serta membangun<br />

terminal di batas kota dengan menetapkan lokasi yang<br />

dikoordinasikan dengan <strong>Pemerintah</strong> Daerah yang berbatasan; dan<br />

g. mengoptimalkan pengendalian dan penyelenggaraan sistem<br />

transportasi kota.<br />

Kebijakan pola ruang kota terdiri atas :<br />

a. perwujudan keseimbangan proporsi kawasan lindung;<br />

b. optimalisasi pembangunan wilayah terbangun.<br />

Strategi untuk perwujudan keseimbangan proporsi kawasan lindung<br />

meliputi :<br />

a. menjaga keseimbangan proporsi kawasan lindung khususnya di<br />

Kawasan <strong>Bandung</strong> Utara;<br />

b. mempertahankan dan menjaga hutan lindung sebagai kawasan hutan<br />

kota;<br />

c. mempertahankan dan merevitalisasi kawasan-kawasan resapan air<br />

atau kawasan yang berfungsi hidrologis untuk menjamin ketersediaan<br />

sumber daya air dan kesuburan tanah serta melindungi kawasan dari<br />

bahaya longsor dan erosi;<br />

d. mengembangkan kawasan jalur hijau pengaman prasarana dalam<br />

bentuk jalur hijau sempadan sungai, jalur tegangan tinggi, dan jalur rel<br />

kereta api;<br />

47


e. mempertahankan fungsi dan menata RTH yang ada dan tidak<br />

memberi izin alih fungsi ke fungsi lain didalam mencapai penyediaan<br />

ruang terbuka hijau;<br />

f. melestarikan dan melindungi kawasan dan bangunan cagar budaya<br />

yang telah ditetapkan, terhadap perubahan dan kerusakan struktur,<br />

bentuk, dan wujud arsitektural;<br />

g. meminimalkan dampak resiko pada kawasan rawan bencana.<br />

Penyusunan rencana pembangunan harus disesuaikan dengan<br />

perencanan tata ruang sebagai wadah dimana perencanan tersebut akan<br />

diimplementasikan, sehingga lokasi dimana kegiatan akan dijalankan<br />

dapat diarahkan.<br />

Dalam kebijakan Kebijakan struktur ruang kota untuk mewujudkan<br />

pusat pelayanan kota yang efektif dan efisien dalam menunjang<br />

perkembangan fungsi kota sebagai kota perdagangan dan jasa yang<br />

didukung industri kreatif dalam lingkup Kawasan Perkotaan, perencanaan<br />

yang berkaitan dengan pengembangan <strong>Bandung</strong> sebagai kota jasa<br />

menjadi perhatian penting.<br />

48


Faktor-Faktor Penghambat Dan Pendorong Pelayanan SKPD ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS<br />

No.<br />

Permasalahan<br />

Faktor<br />

Penghambat<br />

Pendorong<br />

1 3 4 5<br />

Lokasi usaha pelaku UMKM yang<br />

tidak sesuai dengan RTRW /<br />

1) Keterbatasan dana UMKM untuk mengalihkan<br />

lokasi usaha / memproses ijin lokasi usaha<br />

1. adanya program relokasi<br />

2. adanya program sertifikasi / legalisasi tempat usaha<br />

ketentuan lain<br />

2) Mentalitas pelaku usaha yang cenderung mencari<br />

lokasi strategis namun melanggar ketentuan<br />

RTRW / K-3<br />

3. adanya program kemitraan<br />

3) Sinergitas antar pelaku usaha yang masih relative<br />

rendah<br />

49


3.4 Penentuan Isu-isu <strong>Strategis</strong><br />

Dalam konteks Pembangunan Nasional dari Aspek <strong>Rencana</strong><br />

Tata Ruang Wilayah Nasuonal <strong>Kota</strong> bandung ditetapkan sebagai<br />

salah satu Pusat kegiatan Nasional ,salah satunya adalah sebagai<br />

kawasan sentra industri, sedangkan dalam konteks pembangunan<br />

regional <strong>Kota</strong> bandung merupakan pusat pertumbuhan wilayah<br />

barat disamping DKI Jakarta,peran sinergis <strong>Kota</strong> bandung tersebut<br />

mutlat diperlukan adanya peningkatan pelayanan publik baik lokal,<br />

regional, nasional dan Internasional.<br />

Kelengkapan infrasuruktur perkotaan di <strong>Bandung</strong> Barat<br />

berdampak tersentralisasinya aktifitas Perkotaan sehingga<br />

menuntut adanya pengembangan bidang usaha perdagangan dan<br />

perindustrian .<br />

Dengan adanya peningkatan sarana transportasi berkenaan<br />

dengan dibukanya jalan tol cipularang membawa konsekwensi logis<br />

tentang penegasan fungsi <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> sebagai <strong>Kota</strong> Jasa<br />

