13.03.2015 Views

KATA PENGANTAR - Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Selatan

KATA PENGANTAR - Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Selatan

KATA PENGANTAR - Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Selatan

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>KATA</strong> <strong>PENGANTAR</strong><br />

Segala puji dan puja kita panjatkan ke hadirat Allah SWT Tuhan seru sekalian<br />

alam. Salawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW<br />

beserta keluarga, sahabat dan orang-orang yang mengikuti ajaran beliau hingga akhir<br />

zaman.<br />

Profil Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tanah Laut yang dibuat ini<br />

adalah sebagai gambaran dan informasi mengenai eksestensi Kantor kementerian<br />

Agama Kabupaten Tanah Laut, tentang Kebijakan, Program Kerja Satuan Organisasi<br />

serta penyajian data.<br />

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan buku dalam bentuk<br />

Profil ini masih banyak kekurangan, sehingga kami mengharapkan adanya kritik,<br />

saran dan solusi<br />

yang bersifat membangun supaya dalam penyusunan dan<br />

pembuatan yang akan dating bisa lebih baik lagi.<br />

Semoga profil ini bermanfa’at adanya dalam menyampaikan bermacam<br />

informasi yang ada pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tanah Laut.<br />

Pelaihari, 31 Desember 2011<br />

KEPALA,<br />

DRS.H.MUHAMMAD TAMBRIN, M.MPd<br />

NIP 19691218 199603 1 003<br />

1


BAB I<br />

PENDAHULUAN<br />

A. LATAR BELAKANG<br />

Kementerian Agama merupakan salah satu Lembaga Pemerintah yang<br />

sekarang ini semakin dituntut transparansinya, dan sangat berperan dalam<br />

beberapa aspek kehidupan, seperti pendidikan, baik pendidikan formal maupun<br />

pendidikan informal, haji dan umrah, pengembangan pondok pesantren, dan lebih<br />

luas lagi yang menyangkut ketentraman antar dan intern kehidupan umat<br />

beragama. Maka dari itu Kementerian Agama boleh dikatakan sebagai ujung<br />

tombak dalam membina umat beragama dalam kehidupan berbangsa dan<br />

bernegara yang berdasarkan Pancasila.<br />

Kemajuan teknologi dan informasi yang tidak mengenal ruang dan waktu<br />

sekarang ini sangat berpengaruh terhadap eksistensi<br />

Kementerian Agama,<br />

terutama pada bidang informasi keagamaan, dahulu misalnya bekerja dikantoran<br />

masih menggunakan alat mesin ketik, stencil atau alat yang sederhana, sehingga<br />

pelayanan dan penyajian berbagai macam<br />

informasi dan pengolahan data<br />

sering terlambat, maka hasilnyapun kurang maksimal. Namun sekarang sudah<br />

menggunakan prasarana yang lebih maju dalam hitungan menit bahkan detik<br />

data dan informasi sudah dapat diakses pada tempat yang sangat jauh. Hal ini<br />

dapat dilihat dalam beberapa kegiatan atau rutinitas kerja, baik ditingkat<br />

kabupaten, provinsi lebih-lebih di tingkat pusat. Sebagai contoh pelayanan<br />

2


pendaftaran haji, dahulu kita dalam memberikan pelayanan pendaftaran masih<br />

direpotkan dengan bermacam blanko isian baru dikirim ke pusat, sekarang<br />

pendaftaran sudah langsung online dari Kabupaten ke pusat dan data langsung<br />

terbaca dan terdata. Pengiriman data dan informasi pegawai, data keagamaan,<br />

pendidikan dan lainnya hanya memerlukan sedikit waktu sudah sampai ketempat<br />

tujuan. Hal ini menandakan bahwa Kementerian Agama berusaha mengikuti<br />

perkembangan tersebut. Selanjutnya dengan berkembangnya ilmu pengetahuan<br />

tersebut itu pulalah sehingga menuntut Sumber Daya Manusia yang bernaung<br />

dibawah Kementerian Agama terus memacu diri untuk menambah pengetahuan<br />

baik secara formal maupun informal, agar Kementerian Agama selalu sejajar<br />

keberadaannya dengan lembaga pemerintah lainnya, Akan tetapi kita menyadari<br />

bahwa belum semua apa yang diharapkan dapat terpenuhi karena pola pikir dan<br />

pendidikan Sumber Daya Manusia serta sarana dan<br />

prasarana yang dirasa<br />

masih belum memadai. Namun semua itu bukanlah sebagai halangan bagi<br />

Kementerian Agama dalam melaksanakan pembangunan dibidang keagamaan<br />

bahkan merupakan suatu tantangan yang mesti dihadapi.<br />

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tanah Laut<br />

yang berada pada<br />

Tipologi I-A, berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor : 373 Tahun 2002<br />

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Agama <strong>Provinsi</strong><br />

dan Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota. Dengan tugas melaksanakan<br />

tugas pokok dan fungsi Kementerian Agama<br />

dalam wilayah kabupaten<br />

berdasarkan kebijakan Kepala Kantor Kementerian Agama <strong>Provinsi</strong> dan<br />

peraturan perundang-undangan yang berlaku.<br />

Kantor Kementerian Agama<br />

3


Kabupaten Tanah Laut berusaha mengaplikasikan tugas fungsi tersebut dalam<br />

bentuk kinerja yang ditampilkan melalui Profil Kantor Kementerian Agama<br />

Kabupaten Tanah Laut Tahun 2011.<br />

B. KABUPATEN TANAH LAUT<br />

Kabupaten Tanah Laut adalah salah satu kabupaten di <strong>Provinsi</strong> <strong>Kalimantan</strong><br />

<strong>Selatan</strong> dengan ibu kotanya Pelaihari yang berdiri pada tanggal 2 Desember<br />

1965, yang letaknya paling selatan dari <strong>Provinsi</strong> <strong>Kalimantan</strong> <strong>Selatan</strong>, dengan luas<br />

wilayah 3.631,35 km2 dan penduduk sebanyak lebih kurang 296.282<br />

dan<br />

mempunyai Motto Tuntung Pandang, dengan Maskot Fauna Kijang Emas.<br />

1. Letak Geograf<br />

4


Secara geografis terletak pada 114 30º 22º sampai dengan 115 10º 30º<br />

Bujur Timur, dan 30 30º 3<br />

sampai dengan 410º 30º Lintang <strong>Selatan</strong>,<br />

sedangkan batas Kabupaten Tanah Laut di sebelah Timur berbatasan dengan<br />

Kabupaten Tanah Bumbu dan Laut Jawa,<br />

disebelah barat berbatasan<br />

dengan Laut Jawa di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Banjar<br />

dan Banjarbaru serta di sebelah <strong>Selatan</strong> berbatasan dengan Laut Jawa.<br />

Kabupaten Tanah Laut terbagi atas 135 Desa dengan 11 Kecamatan,<br />

sedangkan Kecamatan yang paling luas adalah Kecamatan Jorong dengan<br />

luas wilayah 628 km2, dan Kecamatan yang terkecil adalah Kecamatan Bumi<br />

Makmur dengan luas wilayah 141 km2.<br />

2. Suku<br />

Kabupaten Tanah Laut terdiri dari beberapa suku, yaitu : Banjar, Dayak,<br />

Jawa, Madura, Bakumpai, Mandar, Sunda dan suku-suku lainnya. Dan sukusuku<br />

tersebut sudah berkolaborasi antara suku yang satu dengan yang<br />

lainnya.<br />

Untuk menghindari gesekan-gesekan yang mungkin saja terjadi<br />

antara suku-suku tersebut. Kementerian Agama, khususnya Kementerian<br />

Agama Kabupaten Tanah Laut selalu melakukan hubungan baik dengan para<br />

tokoh agama dan masyarakat yang dinilai berpengaruh dalam kehidupan<br />

bermasyarakat.<br />

Beragamnya suku tentu sedikit banyaknya ada perbedaan budaya dan<br />

tradisi sehingga membentuk sebuah corak tradisi tersendiri terutama dalam<br />

proses interaksi antara individu yang berbeda latar belakang budaya dan<br />

5


lkepercayaan. Keanekaragaman suku tersebut yang ada di Kabupaten Tanah<br />

Laut tentu dalam perspektif pembangunan merupakan sebuah potensi yang<br />

harus mampu dijaga dan dikembangkan. Namun, disisi lain juga dapat<br />

menjadi sebuah boomerang jika keanekaragaman itu tidak mampu dihayati,<br />

dijaga secara positif dan dihargai oleh setiap anggota masyarakat.<br />

Disamping itu pula pembinaan dan pengembangan Pondok Pesantren<br />

selalu menjadi perhatian dengan tidak lupa pula tetap melakukan koordinasi<br />

dan konsoltasi dengan Pemerintah Daerah yang merupakan penguasa<br />

daerah setempat.<br />

sehingga tetap harmonis hubungan antara Kementerian<br />

Agama Kabupaten Tanah Laut dengan Pemerintah Kabupaten Tanah Laut<br />

sehingga iklim kehidupan berbangsa dan bernegara tetap berjalan dengan<br />

baik.<br />

3. Agama<br />

Kabupaten Tanah Laut sama halnya seperti Kabupaten Lain yang ada di<br />

<strong>Kalimantan</strong> <strong>Selatan</strong> terdiri yakni dari beberapa agama, yaitu : Islam, Katholik<br />

