23.06.2015 Views

Buletin Juli - KKIHS

Buletin Juli - KKIHS

Buletin Juli - KKIHS

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

• Misa Bahasa Indonesia, Minggu pertama tgl. 02 <strong>Juli</strong> 2006 pk. 15.30 sore, di<br />

Kapel, lt. 2, Gereja Holy Spirit.<br />

• Retret Potret Diri, akan diadakan pada tgl. 21, 22 dan 23 <strong>Juli</strong> 2006. Tempat di<br />

ruang Attic, lt.4, Gereja Holy Spirit. Dibawakan oleh Bpk. Wimpie Santoso,<br />

dengan Tema : “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi<br />

kekuatan kepadaku” (Filipi 4 :13). Daftarkan segera, tempat terbatas!!!<br />

Biaya pendaftaran: $20/orang. Untuk pendaftaran dan informasi lebih lanjut<br />

hubungi: Wawa - 93676962, Diani - 91767950, Clara - 91122318<br />

• PD Siang, diadakan setiap hari Kamis pk. 14.30 siang, di ruang 0302, Gereja<br />

Holy Spirit.<br />

• Cell Group PD Siang, diadakan setiap hari Selasa pk. 13.30 siang. Untuk<br />

informasi lebih lengkap hubungi: Lina - 9787521, Diani - 91767950<br />

• PD Malam, Jumat terakhir diadakan pada hari Jumat, tgl. 28 <strong>Juli</strong> 2006 pk. 19.30<br />

malam, di ruang 0302, Gereja Holy Spirit.<br />

• Misa Bahasa Indonesia, untuk bulan depan, Minggu pertama tgl. 06 Agustus<br />

2006 pk.15.30 sore, di Kapel, lt.2, Gereja Holy Spirit.<br />

Mari kita mendoakan setiap rencana yang sudah dibuat. Terima Kasih<br />

Dinas Rahasia<br />

Saat acara misa di statu gereja di Jakarta Pusat, kawanku Tulus Sihombing setelah<br />

misa ingin segera pulang, tetapi di pintu ada Pastor yang memimpin misa tadi. Pastor<br />

selalu menyalami satu persatu umat gereja di akhir misa. Saat kawanku akan<br />

bersalaman, dia ditarik kesudut oleh Pastor tersebut, lalu Pastor itu berkata lepada<br />

kawanku itu:<br />

Pastor: Anda perlu bergabung dengan pasukan Allah.<br />

Tulus : Saya sudah lama bergabung dengan pasukan Allah.<br />

Pastor: Tetapi mengapa saya melihatmu cuma pada hari Natal dan Paskah<br />

saja...?<br />

Tulus : Saya termasuk pasukan Allah di divisi dinas rahasia.<br />

Pastor: ????<br />

BULETIN<br />

.Media Komunikasi Internal PD <strong>KKIHS</strong> <strong>Juli</strong> 2006.<br />

SABAR YAAA...<br />

Dalam buletin edisi <strong>Juli</strong> ini, kami dari tim redaksi membawa tema “Doa”. Doa adalah<br />

suatu hal yang sering kita dengar, baik di Gereja, Persekutuan Doa, cell group,<br />

ataupun dalam pembicaraan sehari-hari dengan teman. Kata “Doa” mudah sekali<br />

diucapkan, namun sangat sulit dilakukan. Padahal doa adalah hal yang paling simple<br />

dan paling powerful untuk medekatkan diri pada Tuhan, mendapatkan pemulihan<br />

dariNya, dan mengerti ada kehendakNya dalam hidup kita. Ibaratnya doa itu seperti<br />

charger hidup. Di saat kita mendapat banyak problem atau kesulitan atau letih akan<br />

hidup, pemulihan dan jawaban hidup hanyalah sejauh doa. Saat kita gembira pun, doa<br />

dapat menyempurnakan kegembiraan itu.<br />

Di zaman sekarang, di mana komunikasi sangat mudah, dan cepat, banyak orang<br />

makin malas berdoa. Mereka terbiasa dengan segala yang instan seperti internet<br />

ataupun telepon selular (cell phone), sehingga mereka tidak sabar mendapat jawaban<br />

doa. Mereka akhirnya lari pada konsultasi lewat telepon atau chat room dengan teman<br />

saat ada masalah. Hal ini tidak lah salah, namun seringkali kita telepon/chatting<br />

berlebihan, dan lupa berdoa. Kita nggak sabar menunggu jawaban doa dari Tuhan.<br />