Perdagangan, oleh karenanya merupakan peluang atau potensi<br />

daerah yang harus dikemas dalam penataan dan pengelolaannya<br />

dalam rangka meni ngkatkan kesejahteraan masyarakat yang<br />

berwawasan lingkungan.<br />

Potensi kainnya berupa banyaknya pelaku ekonomi yang<br />

terpencar di <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> dengan jumlah yang setiap tahun<br />

bertambah sehingga belum tertangani secara optimal terutama<br />

sektor informal dan merupakan potensi ekonomi yang memiliki nilai<br />

tambah tinggi apabila berbasis ilmu Pengetahuan, Teknologi,<br />

Kreatif, Inovatif serta dapat menyerap tenaga kerja dan mengurangi<br />

Kemiskinan.<br />

Kendala yang dihadapi saat ini adalah :<br />

a. Terbatasnya kemampuan enterpreneur SDM Koperasi.<br />

b. Terbatasnya jaringan usaha, Lemahnya kemampuan<br />

mengakses sumber permodalan bagi KUKM.<br />

50


c. Belum memadai peralatan produksi. Dan Kurangnya bahan<br />

baku dan sulit diperoleh.<br />

d. Belum optimalnya kemampuan desain dan packaging.<br />

e. Terbatasnya pemasaran produk KUKM dan IKM.<br />

f. Kurangnya sarana dan prasarana bagi sentra industri.<br />

g. Keterbatasan dana sehingga pembinaan yg dilakukan kurang<br />

maksimal.<br />

h. Banyak IKM mamin yg belum memahami pentingnya sertifikat<br />

halal..<br />

i. Belum terinvetarisasi produk industri kreatif dan komunitas<br />

industri kreatif, dan Belum tersedianya gedung untuk komunitas<br />

industri kreatif.<br />

j. Terbatasnya calon eksportir <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong>, dan Terbatasnya<br />

promosi / misi dagang ke luar negeri.<br />

k. Distribusi barang impor di <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> belum terdeteksi<br />

secara keseluruhan.<br />

l. Belum tersosialisasinya sistem Online prosedur dokumen<br />

ekspor.<br />

m. Pertumbuhan toko modern sangat pesat.dan tiidak<br />

terkendalinya peredaran minuman beralkohol..<br />

n. Organisasi PKL belum teroganisir secara formal.<br />

o. Pengawasan barang yang beredar belum optimal<br />

p. Terbatasnya pembinaan kemetrologian dalam penertiban tera<br />

dan tera ulang.<br />

51


4.1 Visi dan Misi Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian<br />

Perdagangan <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong><br />

A. Visi<br />

Visi <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> ialah “Memantapkan kota <strong>Bandung</strong><br />

sebagai <strong>Kota</strong> Jasa Bermartabat“. Dinas Koperasi UKM dan<br />

Perindustrian Perdagangan <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> sebagai Unit Pelaksana<br />

Teknis dengan kewenangan dibidang Koperasi UKM dan<br />

Perindustrian Perdagangan telah menetapkan visi sebagai<br />

pedoman atau panduan, yaitu :<br />

“Terwujudnya kesejahteraan masyarakat <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> melalui<br />

pengembangan Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian<br />

dan Perdagangan yang berkualitas dan berwawasan<br />

lingkungan menuju <strong>Bandung</strong> Bermartabat “<br />

B. Misi<br />

Untuk mewujudkan visi sebagaimana tersebut diatas maka misi<br />

yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :<br />

a. Meningkatkan Kualitas Kelembagaan, produktifitas, daya saing<br />

dan kemandirian Koperasi dan UKM;<br />

b. Meningkatkan kompetensi SDM Koperasi dan UKM yang<br />

profesional;<br />

52


c. Menguatkan struktur industri dengan memberdayakan potensi<br />

industri kecil dan menengah, peningkatan nilai tambah,<br />

pengembangan industri kreatif, penguasaan pasar domestik dan<br />

Internasional serta penguasaan teknologi industri yang<br />

berwawasan lingkungan;<br />

d. Menguatkan pasar dalam negeri untuk meningkatkan kinerja<br />

perdagangan dengan menjaga ketersediaan bahan pokok dan<br />

penguatan jaringan distribusi <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong>;<br />

e. Meningkatkan promosi dalam dan luar negeri sehingga mampu<br />

menguasai pangsa pasar dalam era perdagangan bebas /<br />

globalisasi<br />

.<br />

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Koperasi UKM<br />

dan Perindustrian Perdagangan <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong><br />