Protestan, Hindu, Budha.<br />

Peranan Kementeian Agama Kabupaten Tanah Laut dalam melakukan<br />

pembinaan umat sangat diperlukan, maka dalam hal ini tidak dapat pula kita<br />

lupakan bahwa tugas dan fungsi penyuluh agama, baik Penyuluh Agama<br />

Islam Fungsional, Penyuluh Agama Islam Non Pegawai Negeri Sipil (Non<br />

PNS) maupun Penyuluh Agama Fungsional yang bukan muslim hal ini tentu<br />

6


sangat memberi arti penting dalam pembinaan umat beragama yang ada di<br />

Kabupaten Tanah Laut.<br />

4. Potensi Sumber Daya Alam<br />

Tanah laut dalam melakukan pembangunan sudah barang tentu<br />

menggali berbagai sektor agar kehidupan ekonomi masyarakat<br />

selalu<br />

terpenuhi, seperti : pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan<br />

kehutanan selalu digalakkan serta tidak ketinggalan dalam hal pertambangan,<br />

seperti halnya tambang batu bara di wilayah Kecamatan Jorong.<br />

5. Pendidikan<br />

Pendidikan di Kabupaten Tanah Laut sangat digalakkan, baik pendidikan<br />

formal maupun informal. Banyaknya bangunan sekolah umum dan madrasah<br />

menandakan bahwa di Kabupaten Tanah Laut sangat perduli akan kewajiban<br />

menuntut ilmu, baik ilmu pengetahuan umum maupun ilmu agama. Dan<br />

pendidikan ilmu agama bukan saja diajarkan pada madrasah namun juga<br />

pada sekolah umum sangat diperhatikan terbukti banyaknya guru-guru agama<br />

pada sekolah umum, baik yang direkrut atau diangkat oleh Pemerintah<br />

Daerah maupun guru agama yang diangkat atau direkrut oleh Kementerian<br />

Agama ddengan penugasannya pada sekolah umum, baik di SD, SLTP<br />

maupun di SLTA.<br />

7


C. SEJARAH BERDIRINYA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN<br />

TANAH LAUT<br />

Berdirinya Kementerian Agama Republik Indonesia didasarkan pada :<br />

1. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 29 ayat 1 dan 2,<br />

(1) Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa;<br />

(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk<br />

agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan<br />

kepercayaannya itu.<br />

2. Penetapan Pemerintah Nomor 1/SD Tahun 1946 tentang dibentuknya<br />

Kementerian Agama;<br />

3. Penetapan Pemerintah Nomor 5/SD Tahun 1946 tentang pelimpahan tugastugas<br />

keagamaan dari beberapa departemen, mencakup perkawinan,<br />

peradilan agama, kemesjidan, urusan Mahkamah Islam Tinggi dan pengajaran<br />

agama di sekolah-sekolah;<br />

4. Berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor : 1/SD Tahun 1946, tanggal<br />

03 Januari 1946, tentang Pendirian Departemen Agama yang ditetapkkan di<br />

Jogjakarta;<br />

5. Keududkan Departemen Agama sebagai bagian dari Pemerintahan Negara<br />

yang dipimpin oleh seorang Menteri Agama bertanggungjawab langsung<br />

kepada Presiden;<br />

6. Berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI Tahun 1956, maka ditetapkan “<br />

hari berdirinya Kementerian Agama dalam Republik Indonesia yaitu hari<br />

8


Kamis tanggal 3 Januari 1946 (Masehi) bertepatan dengan tanggal 29<br />

Muharram 1364 Hijriah,<br />

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tanah Laut sesuai dengan situasi<br />

dan kondisi serta perkembangannya telah dapat melaksanakan tugas<br />

pemerintahan dan pembangunan dan melayani masyarakat Umat Beragama di<br />

Kabupaten Tanah Laut sejak berdirinya tahun 1970 yang waktu itu merupakan<br />

perwakilan Departemen Agama di Kabupaten Tanah Laut dengan struktur<br />

organisasi terbagi tiga bagian, yaitu Dinas Inspeksi Urusan Agama, Dinas<br />

Inspeksi Penerangan Agama dan Dinas Inspeksi Pendidikan Agama Islam<br />

dengan menempati Kantor beralamat di Jalan Sapta Marga Pelaihari<br />

Terbitnya Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 18 Tahun<br />

1975 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama, maka dari<br />

situlah Kantor Perwakilan Departemen Agama diseluruh wilayah Indonesia<br />

berubah nama menjadi Kantor Departemen Agama termasuk di Kabupaten Tanah<br />

Laut dan diikuti pula perubahan nama unit kerja menjadi Seksi Urusan Agama<br />

Islam, Seksi Penerangan Agama Islam, Seksi Pendidikan Agama Islam serta<br />

adanya penambahan unit kerja Seksi Perguruan Agama Islam dan Sub Bagian<br />

Tata Usaha yang menangani bidang administrasi dan kepegawaian.<br />

Selanjutnya pada tahun 1979 Kantor Departemen Agama Kabupaten Tanah<br />

Laut pindah menempati gedung baru yang beralamat di Jalan H. Boejasin<br />

Pelaihari sampai sekarang. Dan berselang dua tahun kemudian terbit Keputusan<br />

Menteri Agama RI Nomor 45 Tahun 1981 tentang Susunan Organisasi dan Tata<br />

Kerja Departemen Agama. Terbitnya keputusan Menteri Agama yang baru ini<br />

9


membawa perubahan kembali pada Kantor Departemen Agama karena adanya<br />

penambahan kembali satu unit kerja yaitu Penyelenggara Bimbingan Urusan Haji.<br />

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tanah Laut sejak berdirinya<br />

sampai sekarang adalah sebagai berikut :<br />

1. H. Nawawi Asmail, sejak tahun 1970 sampai dengan 1 Mei 1981, beliau<br />

adalah kelahiran Amuntai;<br />

2. Drs. H. Tarmidji Amberi, sejak tanggal 1 Mei 1981 sampai dengan 22 Juni<br />

1989, kelahiran Kandangan<br />

3. Drs. H. Eddie Karnadie, sejak tanggal 22 Juni 1989 sampai dengan 31 Juni<br />

1994, beliau kelahiran Rantau tepatnya di Pandarahan;<br />

4. Drs. H. Ustani Hilman, sejak tanggal 31 Juni 1994 sampai dengan 11 Juni<br />

1997, beliau mantan Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Sanggau<br />

<strong>Kalimantan</strong> Barat, kelahiran Kandangan;<br />

5. Drs. H. Abubakar Kabi, sejak tanggal 11 Juni 1997 sampai dengan 7<br />

Desember 1999, beliau kelahiran Birayang Kabupaten Hulu Sungai Tengah;<br />

6. Drs. H. Djajamadi Babas, sejak tanggal 7 Desember 1999 sampai dengan 31<br />

Maret 2004, beliau kelahiran Hampang Kabupaten Kota Baru;<br />

7. Drs. H. Ariansyah, sejak tanggal 31 Maret 2004 sampai dengan 31 Juni 2010,<br />

beliau putra asli Kabupaten Tanah Laut;<br />

8. Drs. H. Muhammad Tambrin, M.MPd, sejak tanggal 5 Januari 2011 sampai<br />

sekarang.<br />

10


D. PERUBAHAN NAMA DEPARTEMEN AGAMA MENJADI KEMENTERIAN<br />

AGAMA<br />

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009<br />

tentang Pembentukan Organisasi Kementerian Agama, serta berdasarkan<br />

Keputusan Menteri Agama menjadi Kementerian Agama, maka terhitung sejak<br />

tanggal 03 Desember 2009 Departemen Agama berubah menjadi Kementerian<br />

Agama. Lebih dari itu bukan hanya nama Kementerian Agama pusat saja yang<br />

berubah tetapi diikuti oleh semua Kantor Wilayah di <strong>Provinsi</strong> dan Kantor di<br />

Kabupaten, termasuk di Kabupaten Tanah Laut yakni Kantor Departemen Agama<br />

Kabupaten Tanah Laut berubah menjadi Kantor Kementerian Agama Kabupaten<br />

Tanah Laut.<br />

Dengan demikian perubahan tersebut menyebabkan segala penggunaan<br />

atribut seperti logo, lencana, badge, kop surat, stempel, papan nama dan lainnya<br />

menunjuk kepada Kementerian Agama yang menggunakan penyebutan<br />

Departemen Agama harus disesuaikan menjadi Kementerian Agama.<br />

11


BAB II<br />

RENCANA STRATEJIK<br />

A. TUGAS<br />

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tanah Laut adalah instansi vertikal<br />

Kementerian Agama yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung<br />

kepada Kantor Wilayah Kementerian Agama <strong>Provinsi</strong><br />

mempunyai tugas<br />

melaksanakan tugas pokok dan fungsi Kementerian Agama dalam wilayah<br />

Kabupaten Tanah Laut berdasarkan<br />

kebijakan Kepala Kantor Wilayah<br />

Kementerian Agama <strong>Provinsi</strong> <strong>Kalimantan</strong> <strong>Selatan</strong> dan peraturan perundangundangan<br />

yang berlaku.<br />

B. FUNGSI<br />

Dalam melaksanakan tugas Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tanah<br />

