24.06.2015 Views

Buku-Inspirasi-Alumni-PPIA

Buku-Inspirasi-Alumni-PPIA

Buku-Inspirasi-Alumni-PPIA

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

5<br />

Narasumber : Fajar Sulaema Taman, M.Si.,<br />

M.IPL<br />

Kali pertama saya menerima beasiswa Australian<br />

Development Scholarship tahun 2009 merupakan hal<br />

yang tak terbayangkan dalam hidup saya dan<br />

ini semua berkat Allah SWT dan juga keluarga<br />

yang selalu men-support dalam segala hal. Semua<br />

dapat dikatakan sebagai mimpi. bayangkan saja<br />

sejak kecil saya memang ingin sekali dapat belajar<br />

dan mendapatkan sponsor untuk belajar dan<br />

mendapatkan pengalaman yang saya inginkan<br />

diluar negeri. Saya baru mulai merasakan dan<br />

berkeinginan besar untuk belajar diluar negeri<br />

ketika banyak teman- teman saya yang belajar keluar<br />

negeri setelah lulus SMA baik biaya sendiri dan<br />

ada juga yang mendapatkan beasiswa. Dalam hati<br />

mengatakan kapan giliran saya bisa menginjakkan<br />

kaki menuntut ilmu diluar negeri. Motivasi saya<br />

ingin mendapatkan beasiswa karena ingin mengikuti<br />

jejak Ayah saya yang juga telah mendapatkan<br />

beasiswa dari pemerintah Jepang selama 9 tahun<br />

di Hiroshima. Yang akhirnya kembali ke tanah air<br />

selain mendapatkan gelar Master-nya dan menikah<br />

dengan gadis Sakura yang sekarang menjadi Ibu<br />

saya.<br />

Kalau ingat hal itu, saya jadi ingin membuktikan<br />

kedua orang tua saya untuk mendapatkan<br />

beasiswa di luar negeri. Namun semua orang<br />

memang boleh bermimpi dan berdoa kelak<br />

mendapatkan kesempatan belajar di luar negeri.<br />

Untuk mendapatkan beasiswa tidaklah mudah<br />

karena “no pain no gain” untuk meraih masa depan<br />

yang kita cita-cita. Mulailah pada tahun 2009 saya<br />

mendapatkan kesempatan untuk ikut ujian scholarship<br />

untuk mengambil beasiswa Australia. Bayangkan<br />

ini baru kali pertama saya mengajukan beasiswa ke<br />

Singkat cerita setelah mengikuti semua ujian, saya<br />

mendapatkan berita bahwa saya diterima beasiswa<br />

Australia (ADS).<br />

Buat saya ini merupakan hal yang tak terbayangkan<br />

mendapatkan beasiswa ke Australia sebagai tujuan<br />

belajar saya. Dengan pertimbangan: pertama,<br />

Australia adalah negara yang dekat dengan Indonesia<br />

dan saya bisa memperdalam bahasa Inggris. Kedua,<br />

belajar di Australia sepertinya menyenangkan dengan<br />

alam yang terbuka dan juga hidup sepertinya balance<br />

karena saya sebelum berangkat sudah berencana<br />

untuk menikah dan mengajak istri memulai hidup<br />

baru dengan suasana belajar dinegeri orang.<br />

Australia merupakan negara yang memiliki beragam<br />

kebudayaan dimana kita bisa melihat banyaknya<br />

para pendatang baik untuk berlibur, bekerja<br />

maupun belajar di negeri kangguru ini. Sebelum kita<br />

berangkat ke Australia kita akan mengikuti program<br />

pre- departure di Jakarta dimana kita harus mengikuti<br />

semua kegiatan yang berkaitan dengan Australia baik<br />

itu kebudayaan ataupun metode belajar disana. Kita<br />

dapat bertemu banyak teman baru disana baik dari<br />

individu, swasta maupun pemerintah. Kebetulan<br />

dari Kementerian saya yaitu kementerian Hukum<br />

dan HAM RI pada waktu itu hanya saya dan rekan<br />

kerja dari Direktorat berbeda yang mendapatkan<br />

nasib yang sama dengan saya mendapatkan beasiswa<br />

di Australia.<br />

Sistem belajar di Australia sangat berbeda dengan<br />

di Indonesia karena mereka sangat terbuka dalam<br />

memberikan informasi khususnya hubungan antar<br />

Dosen dan mahasiswa kita bisa beragumen langsung<br />

didalam kelas secara ilmiah. Perpustakaannya pun<br />

sangat mendukung kita dalam mencari bahan- bahan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!