Misi 1<br />

: Meningkatkan kualitas kelembagaan, produktivitas, daya<br />

saing dan kemandirian Koperasi dan UKM<br />

Tujuan<br />

: Mewujudkan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah yang<br />

berkualitas dan berdaya saing agar memiliki produkfitas dan<br />

kemandirian dalam rangka meningkatkan perekonomian<br />

kota<br />

Sasaran : 1. Meningkatnya jumlah unit usaha yang berdaya saing<br />

2. Meningkatnya Lembaga koperasi aktif dan koperasi<br />

sehat<br />

Indikator sasaran 1 : Cakupan bina usaha menengah dan kecil.<br />

Indikator sasaran 2 : Jumlah Koperasi aktif dan jumlah koperasi sehat.<br />

53


Misi 2<br />

: Meningkatkan kopentensi SDM Koperasi dan UKM yang<br />

profesional.<br />

Tujuan<br />

: Meningkatkan kualitas SDM Koperasi dan UKM melalui<br />

peningkatan keterampilan, profesionalisme, disiplin dan<br />

etos kerja.<br />

Sasaran : Meningkatnya kemampuan dan pengetahuan SDM<br />

koperasi dan UKM <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong>.<br />

Indikator<br />

: Jumlah SDM Koperasi dan UKM yang diberikan pendidikan<br />

dan pelatihan.<br />

Misi 3<br />

: Menguatkan Struktur industri, peningkatan nilai tambah<br />

industri, pengembangan indutri kreatif, penguasaan pasar<br />

Dalam dan luar negeri, serta penguasaan teknologi industri<br />

yang berwawasan lingkungan.<br />

Tujuan<br />

: Mengembangkan struktur industri dalam upaya menunjang<br />

pembangunnan industri, meningkatkan nilai tambah<br />

industri, mengembangkan industri kreatif, meningkatkan<br />

penguasaan pasar Dalam dan luar Negeri untuk<br />

mengendalikan produk import, serta meningkatkan<br />

penguasaan teknologi industri yang berwawasan<br />

lingkungan.<br />

Sasaran<br />

: 1. Terwujudnya struktur industri yang kuat dan lengkap<br />

dengan didukung oleh faktor-faktor penunjang<br />

pengembangan industri, berkembangnya Industri kreatif,<br />

meningkatnya kemampuan inovasi dari penguasaan<br />

teknologi industri yang berwawasan lingkungan.<br />

Indikator sasaran 1<br />

Indikator sasaran 2<br />

2. Meningkatnya peran dan daya dukung IKM dalam<br />

struktur industri, meningkatnya nilai tambah industri<br />

serta meningkatnya pasar dalam dan luar negeri.<br />

: Meningkatnya pertumbuhan Industri.<br />

: Cakupan bina kelompok Industri.<br />

54


Misi 4<br />

: Menguatkan Pasar dalam negeri dan luar negeri serta<br />

meningkatkan promosi dalam negeri dan luar negeri dalam<br />

era globalisasi/perdagangan bebas.<br />

Tujuan<br />

: 1. Meningkatkan iklim usaha perdagangan dalam negeri,<br />

akses pasar, fasilitasi perdagangan, daya saing produk,<br />

perlindungan konsumen dan pengamannan pasar serta<br />

penciptaan jaringan distribusi yang efisien.<br />

2. Meningkatnya akses pasar dan fasilitasi perdagangan<br />

luar negeri dalam upaya mendorong serta<br />

mengembangkan produk yang memiliki daya saing<br />

melalui promosi dan pameran dagang.<br />

Sasaran : 1. Meningkatkan kualitas pembinaan dan pelayanan<br />

terhadap pelaku dunia usaha dalam upaya<br />

meningkatkan pertumbuhan sektor perdagangan.<br />

2. Meningkatkan pertumbuhan ekspor dan diversifikasi<br />

pasar ekspor dari kota <strong>Bandung</strong> dengan kualitas barang<br />

yang memiliki daya saing.<br />

Indikator sasaran 1 : 1. Cakupan bina kelompok pedagang/Usaha Non Formal.<br />

2. Meningkatnya Pedagang kecil Formal.<br />

Indikator sasaran 2<br />

: Peningkatan nilai ekspor.<br />

4.3 Strategi dan Kebijakan Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian<br />

Perdagangan <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong>.<br />

Arah kebijakan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Koperasi<br />

UKM dan perindustrian <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> ditujukan untuk mendukung<br />

arah kebijakan <strong>Pemerintah</strong> <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> , mewujudkan Visi Dinas<br />

Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Yaitu “ Terwujudnya<br />

Kesejahteraan Masyarakat <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> melalui Pengembangan<br />