Laut menyelenggarakan fungsi :<br />

1. Perumusan Visi dan Misi serta kebijakan teknis dibidang pelayanan dan<br />

bimbingan kehidupan beragama kepada masyarakat Kabupaten Tanah Laut;<br />

2. Pembinaan, pelayanan dan bimbingan dibidang bimbingan masyarakat Islam,<br />

pelayanan haji dan umrah, pengembangan zakat dan wakaf, pendidikan<br />

agama dan keagamaan, pondok pesantren, pendidikan agama Islam pada<br />

masyarakat dan pemberdayaan masjid, urusan agama, pendidikan agama,<br />

bimbingan masyarakat Kristen, Katolik, Hindu serta Budha sesuai pertaturan<br />

perundang-undangan yang berlaku;<br />

12


3. Pelaksanaan kebijakan teknis dibidang pengelolaan administrasi dan informasi<br />

keagamaan;<br />

4. Pelayanan dan bimbingan dibidang kerukunan umat beragama;<br />

5. Pengkoordinasian, perencanaan, pengendalian dan pengawasan program;<br />

6. Pelaksanaan hubungan dengan pemerintah daerah, instansi terkait dan<br />

lembaga masyarakat dalam rangka pelaksanaan tugas Kementerian Agama di<br />

Kabupaten Tanah Laut.<br />

C. VISI<br />

Terwujudnya pelayanan prima dan pembinaan masyarakat yang relegius,<br />

berkualitas, dinamis, toleran dan berakhlak mulia.<br />

D. MISI<br />

1. Meningkatkan pelayanan administrasi ketatausahaan dan informasi<br />

keagamaan;<br />

2. Meningkatkan pembinaan, pelayanan dan bimbngan ibadah haji dan umrah;<br />

3. Meningkatkan pembinaan, pelayanan dan bimbingan urusan agama Islam;<br />

4. Meningkatkan pembinaan pelayanan dan bimbingan pengembangan zakat<br />

wakaf;<br />

5. Meningkatkan pembinaan, pelayanan dan bimbingan Pondok Pesantren;<br />

6. Meningkatkan pembinaan pelayanan dan bimbingan pendidikan agama dan<br />

keagamaan;<br />

13


7. Meningkatkan pembinaan pelayanan dan bimbingan pendidikan agama Islam<br />

pada masyarakat dan pemberdayaan masjid<br />

E. MAKNA LOGO<br />

Keterangan :<br />

1. Bintang bersudut lima yang melambangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa<br />

dalam Pancasila, bermakna bahwa karyawan Kementerian Agama selalu<br />

menaati dan menjunjung tinggi norma-norma agama dalam melaksanakan<br />

tugas pemerintaan dalam Negara Republik Indonesia;<br />

2. 17 kuntum bunga kapas, 8 baris tulisan dalam Kitab Suci dan 45 butir padi<br />

bermakna Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17<br />

Agustus 1945, menunjukkan tekad para karyawan Kementerian Agama untuk<br />

membela kemerdekaan Negara Kesatuanepublik Indonesia yang<br />

diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945;<br />

3. Butiran padi dan kapas yang melingkar berbentuk bulatan bermakna bahwa<br />

karyawan Kementerian Agama mengemban tugas untuk mewujudkan<br />

masyarakat yang sejahtera, adil, makmur dan merata;<br />

4. Kitab suci bermakna sebagai pedoman hidup dan kehidupan yang serasi<br />

antara kebahagiaan duniawi dan ukhrawi, materi dan spiritual dengan ridha<br />

Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa;<br />

5. Alas Kitab Suci bermakna bahwa pedoman hidup dan kehidupan harus<br />

ditempatkan pada proporsi yang sebenarnya sesuai dengan potensi dinamis<br />

dari Kitab Suci.<br />

14


6. Kalimat “ Ikhlas Beramal “ bermakna bahwa Karyawan Kementerian Agama<br />

dalam mengabdi kepada masyarakat dan Negara berlandaskan niat ibadah<br />

dengan tulus dan ikhlas;<br />

7. Perisai yang berbentuk segi lima sama sisi dimaksud bahwa kerukunan hidup<br />

antar umat beragama RI yang berdasarkan Pancasila dilindungi sepenuhnya<br />

sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945;<br />

8. Kelengkapan makna lambang Kementerian Agama bertekat bahwa mengabdi<br />

kepada Negara adalah ibadah.<br />

F. KEBIJAKAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN TANAH LAUT<br />

Menghadapi kehidupan sosial masyarakat di Kabupaten Tanah Laut<br />

sekarang ini<br />

yang semakin maju, baik dalam pengetahuan agama maupun<br />

pengetahuan umum kehidupan bermasyarakat yang didukung oleh media cetak<br />

dan media elektronik, mudahnya melakukan interaksi melalui jarak jauh seperti<br />

komunikasi dengan menggunakan telepon genggam dan internet tentu sangat<br />

mempengaruhi kehidupan masyarakat.<br />

Adanya proses manajemen suatu lembaga pemerintahan yang akuntibel dan<br />

terbuka atau yang disebut open manajemen, maka dapat dengan mudah<br />

diketahui oleh masyarakat, karena itulah yang merupakan tuntutan kehidupan<br />

perpolitikan dimasa sekarang. Apabila terdapat sistem manajemen yang sedang<br />

berproses terdapat kendala dan tersendat-sendat, maka dengan mudah<br />

masyarakat mengetahui. Maka dari itu agar semua kebijakan jangan sampai<br />

berbenturan dan kepentingan-kepentingan yang lain namun tentu saja tetap<br />

15


erpedoman pada peraturan perundangan yang ada, Kantor Kementerian Agama<br />

Kabupaten Tanah Laut siap menjawab semua itu, jawaban yang logas dan<br />

terarah serta bisa dipertanggungjawabkan melalui suatu kebijakan yang telah<br />

diprogramkan :<br />

1. Peningkatan Kualitas Pelayanan.<br />

Sumber Daya Manusia, sarana dan prasarana merupakan dua faktor<br />

yang tidak dapat dipisahkan<br />

dalam proses manajemen pada lembaga<br />

pemerintahan, demikian pula halnya dengan Kantor Kementerian Agama<br />

Kabupaten Tanah Laut. Manajemen yang merupakan suatu keahlian atau<br />

kepandaian, maka penempatan person-person dalam organisasi diarahkan<br />

pada Sumber Daya Manusia yang mempunyai kompetensi dibidang masingmasing,<br />

paling tidak mendekati kompetensi dasar pada bidang masing-masing<br />

tersebut.<br />

Selanjutnya Sumber Daya Manusia atau person adalah suatu sumber<br />

yang mempunyai kekuatan atau energi sangat penting dalam organisasi,<br />

karena tanpa sumber tersebut, aktivitas organisasi tidak akan berjalan dengan<br />

sempurna, mereka berperan aktif dalam penetapan rencana, sistem, proses<br />

dan tujuan yang ingin dicapai.<br />

Hasil pekerjaan atau pelayanan yang diberikan akan dinilai dan<br />

dirasakan oleh masyarakat, apabila hasilnya baik, baik berupa kualitas<br />

maupun kuantitas menurut ukuran yang telah ditentukan atau ditetapkan, upun<br />

yang dikehendaki masyarakat, sehingga pelayanan tersebut dapat<br />

memuaskan, namun kita juga tahu bahwa tidak semua pelayanan dapat<br />

16


memuaskan kepada semua pihak karena hal itu biasa, disebabkan berbagai<br />

keperluan dan kepentingan.<br />

Sistem pengendalian manajemen sangat menentukan eksestensi Kantor<br />

Kementerian Agama Kabupaten Tanah Laut, dan ini perlu mendapat<br />

dukungan dari berbagai pihak, terutama sekali oleh Middle Manajemen Kantor<br />

Kementerian Agama Kabupaten Tanah Laut, karena<br />

mereka merupakan<br />

penghubung kebijakan antara pimpinan dalam hal ini Kepala Kantor<br />

Kementerian Agama Kabupaten Tanah Laut bagi keperluan personalia<br />

terhadap penyelesaian-penyelesaian tugas, sehingga diperlukan kecakapan<br />

atau keterampilan untuk menterjemahkan kebijakan-kebijakan secara<br />

terperinci agar mudah dipahami dalam pelaksanaan tugas sehingga aktivitas<br />

organisasi tetap selalu dinamis.<br />

Arah kebijakan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tanah Laut<br />

dalam menyikapi hal ini adalah :<br />

a. Mengupayakan semaksimal mungkin pengayaan pekerjaan serta<br />

tanggungjawab terhadap personalia pada bidang masing-masing.<br />

Pengayaan pekerjaan disini merupakan perubahan yang<br />

direncanakan atau diprogramkan pada berbagai kegiatan pekerjaan untuk<br />

memberikan variasi pekerjaan yang lebih luas, agar mempunyai<br />

pengetahuan dan pengalaman serta keterampilan yang lebih baik,<br />

sehingga dalam melakukan pelayanan tidak merasa asing lagi terhadap<br />

tugas-tugas yang besar maupun dirasa berat.<br />

17


Tanggungjawab maupun pengayaan yang diberikan senantiasa<br />

selalu mendapatkan pengawasan, dari sinilah tugas fungsi atasan atau<br />

midle manajemen berperan aktif yang selalu siap memberikan solusi,<br />

arahan, atau energy support sehingga personalia aktif berkriasi sehingga<br />

aktifitas organisasi akan selalu ada, maka dengan demikian sudah jelas<br />

pengayaan, tanggungjawab, pengawasan dan support hendaknya selalu<br />

ada dalam organisasi.<br />

b. Pembinaan Personalia yang diarahkan pada tugas dan fungsi sebagai<br />

apartur Negara dan abdi masyarakat.<br />

Penanaman disiplin merupakan salah satu modal dasar dalam suatu<br />

organisasi pemerintah, karena kedisiplinan merupakan bagian dari fungsi<br />

manajerial dalam memanajemen Sumber Daya Manusia. Demikian pula<br />

halnya Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tanah Laut berupaya<br />

