11.05.2015 Views

o_19l2ab95j4rl1rpj1om31pjdvra.pdf

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

elatif muda, berhasil dengan karir yang melesat pesat di berbagai<br />

bidang, termasuk di bidang politik dan pemerintahan.<br />

Bu Mentut semakin cemas. Sejak pukul dua belas siang tadi, pulang<br />

menghadiri temu-wicara dengan para petani ubi di desa Sendolas<br />

Rengat Hilir, aku, Pak Mentut tak keluar dari kamar. Tak makan<br />

siang. Tak makan malam dan tak menonton televisi. Dari lubang<br />

kunci di mana selama ini Bu Mentut dapat melihat situasi keadaan<br />

kamar kami. Namun kali ini, hal itu tak dapat ia lakukan. Aku sengaja<br />

membiarkan anak kunci menetap pada lubangnya setelah memutar<br />

dan mengunci pintu.<br />

Resah berbaur pasrah, Bu Mentut tak lain hanya dapat berdoa<br />

semoga hal yang tidak diingini tak terjadi dan hanya itu yang dapat<br />

ia lakukan.<br />

Enam bulan lalu, tepatnya Agustus tahun 2001. Aku, Pak<br />

Mentut di awal masa jabatan, tanpa melalui proses yang berbelit,<br />

tanpa persetujuan staf ahli di bidang gizi dan pangan, serta tanpa<br />

persetujuan parlemen karena yakin keputusanku ini tidak akan<br />

mengalami rintangan berarti dan memang pada kenyataannya,<br />

keputusan ini sangat disambut oleh masyarakat. Keputusan Menteri<br />

utama yang disingkat menjadi Kementut bernomor: 01/mentut-<br />

Indra/Agust./2001 tentang diversifikasi bidang pangan, yang<br />

singkatnya berisikan keputusan tentang keharusan merubah secara<br />

progresif revolusioner, bentuk makanan pokok dari beras ke ubi<br />

kayu (ketela pohon, singkong). Alasan mendasar dari Kementut yang<br />

kukeluarkan adalah, karena semakin tingginya nilai jual beras di pasar<br />

internasional, berarti kalau semua beras yang dihasilkan para petani<br />

negeri ini dilempar ke pasar internasional, maka otomatis akan dapat<br />

lebih mensejahterakan kehidupan petani itu sendiri dan menjadi<br />

sumber devisa terbesar bagi negara. Sebagai alternatif pengganti,<br />

seluruh rakyat diwajibkan untuk mengganti makanan pokoknya ke<br />

ubi, dengan alasan ubi adalah makanan pokok pengganti yang paling<br />

cocok dan atas pertimbangan, bahwa ubi mempunyai kadar gizi dan<br />

karbohidrat yang memenuhi persyaratan untuk dijadikan makanan<br />

utama. Dari sisi lain, ubi juga dengan mudah dapat tumbuh tanpa<br />

proses penanaman, pemeliharaan, pemupukan yang berlebihan<br />

bahkan dapat tumbuh di halaman-halaman rumah dan tepi jalan.<br />

“Ha….ha….ha….ha…..” Terdengar lantang suara tawaku yang<br />

membuat terkejut isteriku yang sedari tadi dirundung resah dan<br />

gelisah.<br />

“Aku korban dari keputusan yang kubuat sendiri.” Aku berkata<br />

dalam hati.<br />

halaman 13

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!