Koperasi Usaha kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan<br />

yang Berkualitas dan Berwawasan Lingkungan menuju <strong>Bandung</strong><br />

55


Bermartabat “. Menjadi acuan dalam setiap langkah dan kebijakan<br />

Startegis Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan <strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong>, secara umum arah kebijakan Dinas Koperasi UKM dan<br />

Perindustrian Perdagangan <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> sbb :<br />

1. Penataan pedagangan Kaki Lima dan meningkatkan Kemitraan<br />

dengan sentra-sentra produk lokal dalam mengembangkan<br />

industri kreatif Tradisional.<br />

2. Penataan Struktur Ekonomi perkotaan melalui penataan ruang<br />

aktifitas maupun pola konsumsi, distribusi dan produksi yang<br />

baik.<br />

3. Pengembangan kemitraan usaha Koperasi/Usaha<br />

Kecil,menengah dan Besar dalam menunjang pengembangan<br />

ekonomi kreatif.<br />

56


TABEL 5.1<br />

Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas Koperasi UKM dan Perindag <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong><br />

Tujuan<br />

1. Mewujudkan Koperasi,<br />

Usaha Kecil dan<br />

Menengah yang<br />

berkualitas dan berdaya<br />

saing agar memiliki<br />

produkvitas dan<br />

kemandirian dalam rangka<br />

meningkatkan<br />

perekonomian kota.<br />

2. Meningkatkan kualitas<br />

SDM Koperasi dan UKM<br />

melalui peningkatan<br />

keterampilan,<br />

profesionalisme, disiplin<br />

dan etos kerja.<br />

Sasaran<br />

Indikator<br />

Sasaran<br />

Kode<br />

Program dan Kegiatan<br />

Indikator Kinerja<br />

Program (outcome)<br />

dan Kegiatan (output)<br />

Data Capaian<br />

pada Tahun Awal<br />

Perencanaan<br />

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan<br />

Tahun 2012 Tahun 2013<br />

Kondisi Kinerja pada<br />

akhir periode <strong>Renstra</strong><br />

SKPD<br />

Unit Kerja<br />

SKPD<br />

Penanggung<br />

jawab<br />

Target Rp. Target Rp. Target Rp.<br />

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15<br />

a. Meningkatnya jumlah unit<br />

813.500.000 250.000.000<br />

usaha yang berdaya saing.<br />

b. Meningkatnya Lembaga<br />

koperasi aktif dan koperasi<br />

sehat.<br />

c. Meningkatnya kemampuan<br />

dan pengetahuan SDM<br />

koperasi dan UKM <strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong>.<br />