sedemikian rupa menuju kearah itu, agar mutu atau kualitas pelayanan<br />

selalu terjaga.<br />

Pembinaan yang terarah pada tugas dan fungsinya masing-masing<br />

diharapkan akan membawa pada suatu kemandirian pekerjaan yang tidak<br />

selalu memerlukan bantuan orang lain, apalagi pekerjaan tersebut sudah<br />

jelas dan nyata. Disinilah uraian tugas atau job description pada setiap<br />

personalia harus ada dan jelas.<br />

c. Peningkatan pengawasan atasan langsung agar selalu dijaga.<br />

Pengawasan atasan langsung dan keberhasilan suatu pekerjaan<br />

maupun pelayanan berkaitan erat satu dengan yang lain. Pengawasan<br />

18


atasan langsung yang merupakan bagian dari sistem pengendalian<br />

manajemen oleh pimpinan sering<br />

tidak menjadi perhatian oleh midle<br />

manajemen, hal ini dimungkinkan masih kurang pahamnya atau mungkin<br />

dianggap biasa, padahal tercapainya suatu rencana atau program<br />

pekerjaan disinilah kunci utama dalam sistem organisasi pemerintah.<br />

Disinilah letak dan tanggungjawab sebagai middle manajemen dalam<br />

menata, mangatur, mengurai pekerjaan dalam aktifitas dan rutinitas siklus<br />

pekerjaan dalam sebuah organisasi.<br />

Disamping itu pula diharapkan supaya setiap midle manajemen<br />

mempunyai<br />

catatan tersendiri agar nantinya memudahkan dalam<br />

mengambil satu kebijakan apabila terdapat sesuatu permasalahan yang<br />

mengharuskan diambilnya suatu tindakan.<br />

2. Peningkatan Kualitas Kerukunan Intern dan Antar Umat Beragama<br />

Peningkatan kualitas pelayanan kerukunan umat beragama ditekankan<br />

pada dua aspek, yaitu : kerukunan intern umat beragama dan antar umat<br />

beragama yang di Kabupaten Tanah Laut. Aspek kerukunan yang pertama<br />

merupakan landasan utama untuk mengembangkan kerukunan umat<br />

beragama dalam skala yang lebih luas. Bagaimanapun juga kerukunan intern<br />

umat beragama perlu selalu mendapat perhatian atau pembinaan, karena bisa<br />

saja terjadi keretakan sesama penganut agama disebabkan berbagai macam<br />

aliran, suku, adat istiadat. Perbedaan pemahaman keagamaan dapat<br />

menimbulkan konflik karena tidak tidak mampu memahami satu sama lainnya<br />

sehingga menimbulkan kategangan dan kecurigaan sehingga istilah konflik<br />

19


internal akan terjadi, maka kondisi semacam ini membawa pengaruh pula<br />

terhadap hubungan dengan umat penganut agama yang lain.<br />

Aspek kerukunan umat beragama yang kedua menyangkut hubungan<br />

dengan pemeluk agama yang lain. Pentingnya kerukunan umat beragama ini<br />

dalam tatanan kehidupan social masyarakat dan bangsa merupakan suatu<br />

keharusan. Kestabilan social politik tidak akan pernah tercapai kalau<br />

masyarakatnya yang bermacam agama tidak kondusif dalam arti tidak saling<br />

menghormati, menghargai terhadap pemeluk agama lainnya. Sikap saling<br />

menghargai, menghormati tersebut tumbuh dan berkembang dengan penuh<br />

kesadaran apabila pemahaman dan dimplimentasikannya ajaran agama yang<br />

mereka yakini.<br />

Bermacam atau kemajimukan<br />

agama yang ada khususnya di<br />

Kabupaten Tanah Laut harus dapat disikapi dan dipandang fositif oleh masingmasing<br />

pemeluk agama, sehingga kehidupan umat beragama dapat saling<br />

bekerjasama dalam berbagai bidang kehidupan sosial masyarakat, seperti<br />

pendidikan, ekonomi, kemiskinan dan termasuk pula masalah pengangguran.<br />

Kerukunan umat beragama dikembangkan dengan jalan<br />

memberdayakan umat beragama. Pemberdayaan yang dimaksud diwujudkan<br />

dengan mengadakan dialog, atau pertemuan-pertemuan antar pemimpin umat<br />

beragama, Disinilah peran pentingnya para ulama, pendeta, biksu. Sebagai<br />

penunjang dialog yang sifatnya menyeluruh, maka forum komunikasi umat<br />

beragama perlu selalu dikembangkan di Kabupaten Tanah Laut.<br />

20


Adanya sikap dan perilaku, toleransi, arif bijaksana memungkinkan<br />

dalam suatu kehidupan bermasyarakat yang pluralistik di Kabupaten Tanah<br />

Laut akan tercipta ketentraman. Karenanya persoalan toleransi<br />

terkaitan<br />

dengan agama sangat diperhatikan. Perbedaan agama merupakan suatu hal<br />

yang mendasar bagi kehidupan masyarakat dimana kadang persoalan agama<br />

dapat mengakibatkan potensi konflik antar pemeluk agama bahkan intra<br />

pemeluk agama. Maka oleh sebab itulah usaha peningkatan kerukunan umat<br />

beragama di Kabupaten Tanah Laut baik antar pemeluk agama yang satu<br />

dengan yang lain jangan sampai terjadi perpecahan atau perselisihan.<br />

Menyikapi hal tersebut Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tanah<br />

laut melakukan kebijakan :<br />

a. Peningkatan upaya menjaga kebersamaan sosial didalam kelompokkelompok<br />

keagamaan secara arif sehingga dapat memperkokoh<br />

hubungan kemasyarakatan;<br />

b. Pencegahan secara dini kemungkinan dapat terjadinya konflik dalam<br />

kehidupan masyarakat, dikarenakan sentiment keagamaan;<br />

c. Peningkatan wawasan keagamaan dengan lebih memberdayakan para<br />

kelompok-kelompok keagamaan yang dipimpin para ulama, kiyai,<br />

penyuluh agama Islam, Kristen, Katholik, Hindu dan Budha;<br />

d. Adanya kerjasama yang saling menguntungkan untuk kepentingan<br />

peningkatan social ekonomi.<br />

21


3. Peningkatan Kualitas Pendidikan Agama dan Keagamaan<br />

Pendidikan agama dan keagamaan merupakan salah satu tugas pokok<br />

Kementerian Agama yang harus selalu ditingkatkan, karena pendidikan<br />

agama dan keagamaan merupakan penyeimbang antara akal pikiran, moral<br />

maupun emosional dalam kehidupan sehari-hari baik sebagai diri pribadi<br />

mapun<br />

sebagai bagian dari makhluk sosial yang saling berinteraksi.<br />

Kementerian Agama Kabupaten Tanah Laut sangat penduli serta mendukung<br />

pendidikan agama dan keagamaan dengan menyelenggarakan program<br />

pendidikan dasar wajib belajar sembilan tahun sehingga dengan demikian<br />

maka secara tidak langsung pemberantasan buta aksara dengan sendirinya<br />

menjadi terhapus, dan hal ini bukan saja untuk pengetahuan atau baca tulis<br />

bidang pengetahuan umum namun lebih dari itu jug abaca tulis Al-Qur’an<br />

selalu ditingkatkan, dan begitu pula dengan pendidikan agama yang bukan<br />

muslim yang menjadi tanggung jawab pemimpin agama dan penyuluh<br />

agamanya masing-masing.<br />

Peningkatan kualitas bagi para tenaga pendidik dan kependidikan<br />

sangat diperlukan sehingga mereka tidak saja mempunyai pengetahuan dan<br />

keterampilan yang ada, namun mereka juga mengetahui akan segala<br />

perkembangan dari dunia pendidikan dan pengetahuan umumlainnya, dengan<br />

demikian agar penyelenggaraan pendidikan di lingkungan Kementerian<br />

Agama Kabupaten Tanah Laut dapat berjalan secara maksimal dan dapat<br />

menghasilkan peserta didik yang benar-benar dapat dibanggakan.<br />

22


Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tanah Laut dalam merespon<br />

hal-hal tersebut di atas :<br />

a. Melakukan pembinaan baik secara formal maupun informal, dengan<br />

mendorong semangat tenaga pendidik dan kependidikan untuk menambah<br />

pengetahuan mereka mengikuti pendidikan, kursus maupun pendidikan<br />

dan pelatihan.<br />

b. Melakukan pembinaan ke Madrasah-madrasah baik pada tingkat MA, MTs<br />

maupun MI.<br />

c. Lebih menekankan kepada para Pengawas Pendidikan Agama Islam untuk<br />

lebih meningkatkan tugas fungsinya sebagai tenaga fungsional pengawas.<br />

d. Untuk pendidikan agama dilingkungan masyarakat, maka peran serta<br />

penyuluh agama, tokoh agama lebih ditingkatkan. Dengan ditingkatkannya<br />

peran serta penyuluh agama, dan tokoh agama<br />

mempunyai dua sisi<br />

keuntungan, yakni sebagai pengayom masyarakat dan sebagai orang yang<br />

dapat menyampaikan ilmu pengetahuannya dibidang agama.<br />

G. PROGRAM KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN TANAH LAUT :<br />

1. Program peningkatan pemahaman, penghayatan, pengamalan dan<br />

pengembangan nilai-nilai keagamaan, meliputi peningkatan kualitas<br />

bimbingan keagamaan dan orientasi penyuluh agama;<br />

2. Program peningkatan pendidikan agama dan keagamaan;<br />

3. Program peningkatan pelayanan kehidupan beragama;<br />

4. Program pemberdayaan lembaga sosial keagamaan.<br />

23


Program ini seperti pemberdayaan kelompok keagamaan dan lembaga<br />

sosial keagamaan melalui peningkatan kualitas tenaga pengelola lembaga<br />

sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan. Pemberian bantuan<br />

