08.07.2015 Views

o_19pmcup9blhncn8pr81r5gdk0a.pdf

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Keputusan Terburuk Yang Pernah Diambil<br />

yang dengan bodoh berjudi membuang tabungannya atau memakainya<br />

untuk skema ingin-cepat-jadi-kaya tidak dapat mengembalikan apa yang<br />

telah ia hilangkan. Wanita yang telah menikah tanpa restu orang tua dan<br />

sekarang menyesal hidup bersama<br />

seorang suami yang acuh-tak-acuh,<br />

tidak dapat melangkah mundur dan<br />

mengingkari janji pernikahannya.<br />

Semenjak zaman Adam dan<br />

Hawa, sama seperti mereka, kita<br />

telah ditipu oleh kenikmatan dosa.<br />

Bahkan, seringkali kita ingin sekali memercayai kebohongan yang mengatakan<br />

bahwa kita dapat melakukan apapun yang didikte oleh hawa<br />

nafsu kita. Seakan-akan kita ingin sekali ditipu. Kita hidup dengan penyesalan,<br />

sama seperti mereka, tetapi semua keputusan buruk tersebut<br />

telah menciptakan sebuah penghalang yang merintangi kita untuk kembali<br />

ke keadaan semula.<br />

Tetapi walaupun pintu menuju ke Sorga telah tertutup bagi Adam<br />

dan Hawa (dan bagi kita), pintu harapan telah terbuka lebar. Tuhan<br />

meyakinkan kita bahwa sesuatu yang baik masih dapat dihasilkan dari<br />

potongan-potongan kehidupan kita yang hancur.<br />

Seringkali kita ingin sekali<br />

memercayai kebohongan<br />

yang mengatakan bahwa<br />

kita dapat melakukan<br />

apapun yang didikte oleh<br />

hawa nafsu kita.<br />

Harapan di tengah Penyesalan dan Kehilangan<br />

Setelah Adam dan Hawa berdosa, mereka bersembunyi di antara<br />

pepohonan di Taman Eden. Mereka yang sebelumnya tidak pernah<br />

merasa malu sekarang dihancurkan oleh pengaruh rasa tersebut yang<br />

sangat kuat. Pepohonan yang sebelumnya menjadi latar belakang indah<br />

sewaktu mereka bercengkrama dengan sang Pencipta sekarang menjadi<br />

sebuah tembok untuk bersembunyi dari-Nya dan dari satu sama lain.<br />

Semenjak itulah, banyak energi psikologis dan akal digunakan untuk terus<br />

bersembunyi. Adam dan Hawa memiliki alasan untuk merasa malu.<br />

Malu adalah sebuah perasaan yang sangat kuat. Saya mendengar<br />

19

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!