- Cakupan bina<br />

usaha menengah<br />

dan kecil.<br />

- Jumlah Koperasi<br />

aktif dan jumlah<br />

koperasi sehat.<br />

- Jumlah SDM<br />

Koperasi dan<br />

UKM yang<br />

diberikan<br />

pendidikan dan<br />

pelatihan.<br />

15 01 15 Program penciptaan<br />

iklim usaha kecil<br />

menengah yang<br />

kondusif<br />

15 01 15 02 Penyusunan kebijakan<br />

tentang UKM<br />

15 01 16 Program<br />

pengembangan<br />

kewirausahaan dan<br />

keunggulan kompetitif<br />

UKM<br />

Kegiatan fasilitasi<br />

pengembangan sarana<br />

promosi hasil produksi<br />

15 01 16 06 Kegiatan<br />

Penyelenggaraan<br />

Pelatihan<br />

Kewirausahaan<br />

Tersusunnya kajian<br />

kebijakan kemitraan<br />

UMKM<br />

Terselenggaranya<br />

sarana promosi bagi<br />

UKM<br />

Terlaksananya pelatihan<br />

bagi pelaku UMKM<br />

180.000.000 Tersosialisasinya<br />

kebijakan tentang<br />

UKM<br />

633.500.000 1.990.000.000<br />

125.000.000 Meningkatnya<br />

volume usaha dan<br />

produk UKM yang<br />

berdaya saing<br />

250.000.000 Dinas KUKM &<br />

Perindag<br />

950.000.000 Dinas KUKM &<br />

Perindag<br />

158.500.000 150 UMKM 300.000.000 Dinas KUKM &<br />

Perindag<br />

Lokasi<br />

<strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong><br />

<strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong><br />

<strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong><br />

57


3. Mengembangkan struktur<br />

industri dalam upaya<br />

menunjang pembangunan<br />

industri, meningkatkan nilai<br />

tambah industri,<br />

mengembangkan industri<br />

kreatif, meningkatkan<br />

penguasaan pasar Dalam<br />

dan luar Negeri untuk<br />

mengendalikan produk<br />

import, serta meningkatkan<br />

penguasaan teknologi<br />

industri yang berwawasan<br />

lingkungan.<br />

4. Meningkatkan iklim usaha<br />

perdagangan dalam<br />

negeri,akses pasar,<br />

fasilitasi perdagangan,<br />

daya saing produk,<br />

perlindungan konsumen<br />

dan pengamannan pasar<br />

serta penciptaan jaringan<br />

distribusi yang efisien.<br />

5. Meningkatnya akses pasar<br />

dan fasilitasi perdagangan<br />

luar negeri dalam upaya<br />

mendorong serta<br />

mengembangkan produk<br />

yang memiliki daya saing<br />

melalui promosi dan<br />

pameran dagang.<br />

d. Terwujudnya struktur industri<br />

yang kuat dan lengkap<br />

dengan didukung oleh<br />

faktor-faktor penunjang<br />

pengembangan industri,<br />

berkembangnya Industri<br />

kreatif, meningkatnya<br />

kemampuan inovasi dari<br />

penguasaan teknologi<br />

industri yang berwawasan<br />

lingkungan.<br />

e. Meningkatnya peran dan<br />

daya dukung IKM dalam<br />

struktur industri,<br />

meningkatnya nilai tambah<br />

industri serta meningkatnya<br />

pasar dalam dan luar negeri.<br />

f. Meningkatkan kualitas<br />

pembinaan dan pelayanan<br />

terhadap pelaku dunia<br />

usaha dalam upaya<br />

meningkatkan pertumbuhan<br />

sektor perdagangan.<br />

g. Meningkatkan pertumbuhan<br />

ekspor dan diversifikasi<br />

pasar ekspor dari kota<br />

<strong>Bandung</strong> dengan kualitas<br />

barang yang memiliki daya<br />

saing.<br />

- Meningkatnya<br />

pertumbuhan<br />

Industri.<br />

- Cakupan bina<br />

kelompok Industri.<br />

- Cakupan bina<br />

kelompok<br />

pedagang/Usaha<br />

Non Formal.<br />

- Meningkatnya<br />

Pedagang kecil<br />

Formal.<br />

- Peningkatan nilai<br />

ekspor.<br />

15 01 16 07 Kegiatan Pelatihan<br />

Manajemen<br />

Pengelolaan Koperasi/<br />

KUD<br />

Kegiatan sosialisasi<br />

HAKI kepada Usaha<br />