dalam bentuk block grant untuk penyelenggaraan lembaga pendidikan<br />

keagamaan.<br />

5. Program peningkatan kerukunan umat beragama<br />

Program ini bertujuan untuk meningkatkan dan memantapkan<br />

kerukunan, baik antar umat beragama maupun intern umat beragama yang<br />

ada di Kabupaten Tanah Laut.<br />

6. Program peningkatan prasarana aparatur Negara;<br />

Program ini bertujuan agar tersedianya prasarana untuk mendukung<br />

pelaksanaan tugas dan administrasi pemerintahan yang memadai pada unitunit<br />

kerja di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tanah Laut.<br />

24


BAB III<br />

TUJUAN DAN SASARAN<br />

A. TUJUAN<br />

Tujuan merupakan implementasi dari pernyataan Misi yang telah ditetapkan<br />

oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tanah Laut, sehingga sesuatu yang<br />

akan dicapai atau yang akan dihasilkan dalam satu satu tahun sampai dengan 5<br />

tahun kedepan.<br />

Berdasarkan dari misi<br />

itulah sehingga akan memunculkan suatu tujuan yang<br />

menjadi suatu titik sasaran agar langkah maju Kantor Kementerian Agama<br />

Kabupaten Tanah Laut<br />

tetap tegak, namun tidak mengenyampingkan atau<br />

memarjinalkan<br />

aturan perundang-undangan maupun kebijakan yang telah<br />

menjadi ketetapan untuk dilaksanakan.<br />

Tujuan yang ingin dicapai oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tanah<br />

Laut berdasarkan misi yang telah ditetapkan adalah :<br />

a. Meningkan pengetahuan Sumber Daya Manusia, serta memaksimalkan<br />

penggunaan sarana dan prasarana yang ada.<br />

b. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang<br />

penyelenggaraan ibadah haji sehingga mereka mengerti akan kebijakan<br />

pemerintah tentang proses pendaftaran haji, sehingga dengan demikian<br />

memudahkan pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat<br />

untuk melaksanakan ibadah haji.<br />

25


c. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang hakekat<br />

dari perkawinan sehingga permasalahan yang ada didalam rumah tangga<br />

yang mengarah pada perselisihan dan perceraian dapat dihindari, dengan<br />

adanya saling hormat menghormati dan saling menghargai dalam rumah<br />

tangga akan membawa kebahagiaan dan ketentraman.<br />

d. Meningkatkan pelaksanaan pembinaan dan bimbingan tentang zakat, wakaf,<br />

infaq dan shadakah (ZIS)<br />

sehingga pengetahuan masyarakat Islam<br />

khususnya tentang ZIS semakin bertambah.<br />

e. Meningkatkan pembinaan terhadap Pondok-pondok pesantren yang semula<br />

masih bersifat tradisional menjadi lebih modern, baik pelajaran yang diajarkan<br />

maupun sarana dan prasarana, sehingga dengan demikian perkembangan<br />

Islam dengan masyarakat yang agamis khususnya di Kabupaten Tanah Laut<br />

akan selalu bersinar.<br />

f. Meningkatkan pelayanan pendidikan agama pada madrasah dan sekolah<br />

umum tentunya juga didukung oleh penyempurnaan sistem pendidikan<br />

nasional dengan didukung sarana prasarana yang memadai. Termasuk pula<br />

pengetahunan dan kesejahteraan guru-guru agamanya yang merupakan<br />

salah satu barometer keberhasilan pendidikan.<br />

g. Meningkatkan pembinaan dan bimbingan pendidikan agama Islam pada<br />

masyarakat dan pemberdayaan masjid, termasuk pembinaan terhadap<br />

lembaga-lembaga kemasyarakatan, apakah oleh perkumpulan pengajian<br />

maupun majelis taklim dan lain-lain.<br />

Dan begitu pula dengan pembinaan<br />

agama lain yang dilaksanakan oleh masing-masing pembina umatnya.<br />

26


B. SASARAN<br />

Memulai suatu pekerjaan harus sudah ada tertanam rencana capaian<br />

sasaran yang akan dituju. Sasaran merupakan suatu gambaran atau penjelasan<br />

dari tujuan yang terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai secara nyata.<br />

Sasaran yang akan dituju oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten<br />

Tanah Laut<br />

dalam melaksanakan pembinaan bidang agama dan keagamaan<br />

adalah :<br />

a. Tercipta dan tertatanya sistem kelembagaan dan pelayanan administrasi<br />

organisasi pada setiap sisi dengan mengoftimalkan Sumber Daya Manusia<br />

dan sarana prasana yang ada, sehingga tetap selalu terjaga perasaan puas<br />

pada publik yang menginginkan pelayanan.<br />

b. Terciptanya pemahaman dan pengetahuan umat Islam khususnya yang ada<br />

di Kabupaten Tanah Laut tentang penyelenggaraan ibadah haji. Pemahaman<br />

tersebut tentunya bukan sebatas<br />

proses pendaftaran, pemberangkatan,<br />

pemulangan dan arti penting dari haji sendiri namun juga tentang kebijakan<br />

pemerintah dalam memberikan pelayanan penyelenggaraan perhajian di<br />

Indonesia.<br />

c. Terciptanya kehidupan keluarga dalam rumah tangga yang harmonis saling<br />

menghormati dan menghargai satu sama lain yang dibentengi oleh nuansa<br />

agamis<br />

sehingga berdampak dalam kehidupan sosial masyarakat yang<br />

perduli akan arti pentingnya bermasyarakat.<br />

d. Terwujudnya peningkatan pelaksanaan pembinaan dan bimbingan tentang<br />

zakat, wakaf, infaq, shadakah sehingga pengetahuan masyarakat Islam<br />

27


khususnya semakin bertambah. Dengan demikian akan membuka wawasan<br />

dan pola fikir masyarakat tentang pentingnya zakat, wakaf, infaq dan<br />

shadakah akan kelangsungan hidup dan kehidupan bermasyarakat.<br />

e. Meningkatnya perkembangan Pondok-pondok pesantren yang ada di<br />

Kabupaten Tanah Laut, sehingga nuansa keagamaan akan selalu hadir<br />

dalam kehidupan masyarakat.<br />

f. Terciptanya pelayanan pendidikan agama pada madrasah dan sekolah<br />

umum dengan baik yang<br />

didukung sarana prasarana yang memadai.<br />

sehingga pengetahunan, keterampilan meningkat, maka dengan demikian<br />

proses belajar mengajar berhasil secara oftimal, dengan demikian out fut dari<br />

hasil proses belajar secaral kualitas juga meningkat. Pengetahuan dan<br />

keterampilan tentu diperlukan agar kualitas guru meningkat karena sangat<br />

menentukan dan merupakan salah satu barometer tentang keberhasilan<br />

pendidikan.<br />

g. Terlaksananya pembinaan dan bimbingan pendidikan agama pada<br />

masyarakat semakin meningkat hingga diharapkan pelanggaran moral dapat<br />

menurun karena adanya pembinaan<br />

terhadap kehidupan beragama pada<br />

masyarakat. Dan Pembinaan ini melalui lembaga kemasyarakatan, apakah<br />

melalui<br />

perkumpulan pengajian maupun majelis taklim. Dan begitu pula<br />

dengan pembinaan agama lain yang dilaksanakan oleh masing-masing<br />

pembina umatnya.<br />

28


C. SUSUNAN ORGANISASI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB.TANAH<br />

LAUT<br />

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tanah Laut berdasarkan Keputusan<br />

