10.07.2015 Views

jurnal - KPPU

jurnal - KPPU

jurnal - KPPU

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

SIAPKAH Indonesia menghadapi pasar bebas? Pertanyaan ini bisa jadi sudahmenjadi sangat klasik mengingat awal Januari 2010 lalu, Perdagangan BebasASEAN-China (AFTA-C Free Trade) sudah diberlakukan. Bahkan sejumlahkalangan sudah mengkhawatirkan penetrasi produk-produk yang berasaldari China akan menggerus produk pengusaha dalam negeri dari “lapak”nyasendiri. Pasar bebas regional ASEAN plus China saja sudah mengkhawatirkanbagaimana jika pasar bebas tingkat global terjadi?Terbukanya pintu pasar bebas tentu saja bukan semata-mata berisi ancamantetapi juga terbukanya banyak peluang. Daya saing negara melalui kemampuansaing korporasi dalam negeri menjadi keharusan bagaimana peluang pasarbebas mampu menciptakan kesejahteraan dalam negeri. Pada titik inipemerintah, kalangan dunia usaha dan masyarakat sebagai konsumen dituntutmemiliki cara pandang yang sama tentang peluang dan ancaman globalisasimelalui sistem pasar bebas (free market mechanism).Jawaban terhadap diberlakukannya sistem pasar bebas baik di negara-negaramaju maupun berkembang adalah menguatnya peran otoritas persaingan(competition authority). Bahkan fakta menunjukkan bahwa tidak ada negarayang tidak memiliki otoritas persaingan. Tugas mereka di mana pun samayaitu menjaga agar iklim persaingan usaha tetap sehat. Mereka percaya denganditerapkannya kebijakan persaingan (competition policy), maka daya saingnegara akan meningkat. Tidak hanya itu, menurut Joseph Stiglitz, pemenangHadiah Nobel tahun 2001, “kebijakan persaingan yang kuat bukan hanyamewah untuk dinikmati oleh negara-negara kaya, tetapi kebutuhan nyata bagimereka berjuang untuk menciptakan ekonomi pasar yang demokratis.”Dalam konteks inilah kebijakan persaingan secara teoritis akan mampumeningkatkan daya saing nasional. Sebab negara berusaha melindungikepentingan nasionalnya melalui upaya peningkatan daya saing dunia usaha.Usaha menutup celah terjadinya prilaku curang yang bersifat global melaluilarangan atas praktek kartel baik bersifat nasional, regional dan internasionaladalah dalam kerangka untuk meningkatkan daya saing. Kebijakan persainganmelindungi lingkungan usaha dari anasir-anasir “jahat” persaingan tidak sehatmelalui larangan melakukan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat.ivJurnal Persaingan USaha

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!