24.06.2015 Views

Buku-Inspirasi-Alumni-PPIA

Buku-Inspirasi-Alumni-PPIA

Buku-Inspirasi-Alumni-PPIA

SHOW MORE
SHOW LESS

Transform your PDFs into Flipbooks and boost your revenue!

Leverage SEO-optimized Flipbooks, powerful backlinks, and multimedia content to professionally showcase your products and significantly increase your reach.

9<br />

Narasumber : Prof. Ismunandar<br />

1. Hal-hal apa saja yang memotivasi bapak<br />

untuk melanjutkan studi di luar negeri?<br />

Dikarenakan saya sudah menjadi dosen di ITB dan<br />

saya berniat untuk memikirkan studi lanjut. Pada<br />

saat zaman saya dulu ada program yang bernama<br />

“bridging program” dimana dosen-dosen dari seluruh<br />

pelosok Indonesia yang akan melanjutkan studi<br />

di Australia akan memperoleh pembekalan sesuai<br />

dengan bidang ilmu yang akan ditempuh dan juga<br />

pembekalan Bahasa Inggris. Dikarenakan bridging<br />

program tersebut diselenggarakan di ITB, dosen di<br />

ITB mendapatkan kesempatan mengirimkan 1-2<br />

orang dosen untuk melanjutkan studi di Australia<br />

setiap tahunnya. Beasiswa yang diberikan ialah<br />

bernama AIDAP yang kini dikenal sebagai “Ausaid<br />

scholarship”.<br />

2. Apakah Bapak aktif dalam berorganisasi<br />

ketika studi di luar negeri?<br />

Saya berperan aktif dalam organisasi dan menjadi<br />

ketua PPI ranting University of Sydney setelah<br />

masa jabatan Bapak Dr. Muhamad Abdulkadir<br />

Martoprawiro berakhir. Selain itu, saya juga selalu<br />

ikut serta dalam pengajian rutin yang diadakan oleh<br />

Paguyuban Islam Indonesia yang berada di Sydney<br />

untuk memperarerat tali silaturahmi diantara<br />

mahasiswa muslim Indonesia.<br />

3. Jika ya, apakah hal tersebut mengganggu<br />

waktu kuliah Bapak? Bagaimana kiat-kiat<br />

Bapak/Ibu untuk mengatur waktu dengan<br />

baik?<br />

Hal tersebut sama sekali tidak mengganggu waktu<br />

kuliah dengan syarat kita dapat mengatur waktu<br />

dengan baik. Menurut saya hal tersebut sangat<br />

banyak sekali manfaat yang diperoleh seperti<br />

memperluas networking, melatih soft skill dan juga<br />

mengisi waktu luang di sela-sela kesibukan kuliah.<br />

4. Apakah kiat-kiat “sukses” untuk<br />

menyelesaikan studi di luar negeri?<br />

Di satu sisi kita sudah bisa fokus pada penelitian<br />

yang akan kita teliti dikarenakan tidak ada kewajiban<br />

untuk mengajar. Untuk program doktoral, beberapa<br />

hal yang harus diperhatikan diantaranya ialah :<br />

a. Hubungan dengan supervisor harus harmonis dan<br />

komunikatif.<br />

Dikarenakan di Australia ini tidak ada sistem thesis<br />

defense di akhir studi doktoral dan penilaian akhir<br />

hanya berdasarkan pada hasil karya tulisan disertasi,<br />

maka sangatlah penting untuk membuat hubungan<br />

yang baik dengan supervisor agar apa yang kita<br />

lakukan dapat sepaham dengan apa yang menjadi<br />

target output dari supervisor. Ada beberapa rekan<br />

saya yang tidak lulus dikarenakan hubungan yang<br />

kurang harmonis dengan supervisor.<br />

b. Kita harus menganut pada pepatah “nothing perfect”<br />

Seperti kita ketahui bahwa studi S3 yang berdasarkan<br />

pada riset, tidak pernah ada akhirnya dan pasti ada<br />

beberapa hal yang harus direkomendasikan (future<br />

work) untuk dilakukan kelak oleh peneliti lain. Jadi<br />

pepatah “nothing perfect” ini harus dianut agar kita<br />

tidak larut dalam ketidaksempurnaan. Sebagai<br />

contoh, ada rekan saya yang merasa penelitian yang<br />

dilakukannya selalu dirasa sempurna, dan pada<br />

akhirnya dia tidak men-submit hasil penelitiannya

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!