Menteri Agama Nomor 373 Tahun 2002 berada pada Tipologi I-A dengan<br />

susunan organisasi :<br />

1. Subbagian Tata Usaha;<br />

2. Seksi Urusan Agama Islam (Seksi Urais);<br />

3. Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah;<br />

4. Seksi Madrasah dan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Umum (Seksi<br />

Mapenda);<br />

5. Seksi Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren (Seksi Pekapontren);<br />

6. Seksi Pendidikan Agama Islam pada Masyarakat dan Pembendayaan Masjid<br />

(Seksi Penamas);<br />

7. Penyelenggara Bimbingan Zakat dan Wakaf.<br />

STRUKTUR KANTOR KEMENTERIAN AGAMA<br />

KABUPATEN TANAH LAUT<br />

(KMA 323 TAHUN 2002)<br />

29


1. Nama-Nama Pejabat Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tanah Laut<br />

Kepala<br />

Kepala Sub Bag TU<br />

Kasi Urais<br />

Kasi Mapenda<br />

Kasi Pekapontren<br />

: DRS.H.MUHAMMAD TAMBRIN, M.MPd<br />

: DRS. H. M. RUSDI HILMI<br />

: DRS. H. HADERANI<br />

: HAMSANI, S.Pd.I (Plt. Kasi Mapenda)<br />

: DRS. H. ABD. HAMID<br />

Kasi Peny.Haji dan Umrah : DRS. H. AHMAD NORDIN<br />

Peny. Zakat Wakaf<br />

: ZAIRIN FANZANI, S.Ag<br />

2. Nama-Nama Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan<br />

1. DARMAWI, S.Pd.I : Kepala KUA Kec. Pelaihari<br />

2. H. AKH.KHAIRANI, S.AP : Kepala KUA Kec. Bati-Bati<br />

3. H.ABDURRAHMAN, S.Ag : Kepala KUA Kec. Tambang Ulang<br />

4 HARIS FADHILLAH, S.Ag : Kepala KUA Kec. Kurau<br />

5. H.ABDURRAHMAN, S.Ag : Kepala KUA Kec. Panyipatan<br />

6. H. JUHARNI, S.Pd.I : Kepala KUA Kec. Takisung<br />

7. DRS. TALBILA : Kepala KUA Kec. Batu Ampar<br />

8. DRS.H.AKH.HIZAZI : Kepala KUA Kec. Jorong<br />

9. ABDUL BASIT, S.Ag : Kepala KUA Kec. Kintap<br />

30


3. Nama-nama Pejabat Fungsional Kantor Kementerian Agama Kab. Tanah<br />

Laut<br />

1. Analis Kepegawaian : YULIAN SYAHRANI, S.AP<br />

2. Penyuluh Agama Fungsional Kantor Kementerian Agama Kab.Tanah<br />

Laut<br />

1. DRS. MAKMUM : Penyuluh Agama Islam Kec.<br />

Pelaihari<br />

2. DRA. LINA HARTATI : Penyuluh Agama Islam Kec. Bajuin<br />

3. H. FATHUDDIN, S.Ag : Penyuluh Agama Islam Kec.<br />

Pelaihari<br />

4. H. ILHAMI, S.Ag : Penyuluh Agama Islam Kec.<br />

Panyipatan<br />

5. HJ. SITI RAMLAH, S.Ag : Penyuluh Agama Islam Kec.<br />

Tambang Ulang<br />

6. MARIATUL KIFTIAH, S.Ag : Penyuluh Agama Islam Kec. Batu<br />

Ampar<br />

7. H. RUSLI AL KHAIRI, S.Ag : Penyuluh Agama Islam Kec. Kurau<br />

Utara<br />

8. NIDA MUNIRAH, S.Ag : Penyuluh Agama Islam Kec. Bumi<br />

Makmur<br />

9. AHMADI, S.SOs.I : Penyuluh Agama Islam Kec. Bati-<br />

Bati<br />

31


10. BAHRUL ILMI, S.Ag : Penyuluh Agama Islam Kec.<br />

Panyipatan<br />

11. MARLIANA, S.Ag : Penyuluh Agama Islam Kec. Kintap<br />

12. WIJI HARYADI, S.Ag : Penyuluh Agama Islam Kec. Batu<br />

Ampar<br />

13. NURUL HIKMAH, S.Ag : Penyuluh Agama Islam Kec. Batu<br />

Ampar<br />

14. RISNAAWATI, S.Ag : Penyuluh Agama Islam Kec.<br />

Tambang Ulang.<br />

15. ABDON WINARKO, S.S : Penyuluh Agama Katholik<br />

16. YUSEP, S.Pak : Penyuluh Agama Protestan<br />

3. Penghulu Fungsional<br />

1. CHOIRIL ANAM, S.Ag : Penghulu Fungsional Kec. Tambang<br />

Ulang<br />

2. TASRONI, S.Ag : Penghulu Fungsional Kec. Pelaihari<br />

3. DRS. AMRULLAH : Penghulu Fungsional Kec. Bati-Bati<br />

4. H. FATHURRAHMAN, Lc : Penghulu Fungsional Kec.<br />

Panyipatan<br />

32


4. Pengawas Mapenda Tingkat, TK/RA, SD/MI, SLTP/MTs, SLTA/MA<br />

1. DRS.H.M.SADIK : Pengawas PAI Tingkat SLTA/MA<br />

2. ZUCHRI, S.Pd.I : Pengawas PAI Tingkat SLTP/MTs<br />

3. DRS.M.RIFANI, M.Pd : Pengawas PAI Tingkat SLTP, SLTA<br />

4. DRS. H. PAHRIADI : Pengawas PAI Tingkat TK/RA,<br />

SD/MI<br />

5. DRS. ABDUL HALIM : Pengawas PAI Tingkat TK/RA,<br />

SD/MI<br />

6. WAHYUNIAH, S.Pd.I : Pengawas PAI Tingkat TK/RA,<br />

SD/MI<br />

7. YUNI ZULFIAN, S.Pd : Pengawas PAI Tingkat TK/RA,<br />

SD/MI<br />

8. EDY PURNOMO, S.Pd : Pengawas PAI Tingkat TK/RA,<br />

SD/MI<br />

9. ISLIANTONI, S.Pd.I : Pengawas PAI Tingkat TK/RA,<br />

SD/MI<br />

10. DARSAN, S.Pd : Pengawas PAI Tingkat TK/RA,<br />

SD/MI<br />

11. ABDUL HADI, S.Pd : Pengawas PAI Tingkat TK/RA,<br />

SD/MI<br />

12. BAMBANG SUMALI,M.MPd : Pengawas PAI Tingkat TK/RA,<br />

SD/MI<br />

33


5. Nama-nama Kepala Madrasah<br />

1. DRA. HJ. SITI AMINAH : Kepala MAN Pelaihari<br />

2. DRS. ARDIANSYAH : Kepala MTsN 1 Pelaihari<br />

3. GIYONO SAPUTRA, S.Pd : Kepala MTsN 2 Pelaihari<br />

4. FAHRURRAJI, S.Ag : Kepala MTsN Kintap<br />

5. DIAN RFIA JAYA, S.Ag : Kepala MTsN Batu Ampar<br />

6. MUHAMMAD BUSTANI,S.Ag : Kepala MTsN Kurau<br />

7. AHMAD ZAIDAN ZAIN,S.Pd : Kepala MTsN Panyipatan<br />

8. H. ANANG KHAIRANI, S.Pd.I : Kepala MTs Satu Atap Kurau<br />

9. FAHLANSYAH, S.Ag : Kepala MTs Satu Atap Panyipatan<br />

10. H. USMAN, S.Pd.I : Kepala MTs Darul Amanah<br />

Pandahan Bati-Bati<br />

11. AKHMAD SAUFI, S.Ag : Kepala MIN Pelaihari<br />

12. H. NOR MUIN, S.Pd.I : Kepala MIN Pabahanan<br />

13. HJ. SALASIAH, S.Pd.I : Kepala MIN Kurau<br />

14. SAMSUL, S.Pd.I : Kepala MIN Tajau Pecah<br />

15. JAMIATUL JANNAH, S.Pd.I : Kepala MIN Kuringkit<br />

16. HJ. AMINAH, S.Pd.I : Kepala MI Darul Aman Bati-Bati<br />

17. H. MISRAN, S.Pd.I : Kepala MI Hayatuddiniyah Kali<br />

Besar Kurau<br />

18. NONONG MASYITAH, S.Pd.I : Kepala TK. Aisyiyah Panggung<br />

Pelaihar<br />

34


BAB IV<br />

PENYAJIAN DATA<br />

Profil<br />

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tanah Laut yang dibuat<br />

merupakan fisualiasi dari kegiatan dan penyajian data. Pada Bab IV ini kami<br />