Mikro, Kecil dan<br />

Menengah<br />

15 01 17 Program<br />

pengembangan sistem<br />

pendukung usaha bagi<br />

UKM<br />

15 01 17 12 Kegiatan fasilitasi dan<br />

intermediasi bagi UMK<br />

15 01 18 Program peningkatan<br />

kualitas kelembagaan<br />

koperasi<br />

15 01 18 04 Kegiatan sosialisasi<br />

prinsip - prinsip<br />

pemahaman<br />

perkoperasian<br />

15 01 18 05 Kegiatan pembinaan,<br />

pengawasan dan<br />

penghargaan koperasi<br />

berprestasi<br />

Terlaksananya pelatihan<br />

bagi pengelola koperasi<br />

Tersosialisasinya HAKI<br />

bagi UKM<br />

Terselenggaranya<br />

sarana fasilitasi dan<br />

intermediasi bagi UMKM<br />

Meningkatnya<br />

pengetahuan dan<br />

pemahaman<br />

perkoperasian bagi<br />

kelompok masyarakat /<br />

pra koperasi<br />

Meningkatnya<br />

pengetahuan koperasi,<br />

citra koperasi di<br />

masyarakat,<br />

teridentifikasi<br />

permasalahan, peluang<br />

serta potensi usaha<br />

koperasi dan<br />

meningkatnya kualitas<br />

kelembagaan koperasi,<br />

terpilihnya tokoh<br />

koperasi &<br />

pemutakhiran data<br />

250.000.000 210 koperasi 490.000.000 Dinas KUKM &<br />

Perindag<br />

100.000.000 Terfasilitasinya HAKI<br />

bagi UKM<br />

275.000.000 750.000.000<br />

275.000.000 Meningkatnya daya<br />

saing UMKM<br />

1.365.000.000 3.102.827.560<br />

165.000.000 Terbentuknya pra<br />

koperasi menjadi<br />

koperasi yang<br />

berbadan hukum<br />

400.000.000 Tersusunnya data<br />

koperasi, terbinanya<br />

koperasi,<br />

teridentifikasinya<br />

masalah dan potensi<br />

koperasi, terpilihnya<br />

tokoh koperasi,<br />

koperasi berprestasi<br />

& terlaksananya<br />

HUT Koperasi<br />

250.000.000 Dinas KUKM &<br />

Perindag<br />

750.000.000 Dinas KUKM &<br />

Perindag<br />

412.827.560 Dinas KUKM &<br />

Perindag<br />

1.190.000.000 Dinas KUKM &<br />

Perindag<br />

<strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong><br />

<strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong><br />

<strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong><br />

Kec. se<br />

<strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong><br />

<strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong><br />

15 01 18 06 Kegiatan peningkatan<br />

dan pengembangan<br />

jaringan kerjasama<br />

usaha koperasi<br />

Meningkatnya promosi<br />

produk hasil koperasi &<br />

pengembangan sentra<br />

usaha serta<br />

meningkatnya<br />

pengetahuan pengelola<br />

koperasi<br />

265.000.000 Terlaksananya<br />

peningkatan dan<br />

pengembangan<br />

usaha jaringan<br />

koperasi produksi<br />

dan jasa,<br />

terlaksananya<br />

promosi produk hasil<br />

koperasi dan<br />

pengembangan<br />

sentra usaha<br />

500.000.000 Dinas KUKM &<br />

Perindag<br />

<strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong><br />

58


15 01 18 07 Kegiatan penyeberan<br />

model - model pola<br />

Pelaksanaan model<br />

pengembangan koperasi<br />

pengembangan koperasi dan optimalisasi<br />

sinergitas jaringan<br />

usaha koperasi<br />

15 01 18 10 Kegiatan fasilitasi<br />

pembiayaan dan<br />

pengembangan USP<br />

15 01 15 Program perlindungan<br />

konsumen dan<br />

pengamanan<br />

perdagangan<br />

15 01 15 03 Kegiatan peningkatan<br />

pengawasan peredaran<br />

barang dan jasa<br />

15 01 15 04 Operasionalisasi dan<br />

Pengembangan UPT<br />

Kemetrologian Daerah<br />

15 01 15 05 Kegiatan informasi<br />

harga dan aspek non<br />

harga di pasar <strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong><br />

