Pidato Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik Pada Pembukaan Kongres Ke-8
Pidato Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik, Agus Jabo Priyono, dalam acara pembukaan Kongres ke-8 Partai Rakyat Demokratik di The Acacia Hotel-Jakarta, 24 Maret 2015
Pidato Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik, Agus Jabo Priyono, dalam acara pembukaan Kongres ke-8 Partai Rakyat Demokratik di The Acacia Hotel-Jakarta, 24 Maret 2015
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
<strong>Pidato</strong> <strong><strong>Ke</strong>tua</strong> <strong>Umum</strong> PRD - <strong>Kongres</strong> VIII<br />
cecunguk, menjadi hambatan bagi bangsa Indonesia untuk<br />
maju dan berkembang.<br />
Watak imperialisme adalah memecah belah bangsa Indonesia<br />
dan terus menghambat kemajuan bangsa Indonesia. Politik<br />
gaduh, pemerintahan lumpuh. Karena banyaknya persoalan<br />
yang dihadapi masyarakat, pergerakan rakyat terfragmentasi<br />
dalam banyak isu dan program, seakan tidak sadar jika<br />
persoalan pokoknya adalah imperialisme.<br />
<strong>Partai</strong> politik juga hanyut terbawa arus liberalisasi ini, saling<br />
hantam dan gontok-gontokan terus terjadi, berlomba-lomba<br />
menjadi agen, menjadi golongan yang terus berusaha merayurayu<br />
imperialis agar mendukung mereka menuju kursi<br />
kekuasaan.<br />
Mereka tidak sadar bahwa menyerahkan segala kehidupan<br />
bangsa kepada kapital asing berarti robohnya kedaulatan<br />
bangsa, hancurnya kemandirian, serta hilangnya kepribadian<br />
sebagai bangsa Indonesia.<br />
Pendek kata menyerahkan kehidupan bangsa kepada modal<br />
asing, berarti telah merobohkan Indonesia sebagai negara dan<br />
bangsa yang merdeka.<br />
Jika kita membuka kembali UU No. 78 tahun 1958, tentang<br />
penanaman modal asing, maka kita akan mencatat salah satu<br />
hal yang penting, yaitu, bahwa sektor pertambangan, sarana<br />
umum, dan usaha-usaha yang sudah dikelola oleh pengusaha<br />
dalam negeri tidak boleh dieksploitasi oleh modal asing.<br />
24