tampilkan juga data sebagai pendukung tersebut, sehingga memudahkan dalam<br />

penyusunan program kegiatan.<br />

1. URUSAN AGAMA<br />

1. Pemeluk agama<br />

Jumlah pemeluk agama yang ada di Kabupaten Tanah Laut 274.529 jira<br />

Jumlah pemeluk agama kalau dipersentasekan sebagai berikut :<br />

Pemeluk Agama<br />

Islam<br />

Katholik<br />

Protestan<br />

Hindu<br />

Budha<br />

Persentase<br />

98,71<br />

0,58<br />

0,28<br />

0,24<br />

0,09<br />

Jumlah 100<br />

35


2. Jumlah Tempat Ibadah<br />

Kecamatan Masjid Langgar/ Gereja Gereja Vihara<br />

Moshalla Khatolik Protestan<br />

1. Panyipatan<br />

2. Takisung<br />

3. Kurau<br />

4. Bumi Makmur<br />

5. Bati – Bati<br />

6. Tambang Ulang<br />

7. Pelaihari<br />

8. Bajuin<br />

9. Batu Ampar<br />

10. Jorong<br />

11. Kintap<br />

19<br />

19<br />

16<br />

7<br />

23<br />

17<br />

63<br />

9<br />

28<br />

20<br />

25<br />

37<br />

66<br />

53<br />

20<br />

42<br />

23<br />

132<br />

15<br />

53<br />

30<br />

55<br />

0<br />

0<br />

0<br />

0<br />

0<br />

0<br />

1<br />

0<br />

0<br />

0<br />

0<br />

0<br />

0<br />

0<br />

0<br />

0<br />

0<br />

2<br />

0<br />

0<br />

0<br />

0<br />

0<br />

0<br />

0<br />

0<br />

0<br />

0<br />

1<br />

0<br />

0<br />

0<br />

0<br />

Jumlah 226 526 1 2 1<br />

Kabupaten Tanah Laut yang mempunyai penduduk dengan pemeluk<br />

agama yang beragam sehingga<br />

pembinaan terus dilakukan agar<br />

pemahaman terhadap agama masing-masing semakin meningkat, baik<br />

masyarakat yang beragama Islam sebagai mayoritas maupun agama<br />

Khatolik, Protestan, Hindu dan Budha, agar kerukunan antar umat beragama<br />

tetap terjaga.<br />

Potensi kerukunan umat beragama di Kabupaten Tanah Laut sangat<br />

terasa, ini dapat dilihat dari kehidupan sosial masyarakat, semua dapat<br />

menerima perbedaan, dengan kearifan disertai watak atau karakter umumnya<br />

orang banjar yang mudah menerima segala golongan.<br />

36


Pencegahan konflik yang melibatkan antar umat beragama adalah<br />

dengan melaksanakan dialog antar umat beragama atau musyawarah yang<br />

dikembangkan dengan Form<br />

Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan<br />

diharapkan pula sebagai tempat melaksanakan pertemuan antar dan inter<br />

umat beragama dapat membangun gedung Form Kerukunan Umat Beragama<br />

(FKUB).<br />

3. Jumlah Taman Pendidikan Al-Quran, Majelis Ta’lim dan Penyuluh Agama<br />

Islam<br />

Kecamatan TPQ Majelis<br />

Ta’lim<br />

Penyuluh<br />

Agama<br />

Da’i/<br />

Ulama<br />

1. Panyipatan<br />

2. Takisung<br />

3. Kurau<br />

4. Bumi Makmur<br />

5. Bati – Bati<br />

6. Tambang Ulang<br />

7. Pelaihari<br />

8. Bajuin<br />

9. Batu Ampar<br />

10. Jorong<br />

11. Kintap<br />

15<br />

27<br />

18<br />

14<br />

12<br />

7<br />

51<br />

12<br />

18<br />

15<br />

11<br />

22<br />

15<br />

11<br />

10<br />

19<br />

15<br />

49<br />

12<br />

21<br />

17<br />

20<br />

22<br />

15<br />

11<br />

10<br />

19<br />

15<br />

49<br />

12<br />

21<br />

17<br />

20<br />

2<br />

3<br />

2<br />

1<br />

5<br />

1<br />

5<br />

1<br />

1<br />

2<br />

3<br />

Jumlah 200 210 210 17<br />

Melihat data tersebut di atas bahwa Taman Pendidikan Al-Qur’an di<br />

Kabupaten Tanah Laut perkembangannya dirasa cukup maju, ini<br />

menandakan bahwa masyarakat muslim sangat memperhatikan<br />

37


perkembangan kemajuan zaman, sehingga anak diusia dini sudah dibekali<br />

dengan pendidikan Al-Qur’an dan ini sangat berguna untuk masa sekarang<br />

maupun pada masa mendatang karena sudah ada filter agama yang dapat<br />

menyaring masalah-masalah negative akibat dari pengaruh modernisasi.<br />

4. Jumlah Jema’ah Haji dalam sejak tahun 1997 s.d. 2011 M<br />

Tahun Laki-Laki Perempuan Jumlah<br />

1997 (1417 H)<br />

195<br />

250<br />

445<br />

1998 (1418 H)<br />

186<br />

259<br />

445<br />

1999 (1419 H)<br />

66<br />

73<br />

139<br />

2000 (1420 H)<br />

175<br />

223<br />

398<br />

2001 (1421 H)<br />

264<br />

331<br />

595<br />

2002 (1422 H)<br />

165<br />

194<br />

359<br />

2003 (1423 H)<br />

181<br />

194<br />

375<br />

2004 (1424 H)<br />

174<br />

232<br />

402<br />

2005 (1425 H)<br />

214<br />

254<br />

468<br />

2006 (1426 H)<br />

99<br />

129<br />

228<br />

2007 (1427 H)<br />

113<br />

134<br />

247<br />

2007 (1428 H)<br />

115<br />

142<br />

257<br />

2008 (1429 H)<br />

55<br />

104<br />

159<br />

2009 (1430 H)<br />

144<br />

140<br />

254<br />

2010 (1431 H)<br />

139<br />

189<br />

328<br />

2011 (1432 H)<br />

119<br />

145<br />

264<br />

38


Melihat statistik dari perkembangan jumlah jema’ah haji yang ada di<br />

Kabupaten Tanah Laut tidak dapat diukur, hal ini karena porsi atau jumlah<br />

jema’ah haji Kabupaten Tanah Laut ditetapkan oleh Pemerintah dalam hal ini<br />

oleh Kementerian Agama RI.<br />

Untuk tahun 2011 ini jumlah jema’ah haji<br />

Kabupaten Tanah Laut dapat dilihat sebagaimana table tersebut di atas, dan<br />

ini termasuk kouta tambahan jema’ah haji yang diperioritaskan berusia 75<br />

tahun ke atas,<br />

sebanyak 20 orang, namun pada akhir pelunasan hanya<br />

sebanyak<br />

9 orang. Disini dapat dilihat bahwa pemerintah sangat<br />

memperhatikan jema’ah calon haji berusia lanjut yang ingin melaksanakan<br />

ibadah haji dan sudah terdaftar di siskohaj atau sudah mempunyai forsi haji.<br />

Kecenderungan atau minat masyarakat untuk melaksanakan ibadah<br />

haji diindikasikan dengan banyaknya calon jema’ah yang mendaftar pada<br />

Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kabupaten<br />

Tanah Laut, diperkirakan mencapai 10 orang perhari. Daftar Tunggu atau<br />

waiting list Kabupaten Tanah Laut sampai akhir tahun 2011 berjumlah 3000<br />

orang. Sedangkan forsi untuk <strong>Kalimantan</strong> <strong>Selatan</strong> setiap tahun hanya 3800<br />

orang, berarti bagi yang mendaftar sekarang baru bisa berangkat 12 tahun<br />

kemudian.<br />

2. PENDIDIKAN AGAMA DAN LEMBAGA PENDIDIKAN KEAGAMAAN<br />

Pendidikan agama dan lembaga pendidikan keagamaan yang ada di<br />

Kabupaten Tanah Laut dibawah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tanah<br />

Laut, baik yang berstatus negeri maupun swasta dan termasuk pula Pondok<br />

39


Pesantren, sangat diperhatikan perkembangannya, bukan saja dari system<br />

proses belajar mengajarnya saja, tetapi juga pada bidang administrasi dan<br />

manajemen. Hal ini dapat dilihat seringnya pembinaan baik dari Seksi Mapenda<br />

