24.06.2015 Views

Buku-Inspirasi-Alumni-PPIA

Buku-Inspirasi-Alumni-PPIA

Buku-Inspirasi-Alumni-PPIA

SHOW MORE
SHOW LESS

Transform your PDFs into Flipbooks and boost your revenue!

Leverage SEO-optimized Flipbooks, powerful backlinks, and multimedia content to professionally showcase your products and significantly increase your reach.

12<br />

Narasumber : Dr. Mulyoto Pangestu<br />

1. Apa alasan utama bapak bersedia<br />

menjadi kontributor dalam penulisan buku<br />

inspirasi alumni ini?<br />

Alasan saya bersedia menjadi salah satu contributor<br />

ialah Saya merasa bahwa saya berasal dari universitas<br />

di Indonesia di Purwokerto, sebagai staf pengajar saya<br />

berusaha untuk dapat bersaing dengan universitas<br />

terbaik di Indonesia. Saya akan menunjukan bahwa<br />

apa yang saya raih sekarang, tidak harus berasal<br />

dari universitas terbaik di Indonesia, melainkan dari<br />

universitas mana pun kita bisa menjadi orang sukses<br />

selama kita bekerja keras.<br />

2. Hal-hal apa saja yang memotivasi bapak<br />

untuk melanjutkan studi di luar negeri?<br />

Motivasi utama karena saya sebagai dosen dan<br />

berniat menimba pengalaman lebih dalam. Kedua,<br />

saya juga ingin melihat bagaimana kehidupan di<br />

luar negeri. Satu-satunya kesempatan untuk ke luar<br />

negeri yaitu dengan melanjutkan sekolah. Ketiga,<br />

saya ingin melihat mengapa di luar negeri ini lebih<br />

baik dibandingkan dengan Indonesia.<br />

3. Apakah Bapak/Ibu aktif dalam<br />

berorganisasi ketika studi di luar negeri?<br />

Saya pertama kali kuliah di Melbourne University.<br />

Karena latar belakang saya teknik peternakan, saya<br />

mengambil graduate diploma agriculture science pada<br />

tahun 1993. Tetapi saya melihat program ini kurang<br />

sesuai dengan saya, karena program yang ditawarkan<br />

ialah lebih cenderung ke sosial ekonomi peternakan,<br />

jadi saya memutuskan pindah ke Monash Univeristy<br />

untuk melanjutkan studi di tingkat magister. Saya<br />

bergabung dengan klub sepakbola antar pelajar<br />

Indonesia di Melbourne dan ketika saya pindah ke<br />

Monash University saya bergabung dengan Monash<br />

Indonesian Islamic Society (MIIS). Pengajian waktu<br />

itu hanya sekedar melepas rindu akan Indonesia dan<br />

berkumpul dengan pelajar muslim di Melbourne.<br />

Pada tahun 1998, saya juga berkesempatan kembali<br />

lagi ke Monash University untuk studi S3 dan saya<br />

aktif kembali di MIIS. Seiring berjalannya waktu,<br />

kami berinisiatif untuk membentuk organisasi<br />

yang dinamakan Indonesian Muslim community<br />

in Victoria (IMCV) dan saya mulai berkiprah aktif<br />

menjadi acting president kemudian saat ini saya menjadi<br />

coordinator bidang Al-jannah (mengurus jenazah) di<br />

IMCV. Menurut saya, organisasi merupakan sarana<br />

untuk mengobati rasa kangen terhadap Indonesia,<br />

saya juga sempat aktif di luar orang Indonesia untuk<br />

saling bertukar ilmu, namun hal tersebut kurang<br />

sering dilakukan.<br />

4. Jika ya, apakah hal tersebut mengganggu<br />

waktu kuliah Bapak? Bagaimana kiat-kiat<br />

Bapak untuk mengatur waktu dengan baik?<br />

Karena saya mengikuti organisasi untuk mengobati<br />

rasa kangen terhadap Indonesia, saya masih bisa<br />

untuk mengatur waktu dan menjadikan akademik<br />

sebagai skala prioritas. Sebagai gambaran, jika kita<br />

kangen kampung halaman, seakan-akan otak ini<br />

berhenti dan tidak bisa fokus untuk mengikuti materi<br />

kuliah yang disampaikan. Oleh karena itu, dengan<br />

bergabung dengan organisasi, saya jadikan sebagai<br />

pelipur lara.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!