Jawaban doa sama pastinya seperti sinar matahari. Mendung dan hujan memang<br />

kadang menghalangi sinar matahari menerangi bumi. Namun itu bukan berarti bahwa<br />

matahari tidak bersinar. Lewat banyak kejadian dan doa yang belum dijawab, kita<br />

diajak untuk merenung, bagaimanakah doa yang dijawab itu?<br />

- Pertama, berdoa dengan iman . Artinya, bagaimana kita akan menerima bila kita<br />

sendiri tidak yakin akan apa yang kita minta?<br />

- Kedua, berdoa dengan penuh kerendahan hati seperti pengemis buta yang ada di<br />

artikel “Renungan” edisi ini.<br />

- Ketiga, berdoa dengan sungguh-sungguh. Sungguh-sungguh bukan berarti berapa<br />

lama kita meminta. Juga bukan berapa sering kita meminta. Namun ditunjukkan<br />

melalui sikap hati yang benar-benar berharap.<br />

- Keempat, berdoa sesuai dengan kehendak Allah. Sebab bagaimana Allah akan<br />

menjawab doa kita bila apa yang kita minta bertentangan dengan kehendakNya?<br />

- Terakhir, berdoalah dan nantikan waktu Tuhan. Sebab jawaban Tuhan tidak selalu<br />

IYA atau TIDAK. Namun bisa berarti TUNGGU...<br />

Karena rencana Tuhan indah pada waktunya.<br />

Salam sejahtera dalam Kristus,<br />

Tim Redaksi


Persekutuan Doa <strong>KKIHS</strong>, surat menyurat kepada Sekretariat, sbb.:<br />

Holy Spirit Church, 248 Upper Thomson Road, Singapura 574371<br />

Informasi hubungi: Vonny - 96159551, Wawa - 93676962<br />

Email : pd_kkihs@yahoo.com<br />

Website: http://www.kkihs.org<br />

Jadwal kegiatan :<br />

Misa : Minggu pertama setiap bulan, pk. 15.30 di Chapel, Gereja Holy Spirit.<br />

PD Siang : Setiap hari Kamis, pk 14.30 di ruang 0302, Gereja Holy Spirit<br />

PD Malam : Jumat ke 2 dan Jumat terakhir setiap bulan, pk 19.30 di ruang 0302.<br />

Cell Siang : Setiap hari Selasa siang. Informasi: Lina - 9787521, Diani - 91767950<br />

Minta Donk...<br />

Luk 18:38-42: Lalu orang buta itu berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!”<br />

Maka mereka, yang berjalan di depan, menegor dia supaya ia diam. Namun semakin<br />

keras ia berseru: “Anak Daud, kasihanilah aku!” Lalu Yesus berhenti dan menyuruh<br />

membawa orang itu kepada-Nya. Dan ketika ia telah berada di dekat-Nya, Yesus<br />

bertanya kepadanya: “Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” Jawab<br />

orang itu: “Tuhan, supaya aku dapat melihat!” Lalu kata Yesus kepadanya:<br />

“Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!”<br />

Yang menarik perhatian saya dalam Injil ini, yaitu ketika Yesus berkata, “Apa yang<br />

kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” Yesus tentunya tahu kalau orang itu<br />

buta. Tapi mengapa Ia masih bertanya juga? Satu hal yang saya dapatkan, Yesus<br />

menginginkan kerendahan hati.<br />

Ayah saya seorang yang keras. Ajaran yang ditanamkan adalah walaupun tidak<br />

mampu kita punya harga diri, dengan meminta-minta berarti kita menginjak harga diri<br />

kita. Karena itu saya tidak pernah meminta kepada orang tua. Bahkan untuk membeli<br />

buku ini dan itu. Hingga dewasa saya tak pernah membiasakan diri untuk meminta.<br />