Meningkatnya advokasi<br />

koperasi sebagai<br />

lembaga keuangan non<br />

perbankan, kemitraan<br />

dan akses permodalan<br />

antara koperasi dengan<br />

BUMN, BUMS,<br />

Perbankan & lembaga<br />

keuangan lainnya<br />

Terlaksananya<br />

pengawasan<br />

barang/jasa yang<br />

beredar secara berkala<br />

dan khusus<br />

Terlaksananya<br />

pemantauan harga<br />

Kepokmas di pasarpasar<br />

tradisional <strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong><br />

15 01 15 06 Pemberantasan Barang<br />

Kena Cukai Ilegal<br />

15 01 17 Program peningkatan<br />

dan pengembangan<br />

ekspor<br />

15 01 17 02 Pengembangan Meningkatnya peluang<br />

informasi peluang pasar negara tujuan ekspor<br />

perdagangan luar negeri<br />

15 01 17 03 Sosialisasi kebijakan<br />

penyederhanaan<br />

prosedur dan dokumen<br />

ekspor impor<br />

15 01 17 Pembangunan Promosi<br />

Perdagangan<br />

Internasional<br />

Meningkatnya<br />

kemampuan SDM<br />

pengusaha <strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong><br />

263.000.000 Terlaksananya<br />

model<br />

pengembangan<br />

usaha koperasi dan<br />

sinergitas jaringan<br />

usaha koperasi<br />

272.000.000 Terlaksananya<br />

penilaian kesehatan<br />

koperasi, workshop<br />

jaringan USP,<br />

otonomisasi PP No.<br />

09 Tahun 1995,<br />

aplikasi program<br />

sistem akuntansi<br />

koperasi &<br />

intermediasi<br />

pendanaan koperasi<br />

dan sinergitas<br />

perkuatan<br />

permodalan koperasi<br />

950.000.000 550.000.000<br />

500.000.000 15 tempat penjualan<br />

eceran barang/jasa<br />

50.000.000 -<br />

75.000.000 Tersusunnya laporan<br />

perkembangan<br />

harga bulanan di 4<br />

pasar tradisional<br />

325.000.000 -<br />

365.000.000 1.270.640.000<br />

500.000.000 Dinas KUKM &<br />

Perindag<br />

500.000.000 Dinas KUKM &<br />

Perindag<br />

350.000.000 Dinas KUKM &<br />

Perindag<br />

200.000.000 Dinas KUKM &<br />

Perindag<br />

- 1 kegiatan 933.700.000 Dinas KUKM &<br />

Perindag<br />

- 4 pertemuan 201.940.000 Dinas KUKM &<br />

Perindag<br />

285.000.000 - Dinas KUKM &<br />

Perindag<br />

<strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong><br />

<strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong><br />

<strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong><br />

<strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong><br />

<strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong><br />

<strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong><br />

59


15 01 17 11 Peningkatan kapasitas<br />

lab penguji mutu barang<br />

ekspor impor<br />

15 01 18 Program peningkatan<br />

efisiensi perdagangan<br />

dalam negeri<br />

15 01 18 01 Kegiatan<br />

penyempurnaan<br />

perangkat peraturan,<br />

kebijakan dan<br />

pelaksanaan<br />

operasional<br />

15 01 18 14 Kegiatan pembangunan<br />

promosi perdagangan<br />

dalam negeri<br />

15 01 18 15 Kegiatan peningkatan<br />

kewirausahaan<br />

perdagangan non formal<br />

15 01 19 Program pembinaan<br />

pedagang kaki lima dan<br />

asongan<br />

15 01 19 01 Kegiatan pembinaan<br />

organisasi pedagang<br />

kaki lima<br />

15 01 15 Program peningkatan<br />

kapasitas IPTEK sistem<br />

produksi<br />

15 01 15 05 Kegiatan<br />

pengembangan sistem<br />

inovasi teknologi industri<br />

15 01 15 06 Kegiatan penguatan<br />

kemampuan industri<br />

berbasis teknologi<br />

15 01 16 Program<br />

pengembangan industri<br />

kecil menengah<br />

15 01 16 01 Kegiatan fasilitasi bagi<br />

IKM terhadap<br />

pemanfaatan sumber<br />

daya<br />

Meningkatnya mutu<br />

barang ekspor impor<br />

Tersusunnya Perda dan<br />

Perwal tentang<br />

Waralaba dan Izin<br />

Usaha Perdagangan<br />

Terlaksananya promosi<br />

produk unggulan dan<br />

komoditi <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong><br />

Meningkatnya<br />

pemahaman dan<br />

pengetahuan tentang<br />

perdagangan non fomal<br />

Meningkatnya wawasan<br />

dan pembinaan<br />

organisasi pedagang<br />

kaki lima<br />

Mesin Teknologi Tepat<br />

Guna ( TTG )<br />

Meningkatnya<br />

kemampuan industri<br />

kecil dibidang teknologi<br />

produksi, kemasan,<br />

kualitas dan pemasaran<br />

produknya<br />

Sertifikat halal, desain<br />

kemasan dan pameran<br />

produk halal<br />

80.000.000 80 perusahaan 135.000.000 Dinas KUKM &<br />

Perindag<br />

959.000.000 1.050.000.000<br />

275.000.000 2 draft Perda dan 2<br />

draft Perwal<br />

100.000.000 1 kali pameran<br />

regional dan 2 kali<br />

pemeran nasional<br />

184.000.000 Terlaksananya<br />

bimbingan teknis<br />

peningkatan<br />

kewirausahaan<br />

pedagang non<br />

formal<br />

200.000.000 300.000.000<br />

200.000.000 Terlaksananya<br />

bimbingan teknis<br />

pembinaan<br />

organisasi pedagang<br />

kaki lima<br />

225.000.000 800.000.000<br />

400.000.000 Dinas KUKM &<br />

Perindag<br />

350.000.000 Dinas KUKM &<br />

Perindag<br />

300.000.000 Dinas KUKM &<br />

Perindag<br />

300.000.000 Dinas KUKM &<br />

Perindag<br />

- 1 unit mesin TTG 300.000.000 Dinas KUKM &<br />

Perindag<br />