yang membidangi Madrasah disetiap tingkatan maupun oleh Pekapontren yang<br />

membidangi Pondok Pesantren dengan melakukan monitoring langsung<br />

kelapangan maupun pertemuan-pertemuan yang dilaksanakan di Kantor<br />

Kementerian Agama Kabupaten Tanah Laut.<br />

Selain pembinaan sebagaimana tersebut di atas juga adanya bantuan<br />

berupa fisik yakni berupa pembangunan gedung rehab madrasah, baik untuk<br />

ruang kelas maupun untuk rung lainnya.<br />

1. RA, MIN/MIS, MTsN/MTsS dan MAN/MAS<br />

Kecamatan RA MIN MIS MTsN MTsS MAN MAS<br />

1. Panyipatan<br />

2. Takisung<br />

3. Kurau<br />

4. Bumi Makmur<br />

5. Bati – Bati<br />

6. Tambang Ulang<br />

7. Pelaihari<br />

8. Bajuin<br />

9. Batu Ampar<br />

10. Jorong<br />

11. Kintap<br />

-<br />

-<br />

-<br />

-<br />

2<br />

-<br />

1<br />

1<br />

-<br />

1<br />

-<br />

1<br />

-<br />

1<br />

-<br />

-<br />

-<br />

2<br />

-<br />

1<br />

-<br />

-<br />

1<br />

1<br />

4<br />

-<br />

2<br />

-<br />

1<br />

-<br />

-<br />

-<br />

3<br />

1<br />

-<br />

1<br />

-<br />

-<br />

-<br />

2<br />

-<br />

1<br />

-<br />

1<br />

2<br />

2<br />

1<br />

-<br />

3<br />

1<br />

1<br />

-<br />

1<br />

1<br />

1<br />

-<br />

-<br />

-<br />

-<br />

-<br />

-<br />

1<br />

-<br />

-<br />

-<br />

-<br />

1<br />

-<br />

1<br />

-<br />

1<br />

-<br />

-<br />

-<br />

-<br />

1<br />

1<br />

Jumlah 5 5 12 6 13 1 5<br />

40


Selain data tersebut di atas juga ditampilkan<br />

tingkat kelulusannya untuk<br />

Tahun Pelajaran 2010/2011<br />

Tingkat Kelulusan<br />

No Madrasah Program Peserta Lulus Tidak Lulus<br />

Prosentase<br />

1 MI - 463 463 - 100<br />

2 MTs - 910 909 1 99,89<br />

3 MA IPA 31 31 - 100<br />

IPS 233 233 - 100<br />

Bahasa 24 24 - 100<br />

Keagamaan 64 64 - 100<br />

2. Pondok Pesantren<br />

Pondok Pesantren yang mengikuti Wajardikdas 9 tahun, dan jumlah Santri<br />

serta mendapatkan bantuan alokasi Dana Bos, sebagai berikut :<br />

No Nama Pondok Pesantren Alamat Jumlah<br />

Santri<br />

Alokasi Dana<br />

Bos (Rp)<br />

1 PP Darussalim Jl.Pahlawan Bati-Bati 163 115.730.000<br />

2 PP Nurul Islam Jl. Swadaya Kurau 46 32.660.000<br />

3 PP Babus Salam Jl. A.Yani Asam- Asam 119 84.490.000<br />

Jorong<br />

4 PP As Syuhada Jl. Dharma Pelaihari 71 50.410.000<br />

5 PP Minhajussalam Jl.Gunung Raja 47 33.370.000<br />

Tambang Ulang<br />

6 PP Al Muttaqin Jl.Batu Lima Kuala 40 28.400.000<br />

TambanganTakisung<br />

7 PP Al Hasyimiah Jl.A.Yani Pasir Putih 78 55.380.000<br />

Kintap<br />

8 PP A Mubarok Jl.A.Yani Sarang 19 13.490.000<br />

Halang Pelaihari<br />

9 PP Adda’watuttammah Jl.Tungkaran Telaga 37 26.270.000<br />

Pelaihari<br />

10 PP Darussalam Jl.Talok Polantan Bati-<br />

Bati<br />

26 18.460.000<br />

Jumlah 646 458.660.000<br />

41


Pondok Pesantren menurut jenis penyelenggaraanya di Kabupaten Tanah Laut<br />

No Nama Pondok Alamat Salafiyah Khalafiyah Kombinasi Tahfizul Jumlah<br />

Pesantren<br />

Qur’an<br />

1 PP Asy Syuhada Jl.Dharma<br />

V - - - 1<br />

Pelaihari<br />

2 PP Al Mubarok Jl.A.Yani Sarang V - - - 1<br />

Halang<br />

3 PP<br />

Ds.Tungkaran V - - - 1<br />

Addawatuttamah Sahang<br />

Pelaihari<br />

4 PP Nur’ihyaddin Ds.Sei Pelaihari - V - - 1<br />

5 PP Al Fatah Jl.Al Fatah<br />

- V - - 1<br />

Pelaihari<br />

6 PP Darussalim Jl.Pahlawan<br />

- - v - 1<br />

Bati-Bati<br />

7 PP Darussalam Jl.Talok<br />

V - - - 1<br />

Polantan Bati-<br />

Bati<br />

8 PP Ubudiyah Jl.Pesantren<br />

- V - - 1<br />

Bati-Bati<br />

9 PP Ushuluddin Ds.Banyu Irang - V - - 1<br />

Bati-Bati<br />

19 PP Minhajussalam Jl.A.Yani.Gn.<br />

V - - - 1<br />

Raja Tambang<br />

Ulang<br />

11 PP Al Kautsar Jl.A.Yani.Gn.<br />

- V - - 1<br />

Raja Tambang<br />

Ulang<br />

12 PP Nurul Hikmah Ds.Sei Jelai<br />

- V - - 1<br />

Tambang Ulang<br />

13 PP Ushuluddin Ds.Sei Aris<br />

- V - - 1<br />

Durahman<br />

Tambang Ulang<br />

14 PP Nurul Islam Jl.Swadaya<br />

- - v - 1<br />

Kurau<br />

15 PP Al Muttaqin Ds.Kuala<br />

V - - - 1<br />

Tambangan<br />

Takisung<br />

16 PP Mujahidin Ds.Gunung<br />

- V - - 1<br />

Makmur<br />

Takisung<br />

17 PP Salafiyah Ds.Tabanio<br />

- v - - 1<br />

Takisung<br />

18 PP Miftahul Ulum Ds.Batu Mulya - V - - 1<br />

Panyipatan<br />

19 PP Babussalam Jl.A.Yani Asam- V - - - 1<br />

Asam Jorong<br />

20 PP Nurul Hijrah Jl.Kencana Alur - V - - 1<br />

Jorong<br />

21 PP Al Hasyimiah Jl.A.Yani Pasir V - - - 1<br />

Putih Kintap<br />

22 PP Miftahul Ulum Ds.Sumber<br />

- V - - 1<br />

Mulya<br />

Sebamban<br />

Kintap<br />

23 PP Darul Huda Ds.Damit Batu - V - - 1<br />

Ampar<br />

24 PP Rahmatan Jl.Bina Ilmu<br />

- v - - 1<br />

Lil’alamin<br />

Bajuin<br />

25 PP Ihya Ulumuddin Ds.Tirta Jaya<br />

- V - - 1<br />

Bajuin<br />

26 PP Al Huda Nusa Indah Bati- - v - - 1<br />

Bati<br />

Jumlah 8 2 - 26<br />

42


3. PENYELENGGARA ZAKAT WAKAF<br />

1. Badan Amil Zakat<br />

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang<br />

Pengelolaan Zakat, dan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 373 Tahun 2003<br />

tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang<br />

Pengelolaan Zakat<br />

telah dilaksanakan di Kabupaten Tanah Laut, ini dapat<br />

dibuktikan bahwa setiap kecamatan sudah terbentuk Badan Amil Zakat.<br />

2. Serifikat Tanah Wakaf<br />

Pelaksanaan sertifikat tanah wakaf di Kabupaten Tanah Laut sudah<br />

berjalan cukup baik.<br />

Serta sudah dilaksanakannya penyuluhan dan<br />

pembinaan tentang perwakafan dengan melibatkan Kantor Urusan Agama<br />

Kecamatan sebagai perpanjangan tangan dari Kantor Kementerian Agama<br />

Kabupaten.<br />

No Daerah Luas (M²) Sudah<br />

Bersertifikat<br />

(M²)<br />

Sudah ada AIW /<br />

APAIW<br />

Terdaftar Belum<br />

di BPN Terdaftar<br />

(M²) di BPN<br />

(M²)<br />

Belum<br />

Bersertifikat<br />

(M²)<br />

- Kabupaten<br />

Tanah Laut<br />

2.429.480 1.902.202 74.675 452.603 527.278<br />

3. PERAN SERTA KANTOR URUSAN AGAMA<br />

Keputusan Menteri Agama RI Nomor 571 Tahun 2001 tentang Penataan<br />

Kantor Urusan Agama Kecamatan dalam Wilayah Kecamatan. Maka Kantor<br />

43


Urusan Agama yang ada di Kabupaten Tanah Laut mempunyai peran yang<br />

sangat penting dan strategis, sebab berhadapan langsung dengan masyarakat<br />

yang. Karena secara struktural Kantor Urusan Agama mempunyai tugas<br />

melaksanakan sebagian tugas Kantor Kementerian Agama<br />

Kabupaten/Kota<br />

dibidang Urusan Agama Islam dalam wilayah kecamatan, yaitu :<br />

1. Menyelenggarakan statistik dan dokumentasi;<br />

2. Menyelenggarakan surat menyurat, pengurusan surat, pengetikan dan rumah<br />

tangga Kantor Urusan Agama;<br />

3. Melaksanakan pencatatan NR, mengurus dan membina masjid, zakat, wakaf,<br />

baitul mal dan social ibadah, kependudukan dan membina kesejahteraan<br />

keluarga sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Dirrektur Jenderal<br />

Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji berdasarkan<br />

peraturan perundang-undangan yang berlaku;<br />

4. Mengatur pola kerja para penghulu yang berada di lingkungan wilayah<br />

kerjanya.<br />

Kantor Urusan Agama selain tugas pokok sebagaimana tersebut di atas<br />

juga mempunyai tugas-tugas lainnya, seperti membina tempat ibadah dan<br />

pembinaan kehidupan umat beragama bagi masyarakat setempat atau diwilayah<br />

kerjanya bersama-sama dengan Penyuluh Agama, baik Penyuluh Agama<br />

Fungsional maupun Penyuluh Agama Honorer, bidang kemasjidan melalui<br />

lembaga Badan Kesejahteraan Masjid (BKM), Badan Penasehatan Pembinaan<br />

dan Pelestarian Perkawinan (BP4), dan lain-lain.<br />

44


BAB V<br />

FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTUR KENDALA<br />

A. FAKTOR PENDUKUNG<br />

Beberapa faktor pendukung dalam melaksanakan pembinaan<br />

bidang<br />

agama dan keagamaan yang direncanakan adalah :<br />

1. Sistem kelembagaan atau organisasi yang sudah tertata dengan baik selama<br />

ini sangat mendukung dari proses kegiatan aktifitas pada Kantor Kementerian<br />

Agama Kabupaten Tanah Laut, karena didukung dengan ada<br />

pengorganisasian, yakni penempatan personalia sesuai dengan bidang tugas<br />

bidang masing-masing.<br />

2. Masyarakat Kabupaten Tanah Laut yang sangat kental dengan pendidikan<br />

agama, sehingga memudahkan dalam melakukan pembinaan, baik secara<br />

formal maupun informal.<br />

3. Hubungan baik dengan pemerintah daerah sangat mendukung pelaksanaan<br />

pembangunan bidang agama dan keagamaan.<br />

B. FAKTOR KENDALA<br />

Faktor penghambat dalam melakukan pembinaan agama dan keagamaan :<br />

1. Masih minimnya dana untuk melakukan pembinaan agama dan keagamaan,<br />

baik untuk pembinaan itu sendiri maupun untuk transportasi, khususnya untuk<br />

penyuluh agama.<br />

45


2. Untuk pembinaan bagi masyarakat perkotaan masih mudah dilakukan, namun<br />

untuk masyarakat dipedesaan masih terdapat kendala dikarenakan tingkat<br />

aktifitas masyarakat yang berbeda.<br />

3. Belum tersedianya gedung FKUB sebagai wadah pertemuan bagi Forum<br />

Kerukunan Umat Beragama.<br />

46


PROFIL<br />

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA<br />

KABUPATEN TANAH LAUT<br />

TAHUN 2011<br />

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA<br />

KABUPATEN TANAH LAUT<br />

JL. H. BOEJASIN TELP. 0512-21068, FAX 21068<br />

PELAIHARI 70814<br />

47


PADA KEGIATAN MUSHABAQAH QIRA’ATIL KUTUB TAHUN 2011<br />

BERTEMPAT DI PONPES DARUSSALIM BATI-BATI<br />

48

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!