Setelah membaca firman ini, saya teringat akan perkataan, “Berbahagialah orang<br />

yang miskin, karena mereka yang empunya kerajaan Surga.” Biasanya orang yang<br />

miskin punya keberanian untuk meminta. Dengan kata lain, mereka mengakui<br />

kekurangan mereka.<br />

Tuhan tahu yang kita perlukan namun kadangkala Ia ingin mendengar dari mulut kita<br />

sendiri apa yang kita inginkan. Tuhan ingin tahu apakah kita cukup rendah hati untuk<br />

mengakui bahwa kita sebenarnya tidak mampu dan butuh pertolonganNya.<br />

“Beranikah saya mengakui keterbatasan dan ketidakmampuan saya?”<br />

Disadur dari “Bahasa Kasih” November 2005<br />

Yesus Melarang Doa Novena/Litani/Rosario???<br />

Saya pernah mendengar dari seseorang, “Dalam Mat 6:7, Yesus berkata, “Lagipula<br />

dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak<br />

mengenal Allah…” atau dalam versi Inggris-nya, “Do not pray in repetition”. Apakah<br />

yang dimaksudkan Yesus adalah agar kita tidak mengulang-ulang kalimat-kalimat<br />

dalam doa kita seperti dalam doa novena atau rosario atau litani.”?<br />

Answer: Dalam menanggapi ayat ini, hendaklah kita melihat terjemahan aslinya,<br />

karena terjemahan “do not pray in repetition” kurang tepat. Kata kerja “mengulangulang/in<br />

repetition” yang dipakai sebenarnya mau menerjemahkan kata kerja Yunani<br />

battalogeo. Menurut kamus Yunani, kata itu berarti: mengucapkan banyak kata secara<br />

cepat, tanpa pikir, secara beruntun dan tidak jelas. Jadi semacam berceloteh dengan<br />

kata-kata yang tidak karuan dan memberondong Allah dengan kata-kata yang diulangulang<br />

tetapi yang tidak jelas bunyinya. Inilah yang dimaksud Yesus dengan cara orang<br />

kafir berdoa. Jadi, jelas yang dikecam Yesus bukanlah doa yang mengulang-ulang satu<br />

rumusan, seperti doa rosario/litany/novena, melainkan paham keliru bahwa doa kita<br />

akan dikabulkan karena dengan banyaknya kata-kata, kita dapat memaksa Tuhan.<br />

Dalam Alkitab sendiri ada cukup banyak contoh doa yang menyerupai litani<br />

(pengulangan rumusan doa yang sama), misalnya:<br />

Dalam Perjanjian Lama<br />

• Mazmur 136 mempunyai refrain “Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-<br />

Nya.”<br />

• Mazmur 8:2,10 mempunyai semacam refrain pada awal dan akhir mazmur, “Ya<br />

Tuhan, Tuhan kami, betapa mulianya namaMu di seluruh bumi.” Begitu juga<br />

dengan banyak mazmur lain. Ini menjadi tanda bahwa ada kebiasaan Yahudi untuk<br />

berdoa dengan mengulang rumusan yang sama. Mazmur tentu sering didoakan<br />

juga oleh Yesus karena sebagai orang Yahudi yang saleh Ia tentu ikut merayakan<br />

Paskah (bdk. Mrk 14:26, dst.), sedangkan Mazmur dinyanyikan pada hari raya<br />

tersebut.<br />

Dalam Perjanjian Baru<br />

• Dalam Wahyu 4:8 dikatakan bahwa para penghuni sorga tiada henti-hentinya<br />

berseru, “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah yang Mahakuasa.” Begitulah<br />

mereka berdoa dan memuji Allah dengan doa yang sama. Juga dalam Why 4:9,11<br />

dikatakan bahwa “Setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan pujipujian…,<br />

maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu… sambil berkata, ‘Ya<br />

Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan<br />

kuasa…’ “ Perhatikan keterangan “setiap kali” yang berarti bahwa doa pujian yang<br />

sama pada ayat 11 terjadi berulang-ulang.<br />

• Doa di pengemis buta di Yerikho yang sederhana, yakni dengan mengulang-ulang<br />

doa yang sama, “(Yesus) Anak Daud kasihanilah aku” (Mrk 10:47-48), ternyata<br />

didengarkan oleh Tuhan.<br />

Disadur dari “Mempertanggungjawabkan Iman Katolik IV” oleh Dr.H. Pidyarto, O. Carm

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!