225.000.000 Terlaksananya<br />

bimtek produksi,<br />

sosialisasi,<br />

kunjungan kerja dan<br />

pameran<br />

350.000.000 1.600.000.000<br />

500.000.000 Dinas KUKM &<br />

Perindag<br />

250.000.000 65 IKM 600.000.000 Dinas KUKM &<br />

Perindag<br />

<strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong><br />

<strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong><br />

Jakarta<br />

dan<br />

<strong>Bandung</strong><br />

<strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong><br />

<strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong><br />

<strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong><br />

<strong>Bandung</strong> /<br />

Nasional<br />

<strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong><br />

60


15 01 16 02 Kegiatan pembinaan<br />

IKM dalam memperkuat<br />

jaringan kluster industri<br />

15 01 16 06 Kegiatan fasilitasi<br />

kerjasama kemitraan<br />

industri mikro, kecil dan<br />

menengah dengan<br />

swasta<br />

15 01 17 Program peningkatan<br />

kemampuan teknologi<br />

industri<br />

15 01 17 02 Kegiatan<br />

pengembangan dan<br />

pelayanan teknologi<br />

industri<br />

15 01 17 03 Kegiatan perluasan<br />

penerapan SNI untuk<br />

mendorong daya saing<br />

industri manufacturing<br />

15 01 18 Program penataan<br />

struktur industri<br />

15 01 18 02 Kegiatan penyediaan<br />

sarana maupun<br />

prasarana kluster<br />

industri<br />

15 01 19 Program<br />

pengembangan sentrasentra<br />

industri potensial<br />

15 01 19 02 Kegiatan penyediaan<br />

sarana informasi yang<br />

dapat diakses<br />

masyarakat<br />

Bimtek desain logam<br />

mulia, perhiasan dan<br />

cinderamata serta<br />

penerapan Good<br />

Manufacturing Product<br />

(GMP)<br />

Meningkatnya kemitraan<br />

industri kecil dengan<br />

swasta/BUMN dibidang<br />

pemasaran dan<br />

permodalan<br />

Meningkatnya<br />

optimalisasi dibidang<br />

pembinaan dan<br />

pelayanan teknologi<br />

industri<br />

Pemahaman tentang<br />

SNI dan daftar produk<br />

industri yang bisa di<br />

SNI-kan<br />

Bangunan unit<br />

pelayanan teknis/unit<br />

pelayanan promosi<br />

Cigondewah, bimtek<br />

industri boneka,<br />

sosialisasi Good House<br />

Keeping dan sosialisasi<br />

sertifikasi profesi<br />

Data informasi sentra<br />

yang dapat diakses<br />

15 01 21 Program<br />

pengembangan ekonomi<br />

kreatif dan teknopolis<br />

15 01 21 01 Kegiatan<br />

Desain industri kreatif<br />

pengembangan ekonomi dan pameran produk<br />

kota berbasis teknologi industri kreatif <strong>Kota</strong><br />

dan informasi<br />

<strong>Bandung</strong><br />

- 60 IKM 500.000.000 Dinas KUKM &<br />

Perindag<br />

100.000.000 Terlaksananya temu<br />

usaha antara industri<br />

kecil dengan<br />

swasta/BUMN<br />

300.000.000 600.000.000<br />

500.000.000 Dinas KUKM &<br />

Perindag<br />

300.000.000 12 bulan 300.000.000 Dinas KUKM &<br />

Perindag<br />

- 30 IKM dan 30<br />

produk<br />

402.000.000 16.000.000.000<br />

300.000.000 Dinas KUKM &<br />

Perindag<br />

250.000.000 1 unit dan 150 IKM 16.000.000.000 Dinas KUKM &<br />

Perindag<br />

152.000.000 250.000.000<br />

152.000.000 12 sentra 250.000.000 Dinas KUKM &<br />

Perindag<br />

300.000.000 900.000.000<br />

300.000.000 50 desain dan 1 kali<br />

pameran<br />

900.000.000 Dinas KUKM &<br />

Perindag<br />

<strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong><br />

<strong>Bandung</strong> /<br />

Nasional<br />

<strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong><br />

<strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong><br />

<strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong><br />

<strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong><br />

<strong>Kota</strong><br />

<strong>Bandung</strong><br />

61


Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara<br />

langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun<br />

mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan<br />

sasaran RPJMD.<br />

Tabel 6.1.<br />

Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD<br />

No.<br />

Indikator<br />

Kondisi Kinerja pada<br />

awal periode RPJMD<br />

Target Capaian<br />

Setiap Tahun<br />

Tahun 0 Tahun 4 Tahun 5<br />

Kondisi Kinerja<br />

pada akhir periode<br />

RPJMD<br />

1 2 3 4 5 6<br />

1 Cakupan Bina Usaha<br />

Menengah dan Kecil<br />

2800 Unit Usaha 4.100 UU 4.510 UU 4.510 UU<br />

2 Koperasi Aktif / Koperasi<br />

Sehat.<br />

1804 Unit/180 Unit 1.900/400 1.930 /<br />

450<br />

1.930 Unit / 450<br />

Unit.<br />

3 Cakupan Bina Kelompok<br />

Pedagang / Usaha Non<br />

Formal.<br />

64.231 Unit 71.054<br />

Unit<br />

71.204<br />

Unit<br />

71.204 Unit<br />

4 Meningkatnya Pedagang<br />

Kecil Formal .<br />

5.871 Unit 7.635 Unit 7.970 Unit 7.970 Unit<br />

5 Nilai Ekspor 696 juta (US$) 656 juta<br />

(US$)<br />

672 juta<br />

(US$)<br />

672 juta (US$)<br />

6 Pertumbuhan Industri 600 Unit 654 Unit 654 Unit.<br />

7 Pembinaan Sentra 9 Sentra 13 Sentra 14 Sentra 14 Sentra<br />

62

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!